Microsoft PowerPoint - Kewaspadaan Standar & Isolasi AD 2012

49
Prinsip PPI, Prinsip PPI, Prinsip PPI, Prinsip PPI, Prinsip PPI, Prinsip PPI, Prinsip PPI, Prinsip PPI, Kewaspadaan Kewaspadaan Kewaspadaan Kewaspadaan Kewaspadaan Kewaspadaan Kewaspadaan Kewaspadaan Standar & Standar & Standar & Standar & Standar & Standar & Standar & Standar & Isolasi Isolasi Isolasi Isolasi Isolasi Isolasi Isolasi Isolasi Berdasarkan Berdasarkan Berdasarkan Berdasarkan Berdasarkan Berdasarkan Berdasarkan Berdasarkan Transmisi Transmisi Transmisi Transmisi Transmisi Transmisi Transmisi Transmisi 2-1 Berdasarkan Berdasarkan Berdasarkan Berdasarkan Berdasarkan Berdasarkan Berdasarkan Berdasarkan Transmisi Transmisi Transmisi Transmisi Transmisi Transmisi Transmisi Transmisi Penyakit Penyakit Penyakit Penyakit Penyakit Penyakit Penyakit Penyakit PANITIA PENCEGAHAN & PENGENDALIAN INFEKSI PANITIA PENCEGAHAN & PENGENDALIAN INFEKSI PANITIA PENCEGAHAN & PENGENDALIAN INFEKSI PANITIA PENCEGAHAN & PENGENDALIAN INFEKSI (PPIRS (PPIRS (PPIRS (PPIRS RSUP DR Sardjito Yogyakarta RSUP DR Sardjito Yogyakarta RSUP DR Sardjito Yogyakarta RSUP DR Sardjito Yogyakarta) ) )

description

kewaspadaan standar dan isolasi

Transcript of Microsoft PowerPoint - Kewaspadaan Standar & Isolasi AD 2012

Prinsip PPI,Prinsip PPI,Prinsip PPI,Prinsip PPI,Prinsip PPI,Prinsip PPI,Prinsip PPI,Prinsip PPI,KewaspadaanKewaspadaanKewaspadaanKewaspadaanKewaspadaanKewaspadaanKewaspadaanKewaspadaan Standar &Standar &Standar &Standar &Standar &Standar &Standar &Standar & IsolasiIsolasiIsolasiIsolasiIsolasiIsolasiIsolasiIsolasi

BerdasarkanBerdasarkanBerdasarkanBerdasarkanBerdasarkanBerdasarkanBerdasarkanBerdasarkan TransmisiTransmisiTransmisiTransmisiTransmisiTransmisiTransmisiTransmisi

2-1

BerdasarkanBerdasarkanBerdasarkanBerdasarkanBerdasarkanBerdasarkanBerdasarkanBerdasarkan TransmisiTransmisiTransmisiTransmisiTransmisiTransmisiTransmisiTransmisiPenyakitPenyakitPenyakitPenyakitPenyakitPenyakitPenyakitPenyakit

PANITIA PENCEGAHAN & PENGENDALIAN INFEKSI PANITIA PENCEGAHAN & PENGENDALIAN INFEKSI PANITIA PENCEGAHAN & PENGENDALIAN INFEKSI PANITIA PENCEGAHAN & PENGENDALIAN INFEKSI (PPIRS(PPIRS(PPIRS(PPIRS RSUP DR Sardjito YogyakartaRSUP DR Sardjito YogyakartaRSUP DR Sardjito YogyakartaRSUP DR Sardjito Yogyakarta))))

RANTAI PENULARAN PENYAKIT INFEKSIRANTAI PENULARAN PENYAKIT INFEKSI

Pejamu Rentan:Immunocompromised; Pasca

bedah; Luka bakar; Penyakitkronik;Umur muda; Lansia

Agen Penyebab Infeksi

Bakteri, Jamur, Virus, Riketsia, Parasit

Reservoir:Manusia; Air dan Larutan;

