Kesehatan Jiwa

39
BY : ERNI SETIYORINI, M.Kep.,Ns

description

Peran kesehatan Jiwa

Transcript of Kesehatan Jiwa

BY : ERNI SETIYORINI, M.Kep.,Ns

FAKTAPrevelansi penyakit jiwa meningkat baik di

Indonesia maupun dunia.Ternyata prevelansi penderita gangguan jiwa

sudah mencapai 20% dari penduduk dewasa di Indonesia atau kurang lebih sebanyak 2 juta orang. Kini bahkan WHO telah mencetuskan bahwa masalah gangguan jiwa di seluruh dunia telah menjadi masalah yang sangat serius karena lebih dari 500 juta orang sedunia menderita penyakit ini.

Kerugian ekonomi akibat penyakit gangguan jiwa di Indonesia mencapai Rp 32 triliun per tahun.

Stigma masyarakat tentang gangguan jiwa negatif.

Review Psikiatri (ilmu kedokteran jiwa):Cabang ilmu

kedokteran yang mempelajari semua penyakit dan gangguan jiwa dalam arti yang seluas-luasnya. (pengenalan, pengobatan, rehabilitasi, pencegahan, dan meningkatkan kesehatan jiwa masyarakat)

Psikologi (ilmu Jiwa): - Ilmu pengetahuan tentang tingkah laku dan kehidupan psikis (jiwani) manusia - Ilmu pengetahuan tentang jiwa yang diperoleh secara sistematis dengan metode-metode ilmiah

Psikiater ↔ Psikolog

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PSIKIATRIJaman purba : gangguan jiwa

Kutukan diasingkan kemasukan roh jahat kepala dilubangi

Mesir 1500 SM : dirawat Candi SaturnusYunani (460-357 SM) : Hippocrates

- Melankholia dan epilepsi bukan keramat- Penderita gangguan jiwa dirawat dengan baik (udara bersih, air murni, sinar matahari)

Romawi : terapi gangguan jiwa mandi belerang, darahnya dikeluarkan

Gheel (Belgia) koloni penderita gangguan jiwa

Abad 17-18 masih gelapPinel (Perancis) bebaskan penderita yangtelah disekap 20 tahun.

Abad ke-20 :- Muncul psikiatri modern- E. Kraepelin (1855-1926)- Sigmund Freud (1856- 1939)- Dll

SEJARAH PERKEMBANGAN DAN UPAYA KESEHATAN JIWA DI INDONESIA1.Dulu KalaG. jiwa dianggap kemasukanTerapi : mengeluarkan roh jahat2.Zaman KolonialSebelum ada RSJ, pasien ditampung di RSU –

yang ditampung, hanya yg mengalami gangguan Jiwa berat

3.1 Juli :- 1882 : RSJ pertama di Indonesia- 1902 : RSJ Lawang- 1923 : RSJ Magelang- 1927 : RSJ Sabang diRS ini jauh dari perkotaan

Perawat pasien bersifat isolasi & penjagaan (custodial care)

- Stigma- Keluarga menjauhkan diri dari pasien4.Dewasa Ini hanya satu jenis RSJ yaitu RSJ

punya pemerintah 5.Sejak tahun 1910 – mulai dicoba hindari

costodial care ( penjagaan ketat) & restraints (pengikatan ) 

6.Mulai tahun 1930 – dimulai terapi kerja seperti menggarap lahan pertanian

7.Selama Perang Dunia II & pendudukan jepang – upaya kesehatan jiwa tak berkembang

8.Proklamasi – perkembangan baru- Oktober 1947 pemerintah membentuk Jawatan

Urusan Penyakit Jiwa ( belum bekerja dengan baik)

- Tahun 1950 pemerintah memperingatkan Jawatan Urusan Penyakit Jiwa – meningkatkan penyelenggaraan pelayanan 

