KINERJA DAN PERSPEKTIF KEGIATAN NON-PERTANIAN...

25
KINERJA DAN PERSPEKTIF KEGIATAN NON-PERTANIAN DALAM EKONOMI PEDESAAN Kecuk Suhariyanto Badan Pusat Statistik Seminar Nasional Pembangunan Pertanian dan Pedesaan, Bogor, 4 Desember 2007

Transcript of KINERJA DAN PERSPEKTIF KEGIATAN NON-PERTANIAN...

KINERJA DAN PERSPEKTIF KEGIATAN NON-PERTANIAN DALAM EKONOMI

PEDESAAN

Kecuk SuhariyantoBadan Pusat Statistik

Seminar Nasional Pembangunan Pertanian danPedesaan, Bogor, 4 Desember 2007

PENDAHULUAN

• 52 persen penduduk Indonesia yang tinggal di daerah pedesaan masih berkutat dengan beragam persoalan

• Beberapa indikator sosial di pedesaan membaik, namun secara umum kondisi sosek penduduk pedesaan masih jauh tertinggal dibandingkan dengan penduduk perkotaan.

• Peningkatan produksi pertanian nampaknya tak berkorelasi dengan tingkat kesejahteraan masyarakat pedesaan → kasus Jawa Timur

• Sempitnya lahan garapan membuat penduduk pedesaan sulit hidup layak hanya dari sektor pertanian → alternatif: mencari pendapatan dari kegiatan non-pertanian

TUJUAN

1. Permasalahan apa yang dihadapi penduduk pedesaan?

2. Seberapa besar peranan sektor non-pertanian dalam ekonomi pedesaan?

• Bagaimana kemampuan sektor non-pertanian dalam penyerapan tenaga kerja di pedesaan? → data Sakernas 1998 dan 2006

• Bagaimana struktur perusahaan/usaha non-pertanian di pedesaan berdasarkan lapangan, lokasi dan skala usaha? → data listing Sensus Ekonomi 2006 (SE06).

PERMASALAHAN DI DAERAH PEDESAAN

1. Produktivitas tenaga kerja di pedesaan rendah1. Produktivitas tenaga kerja di pedesaan rendah

6.51

43.2553.78

24.0116.23 21.96

126.66

15.02

182.69

020406080

100120140160180200

Pertanian

Pertambanga

n

Industr

i

L istrik

/G/A

Konstruk

si

Perdagangan

Transporta

si

Keuangan

Jasa-j

asa

6.51

43.2553.78

24.0116.23 21.96

126.66

15.02

182.69

020406080

100120140160180200

Pertanian

Pertambanga

n

Industr

i

L istrik

/G/A

Konstruk

si

Perdagangan

Transporta

si

Keuangan

Jasa-j

asa

Produktivitas Menurut Lap Pekerjaan, 2006 (Juta Rp/ Pekerja/ Tahun)

2. Penguasaan Lahan Pertanian Semakin Sempit

0.47

1.20

0.80

0.38

1.14

0.72

0.00

0.20

0.40

0.60

0.80

1.00

1.20

1.40

Jawa Luar Jawa Indonesia

1993 2003

Ha

Jenis Alih Fungsi Lahan Sawah, 1999-2002

Industri5%

Perumahan29%

Perkantoran9%

LP Bukan Sawah40%

Lainnya17%

Rata-rata Konversi Lahan Sawah 1999-2002 : 187.720 ha per tahun

3. Jumlah Rumahtangga Petani Gurem Meningkat3. Jumlah Rumahtangga Petani Gurem Meningkat

2.7

10.8

3.7

8.1

10.0

13.7

0

2

4

6

8

10

12

14

Jawa Luar Jawa Indonesia

Juta

RT

1993 2003

Jumlah RT petani gurem naik 2,39 % per tahun selama 1993-2003.

Sekitar 56,2 % RT PPL adalah petani gurem.

4. Pendapatan Rumahtangga Pertanian Rendah

Penerimaan Lain

14.96%

Usaha Pertanian44.12%Buruh Pertanian

7.43%

Usaha Non-Pertanian

16.51%

Buruh Non-Pertanian

16.99%

Rata-rata pendapatan RT pertanian tahun 2004 hanya Rp.9,3 juta/tahun, 48,6 % dari non-pertanian (usaha, buruh, lainnya)

Keadaan Ekonomi RT Pertanian Stagnan

Sama Saja58.02%

Sangat Menurun

4.23%

Meningkat19.86%Sedikit

Menurun17.89%

.

