PENGARUH PUASA RAMADAN TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN...

63
PENGARUH PUASA RAMADAN TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN PROTEIN PLASMA TOTAL Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN OLEH : Aufa Ayuningrum NIM: 11141030000031 PROGRAM STUDI KEDOKTERAN DAN PROFESI DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439 H/2017 M

Transcript of PENGARUH PUASA RAMADAN TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN...

Page 1: PENGARUH PUASA RAMADAN TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37183/1/AUFA...PENGARUH PUASA RAMADAN TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN PROTEIN PLASMA

PENGARUH PUASA RAMADAN TERHADAP KADAR

ALBUMIN DAN PROTEIN PLASMA TOTAL

Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN

OLEH :

Aufa Ayuningrum

NIM: 11141030000031

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN DAN PROFESI DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1439 H/2017 M

Page 2: PENGARUH PUASA RAMADAN TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37183/1/AUFA...PENGARUH PUASA RAMADAN TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN PROTEIN PLASMA

ii

Page 3: PENGARUH PUASA RAMADAN TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37183/1/AUFA...PENGARUH PUASA RAMADAN TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN PROTEIN PLASMA

iii

Page 4: PENGARUH PUASA RAMADAN TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37183/1/AUFA...PENGARUH PUASA RAMADAN TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN PROTEIN PLASMA

iv

Page 5: PENGARUH PUASA RAMADAN TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37183/1/AUFA...PENGARUH PUASA RAMADAN TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN PROTEIN PLASMA

v

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah. Puji beserta syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas

nikmat, berkah dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian

dan laporan penelitian ini yang berjudul “Pengaruh Puasa Ramadan Terhadap

Kadar Albumin dan Protein Plasma Total”.

Penulis menyadari bahwa penelitian dan penulisan laporan ini dapat terwujud

karena adanya bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu

penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. H. Arif Sumantri, S.KM, M.Kes selaku Dekan FKIK UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. dr. Nouval Shahab, SpU, PhD, FICS, FACS selaku ketua Program Studi

Kedokteran dan Profesi Dokter FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. dr. Risahmawati, PhD selaku pembimbing 1 dan dr. Muniroh, SpPK

selaku pembimbing 2 yang telah memberikan masukan dan nasihat serta

meluangkan waktu, pikiran dan tenaga dalam membimbing penulis

melakukan penelitian dan menyusun laporan penelitian ini.

4. dr. Mery Nitalia, SpPK selaku penguji 1 dan Bu Alfiah, MA selaku

penguji 2 yang telah memberikan masukan dan nasihat kepada penulis

dalam penyusunan laporan penelitian ini.

5. Pak Chris Adhiyanto, M.Biomed, PhD selaku penanggung jawab modul

riset yang telah mengarahkan dan mengingatkan peneliti untuk

menyelesaikan penelitian.

6. Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementerian Agama

Republik Indonesia yang membiayai pendidikan penulis.

7. Kedua orang tua penulis Ibu Nurlaila dan Bapak Bakri yang selalu

mendoakan dan memberikan motivasi. Terima kasih untuk cinta dan

sayang serta selalu menjadi penyemangat nomor satu dalam setiap langkah

hidup penulis.

Page 6: PENGARUH PUASA RAMADAN TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37183/1/AUFA...PENGARUH PUASA RAMADAN TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN PROTEIN PLASMA

vi

8. Adik-adik penulis Rizqi, Fadhil, Ahlul, dan Azkia yang senantiasa menjadi

penyemangat dan penghibur penulis.

9. Ibu Ayu Latifah selaku laboran di Laboratorium Biokimia dan Ibu Suryani

selaku laboran di Laboratorium Biologi FKIK UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta yang telah membantu penulis selama melakukan penelitian dan

pengambilan data.

10. Annisa Nadia Utami dan Saereza Mufti selaku teman kelompok skripsi

yang mengajarkan arti kesabaran, memberikan memotivasi dan bekerja

sama dalam menyelesaikan laporan penelitian ini.

11. Teman-teman CSSMoRA selaku keluarga penulis di perantauan yang

selalu memberi semangat dan keceriaan.

12. Teman-teman sejawat PSKPD 2014, CAROTIS yang menyuplai motivasi

dan semangat.

13. Teman-teman Bidadari Surga Antii, Destia, Windy, Aliyya, Nindy, Nina,

dan Aang. Terima kasih bidadari surgaku untuk semangat dan canda tawa

yang diberikan.

14. Shafa Sharvina dan Sely Noviyana yang selalu memberi semangat ketika

jenuh dan Oridha Mastura yang selalu mengingatkan untuk menyelesaikan

penelitian.

15. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan

penelitian dan penulisan laporan ini.

Demikian laporan penelitian ini penulis susun, semoga dapat memberi

sumbangsih bagi kemajuan ilmu pengetahuan.

Ciputat, 18 Oktober 2017

Penulis

Page 7: PENGARUH PUASA RAMADAN TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37183/1/AUFA...PENGARUH PUASA RAMADAN TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN PROTEIN PLASMA

vii

ABSTRAK

Aufa Ayuningrum. Program Studi Kedokteran dan Profesi Dokter. Pengaruh

Puasa Ramadan Terhadap Kadar Albumin dan Protein Plasma Total. 2017.

Latar Belakang: Berpuasa di bulan Ramadan adalah kewajiban bagi umat

muslim. Ketika berpuasa terjadi perubahan asupan makanan dan memengaruhi

metabolisme tubuh. Penelitian tentang pengaruh puasa ramadan terhadap kadar

albumin dan protein plasma total masih sedikit yang dipublikasikan dan dari

beberapa penelitian yang dipublikasikan memaparkan hasil yang berbeda-beda.

Tujuan: Mengetahui perubahan yang terjadi pada kadar protein plasma ketika

adanya perubahan asupan makanan pada bulan Ramadan. Metode: Eksperimental

kuasi one group pre and post test design pada 20 mahasiswa preklinik Program

Studi Kedokteran dan Profesi Dokter Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah yang berpuasa pada Ramadan 1438 H. Hasil: Setelah berpuasa

ramadan terjadi penurunan rerata kadar albumin sebesar 0,37±0,32 g/dL dan

penurunan kadar protein total sebesar 1,40±0,50 g/dL. Uji t berpasangan

didapatkan p=0,000 (IK 95% 0,23-0,52) untuk kadar albumin dan p= 0,000 (IK

95% 0,17-0,63) untuk kadar protein plasma total. Simpulan: Terdapat penurunan

yang bermakna pada kadar albumin dan protein total sesudah puasa ramadan.

Kata Kunci : Puasa ramadan, Albumin, Protein plasma total

ABSTRACT

Aufa Ayuningrum. Medicine and Physician Profession Program. Effect of

ramadan fasting on albumin and total plasma protein. 2017.

Background: Ramadan fasting is an obligation for Muslims. Fasting changes

food intake and effects metabolism. Research on the effects of ramadan fasts on

the levels of albumin and total plasma protein is still slightly published and from

several published studies describe different results. Aim: To observe the changes

that occur in plasma protein levels when there is a change in food intake in

Ramadan. Methods: The study was a quasi experimental one group pre and post

test design at 20 preclinical students of Medicine and Physician Profession

Program of State Islamic University of Syarif Hidayatullah who fasted on

Ramadan 1438 H. Results: After ramadan fasting, there was a decrease of mean

of albumin and total plasma protein level. The average decrease of albumin levels

was 0,37±0,32 g/dL and average decrease of total plasma protein was 1,40±0,50

g/dL. Paired t test obtained p=0,000 (CI 95% 0,23-0,52) for albumin levels and

p= 0,000 (CI 95% 0,17-0,63) for total plasma protein levels. Conclusion: There

was a significant decrease of albumin and total plasma protein levels after

ramadan fasting.

Keyword : Ramadan fasting, Albumin, Total plasma protein

Page 8: PENGARUH PUASA RAMADAN TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37183/1/AUFA...PENGARUH PUASA RAMADAN TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN PROTEIN PLASMA

viii

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL .......................................................................................... i

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...................................... ii

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. iii

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN ............................................ iv

KATA PENGANTAR .................................................................................... v

ABSTRAK ...................................................................................................... vii

DAFTAR ISI ................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL........................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xi

DAFTAR BAGAN .......................................................................................... xii

DAFTAR SINGKATAN ................................................................................ xiii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................ 3

1.3 Hipotesis ......................................................................................... 3

1.4 Tujuan Penelitian ........................................................................... 3

1.4.1 Tujuan Umum .......................................................................... 3

1.4.2 Tujuan Khusus ......................................................................... 3

1.5 Manfaat Penelitian ......................................................................... 3

1.5.1 Bagi Peneliti ............................................................................. 3

1.5.2 Bagi Institusi ............................................................................ 3

1.5.3 Bagi Masyarakat....................................................................... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 4

2.1 Landasan Teori ............................................................................... 4

2.1.1 Puasa Ramadan ........................................................................ 4

2.1.2 Metabolisme dan Keseimbangan Energi .................................. 7

2.1.3 Metabolisme Tubuh Ketika Berpuasa dan Kelaparan .............. 13

2.1.4 Hepar dan Fungsi Metabolik .................................................... 14

2.1.5 Protein Plasma .......................................................................... 15

2.1.6 Albumin.................................................................................... 20

2.2 Kerangka Konsep ........................................................................... 24

2.3 Definisi Operasional....................................................................... 25

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................... 26

3.1 Desain Penelitian ............................................................................ 26

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................ 26

3.3 Populasi dan Subjek Penelitian ...................................................... 26

3.3.1 Populasi Target......................................................................... 26

3.3.2 Populasi Terjangkau ................................................................. 26

3.3.3 Subjek Penelitian ...................................................................... 26

3.3.4 Perhitungan Jumlah Subjek Penelitian ..................................... 27

3.3.5 Kriteria Inklusi ......................................................................... 28

Page 9: PENGARUH PUASA RAMADAN TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37183/1/AUFA...PENGARUH PUASA RAMADAN TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN PROTEIN PLASMA

ix

3.3.6 Kriteria Eksklusi....................................................................... 28

3.4 Alur Penelitian Cara Kerja ............................................................. 29

3.5 Cara Kerja ...................................................................................... 30

3.6 Pengolahan dan Analisa Data......................................................... 33

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................ 34

4.1 Hasil Penelitian .............................................................................. 34

4.1.1 Karakteristik Subjek Penelitian ................................................ 34

4.1.2 Gambaran Kadar Albumin Sebelum dan Sesudah

Puasa Ramadan ........................................................................ 35

4.1.3 Gambaran Kadar Protein Total Sebelum dan

Sesudah Puasa Ramadan ......................................................... 35

4.1.4 Gambaran Selisih Kadar Albumin dan Protein

Total Sebelum dan Sesudah Puasa Ramadan ........................... 35

4.1.5 Perbandingan Kadar Albumin Sebelum dan

Sesudah Puasa Ramadan .......................................................... 36

4.1.6 Perbandingan Kadar Protein Total Sebelum

dan Sesudah Puasa Ramadan ................................................... 36

4.2 Pembahasan .................................................................................... 36

4.2.1 Karakteristik Subjek Penelitian ................................................ 36

4.2.2 Gambaran Selisih Kadar Albumin dan Protein Total

Sebelum dan Sesudah Puasa Ramadan .................................... 37

4.2.3 Gambaran Kadar Albumin Dan Protein Total

Sebelum Dan Sesudah Puasa Ramadan ................................... 38

4.2.4 Perbandingan Kadar Albumin Sebelum dan

Sesudah Puasa Ramadan .......................................................... 38

4.2.5 Perbandingan Kadar Protein Total Sebelum dan

Sesudah Puasa Ramadan .......................................................... 39

4.3 Keterbatasan penelitian .................................................................. 40

BAB V SIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 41

5.1 Simpulan ........................................................................................ 41

5.2 Saran ............................................................................................... 41

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 42

LAMPIRAN .................................................................................................... 45

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...................................................................... 50

Page 10: PENGARUH PUASA RAMADAN TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37183/1/AUFA...PENGARUH PUASA RAMADAN TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN PROTEIN PLASMA

x

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Protein-protein plasma, fungsi, karakteristik binding dan

konsentrasi................................................................................ 16