9.Tahun 1966- PUPJ Direktorat Kesehatan Jiwa- UU Kesehatan Jiwa No.3 thn 1966 ditetapkan

oleh pemerintah- Adanya Badan Koordinasi Rehabilitasi

Penderita Penyakit Jiwa ( BKR-PPJ) Dgn instansi diluar bidang kesehatan

10.Tahun 1973 – PPDGJ I yg diterbitkan tahun 1975 ada integrasi dgn puskesmas 

11.Sejak tahun 1970 an : pihak swastapun mulai memikirkan masalah kes. Jiwa 

12.Ilmu kedokteran Jiwa berkembang- Adanya sub spesialisasi seperti kedokteran

jiwa masyarakat, Psikiatri Klinik, kedokteran Jiwa Usila dan Kedokteran Jiwa Kehakiman

UU Pokok Kesehatan RI (1960) :Kesehatan adalah “ Keadaan yang meliputi

kesehatan badan, MENTAL, dan sosialDan bukan hanya keadaan bebas dari penyakit,

cacat, dan kelemahan”

UU. No 23 Th. 1992 :Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan,JIWA,dan sosial yang memungkinkan setiap oranghidup produktif secara sosial dan ekonomi.

Pengertian Kesehatan Jiwa 1. A mind that grows and adjust, is in control and

is free of stress. (Kondisi jiwa seseorang yang terus tumbuh berkembang dan mempertahankan keselarasan, dalam pengendalian diri serta terbebas dari stress yang serius). (Rosdahl, Textbook of Basic Nursing, 1999: 58)

2.Adalah suatu keadaan yang memungkinkan perkembangan fisik, intelektual dan emosional seorang individu secara optimal dan sesuai dengan perkembangan optimal individu-individu yang lain (World Federation for Mental Health)

3. Sikap yang positif terhadap diri sendiri, tumbuh, berkembang, memiliki aktualisasi diri, keutuhan, kebebasan diri, memiliki persepsi sesuai kenyataan dan kecakapan dalam beradaptasi dengan lingkungan. (Stuart & Laraia, Principle and Practice Psychiatric Nursing, 1998) (Yahoda)

4. Fisik, intelektual, emosional secara optimal dari seseorang dan perkembangan ini berjalan selaras dengan orang lain. (UU Kesehatan Jiwa No. 3 Tahun 1996)

5. Yahoda :Kes. Jiwa adalah keadaan yg dinamis yg mengandung pengertian positif, yg dapat dilihat dari adanya kenormalan tingkalaku, keutuhan kepribadian, pengenalan yg benar dari realitas dan bukan hanya merupakan nkeadaan tanpa adanya penyakit, gangguan jiwa dan kelainan jiwa

Manusia: Individu yang holistik: terdiri dari jasmani dan ‘rohani’

Ada juga yang mengatakan manusia terdiri dari komponen jasmani, akal, jiwa dan qalbu (ruh)

Ada yang berpendapat/Teori Freud: struktur jiwa manusia terdiri dari id (insting-prinsip kepuasan), ego (kesadaran realitas-prinsip realitas), super ego (moralitas-prinsip moralitas)

Kriteria Sehat Jiwa Menurut Yahoda 1. Sikap positif terhadap diri sendiri2. Tumbuh kembang dan aktualisasi diri 3. Integrasi (keseimbangan/keutuhan)4. Otonomi 5. Persepsi realitas 6. Environmental mastery (Kecakapan dalam

adaptasi dengan lingkungan)

Jiwa sehatKeadaan normal dari jiwa secara fungsional:KognitifAfektifPsikomotorBekerja produktif

Rentang Sehat Jiwa 1. Dinamis bukan titik statis2. Rentang dimulai dari sehat optimal - mati 3. Ada tahap-tahap 4. Adanya variasi tiap individu 5. Menggambarkan kemampuan adaptasi 6. Berfungsi secara efektif sehat

