Penyabunan Dan Kesadahan

9
UJI PENYABUNAN MINYAK TUJUAN Mengetahui terjadinya hidrolisis pada minyak oleh alkali. DASAR PRAKTIKUM Lemak dan minyak dapat terhidrolisis, lalu menghasilkan asam lemak dan gliserol. Proses hidrolisis yang disengaja biasa dilakukan dengan penambahan basa kuat, seperti NaOH atau KOH, melalui pemanasan dan menghasilkan gliserol dan sabun. Proses hidrolisis minak oleh alkali disebut reaksi penyabunan atau saponifikasi. BAHAN DAN ALAT 1. Minyak kelapa 2. Alkohol 95% 3. NaOH 4. Larutan detergen 5. Asam asetat encer (5M) 6. Larutan C a Cl 2 5% 7. Larutan M g SO 4 5% 8. Larutan Pb-asetat 5% 9. Erlenmeyer 10. Tabung reaksi 11. Alat pemanas 12. Neraca analitis

description

makalah

Transcript of Penyabunan Dan Kesadahan

UJI PENYABUNAN MINYAK

TUJUAN

Mengetahui terjadinya hidrolisis pada minyak oleh alkali.

DASAR PRAKTIKUM

Lemak dan minyak dapat terhidrolisis, lalu menghasilkan asam lemak dan gliserol. Proses hidrolisis yang disengaja biasa dilakukan dengan penambahan basa kuat, seperti NaOH atau KOH, melalui pemanasan dan menghasilkan gliserol dan sabun. Proses hidrolisis minak oleh alkali disebut reaksi penyabunan atau saponifikasi.

BAHAN DAN ALAT

1. Minyak kelapa

2. Alkohol 95%

3. NaOH

4. Larutan detergen

5. Asam asetat encer (5M)

6. Larutan CaCl2 5%

7. Larutan MgSO4 5%

8. Larutan Pb-asetat 5%

9. Erlenmeyer

10. Tabung reaksi

11. Alat pemanas

12. Neraca analitis

PROSEDUR

A. Hidrolisis Minyak Kelapa (Saponifikasi)

1. Masukan 5 ml minyak kelapa ke dalam Erlenmeyer.

2. Tambahkan 1,5 g NaOH dan 25 ml alcohol 95%.

3. Panaskan sampai mendidih selama 15 menit.

4. Untuk mengetahui apakah reaksi penyabunan telah sempurna, ambilah 3 tetes larutan, kemudian larutankan dalam air. Bila larut, maka menunjukn reaksi telah sempurna.

5. Setelah sempurna, uapkan alcohol yang tersisa sampai habis.

6. Dinginkan, lalu tambahkan 75 ml air dan panaskan sampai semua sabu larut

B. Uji Sifat sifat Sabun (Kesadahan)

1. Ambil 6 ml larutan sabun dengan pipet ukur, lalu netralkan dengan asam asetat encer.

2. Larutan sabun yang telah netral dibagi menjadi tiga bagian, masing masing masukkan ke dalam tabung reaksi.

3. Ke dalam tabung 1,2,dan 3 berturut turut tambahkan CaCl2 5%, MgSO4 5%, dan Pb-asetat 5% sebanyak 5 ml. Lakukan pengocokan dengan kuat.

4. Amati dan catat perubahan yang terjadi.

5. Ulangi percobaan menggunakan detergen, lalu bandingkan hasilnya.

HASIL PERCOBAAN

Bahan

Tabung 1

Tabung 2

Tabung 3

Larutan Sabun

2 ml

2 ml

2 ml

Larutan CaCl2 5%

5 ml

-

-

Larutan MgSO4 5%

-

5 ml

-

Larutan Pb-asetat 5%

-

-

5 ml

Kocok Tabung Dengan Kuat

Hasil : Ada endapan / Tidak ada

Tidak Ada

Tidak Ada

Ada Endapan

A. Uji Kesadahan Sabun

B. Pembahasan Uji Kesadahan Sabun

1. Pada tabel kesadahan sabun yakni pada tabung 1 ditambah dengan CaCl2 5% sebanyak 5 ml dan dikocok dengan kuat menunjukkan adanya buih yang sedikit dan tidak menghasilkan endapan.