Tabel 2.2 Jenis-jenis globulin................................................................... 19

Tabel 4.1 Sebaran jenis kelamin subjek penelitian .................................. 34

Tabel 4.2 Sebaran usia subjek penelitian ................................................. 35

Page 11: PENGARUH PUASA RAMADAN TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37183/1/AUFA...PENGARUH PUASA RAMADAN TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN PROTEIN PLASMA

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Jalur metabolik utama pada keadaan fasted state .................... 9

Gambar 2.2 Insulin memicu pengambilan dan metabolisme glukosa ......... 11

Gambar 2.3 Glukagon mempertahankan kadar glukosa plasma adekuat

dengan memicu glikogenolisis dan glukoneogenesis .............. 12

Gambar 2.4 Struktur albumin....................................................................... 20

Gambar 2.5 Dimensi relatif dan perkiraan massa molekul protein

dalam darah .............................................................................. 21

Page 12: PENGARUH PUASA RAMADAN TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37183/1/AUFA...PENGARUH PUASA RAMADAN TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN PROTEIN PLASMA

xii

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Pembelahan preproalbumin ke proalbumin dan yang terakhir ke

albumin. Furin membelah proalbumin di ujung terminal C dari

dipeptide dasar ......................................................................... 22

Bagan 2.2 Kerangka Teori......................................................................... 23

Bagan 2.3 Kerangka Konsep ..................................................................... 24

Bagan 3.1 Alur Penelitian ......................................................................... 29

Page 13: PENGARUH PUASA RAMADAN TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37183/1/AUFA...PENGARUH PUASA RAMADAN TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN PROTEIN PLASMA

xiii

DAFTAR SINGKATAN

AKG : Angka Kecukupan Gizi

apoA : Alfa Lipoprotein

apoB : Beta Lipoprotein

ATP : Adenosina Trifosfat

CI : Confidence Interval

GLP-1 : Glucagon-Like-Peptide-1

H.R : Hadis Riwayat

HPHT : Hari Pertama Haid Terakhir

IgA : Immunoglobulin A

IgD : Immunoglobulin D

IgE : Immunoglobulin E

IGF 1 : Insulin-Like Growth Factor 1

IgG : Immunoglobulin G

IgM : Immunoglobulin M

IK : Interval Kepercayaan

mRNA : Messenger Ribonucleic Acid

PSKPD : Program Studi Kedokteran dan Profesi Dokter

Q.S. : Quran Surat

ra. : Radhiallahu Anhu

rpm : Rotation Per Minute

SAW : Shallallahu Alaihi Wa Sallam

SPSS : Statistical Package for Social Sciences

SWT : Subhanallahu Wa Taala

UIN : Universitas Islam Negeri

Page 14: PENGARUH PUASA RAMADAN TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37183/1/AUFA...PENGARUH PUASA RAMADAN TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN PROTEIN PLASMA

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Berpuasa di bulan Ramadan adalah salah satu dari lima rukun

islam dan merupakan kewajiban bagi umat muslim untuk melaksanakannya.

Pada bulan Ramadan muslim diwajibkan berpuasa selama 29-30 hari sesuai

dengan perhitungan kalender kamariah. Ketika berpuasa muslim menahan

diri dari makan dan minum mulai dari terbit fajar hingga terbenam

matahari.1,2

Puasa merupakan ibadah yang dilakukan manusia untuk Allah.

Hikmah dari berpuasa adalah menyucikan diri, memelihara dan menjaga

kesehatan, mendidik kemauan, melawan hawa nafsu, menumbuhkan sifat

sabar, meningkatkan rasa syukur, dan mengajarkan arti persamaan antara

manusia.1 Selain hikmah tersebut, dari penelitian-penelitian yang telah

dilakukan mengungkapkan bahwa puasa ramadan berperan dalam kesehatan

fisik dan kecerdasan emosi.3, 4, 5

Ketika seseorang berpuasa akan terjadi perubahan pola makan,

asupan makanan, pola tidur, dan aktivitas.6, 7

Perubahan ini dapat

memengaruhi metabolisme dan fisiologi tubuh. Perubahan ini pula dapat

memengaruhi biokimia darah seperti protein plasma.

Protein plasma adalah komponen penting plasma darah dengan

konsentrasi 60-80 g/l yang merupakan 4% dari total protein tubuh.8 Protein

plasma memiliki banyak fungsi yaitu mempertahankan distribusi air antara

darah dan jaringan dengan menjaga tekanan osmotik plasma, berperan

dalam transpor nutrien, metabolit, dan hormon, melawan patogen dan

mempertahankan integritas sirkulasi melalui proses pembekuan darah.9

Protein plasma dikelompokkan dalam tiga kelompok yaitu albumin,

globulin, dan fibrinogen. Albumin adalah protein dengan konsentrasi

tertinggi dalam plasma darah yaitu 60% dari total protein plasma. Oleh

karena itu albumin bertanggung jawab 75-80% dalam mempertahankan

tekanan osmotik plasma. Fungsi penting lainnya dari albumin adalah

Page 15: PENGARUH PUASA RAMADAN TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37183/1/AUFA...PENGARUH PUASA RAMADAN TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN PROTEIN PLASMA

2

kemampuannya untuk mengikat berbagai ligan termasuk asam lemak bebas,

kalsium, hormon-hormon steroid, dan bilirubin. Albumin juga berperan

dalam transpor tembaga dan beberapa obat.10

Sebagian besar protein plasma disintesis di hepar oleh hepatosit

sedangkan immunoglobulin disintesis oleh sel limfosit B. Pada individu

normal konsentrasi protein plasma dipertahankan konstan. Sintesis protein

plasma menurun pada beberapa penyakit khususnya yang menyerang hepar.

Sintesis protein plasma juga relatif menurun pada malnutrisi.8, 10

Penelitian tentang pengaruh puasa ramadan terhadap kadar albumin

dan protein plasma total masih sedikit yang dipublikasikan dan dari

beberapa penelitian yang dipublikasikan memaparkan hasil yang berbeda-

beda. Menurut penelitian yang dilakukan Huda M. Al Hourani dkk dan

penelitian F. Azizi dan H. A. Rasouli puasa ramadan tidak menyebabkan

perubahan yang signifikan pada kadar albumin darah.11, 12

Menurut

penelitian Nagra dkk dan penelitian Shaheena Kamal dkk puasa ramadan

secara signifikan menurunkan kadar albumin dan protein plasma total.13, 14

Di Indonesia, penelitian serupa dilakukan Ardi Pramono dkk di pesantren

Yogyakarta terhadap 19 santri pria usia 19-22 tahun menyimpulkan bahwa

puasa ramadan secara signifikan menurunkan kadar albumin dan protein

plasma total.15

Diet santri pesantren berbeda dengan pelajar yang tidak tinggal di

pesantren. Penelitian yang dilakukan Ahmad dan Tiurma pada santri

pesantren di Garut menyatakan bahwa santri yang tinggal di pesantren

memiliki kecukupan gizi yang kurang.16

Penelitian yang dilakukan Diah

terhadap santri pesantren di Pekalongan didapatkan bahwa asupan energi

dan protein santri pesantren masih di bawah angka kecukupan gizi (AKG).17

Santri pesantren memiliki akses yang lebih sedikit untuk memilih makanan

yang ingin mereka konsumsi sedangkan pelajar yang tidak tinggal di

pesantren lebih bebas dalam memilih makanan yang ingin mereka makan.

Karena adanya perbedaan hasil dari penelitian di negara yang

berbeda dan perbedaan populasi target dari penelitian serupa di Indonesia,

Page 16: PENGARUH PUASA RAMADAN TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37183/1/AUFA...PENGARUH PUASA RAMADAN TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN PROTEIN PLASMA

3

maka penulis ingin meneliti pengaruh puasa ramadan terhadap kadar

albumin dan protein plasma total pada mahasiswa.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah penelitian

ini adalah : Apakah terdapat perbedaan kadar albumin dan protein plasma

total sebelum dan sesudah puasa ramadan?

1.3 Hipotesis

Kadar albumin dan protein plasma total setelah puasa ramadan lebih

rendah daripada kadar albumin dan protein plasma total sebelum puasa

ramadan.

1.4 Tujuan Penelitian

1.4.1 Tujuan Umum

Mengetahui perubahan yang terjadi pada kadar protein plasma ketika

adanya perubahan asupan makanan pada bulan Ramadan.

1.4.2 Tujuan Khusus

1. Mengetahui kadar albumin sebelum dan sesudah puasa ramadan

2. Mengetahui kadar protein total sebelum dan sesudah puasa ramadan

3. Mengetahui adakah hubungan puasa ramadan dengan kadar albumin

dan protein plasma total.

1.5 Manfaat Penelitian

1.5.1 Bagi Peneliti

Menambah pengetahuan peneliti tentang pengaruh puasa ramadan

terhadap kadar protein plasma darah.

1.5.2 Bagi Institusi

Adanya data tentang pengaruh puasa ramadan terhadap kadar protein

plasma darah.

1.5.3 Bagi Masyarakat

Menambah pengetahuan tentang efek puasa ramadan terhadap

protein plasma darah dan akibat yang ditimbulkan.

Page 17: PENGARUH PUASA RAMADAN TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37183/1/AUFA...PENGARUH PUASA RAMADAN TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN PROTEIN PLASMA

4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Puasa Ramadan

Definisi

Puasa ramadan atau berpuasa di bulan Ramadan adalah salah satu

dari lima rukun islam dan merupakan kewajiban bagi umat muslim untuk

melaksanakannya. Berpuasa adalah menahan diri dari makan, minum, dan

hawa nafsu dari terbit fajar sampai tenggelamnya matahari dengan niat

melaksanakan perintah dan Taqarrub kepada Allah SWT. 1

Hukum Puasa Ramadan

Kewajiban berpuasa di bulan Ramadan ditetapkan dan dijelaskan

dalam Al-Quran, hadis, dan ijma’ para ulama.

Dalam Al-quran Allah SWT berfirman :

“Hai orang orang yang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa,

sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu

bertakwa. (yaitu) dalam beberapa hari tertentu. (beberapa hari yang

ditentukan itu ialah) bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan

(permulaan) Al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-

penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembela (antara yang hak dan yang

batil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat

tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu.”

(Q.S. Al-Baqarah : 183-185)1

Rasulullah SAW meriwayatkan banyak hadis mengenai kewajiban

berpuasa di bulan Ramadan, di antaranya adalah hadis yang diriwayatkan

oleh Umar ra. yang berbunyi :

“Islam ialah hendaklah kamu bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah,

dan Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan salat, menunaikan zakat,

berpuasa di bulan Ramadan, dan melaksakan haji di Baitullah, apabila

kamu mampu.”1

Page 18: PENGARUH PUASA RAMADAN TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37183/1/AUFA...PENGARUH PUASA RAMADAN TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN PROTEIN PLASMA

5

Adapun yang diwajibkan berpuasa adalah muslim yang sudah

balig, berakal sehat, tidak sakit, serta tidak berhalangan untuk berpuasa

seperti haid dan nifas pada wanita.1 Berpuasa di Indonesia berlangsung

±13 jam selama 29-30 hari.

Hikmah Puasa

Allah SWT tidak memerintahkan sesuatu kecuali dengan hikmah.

Puasa memiliki banyak hikmah, di antaranya adalah:1

a) Menyucikan diri (jiwa)

Menyucikan diri (jiwa) dengan melaksanakan apa

yang diperintahkan dan menjauhi larangan Allah SWT.

Ketika berpuasa seseorang menahan diri dari segala yang

disenanginya meskipun ia dapat berlaku sebaliknya tanpa

diketahui oleh orang lain. Namun hal tersebut tidak

dilakukan karena cinta kepada Allah SWT.