Tanda-tanda jiwa sehat menurut World Health Organization1. Mampu beradaptasi terhadap kenyataan yang

ada secara konstruktif2. Mampu memperoleh kepuasan dari upaya

perjuangan hidupnya3. Lebih senang memberi daripada menerima4. Mampu menjalin hubungan dengan orang lain,

saling menguntungkan5. Bebas dari kecemasan, ketegangan6. Mampu menerima kekecewaan atau kegagalan7. Mampu mengarahkan permasalahan menjadi

penyelesaian yang konstruktif

8. Memiliki rasa setia kawan terhadap sesama

Kepribadian yang berintegrasi baik (Skinner)Menerima diri sendiriDiterima oleh orang lainEfisien dalam pekerjaan/studiBebas dari konflik dalam diri sendiri

PERILAKU MANUSIA- Perilaku manusia dipengaruhi oleh stimulus dari

dalam maupun dari luar individu.- Stimulus dari dalam terkait dengan kondisi jiwa

seseorang mempengaruhi perilakunya.- Perilaku yang “normal” menunjukkan

perkembangan individu yang optimal sesuai dengan kesejahteraan dan kemajuan kelompok dalam jangka panjang

NORMAL DAN ABNORMAL- Abnormal menyimpang dari normal- Patokan normal untuk fisik/soma lebih mudah- Patokan normal untuk perilaku agak sulit

BEBERAPA PATOKAN NORMAL1. Patokan statistik : bila menyimpang dari

mayoritas abnormal.2. Patokan penyesuaian pribadi : bila dapat

menangani masalah dengan memuaskan tanpa keluhan-keluhan normal

3. Patokan integrasi kepribadian : menunjuk pada kerja sama yang serasi antara komponen manusia dan antara manusia serta lingkungannya

4. Patokan kematangan pribadi : merupakan ukuran seberapa “dewasa” seseorang dan seberapa luas diwujudkan dirinya sebagai manusia. Perilaku dianggap matang bila sesuai dengan umur, masalah, dan sumber daya penyesuaiannya menyokong perkembangan serta perwujudannya dalam jangka panjang.

5. Patokan kesejahteraan dan kemajuan masyarakat : perilaku manusia dinilai seberapa besar peranannya sebagai anggota masyarakat

GANGGUAN JIWABerbagai kondisi kejiwaan yang

menyebabkan kendala dalam berbagai taraf menjalankan fungsi sosial (Wibisono, 1998)

Penyebab gangguan jiwa1. Faktor Predisposisi:

- Genetik- Fisik- Psikososial- Stres

2. Faktor Pencetus- Stres fisik- Stres psikososial

Proses terjadinya gangguan jiwa1.Walaupun gejala utama terdapat pd unsur

kejiwaan tapi penyebab utamanya mugkin di badan ( Somatogenik), di lingkungan sosial ( sosiogenik) atau psike ( psikogenik)

2.SOMATOGENIK- Neuroanatomi- Neurofiologis- Neurokimia- Tingkat perkembangan organik- Faktor pre and perinatal- Excessive secretion of the neurotransmitter

nor epineprine

Neurotransmitter Gangguan jiwa disebabkan karena gangguan fungsi komunikasi sel-sel saraf di otak, dapat berupa kekurangan maupun kelebihan neurotransmitter atau substansi tertentu. Ada beberapa neurotransmitter dalam sistem saraf pusat yang memiliki implikasi pada gangguan jiwa.

Sedangkan Neuropsychiatry is the branch of medicine dealing with mental disorders attributable to diseases of the nervous system.

Neuropsichiatry & Behavioral NeurologyIlmu yg dikembangkan dg 7an memahami

konsekuensi perilaku akibat disfungsi otak dan pengetahuan ini digunakan untuk memperbaiki/ mengobati pasien (Commings, 1995)

Neuropsikiatri: gangguan psikiatri yang berhubungan dengan disfungsi otak

Behavioral neurology: sindrom defisit (afasia, amnesia, agnosia, dll)

Interaksi penyakit medik, obat, penyakit otak dan gangguan psikiatri dalam menimbulkan disfungsi otak dan gangguan perilaku

Medical illness

Medications

Brain disease

Brain disfunctio

n

Behavioral

alteration

Psychiatric illness

FACTOR PSIKOLOGIK1.Interaksi ibu dan anak2.Peranan ayah3.Persaingan antar saudara kandung4.Hubungan dalam keluarga, pekerjaan dan

masyarakat5.Kehilangan6.Kosep diri7.Pola adaptasi (stress dan adaptasi)8.Tingkat perkembangan emosi

STRESSStress adalah suatu ketidakseimbangan diri/jiwa dan realitas kehidupan setiap hari yang tidak dapat dihindari à perubahan yang memerlukan penyesuaian.

