KIMKLIN (Pembahasan) Albumin Dan Bence Jones
-
Upload
gayatri-perdanaga -
Category
Documents
-
view
137 -
download
3
Transcript of KIMKLIN (Pembahasan) Albumin Dan Bence Jones
Pembahasan
A. Pemeriksaan Albumin
Dalam mendiagnosis penyakit pada suatu pasien harus dilakukan pengujian pada
spesimen pasien. Spesimen dapat berupa darah, feses, maupun urin. Salah satu contohnya yaitu
pengukuran spesimen darah.
Darah adalah suatu suspensi partikel dalam suatu larutan koloid cair yang mengandung
elektroloi dan merupakan suatu medium pertukaran antara sel yang terfiksasi dalam tubuh dan
lingkungan luar.
Albumin merupakan komponen protein yang terbesar dari plasma darah, yaitu lebih dari
separuhnya. Protein ini disintesa oleh hati. Dalam serum darah albumin merupakan protein yang
memegang tekanan onkotik terbesar untuk mempertahankan cairan vaskuler, membantu
metabolisme dan transportasi obatobat, anti peradangan, anti oksidan, keseimbangan asam basa,
mempertahankan integritas mikrovaskuler sehingga mencegah kuman masuk dari usus ke
pembuluh darah dan efek anti koagulasi. Penurunan kadar albumin dalam darah
(hipoalbuminemia) mengakibatkan cairan keluar dari pembuluh darah, keluar ke dalam jaringan
menyebabkan terjadinya “oedema”. Selanjutnya, banyak penurunan pada syntesis di hepar
merupakan kompensasi yang besar dengan penurunan katabolisme. Waktu paruhnya cukup
panjang yaitu 19 – 22 hari Albumin merupakan protein dalam plasma manusia yang larut dalam
air dan mengendap dalam pemanasan serta protein yang tertinggi konsentrasinya dalam plasma
darah.
Pada percobaan kali ini dilakukan percobaan untuk mengukur kadar albumin dengan
Metode Spektrofotometri. Prinsip pengerjaannya yaitu dengan adanya bromcresol green pada pH
yang sedikit asam , serum albumin memproduksi perubahan warna dari indicator, dari warna
kuning hijau menjadi hijau biru, absorbansinya diukur dengan spektrofotometer pada panjang
gelombang 632 nm.
Pada praktikum ini, mula-mula praktikan melakukan preparasi atau persiapan terhadap
alat dan bahan yang akan digunakan. Disiapkan 3 buah tabung reaksi yang telah berisi label
( Standar, Test dan Blanko), masing-masing tabung dimasukkan pereaksi albumin sebanyak 2 ml
kemudian pada tabung 1 (Blanko) ditambahkan 0,01 ml aquadest, pada tabung 2 (Standar)
ditambahkan 0,01 ml Standard an pada tabung 3 (Test) ditambahkan 0,01 ml serum/plasma
dengan kode sampel ………..Kemudian 3 tabung tersebut dikocok agar campuran tersebut
homogeny sebelum dilakukan pembacaan pada spektrofotometer. Pembacaan langsung
dikerjakan setelah semua larutan/campuran telah siap karena apabila terlalu lama didiamkan
akan mempengaruhi hasil dari kadar albumin tersebut sehingga dikhawatirkan akan ada
kontaminan atau zat pengganggu lain yang dapat mempengaruhi hasil pembacaan. Pembacaan
dilakukan pada panjang gelombang 632 nm karena dengan panjang gelombang ini dianggap
sudah paling cocok untuk dilakukan pembacaan kadar albumin. Dari hasil pembacaan yang telah
dilaksanakan oleh praktikan, diperoleh nilai absorbansi standar sebesar 0,064, absorbansi sampel
sebesar 0,027 dan kadar standarnya yaitu 3. Dari data yang telah didapatkan dapat dihitung gram
persen albuminnya dan diperoleh hasil kadar albumin sebesar 3,609 g % albumin dari rumus :
Berdasarkan literatur kadar normal albumin yaitu sebesar 3 – 4,5 g % albumin, maka
kadar albumin pasien dengan kode sampel……… dinyatakan masih dalam batas normal.