Sumber: Survei Pendapatan Rumahtangga Pertanian, 2004

10,000

11,000

12,000

13,000

14,000

15,000

16,000

PebM

aret

April

Mei

Juni Ju

li

Agust

Sept

OktNop

Des

Jan_

06Feb M

ar Okt NovDes

Jan_

07Feb M

arApr

il M

ei Jun

Juli

Agus

2,400

2,450

2,500

2,550

2,600

2,650

2,700

Upah Nominal Upah Riil

Perkembangan Upah Harian Buruh Tani Feb 05-Agustus 07 (Rp)

5. Daya Beli Buruh Tani Melemah

0

5

10

15

20

25

30

35

1996 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007

Kota Desa

0

5

10

15

20

25

30

35

1996 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007

Kota Desa

6. Mayoritas Penduduk Miskin Berada Di Pedesaan

Persentase Penduduk Miskin Menurut Area, 1996-2007Persentase Penduduk Miskin Menurut Area, 1996-2007

Indeks Kedalaman Kemiskinan di PedesaanLebih TinggiIndeks Kedalaman Kemiskinan di PedesaanLebih Tinggi

2.993.782.152007

3.434.222.612006

2.783.342.052005

Kota + Desa

PedesaanPerkotaanTahun

IKK: ukuran rata-rata kesenjangan pengeluaran masing-masing penduduk miskin thd garis kemiskinan.

IKK menurun, artinya rata-rata pengeluaran pendudukmiskin cenderung meningkat, mendekati garis kemiskinan.

Indeks Keparahan Kemiskinan di PedesaanLebih TinggiIndeks Keparahan Kemiskinan di PedesaanLebih Tinggi

0.841.090.572007

1.001.220.772006

0.760.890.602005

Kota + Desa

PedesaanPerkotaanTahun

IKK: ukuran ketimpangan pengeluaran diantara pendudukmiskin. Semakin tinggi nilai indeks, semakin tinggitingkat ketimpangan.

IKK menurun, artinya ketimpangan pengeluaran antarpenduduk miskin semakin berkurang

KEGIATAN NON-PERTANIAN DI PEDESAAN

Tingkat Pengangguran Terbuka Tahun 1998-2006

Tingkat Pengangguran Terbuka Tahun 1998-2006

12.9

9.38.4

3.3

0.0

2.0

4.0

6.0

8.0

10.0

12.0

14.0

1998 2006

Perkotaan Pedesaan

12.9

9.38.4

3.3

0.0

2.0

4.0

6.0

8.0

10.0

12.0

14.0

1998 2006

Perkotaan Pedesaan

TPT di pedesaan lebih rendah dari pada perkotaan, karena jumlah penduduk setengah penganggur di pedesaan jauh lebih besar dari pada perkotaan

-0,06100100TOTAL

2,113,993,365. Bangunan

2,330,110,094. Listrik,

-0,218,929,023. Industri

5,621,110,712. Pertambangan

-0,0662,8862,861. Pertanian

37,12

6,48

0,39

4,12

12,00

2006 Pertumbuhanper tahun (%)

1998Lapangan PekerjaanUtama

-0,0737,14NON-PERTANIAN

-2,027,609. Jasa

12,920,158. Keuangan

2,733,307. Angkutan

-0,9612,916. Perdagangan

Persentase dan pertumbuhan penduduk yg bekerja 1998-2006

0.0

2.0

4.0

6.0

8.0

10.0

12.0

14.0

Pertam

bang

an

Indu

stri

Listrik

Bangu

nan

Perdag

anga

n

Penga

ngku

tan

Keuan

gan

Jasa

-jasa

1998 2006

0.0

2.0

4.0

6.0

8.0

10.0

12.0

14.0

Pertam

bang

an

Indu

stri

Listrik

Bangu

nan

Perdag

anga

n

Penga

ngku

tan

Keuan

gan

Jasa

-jasa

1998 2006

Kemampuan sektor non-pertanian dalam menyerap tenaga kerja di pedesaan tidak menunjukkan perubahan yang berarti ...