Dalam sebuah hadis qudsi Rasulullah bersabda,

“Setiap amal perbuatan anak Adam adalah miliknya,

kecuali puasa. Sesungguhnya ia untuk-Ku, dan Aku sendiri

yang akan membalasnya, dia meninggalkan makanan dan

minumannya semata untuk-Ku.” Dalam riwayat lain

disebutkan, “Dia meninggalkan makanannya karena Aku,

meninggalkan minumannya karena Aku, dan meninggalkan

isterinya karena Aku.” (HR. Ibnu Khuzaimah)

b) Memelihara dan menjaga kesehatan fisik

Puasa berguna untuk memelihara dan menjaga

kesehatan fisik. Selain itu puasa juga menenangkan aspek

ruh atas materi dan akal atas hawa nafsu dalam setiap

pertarungan dalam kehidupan. Aspek ini berdasarkan

penciptaan manusia yang merupakan perpaduan unsur

tanah liat yang diberi bentuk dan unsur ruh illahiah yang

ditiupkan Allah padanya.

Page 19: PENGARUH PUASA RAMADAN TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37183/1/AUFA...PENGARUH PUASA RAMADAN TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN PROTEIN PLASMA

6

c) Mendidik kemauan, melawan hawa nafsu, dan

menumbuhkan sifat sabar

Nabi Muhammad SAW menyebutkan bahwa puasa

adalah perisai yang menjaga dari dosa di dunia dan dari

siksa api neraka di akhirat. Rasulullah bersabda : “Puasa itu

adalah sebagai perisai dari api neraka, seperti perisai salah

seorang dari kamu sekalian dalam peperangan.” Dalam

riwayat lain Rasulullah bersabda, “Puasa adalah sebagai

perisai, dan ia merupakan salah satu pemeliharaan seorang

mukmin.” (HR. Ath-Thabrani dari Abi Ummah)

d) Mengingatkan akan besarnya nikmat Allah

Seseorang akan merasa betapa berharganya nikmat

kenyang dari makanan dan minuman ketika merasa lapar

dan haus. Dengan demikian seseorang akan lebih mudah

bersyukur dan mengucapkan alhamdulillah.

e) Mengajarkan persamaan di antara manusia

Puasa ramadan diwajibkan kepada semua kalangan.

Bagi kalangan orang kaya dan berada, puasa dapat

menumbuhkan rasa kasih sayang dan ikut merasakan

kesulitan yang dialami oleh orang miskin dan kalangan

bawah.

Puasa Ramadan dan Kesehatan

Berdasarkan penelitian-penelitian yang telah dilakukan, puasa

ramadan berperan dalam kesehatan fisik dan emosi, di antaranya adalah :

a) Kardiovaskular

Puasa ramadan menurunkan risiko penyakit

kardiovaskular dengan menurunkan kadar kolesterol jahat

yaitu Low Density Lipoprotein (LDL) dan meningkatkan

kolesterol baik yaitu High Density Lipoprotein (HDL).

Puasa ramadan juga menurunkan kadar trigliserida darah.3

Page 20: PENGARUH PUASA RAMADAN TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37183/1/AUFA...PENGARUH PUASA RAMADAN TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN PROTEIN PLASMA

7

b) Diabetes Mellitus

Puasa ramadan meningkatkan kontrol glikemik pada

pasien dengan diabetes mellitus.3

c) Kecerdasan emosional

Identifikasi diri, toleransi stress, dan empati

meningkat selama berpuasa ramadan. Puasa ramadan juga

memberi kontribusi positif pada status psikologis,

pemecahan masalah dan pengambilan keputusan,

pengendalian diri, dan fungsi sosial. Penelitian lain juga

mengungkapkan bahwa puasa ramadan memberi dampak

positif dengan menurunkan depresi, kecemasan, stress dan

meningkatkan fungsi kognitif.4, 5

2.1.2 Metabolisme dan Keseimbangan Energi

Sel-sel tubuh membutuhkan energi untuk menjalankan fungsinya.

Energi tersebut diperoleh dari metabolisme makronutrien yaitu

karbohidrat, lemak, dan protein. Metabolisme terdiri dari reaksi-reaksi

pembentukan energi dari nutrien, penggunaan energi, dan penyimpanan

energi yang lebih untuk dapat digunakan di masa depan. Terdapat dua

jalur metabolik yaitu anabolik dan katabolik. Anabolik adalah jalur

metabolik yang membentuk molekul besar dari molekul kecil sedangkan

katabolik adalah jalur yang memecah molekul besar menjadi kecil.18

Dalam tubuh manusia metabolisme dibagi dalam dua keadaan yaitu

fed-state dan fasted-state. Fed-state adalah periode waktu setelah makan

yaitu ketika hasil pencernaan diabsorbsi, digunakan, dan disimpan.

Fasted-state adalah keadaan ketika nutrien dari makanan sudah tidak

berada di darah dan sudah dapat digunakan oleh jaringan.18

Fed-State

Setelah makan, bahan makanan yang telah dicerna akan diserap di

usus halus dan tubuh memasuki keadaan fed-state. Pencernaan karbohidrat

menghasilkan monosakarida yaitu glukosa, fruktosa dan galaktosa.

Sebagian besar fruktosa dan galaktosa kemudian dikonversi menjadi

Page 21: PENGARUH PUASA RAMADAN TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37183/1/AUFA...PENGARUH PUASA RAMADAN TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN PROTEIN PLASMA

8

glukosa di hepar. Glukosa dapat langsung dimetabolisme untuk

membentuk energi atau dapat disimpan dakam bentuk polimer sebagai

glikogen. Pembentukan glikogen atau glikogenesis dapat terjadi pada

semua sel namun konsentrasi terbanyak ada pada otot rangka dan hepar.

Tubuh dapat menyimpan 500 gram glikogen dengan 75% berada di otot

rangka dan sisanya di hepar. Glikogen di otot rangka menyediakan energi

untuk kontraksi otot sedangkan glikogen hepar merupakan sumber glukosa

tubuh di antara waktu makan. Setelah pembentukan glikogen mencapai

kadar maksimum glukosa yang masih tersisa akan disimpan dalam bentuk

lemak di jaringan adiposa. Glukosa juga digunakan untuk pembentukan

lipoprotein.19, 20

Pencernaan lemak menghasilkan monogliserol dan asam lemak

bebas. Monogliserol dan asam lemak dipindahkan dari usus halus ke

sirkulasi oleh kilomikron dalam bentuk trigliserid melalui pembuluh limfe.

Kilomikron sampai di sirkulasi melalui pembuluh vena. Kilomikron

setelah mencapai kapiler dihidrolisis oleh enzim lipoprotein lipase

menghasilkan asam lemak bebas dan gliserol. Asam lemak kemudian

masuk ke dalam sel terutama sel-sel jaringan adiposa dan sel-sel otot

rangka serta otot jantung. Asam lemak selanjutnya dapat digunakan

sebagai bahan bakar energi atau disintesis kembali menjadi trigliserid lalu

disimpan di jaringan adiposa dan hepar. Asam lemak juga digunakan

untuk sintesis lipoprotein dan eikosanoid.18

Protein setelah dicerna diserap sebagian besar dalam bentuk asam

amino. Selain dalam bentuk asam amino protein dalam jumlah yang

sedikit diserap dalam bentuk peptida. Sebagian besar asam amino

digunakan untuk sintesis protein sel. Jika diperlukan untuk sintesis energi

maka asam amino akan dikonversi terlebih dahulu di hepar. Kelebihannya

akan disimpan dalam bentuk lemak di jaringan adiposa.18

Fasted-State

Pada keadaan fasted-State, yaitu ketika kadar gula darah mulai

turun setelah proses pencernaan, absorbsi, dan distribusi nutrien, tubuh

memberi sinyal untuk mempertahankan homeostasis gula darah sehingga

Page 22: PENGARUH PUASA RAMADAN TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37183/1/AUFA...PENGARUH PUASA RAMADAN TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN PROTEIN PLASMA

9

dapat mempertahankan bahan bakar yang adekuat untuk fungsi otak dan

neuron. Proses homeostasis ini secara singkat dirangkum dalam gambar

2.1.18

Pada keadaan fasted-state simpanan energi yang disimpan pada

tahap fed-state akan dipecah guna memenuhi kebutuhan glukosa tubuh.

Glikogen akan mengalami glikogenolisis. Glikogen di hepar akan diubah

menjadi glukosa 6-fosfat yang digunakan untuk glikolisis. Glikogen pada

otot rangka akan diubah menjadi laktat pada keadaan anaerob atau piruvat

pada keadaan aerob karena sel-sel otot tidak memiliki enzim untuk

mengubah glikogen menjadi glukosa 6-fosfat. Glikogen hepar dapat

memenuhi kebutuhan energi tubuh selama 4-5 jam. Trigliserida yang

disimpan dan jaringan adiposa dan hepar akan dipecah menjadi asam

lemak dan gliserol. Asam lemak kemudian akan digunakan untuk sintesis

energi melalui metabolisme aerob. Protein akan dipecah menjadi asam

amino lalu mengalami deaminasi di hepar untuk pembentukan energi.18

Gambar 2.1 Jalur metabolik utama pada keadaan fasted state20

Page 23: PENGARUH PUASA RAMADAN TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37183/1/AUFA...PENGARUH PUASA RAMADAN TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN PROTEIN PLASMA

10

Pengaturan Hormonal pada Fed-State dan Fasted-State

Terdapat dua hormon yang berkerja secara berlawanan dalam

mempertahankan kadar glukosa darah untuk tetap berada dalam kadar

normal. Hormon tersebut adalah insulin dan glukagon yang keduanya

disekresi oleh pakreas. Pada keadaan fed-state, ketika tubuh menyerap

nutrien, insulin mendominasi dan memicu anabolisme (gambar 2.2). Pada

keadaan fasted-state, pengaturan metabolik mempertahankan agar tidak

terjadi hipoglikemia (gula darah rendah) dengan glukagon dan memicu

pemecahan glikogen dan glukoneogenesis (gambar 2.3).18

Insulin merupakan hormon yang berkerja dominan pada keadaan

fed-state. Kadar glukosa darah yang tinggi adalah stimulus utama untuk

sekresi insulin. Selain kadar glukosa darah yang tinggi, faktor-faktor lain

yang meningkatkan sekresi insulin adalah meningkatnya kadar asam

amino, stimulasi hormon glucagon-like peptide-1 (GLP-1) dan hormon

pencernaan seperti gastrin dan kolesistekinin, aktivitas parasimpatis.

Aktivitas simpatis menghambat sekresi insulin.18

Page 24: PENGARUH PUASA RAMADAN TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37183/1/AUFA...PENGARUH PUASA RAMADAN TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN PROTEIN PLASMA

11

Gambar 2.2 Insulin memicu pengambilan dan metabolisme

glukosa18

Target utama dari insulin adalah hepar, jaringan adiposa, dan otot

rangka. Insulin menurunkan kadar glukosa darah dengan meningkatkan

transpor glukosa ke dalam sel yang sensitif insulin, meningkatkan utilisasi

dan penyimpanan glukosa sel, meningkatkan utilisasi asam amino, dan

memicu sintesis lemak.18

Page 25: PENGARUH PUASA RAMADAN TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37183/1/AUFA...PENGARUH PUASA RAMADAN TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN PROTEIN PLASMA

12

Glukagon mendominasi pada keadaan fasted-state. Glukagon

bekerja secara berlawanan dengan insulin. Glukagon berfungsi mencegah

terjadinya hipoglikemi. Ketika kadar glukosa darah turun di bawah 100

mg/dL sekresi glukagon meningkat. Pada kadar glukosa darah di atas 100

mg/dL, sekresi glukagon dihambat dan tetap konstan.18

Gambar 2.3 Glukagon mempertahankan kadar glukosa plasma adekuat dengan

memicu glikogenolisis dan glukoneogenesis18

Target utama glukagon adalah hepar. Glukagon menstimulasi

glikogenolisis dan glukoneogenesis. Sekresi glukagon juga dipengaruhi

oleh asam amino plasma yaitu ketika tubuh mencerna protein murni.18

Page 26: PENGARUH PUASA RAMADAN TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37183/1/AUFA...PENGARUH PUASA RAMADAN TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN PROTEIN PLASMA

13

2.1.3

Metabolisme Tubuh Ketika Berpuasa dan Kelaparan

Berpuasa didefinisikan sebagai keadaan tanpa makan selama

beberapa jam atau beberapa hari sedangkan kelaparan didefinisikan

sebagai keadaan tubuh yang kekurangan makanan atau tidak adekuatnya

asupan selama beberapa minggu hingga bulan. Dalam beberapa jam di

awal puasa glikogen akan dipecah dan jumlahnya akan menurun

disebabkan jumlah simpanan glikogen yang sedikit dan terbatas.

