Kewaspadaan-Isolasi-IPCN-2012

40
KEWASPADAAN ISOLASI OLEH HIMPUNAN PERAWAT PENGENDALI INFEKSI INDONESIA (HIPPII) Disampaikan Pada Pelatihan IPCN Jakarta,15 sd 20 April 2012

Transcript of Kewaspadaan-Isolasi-IPCN-2012

  • KEWASPADAAN ISOLASI

    OLEH HIMPUNAN PERAWAT PENGENDALI INFEKSI

    INDONESIA (HIPPII)

    Disampaikan

    Pada Pelatihan IPCN

    Jakarta,15 sd 20 April 2012

  • Kewaspadaan Isolasi merupakan bagian dari program PPI

    Bertujuan untuk memutus mata rantai infeksi.

    Mata rantai infeksi Pasien Pasien

    Petugas/Pengunjung Lingkungan

  • Tahun Teknik Isolasi Perlakuan

    1877 Early Isolation Precaution Memisahkan pasien infeksi dan non infeksi

    1890-1900 Early Isolation Precaution Pemisahan pasien sesuai jenis infeksi dan tindakan aseptik

    1910 Sistem kubikel,aseptik, cuci tangan,gaun, disinfeksi alat

    1950 RS infeksi ditutup kecuali RS TB

    1960 RS TB ditutup ps TB dirawat di RSU di Isolasi

  • Tahun Teknik Isolasi Perlakuan

    1981 Isolation Manual Pemisahan pasien sesuai jenis infeksi, Blood Precaution

    1983 Isolation Guidelines Pemisahan pasien sesuai jenis infeksi, Blood & Body Fluid Precaution

    1970 Isolation Manual

    1975 Isolation Manual di revisi

    1983 Isolation Manual Endemik dan epidemik MRSA

  • Tahun Teknik Isolasi Perlakuan

    1985 Universal Precaution

    Epidemik HIV petugas kesehatan, waspada terhadap darah dan cairan tubuh, tangani dengan menggunakan sarung tangan, gaun,masker , pelindung mata

    1988 Universal Precaution

    Darah , cairan tubuh sumber HIV,HVB, waspada terhadap darah , cairan tubuh(semen , vagina,peritonial,perikardial sinovial, amniotic,cerebrospinal, bukan feces, urine, muntah,sputum,sekret hidung keringat, kecuali kena darah

    Setelah melepas sarung tangan harus cuci tangan

  • Tahun Teknik Isolasi Perlakuan

    1987 Body Substance Isolation (BSI)di Seatle, Washington, San Diego, California

    Waspada terhadap darah, feses, urine sputum,saliva,wound drainage,cairan tubuh lainnya, permukaan tubuh yang basah dan lembab, gunakan sarung tangan, setelah melepas tidak perlu cuci tangan

    1990 A new Isolation Guideline Terdiri dari 2 lapis

    Kewaspadaan Standar dan kewaspadaan berdasarkan transmisi

  • Tahun Teknik Isolasi Perlakuan

    1996 Isolation Precaution Kewaspadaan Standar ditujukan kepada semua pasien tanpa memandang apakah infeksi atau tidak, waspada terhadap darah dan cairan tubuh, sekresi, ekskresi , kecuali keringat, gunakan APD jika tindakan memungkinkan terkena darah atau cairan, sekresi,ekskresi

    Kewaspadaan Berdasarkan Transmisi

    Airborne, droplet, kontak, ditujukan pada pasien yang yang sudah terinfeksi atau di duga infeksi

  • Tahun Teknik Isolasi Perlakuan

    1996 Isolation Precaution Kewaspadaan Standar meliputi Kebersihan tangan,

    Penggunaan APD (sarung tangan,masker, pelindungmata /wajah. Gaun/apron),

    Peralatan perawatan pasien,

    Pengendalian lingkungan ,

    Penanganan limbah,

    Penempatan pasien

    Penanganan linen,

    Kesehatan karyawan

  • Tahun Teknik Isolasi Perlakuan

    2007 Isolation Precaution Kewaspadaan Standar ditambah

    Etika batuk/Kebersihan pernapasan

    Penyuntikan yang aman

    Praktek lumbal punksi

    Hospital Acquired Infection (HAI) menjadi Healthcare Associated Infections ( HAIs)

    Cuci tangan menjadi kebersihan tangan

  • KEWASPADAAN STANDAR ( LAPIS PERTAMA )

    KEWASPADAAN BERDASARKAN TRANSMISI ( LAPIS KEDUA )

    KEWASPADAAN ISOLASI

    Merupakan gabungan dari Universal Precaution

    dan Body Substain Isolation

    Waspada terhadap darah, cairan tubuh, sekresi

    dan ekskresi kecuali keringat

    Ditujukan kepada semua pasien tanpa

    memandang infeksi atau tidak infeksi

    Merupakan kewaspadaan tambahan

    Ditujukan kepada pasien yang terinfeksi atau diduga infeksi

  • Hal utama dalam PPI

    Pilar PPI

    Komponen sentral dari Patient Safety

    Sederhana dan efektif mencegah HAIs

    Menciptakan lingkungan yang aman

    Pelayanan kesehatan aman Bila tangan kotor , cuci dengan sabun/antiseptik di air mengalir

    Bila tangan tak tampak kotor , bersihkan dengan gosok cairan berbasis alkohol

  • Acknowledgement : WHO World Alliance for Patient Safety

  • APD merupakan alat kesehatan yang

    terdiri dari masker, topi, sarung tangan,pelindung wajah, sepatu yang digunakan petugas maupun pasien untuk melindungi diri dari kontaminasi penyakit infeksi.