Obat; Peralatan

2-2

Cara Penularan:Kontak; (langsung, tak langsung,

droplet; melalui Udara; mel. Benda; Vektor

Tempat Masuk:Lapisan mukosa; Luka; Sal. Cerna;

Sal. Kemih; Sal. nafas

Tempat Keluar:Ekskreta; Sekreta; Droplet

SumberSumber infeksiinfeksi

� 2 yang terpenting di RS :

orangorang ( pasien,petugas,pengunjung )

objekobjek yang yang terkontaminasiterkontaminasi ( darah, objekobjek yang yang terkontaminasiterkontaminasi ( darah, saliva,sputum,cairan nasal,cairan dariluka,urin dan eksresi )

� Sumber lain : droplet nuklei di udara

+

FaktorFaktor--faktorfaktor ygyg diperlukandiperlukan utkutktimbulnyatimbulnya dandan berlangsungnyaberlangsungnya transmisitransmisi

+

Quantity ofpathogen

Virulence Route of transmission

Sensitivehost

Port

11/29/20124

Kewaspadaan Standar

1.1. Kebersihan tanganKebersihan tangan

2.2. Sarung tanganSarung tangan

3.3. Masker,Masker,gogglegoggle, , face shieldface shield

4.4. GaunGaun

5.5. PeralatanPeralatan perawatanperawatan pasienpasien

6.6. PengendalianPengendalian lingkunganlingkungan

2-5

6.6. PengendalianPengendalian lingkunganlingkungan

7.7. PenatalaksanaanPenatalaksanaan LinenLinen

8.8. PerlindunganPerlindungan & & KesehatanKesehatan karyawankaryawan

9.9. PenempatanPenempatan pasienpasien

10.10. Hygiene respirasi/Etika batukHygiene respirasi/Etika batuk

11.11. PraktekPraktek menyuntikmenyuntik amanaman

12.12. PraktekPraktek pencegahanpencegahan infeksiinfeksi untunt prosedurprosedur lumballumbalpungsipungsi

5. STANDARD PRECAUTIONWHO (2004) CDC (2011) NHMRC (2010)

�(hand hygiene);�Penggunaan APD; �pengelolaan

perlengkapan perawatan pasien & linen kotor;

�hand hygiene;�Penggunaan

APD;�Praktik injeksi

aman;�Penanganan

�hygiene personal, terutama hand hygiene;

�Penggunaan (APD);�pengelolaan benda

tajam;�kontrol lingkungan;& linen kotor;

� enviromentalcleaning & spills-management;

�Waste management

�Penanganan peralatan/ permukaan di lingkungan pasien yg potensial terkontaminasi;

� repiratory hygiene/ etika batuk.

�kontrol lingkungan;� reproses perlengkapan

&instrumen reusable;� respiratory hygiene/

etika batuk;� teknik aseptik non-

touch;�pengelolaan sampah &

linen

KEWASPADAAN ISOLASI( isolation precautions )

kombinasi

� Standard Precautions /Kewaspadaan Standargabungan dari

Universal Precautions/Kewaspadaan Universal

Body Substance Isolation/Isolasi duh tubuh

2-7

Body Substance Isolation/Isolasi duh tubuh

⇒ berlaku untuk semua pasien

� Transmission-based precautions/ Kewaspadaan berbasis transmisi

terhadap pasien ranap dengan tanda infeksi baru

ditentukan berdasar kriteria klinis & epidemiologis, sebelum hasil laboratorium mengkonfirmasi diagnosis

SEJARAH KEWASPADAAN ISOLASI SEJARAH KEWASPADAAN ISOLASI

1970 Tehnik isolasi untuk penggunaan di RS,edisi 1.

Memperkenalkan 7 katagori kewaspadaan isolasi dengan kartu berwarna: Strict, Respiratory, Protective, Enteric, Wound and Skin,Discharge, and Blood

1983 CDC Pedoman Kewaspadaan Isolasi RS

Membagi menjadi 2 golongan sistim Isolasi; katagori spesifik dan penyakit spesifik