2. Pada tabung ke dua yang ditambahkan dengan larutan MgSO4 5% sebanyak 5 ml dan dikocok dengan kuat menunjukkan adanya buih yang jauh lebih banyak dibandingkan dengan tabung dua dan sedikit mengandung endapan.

3. Pada tabung ke tiga yang ditambahkan dengan larutan Pb-asetat 5% sebanyak 5 ml dan dikocok dengan kuat menunjukkan adanya buih yang jauh lebih banyak dibandingkan dengan tabung 1 dan 2 serta ditandai dengan timbulnya endapan.

A. Uji Kesadahan Deterjen

Bahan

Tabung 1

Tabung 2

Tabung 3

Larutan Deterjen

2 ml

2 ml

2 ml

Larutan CaCl2 5%

5 ml

-

-

Larutan MgSO4 5%

-

5 ml

-

Larutan Pb-asetat 5%

-

-

5 ml

Kocok Tabung Dengan Kuat

Hasil : Ada endapan / Tidak ada

Tidak ada

Tidak Ada

Tidak Ada

B. Pembahasan Uji Kesadahan Deterjen

1. Pada table kesadahan deterjen yakni pada tabung 1 ditambah dengan CaCl2 5% sebanyak 5 ml dan dikocok dengan kuat menunjukkan adanya buih yang banyak dan tidak menghasilkan endapan.

2. Pada tabung ke dua yang ditambahkan dengan larutan MgSO4 5% sebanyak 5 ml dan dikocok dengan kuat menunjukkan adanya buih yang banyak dibandingkan dengan tabung dua dan mengandung endapan.

3. Pada tabung ke tiga yang ditambahkan dengan larutan Pb-asetat 5% sebanyak 5 ml dan dikocok dengan kuat menunjukkan adanya buih yang jauh lebih banyak dibandingkan dengan tabung 1 dan 2 serta ditandai dengan timbulnya endapan.

Gambar Percobaan Safonifikasi:

Gambar Percobaan Kesadahan:

KESIMPULAN

1. Kesadahan terutama disebabkan oleh keberadaan ion ion kalsium (Ca2+) dan magnesium (Mg2+) di dalam air. Keberadaannya di dalam air mengakibatkan sabun akan mengendap sebagai garam kalsium dan magnesium, sehingga tidak dapat membentuk emulsi secara efektif.

2. Pada percobaan pertama mengenai uji kesadahan pada larutan sabun ditemukan endapan garam kasium pada dsar tabung sedangkan pada uji kesadahan pada larutan deterjen tidak ditemukan endapan karena daya bersihnya jauh lebih tinggi dibandingkan dengan sabun sehingga tidak timbul endapan.

3. Sabun dan detergen memiliki kemampuan untuk membersihkan minyak (kotoran), tetapi detergen memiliki tingkat kebersihan lebih tinggi daripada sabun. Detergen tidak dipengaruhi kesadahan air, sedangkan sabun dipengaruhi oleh kesadahan air.

DAFTAR PUSTAKA

1. Poedjadi, Anna. 1994. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia (UI - Press).

2. Hardjasasmita, Panjita. 2000. Ikhtisar Biokimia Dasar B. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.

Penambahan Air 75 liter

Pemanasan Campuran Minyak Kelapa + 1,5 g NaOH dan 25 ml alcohol 95% Selama 15 menit

Pemanasan larutan kembali sampai semua sabun larut

Hasil pemanasan kembali larutan sabun

Dimana dalam tabung menghasilkan endapan pada dasar tabung

Larutan sabun yang ditambahkan CaCl2 5% menghasilkan buih pada permukaan tabung

Larutan sabun yang ditambahkan MgSO4 5% menghasilkan buih pada permukaan tabung yang jauh lebih banyak dibandingkan dengan larutan sabun yang ditambah CaCl2

Larutan sabun yang ditambahkan Pb-asetat 5% menghasilkan buih pada permukaan tabung yang jauh lebih banyak dibandingkan dengan larutan sabun yang ditambah CaCl2 dan MgSO4