    Digunakan sesuai indikasi

    Segera dilepas jika sudah selesai tindakan

  • Disposible, setelah dipakai buang

    Reuseable, setelah dipakai dilakukan dekontaminasi yang meliputi pembersihan, disinfeksi, sterilisasi

    Peralatan Kritikal dilakukan sterilisasi

    Semi Kritikal dilakukan disinfeksi tingkat tinggi

    Non Kritikal dilakukan pembersihan, jika terkontaminasi darah atau cairan tubuh disinfeksi

  • Memisahkan limbah infeksius dan non infeksius

    Limbah Infeksius: limbah yang terkontaminasi dengan darah, cairan tubuh, sekresi dan ekskresi, kecuali keringat

    Limbah non infeksius: limbah yang tidak terkontaminasi dengan darah, cairan tubuh

    Limbah padat infeksius ke kantong plastik kuning dan limbah padat non infeksius ke kantong plastik hitam

    Limbah jarum dan benda tajam lainnya ke wadah tahan tusuk dan tahan air

    Limbah cair infeksius ke saluran khusus

    Kontainer limbah tertutup, sebaiknya membuka menggunakan injakan kaki

  • Lingkungan Rumah Sakit

    Udara ruangan bersih, tidak bau

    Permukaan lingkungan ruangan bersih, tidak kotor, tidak ada debu, sampah tidak bertebaran

    Lingkungan luar RS bebas binatang , kucing, anjing, tikus

    Air bersih sesuai syarat mutu air

  • Memisahkan linen kotor terkontaminasi darah atau cairan tubuh dengan tidak terkontaminasi

    Tidak meletakkan linen dilantai

    Penyimpanan linen di lemari tertutup

    Membawa linen kotor maupun bersih dalam keadaan tertutup

  • Tidak memakai ulang jarum

    suntik

    Upayakan tidak memakai obat- obat/cairan multidose

    Pertahankan teknik aseptik dan antiseptik pada pemberian suntikan

    Segera buang jarum suntik habis pakai

    Tidak melakukan recapping jarum suntik habis pakai

  • Pakai tisu, buang ke tempat sampah (kuning ) bila telah terkena sekret saluran napas dan

    Menutup mulut & hidung saat batuk/ bersin

    Lakukan cuci tangan dengan sabun /antiseptik & air mengalir, alkohol handrub setelah kontak dengan sekret

    Jaga jarak terhadap orang dengan gejala ISPA dengan demam

  • Meliputi: Menutup mulut & hidung saat batuk/

    bersin;pakai tisu

    Buang ke tempat sampah (kuning ) bila telah terkena sekret saluran napas dan

    Lakukan cuci tangan dg sabun /antiseptik dan& air mengalir, alkohol handrub setelah kontak dengan sekret

    Jaga jarak terhadap orang dg gejala ISPA dg demam

    Kebersihan

    pernapasan/Etika batuk

  • Menutup mulut & hidung saat batuk/

    bersin;pakai tisu

    Buang ke tempat sampah (kuning ) bila telah terkena sekret saluran napas dan

    Lakukan cuci tangan dg sabun /antiseptik dan& air mengalir, alkohol handrub setelah kontak dengan sekret

    Jaga jarak terhadap orang dg gejala ISPA dg demam

  • x x x

    PPI RS RSJPDHK

    WHO GUIDELINES

  • Ada pemeriksaan kesehatan secara regular untuk yang berisiko infeksi

    Pemberian immunisasi Hepatitis pada tempat yang berisiko

    Ada flow chart pada petugas kesehatan jika terjadi luka tusuk jarum atau benda tajam lainnya

    Ada alat pelindung diri tersedia

  • Pasien infeksius di ruang terpisah,beri jarak >1 m

    Kohorting bila tidak memungkinkan

    bila kedua-dua nya tidak memungkinkan konsultasi dengan petugas PPIRS

    Kewaspadaan sesuai cara transmisi penyebab infeksi

    Pisahkan pasien yang tidak dapat menjaga kebersihan lingkungannya

  • Masker harus dipakai klinisi saat melakukan lumbal pungsi,anaestesi spinal /epidural/pasang kateter vena sentral