1985 Universal Precautions (UP) Berkembang dari epidemi HIV/AIDS Ditujukan aplikasi kewaspadaan terhadap Darah dan Cairan Tubuh pada pasien pengidap infeksiTidak diterapkan terhadap feses,ingus,sputum,keringat,air Tidak diterapkan terhadap feses,ingus,sputum,keringat,air mata,urin,muntahan

1987 Body Substance Isolation (BSI)

Menghindari kontak terhadap semua cairan tubuh dan yang potensial infeksius kecuali keringat

1996 Pedoman Kewaspadaan Isolasi dalam Rumah Sakit

Dibuat oleh the Healthcare Infection Control Practices AdvisoryCommittee (HICPAC), CDCMenggabungkan materi inti dari UP and BSI dalam Kewaspadaan

Standard untuk diterapkan terhadap semua pasien pada setiap waktu

2007 Pedoman Kewaspadaan Isolasi;Pencegahan Transmisi penyebab infeksi pd Sarana Kesehatan.

Dibuat oleh HICPAC,CDC.tambahan

HAIsHygiene respirasi/Etika batuk,Praktek menyuntik yang amanPencegahan infeksi unt prosedur Lumbal pungsi

KewaspadaanKewaspadaan berdasarberdasar transmisitransmisi

� 3 kewaspadaan

- kewaspadaan kontak

- kewaspadaan droplet

2-9

- kewaspadaan droplet

- kewaspadaan airborne

� Dapat terjadi kombinasi transmisi

� Pemilihan APD :

selalu ukur risiko sebelum melakukan tindakan/pelayanan

KunciKunci kewaspadaankewaspadaan berbasisberbasis transmisitransmisi

� Tambahan Kewaspadaan Standar

� Tergantung tampilan gejala klinis dan epidemiologis

Kontak : sarung tangan & gaunKontak : sarung tangan & gaun

Droplet : pelindung mata & masker wajah

Airborne : respirator N95, pengaturan udara

� Cuci tangan sebelum dan setelah merawat pasien

KewaspadaanKewaspadaan StandardStandard

Kebersihan Tangan �indikator kualitas

Patient Safety

Tangan :Tangan :

media transmisi patogen tersering di RS

Kejadian IRS Tersering &Faktor Risiko

LOWER RESPIRATORY TRACT INFECTIONSMechanical ventilationAspirationNasogastric tubeCentral nervous system depressantsAntibiotics and anti-acidsProlonged health-care facilities stay

13%URINARY TRACT INFECTIONSUrinary catheter

Urinary invasive proceduresAdvanced age

Severe underlying diseaseUrolitiasis

34%

Prolonged health-care facilities stayMalnutritionAdvanced age

SurgeryImmunodeficiency

BLOOD INFECTIONSVascular catheterNeonatal ageCritical careSevere underlying diseaseNeutropeniaImmunodeficiencyNew invasive technologiesLack of training and supervision14%

SURGICAL SITE INFECTIONSInadequate antibiotic prophylaxis

Incorrect surgical skin preparationInappropriate wound careSurgical intervention duration

Type of wound

Poor surgical asepsisDiabetes

Nutritional stateImmunodeficiency

Lack of training and supervision

17%

UrolitiasisPregnancy

DiabetesMost common sites of health care-associated infection and the risk factors underlying the occurrence of infections

LACK OF HAND HYGIENE

11/29/2012 12

� Most hospital acquired infections are spread by contaminated hands

13

Hand HygieneHand Hygiene

� Proper hand hygiene removes microorganisms

� Hand hygiene: the simplest and most effective � Hand hygiene: the simplest and most effective measure for preventing nosocomial infections

� Increase the rate of hand hygiene compliance

(14% to 81.2%) ⇒ Reduce the rate of nosocomial infection (47.5 to 27.9 per 1000 patient-days)

(Gould et al, 2008; Roshental et al, 2005; Allegranzi and Pittet, 2009)

2. Sarung tangan2. Sarung tangan

�� Bersih,tidakBersih,tidak sterilsterildarahdarah, , cairancairan tubuhtubuh, , sekresisekresi, , ekskresiekskresi, , bendabenda terkontaminasiterkontaminasi

