KESALAHAN SISWA MENYELESAIKAN SOAL VEKTOR DIMENSI TIGA …eprints.ums.ac.id/85664/6/Naskah...

16
KESALAHAN SISWA MENYELESAIKAN SOAL VEKTOR DIMENSI TIGA DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN GAYA KOGNITIF Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata I Pada Jurusan Matematika Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Oleh: SUWARNI A410160185 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2020

Transcript of KESALAHAN SISWA MENYELESAIKAN SOAL VEKTOR DIMENSI TIGA …eprints.ums.ac.id/85664/6/Naskah...

Page 1: KESALAHAN SISWA MENYELESAIKAN SOAL VEKTOR DIMENSI TIGA …eprints.ums.ac.id/85664/6/Naskah Publikasi.pdf · 2020. 8. 27. · dan gaya kognitif siswa tipe FI dan siswa tipe FD. 3.

KESALAHAN SISWA MENYELESAIKAN SOAL VEKTOR

DIMENSI TIGA DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR

KRITIS DAN GAYA KOGNITIF

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata I

Pada Jurusan Matematika Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Oleh:

SUWARNI

A410160185

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2020

Page 2: KESALAHAN SISWA MENYELESAIKAN SOAL VEKTOR DIMENSI TIGA …eprints.ums.ac.id/85664/6/Naskah Publikasi.pdf · 2020. 8. 27. · dan gaya kognitif siswa tipe FI dan siswa tipe FD. 3.

i

HALAMAN PERSETUJUAN

KESALAHAN SISWA MENYELESAIKAN SOAL VEKTOR DIMENSI TIGA

DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN GAYA

KOGNITIF

PUBLIKASI ILMIAH

Oleh:

SUWARNI

NIM. A410160185

Telah diperiksa dan disetujui oleh:

Dosen Pembimbing

Dra. Sri Sutarni, M.Pd. 0620016502

Page 3: KESALAHAN SISWA MENYELESAIKAN SOAL VEKTOR DIMENSI TIGA …eprints.ums.ac.id/85664/6/Naskah Publikasi.pdf · 2020. 8. 27. · dan gaya kognitif siswa tipe FI dan siswa tipe FD. 3.

ii

HALAMAN PENGESAHAN

KESALAHAN SISWA MENYELESAIKAN SOAL VEKTOR DIMENSI TIGA

DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN GAYA

KOGNITIF

Oleh:

SUWARNI A410160185

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta

Pada hari Senin, 03 Agustus 2020 dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Dewan Penguji:

1. Dra. Sri Sutarni, M.Pd. ( )

(Ketua Dewan Penguji)

2. Prof. Dr. Sutama, M.Pd ( )

(Anggota 1 Dewan Penguji)

3. Isnaeni Umi Machromah, S.Pd., M.Pd. ( )

(Anggota II Dewan Penguji)

Page 4: KESALAHAN SISWA MENYELESAIKAN SOAL VEKTOR DIMENSI TIGA …eprints.ums.ac.id/85664/6/Naskah Publikasi.pdf · 2020. 8. 27. · dan gaya kognitif siswa tipe FI dan siswa tipe FD. 3.

iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam publikasi ilmiah ini tidak

terdapat karya yang pernali diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di

suatu perguruan tinggi dan sepan jang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya

atau pendapat yang perna ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara

tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya diatas.

maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.

Surakarta, 12 Juni 2020

Suwarni

Page 5: KESALAHAN SISWA MENYELESAIKAN SOAL VEKTOR DIMENSI TIGA …eprints.ums.ac.id/85664/6/Naskah Publikasi.pdf · 2020. 8. 27. · dan gaya kognitif siswa tipe FI dan siswa tipe FD. 3.

1

KESALAHAN SISWA MENYELESAIKAN SOAL VEKTOR DIMENSI

TIGA DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN GAYA

KOGNITIF

Abstrak

Penelitian ini dilakukan bertujuan menganalisis kesalahan siswa menyelesaikan

soal Vektor Dimensi Tiga dengan tipe gaya kognitif Field Independent (FI) dan

Field Dependent (FD) berdasarkan indikator kemampuan berpikir kritis.

