Kimia Raksa (Merkuri) (Hg)

9
MERKURI Pendahuluan Merkuri merupakan salah satu dari unsur kimia yang mempunyai nama Hydragyrum yang berarti perak cair. Nomor atom raksa ialah 80 dengan bobot atom (BA 200,59) dan simbolnya dalam sistem periodik adalah "Hg" (dari Hydrargyrum). Logam ini berat, berwarna keperakan yang cair pada suhu normal. Merkuri dihasilkan dari biji Cinnabar (HgS) yang mengandung unsur merkuri antara 0,1% - 4%. Mercury siap dengan bentuk alloys logam lainnya, dan ini akan bermanfaat dalam pengolahan emas dan perak. Hal ini pula yang mendorong untuk mengembangkan raksa dari cinnabar di Amerika setelah penemuan emas dan perak di California dan negara barat lainnya di tahun 1800an. Dengan konfigurasi electron (n-1)d 10 ns 2 sehingga memilki bilangan oksidasi +2. Konfigurasi electron dari Hg [Xe] 4f 14 sd 10 6s 2 , Merkuri termasuk dalam logam blok-d golongan II B (atau golongan 12) kecenderunagn bilangan- bilangan oksidasi logam raksa ini cukup menyimpang dari kecenderungan bilangan-bilangan oksida logam-logam blok d pada umumnya. Karakter tahan terhadap oksidasi (logam mulia) unsur-unsur tarnsisi dibagian kanan sistem

description

Sifat fisika dan kimia unsur Hg

Transcript of Kimia Raksa (Merkuri) (Hg)

Page 1: Kimia Raksa (Merkuri) (Hg)

MERKURI

Pendahuluan

Merkuri merupakan salah satu dari unsur kimia

yang mempunyai nama Hydragyrum yang berarti perak

cair. Nomor atom raksa ialah 80 dengan bobot atom (BA

200,59) dan simbolnya dalam sistem periodik adalah

"Hg" (dari Hydrargyrum). Logam ini berat, berwarna

keperakan  yang cair pada suhu normal. Merkuri

dihasilkan dari biji Cinnabar (HgS) yang mengandung unsur merkuri antara 0,1% -

4%. Mercury siap dengan bentuk alloys logam lainnya, dan ini akan bermanfaat

dalam pengolahan emas dan perak. Hal ini pula yang mendorong untuk

mengembangkan raksa dari cinnabar di Amerika setelah penemuan emas dan perak di

California dan negara barat lainnya di tahun 1800an.

Dengan konfigurasi electron (n-1)d10ns2 sehingga memilki bilangan oksidasi

+2. Konfigurasi electron dari Hg [Xe] 4f14 sd10 6s2, Merkuri termasuk dalam logam

blok-d golongan II B (atau golongan 12) kecenderunagn bilangan-bilangan oksidasi

logam raksa ini cukup menyimpang dari kecenderungan bilangan-bilangan oksida

logam-logam blok d pada umumnya. Karakter tahan terhadap oksidasi (logam mulia)

unsur-unsur tarnsisi dibagian kanan sistem periodic tiba-tiba hilang pada golongan II

B. mudahnya golongan II B mengalami oksidasi secara kasar berhubungan dengan

penurunan energi-energi orbital pada akhir blok d. Walaupun secara khas Hg,

membetuk kation 2+ , merkuri tidak memiliki banyak persamaan dengan unsur-unsur

logam golongan IIA . Penyebab utama perbedaan ini karena tingginya sifat

polarisibiltas sub kulit-d yang terisi penuh dari ion Hg dibandingkan dengan

konfigurasi electron gas mulia ion-ion dari golongan IIA.

Page 2: Kimia Raksa (Merkuri) (Hg)

Sejarah

Mercury telah di temukan di Mesir pada makam kuno peniggalan abad ke

1500 SM, dan mungkin digunakan untuk keperluan kosmetik dan obat. Sekitar 350

SM, filsuf dan ilmuwan Yunani  Aristotel menjelaskan bagaimana cara mengambil

air raksa dengan memanaskan batuan cinnabar untuk upacara keagamaan.  Di Roma,

air raksa digunakan untuk berbagai keperluan dan memberikannya nama

hydrargyrum, yang berarti perak cair menjadi asal simbol kimia Hg untuk air raksa.