SterilSteril

2-15

�� SterilSterilmukosamukosa membranmembran,,

kulitkulit tidaktidak utuhutuh

�� PilihPilih ukuranukuran sesuaisesuai dg dg tangantangan

�� PasangPasang sp sp menutupmenutup pergelanganpergelangangaungaun

3. 3. Masker, goggle, Masker, goggle, pelindungpelindung wajahwajah

Melindungi

mukosa membran mata, hidung,mulut dari

kemungkinan percikan / semprotan darah/cairan

tubuh selama prosedur tindakan/perawatan

2-16

tubuh selama prosedur tindakan/perawatan

pasien

4. Gaun/apron4. Gaun/apron

Bersih, non sterilmelindungi kulit,cegah baju terkontaminasi

2-17

Sterilmencegah kontaminasi dari petugas �pasien, pasien � petugas

Penutup kaki���� lindungi dr

tumpahan/percikan bahan infeksius

5.Peralatan 5.Peralatan perawatanperawatan pasienpasien

�� KriteriaKriteria SpauldingSpaulding

Non kritikal

SemikritikalSemikritikal

Kritikal

�� DekontaminasiDekontaminasi

disinfeksi

cleaning

DTT/Sterilisasi

Pencucian

DTTDTT

Dekontaminasi alatDekontaminasi alat

2-19

DisinfeksiSterilisasiSterilisasiKimiawi Kimiawi AutoklafAutoklaf

Panas KeringPanas Kering

Kering/Dinginkan dan Simpan

DTTDTTRebusRebusKukusKukus

KimiawiKimiawi

6. Pengendalian lingkungan6. Pengendalian lingkungan6. Pengendalian lingkungan6. Pengendalian lingkungan

Disinfektan untuk pembersihan harus standar

1. Pembersihan permukaan horizontal ruang rawat pasien: lantai tanpa karpet, permukaan datar lain, meja pasien harus dibersihkan secara teratur dan bila tampak kotor/kena kotoran /cairan tubuh

2-20

kotor/kena kotoran /cairan tubuh

2. Pembersihan dinding,tirai,jendela bila tampak kotor/kena kotoran

3. Fogging dengan disinfektan seharusnya tidak dikerjakan

7. Penanganan Linen7. Penanganan Linen7. Penanganan Linen7. Penanganan Linen

PenangananPenanganan & transport& transport• Cegah terpaparnya mukosa membran dan kontaminasi

mikroba terhadap pasien lain serta lingkungan� pakaiAPD

• Penyimpanan� jaga kebersihan

2-21

• Penyimpanan� jaga kebersihan

• Transportasi dengan troley bersih dan kotor terpisah (warna

berbeda ? tulisan identifikasi), tertutup

Kuning:sampah InfeksiusKuning:sampah Infeksius

Hitam:non infeksius/ domestikHitam:non infeksius/ domestik

Merah:RadioaktifMerah:Radioaktif

Penanganan limbah

2-22

Merah:RadioaktifMerah:Radioaktif

Ungu :CytotoksikUngu :Cytotoksik

Tahan bocor dan tusukanTahan bocor dan tusukanAda pegangan Ada pegangan

Ada tutup Ada tutup Dibuang setelah terisi 2/3 Dibuang setelah terisi 2/3

bagian bagian

Wadah

Penanganan benda tajamPenanganan benda tajamPenanganan benda tajamPenanganan benda tajam

Jangan recapping jarum bekas pakai (kategori IB), Dilarang mematahkan jarum, melepaskan, membengkokkan jarum bekas pakai.

2-23

Gunakan cara yang aman bila memberikan benda tajam

8. 8. KesehatanKesehatan petugaspetugas

� Vaksinasi

� MCU teratur terutama petugas yg menangani kasus dengan penularan melalui airborne

� Penanganan paska pajanan yang � Penanganan paska pajanan yang memadai (ada alur pajanan, sebelum 4 jam sudah ditentukan penata laksanaan) �petugas yang dihubungi? Pem Lab, laporan ke?