Kemampuan berpikir kritis terdiri dari 5 indikator yaitu (1)Memberikan

penjelasan sederhana (elementary clarification), (2) Membangun keterampilan

dasar (basic support), (3)Menentukan strategi dan taktik (strategi and tactics),

(4)Membuat penjelasan lebih lanjut (advances clarification), dan (5)Membuat

simpulan (inference). Jenis penelitian merupakan penelitian deskriptif kualitatif.

Penelitian dilakukan siswa kelas XI AKP dengan mengambil 6 siswa sebagai

subjek penelitian. Teknik pengumpulan data menggunakan tes dan wawancara.

Keabsahan data yang digunakan metode triangulasi teknik. Teknik analisis data

yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesalahan siswa Field Independent (FI)

yaitu pada indikator (1)Membuat penjelasan lebih lanjut (advances clarification)

dan (2)Membuat simpulan (inference). Siswa tipe Field Dependent (FD)

melakukan kesalahan pada indikator (1)Memberikan penjelasan sederhana

(elementary clarification), (2)Membangun keterampilan dasar (basic support),

(3)Menentukan strategi dan taktik (strategi and tactics), (4)Membuat penjelasan

lebih lanjut (advances clarification), dan (5)Membuat simpulan (inference).

Kata Kunci: Analisis kesalahan, Kemampuan berpikir kritis, Gaya kognitif,

Vektor dimensi tiga

Abstract

This research was conducted aimed at analyzing students' mistakes in solving

Three Dimensional Vector problems with the cognitive style types Field

Independent (FI) and Field Dependent (FD) based on indicators of critical

thinking skills. Critical thinking ability consists of 5 indicators, namely (1)

Providing simple explanations (elementary clarification), (2) Building basic skills

(basic support), (3) Determining strategy and tactics (strategy and tactics), (4)

Making further explanation (advances clarification), and (5) Making inferences.

This type of research is a qualitative descriptive study. The study was conducted

by students of class XI AKP by taking 6 students as research subjects. Data

collection techniques using tests and interviews. The validity of the data used by

the technique triangulation method. Data analysis techniques used are data

reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results showed that the

errors of the Field Independent (FI) type were on indicators (1) Making further

clarification (advances clarification) and (2) Making inferences. Field Dependent

(FD) type students make mistakes on indicators (1) Provide a simple explanation

(elementary clarification), (2) Building basic skills (basic support), (3) Determine

strategies and tactics (strategies and tactics), (4) Making further explanation

(advances clarification), and (5) Making inferences.

Page 6: KESALAHAN SISWA MENYELESAIKAN SOAL VEKTOR DIMENSI TIGA …eprints.ums.ac.id/85664/6/Naskah Publikasi.pdf · 2020. 8. 27. · dan gaya kognitif siswa tipe FI dan siswa tipe FD. 3.

2

Keywords: Error analysis, Critical intelligence, Cognitive style, Three

dimensional vector.

1. PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan tolak ukur kemajuan dari suatu bangsa. Pendidikan

bertujuan untuk menumbuh kembangkan potensi manusia agar menjadi

manusia dewasa, beradab dan normal (Jumali, Surtikanti, Aly, dan Sundari

2010:3). Matematika merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang

bilangan dan bangun (datar dan ruang) (Shadiq Fajar, 2014:5). Seiring dengan

perkembangan zaman yang pesat menuntut Sumber Daya Manusia (SDM)

mampu mempunyai kualitas yang tinggi sehingga menuntut pendidikan dapat

selalu berkembang. Berpikir kritis merupakan sebuah proses sistematis yang

memungkinkan seseorang untuk merumuskan dan mengevaluasi keyakinan dan

pendapatnya berpikir (Hendriana, Rohaeti dan Sumarmo, 2017).

Guru berupaya mengasah kemampuan berpikir kritis siswa dengan

memberikan soal setiap siswa ketika menyelesaikan soal memiliki kesalahan

yang berbeda – beda. Siswa menjadi pemecah masalah yang baik jika

keterampilan berpikir kritis matematis mereka berkembang dengan baik

(Apriliana,Handayani, dan Awalludin, 209). Berpikir kritis adalah metode yang

memaksimalkan hasil dan mendorong mereka untuk menghasilkan hasil yang

memuaskan dan menganalisis informasi (Choy dan Chea, 2009). Setiap siswa

mempunyai gaya yang berbeda ketika memproses suatu informasi. Gaya

kognitif merupakan ciri khas dari memfungsikan aktivitas persepsi dan

intelektual (Rahman dan Ahmar, 2017).