Tindakan percampuran Mercury pertama kali untuk mengolah ores perak dengan

proses patio 1557 di Meksiko membuat permintaan air raksa sangat meningkat.

Barometer raksa ditemukan oleh Torricelli di 1643, diikuti oleh penemuan yang raksa

termometer oleh Fahrenheit di 1714.  Namun kini, dengan alasan kesehatan dan

keamanan karena sifat toksik yang dimilikinya. penggunaannya untuk bahan pengisi

termometer telah digantikan (oleh termometer alkohol, digital, atau termistor)

Sifat-Sifat Merkuri

 1. Sifat Fisik

Berkilau seperti warna keperakan

Mempunyai titik leleh yang rendah 234.32 K (-38.83o C, -37.89o F)

Berujud cair pada suhu kamar (25o C) dengan titik beku paling rendah sekitar -

39o C.Masih berujud cair pada suhu 396o C. Pada temperatur 396o C ini telah

terjadi pemuaian secara menyeluruh.

2. Sifat Kimia

Daya hantar listrik yang tinggi

Bersifat diagmanetik

Memberikan uap monoatom dan mempunyai tekanan uap (1,3 x 10-3 mm)

pada suhu 200 C.

Larut dalam cairan polar maupun tidak polar.

Page 3: Kimia Raksa (Merkuri) (Hg)

Merupakan logam yang paling mudah menguap jika dibandingkan dengan

logam-logam yang lain.Karena penguapan dan toksisitas yang tinggi, air raksa

harus disimpan dalam kemasan tertutup dan ditangani dalam ruang yang

cukup pertukaran udaranya.

Air raksa mudah hilang dari larutan akua garam air raksa karena reduksi oleh

runutan bahan pereduksi, atau dengan disproporsionasi Hg22+.

 Cenderung membentuk ion-ion M22+.

Dilihat dari potensial standar, jelas bahwa hanya zat pengoksidasi dengan

potensial dalam ranah – 0,79 V sampai -0,85 V dapat mengoksidasi air raksa

menjadi Hg1 namun tidak menjadi Hg11.

Apabila air raksa direaksikan dengan zat pengoksidasi berlebih, seluruhnya

akan berubah menjadi Hg11.

Sangat sedikit senyawa raksa yang larut dalam air, dan kebanyakan tak

terhidrasi.

Sumber Ekstraksi

Bijih air raksa dapat ditemui pada batuan : cinnabar (HgS), Metasinabarit, 

Kalomel, Terlinguait, Eglestonit, Montroidit. Namun bijih air raksa yang

terpenting hanyalah cinnabar,

aCinnabar (HgS) ini dipanggang menghasilkan oksidanya yang pada

gilirannya terdekomposisi kira-kira 500o C, air raksa akan menguap.

HgS (s) + O2 (g) →Hg (g) + SO2 (g)

Proses lain untuk mengurangi emisi SO2(g) ialah dengan memanggang HgS

dengan Fe atau CaO

HgS (s) + Fe (s) →  FeS (s) + Hg (g)a

4 HgS (s) + 4 CaO (s) →  3 CaS (s) + CaSO4 (s) + 4 Hg (g)

Pemanggangan HgS tidak menghasilkan HgO. HgO tidak mantap pada suhu

tinggi, mengurai menjadi Hg (g) dan O2 (g).

Page 4: Kimia Raksa (Merkuri) (Hg)

Raksa dimurnikan dengan mereaksikannya dengan HNO3 (aq), yang

mengoksidasi hampir semua pengotor. Hasilnya (tak larut) mengembang ke

permukaan cairan dan dapat diambil. Pemurnian terakhir adalah melalui

penyulingan. Raksa mudah diperoleh dengan kemurnian yang paling tinggi

dari kebanyakan logam (99,9998% Hg atau lebih).

Senyawa-senyawa Merkuri (Raksa)

Senyawa (II) Merkuri

Sesungguhnya, semua senyawa raksa (II) mempunyai sifat ikatan kovalen.