JENIS STRESSStress fisikStress kimiawiStress mikrobiologisStress fisiologisStress proses tumbuh kembangStress psikologis atau emosionalPengalaman stress dapat bersumber dari :Lingkungan, Diri dan tubuh Pikiran

Reaksi bi0logis terhadap kecemasan :KecemasanKemarahan/agresiDepresi

Respon fisiologis terhadap stress:LAS (Local Adaptation Syndrom) ex:respon

inflamasi, refleks nyeriGAS (General Adaptation Syndrom ) dengan

melibatkan sistem saraf otonom dan sistem endokrin (neuroendokrin)

GASFase alarm(waspada)Fase resistens (melawan)Fase exhaustions (kelelahan)

DIMENSI ADAPTASIStres dapat mempengaruhi dimensi fisik, perkembangan, emosional, intelektual, sosial dan spiritual.

FAKTOR SOSIAL BUDAYA1.Kestabilan keluarga2.Pola asuh anak3.Tingkat ekonomi4.Perumahan5.Pengaruh rasial dan keagamaan (spiritual),

nilai-nilai

Spirituality adalah suatu yang dipengaruhi oleh budaya, perkembangan, pengalaman hidup kepercayaan dan nilai kehidupan. Spiritualitas mampu menghadirkan cinta, kepercayaan, dan harapan, melihat arti dari kehidupan dan memelihara hubungan dengan sesama. (Perry Potter, 2003).

Spirituality memiliki beberapa aspek antara lain : a. Hubungan yang tidak diketahui atau ketidakpastian dalam hidupb. Menemukan arti dan tujuan dalam hidup.c. Menyadari dan mampu untuk menarik sumber-sumber dan kekuatan dari dalam diri.d. Mempunyai perasaan hubungan kedekatan dengan diri sendiri dan Tuhan atau Allah. (Cozier Barbara, 2000).

Distress spiritual dapat berkembang sejalan dengan seseorang mencari makna tentang apa yang sedang terjadi, yang mungkin dapat mengakibatkan seseorang merasa sendiri dan terisolasi dari orang lain. Individu mungkin mempertanyakan nilai spiritual mereka, mengajukan pertanyaan tentang jalan hidup seluruhnya, tujuan hidup, dan sumber dari makna hidup.

DEPRESI/RASA TERTEKAN

ESENSI BAGI PERAWATDengan mempelajari elemen-elemen

spiritual, seorang perawat dapat mengunakan pendekatan ilmu spiritual dalam memenuhi kebutuhan spiritual klien dalam mencari identitas dan menemukan arti kehidupan dan menemukan cara untuk mengatasi sakit dan stress yang terus menerus dalam kehidupan. Tepatnya pelayanan spiritual dibutuhkan oleh perawat dalam memberikan pelayanan yang memungkinkan pemberian pertolongan dan menerima bantuan serta kemungkinan membentuk suatu hubungan dengan klien.

GEJALA GANGGUAN JIWAGangguan kesadaran IntelegensiIngatan KepribadianOrientasi PenampilanAfek dan emosi Pola hidupPsikomotorProses berpikirPersepsi

Referensi http://berbagi.net/content/view/273/

index.php?option=com_frontpage&Itemid=1&limit=8&limitstart=16 diakses tanggal 06 Okt 09.

http://harnawatiaj.wordpress.com/2008/05/12/ilmu-keperawatan-jiwa/ diakses tgl 06 Okt 09.

http://imron46.blogspot.com/2009/02/faktor-penyebab-gangguan-jiwa.html diakses tgl 06 Okt 09.

http://tugassekolahonline.blogspot.com/2009/02/konsep-dasar-kesehatan-jiwa.html diakses tgl 06 Okt 09.

See u later..............