Kifarat FIKIH XI.IA 2 JN

16
KIFARAT Pembahasan Fiqih • Yang di rangkum Oleh : • Aditya AdiDaya • Anugrah Ghani Putra F • Putri Damai Yanti

description

Presentasi yang dubuat oleh anak-anak Man Model kelas XI I.A 2 yang munkin berguna untuk orang lain dan kami juga

Transcript of Kifarat FIKIH XI.IA 2 JN

Page 1: Kifarat FIKIH XI.IA 2 JN

KIFARATPembahasan Fiqih

• Yang di rangkum Oleh :• Aditya AdiDaya• Anugrah Ghani Putra F• Putri Damai Yanti

Page 2: Kifarat FIKIH XI.IA 2 JN

Sebelum kami memulai presentasi kami. Teman-teman diharapkan memperhatikan dengan seksama karna tidak ada ilmu yang tidak

berguna dimuka bumi ini..

Page 3: Kifarat FIKIH XI.IA 2 JN

Apa itu Kifarat ?

Page 4: Kifarat FIKIH XI.IA 2 JN

PENGERTIAN

Kifarat adalah sejenis denda yang wajib dibayar oleh seseorang yang telah

mengerjakan perbuatan tertentu yang telah mengerjakan perbuatan tertentu

yang telah dilarang oleh Allah swt. Kifarat sebagai tanda taubat kepada Allah swt.

Spongebob aja tau

Page 5: Kifarat FIKIH XI.IA 2 JN

Terus, Kifarat Pembunuhan itu

apa ?

Page 6: Kifarat FIKIH XI.IA 2 JN

Kifarat pembunuhanAgama islam sangat melindungi jiwa, tidak boleh menumpahkan darah tanpa sebab-sebab tertentu sesuai dengan ajaran agama Islam. Untuk itu seseorang yang membunuh orang lain, maka ia harus menyerahkan diri untuk dibunuh atau dia membayar diyat (denda) maka dia diwajibkan juga membayar kifarat.Kifarat pembunuhan memerdekakan hamba sahaya muslim atau dia wajib puasa dua bulan berturut-turut.

Lagi-lagi keduluan

Spongebob

Page 7: Kifarat FIKIH XI.IA 2 JN

Allah swt juga berfirman dalam Al-Quran Surah An-Nissa Ayat 92 yang berbunyi :

Dan tidak patut bagi seorang yang beriman membunuh seorang yang beriman (yang lain), kecuali karena tersalah (tidak sengaja). Barang siapa membunuh seorang yang berimankarena tersalah (hendaklah) dia memerdekakan seorang hamba sahaya yang beriman serta membayar diat yang diserahkan kepada keluarganya (si terbunuh itu) , kecuali jika mereka (keluarga terbunuh) bersedekah . Jika dia (si terbunuh) dari kaum yang memusuhimu , padahal dia orang beriman, maka hendaklah (si pembunuh) memerdekakan hamba sahaya yang beriman . Jika dia (si terbunuh) dari kaum (kafir) yang ada perjanjian (damai) antara mereka dengan kamu, maka (hendaklah si pembunuh) membayar diat yang diserahkan kepada keluarganya (si terbunuh) serta memerdekakan hamba sahaya yang beriman. Barang siapa tidak memperolehnya,maka hendaklah dia (si pembunuh) berpuasa dua bulan berturut-turut sebagai tobat kepada Allah. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.

Patrick juga belajar

Page 8: Kifarat FIKIH XI.IA 2 JN

Persoalan yang cukup menarik dalam kaitannya dengan kifarat (denda) bagi seorang pembunuh dalam ayat diatas adalah memerdekakan hamba sahaya (budak). Budak dalam pengertian klasik kalau mau diterapkaan pada masa

sekarang tentu saja menjadi tidak mudah untuk mendapatkannya. Untuk itu perlu adanya telah ulang tentang pengertian budak. Hanya saja ditemukan

berbagai kasus penganiayaan terhadap pembantu rumah tangga, dan pemberian beban pekerjaan yang melebihi kapasitas kemampuan manusia normal seorang manusia maupun perlakuan semena-mena yang dilakukan

oleh majikannya, dapat dijadikan alternatif pemikiran bahwa pembantu rumah tangga seperti ini dapat dikategorikan sebagai seorang budak atau

hamba sahaya. Oleh karena itu kifarat (denda) hamba sahaya (budak), tidak ada salahnya sesuai dengan realitas yang ada dalam kehidupan masyarakat

modern seperti sekarang ini dapat diganti dengan memerdekakan dalam arti mengentaskan para pembantu rumah tangga tersebut menjadi seorang yang

mandiri dalam kehidupannya. Hal ini sebenarnya sangat sesuai dengan (semangat) ajaran Islam itu sendiri.