� Petugas sakit ,berapa lama diliburkan? Batasi kontak langsung dengan pasien

9. 9. PenempatanPenempatan pasienpasien

� Pasien infeksius di ruang terpisah

� Kohorting bila tidak memungkinkan

� bila ke2nya tidak memungkinkan �

2-25

� bila ke2nya tidak memungkinkan �konsultasi dg petugas PPIRS �

sesuai cara transmisi penyebab infeksi

10.Higiene 10.Higiene salsal nafasnafas//EtikaEtika batukbatuk

� Komponen baru (2007)

� Target:

pasien,keluarga ,teman pasien dg infeksi sal nafas yg dapat di transmisikannafas yg dapat di transmisikan

1.edukasi pasien,keluarga,pengunjung

2.beri gambar dg bahasa mudah difahami

3.menutup mulut/hidung dg tisu saat batuk,pakai masker

4.cuci tangan setelah kontak dg sekresi sal nafas

5.beri jarak >3 feet bg pasien infeksi sal nafas di R. tunggu bila perlu pakaikan masker

� Efektif menurunkan transmisi patogen droplet melalui saluran nafas (influenza, adenovirus, B pertusis, Mycoplasma pneumoniae)

10.Higiene sal nafas/Etika batuk

Mycoplasma pneumoniae)

� Petugas dg infeksi saluran nafas menjauhi kontak langsung dg mengenakan masker

11. 11. PraktekPraktek menyuntikmenyuntik yang yang amanaman

Cegah KLB akibat

� Pemakaian ulang jarum steril untuk peralatan steril untuk peralatan suntik IV beberapa pasien

� jarum pakai ulang obat/cairan multidose

12.Pencegahan 12.Pencegahan infeksiinfeksi prosedurprosedur LPLP

� Masker harus dipakai klinisi saat melakukan lumbal pungsi,anaestesi spinal /epidural/pasang kateter vena sentralsentral

� Mencegah bakterial meningitis

� Cegah droplet flora orofaring

KewaspadaanKewaspadaan transmisitransmisi kontakkontak

� Sebagai tambahan kewaspadaan standar

� Terapkan saat merawat pasien � Terapkan saat merawat pasien suspek/konfirm penyakit menular melalui kontak dg permukaan terkontaminasi

� Batasi gerak pasien keluar R.rawat

� Minimalisasi kontak antar pasien

KewaspadaanKewaspadaan TransmisiTransmisi kontakkontak

Permukaan lingkungan dapat terkontaminasimelalui kontak dengan tangan pasien ataupetugas, gaun/alat /saputangan /tissue yang telah dipakai dan benda yang terkontaminasicairan tubuhcairan tubuh

APD

sarung tangan, gaun ⇒ lepaskan gaunsebelum meninggalkan ruangan

Kontrol lingkungan: cleaningcleaning & & disinfeksidisinfeksipermukaanpermukaan terkontaminasterkontaminasi

STIKER :FOLDER REKAM MEDIK

KewaspadaanKewaspadaan transmisitransmisi dropletdroplet

� Penyakit menular lewat droplet ,ditularkan melalui batuk,bersin dan berbicara � droplet kecil dan droplet besar

� Droplet:

� Percikan >5µm melayang di udara jatuh � Percikan >5µm melayang di udara jatuh mengenai mukosa mata, hidung atau mulut orang tanpa pelindung dan akan jatuh pada jarak < 1m

� Prosedur yang dapat menimbulkan aerosol mis suction,bronkoskopi,nebulising,intubasi

� Pertussis,Meningococcus,Avian Influenza, Streptococcus grup A, Adenovirus

KewaspadaanKewaspadaan transmisitransmisi dropletdroplet

� Droplet besar dari sekret akan jatuh di permukaan sekitar pasien pada jarak < 1 m

� Droplet kecil dikeluarkan ke udara

� APD� APD

masker bedah/medik

sarung tangan

gaun

Pedoman kewaspadaan transmisi airborne

� Tempatkan pasien di ruang dg ventilasi memadai atau ruang dg 12X pertukaran udara/jam (bila mungkin), pisahkan dari pasien lain