Raksa (II) nitrat merupakan salah satu dari beberapa senyawa raksa yang larut dalam

air, dan diduga mengandung ion Hg2+. Raksa (II) klorida dapat terbentuk dari

merekasikan kedua unsur-unsurnya secara langsung menurut persamaan reaksi :

Hg(l) + Cl2 HgCl2 (s)

Senyawa ini larut dalam air hangat, tetapi bersifat bukan penghantar listrik dan sifat

ini menunjukkan bahwa dalam larutannya spesies ini berada sebagai molekul HgCl2,

bukan sebagai ion-ionnya. Kelarutan raksa (II) klorida bertambah dengan

penambahan ion klorida berlebihan oleh karena terbentuk ion kompleks

tetrakloromerkurat(II), [HgCl4]2-.

Raksa(II) klorida mudah tereduksi oleh timah(II) klorida menjadi logam endapan

putih raksa(I) klorida, dan kemudian tereduksi lebih lanjut menjadi logam raksa

hitam, dan ini merupakan uji konfirmasi untuk ion raksa(II) menurut persamaan

reaksi :

HgCl2 (aq) + SnCl2 Hg2Cl2 (s) + SnCl2 (aq)

Hg2Cl2 (s) + SnCl2 2 Hg (l) + SnCl4 (aq)

Page 5: Kimia Raksa (Merkuri) (Hg)

Ion iodide mengendapakan ion raksa (II) dari larutannya sebagai endapan merah

oranye HgI2, dan endapan ini larut dalam iodide berlebihan karena membentuk ion

kompleks tetraiodomerkurat(II), [HgI4]2-.

Raksa(II) oksida berwarna merah yang dapat terbentuk ketika logam raksa

dipanaskan di udara pada suhu ~3500 C dalam waktu yang cukup lama:

2 Hg(l) + O2(g) → 2 HgO(s)

Raksa(II) oksida tidak stabil terhadap panas, dan terurai kembali menjadi logam,

raksa dan oksigen pada pemanasan yang lebih kuat. Reaksi dekomposisi ini cukup

menarik unutk kegiatan demonstrasi, sebab warna merah serbuk raksa(II) oksida

menjadi hilang dan terbentuk butiran-butiran logam raksa dengan warna keperakan.

Namun, tentu saja demonstrasi ini cukup berbahaya bagi kesehatan. Eksperimen

inilah yang dilakukan oleh Joseph Priestly untuk mendpatkan gas oksigen murni :

2 HgO(s) → 2 Hg (l) + 2 O2 (g)

Hydrogen sulfide mengendapkan ion raksa(II) dari larutannya sebagai endapan hitam,

HgS. Endapan yang terbentuk dari interaksi HgCl2 dengan gas H2S, pada mulnya

putih (HgCl2.3HgS), kemudian kuning dan akhirnya hitam. Pada pemanasan, HgS

berubah menajdi merah terang karena terbentukknya isomer HgS hitam. HgS larut

dalam larutan natrium sulfida dalam suasana basa berlebihan oleh karena

pembentukkan ion kompleks tiomerkurat(II), [HgS2]2-.

Senyawa Raksa(I)

Hal yang menarik bagi kimia raksa adalah kemampuannya membentuk ion [Hg-Hg]2+

dengan kedua atom raksa terikat oelh satu ikatan kovalen tungga, dan dalam

kenyataanya tidak dikenal adanya senyawa sederhana ionik raksa(I). Senyawa

Page 6: Kimia Raksa (Merkuri) (Hg)

raksa(I) klorida,Hg2Cl2 dan raksa(I) nitrat, Hg2(NO3)2, telah dikenal, tetapi sulfidanya

belum pernah berhasil disintesis. Hal ini dapat dipahami melalui sifat kesetimbangan

disproporsionasi sebagai berikut :

Hg22+ (aq) ⇌ Hg(l) + Hg2+

(aq)

Nilai tetapan kesetimbangan , Kdis, system kesetimbangn tersebut adalah ~6 x 10-3

pada 250 C. rendahnya nilai tetapan kesetimbangan ini memnunujkan bahwa dalam

kondisi normal kecenderungan ion raksa(I) untuk terdisproporsionasi sangat kecil.

Ettapi, anion sulfide S2- , dengan raksa(II) membentuk senyawa HgS yang sangat

sukar larut, sehingga pembentukkan endapan HgS (Ksp ~4 x 10-53) mendorong

kesetimbangan tersebut ke arah kanan. Akibatnya reaksi total raksa(I) dengan ion

sulfida tidak akan mengashilkan raksa(I) sulfide melainkan raks(II) sulfide :

Hg22+ (aq) + S2- (aq) Hg(l) + HgS(s)