Page 9: Kifarat FIKIH XI.IA 2 JN

Allah berfirman :“Barang siapa yang tidak memperolehnya maka

hendaklah ia(sipembunuh) berpuasa 2 bulan berturut-turut dan sebagai penerimaan taubat dari

Allah” (QS An-Nisa’: 92)

Dalam ayat tersebut hanya dinyatakan tentang pembunuhan yang tersalah, dan pembunuhan seperti

sengaja tidak disebutkan.

Page 10: Kifarat FIKIH XI.IA 2 JN

Tetapi menurut Imam Syafi'i, ayat di atas dapat dipahami dengan qiyas aulawi yaitu apabila pembunuh karena

tersalah saja diwajibkan membayar kifarat apalagi kifarat pembunuhan yang disengaja mestinya lebih-lebih lagi

diwajibkan. Sebab jika keluarga terbunuh tidak berdamai berarti orang yang membunuh harus menjalani hukuman mati, dan sebelum ia dihukum mati ia membayar kifarat

terlebih dahulu, sebab maksud dari kifarat adalah sebagai bukti taubat kepada Allaah swt karena hal Allah.

mengenai kifarat ini juga dijelaskan

Digimon Juga bisa ceramah

Page 11: Kifarat FIKIH XI.IA 2 JN

Pembunuhan secara sengaja !!!

Pembunuhan secara tidak sengaja(Menaruh bom dibelakang dirisendiri)

Page 12: Kifarat FIKIH XI.IA 2 JN

Apakah kifarat pembunuhan

memiliki hikmah ?

Page 13: Kifarat FIKIH XI.IA 2 JN

Sudah pasti bray, gak ada yg sia-sia didunia ini pasti ada

hikmahnya.. Jadi jangan galau..

Hikmah kifarat pembunuhan

Apabila keluarga terbunuh memafkan pembunuh maka gugurlah qishash dan wajib si pembunuh membayar diyat dan kifarat. Gugurnya qishash berarti bebaslah sipembunuh dari hukum dunia. Sedangkan ancaman sangsi diakhirat tetap berlaku. Jika diya dapat berfungsi sebagai tanda taubat kepada Allah SWT. Dengan melihat nilai-nilai kifarat, dapat pula diambil pelajaran betapa tingginya derajat dan martabat manusia sebagai makhluk Allah yang mulia dan terhormat di atas makhluk Allah yang lain.

Page 14: Kifarat FIKIH XI.IA 2 JN

Dan tidak patut bagi seorang yang beriman membunuh seorang yang beriman (yang lain), kecuali karena tersalah (tidak sengaja). Barang siapa

membunuh seorang yang berimankarena tersalah (hendaklah) dia memerdekakan seorang hamba sahaya yang beriman serta membayar diat yang diserahkan kepada keluarganya (si terbunuh itu) , kecuali jika mereka

(keluarga terbunuh) bersedekah . Jika dia (si terbunuh) dari kaum yang memusuhimu , padahal dia orang beriman, maka hendaklah (si pembunuh)

memerdekakan hamba sahaya yang beriman . Jika dia (si terbunuh) dari kaum (kafir) yang ada perjanjian (damai) antara mereka dengan kamu,

maka (hendaklah si pembunuh) membayar diat yang diserahkan kepada keluarganya (si terbunuh) serta memerdekakan hamba sahaya yang beriman. Barang siapa tidak memperolehnya,maka hendaklah dia (si pembunuh) berpuasa dua bulan berturut-turut sebagai tobat kepada

Allah. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.

Hehe sorry gan nyambung ane juga

mau tampil

Page 15: Kifarat FIKIH XI.IA 2 JN

Kesimpulan

Waktu Habis Bray Time Out !

Page 16: Kifarat FIKIH XI.IA 2 JN

Sekian dari kami, apa bila ada kesalahan kata mohon

maaf karna kami juga manusia yang memiliki

kekurangan

Wa’ssalamualaikum wr.wb