Persentase penduduk yg bekerja di non-pertanian 1998-2006

Di sektor perdagangan dan industri, masih banyak pekerja yang berstatus pekerja keluarga/ tidak dibayar......Di sektor perdagangan dan industri, masih banyak pekerja yang berstatus pekerja keluarga/ tidak dibayar......

0%10%20%30%40%50%60%70%80%90%

100%

Pertam

bang

an

Indu

stri

Listrik

Bangu

nan

Perda

gang

an

Penga

ngku

tan

Keuan

gan

Jasa

-jasa

Berusaha Buruh/ PB Pert PB NP P Keluarga

0%10%20%30%40%50%60%70%80%90%

100%

Pertam

bang

an

Indu

stri

Listrik

Bangu

nan

Perda

gang

an

Penga

ngku

tan

Keuan

gan

Jasa

-jasa

Berusaha Buruh/ PB Pert PB NP P Keluarga

Di sektor jasa, pertambangan, perdagangan, dan industri, masih banyak pekerja yang berstatus setengah penganggur ......Di sektor jasa, pertambangan, perdagangan, dan industri, masih banyak pekerja yang berstatus setengah penganggur ......

24.4 24.01

12.19

8.01

22.16

13.2616.53

35.47

22.42

0

5

10

15

20

25

30

35

40

Pertam

bang

an

Indu

stri

Listrik

/G/A

Konstr

uksi

Perda

gang

an

Trans

porta

si

Keuan

gan

Jasa

-jasa

NonPer

tanian

24.4 24.01

12.19

8.01

22.16

13.2616.53

35.47

22.42

0

5

10

15

20

25

30

35

40

Pertam

bang

an

Indu

stri

Listrik

/G/A

Konstr

uksi

Perda

gang

an

Trans

porta

si

Keuan

gan

Jasa

-jasa

NonPer

tanian

Persentase pekerja yg bekerja kurang dari 35 jam di sektor non-pertanian, 2006

0

1

2

3

4

5

PerdaganganBE

Industri Angkutan Jasa AkomodasiMM

Lainnya

Non Permanen Permanen

0

1

2

3

4

5

PerdaganganBE

Industri Angkutan Jasa AkomodasiMM

Lainnya

Non Permanen Permanen

Jumlah perusahaan/usaha non-pertanian di daerah pedesaan menurut lapangan usaha dan lokasi usaha, 2006 (juta unit)

Jumlah perusahaan/usaha non-pertanian di pedesaan: 11,2 juta

5,14

2,27

1,231,13 1,11

0,35

Persentase perusahaan/usaha non-pertanian di daerah pedesaan menurut lapangan usaha dan skala usaha, 2006

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

PerdaganganBE

Industri Angkutan Jasa AkomodasiMM

Lainnya

Mikro Kecil Menengah Besar UnitPemb

KESIMPULAN

1. Daerah pedesaan masih menjadi kantong kemiskinan karena berbagai persoalan mendasar yang dihadapi penduduk pedesaan belum terpecahkan.

2. Untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk pedesaan, pengembangan sektor pertanian harus dibarengi dengan pengembangan usaha non-pertanian

3. Selama periode 1998-2006, kemampuan sektor non-pertanian dalam menyerap tenaga kerja di pedesaan tidak menunjukkan perubahan yang berarti dan belum sesuai dengan harapan.

KESIMPULAN

4. Karakteristik kegiatan non-pertanian di pedesaan:

Usaha perdagangan dan indutri adalah usaha yang paling banyak menyerap tenaga kerja

Pekerja pada kedua sektor ini masih banyak yang berstatus pekerja keluarga/ tidak dibayar

Jumlah pekerja setengah pengangguran di sektor non-pertanian masih cukup besar (22,42 persen).

Mayoritas perusahaan/usaha non-pertanian di pedesaan merupakan usaha berskala mikro dan kecil yang biasanya lemah dalam managemen, modal, dan ketrampilan.

Sekitar 40 persen kegiatan non-pertanian tersebut dilakukan di lokasi yang tidak permanen.

TERIMA KASIH