Selanjutnya akan terjadi katabolisme dari trigliserid yang dapat memenuhi

energi untuk beberapa minggu tergantung banyaknya simpanan yang

dimiliki oleh tiap individu.20

Ketika sedang berpuasa atau kelaparan, glukosa tetap dibutuhkan

oleh sel-sel saraf dan eritrosit untuk memproduksi adenosina trifosfat

(ATP). Pada keadaan ini glukosa diperoleh dari proses glukoneogenesis.

Glukoneogenesis memerlukan asam amino dari pemecahan protein atau

gliserol dari pemecahan lemak. Asam amino diperoleh dari pemecahan

protein akibat menurunnya hormon insulin dan meningkatnya hormon

kortisol. Sebagian besar sel dalam tubuh khususnya sel otot rangka dapat

menghasilkan banyak protein sebelum kerja sel-sel tersebut terpengaruh

oleh berkurangnya sumber energi. Lipolisis trigliserid dari jaringan

adiposa melepaskan gliserol dan asam lemak. Gliserol akan digunakan

untuk glukoneogenesis dan asam lemak akan berdifusi ke serat otot dan sel

tubuh lain untuk produksi acetyl-CoA. Acetyl-CoA selanjutnya memasuki

siklus krebs. Proses oksidasi via siklus krebs dan transport elektron akan

menghasikan ATP.20

Ketogenesis

Perubahan metabolisme paling mencolok ketika berpuasa dan

kelaparan adalah meningkatnya pembentukan benda keton oleh hepatosit.

Selama berpuasa hanya sedikit glukosa yang melalui glikolisis untuk

menjadi asam piruvat, yang kemudian dapat dikonversi menjadi asam

oksaloasetat. Acetyl-CoA masuk ke siklus krebs setelah berkombinasi

dengan asam oksaloasetat, maka ketika asam oksaloasetat langka karena

Page 27: PENGARUH PUASA RAMADAN TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37183/1/AUFA...PENGARUH PUASA RAMADAN TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN PROTEIN PLASMA

14

berpuasa, hanya beberapa dari acetyl-CoA yang dapat masuk ke siklus

krebs. Kelebihan acetyl-CoA ini akan digunakan untuk ketogenesis.20

Produksi badan keton meningkat seiring dengan meningkatnya

katabolisme asam lemak yang menghasilkan acetyl-CoA. Badan keton

yang larut lemak dapat berdifusi melalui membran plasma dan melewati

sawar darah otak sehingga dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif

untuk produksi ATP khususnya oleh neuron, otot jantung, dan otot rangka.

Pada keadaan normal, hanya sedikit badan keton yang ada di dalam darah

sehingga badan keton hanya merupakan sumber bahan bakar yang tak

berarti. Setelah puasa dua hari, konsentrasi keton 100-300 kali lebih tinggi

dan menjadi pemasok sepertiga bahan bakar untuk produksi ATP. Setelah

kelaparan selama 40 hari keton menyediakan dua per tiga dari kebutuhan

energi otak. Adanya keton menurunkan kebutuhan glukoneogenesis dan

memperlambat katabolisme protein otot.20

2.1.4 Hepar dan Fungsi Metabolik

Hepar adalah organ terbesar dalam tubuh dan merupakan pusat dari

proses metabolik. Hepar melaksanakan fungsi biokimia yang lebih luas

dibandingkan dengan organ manapun.21

Dalam metabolisme karbohidrat, hepar berperan menyimpan

glikogen, konversi galaktosa dan fruktosa menjadi glukosa,

glukoneogenesis, dan formasi komponen kimia dari produk intermediet

metabolisme karbohidrat. Hepar mempertahankan konsentrasi glukosa

darah dalam kadar normal dengan menyimpan glukosa dalam bentuk

glikogen sehingga dapat menghilangkan kelebihan glukosa dalam darah

dan dapat melepaskannya kembali ketika glukosa darah turun. Selain

membentuk glikogen, dalam mempertahankan konsentrasi glukosa darah

hepar juga melaksanakan glukoneogenesis.19

Sebagian besar sel dalam tubuh dapat memetabolisme lemak

namun aspek penting dari metabolisme lemak terjadi terutama di hepar.

Fungsi spesifik dari hepar dalam metabolisme lemak adalah oksidasi asam

Page 28: PENGARUH PUASA RAMADAN TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37183/1/AUFA...PENGARUH PUASA RAMADAN TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN PROTEIN PLASMA

15

lemak untuk memasok energi, sintesis kolesterol, fosfolipid, dan

lipoprotein, sintesis lemak dari protein dan karbohidrat.19

Dalam metabolisme protein, hepar berperan dalam deaminasi asam

amino, formasi urea untuk menghilangkan amonia dari tubuh, formasi

protein plasma, dan konversi berbagai asam amino dan sintesis komponen

lain dari asam amino. Deaminasi dari asam amino diperlukan sebelum

asam amino dapat digunakan untuk menghasilkan energi atau dikonversi

ke dalam bentuk karbohidrat atau lemak. Semua protein plasma kecuali

gamma globulin dibentuk oleh sel hepatosit. Gamma globulin dibentuk

oleh sel plasma di jaringan limfoid. Hepar dapat membentuk protein

plasma dengan kecepatan maksimum 15-50 g/hari. Jika setengah dari

protein plasma hilang dari tubuh, akan dapat dikembalikan dalam satu

sampai dua minggu. Deplesi dari protein plasma menyebabkan mitosis

cepat dari hepatosit dan membuat ukuran hepar menjadi besar.19

Fungsi metabolik lainnya dari hepar adalah penyimpanan vitamin,

penyimpanan besi dalam bentuk ferritin, pembentukan substansi

koagulasi, ekskresi obat, hormon, dan substansi lainnya.19

2.1.5 Protein Plasma

Komponen terbesar dari bahan padat plasma darah adalah protein

plasma dengan konsentrasi 7-7,5 g/dL. Protein plasma tidak hanya terdiri

dari protein sederhana namun juga protein terkonjugasi seperti

glikoprotein dan lipoprotein. Protein plasma dapat dipisahkan dalam tiga

kelompok besar yaitu fibrinogen, albumin, dan globulin.10

Protein plasma terdispersi dalam plasma sebagai koloid dan karena

ukurannya yang relatif besar maka protein plasma tidak keluar melalui

pori-pori dinding kapiler sehingga dinding kapiler relatif impermeabel

terhadap protein plasma. Oleh karena itu protein plasma membentuk

tekanan osmotik antara darah dan cairan interstisium sebesar 25 mmHg

yang mengakibatkan air tertarik ke dalam darah. Protein plasma juga

bertanggung jawab sekitar 15% terhadap buffer darah.21, 22

Page 29: PENGARUH PUASA RAMADAN TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37183/1/AUFA...PENGARUH PUASA RAMADAN TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN PROTEIN PLASMA

16

Ribuan antibodi terdapat dalam plasma manusia meskipun pada

keadaan normal jumlahnya sedikit. Antibodi yang bersirkulasi diproduksi

oleh limfosit sedangkan sebagian besar protein plasma lain disintesis oleh

hepar. Protein-protein tersebut beserta fungsi utamanya dipaparkan pada

tabel 2.1.22

Tabel 2.1 Protein-protein plasma, fungsi, karakteristik binding, dan

konsentrasi22

Nama Fungsi utama Karakteristik

binding

Konsentrasi

dalam

plasma/serum

Albumin Pengikat dan

pembawa

protein, regulasi

osmotik

Hormon, asam

amino, vitamin,

asam lemak,

steroid

4500-5000

mg/dL

Orosomukoid Belum pasti,

mungkin

berperan dalam

inflamasi

Sedikit,

meningkat

ketika inflamasi

α1-antiprotease Inhibitor tripsin

dan protease

Protease serum

dan hasil sekresi

jaringan

1,3-1,4 mg/dL

α-Fetoprotein Regulasi

osmotik,

mengikat dan

membawa

protein

Hormon, asam

amino

Ditemukan pada

darah fetus

α2-

makroglobulin

Inhibitor

endoprotease

serum

protease 150-420 mg/dL

Antitrombin-III Inhibitor

protease dari

1 : 1 mengikat

protease

17-30 mg/dL

Page 30: PENGARUH PUASA RAMADAN TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37183/1/AUFA...PENGARUH PUASA RAMADAN TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN PROTEIN PLASMA

17

sistem koagulasi

intrinsik

Ceruloplasmin Transpor

tembaga

Enam atom

tembaga/mol

15-60 mg/dL

Protein reaktif C Belum pasti,

memiliki peran

dalam inflamasi

jaringan

Complemen

C1q

<1 mg/dL

meningkat pada

inflamasi

Fibrinogen Prekursor fibrin

dalam

hemostasis

200-450 mg/dL

Haptoglobin Mengikat,

transpor

hemoglobin

bebas

Hemoglobin 1:1 40-180 mg/dL

Hemopexin Mengikat

porfirin

1 : 1 heme 50-100 mg/dL

Transferrin Transpor besi Dua atom

besi/mol

3-6,5 mg/dL

Apolipoprotein

B

Merakit partikel

lipoprotein

Pembawa lipid

Angiotensinogen Prekursor

pressor peptida

angiostensin II

Protein, faktor

koagulasi II,

VII, IX, X

Clotting darah 20 mg/dL

Antitrombin C,

protein C

Inhibisi clotting

darah

IGF I Mediator efek

anabolik dari

hormon

Reseptor IGF-I

Page 31: PENGARUH PUASA RAMADAN TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37183/1/AUFA...PENGARUH PUASA RAMADAN TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN PROTEIN PLASMA

18

pertumbuhan

Steroid

hormone-

binding globulin

Membawa

protein untuk

steroid dalam

plasma darah

Hormon steroid 3,3 mg/dL

Thyroxine-

binding globulin

Membawa

protein untuk

hormon tiroid

dalam plasma

darah

Hormon tiroid 1,5 mg/dL

Transthyretin

(Thyroid-

binding

prealbumin)

Membawa

protein untuk

hormon tiroid

dalam plasma

darah

Hormon tiroid 25 mg/dL

Protein plasma terbanyak adalah albumin yang membentuk hampir

separuh total protein plasma sedangkan sisanya dikelompokkan ke dalam

globulin. Berbagai jenis globulin dipaparkan pada tabel 2.2. Banyak dari

globulin yang berperan sebagai protein transport.23

Page 32: PENGARUH PUASA RAMADAN TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37183/1/AUFA...PENGARUH PUASA RAMADAN TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN PROTEIN PLASMA

19

Tabel 2.2 Jenis-jenis globulin23

Fraksi protein Contoh

α1 globulin α lipoprotein (apoA)

α1-antitripsin

Alpha fetoprotein

α1 acid glikoprotein

α2 globulin Haptoglobin

α2-makroglobulin

Caeruloplasmin

β1 globulin Transferrin

Haemopexin

β –lipoprotein (apoB)

Complemen C4

β2 globulin Fibrinogen

Complemen C3

β2-mikroglobulin

γ globulin IgA, IgD, IgE, IgG, IgM

Hepar merupakan organ utama yang berperan dalam sintesis

protein yang bersirkulasi. Ketika sintesis protein oleh hepar ditekan maka

jumlah protein dalam darah akan menurun. Hipoproteinemia dapat

mengakibatkan edema karena menurunnya tekanan osmotik yang

diperantarai oleh protein. Hal ini mengakibatkan air dalam plasma

meninggalkan sirkulasi dan masuk ke rongga interstisial dan menyebabkan

edema. Protein lain yang disintesis oleh hepar adalah glikoprotein.