� Pakai respirator partikulat saat memasuki ruang dg risiko tinggi, check tiap akan pakai

� Batasi gerak pasien, edukasi untuk etika batuk, pakai masker bila keluar r. rawat

� Cek aliran udara dengan selembar tisu

KewaspadaanKewaspadaan transmisitransmisi airborneairborne

� Sebagai komplemen dan tambahan Kewaspadaan

Standard ⇒ diterapkan pd pasien dg penyakit

ditularkan melalui airborne.

� Beberapa patogen ditransmisikan dg inhalasi droplet

nuklei yang dapat infeksius lebih jauh dari 1 m

� Bila didapatkan infeksi BARU,belum pernah

dilaporkan�HARUS dijalankan kewaspadaan

transmisi airborne

Partikel kecil < 5µm mengandung mikroba ⇒melayang/menetap di udara beberapa jam ⇒ditransfer sebagai aerosol melalui aliran udara dalam ruangan /jarak lebih jauh dari 2 m

KewaspadaanKewaspadaan transmisitransmisi AirborneAirborne

dalam ruangan /jarak lebih jauh dari 2 m

TB paru,Campak,Cacar AirTindakan menimbulkan aerosol pada

suspek TB, Influenza, SARS (intubasi,suction,bronkoskopi)

KewaspadaanKewaspadaan transmisitransmisi AirborneAirborne

� APD

masker bedah ( minimal )

respirator partikulat ( mis N95 )

sarung tangansarung tangan

gaun

apron ( menghadapi cairan jumlah banyak )

� Cuci tangan: ‘wash in wash out’(WIWA)

KewaspadaanKewaspadaan transmisitransmisi airborneairborne

Penempatan pasien :

� Di ruangan dengan tekanan negatif

� Pertukaran udara >12 x/jam,aliran

2-42

� Pertukaran udara >12 x/jam,aliran udara yang terkontrol

� Jangan gunakan AC sentral, bila mungkin AC + filter HEPA

� Terpisah bila memungkinkan atau kohorting

� Kamar terpisah,terbukti cegah transmisi

� Perawatan tekanan negatif sulit ⇒ tidak membuktikan lebih efektif mencegah penyebaran

KewaspadaanKewaspadaan transmisitransmisi airborneairborne

penyebaran

� Ventilasi dg airlock � ventilated anteroom� menurunkan penyebaran,

Lebih mahal membangunnya

� Terpisah dengan jendela terbuka (TBC )

3 3 tipetipe ventilasiventilasi lingkunganlingkungan

1. Ventilasi mekanik : exhaust fanmendorong udara keluar gedung, dapat dikombinasi dg AC + sistem filter

2. Ventilasi natural2. Ventilasi natural : dorongan alami aliran udara keluar � angin, ’Chimney

effect’ perbedaan tekanan udara di luar dan didalam ruangan,murah, > efektif

3. Ventilasi campuran, kombinasi 1&2

Desain ruanganDesain ruangan

� Dibangun untuk memfasilitasi kewaspadaan standar.

� Alkohol handrub disediakan di tempat yg mudah diraih.

� 1 wastafel tiap 6 TT pasien, � 1 wastafel tiap 6 TT pasien,

1 wastafel tiap TT di R. High Care

� Jarak ideal antar tempat tidur 2,5 m

� Bila jarak diturunkan menjadi 1,9m ⇒peningkatan transfer MRSA 3,15 kali �

sering dihubungkan dengan penempatan pasien yang padat.

KohortingKohorting

� Menempatkan pasien terinfeksi atau kolonisasi dengan patogen yang sama di ruang yang samadi ruang yang sama

� Pasien lain tanpa patogen yang sama dilarang masuk

Cont’

2. RANTAI INFEKSI

ZERO TOLERANCE FOR HAI’sZERO TOLERANCE FOR HAI’s

11/29/2012 Simposium paralel, PIT VII PDS Patklin, 2008

49