KimOr,praktikum5
-
Upload
rizky-dayu-utami -
Category
Documents
-
view
13 -
download
2
Transcript of KimOr,praktikum5
-
JURNAL PRAKTIKUM
KIMIA ORGANIK II
ISOLASI DARI BIJI PALA
Jumat, 23 Mei 2014
Disusun Oleh :
Rizky Dayu Utami
1112016200070
Kelompok 4:
Kiki Sukirman
Yeni Setiartini
Petri Wahyusari
Yasa Esa Yasinta
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2014
-
I. ABSTRAK
Pada percobaan kali ini yaitu berjudul isolasi dari buah pala. Namun
dikarenakan buah pala sulit didapatkan maka yang kami gunakan adalah biji
pala. Sebelum digunakan biji pala dihaluskan terlebih dahulu dengan
menggunakan lumping dan alu. Tujuan dari praktikum ini yaitu untuk
mempelajari isolasi trimiristin dari biji pala dengan cara refluks. Dari hasil
praktikum didapatkan massa endapan yang dihasilkan yaitu 3,55 gram dari
18,65 gram biji pala. Pada suhu ruangan 27 C didapatkan titik leleh endapan
yaitu sebesar 56 C.
II. PENDAHULUAN
Senyawa organik dalam bahan alam secara alami dihasilkan oleh
organisme hidup. Beberapa senyawa organik penting dan berguna dapat
diekstrak dari tanaman. Trimiristin adalah senyawa yang menarik dan
merupakan komponen utama pada biji buah pala (Myristica fragrans). Hal ini
bukanlah hal yang biasa karena trigliserida alami yang terdapat didalamnya
keseluruhan mengandung asam miristat (Universitas Jember,2014).
terbentuk dari gliserol dan asam miristat. Trigliserida ini terdapat dalam kadar
yang tinggi (sekitar 20-25%) perberat kering dalam biji buah pala, tanpa
banyak tercampur dengan ester-ester sejenis, sehingga pemisahannya dapat
dijadikan contoh sederhana pemisahan senyawa bahan alam. Selain itu
pemisahan trimiristin dari buah pala tidak memerlukan waktu yang lama. Pada
percobaan ini, trimiristin akan diekstrak dari biji pala untuk memperoleh
trimiristin crude yang selanjutnya dapat dimurnikan melalui rekristalisasi
(Universitas Jember,2014).
Minyak pala adalah minyak atsiri yang dihasil-kan melalui proses
penyulingan dengan menggunakan uap dari biji dan fuli yang telah masak dan
kering. Minyak pala biasanya didapatkan setelah lemak yang terkandung di
dalamnya dibuang ter-lebih dahulu (Suprihatin,dkk.).
-
Mencuci endapan penting sekali untuk mencuci endapan agar sedikit
larutan yang terdapat diantara endapan terbuang, kalau tidak endapan itu akan
tercemar dengan ion-ion yang terdapat dalam sentrifugat. Terbaik untuk
mencuci endapan sekurangnya dua kali, dan menggabungkan cucian pertama
pada sentrifugat. Cairan pencuci adalah pelarut yang tidak melarutkan endapan
tetapi mengencerkan larutan yang menempel pada endapan itu
(Vogel,1990:171).
Sebagian endapan dapat dikeringkan secukupnya untuk penentuan analitik
tanpa harus melalaui temperatur yang tinggi. Misalnya, MgNH4PO4.6H2O
kadang-kadang dikeringkan dengan mencuci menggunakan suatu campuran
alkohol dan eter dan menyaring endapan selama beberapa menit. Namun
prosedur ini normalnya tidak disarankan karena bahaya dari penghilangan air
yang tidak tuntas dengan pencucian (Underwood,2002:78).
III. ALAT, BAHAN DAN LANGKAH KERJA
Praktikum dilaksanakan pada Jumat, 23 Mei 2014 di Laboratorium Kimia
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan adalah alat distilasi, pipet tetes, gelas kimia, corong,
kaki tiga, kawat kassa, statif&ring, bunsen, termometer raksa, wadah minyak,
pipa kapiler, cawan porselen, waterbath, Ice Bath, dan gelas ukur. Bahan yang
digunakan adalah biji pala, aseton, diklorometan, dan kertas saring.