Glikoprotein berperan dalam hemostasis, transport, inhibisi protease, dan

ligand binding. Protein fase akut yang merupakan bagian dari sistem imun

dan berespon pada berbagai bentuk luka juga disintesis oleh hepar.9

Page 33: PENGARUH PUASA RAMADAN TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37183/1/AUFA...PENGARUH PUASA RAMADAN TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN PROTEIN PLASMA

20

2.1.6 Albumin

Albumin adalah protein utama dalam plasma manusia. Albumin

membentuk 60% protein total plasma dengan kadar 3,4-4,7 g/dL. Albumin

terdiri dari satu rantai polipeptida dengan 585 asam amino dan

mengandung 17 ikatan disulfida (gambar 2.4). Albumin berbentuk elips

dengan berat molekul 69 kDa dan memiliki waktu paruh 20 hari.

Perbandingan ukuran protein plasma lainnya dengan albumin tampak pada

gambar 2.5.10

Albumin berkelarutan tinggi dan bermuatan negatif.24

Albumin berfungsi sebagai pembawa komponen-komponen hidrofobik

seperti asam lemak, steroid, asam amino hirofobik, vitamin, dan obat.

Albumin juga penting dalam regulasi tekanan osmotik.9

Gambar 2.4 Struktur albumin25

Page 34: PENGARUH PUASA RAMADAN TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37183/1/AUFA...PENGARUH PUASA RAMADAN TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN PROTEIN PLASMA

21

Gambar 2.5 Dimensi relatif dan perkiraan massa molekul protein

dalam darah10

Albumin diproduksi oleh hepar dengan kecepatan 9-12 g/hari dan

dikatabolis dengan kecepatan yang sama. Tidak ada simpanan maupun

cadangan albumin, dan albumin tidak dikatabolis ketika kelaparan.

Kecepatan produksinya dikontrol oleh perubahan tekanan osmotik dan

osmolaritas spatium ekstravaskular. Sintesis albumin ditingkatkan oleh

insulin, tiroksin, dan kortisol.24

Sintesis menurun selama berpuasa dan

meningkat pada kondisi seperti nefrosis akibat kehilangan albumin dalam

jumlah banyak.22

Gen yang mengkode albumin terletak pada kromosom 4. Kedua

allel dari gen tunggal dari kromosom 4 ditranskripsi untuk membentuk

prekursor mRNA. mRNA matur kemudian meninggalkan nukleus dan

ditranslasi menjadi rantai peptida oleh ribosom di sitoplasma.26

Page 35: PENGARUH PUASA RAMADAN TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37183/1/AUFA...PENGARUH PUASA RAMADAN TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN PROTEIN PLASMA

22

Albumin pada awalnya dibentuk sebagai praproprotein.

Praproprotein menjadi peptida sinyal dan proalbumin ketika memasuki

sisterna retikulum endoplasma kasar. Heksapeptida di terminal amino

diputus ketika proalbumin menempuh jalur sekretorik dan menghasilkan

albumin (bagan 2.1).10

Bagan 2.1 Pembelahan preproalbumin ke proalbumin dan yang terakhir ke

albumin. Furin membelah proalbumin di ujung terminal C dari dipeptide dasar10

Albumin serum memiliki kolam plasma dan kolam ekstraplasma.

Volume plasma dan volume intravaskular yang tersedia untuk distribusi

albumin berbeda pada organ yang berbeda dan di berbagai bagian organ

yang sama. Volume plasma hati, paru-paru, dan ginjal, bervariasi dari 10

sampai 25%. Organ lainnya seperti tulang, otak, usus, kulit, dan otot

memiliki nilai lebih rendah untuk volume plasma jaringan yaitu bervariasi

dari kurang dari 1% sampai 4 sampai 5%.27

Albumin mencapai keseimbangan distribusi antara ruang plasma

dan interstisial di jaringan dalam ±1 hari. Delapan sampai 85% albumin

yang telah keluar dari sistem vaskular dikembalikan ke plasma dalam 2

hari, terutama oleh duktus thorasikus. Bagian utama dari albumin

ekstravaskuler yang tersedia untuk ditukarkan berada di kulit. Sebagian

kecil berada di volume intersitial hati dan visera. Jaringan otot

diperkirakan mengandung 15% kolam albumin ekstravaskular. Albumin

yang dapat ditukar di ekstravaskuler tersedia untuk mobilisasi cepat ke

plasma pada saat stres, seperti selama perdarahan atau kehilangan albumin

akut, melalui ginjal atau tinja. Pada malnutrisi atau plasmaphoresis, di

mana kadar albumin serum tertekan, jumlah albumin yang berada di ruang

ekstraselular menurun dalam upaya untuk kompensasi kerugian

intravaskular.27

Page 36: PENGARUH PUASA RAMADAN TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37183/1/AUFA...PENGARUH PUASA RAMADAN TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN PROTEIN PLASMA

23

Kerangka Teori

Bagan 2.2 Kerangka teori1, 18, 19

Asupan makanan

cukup

Waktu antara

makan pendek

Tidak berpuasa

Dicerna dan

diabsorbsi di

saluran cerna

Distribusi ke

seluruh jaringan

tubuh

Sintesis

protein sel

Pembentukan

energi

Disimpan sebagai

cadangan energi

Glikogen

Protein otot

Lipid

Sintesis

protein oleh

hepatosit

Sintesis albumin dan protein

plasma

Berpuasa

Waktu antara

makan memanjang

↓Asupan makanan

Homeostasis untuk

mencukupi

kebutuhan sel

Katabolisme

Glikogenolisis

Mengoptimalkan

pembentukan energi

Memengaruhi

↓Frekuensi makan

Melalui jalur

glukoneogenesis

Proteolisis

Lipolisis

↑ glukosa

darah

Page 37: PENGARUH PUASA RAMADAN TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37183/1/AUFA...PENGARUH PUASA RAMADAN TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN PROTEIN PLASMA

24

2.2 Kerangka Konsep

Bagan 2.3 Kerangka Konsep

Kadar protein plasma total Kadar albumin plasma

Sampel darah setelah

berpuasa ramadan

Sampel darah

sebelum berpuasa ramadan

Puasa ramadan

Kadar albumin plasma Kadar protein plasma total

Page 38: PENGARUH PUASA RAMADAN TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37183/1/AUFA...PENGARUH PUASA RAMADAN TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN PROTEIN PLASMA

25

2.3 Definisi Operasional

No. Variabel Definisi Alat Ukur Cara

pengukuran

Skala

pengukuran

1 Sebelum

berpuasa

ramadan

Satu hari

sebelum

puasa

ramadan

Kuisioner

penapisan

Pengisian

kuisioner

Kategorik

2 Setelah

berpuasa

ramadan

Hari ke-17

puasa

ramadan*

Kuisioner

penapisan

Pengisian

kuisioner

Kategorik

3 Kadar

albumin

plasma

Kadar

albumin

diukur

sebelum dan

sesudah

berpuasa

ramadan

Spektrofotometer Sesuai

standar baku

yang ada

Numerik

4 Kadar

protein

plasma total

Kadar protein

plasma

diukur

sebelum dan

sesudah

berpuasa

ramadan

Spektrofotometer Sesuai

standar baku

yang ada

Numerik

* Dalam penelitian tentang puasa ramadan, belum ada standar untuk lamanya

berpuasa ramadan. Jumlah hari yang diharuskan untuk berpuasa tidak dimasukkan

dalam kriteria inklusi atau eksklusi akan tetapi beberapa penelitian menyebutkan

bahwa minimal berpuasa selama 10 hari.28

Page 39: PENGARUH PUASA RAMADAN TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37183/1/AUFA...PENGARUH PUASA RAMADAN TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN PROTEIN PLASMA

26

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Desain penelitian ini adalah desain eksperimental kuasi atau

eksperimental semu dengan rancangan one group pre and post test design.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dari bulan Februari 2017 sampai dengan

bulan Oktober 2017. Pengambilan data dilakukan pada bulan Ramadan

1438 H yaitu dari bulan Mei 2017 sampai dengan bulan Juni 2017 M.

3.3 Populasi dan Subjek Penelitian

3.3.1 Populasi Target

Populasi yang akan diteliti adalah mahasiswa program studi

kedokteran dan profesi dokter (PSKPD) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3.3.2 Populasi Terjangkau

Populasi terjangkau adalah mahasiswa preklinik PSKPD UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

3.3.3 Subjek Penelitian

Subjek pada penelitian ini adalah mahasiswa preklinik PSKPD yang

berpuasa pada bulan Ramadan secara sukarela mengikuti pemeriksaan

sebelum puasa ramadan dan pada hari ke-17 puasa ramadan. Pengambilan

subjek penelitian menggunakan metode probability sampling dengan tehnik

simple random sampling. Peneliti melakukan randomisasi pada tiga

angkatan mahasiswa preklinik PSKPD UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Subjek yang terpilih kemudian diberikan informed consent dan ditanyakan

hari pertama haid terakhir (HPHT) bagi subjek perempuan untuk

memperkirakan apakah subjek dapat berpuasa 17 hari berturut-turut atau

tidak.

Page 40: PENGARUH PUASA RAMADAN TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37183/1/AUFA...PENGARUH PUASA RAMADAN TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN PROTEIN PLASMA

27

3.3.4 Perhitungan Jumlah Subjek Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian analitis kategorik-numerik

berpasangan. Maka perhitungan jumlah subjek penelitian menggunakan

rumus berikut :

𝑛1 = 𝑛2 = ((Zα + Zβ)S

x1 − x2) ²

Zα = deviat baku alfa (Kesalahan tipe I)

Zβ = deviat baku beta (Kesalahan tipe II)

S = standar deviasi dari selisih nilai antar kelompok

X1-X2 = selisih minimal rerata yang dianggap bermakna

Penelitian terhadap albumin plasma, peneliti menetapkan kesalahan

tipe I sebesar 5%, hipotesis satu arah dan kesalahan tipe II sebesar 10%.

Perbedaan rerata minimal antara sebelum dan sesudah puasa ramadan yang

dianggap bermakna adalah 0,1 g/dL. Standar deviasi perbedaan rerata

antara sebelum dan sesudah puasa ramadan berdasarkan kepustakaan

adalah 0,15 g/dL maka

𝑛1 = 𝑛2 = ((Zα + Zβ)S

x1 − x2) ²

𝑛1 = 𝑛2 = ((1,645 + 1,282)0,15

0,1) ²

𝑛1 = 𝑛2 = 20

Pada penelitian terhadap protein plasma total, peneliti menetapkan

kesalahan tipe I sebesar 5%, hipotesis satu arah dan kesalahan tipe II

sebesar 10%. Perbedaan rerata minimal antara sebelum dan sesudah puasa

ramadan yang dianggap bermakna adalah 0,3 g/dL. Standar deviasi

perbedaan rerata antara sebelum dan sesudah puasa ramadan berdasarkan

kepustakaan adalah 0,4 g/dL maka

𝑛1 = 𝑛2 = ((Zα + Zβ)S

x1 − x2) ²

𝑛1 = 𝑛2 = ((1,645 + 1,282)0,4

0,3) ²

𝑛1 = 𝑛2 = 16

Page 41: PENGARUH PUASA RAMADAN TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37183/1/AUFA...PENGARUH PUASA RAMADAN TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN PROTEIN PLASMA

28

Jumlah subjek penelitian yang diteliti berjumlah 20 subjek pada

tiap kelompok. Karena dua kelompok tersebut merupakan kelompok

berpasangan maka jumlah total sampel yang dibutuhkan adalah 20 orang

dengan perlakuan sebelum dan sesudah berpuasa.

3.3.5 Kriteria Inklusi

a. Subjek merupakan mahasiswa preklinik PSKPD UIN Syarif

Hidayatullah.

b. Subjek berpuasa pada bulan Ramadan 1438 H selama 17 hari

berturut-turut.

c. Subjek menyetujui untuk terlibat dalam penelitian setelah informed

consent.

3.3.6 Kriteria Eksklusi

a. Subjek merupakan mahasiswa preklinik PSKPD UIN Syarif

Hidayatullah yang sedang cuti/tidak aktif.

b. Subjek memiliki penyakit hepar.

c. Subjek menderita sindrom nefrotik.

d. Subjek menderita penyakit malabsorbsi.

e. Subjek menderita malnutrisi.