Dimensi gaya kognitif dibagi menjadi dua bidang yaitu Field Dependent

(FD) dan Field Independent (FI) (Yuwono, Ridlo, dan Wijayanti, 2018).

Karakteristik yang dikemukakan oleh Witkin dalam Sulani yang dikutip oleh

Inayah (2016), yaitu gaya kognitif FI lebihh mandiri, otonom, berinisiatif,

bertanggung jawab, berpikit sendiri, karakteristik kuat, terkontrol, tidak

pengertian, memanipulasi orang lain, dan menjahui orang lain, sedangkan gaya

kognitif FD lebih selektif dalam sosial, menyukai situasi untuk berhubungan

dengan orang lain, mencari kedekatan fisik dan mampu bergaul dengan orang

Page 7: KESALAHAN SISWA MENYELESAIKAN SOAL VEKTOR DIMENSI TIGA …eprints.ums.ac.id/85664/6/Naskah Publikasi.pdf · 2020. 8. 27. · dan gaya kognitif siswa tipe FI dan siswa tipe FD. 3.

3

lain. Gaya kognitif Field Independent (FI) dan gaya kognitif Field Dependent

(FD) mempunyai pengaruh bagi dunia pendidikan dalam hal belajar siswa

mampu berinteraksi dengan guru dan mengambil suatu keputusan dalam

penugasan.

Berdasarkan hasil observasi saat PLP 2 dan 3 di SMK Muhammadiyah

Delanggu menunjukkan bahwa siswa dalam menyelesaikan soal matematika

menjawab tidak secara sistematis, ditunjukkan bahwa siswa saat

menyelesaikan soal hanya menuliskan jawaban saja, saat menyelesaikan soal

yang diberikan guru siswa duduk sendiri dan duduk berkelompok. Pemilihan

kemampuan berpikir kritis dan gaya kognitif sebagai tinjauan karena indikator

kemampuan berpikir kritis sejelan dengan masalah yang telah dipaparkan saat

observasi di SMK Muhammadiyah Delanggu dan gaya kognitif digunakan

untuk mengetahui kebiasaan siswa yang berhubungan dengan belajar. Vektor

dimensi tiga dipilih untuk mengetahui kesalahan siswa dalam menyelesaikan

soal. Berdasarkan pemaparan di atas, peneliti mencoba menganalisis kesalahan

siswa menyelesaikan soal vektor dimensi tiga ditinjau dari kemampuan

berpikir kritis dan gaya kognitif di kelas XI SMK Muhammadiyah Delanggu

2. METODE

Peneltitian yang dilakukan merupakan penelitian deskriptif-kualitatif.

Penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti

pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawanya adalah eksperimen)

dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data

dilakukan secara trianggulasi (gabungan), analisis bersifat induktif, dan hasil

penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi (Sugiyono

2015:1). Teknik pengumpulan data menggunakan tes dan wawancara. Tes

GEFT merupakan tes setiap individu yang dilakukan siswa dan diarahkan oleh

peneliti untuk mendapatkan bentuk sederhana dalam bentuk yang lebih

kompleks yang didesain untuk menyembunyikan bentuk sederhana. Tes terdiri

dari tiga bagian ini dilakukan 25 menit, bagian pertama sebagai latihan dimana

hasilnya tidak diperhitungkan sebanyak tujuh soal. Bagian kedua dan ketiga

Page 8: KESALAHAN SISWA MENYELESAIKAN SOAL VEKTOR DIMENSI TIGA …eprints.ums.ac.id/85664/6/Naskah Publikasi.pdf · 2020. 8. 27. · dan gaya kognitif siswa tipe FI dan siswa tipe FD. 3.