Langkah Kerja Isolasi dari Biji Pala
1. Timbang buah pala secukupnya yang sudah dihaluskan, dan masukkan
kedalam labu pemanas
2. Masukkan 30-70ml larutan diklorometan
3. refluks hingga mendidih
4. Saring larutan dan pisahkan filtrate dengan residu
-
5. Masukkan filtrat ke corong pisang dan kocok selama 30 menit
6. Pindahkan filtrat ke dalam gelas kimia dan tambahkan 50ml aseton
7. Panaskan larutan di penangas air hingga mendidih
8. Dinginkan larutan ada suhu kamar selama 30 menit
9. Dinginkan larutan di ice bath hingga suhu 20C
10. Saring dan cuci residu dengan 15 ml aseton
11. Keringkan pada suhu kamar
12. Timbang endapan
13. Uji titik leleh endapan
IV. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Hasil Pengamatan
Suhu ruangan : 27 C
Massa biji pala : 18,65 gram
Volume diklorometana : 70 ml
Massa residu : 3,55 gram
Titik leleh biji pala menurut literatur pada 25 C : 54-55 C
Titik leleh biji pala hasil percobaan pada 27 C : 56 C
Pembahasan
Pada praktikum ini dilakukan isolasi dari biji pala. Tujuan dari praktikum
ini yaitu untuk mempelajari isolasi trimiristin dari biji pala dengan cara refluks.
Sebelum digunakan biji pala dihaluskan terlebih dahulu dan ditimbang
massanya, yaitu sebesar 18,65 gram.
Biji pala yang telah halus dimasukkan ke dalam timbel(kertas saring yang
dibentuk seperti nasi timbel), kemudian dimasukkan ke dalam alat distilasi atau
isolasi dan ditambahkan dengan 70 ml larutan diklorometan, setelah itu
direfluks hingga mendidih. Setelah itu dipisahkan antara filtrat dengan residu,
filtrat dimasukkan ke dalam labu erlenmeyer dan dikocok selama 30menit,
pada saat dikocok terjadi pembekuan beberapa kali namun diapnaskan dengan
kenanga air sehingga filtrat mencair kembali. Hasil dari pengocokan warna
-
minyak menjadi kuning kecoklatan. Kemudian dipindahkan ke dalam gelas
kimia dan ditambahkan 50ml aseton menjadi warna kuning, dipanaskan hingga
mendidih dan didiamkan selama 30menit pada suhu ruangan. Selanjutnya
didinginkan di Ice Bath hingga suhu 20 C, terbentuk endapan putih. Setelah
disaring, endapan putih dicuci dengan 15ml aseton, pencucian ini dilakukan
agar pengotor yang masih ada di dalam residu hilang. Kemudian endapan
didiamkan pada suhu ruangan hingga kering, lalu diuji titik leleh.
Hasil praktikum didapatkan massa endapan yang dihasilkan yaitu 3,55
gram dari 18,65 gram biji pala. Pada suhu ruangan 27 C didapatkan titik leleh
endapan yaitu sebesar 56 C.
V. KESIMPULAN
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan beberapa hal, yaitu:
1. Dari 18,65 gram biji pala dihasilkan residu sebanyak 3,55 gram.
2. Pada suhu ruangan 27 C didapatkan titik leleh endapan yaitu sebesar 56
C, hasil ini sesuai dengan literatur.
3. Jadi, residu hasil isolasi biji pala yang kami dapatkan dalam keadaan
murni.
VI. REFERENSI
Day, R.A., Underwood, A.L., & JR. 2002. Analisis Kimia Kuantitatif. Jakarta:
Erlangga.
Vogel. 1990. Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro.
Jakarta: PT. Kalman Media Pustaka.
Suprihatin,dkk. ISOLASI MIRISTISIN DARI MINYAK PALA (Myristica
fragrans) DENGAN METODE PENYULINGAN UAP.
http://journal.ipb.ac.id/index.php/jurnaltin/article/view/4212/2863 Diakses
pada 28 Mei 2014 pukul 23.27 WIB.
-
Universitas Jember. Buku Petunjuk Praktikum Kimia Organik II.
http://www.sharepdf.com/2014/2/14/53518c3ccf814b6d91d82df441498177/B
uku%20Petunjuk%20Praktikum%20Kimia%20Organik%202014%20-
%20Copy.pdf .2014. Diakses pada 24 Mei 2014 pukul 21.10 WIB.