Page 42: PENGARUH PUASA RAMADAN TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37183/1/AUFA...PENGARUH PUASA RAMADAN TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN PROTEIN PLASMA

29

3.4 Alur Penelitian

Bagan 3.1 Alur Penelitian

Mahasiswa PSKPD yang

memenuhi kriteria inklusi

Informed consent

Bersedia mengikuti

penelitian

Pengambilan darah sebelum

berpuasa ramadan (1 hari

sebelum puasa ramadan)

Pengambilan darah setelah

berpuasa ramadan (hari ke-17

puasa ramadan)

Sentrifugasi darah serum

Pengukuran kadar

albumin dengan uji

Bromcresol Green

Pengukuran kadar

protein plasma total

dengan uji Biuret

Pembacaan dengan

spektrofotometer

Input data ke SPSS 22.0

Penyajian dan analisis data

Serum disimpan di freezer

dengan suhu -20°C

Page 43: PENGARUH PUASA RAMADAN TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37183/1/AUFA...PENGARUH PUASA RAMADAN TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN PROTEIN PLASMA

30

Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan :

1. Handscoon

2. Alkohol swab

3. Torniquet

4. Spuit 5 mL

5. Vacutainer tutup merah

6. Centrifuge tube

7. Sentrifugator

8. Pipet mikro

9. Tip pipet mikro

10. Microtube

11. Freezer

12. Kuvet

13. Spektrofotometer

14. Serum darah

15. Standar protein

16. Standar albumin

17. Aquades

18. Pereaksi Biuret (KIT LOT 60115163, Exp Januari 2019)

19. Pereaksi Bromcresol Green (KIT LOT 60114521, Exp Januari

2019)

3.5 Cara Kerja

Sampel darah diambil dari vena cubiti sebanyak 5 mL dengan spuit

5 mL menggunakan jarum 22 G oleh petugas laboratorium yang sudah

terlatih. Sampel darah ditampung dalam tabung tutup merah tanpa zat

aditif/antikoagulan. Darah didiamkan selama minimal 30 menit agar

koagulasi kemudian disentrifugasi dengan kecepatan 6000 rotation per

minute (rpm) selama ±15 menit sehingga diperoleh serum yang terpisah

dari komponen darah yang lain. Serum yang diperoleh dipindahkan ke

microtube dan disimpan dalam freezer pada suhu -20⁰C hingga diperiksa.

Page 44: PENGARUH PUASA RAMADAN TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37183/1/AUFA...PENGARUH PUASA RAMADAN TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN PROTEIN PLASMA

31

A. Pemeriksaan Kadar Protein Plasma Total

1. Pereaksi Biuret yang digunakan adalah kit Diasys.

Komponen dan konsentrasi reagen adalah sebagai berikut :

Total protein FS

R1 : Sodium hydroxide 100 mmol/L

Potassium sodium tartrate 17 mmol/L

R2 : Sodium hidroxide 500 mmol/L

Potassium sodium tartrate 80 mmol/L

Potassium iodide 75 mmol/L

Copper sulphate 30 mmol/L

Standard 5g/dL

2. R1 dan R2 dicampurkan dengan perbandingan 4:1

3. Disiapkan tiga microtube dan masing-masing diberi label

blanko, sampel, dan standar.

4. Tabung blanko diisi 20 μL aquadest dan 1 mL pereaksi

Biuret. Tabung standar diisi 20 μL standar dan 1 mL

pereaksi Biuret. Tabung sampel diisi 20 μL serum dan 1

mL pereaksi Biuret.

5. Masing-masing bahan dicampur lalu diinkubasi selama 5

menit pada suhu 20-25⁰C/37⁰C.

6. Absorbansi ketiganya dibaca menggunakan

spektrofotometer dengan panjang gelombang 540 nm.

7. Kadar protein dihitung dengan rumus

(𝐴)𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙

(𝐴)𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 x konsentrasi standar = g/dL protein sampel

8. Dilakukan pada 20 sampel penelitian.

Page 45: PENGARUH PUASA RAMADAN TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37183/1/AUFA...PENGARUH PUASA RAMADAN TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN PROTEIN PLASMA

32

B. Pemeriksaan Kadar Albumin

1. Pereaksi Bromcresol Green yang digunakan adalah kit

Diasys . Komponen dan konsentrasi reagen adalah sebagai

berikut :

Albumin FS

R1: Citrate buffer pH 4,2 30 mmol/L

Bromcresol green 0,26 mmol/L

Standard 5g/dL

2. Siapkan tiga microtube dan masing-masing diberi label

blanko, sampel, dan standar.

3. Tabung blanko diisi 10 μL aquadest dan 1 mL pereaksi

Bromcresol Green. Tabung standar diisi 10 μL standar dan

1 mL pereaksi Bromcresol Green. Tabung sampel diisi 10

μL serum dan 1 mL pereaksi Bromcresol Green.

4. Masing-masing bahan dicampur lalu diinkubasi selama 10

menit.

5. Absorbansi ketiganya dibaca menggunakan

spektrofotometer dengan panjang gelombang 540-600 nm.

6. Kadar albumin dihitung dengan rumus

(𝐴)𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙−(𝐴)𝑏𝑙𝑎𝑛𝑘𝑜

(𝐴)𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟−(𝐴)𝑏𝑙𝑎𝑛𝑘𝑜 x konsentrasi standar = g/dL albumin

sampel

7. Dilakukan pada 20 sampel penelitian.

Page 46: PENGARUH PUASA RAMADAN TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37183/1/AUFA...PENGARUH PUASA RAMADAN TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN PROTEIN PLASMA

33

3.6 Pengolahan dan Analisa Data

Data yang diperoleh dari pengukuran uji laboratorium diinput ke program

Statistical Package for Social Sciences ver.22.0 (SPSS 22.0) dan diedit.

Distribusi data dicek dengan menggunakan Shapiro-Wilk karena jumlah sampel ≤

50 yaitu 20 sampel. Data dengan distribusi normal (p>0,05) disajikan dalam mean

dan simpangan baku. Data dengan distribusi tidak normal (p<0,05) disajikan

dalam median, nilai minimal dan nilai maksimal. Pemilihan uji hipotesis

berdasarkan distribusi selisih nilai sebelum dan sesudah puasa. Jika diperoleh

distribusi selisih normal (p>0,05) maka selanjutnya peneliti akan menggunakan

uji t-test berpasangan sedangkan jika diperoleh distribusi selisih tidak normal

(p<0,05) maka peneliti menggunakan uji Wilcoxon.

Page 47: PENGARUH PUASA RAMADAN TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37183/1/AUFA...PENGARUH PUASA RAMADAN TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN PROTEIN PLASMA

34

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Fakultas Kedokteran dan Ilmu

Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Subjek penelitian berjumlah

20 orang yang merupakan mahasiswa preklinik program studi kedokteran

dan profesi dokter angkatan 2014, 2015, dan 2016. Pengambilan darah

untuk diolah menjadi serum dilakukan sebanyak dua kali yaitu satu hari

sebelum Ramadan pada bulan Mei dan pada hari ke 17 Ramadan di bulan

Juni. Pengambilan darah dilakukan 11-12 jam setelah sahur. Serum yang

diperoleh kemudian disimpan dalam keadaan beku pada suhu -20⁰C

hingga dilakukan pemeriksaan pada bulan Agustus dan September 2017.

4.1.1 Karakteristik Subjek Penelitian

Subjek penelitian diperoleh melalui simple random sampling dan

didapatkan 20 orang yang memenuhi kriteria penelitian. Karakteristik

subjek penelitian yang diperoleh disajikan pada tabel 4.1 dan tabel 4.2

sebagai berikut:

Tabel 4.1 Sebaran jenis kelamin subjek penelitian

Jenis Kelamin n(20) Frekuensi (%)

Laki -Laki 6 30

Perempuan 14 70

Total 20 100

Page 48: PENGARUH PUASA RAMADAN TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37183/1/AUFA...PENGARUH PUASA RAMADAN TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN PROTEIN PLASMA

35

Tabel 4.2 Sebaran usia subjek penelitian

Usia n(20) Frekuensi (%)

18 tahun 3 15

19 tahun 6 30

20 tahun 7 35

21 tahun 3 15

22 tahun 1 5

Total 20 100

Subjek penelitian terdiri dari 6 orang laki-laki (30%) dan 14 orang

perempuan (70%). Usia subjek penelitian berkisar antara 18 tahun hingga

22 tahun. Usia subjek terbanyak adalah 20 tahun (35%) dan 19 tahun

(30%).

4.1.2 Gambaran Kadar Albumin Sebelum dan Sesudah Puasa Ramadan

Pada penelitian ini diperoleh kadar albumin sebelum puasa berkisar

antara 4,49 g/dL – 5,09 g/dL dengan rerata 4,73±0,18 g/dL. Kadar albumin

sesudah puasa ramadan berkisar antara 4,05 g/dL – 4,77 g/dL dengan

rerata 4,36±0,22 g/dL.

4.1.3 Gambaran Kadar Protein Total Sebelum dan Sesudah Puasa

Ramadan

Pada penelitian ini diperoleh kadar protein total sebelum puasa

berkisar antara 5,93 g/dL – 7,12 g/dL dengan rerata 6,41±0,29 g/dL. Kadar

protein total sesudah puasa ramadan berkisar antara 4,35 g/dL – 5,32 g/dL

dengan median 5,25 g/dL.

4.1.4 Gambaran Selisih Kadar Albumin dan Protein Total Sebelum dan

Sesudah Puasa Ramadan

Berdasarkan gambaran kadar albumin sebelum dan sesudah puasa

ramadan diperoleh selisih kadar albumin berkisar antara -0,15 g/dL - 0,83

g/dL dengan rerata 0,37±0,32 g/dL dan selisih kadar protein total berkisar

antara 0,63 g/dL - 2,56 g/dL dengan rerata 1,40±0,50 g/dL. Dilakukan uji

normalitas pada selisih kadar albumin dan selisih kadar protein total untuk

menentukan jenis uji hipotesis yang akan digunakan. Dari hasil uji

Page 49: PENGARUH PUASA RAMADAN TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37183/1/AUFA...PENGARUH PUASA RAMADAN TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN PROTEIN PLASMA

36

normalitas selisih kadar albumin dan selisih kadar protein total

memperoleh p= 0,184 (p>0,05) dan p=0,622 (p>0,05) yang berarti sebaran

data keduanya normal.

4.1.5 Perbandingan Kadar Albumin Sebelum dan Sesudah Puasa Ramadan

Penelitian ini terdiri dari dua kelompok berpasangan dengan

sebaran data normal sehingga uji hipotesis yang dipilih adalah uji t

berpasangan. Uji t berpasangan pada albumin sebelum dan sesudah puasa

diperoleh significancy 0,000 (p<0,05) (IK 95% 0,23 sampai 0,52). Karena

nilai p<0,05 dan IK tidak melewati angka 0, secara statistik terdapat

perbedaan rerata yang bermakna kadar albumin sebelum dan sesudah

puasa ramadan.

4.1.6 Perbandingan Kadar Protein Total Sebelum dan Sesudah Puasa

Ramadan

Uji t berpasangan pada protein total sebelum dan sesudah puasa

diperoleh significancy 0,000 (p<0,05) (IK 95% 0,17 sampai 0,63). Karena

nilai p<0,05 dan IK tidak melewati angka 0, secara statistik terdapat

perbedaan rerata yang bermakna kadar protein total sebelum dan sesudah

puasa ramadan.

4.2 Pembahasan

4.2.1 Karakteristik Subjek Penelitian

Subjek penelitian terdiri dari 6 orang laki-laki (30%) dan 14 orang

perempuan (70%). Usia subjek penelitian berkisar antara 18 tahun hingga

22 tahun. Usia subjek terbanyak adalah 20 tahun (35%) dan 19 tahun

(30%).

Subjek didominasi oleh perempuan karena jumlah mahasiswa

preklinik PSKPD yang perempuan lebih banyak dibandingkan laki-laki

(perempuan 201 orang dan laki-laki 82 orang) sehingga ketika dilakukan

ramdomisasi peluang terpilihnya perempuan lebih besar.