    Cegah droplet flora orofaring,dapat menimbulkan meningitis bakterial

  • Jenis Tindakan Sarung tangan Masker Gaun/celemek Kaca

    mata/penut

    up wajah

    Topi

    Memandikan pasien Tidak, kecuali kulit tidak utuh

    Tidak Tidak Tidak Tidak

    Vulva /Penis Hygiene Ya Tidak Tidak Tidak Tidak

    Menolong BAB Ya Ya Tidak Tidak Tidak

    Menolong BAK Ya Tidak Tidak Tidak Tidak

    Oral Hygiene Ya Tidak Tidak Tidak Tidak

    Pengisapan lendir Ya Ya Tidak Tidak Tidak

    Mengambil darah vena Ya Tidak Tidak Tidak Tidak

    Perawatan luka mayor Ya /steril Ya Tidak Tidak Tidak

    Perawatan luka minor Ya Tidak Tidak Tidak Tidak

    Perawatan luka infeksius Ya / steril Ya Tidak Tidak Tidak

    Mengukur TTV Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak

    Melakukan penyuntikan Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak

    Pemasangan CVC line Ya (Steril) Ya Ya Ya Ya

    Intubasi Ya Ya Tidak Tidak Tidak

    Memasang Infuse Ya Tidak Tidak Tidak Tidak

    Memasang Dawer Catheter Ya ( Streril ) Tidak Tidak Tidak Tidak

    Melap meja, monitor, syring pump

    di pasien

    Ya Tidak Tidak Tidak Tidak

    Membersihka peralatan habis

    pakai

    Ya ( Sarung Tangan Rumah

    Tangga)

    Ya Ya Ya Tidak

    Transportasi pasien Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak

    PEMILIHAN PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI

    TIM PPIRSJPDHK

  • KEWASPADAAN

    BERDASARKAN TRANSMISI

    Kontak Droplet/Percikan Airborne/Udara

    TBC

    Chicken pox

    MRSA, VRE

    Herpes Simplex

    Avian Influensa, H1N1

    Meningococcus

    Masker N95/

    Respiratorik Sarung tangan,

    Gaun

    Masker bedah,

    pelindung mata dan

    wajah [email protected]

  • Kewaspadaan Berdasarkan Transmisi

    Kontak:

    Kontak langsung: pasien petugas atau pasien pasien

    Kontak tidak langsung: Pasien/petugas benda tercemar

    Droplet: Percikan >5m melayang di udara jatuh

    mengenai mukosa mata, hidung atau mulut yang ada pada jarak dekat (suction, bronkoskopi)

  • Udara/Airborne Percikan/partikel berukuran kecil

    < 5mm melayang/menetap di udara beberapa jam, disebarkan luas dalam ruangan /jarak lebih jauh.

    Langsung/melalui debu dg mikroba (TBC, cacar air/varicella, campak) Menyebar: batuk, bersin, berbicara,

    tinda kan intubasi, suction, bronkoskopi

  • 2-36

    Kewaspadaan Transmisi Kontak

    Bila pasien diketahui/dicurigai infeksius atau terkolonisasi agen infeksius:

    1. Penempatan pasien : 1 kamar tersendiri atau kohor (dikumpulkan) dengan

    pasien yang terinfeksi agen infeksi sama

    Penelitian gagal membuktikan kamar tersendiri mencegah HAIs

    Kohorting unt management KLB MDRo termasuk MRSA,VRE,ESBL

    2. Alat Pelindung Diri: Sarung tangan:

    Gaun :

    Bila diperkirakan pakaian akan tercemar saat kontak dg pasien, permukaan lingkungan atau peralatan pasien (diare, inkontinensia, kolonostomi, slang drainase). Lepaskan gaun sebelum meninggalkan ruangan dan pastikan pakaian tidak menyentuh lagi permukaan tercemar dlm ruangan

  • Kewaspadaan transmisi droplet

    Tempatkan pasien di kamar tersendiri atau dengan pasien infeksi /terkolonisasi yg sama atau kohort bila tidak memungkinkan dan beri jarak antar pasien 1m

    Pengelolaan udara khusus tidak diperlukan, pintu

    boleh terbuka Gunakan masker bedah dalam jarak 1 m dari

    pasien (2 m pada pasien flu burung) Pemindahan pasien : Minimalisasi transportasi pasien, pasangkan

    masker pada pasien saat proses pemindahan

  • 2-38

    Kewaspadaan transmisi udara/airborne

    Penempatan pasien :

    Di ruangan dengan tekanan negatif termonitor

    Pertukaran udara setiap 5-10 menit atau 6-12 x per jam

    Jangan gunakan AC sentral, tapi gunakan AC + filter HEPA (high efficiency particulate air) yang menyaring udara ruangan yang dibuang keluar.

    Pintu harus selalu tertutup rapat.

    Bila tdk memungkinkan, kumpulkan pasien (kohort) dengan pasien infeksi yang sama

  • Kewaspadaan Isolasi mengalami perubahan

    Kewaspadaan Isolasi merupakan bagian dari program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi

    Kewaspadaan Isolasi terdiri dari dua lapis: Kewaspadaan Standar dan Kewaspadaan berdasarkan Transmisi

    Kewaspadaan berdasarkan transmisi merupakan lapis kedua /tambahan dari kewaspadaan standar diterapkan pada pasien yang terinfeksi atau diduga infeksi

  • TERIMA KASIH

    SEMOGA

    BERMANFAAT