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan yaitu :
1. Alat dan bahan yang digunakan harus bersih atau bebas kontaminan
2. Pemipetan sampel/larutan harus teliti
3. Kondisi sampel dan reagen dalam keadaan baik, disimpan pada tempat penyimpanan
yang sesuai
4. Spektofotometer dipanaskan terlebih dahulu sebelum digunakan
5. Panjang gelombang yang digunakan tepat pada 632 nm
6. Kuvet yang digunakan harus dalam keadaan bersih
7. Proses pengerjaan dilakukan sesuai prosedur yang telah ada
B. BENCE JONES
Pada praktikum kimia klinik kali ini dilakukan pemeriksaan bence jones pada sampel
urine. Protein bence jones adalah suatu protein dengan berat molekul kecil (±44.000) terdiri dari
rantai ringan (light chains) kappa atau lambda immunoglobin yang ditemukan di urin. Karena
berat molekulnya kecil, protein bence jones mudah ditemukan difiltrasi digromerolus ginjal dan
ditemukan di urine.
Dimana prinsip dari pemeriksaan ini adalah urine dipanaskan padda suhu 60 – 70oC,
kemudian pembacaan atau pembacaan kekeruhan dilakukan pada suhu 50oC dengan
membandingkan dengan urine control.
Dalam praktikum ini sampel urine yang digunakan adalah sampel urine dengan kode
sampel 1,2, dan 3. Sampel urine yang digunakan aadalah sampel urine 24 jam,. Urine 24 jam
adalah urine yang dikumpulkan selama 24 jam (misalnya dari jam 7 pagi sampai jam 7 pagi
keesokan harinya). Sampel urine dibuat dua seri, yaitu dibuat untuk pemeriksaan dan control.
Fungsi pembuatan control adalah sebagai pembanding dengan pemeriksaan. Dimana control
merupakan acuan untuk bence jones yang negative. Dalam pemeriksaan bence jones dilakukan
pemanasan pada suhu 50oC, karena sifat protein ini yaitu bila dipanaskan sampai suhu 40 – 60o
terjadi presipitat dan pada saat pemanasan diteruskan sampai mendidih presipitat menghilang.
Ketika didinginkan, protein bence jones akan menjadi presipitat padda suhu 60oC dan akan larut
pada suhu kurang dari 40oC . Setelah dipanaskan sampel urine yang diperiksa ketiganya
mengalami kekeruhan. Hasil yang didapatkan dari pemeriksaan bence jones pada sampel urine
kode 1,2, dan 3 adalah positif protein bence jones. Adanya protein Bence Jones yang ditemukan
pada urin digunakan sebagai penegakan diagnosis awal atas seseorang yang menderita kegagalan
ginjal sebagai manifestasi dari penyakit Multiple Myeloma atau Kahler’s disease. Ukurannya
yang kecil membuat protein Bence Jones dapat lolos dari proses penyaringan (filtrasi) yang
terjadi di ginjal. Keadaan ditemukannya protein di dalam urin disebut proteinuria. Kadar protein
yang tinggi di dalam urin atau adanya gejala-gejala yang mengarah pada keadaan multiple
myeloma merupakan dasar dilakukannya pengujian (tes kuantitatif) protein Bence Jones.
Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemeriksaan protein bence jones, yaitu :
1. Alat dan bahan yang digunakan harus steril dan bebas kontaminan.
2. Sampel urine yang digunakan addalah sampel urine 24 jam, Karena urine 24 jam
adalah sampel yang mewakiili untuk pemeriksaan porten urine.
3. Suhu pada pemanasan harus sesuai agar tidak menghasilkan hasil palsu.