Jumlah dan proporsi jenis kelamin serta usia subjek penelitian

berbeda pada penelitian-penelitian serupa. Huda dkk di Jordan meneliti 57

mahasiswa perempuan usia 18-29 tahun dengan rerata usia 21,6 tahun dan

Page 50: PENGARUH PUASA RAMADAN TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37183/1/AUFA...PENGARUH PUASA RAMADAN TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN PROTEIN PLASMA

37

F. Azizi dan H. A. Rasouli di Tehran meneliti 19 orang laki-laki berusia

23-54 dengan rerata usia 35 tahun.11, 12

Penelitian oleh Nagra dkk meneliti

30 mahasiswa yang terdiri dari 15 orang laki-laki dan 15 orang

perempuan usia 21-24 dengan rerata usia 22 ± 1,8 tahun.13

Penelitian lain

oleh Saheena dkk meneliti 30 mahasiswa dan staff laki-laki usia 20-30

tahun.14

Usia subjek penelitian serupa dengan usia subjek pada penelitian

Ardi dkk yang meneliti 9 orang laki-laki usia 19-22 tahun. Namun pada

penelitian Ardi dkk yang menjadi subjek hanya laki-laki.15

Perbedaan jumlah, jenis kelamin dan usia pada tiap penelitian

dapat terjadi karena perbedaan populasi dan cara pengambilan subjek

untuk diteliti.

4.2.2 Gambaran Kadar Albumin dan Protein Total Sebelum dan Sesudah

Puasa Ramadan

Pada penelitian ini terjadi penurunan rerata kadar albumin dan

protein plasma total. Penurunan rerata albumin sebesar 0,37 g/dL dan

penurunan rerata protein total sebesar 1,4 g/dL. Meskipun terjadi

penurunan rerata kadar albumin dan protein total akan tetapi kadar

albumin masih berada dalam rentang normal. Kadar protein total menurun

di bawah normal akan tetapi tidak bermakna secara klinis.

Gambaran yang berbeda diperoleh Nagra dkk yang mendapatkan

penurunan rerata total protein sebesar 0,17 g/dL pada perempuan dan

0,25 g/dL pada laki-laki. Penurunan kadar albumin pada perempuan

sebesar 0,77 g/dL dan 0,80 g/dL pada laki-laki.13

Gambaran yang berbeda pula diperoleh Saheena dkk yang

mendapatkan penurunan rerata protein total sebesar 0,3 g/dL pada hari ke-

14. Penurunan kadar albumin sebesar 0,1 g/dL pada hari ke-14.14

Hasil penelitian ini serupa dengan penelitian Ardi dkk yang

menunjukkan penurunan protein total sebesar 1,26 g/dL dan penurunan

albumin sebesar 0,4 g/dL. Namun pada penelitian Ardi dkk pengukuran

dilakukan pada hari ke 28 puasa ramadan.15

Page 51: PENGARUH PUASA RAMADAN TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37183/1/AUFA...PENGARUH PUASA RAMADAN TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN PROTEIN PLASMA

38

Dari beberapa penelitian didapatkan perbedaan kadar awal albumin

dan protein total sebelum puasa. Hal ini dapat disebabkan oleh perbedaan

jenis dan jumlah asupan protein yang dikonsumsi subjek penelitian.

4.2.3 Gambaran Selisih Kadar Albumin dan Protein Total Sebelum dan

Sesudah Puasa Ramadan

Selisih kadar albumin berkisar antara -0,15 g/dL - 0,83 g/dL

dengan rerata 0,37±0,32 g/dL dan selisih kadar protein total berkisar

antara 0,63 g/dL - 2,56 g/dL dengan rerata 1,40±0,50 g/dL. Pada selisih

kadar albumin diperoleh nilai negatif karena adanya tiga subjek yang

mengalami peningkatan kadar albumin setelah puasa ramadan.

4.2.4 Perbandingan Kadar Albumin Sebelum dan Sesudah Puasa Ramadan

Hasil uji t berpasangan pada kadar albumin sebelum dan sesudah

puasa ramadan diperoleh significancy 0,000 (p<0,05) (IK 95% 0,23

sampai 0,52). Karena nilai p<0,05 dan IK tidak melewati angka 0, secara

statistik terdapat perbedaan rerata yang bermakna kadar albumin sebelum

dan sesudah puasa ramadan.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Nagra dkk di

Pakistan. Terjadi penurunan rerata bermakna kadar albumin pada minggu

kedua puasa ramadan. Penelitian Nagra dkk menunjukkan penurunan

bertahap pada tiap minggu puasa ramadan.13

Hasil yang sama diperoleh Saheena dkk di India. Didapatkan

penurunan rerata bermakna kadar albumin pada minggu kedua puasa

ramadan dan peningkatan bermakna pada minggu ketiga. Peningkatan

pada minggu ketiga diperkirakan terjadi karena hemokonsentrasi akibat

dehidrasi pada subjek penelitian.14

Pada penelitian ini juga didapatkan

peningkatan kadar albumin pada 3 subjek penelitian setelah puasa

ramadan. Peningkatan ini dapat disebabkan oleh konsumsi protein yang

meningkat pada subjek dan dapat pula karena subjek mengalami dehidrasi

akut.29

Hasil yang diperoleh Ardi dkk di Yogyakarta juga didapatkan

penurunan rerata bermakna kadar albumin setelah puasa ramadan. Namun

Page 52: PENGARUH PUASA RAMADAN TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37183/1/AUFA...PENGARUH PUASA RAMADAN TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN PROTEIN PLASMA

39

pengukuran kembali setelah berpuasa hanya dilakukan pada hari ke-28

puasa ramadan sehingga kadar albumin pada minggu kedua Ramadan

tidak diketahui.15

Hasil yang berbeda diperoleh F. Azizi dan H. A. Rasouli di Tehran

dan Huda dkk di Jordan. Mereka tidak menemukan perubahan rerata

bermakna kadar albumin sebelum dan sesudah puasa ramadan.11, 12

4.2.5 Perbandingan Kadar Protein Total Sebelum dan Sesudah Puasa

Ramadan

Hasil uji t berpasangan pada kadar protein total sebelum dan

sesudah puasa ramadan dan diperoleh significancy 0,000 (p<0,05) (IK

95% 0,17 sampai 0,63). Karena nilai p<0,05 dan IK tidak melewati angka

0, secara statistik terdapat perbedaan yang bermakna rerata kadar protein

total sebelum dan sesudah puasa ramadan.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Ardi dkk yang

menemukan penurunan rerata bermakna protein total pada hari ke-28

Ramadan. Namun kadar protein total pada minggu kedua Ramadan tidak

diketahui karena pengukuran kembali setelah berpuasa hanya dilakukan

pada hari ke-28 Ramadan.15

Nagra dkk yang melakukan pengukuran pada tiap minggu puasa

ramadan menemukan peningkatan total protein pada minggu pertama dan

penurunan pada minggu-minggu berikutnya. Peningkatan pada minggu

pertama diperkirakan karena subjek mengonsumsi semua makanan yang

diberikan dan hanya menyisakan sedikit, mereka mengonsumsi lebih

banyak untuk memenuhi rasa lapar selama berpuasa. Lalu beberapa hari

berikutnya terjadi perubahan pola makan dan menurunnya konsumsi

makanan sehingga terjadi penurunan kadar protein total.13

Saheena dkk menemukan penurunan kadar protein total pada hari

ke-14 lalu peningkatan pada hari ke-26.14

Berbeda halnya dengan F. Azizi

dan H. A. Rasouli yang mendapatkan tidak ada perubahan rerata bermakna

pada kadar protein total sebelum dan sesudah puasa ramadan.12

Page 53: PENGARUH PUASA RAMADAN TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37183/1/AUFA...PENGARUH PUASA RAMADAN TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN PROTEIN PLASMA

40

Penurunan kadar albumin dan protein total diperkirakan merupakan

akibat dari berkurangnya asupan makanan pada saat menjalankan puasa

ramadan sehingga tubuh memecah cadangan energi yang disimpan melalui

jalur glukoneogenesis yang menggunakan asam amino dan menurunkan

produksi protein serta albumin. Peningkatan kadar albumin dapat terjadi

akibat dehidrasi yang membuat osmolalitas intravaskular meningkat.29, 30

Sebagian besar orang yang berpuasa ramadan akan mengalami

dehidrasi ringan yang dapat menyebabkan sakit kepala, kelelahan, dan

kesulitan berkonsentrasi. Namun dari berbagai penelitian disebutkan

bahwa hal ini tidak berbahaya untuk kesehatan.30

Perbedaan hasil yang diperoleh antar penelitian di berbagai negara

kemungkinan dipengaruhi oleh lokasi geografis, perbedaan musim, dan

durasi siang dan malam. Di Indonesia sendiri lamanya waktu berpuasa

pada tiap tahunnya tidak jauh berubah karena lokasi geografis yang

membuat durasi siang dan malam hampir seimbang. Lama berpuasa di

Indonesia berkisar antara 13-14 jam. Di negara-negara bagian utara dan

selatan akan mengalami durasi siang yang lebih lama dan berpuasa lebih

lama ketika bulan Ramadan bertepatan dengan musim panas dan berpuasa

lebih singkat pada musim dingin. Selain itu hal lain yang dapat

memengaruhi adalah asupan makanan, pola hidup dan faktor sosial serta

budaya seperti kebiasaan mengonsumsi jenis makanan tertentu ketika

bulan Ramadan.

4.3 Keterbatasan Penelitian

Pada penelitian ini peneliti tidak menentukan intervensi apapun

seperti penentuan jumlah asupan dan aktivitas fisik dan tidak melakukan

observasi pada jumlah asupan yang dikonsumsi subjek, perubahan berat

badan yang mungkin berhubungan dengan perubahan kadar albumin serta

protein total serta aktivitas fisik yang dapat menimbulkan perbedaan

metabolisme tiap subjek penelitian. Pada penelitian ini pula peneliti tidak

melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium penunjang

untuk menyingkirkan kriteria eksklusi pada subjek penelitian.

Page 54: PENGARUH PUASA RAMADAN TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37183/1/AUFA...PENGARUH PUASA RAMADAN TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN PROTEIN PLASMA

41

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

1. Terdapat penurunan kadar albumin dan protein total sesudah

dilakukannya puasa ramadan.

2. Terdapat perbedaan rerata yang bermakna (p=0,000) pada kadar

albumin sebelum dan sesudah puasa ramadan.

3. Terdapat perbedaan rerata yang bermakna (p=0,000) pada kadar

protein total sebelum dan sesudah puasa ramadan.

5.2 Saran

1. Perlu dilakukan observasi pada asupan makanan selama Ramadan

dan aktivitas fisik yang dilakukan subjek agar dapat memprediksi

faktor-faktor lain yang dapat memengaruhi selain puasa.

2. Perlu dilakukan pengamatan pada faktor yang dapat memengaruhi

osmolalitas serum seperti dehidrasi yang dapat memengaruhi hasil

pengukuran.

3. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan puasa ramadan

selama satu bulan penuh.

Page 55: PENGARUH PUASA RAMADAN TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37183/1/AUFA...PENGARUH PUASA RAMADAN TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN PROTEIN PLASMA

42

DAFTAR PUSTAKA

1. Qardhawi SY. Puasa bersama rasulullah: ulasan lengkap ibadah puasa

(fiqh puasa). Khairi M, translator. Mochammad F, editor. Jakarta: Firdaus

Pressindo; 2016. 21-39 hal.

2. Mughniyah MJ. Fiqih lima mazhab. AB Masykur, Muhammad a, Al-Kaff

I, tranlators. Abudan F, Shahab U, editors. Jakarta: Lentera; 2011. 182 hal.