4

hasinya diperhitungkan dengan jawaban salah bernilai 0 dan jawaban benar

bernilai 1 serta jumlah dari bagian kedua adalah 9 soal dan ketiga adalah 9

soal. Pada pengelompokkan siswa dengan (FI) dan (FD) menggunakan

rumusan oleh Gordon dan Wyant (1994) dengan skor 0 – 11 masuk dalam

kelompok FD dan skor 12 – 18 masuk dalam kelompok FI. Soal tes GEFT

telah reliabel yang dilakukan oleh (Witkin,1971) dikutip Suryanti (2014:1400)

menyatakan uji reliabilitas yang pernah memiliki tingkat koefisien alpha

sebesar 0,8 hal ini menunjukkan bahwa tes GEFT telah reliable.

Pada penelitian ini keabsahan data menggunakan triangulasi teknik.

Dalam penelitian ini keabsahan data dilakukan untuk membandingkan data

hasil tes dan data hasil wawancara. Teknik analisis data menggunakan reduksi

data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Proses reduksi yakni mencatat

hal penting yang diperoleh dari hasil wawancara, mengumpulkan hasil tes

GEFT, hasil soal tes Vektor Dimensi Tiga yang telah diselesaikan oleh siswa.

Kemudian, penyajian data berbentuk naratif yang dijabarkan peneliti dari hasil

wawancara dan hasil tes Vektor Dimensi Tiga. Penarikan kesimpulan yaitu

peneliti mengutarakan uraian analisis kesalahan siswa menyelesaikan soal

Vektor Dimensi Tiga yang ditinjau dari indikator kemampuan berpikir kritis

dan gaya kognitif siswa tipe FI dan siswa tipe FD.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Setelah melakukan tes GEFT dan menyelesaikan soal uraian Vektor Dimensi

Tiga di kelas XI AKP SMK Muhammadiyah Delanggu, penelitian ini ditinjau

dari indikator kemampuan berpikir kritis dan gaya kognitif maka hanya dipilih

enam orang siswa dengan 3 siswa tipe FI dari 12 siswa tipe FI dan 3 siswa tipe

FD dari 23 siswa tipe FD.

Page 9: KESALAHAN SISWA MENYELESAIKAN SOAL VEKTOR DIMENSI TIGA …eprints.ums.ac.id/85664/6/Naskah Publikasi.pdf · 2020. 8. 27. · dan gaya kognitif siswa tipe FI dan siswa tipe FD. 3.

5

Tabel 1 Deskripsi Hasil Penelitian

Indikator Kemampuan

Berpikir Kritis

Field Independence (FI) Field Dependence (FD)

S06 S14 S26 S13 S23 S31

1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3

1. Memberikan

penjelasan sederhana

- - - - - - - - - - - - √ √ √ √ √ √

2. Membangun

keterampilan dasar

- - - - - - - - - - - √ √ - √ - - -

3. Menentukan strategi

dan taktik

- - - - - - - - - - - - √ - √ - - √

4. Membuat penjelasan

lebih lanjut

- - - √ - - - - - √ √ √ √ √ √ √ √ √

5. Membuat simpulan √ √ √ √ - - √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

Keterangan:

(√) : Melakukan Kesalahan

(-) : Tidak Melakukan Kesalahan

3.1 Kesalahan Siswa tipe Field Independent (FI)

Siswa dengan tipe FI berdasarkan hasil analisis yang dilakukan yaitu subjek

06, subjek 14, dan subjek 26. Hasil analisis yang dilakukan peneliti oleh

subjek 06 belum mampu memenuhi indikator kemampuan berpikir kritis.

Subjek melakukan kesalahan pada indikator membuat simpulan (inference).

Pada ketiga soal subjek 06 tidak menuliskan kesimpulan. Hal ini disebabkan

ketidak telitian siswa dalam menyelesaikan soal siswa tidak membaca

kembali langkah – langkah yang telah dituliskan pada indikator memberikan

penjelasan sederhana (elementary clarification). Hal ini sependapat dengan

Yunis, Dian, dan Nok Izatul (2018) bahwa siswa FI memiliki pemahaman

yang lebih dalam dan membuat kesalahan ceroboh. Hasil analisis yang

dilakukan peneliti oleh subjek 14 belum mampu memenuhi indikator

kemampuan berpikir kritis. Pada soal nomor 1 subjek melakukan kesalahan

pada indikator membuat penjelasan lebih lanjut (advances clarification) dan

membuat simpulan (inference). Hal ini terjadi lantaran siswa tidak teliti saat

menyelesaikan soal. Hasil analisis yang dilakukan peneliti oleh subjek 26

belum mampu memenuhi indikator kemampuan berpikir kritis. Subjek

melakukan kesalahan pada indikator membuat simpulan (inference).

Page 10: KESALAHAN SISWA MENYELESAIKAN SOAL VEKTOR DIMENSI TIGA …eprints.ums.ac.id/85664/6/Naskah Publikasi.pdf · 2020. 8. 27. · dan gaya kognitif siswa tipe FI dan siswa tipe FD. 3.

6

Pada soal nomor 1 dan nomor 3, subjek 26 tidak menuliskan kesimpulan.

Hal ini disebabkan siswa tidak teliti dalam menyelesaikan soal, siswa

cenderung terburu – buru dalam menyelesaikan soal yang telah diberikan. Hal

ini sependapat dengan Sulistyorini dkk, (2018) bahwa siswa FI mempunyai

pemahaman yang lebih mendalam dan melakukan kesalahan karena kurang teliti.

Di bawah ini hasil jawaban salah satu siswa FI dalam menyelesaikan soal

Vektor Dimensi Tiga.

Gambar 1. hasil jawaban siswa FI

3.1.1 Memberikan penjelasan sederhana (elementary clarification)

Berdasarkan hasil tes menyelesaikan soal Vektor Dimensi Tiga subjek S06,

S14 dan S26 sudah mampu memenuhi indikator. Hal ini ditujukkan pada

lembar jawab siswa mampu menuliskan langkah – langkah untuk

menyelesaikan soal. Pernyataan tersebut didukung oleh hasil wawancara

salah satu siswa sebagai berikut:

P : Apakah penjelasan langkah – langkah yang dituliskan untuk

menyelesaikan soal nomor 1?

S14 : Satu menuliskan yang diketahui dan ditanya, dua

menuliskan rumus vektor satuan, tiga menyelesaikan soal

dengan rumus vektor satuan, empat kesimpulan

3.1.2 Membangun keterampilan dasar (basic support)

Berdasarkan hasil tes menyelesaikan soal Vektor Dimensi Tiga subjek S06,

S14 dan S26 sudah mampu memenuhi indikator. Hal ini ditujukkan pada

lembar jawab siswa mampu menuliskan diketahui dan ditanya dengan benar.

Hal tersebut sependapat dengan Rifqiyana dan Masrukan (2016) bahwa

siswa jenis FI mampu menguasai kemampuan menentukan fakta yang ada.

Page 11: KESALAHAN SISWA MENYELESAIKAN SOAL VEKTOR DIMENSI TIGA …eprints.ums.ac.id/85664/6/Naskah Publikasi.pdf · 2020. 8. 27. · dan gaya kognitif siswa tipe FI dan siswa tipe FD. 3.

7

3.1.3 Menentukan strategi dan taktik (strategi and tactics)

Berdasarkan hasil tes menyelesaikan soal Vektor Dimensi Tiga subjek S06,

S14 dan S26 sudah memenuhi indikator. Hal ini ditujukkan pada lembar

jawab siswa mampu menuliskan rumus atau syarat yang digunakan untuk

menyelesaikan soal dengan benar. Hal tersebut sependapat dengan

Rifqiyana dan Masrukan (2016) yakni siswa jenis FI mampu menguasai

kemampuan menggunakan bukti – bukti yang benar.

3.1.4 Membuat penjelasan lebih lanjut (advances clarification)

Berdasarkan hasil tes menyelesaikan soal Vektor Dimensi Tiga subjek S14

pada soal nomor 1 siswa belum mampu menyelesaikan soal dengan benar.

S06 dan S26 sudah mampu memenuhi indikator. Hal tersebut sependapat

dengan penelitian Rifqiyana dan Masrukan (2016) yakni siswa jenis FI

kurang menguasai kemampuan bertindak dengan memberikan penjelasan

lebih lanjut.

3.1.5 Membuat simpulan (inference)

Berdasarkan hasil tes menyelesaikan soal Vektor Dimensi Tiga, subjek S06

tidak menuliskan kesimpulan pada ketiga sedangkan S14 menuliskan

kesimpulan tapi jawaban tidak benar dan S26 tidak menuliskan kesimpulan

pada nomor 1 dan 3. Hal tersebut sependapat dengan peneelitian Rifqiyana

dan Masrukan (2016) siswa jenis FI kurang mampu menguasai kemampuan

menarik kesimpulan sesuai fakta.

3.2 Kesalahan Siswa tipe Field Dependent (FD)

Subjek yang diambil sebagai siswa tipe FD adalah subjek 13, subjek 23 dan

subjek 31. Hasil analisis yang dilakukan peneliti oleh subjek 13 belum

mampu memenuhi indikator kemampuan berpikir kritis. Subjek melakukan

kesalahan pada indikator membangun keterampilan dasar (basic support),

membuat penjelasan lebih lanjut (advances clarification), dan membuat

simpulan (inference). Hasil analisis yang dilakukan peneliti oleh subjek 23

dan subjek 31 belum mampu memenuhi indikator kemampuan berpikir kritis

Subjek melakukan kesalahan pada indikator memberikan penjelasan

sederhana (elementary clarification), membangun keterampilan dasar (basic

Page 12: KESALAHAN SISWA MENYELESAIKAN SOAL VEKTOR DIMENSI TIGA …eprints.ums.ac.id/85664/6/Naskah Publikasi.pdf · 2020. 8. 27. · dan gaya kognitif siswa tipe FI dan siswa tipe FD. 3.

8

support), menentukan strategi dan taktik (strategi and tactics), membuat

penjelasan lebih lanjut (advances clarification) dan membuat simpulan

(inference). Hal ini disebabkan subjek tidak teliti dalam menyelesaikan soal.

Hal ini sependapat dengan Purwati, Hobri, dan Fatahillah (2016) bahwa siswa

dengan kategori kemampuan berpikir kritis rendah kurang mampu dalam

meninterpresatikan masalah (memahami masalah diketahui dan ditanya), dan

tidak mampu memenuhi indikator analisis (mengidentifikasi), evaluasi

(menggunakan strategi yang tepat), dan inferensi (menarik kesimpulan). Di

bawah ini hasil salah satu jawaban siswa FD dalam menyelesaikan soal

Vektor Dimensi Tiga.

Gambar 2. hasil jawaban siswa FD

3.2.1 Memberikan penjelasan sederhana (elementary clarification)

Berdasarkan hasil tes menyelesaikan soal Vektor Dimensi Tiga subjek S13

sudah memenuhi indikator sedangkan S23 dan S31 belum mampu

memenuhi indikator. Hal ini ditujukkan pada lembar jawab siswa belum

mampu menuliskan langkah – langkah untuk menyelesaikan soal dengan

lengkap. Pernyataan tersebut didukung oleh hasil wawancara salah satu

siswa sebagai berikut:

P : Apakah penjelasan langkah – langkah yang dituliskan untuk

menyelesaikan soal nomor 1?

S31 : Langkah – langkah yaitu satu ada soal, dua lembar jawab, ketiga

diketahui, keempat ditanya , kelima dijawab

P : Untuk menyelesaikan soal nomor 1 perlu menggunakan rumus atau

syarat tidak?

Page 13: KESALAHAN SISWA MENYELESAIKAN SOAL VEKTOR DIMENSI TIGA …eprints.ums.ac.id/85664/6/Naskah Publikasi.pdf · 2020. 8. 27. · dan gaya kognitif siswa tipe FI dan siswa tipe FD. 3.

9

S31 : Perlu

P : Kalo sudah selesai mendapatkan hasil ditulis kesimpulan tidak ?

S31 : Iya mba

P : Ada yang kurang tidak berarti?

S31 : Ada

3.2.2 Membangun keterampilan dasar (basic support)

Berdasarkan hasil tes menyelesaikan soal Vektor Dimensi Tiga subjek S13,

S23, dan S31 belum mampu memenuhi indikator membangun keterampilan

dasar (basic support). Hal ini ditujukkan pada lembar jawab siswa

menuliskan diketahui dan ditanya tidak tepat. Hal ini sependapat dengan

penelitian Rifqiyana dan Masrukan (2016) bahwa siswa jenis FD kurang

mampu menguasai menentukan fakta yang ada.

3.2.3 Menentukan strategi dan taktik (strategi and tactics)

Berdasarkan hasil tes menyelesaikan soal Vektor Dimensi Tiga subjek S13

sudah memeuhi indikator sedangkan S23 dan S31 belum mampu memenuhi

indikator menentukan strategi dan taktik (strategi and tactics). Hal ini

ditujukkan pada lembar jawab siswa menuliskan rumus atau syarat yang

digunakan untuk menyelesaikan soal tidak tepat. Hal ini sependapat dengan

penelitian Rifqiyana dan Masrukan (2016) bahwa siswa jenis FD kurang

mampu menguasai kemampuan menggunakan bukti – bukti yang benar.

3.2.4 Membuat penjelasan lebih lanjut (advances clarification)

Berdasarkan hasil tes menyelesaikan soal uraian Vektor Dimensi Tiga

subjek S13, S23 dan S31 belum memenuhi indikator. Hal ini ditujukkan

pada lembar jawab siswa menuliskan jawaban penyelesaian soal tidak tepat.

Hal ini sependapat dengan penelitian Rifqiyana dan Masrukan (2016) bahwa

siswa jenis FD kurang menguasai kemampuan bertindak dengan

memberikan penjelasan lebih lanjut.

3.2.5 Membuat simpulan (inference)

Berdasarkan hasil tes menyelesaikan soal Vektor Dimensi Tiga subjek S13,

S23 dan S31 belum memenuhi indikator membuat simpulan (inference). Hal

ini ditujukkan pada lembar jawab siswa tidak menuliskan dan menuliskan

Page 14: KESALAHAN SISWA MENYELESAIKAN SOAL VEKTOR DIMENSI TIGA …eprints.ums.ac.id/85664/6/Naskah Publikasi.pdf · 2020. 8. 27. · dan gaya kognitif siswa tipe FI dan siswa tipe FD. 3.

10

tapi jawaban tidak tepat. Hal ini sependapat dengan penelitian Rifqiyana dan

Masrukan (2016) kurang mampu menguasai kemampuan menarik

kesimpulan sesuai fakta.

4. PENUTUP

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang diuraikan oleh peneliti,

dapat diambil kesimpulan sebagai berikut.

4.1 Kesalahan siswa tipe Field Independent (FI)

Kesalahan yang dilakukan oleh siswa tipe FI pada indikator membuat

penjelasan lebih lanjut (advances clarification) melakukan operasi

perhitungan yang salah dikarenakan tidak teliti mengakibatkan pada indikator

membuat simpulan (inference) salah. Siswa tipe FI yang lain tidak membaca

kembali langkah – langkah yang telah dituliskan pada indikator memberikan

penjelasan sederhana (elementary clarification) hal ini menyebabkan siswa

tidak menuliskan hasil yang telah didapatkan pada indiktor membuat

simpulan (inference) kesimpulan dikarenakan lupa.

4.2 Kesalahan siswa tipe Field Dependent (FD)

Kesalahan yang dilakukan oleh siswa tipe FD yaitu pada semua indikator,

pertama indikator memberikan penjelasan sederhana (elementary

clarification) siswa FD tidak menuliskan langkah – langkah dengan lengkap.

Kedua, indikator membangun keterampilan dasar (basic support) siswa FD

tidak menuliskan diketahui dan ditanyakan sesuai soal. Ketiga, indikator

menentukan strategi dan taktik (strategi and tactics) siswa FD menuliskan

rumus tapi rumus yang dituliskan salah ada juga yang tidak menuliskan

rumus yang digunakan untuk menyelesaikan soal, sebab siswa FD tersebut

tidak mengetahui rumus yang digunakan untuk menyelesaikan soal. Keempat,

indikator membuat penjelasan lebih lanjut (advances clarification) akibat

kesalahan indikator sebelumnya siswa FD salah dalam menyelesaikan soal,

permasalahan yang muncul adalah salah dalam operasi perhitungan. Kelima,

indikator membuat simpulan (inference) akibat kesalahan indikator

sebelumnya kesimpulan yang telah ditulis siswa FD berakibat salah adapun

Page 15: KESALAHAN SISWA MENYELESAIKAN SOAL VEKTOR DIMENSI TIGA …eprints.ums.ac.id/85664/6/Naskah Publikasi.pdf · 2020. 8. 27. · dan gaya kognitif siswa tipe FI dan siswa tipe FD. 3.

11

siswa yang tidak menuliskan kesimpulan disebabkan belum selesai dalam

menyelesaikan indikator sebelumnya dan tidak teliti.

DAFTAR PUSTAKA

Apriliana, Lidya Putri. Handayani, Isnaini & Awalludin, Subhan Ajiz (2019).

The Effect of a Problem Centered Learning on Student’s Mathematical Critical

Thinking.Journal of Research and Advances in Mathematics Education.

Vol. 4, No. 2, July 2019, hal 124-133. ISSN: 2503-3697, e-ISSN: 2541-

2590

Choy, S Chee dan Cheah, Phaik Kin (2009). Teacher Perceptions of Critical

Thinking Among Students and its Influence on Higher Education. Vol. 20,

No. 2, 2009, hal 198-206. ISSN: 1812-9129

Gordon, H.R dan dan Wyant, L.J (1994). Cognitive Style of Selected

International and Domestic Graduate Students at Marshall University

(online), https://files.eric.ed.gov/fulltext/ED372711.pdf, diakses pada 20

september 2019.

Hendriana, Heris dan Soemarmo, Utari (2017). Penilaian Pembelajaran

Matematika. Bandung: PT Aditama

Jumali, M. Surtikanti, Aly, Taurat SA, & Sundari(2010). Landasan Pendidikan.

Surakarta: Muhammadiyah Uniersity Press 2008.

Purwati, Ratna. Hobri, &Fatahillah, Arif (2016). Analisis Kemampuan Berpikir

Kritis Siswa Dalam Menyelesaikan Masalah Persamaan Kuadrat Pada

Pembelajaran Model Creatvie Problem Solving. Kadikama. Vol. 7, No. 1,

April 2016, hal. 84 – 93.

Rahman, Abdul dan Ahmar, Saleh Ansari (2017),Problem Posing of High School

Mathematics Student’s Based on Their Cognitive Style. Educational

Process: International Journal. VOL. 6, No. 1, 2017, hal 7–23, p- ISSN

2147– 0901.

Rifqiyana dan Susilo (2016). Analisis kemampuan Berpikir Krtitis Siswa Kelas

VII dengan Pembelajaran Model 4K Ditinjau Dari Gaya Kognitif Siswa.

Unnes Journal of Mathematics Education. Vol. 5, No 1, Maret 2016. p-

ISSN 2252-6927 e-ISSN 2460-5840.

Sugiyono, (2015). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta CV

Sutama (2019). Metode Penelitian Pendidikan. Sukoharjo: CV. Jasmine

Suryanti, Nunuk. (2014). Pengaruh Kognitif Terhadap Hasil Belajar Akuntansi

Keuangan Menengah 1. Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Humanika,

4(1111),1292 1406.

Shadiq Fajar(2014). Pembelajaran Matematika. Yogyakarta: Graha Ilmu

Page 16: KESALAHAN SISWA MENYELESAIKAN SOAL VEKTOR DIMENSI TIGA …eprints.ums.ac.id/85664/6/Naskah Publikasi.pdf · 2020. 8. 27. · dan gaya kognitif siswa tipe FI dan siswa tipe FD. 3.

12

Yuliani, Kiki dan Saragih, Sahat (2015). The Development of Learning Devices

Based Guided Discovery Model to Improve Understanding Concept and

Critical Thinking Mathematically Ability of Students at Islamic Junior High

School of Medan . Journal of Education and Practice. Vol.6, No.24, 2015.

P-SSN 2222-1735 e-ISSN 2222-288X.

Yuwono, Muhammad Ridlo dan Wijayanti, Septiana (2018). The profile of

students’ metacognition in solving analytic geometry: Gender and cognitive

style perspective.Beta: Jurnal Tadris Matematika. Vol. 11, No. 2, 2018,

hal.177 – 190 . DOI.10.20414/betajtm.v1s1i2.17.