KESADAHAN
-
Upload
neny-rasnyanti -
Category
Documents
-
view
221 -
download
0
description
Transcript of KESADAHAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Tujuan Percobaan
Untuk mengukur tingkat Kesadahan Total (Ca2+, Mg2+) dan Kesadahan Kalsium dengan
titrasi kompleksometri menggunakan EDTA.
1.2 Prinsip Percobaan
Kalsium dan Magnesium dalam air dapat membentuk senyawa komplek dengan EDTA pada
suatu pH tertentu. Untuk mengetahui titik akhir titrasi digunakan indikator logam yaitu
indikator EBT dan Murexida.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kesadahan adalah suatu keadaan atau peristiwa terlarutnya ion- ion tertentu di air sehingga
menurunkan kualitas air baik secara distribusi maupun penggunaanya. Ion-ion tersebut yaitu
Ca2+, Mg2+, Mn2+, Fe2+, Si2+, dan semua kation yang bermuatan 2. Ion-ion mampu bereaksi
dengan Sabun untuk Presipirat dan anion-anion yang ada untuk membentuk kerak.( www.
wikipedia.org\kesadahan_air)
Air sadah berarti air yang didalamnya terkandung ion-ion kesadahan. Kesadahan air bervariasi
dari satu tempat ke tempat yang lainnya. Kesadahan air permukaan lebih kecil daripada air tanah
di daerah kapur, karena pada daerah tanah tersebut banyak terkandung ion Ca2+ dan Mg2+.
Berdasarkan sifatnya, air sadah dibagi atas 2,yaitu:
a. Air sadah sementara
Air sadah yang mengandung Ca(HCO3)2 atau Mg(HCO2) 2, Air sadah sementara dapat
dipisahkan dengan cara pemanasan.
Reaksi : Ca(HCO2) 2 CaCO2 + H2O + CO2
Mg(HCO3)2 MgCO3 + H2O + CO2
b. Kesadahan tetap
Air sadah yang mengandung MgCl2, CaCl2, MgSO4, CaSO4, dll. Air
sadah dapat dihilangkan dengan penambahan natrium karbonat.
Reaksi : CaSO4 + NaCO3 CaCO3 + Na2SO4
MgSO4 + Na2SO3 MgCO3 + Na2SO4
Kesadahan total adalah jumlah ion-ion Ca2+ dan Mg2+ yang dapat ditentukan melalui titrasi
EDTA dan menggunakan indicator yang peka terhadap semua kation tersebut. Kesadahan total
dapat juga ditentukan dengan menggunakan jumlah ion Ca2+dan ion Mg2+yang dianalisa secara
terpisah misalnya metode AAS.
( www. wikipedia.org\kesadahan_air)
Kesadahan dibagi menjadi 2 tipe yaitu: :
1. Kesadahan Kalsium dan Magnesium (Kesadahan Total)
Kalsium dan magnesium merupakan dua anggota dari kelompok alkali logam. Kedua
struktur ini mempunyai struktur elektron dan reaksi kimia yang sama. Besarnya kesadahan
kalsium dan magnesium dapat dihitung.
2. Kesadahan Karbonat dan Non KarBonat
Kesadahan Karbonat ialah bagian kesadahan total yang secara kimia ekivalen terhadap
alkalinitas bikarbonat dan karbonat dalam air.
Jika CaCO3 sebagai alkalinitas dan kesadahan, maka kesadahan karbonat ditentukan
sebagai berikut :
a. Alkalinitas kesadahan total
Kesadahan karbonat (mg/l) = kedadahan total (mg/l)
b. Alkalinitas kesadahan total
Kesadahan karbonat (mg/l) = alkalinitas (mg/l)
Kesadahan non karbonat ialah jumlah kesadahan akibat kelebihan
kesadahan karbonat.
Kesadahan nonkarbonat = kesadahan total – kesadahan karbonat kation. Kation kesadahan
nonkarbonat berikatan dengan anion-anion sulfat nitrat.
Air sadah membawa Dampak negatif, yaitu:
- Menyebabkan sabun tak berbusa karena adanya hubungan kimiawi antara kesadahan
dengan molekul sabun sehingga sifat deterjen sabun hilang dan pemakaian sabun jadi
lebih boros.
- Menimbulkan kerak pada ketel yang dapat menyumbat katup-katup ketel karena
terbentuknya endapan kalsium karbonat pada dinding atau katup ketel. Akibatnya
hantaran panas pada ketel ait berkurang sehingga memboroskan bahan bakar.(www.
Chem-is-try.org \tanya pakar\kenapa mandi dipantai boros sabun?)
Metoda yang digunakan untuk menghilangkan kesadahan pada air yaitu:
a. Metoda pengendapan senyawa Ca2+dan Mg2+
dibutuhkan Ca(OH)2 dan natrium karbonat sebagai pereaksinya. Hasil akhir reaksi akan
membentuk endapan CaCO3 dan MgCO3. metoda ini berlangsung dalam waktu yang
cepat, dan mempunyai efisiensi tinggi sehingga biaya yang dikeluarkan relatif kecil.
b. Metoda pertukaran ion Ca2+ dan Mg2+ dengan ion Na+, K+, H+
dibutuhkan instalasi yang lengkap. Reaksi berlangsung dalam waktu yang sangat cepat
yaitu dalam hitungan menit, namun metoda ini membutuhkan biaya yang sangat tinggi
sehingga hanya dipakai dalam industri penggolahan air ketel.
BAB III
PROSEDUR PERCOBAAN
3.1 Bahan
Larutan buffer pH 10;
Larutan buffer pH 12;
Larutan KCN 10 %;
Larutan EDTA 1/28 N;
Indikator EBT;
Indiktor Murexida;
Aquades.
3.2 Alat
Erlenmeyer 200 ml;
Erlenmeyer 100 ml;
Pipet takar 10 ml;
Pipet takar 10 ml dan Bola hisap;
Buret 50 ml dan statip;
Corong;
Spatula.
3.3 Cara Kerja
Standarisasi larutan EDTA 1/28 N
a. Meggunakan indikator EBT
Pipet 10 ml larutan standar kalsium dan dimasukkan ke dalam labu
Erlenmeyer
Tambah 5 ml larutan buffer pH 10 dan 50 mg indikator EBT, lalu
titrasi dengan EDTA 1/28 N hingga cairan berubah dari ungu menjadi
biru laut.
b. Menggunakan indikator murexida
Pipet 10 ml larutan standar kalsium dan dimasukkan ke dalam
labu Erlenmeyer
Tambahkan 1 ml larutan buffer pH 12 dan 50 mg indikator murexida .
Dititrasi dengan larutan EDTA 1/28 N hingga cairan berubah warna dari merah
menjadi ungu.
Dicatat banyak ml EDTA yang digunakan
Kesadahan total (Kalsium + Magnesium)
Dimasukkan 100 ml air ke dalam Erlenmeyer, lalu ditambahkan larutan buffer pH 10.
Ditambahkan 1 ml larutan KCN 10 % jika cairan menjadi keruh
Lalu, ditambahkan 50 mg indikator EBT
Titrasi dengan larutan EDTA 1/28 N sampai cairan berubah warna dari ungu menjadi
biru laut. Catat Banyak EDTA yang diperlukan
Kesadahan Kalsium
Dimasukkan 100 ml contoh air ke labu Erlenmeyer, ditambah 1 ml larutan buffer pH 12.
Jika cairan keruh ditambahkan 1 ml larutan KCN 10 %.
Ditambahkan 50 mg indikator murexida
Dititrasi dengan larutan EDTA 1/28 N sampai cairan berubah warna dari merah menjadi
ungu.