3. Rafie C, Sohail M. Fasting during ramadan: nutrition and health impacts

and food safety recommendations. [internet] 2016. [cited 2017 Oct 31]

Available from: https://pubs.ext.vt.edu

4. Nikfarjam M, Noormohammadi MR, Shahrekordi EM. The effect of

fasting on emotional intelligence. National Journal of Laboratory

Medicine. 2015 Oct;4(4): 67-71

5. Amin A, Kumar SS, Mishra S, et al. Effects of fasting during ramadan

month on depression, anxiety and stress and cognition. International

Journal of Medical Research and Review. 2016 May;4(5): 771-4

6. BaHammam A. Sleep pattern, daytime sleepiness, and eating habits during

the month of ramadan. Sleep and Hypnosis. 2003;5(4): 165-74

7. Poh BK, Zawiah H, Ismail MN, Henry CJK. Changes in body weight,

dietary intake and activity pattern of adolescents during ramadan.

Malaysian Journal of Nutrrition. 1996;2: 1-10

8. Koolman J, Roehm KH. Color atlas of biochemistry. 2nd rev. ed. New

York: Thieme Stuttgart; 2005. 276 hal.

9. Lieberman M, Marks A, Smith C. Marks' essential medical biochemistry.

2nd ed. US: Lippincott Williams & Wilkins; 2007. 828, 851 hal.

10. Murray RK, Bender DA, Botham KM, et al. Biokimia Harper: Harper’s

illustrated biochemistry. 29th ed. Manurung LR, Mandera LI, translators.

Soeharsono R, Sandra F, Ong H, editors. Jakarta: EGC; 2014. 638, 711-5

hal.

11. Al Hourani HM, Atoum MF, Akel S, Hijjawi N, Awawdeh S. Effects of

ramadan fasting on some haematological and biochemical parameters.

Jordan Journal of Biological Sciences. 2009 Sep; 2(3): 103-8

Page 56: PENGARUH PUASA RAMADAN TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37183/1/AUFA...PENGARUH PUASA RAMADAN TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN PROTEIN PLASMA

43

12. Azizi F. Rasouli HA. Serum glucose, bilirubin, calcium, phosphorus,

protein and albumin concentrations during ramadan. Medical Journal of

The Islamic Republic of Iran. 1987 Nov;1:38-41

13. Nagra Sa, Shaista N, Nomani MZA, Ali A. Effect of ramadan fasting on

serum protein concentrations in male and female university students. Can J

App Sci. 2011;1(2):29-42

14. Kamal S, Ahmad QS, Sayedda K, Ul Haque M. Effect of islamic fasting

on lipid profile, total protein and albumin on healthy muslim male subjects

of Shri Ram Murti Smarak Institute of Medical Sciences, Bareilly, Uttar

Pradesh. National Journal of Medical Research. 2012 Oct – Dec; 2(4):

407-10

15. Pramono A, Ismadi SD, Ismadi HM. Perbandingan kadar albumin, protein

total, urea, asam urat darah dan rasio urea/kreatinin urin sebelum dan

sewaktu puasa ramadhan. Sains Kesehatan. 2001 Sep; 14(3): 281-9.

16. Sudrajat AS, Sinaga T. Analisis biaya makan terhadap ketersediaan

makanan serta tingkat kecukupan gizi santri di Pondok Pesantren Darul

Arqam Garut. Journal of the Indonesian Nutrition Association.

2016;39(2):115-24

17. Susanti DA, Puruhita N. Perbedaan asupan energi, protein dan status gizi

pada remaja panti asuhan dan pondok pesantren. Jurnal Media Medika

Muda; 2012

18. Silverthorn DU, Johnson BR. Human physiology: an integrated approach.

5th ed. Ober WC, Garrison CW, Silverthorn AC, illustrators. USA:

Pearson Benjamin Cummings; 2010. 729-42 hal.

19. Guyton AC, Hall J. Buku ajar fisiologi kedokteran. 12th transl. ed. Ilyas

EI, translator. Widjajakusumah MD, Tanzil A, editors. Indonesia: Elsevier

(Singapore); 2014. 909-10 hal.

20. Tortora GJ, Derrickson B. Principles of anatomy and physiology. 12th ed.

USA: John Wiley & Sons, Inc; 2009. 998-1001 hal.

21. Sherwood L. Human physiology: from cells to system. 7th ed. USA:

Brooks/Cole; 2010. 391-3, 615 hal.

Page 57: PENGARUH PUASA RAMADAN TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37183/1/AUFA...PENGARUH PUASA RAMADAN TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN PROTEIN PLASMA

44

22. Ganong WF. Buku ajar fisiologi kedokteran. 22nd ed. Pendit BU,

translator. Novrianti A, et al, editors. Jakarta: EGC; 2008. 559-60 hal.

23. Reed S. Essential physiological biochemistry: An organ-based approach.

1st ed. UK: John Wiley & Sons Ltd; 2009. 176 hal.

24. Fry M. Essential biochemistry for medicine. 1st ed. UK: John Wiley &

Sons Ltd; 2010. 105 hal.

25. Nelson DL, Cox MM. Lehninger principles of biochemistry. 4th ed. New

York: Freeman and Company; 2004. 142 hal.

26. Peters T. All about albumin: biochemistry, genetics, and medical

applications. San Diego: Academic Press; 1995. 189 hal.

27. Rothschild MA, Oratz M, Schreiber SS. Albumin metabolism.

Gastroenterology. 1973;64(2):324-37

28. Shadman Z, Hedayati M, Larijani B, Akhoundan M, Khoshniat Nikoo M.

Recommended Guidelines for Designing and Interpreting Ramadan

Fasting Studies in Medical Research. J Fasting Health. 2015; 3(4):156-65

29. Walker HK, Hall WD, Hurst JW, editors. Clinical methods: The history,

physical, and laboratory examinations. 3rd ed. Boston: Butterworths;

1990. 497-8 hal.

30. A healthy ramadan. [internet] 2016. [cited 2017 Oct 18] Available from:

https://www.nutrition.org.uk

Page 58: PENGARUH PUASA RAMADAN TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37183/1/AUFA...PENGARUH PUASA RAMADAN TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN PROTEIN PLASMA

45

Lampiran 1

Informed Consent

Informed Consent

Saya, Aufa Ayuningrum, mahasiswa program studi kedokteran dan profesi

dokter (PSKPD) angkatan 2014 sedang melakukan penelitian dengan judul

“Pengaruh Puasa Ramadan Terhadap Kadar Albumin dan Protein Plasma

Total”. Saya meminta Anda untuk ikut berpartisipasi dalam penelitian yang saya

lakukan. Proses pengambilan data dalam penelitian ini melalui prosedur

pengambilan darah sebelum dan setelah Anda melakukan puasa ramadan.

Pengambilan darah

Pangambilan darah pada penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali yaitu

sebelum Anda melakukan puasa ramadan dan pada hari ke-17 puasa ramadan.

Darah akan diambil dari pembuluh balik pada lengan (vena cubiti) sebanyak 5 ml

pada setiap pengambilan. Darah yang telah diambil akan diperiksa kadar albumin

dan protein plasma total.

Risiko dan Usaha penjagaan

Terdapat sedikit risiko infeksi dan terbentuk bekuan darah di bawah kulit

pada proses pengambilan darah. Namun kemungkinan hal ini terjadi sangat kecil

karena kulit Anda akan dibersihkan terlebih dahulu dan kami menggunakan jarum

yang steril untuk pengambilan darah. Pengambilan darah akan dilakukan oleh

petugas laboratorium yang telah terlatih.

Kerahasiaan

Identitas dan catatan mengenai pemeriksaan yang Anda lakukan akan

dirahasiakan. Kalaupun hasil penelitian ini akan dikaji oleh peneliti lain maka

Anda hanya akan dikenal sebagai nomor saja.

Partisipasi Sukarela

Anda tidak akan dipaksa untuk mengikuti penelitian ini. Anda dapat

menolak mengikuti penelitian jika Anda tidak menghendakinya.

Page 59: PENGARUH PUASA RAMADAN TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37183/1/AUFA...PENGARUH PUASA RAMADAN TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN PROTEIN PLASMA

46

Lampiran 1

(Lanjutan)

Lembar Persetujuan Mengikuti Penelitian

Bersama ini saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama :

Umur :

Alamat :

Telepon :

Setelah mendapat keterangan secukupnya dan mengerti manfaat penelitian

tersebut di bawah ini dengan judul :

Pengaruh Puasa Ramadan Terhadap Kadar Albumin dan Protein Plasma

Total

Saya mengerti tujuan penelitian ini dan mengapa diminta untuk berpartisipasi.

Semua pertanyaan yang saya ajukan telah dijawab peneliti.

Saya mengerti bahwa keiikutsertaan dalam penelitian ini bersifat sukarela dan

setiap saat dapat mengundurkan diri dari penelitian.

Jakarta, 2017

Yang memberi penjelasan Yang menyetujui

( Aufa Ayuningrum ) ( )

Page 60: PENGARUH PUASA RAMADAN TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37183/1/AUFA...PENGARUH PUASA RAMADAN TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN PROTEIN PLASMA

47

Lampiran 2

Kuisioner Penapisan

Lembar Data Partisipan

Untuk menentukan apakah Anda sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi,

silakan jawab pertanyaan dibawah ini!

1. Berat badan Anda adalah__________Kg

2. Tinggi badan Anda adalah__________cm

3. Apakah Anda menderita penyakit hati kronik?

a. Ya

b. Tidak

4. Apakah Anda menderita penyakit sindrom nefrotik?

a. Ya

b. Tidak

5. Apakah Anda menderita penyakit malabsorbsi?

a. Ya

b. Tidak

Jika Anda perempuan jawablah pertanyaan di bawah ini!

6. Apakah menstruasi Anda teratur?

a. Ya

b. Tidak

7. Jika teratur, berapa lama siklusnya? _____

8. Hari pertama haid terakhir (HPHT) anda jatuh pada tanggal

_____________

Page 61: PENGARUH PUASA RAMADAN TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37183/1/AUFA...PENGARUH PUASA RAMADAN TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN PROTEIN PLASMA

48

Lampiran 3

Surat Keterangan Lulus Kaji Etik

Page 62: PENGARUH PUASA RAMADAN TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37183/1/AUFA...PENGARUH PUASA RAMADAN TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN PROTEIN PLASMA

49

Lampiran 4

Data awal

No.

Sebelum Puasa Setelah Puasa

Albumin

(g/dL)

Protein Total

(g/dL)

Albumin

(g/dL)

Protein Total

(g/dL)

1 5.06 5.99 4.23 5.14

2 4.62 6 4.3 5.28

3 4.55 6.41 4.5 4.69

4 4.49 6.28 4.48 5.28

5 5.09 6.7 4.46 5.07

6 4.77 5.93 4.6 5.3

7 4.56 6.33 4.11 5.24

8 4.72 6.46 4.18 5.28

9 4.68 6.44 4.32 5.28

10 4.91 6.74 4.14 5.28

11 4.54 6.46 4.38 5.29

12 4.84 6.38 4.09 5.32

13 4.99 6.63 4.43 5.26

14 4.62 6.32 4.77 5.27

15 4.77 6.46 4.53 4.64

16 4.57 6.78 4.63 4.93

17 4.81 7.12 4.14 4.56

18 4.67 6.45 4.05 4.35

19 4.71 6.38 4.08 4.42

20 4.55 5.97 4.68 4.35

Page 63: PENGARUH PUASA RAMADAN TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37183/1/AUFA...PENGARUH PUASA RAMADAN TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN PROTEIN PLASMA

50

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama : Aufa Ayuningrum

Tempat, tanggal lahir : Aceh Utara, 8 Juni 1996

Alamat : Jl. Lingkar Blang Paseh,

Blang Paseh, Kota Sigli, Pidie, Aceh

Agama : Islam

Nomor Hp : 085370236323

Email : [email protected]

RIWAYAT PENDIDIKAN

1. Tahun 2000-2002 : TK Balee Reuba Sigli

2. Tahun 2002-2004 : SD Dayah Teungoh Sigli

3. Tahun 2004-2005 : SDN 1 Sigli

4. Tahun 2005-2008 : SD Unggulan IQRO’ Sigli

5. Tahun 2008-2011 : MTsS Darul Ulum Banda Aceh

6. Tahun 2011-2014 : MAS Darul Ulum Banda Aceh

7. Tahun 2014-sekarang : Program Studi Kedokteran dan Profesi

Dokter Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah