Kesadahan Praktiku Kimnal

66
PEMBAHASAN KESADAHAN Percobaan kesadahan air merupakan percobaan untuk mengetahui tingkat kesadahan (tingkat kandungan ion logam bervalensi dua) yang terkandung dalam air. Sampel yang digunakan dapat berupa air dari berbagai sumber, pada percobaan kali ini digunakan sampel air kran. Dalam percobaan untuk menyatakankesadahan dapat diketahui dengan menghitung kesadahan total, kesadahan Ca dan kesadahan Mg degan cara pemeriksaan di laboratorium. Sebelum memulai percobaan perlu disisipkan alat dan bahan yang akan digunakan. Untuk mencari kesadahan total, diambil air sampel sebanyak 50 ml dan diberi bahan NaCN, buffer amonia, dan indikator EBT, karena EBT dan NaCN berupa padatan, maka perlu digojok terlebih dahulu agar homogen, dan berwarna merah. Kemudian di titrasi dengan larutan standar EDTA sebagai titrannya, titrasi dihentikan ketika warna merah tepat berubah menjadi biru. Percobaan ini dilakukan dua kali agar dalam titrasi agar lebih akurat. Untuk menentukan volume titrasi pelu mencatat volume sebelum dan sesudah titrasi. Kemudian dapat dilakukan penghitungan kesadahan total dengan perumusan V titrasi F EDTA 0,01 BM CaCO 3 (V= volume, F= faktor koreksi, BM= berat molekul) sehingga setelah setealh dihitung di dapat nilai 171,312 mg/L sebagai CaCO 3 . Untuk selanjutnya dilakukan penghitungan kesadahan Ca dengan cara yang sama, yaitu dengan penitrasian. Sama seperti kesadahan total, penghitungan kesadahan Ca, juga menggunakan 50 ml air sampel, kemudian ditambahkan NaOH 1 N dan indikator murexid, gojok terlebih dahulu agar homogen, sehingga timbul warna merah. Titrasi dengan EDTA sebagai titrannya, titrasi dihentikan ketika warna merah tepat berubah menjadi ungu. Titrasi ini juga dilakukan dua kali agar didapat titrasi yang akurat. Kemudian, penghitungan kesadahan Ca dapat digunakan rumus V titrasi F EDTA 0,01 BA Ca (V= volum, F= faktor koreksi, BA= berat atom) sehingga didapat nilai 38,6448 mg/L sebagai Ca. Penghitungan kesadahan Mg tidak dilakukan titrasi, karena kesadahan Mg dapat ditentukan berdasarkan data- data dari percobaan kesadahan total dan kesadahan Ca, yaitu mengurangkan

description

KImnal

Transcript of Kesadahan Praktiku Kimnal

PEMBAHASAN KESADAHANPercobaan kesadahan air merupakan percobaan untuk mengetahui tingkat kesadahan (tingkat kandungan ion logam bervalensi dua) yang terkandung dalam air. Sampel yang digunakan dapat berupa air dari berbagai sumber, pada percobaan kali ini digunakan sampel air kran.Dalam percobaan untuk menyatakankesadahan dapat diketahui dengan menghitung kesadahan total, kesadahan Ca dan kesadahan Mg degan cara pemeriksaan di laboratorium. Sebelum memulai percobaan perlu disisipkan alat dan bahan yang akan digunakan.Untuk mencari kesadahan total, diambil air sampel sebanyak 50 ml dan diberi bahan NaCN, buffer amonia, dan indikator EBT, karena EBT dan NaCN berupa padatan, maka perlu digojok terlebih dahulu agar homogen, dan berwarna merah. Kemudian di titrasi dengan larutan standar EDTA sebagai titrannya, titrasi dihentikan ketika warna merah tepat berubah menjadi biru. Percobaan ini dilakukan dua kali agar dalam titrasi agar lebih akurat. Untuk menentukan volume titrasi pelu mencatat volume sebelum dan sesudah titrasi. Kemudian dapat dilakukan penghitungan kesadahan total dengan perumusan V titrasi F EDTA 0,01 BM CaCO3(V= volume, F= faktor koreksi, BM= berat molekul) sehingga setelah setealh dihitung di dapat nilai 171,312 mg/L sebagai CaCO3.Untuk selanjutnya dilakukan penghitungan kesadahan Ca dengan cara yang sama, yaitu dengan penitrasian. Sama seperti kesadahan total, penghitungan kesadahan Ca, juga menggunakan 50 ml air sampel, kemudian ditambahkan NaOH 1 N dan indikator murexid, gojok terlebih dahulu agar homogen, sehingga timbul warna merah. Titrasi dengan EDTA sebagai titrannya, titrasi dihentikan ketika warna merah tepat berubah menjadi ungu. Titrasi ini juga dilakukan dua kali agar didapat titrasi yang akurat. Kemudian, penghitungan kesadahan Ca dapat digunakan rumusV titrasi F EDTA 0,01 BA Ca (V= volum, F= faktor koreksi, BA= berat atom) sehingga didapat nilai 38,6448 mg/L sebagai Ca.Penghitungan kesadahan Mg tidak dilakukan titrasi, karena kesadahan Mg dapat ditentukan berdasarkan data- data dari percobaan kesadahan total dan kesadahan Ca, yaitu mengurangkan volume titrasi kesadahan total dengan volume kesadahan Ca. Kemudian penghitungannya dengan rumus V titrasi total V titrasi Ca F EDTA 0,01 BA Mg (V= volume, F= faktor koreksi, BA= berat atom) sehingga di dapat nilai 41,832 mg/L sebagai Mg.Dengan mengetahui nilai kesadah tersebut, baik kesadahan total, kesadahan Ca, ataupun kesadahan Mg, maka kita dapat menentukan kualitas air kran tersebut dengan mengacu pada Permenkes 416 tahun 1990 yaitu batas maksimalnya 500 mg/L untuk kesadahan total.

LABORATORIUM AIRJURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS ANDALASPADANG2011

BAB IPENDAHULUAN1.1 Tujuan PercobaanTujuan praktikum kesadahan ini adalah untuk menentukan kesadahan total, keadahan kalsium, dan kesadahan magnesium di dalam sampel air.1.2 Metode PercobaanMetode percobaan yang digunakan pada praktikum ini adalah titrasi kompleksometri dengan EDTA (Etilen Diamine Tetra Asetatp dengan indikator EBT dan Murexida..1.3 Prinsip PercobaanPrinsip percobaan pada percobaan ini adalah kesadahan dalam air terutama disebabkan oleh ion-ion Ca2+ dan Mg2+ dan semua kation yang bermuatan dua.Kalsium dan Magnesium dalam air dapat membentuk senyawa kompleks dengan Etilen Diamine Tetra Asetat (EDTA) pada suatu pH tertentu. Untuk mengetahui titik akhir titrasi digunakan indicator logam yaitu indikator EBT dan Murexida.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA2.1 Kondisi EksistingPada praktikum kesadahan kali ini, kelompok II (dua) melakukan sampling (pengambilan sampel) di wilayah Sungai Siteba, Kota Padang. Pengabilan sampel dilakukan pada hari Jumat, 30 September 2011 pada pukul 16.30-17.00 WIB. Pengambilan sampel pada kawasan ini dilakukan pada dua titik, tepatnya dibagian tepi-tepi sungai, baik sisi kanan maupun sisi kiri. Kondisi eksisting pada wilayah sampling diketahui bahwa air pada bagian pinggir atau tepi dalam keadaan berminyak, arus air tidak begitu deras, kedalaman sungai kurang lebih 30cm, sehingga dari permukaan kita dapat melihat dasar sungai. Selain itu kondisi fisik air pada daerah ini dalam kondisi kotor, karena pada bagian pinggir badan sungai terdapat bak tempat pembuangan sampah. Pada permukaan sungai dapat dilihat banyaknya sampah-sampah rumah tangga yang mengapung pada permukaan air. Kegiatan masyarakat di sekitar wilayah sampling cukup ramai. Hal tersebut dikarenakan tepat disebelah wilayah sampling terdapat jembatan perlintasan kendaraan. 2.2 TeoriKesadahan berasal dari kata sadah yang berarti kapur. Jadi kesadahan adalah adanya kandungan kapur yang berlebihan. Definisi lain dari kesadahan adalah suatu keadaan atau peristiwa terlarutnya ion-ion tertentu di air sehingga menurunkan kualitas air baik secara distribusi maupun penggunaannya.Dan kesadahan ini merupakan sifat air yang disebabkan oleh adanya ion-ion dalam hal ini adalah kation logam brevalensi dua seperti Ca2+ dan Mg2+. Ion-ion ini akan mudah beraksi dengan sabun sehingga meningkatkan jumlah penggunaan sabun. Anion-anion yang biasa menyebabkan kesadahan dimana bisa berikatan dengan kationnya adalah seperti HCO3-, SO42-, Cl-, dan NO3- (Anonim A,2009).Air sadah berarti air yang didalamnya mengandung ion-ion kesadahan. Kesadahan air adalah adanya kandungan kapur yang berlebihan yang terdapat dalam air. Kesadahan dalam air sebagian besar berasal dari kontaknya air tersebut dengan tanah dan batuan (Anonim A,2009).Tipe-tipe air berdasarkan kesadahannya adalah (Anonim B,2010):a. Air lunak yang merupakan tipe air yang mengandung 0-20 mg/l;b. Air lunak sedang yang merupakan air yang mengandung 20-40 mg/l;c. Air sedikit sadah yang merupakan air dengan kandungan kalsium 40-60 mg/l;d. Air sadah sedang merupakan air dengan kandungan kalsium 40-60 mg/l;e. Air sadah yang merupakan air dengan kandungan kalsium 80-120 mg/l;f. Air sangat sadah adalah air yang mengandung kalsium lebih dari 120mg/l.Jenis-jenis kesadahan (Wahyu Hermansyah,2010) :a. Kesadahan Sementara atau Kesadahan Tidak TetapKesadahan sementara adalah kesadahan yang disebabkan oleh ion Ca dan Mg berikatan dengan karbonat dan bikarbonat. Kesadahan ini mengandung garam hidrokarbonat seperi Ca(HCO3)2 atau Mg(HCO3)2. Kesadahan sementara ini dapat dihilangkan dengan cara memanaskan air tersebut sehingga garam karbonatnya mengendap, reaksinya adalah :Ca(HCO3)2 CaCO2 + H2O + CO2Mg(HCO3)2 MgCO2 + H2O + CO2Selain dengan memanaskan air, sadah sementara dapat dihilangkan kesadahannya dengan mereaksikan larutan yang mengandung Ca(HCO3)2 atau Mg(HCO3)2 dengan kapur Ca(OH)2 dengan reaksi nya :Ca(HCO3)2 + Ca(OH)2 2CaCO3 + 2H2Ob. Kesadahan Tetap atau Kesadahan PermanenKesadahan tetap adalah kesadahan yang disebabkan oleh ion Ca dan Mg yang berikatan dengan ion Cl-, SO4-, dan NO3-. Jadi kesadahan ini mengandung garam sulfat (CaSO4 atau MgSO4) terkadang juga mengandung garam klorida (CaCl2 atau MgCl2). Kesadahan tetap sangat stabil dan tidak mudah terurai, maka tidak dapat dihilang kan dengan pemanasan. Kesadahan tetap ini dapat dihilangkan dengan cara penambahan natrium karbonat.Reaksinya :CaSO4 + NaCO3 Ca(CO3)2 + Na2SO4MgSO4 + NaCO3 Mg(CO3)2 + Na2SO4Kesadahan total (total hardness) adalah kesadahan yang disebabkan oleh adanya ion Ca2+ dan ion Mg2+ secara bersamaan. Hal tersebut karena kebanyakan air sadah yang berada di alam adalah disebabkan oleh tingginya kadar ion-ion tersebut (Sutrisno,Totok, 2004 ).Kesadahan dibagi menjadi dua tipe, yaitu (Anonim C, 2008):1. Kesadahan Kalsium dan Magnesium (kesadahan total)Kalsium dan Magnesium merupakan dua anggota dari kelompok alkali logam. Kedua struktur ini mempunyai struktur elektron dan reaksi kimia yang sama. Besarnya kesadahan Kalsium dan Magnesium dapat dihitung.2. Kesadahan Karbonat dan Non-KarbonatKesadahan karbonat adalah bagian dari kesadahan total yang secara kimia ekivalen terhadap alkalinitas bikarbonat dalam air. Jika CaCO3 sebagai alkalinitas dan kesadahan, maka kesadahan karbonat ditentukan sebagai berikut:a. Alkalinitas > kesadahan totalKesadahan karbonat (mg/l) = kesadahan total (mg/l).b. Alkalinitas < kesadahan totalKesadahan karbonat (mg/l) = alkalinitas (mg/l). Cara penurunan atau penghilangan kesadahan (Anonim C,2008):a. Metode pengendapanUntuk meghilangkan kesadahan digunakan metode pengendapan pada senyawa Ca2+ dan Mg2+. Dibutuhkan Ca(OH)2 dan natrium karbonat sebagai pereaksinya. Hasil akhir reaksi akan membentuk endapan CaCO3 dan MgCO3.b. Metode pertukaran ionMetode ini dilakukan pada senyawa Ca2+ dan Mg2+ dengan ion Na+, K+, H+ dibutuhkan instalasi yang lengkap.Dampak negatif dari air sadah (Anonim A, 2008):1. Menyebabkan sabun tidak berbusa sehingga sifat detergen sabun hilang dan pemakaian sabun jadi lebih boros.2. Menimbulkan kerak pada ketel yang dapat menyumbat katup-katup ketel.

BAB IIIPROSEDUR PERCOBAAN3.1 Alat1. Erlenmeyer 200 ml;2. Erlenmeyer 100 ml;3. Pipet takar 10 ml;4. Bola hisap;5. Buret 50 ml;6. Statip;7. Corong;8. Spatula;9. Beaker glass 50 ml;10. Beaker glass 100 ml;11. Beaker glass 200 ml;12. Labu semprot;13. Pipet tetes.3.2 Bahan1. Larutan buffer pH 10;2. Larutan buffer pH 12;3. Larutan KCN 10%;4. Larutan EDTA 1/28 N;5. Indikator EBT;6. Indikator murexida;7. Aquadest.3.3 Cara kerja3.3.1 Standarisasi Larutan EDTa. Menggunakan Indikator EBT1. Larutan standar kalsium dipipet dan dimasukkan ke dalam labu erlenmeyer;2. Sebanyak 5 ml larutan buffer pH 10 dan 50 mg indikator EBT ditambahkan pada larutan;3. Larutan dititrasi dengan larutan EDTA 1/28 N sampai cairan berubah dari ungu menjadi biru;4. Banyaknya ml EDTA yang diperlukan dicatat.

b. Mengunakan Indikator Murexida1. Sebanyak 10 ml larutan standar kalsium dipipet dan dimasukkan ke labu erlenmeyer.2. Sebanyak 1 ml larutan buffer pH 12 dan 50 mg indikator murexida ditambahkan ke larutan.3. Larutan dititrasi dengan larutan EDTA 1/28 N hingga cairan berubah warna dari kemerah-merahan menjadi ungu.4. Banyak ml EDTA yang digunakan dicatat.

c. Kesadahan Total (Kalsium + Magnesium)1. Sebanyak 1000 ml contoh air dimasukkan ke dalam erlenmeyer, ditambah 5 ml larutan buffer pH 10.2. Jika cairan menjadi keruh, 1 ml larutan KCN 10% ditambahkan ke larutan.3. Sebanyak 50 mg indikator EBT 1/28 N ditambahkan ke larutan sampai cairan berubah menjadi biru.4. Banyak ml EDTA yang diperlukan dicatat.

d. Kesadahan Kalsium1. Sebanyak 100 ml contoh air dimasukkan ke dalam labu erlenmeyer, ditambah 1 ml larutan buffer pH 12.2. Jika cairan keruh ditambah 1 ml larutan KCN 10%.3. Sebanyak 50 mg indikator ditambahkan ke larutan.4. Larutan dititrasi dengan larutan EDTA 1/28 N sampai cairan berubah warna menjadi ungu.

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN4.1 DataPraktikumml EDTA 1/28 N

Larutan standar kalsium dengan Indikator EBT17,2 ml

Larutan standar kalsium dengan indikator murexida14,8 ml

Sampel air dengan Indikator EBT9,5 ml

Sampel air dengan indikator murexida33,5 ml

4.2 PerhitunganTabel Hasil PerhitunganPercobaanHasil

Faktor EBT0,581 ml

Faktor Murexida0,676 ml

Kesadahan Total345,32 mg/l CaCO3

Kesadahan Kalsium114,31 mg/l CaCO3

Kesadahan Magnesium232,07 mg/l CaCO3

1. Faktor EDTA untuk EBT = = = = 0,5812. Faktor EDTA untuk Murexida = = = 0,6763. Kesadahan Total = = = 19,4635 0D (17,8) = 346,45 mg/l CaCO34. Kesadahan Kalsium = = = 6,4220D (17,8) = 114,3116 mg/l CaCO3

5. Kesadahan Magnesium = Kesadahan total Kesadahan kalsium = 346,45 mg/l CaCO3 114,3116 mg/l CaCO3 = 232,138 mg/l CaCO3

4.3 PembahasanDari percobaan diperoleh nilai kesadahan total air sampel yaitu 345,32 mg/l CaCO3, nilai kesadahan kalsium yaitu 114,31 mg/l CaCO3 dan nilai kesadahan magnesium yaitu 232,07 mg/l CaCO3. Dari hasil diatas nilai dari kesadahan totalnya tidak melebihi standar yang ditetapkan Keputusan Menteri Kesehatan No. 492 Tahun 2010, yaitu kesadahan yang diizinkan dalam suatu badan air adalah 500 mg/l. Jadi dapat disimpulkan bahwa tingkat kesadahan pada sampel air masih di bawah baku mutu yang diizinkan.Nilai kesadahan total ini didapat hasilnya lebih tinggi dari pada nilai kesadahan kalsium. Hal ini dikarenakan kesadahan total merupakan kesadahan kalsium ditambah dengan kesadahan magnesium. Dan dalam percobaan ini yang ditentukan adalah kesadahan total dan kesadahan kalsium. Jika untuk menentukan kesadahan kesahan magnesium maka mkesadahan totalnya harus lebih besar dari kesadahan kalsium. Karena untuk mencari kesadahan magnesium itu kesadahan total dikurang dengan kesadahan kalisum.Contoh air atau sampel yang digunakan setelah penambahan murexida serta ditambahkan larutan buffer dengan pH 12 mengalami kekeruhan. Hal ini mungkin saja terjadi karena penambahan dari larutan buffernya yang terlalu banyak.Pengaruh dari sampel yang tidak diendapkan terlebih dahulu adalah warna dari sampel tersebut setelah dititrasi tidak sesuai dengan ketentuan yang ada.Jadi, sungai di wilayah siteba ini tidak memenuhi standar baku mutu kesadahan bisa saja dikarenakan disungai tersebut belum terlalu banyak mengandung Ca dan Mg. Selain itu disungai ini airnya berminyak dan kotor karena banyak terdapat sampah.

BAB VKESIMPULAN DAN SARAN5.1 KesimpulanDari praktikum ini dapat diperoleh bahwa :1. Nilai kesadahan total sampel air adalah 342,32 mg/l CaCO3; 2. Nilai kesadahan kalsium sampel air adalah 114,31 mg/l CaCO3;3. Nilai kesadahan magnesium sampel air adalah 232,07 mg/l CaCO3; 4. Nilai ini jauh dibawah baku mutu air yang ditetapkan menteri kesehatan dalam Keputusan Menteri Kesehatan No. 492 Tahun 2010. Jadi sungai tempat sampel air diambil tidak memiliki kesadahan yang tinggi.5.2 SaranAdapun saran yang dapat kami berikan setelah melakukan praktikum kesadahan adalah:1. Memahami objek praktikumnya pada waktu itu;2. Mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan praktikum sebelum praktikum dimulai;3. Teliti dalam melakukan praktikum, terutama dalam melihat perubahan warna pada larutan;4. Berhati-hati menggunakan atau melakukan titrasi agar volume yang terbaca tepat dengan volume yang dibutuhkan sebenarnya;5. Berhati hatilah dalam menggunakan alat alat praktikum;6. Menggunakan masker pada saat mengambil larutan buffer.

DAFTAR KEPUSTAKAANSutrisno, Totok, C. 2004. Teknologi Penyediaan Air Bersih Edisi Baru. Surabaya : Rineka Cipta.Anonim A. 2009. Kesadahan. (http://99bestteacher.blogspot.com). Tanggal akses : 29 September 2011.Anonim B. 2010. Analisis Kesadahan Air. (http://wahyusyah.multiply.com). Tanggal akses : 29 September 2011.Anonim C. 2008. Kesadahan. (http://wikipedia.org/). Tanggal akses : 30 September 2011.

KUALITAS DAN KUANTITAS AIR BERSIH UNTUKPEMENUHAN KEBUTUHAN MANUSIA

Kualitas air secara umum menunjukkan mutu atau kondisi air yang dikaitkan dengan suatu kegiatan atau keperluan tertentu. Sedangkan kuantitas menyangkut jumlah air yang dibutuhkan manusia dalam kegiatan tertentu. Air adalah materi esensial didalam kehidupan, tidak ada satupun makhluk hidup di dunia ini yang tidak membutuhkan air. Sebagian besar tubuh manusia itu sendiri terdiri dari air. Tubuh manusia rata-rata mengandung air sebanyak 90 % dari berat badannya. Tubuh orang dewasa, sekitar 55-60%, berat badan terdiri dari air, untuk anak-anak sekitar 65% dan untuk bayi sekitar 80% . Air bersih dibutuhkan dalam pemenuhan kebutuhan manusia untuk melakukan segala kegiatan mereka. Sehingga perlu diketahui bagaimana air dikatakan bersih dari segi kualitas dan bisa digunakan dalam jumlah yang memadai dalam kegiatan sehari-hari manusia. Ditinjau dari segi kualitas, ada bebarapa persyaratan yang harus dipenuhi, di antaranya kualitas fisik yang terdiri atas bau, warna dan rasa, kulitas kimia yang terdiri atas pH, kesadahan, dan sebagainya serta kualitas biologi diman air terbebas dari mikroorganisme penyebab penyakit. Agar kelangsungan hidup manusia dapat berjalan lancar, air bersih juga harus tersedia dalam jumlah yang memadai sesuai dengan aktifitas manusia pada tempat tertentu dan kurun waktu tertentu.Kata Kunci : Kualitas, Air, ManusiaAir sebagai materi esensial dalam kehidupan tampak dari kebutuhan terhadap air untuk keperluan sehari-hari di lingkungan rumah tangga ternyata berbeda-beda di setiap tempat, setiap tingkatan kehidupan atau setiap bangsa dan negara. Semakin tinggi taraf kehidupan seseorang semakin meningkat pula kebutuhan manusia akan air. Jumlahpenduduk dunia setiap hari bertambah, sehingga mengakibatkan jumlah kebutuhan air (Suriawiria,1996: 3).Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1405/menkes/sk/xi/2002 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran dan industri terdapat pengertian mengenai Air Bersih yaitu air yang dipergunakan untuk keperluan sehari-hari dan kualitasnya memenuhi persyaratan kesehatan air bersih sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan dapatdiminum apabila dimasak.Bagi manusia kebutuhan akan air sangat mutlak karena sebenarnya zat pembentuk tubuh manusia sebagian besar terdiri dari air yang jumlahnya sekitar 73% dari bagian tubuh. Air di dalam tubuh manusia berfungsi sebagai pengangkut dan pelarut bahan-bahan makanan yang penting bagi tubuh. Sehingga untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya manusia berupaya mendapatkan air yang cukup bagi dirinya (Suharyono, 1996). Dalam menjalankan fungsi kehidupan sehari-hari manusia amat tergantung pada air, karena air dipergunakan pula untuk mencuci, membersihkan peralatan, mandi, dan lain sebagainya. Manfaat lain dari air berupa pembangkit tenaga, irigasi, alat transportasi, dan lain sebagainya yang sejenis dengan ini. Semakin maju tingkat kebudayaan masyarakat maka penggunaan air makin meningkat.Kebutuhan air yang paling utama bagi manusia adalah air minum. Menurut ilmu kesehatan setiap orang memerlukan air minum hidup 2-3 minggu tanpa makan tetapi hanya dapat bertahan 2-3 hari tanpa air minum (Suripin, 2002). Air merupakan faktor penting dalam pemenuhan kebutuhan vital bagi mahluk hidup diantaranya sebagai air minum atau keperluan rumah tangga lainnya. Air yang digunakan harus bebas dari kuman penyakit dan tidak mengandung bahan beracun. Sumber air minum yang memenuhi syarat sebagai air baku air minum jumlahnya makin lama makin berkurang sebagai akibat ulah manusia sendiri baik sengaja maupun tidak disengaja.Upaya pemenuhan kebutuhan air oleh manusia dapat mengambil air dari dalam tanah, air permukaan, atau langsung dari air hujan. Dari ke tiga sumber air tersebut, air tanah yang paling banyak digunakan karena air tanah memiliki beberapa kelebihan di banding sumber-sumber lainnya antara lain karena kualitas airnya yang lebih baik serta pengaruh akibat pencemaran yang relatif kecil.Akan tetapi air yang dipergunakan tidak selalu sesuai dengan syarat kesehatan, karena sering ditemui air tersebut mengandung bibit ataupun zat-zat tertentu yang dapat menimbulkan penyakit yang justru membahayakan kelangsungan hidup manusia. Berdasarkan masalah di atas, maka perlu diketahui kualitas air yang bisa digunakan untuk kebutuhan manusia tanpa menyebabkan akibat buruk dari penggunaan air tersebut. Kebutuhan air bagi manusia harus terpenuhi baik secara kualitas maupun kuantitasnya agar manusia mampu hidup dan menjalankan segala kegiatan dalam kehidupannya.Ditinjau Dari Segi Kualitas (Mutu) Air Secara langsung atau tidak langsung pencemaran akan berpengaruh terhadap kualitas air. Sesuai dengan dasar pertimbangan penetapan kualitas air minum, usaha pengelolaan terhadap air yang digunakan oleh manusia sebagai air minum berpedoman pada standar kualitas air terutama dalam penilaian terhadap produk air minum yang dihasilkannya, maupun dalam merencanakansistem dan proses yang akan dilakukan terhadap sumber daya air (Razif, 2001:4).Persyaratan Kualitas AirParameter Kualitas Air yang digunakan untuk kebutuhan manusia haruslah air yang tidak tercemar atau memenuhi persyaratan fisika, kimia, dan biologis.1. Persyaratan Fisika AirAir yang berkualitas harus memenuhi persyaratan fisika sebagai berikut:1. Jernih atau tidak keruhAir yang keruh disebabkan oleh adanya butiran-butiran koloid dari tanah liat. Semakin banyak kandungan koloid maka air semakin keruh.1. Tidak berwarnaAir untuk keperluan rumah tangga harus jernih. Air yang berwarna berarti mengandung bahan-bahan lain yang berbahaya bagi kesehatan.1. Rasanya tawarSecara fisika, air bisa dirasakan oleh lidah. Air yang terasa asam, manis, pahit atau asin menunjukan air tersebut tidak baik. Rasa asin disebabkan adanya garam-garam tertentu yang larut dalam air, sedangkan rasa asam diakibatkan adanya asam organik maupun asam anorganik.1. Tidak berbauAir yang baik memiliki ciri tidak berbau bila dicium dari jauh maupun dari dekat. Air yang berbau busuk mengandung bahan organik yang sedang mengalami dekomposisi (penguraian) oleh mikroorganisme air.1. Temperaturnya normalSuhu air sebaiknya sejuk atau tidak panas terutama agar tidak terjadi pelarutan zat kimia yang ada pada saluran/pipa, yang dapat membahayakan kesehatan dan menghambat pertumbuhan mikro organisme.1. Tidak mengandung zat padatanAir minum mengandung zat padatan yang terapung di dalam air.1. Persyaratan KimiaKandungan zat atau mineral yang bermanfaat dan tidak mengandung zat beracun.1) pH (derajat keasaman)Penting dalam proses penjernihan air karena keasaman air pada umumnya disebabkan gas Oksida yang larut dalam air terutama karbondioksida. Pengaruh yang menyangkut aspek kesehatan dari pada penyimpangan standar kualitas air minum dalam hal pH yang lebih kecil 6,5 dan lebih besar dari 9,2 akan tetapi dapat menyebabkan beberapa senyawa kimia berubah menjadi racun yang sangat mengganggu kesehatan.2) KesadahanKesadahan ada dua macam yaitu kesadahan sementara dan kesadahanvnonkarbonat (permanen). Kesadahan sementara akibat keberadaan Kalsium dan Magnesium bikarbonat yang dihilangkan dengan memanaskan air hingga mendidih atau menambahkan kapur dalam air. Kesadahan nonkarbonat (permanen) disebabkan oleh sulfat dan karbonat, Chlorida dan Nitrat dari Magnesium dan Kalsium disamping Besi dan Alumunium. Konsentrasi kalsium dalam air minum yang lebih rendah dari 75 mg/l dapat menyebabkan penyakit tulang rapuh, sedangkan konsentrasi yang lebih tinggi dari 200 mg/l dapat menyebabkan korosifitas pada pipa-pipa air. Dalam jumlah yang lebih kecil magnesium dibutuhkan oleh tubuh untuk pertumbuhan tulang, akan tetapi dalam jumlah yang lebih besar 150 mg/l dapat menyebabkan rasa mual.3) BesiAir yang mengandung banyak besi akan berwarna kuning dan menyebabkanrasa logam besi dalam air, serta menimbulkan korosi pada bahan yang terbuat dari metal. Besi merupakan salah satu unsur yang merupakan hasil pelapukan batuan induk yang banyak ditemukan diperairan umum. Batas maksimal yang terkandung didalam air adalah 1,0 mg/l4) AluminiumBatas maksimal yang terkandung didalam air menurut Peraturan Menteri Kesehatan No 82 / 2001 yaitu 0,2 mg/l. Air yang mengandung banyak aluminium menyebabkan rasa yang tidak enak apabila dikonsumsi.5) Zat organikLarutan zat organik yang bersifat kompleks ini dapat berupa unsur hara makanan maupun sumber energi lainnya bagi flora dan fauna yang hidup diperairan 6) SulfatKandungan sulfat yang berlebihan dalam air dapat mengakibatkan kerak air yang keras pada alat merebus air (panci / ketel)selain mengakibatkan bau dan korosi pada pipa. Sering dihubungkan dengan penanganan dan pengolahan air bekas.7) Nitrat dan nitritPencemaran air dari nitrat dan nitrit bersumber dari tanah dan tanaman. Nitrat dapat terjadi baik dari NO2 atmosfer maupun dari pupuk-pupuk yangdigunakan dan dari oksidasi NO2 oleh bakteri dari kelompok Nitrobacter. Jumlah Nitrat yang lebih besar dalam usus cenderung untuk berubah menjadi Nitrit yang dapat bereaksi langsung dengan hemoglobine dalam daerah membentuk methaemoglobine yang dapat menghalang perjalanan oksigen didalam tubuh.ChloridaDalam konsentrasi yang layak, tidak berbahaya bagi manusia. Chlorida dalam jumlah kecil dibutuhkan untuk desinfektan namun apabila berlebihan dan berinteraksi dengan ion Na+ dapat menyebabkan rasa asin dan korosi pada pipa air.9) Zink atau Zn Batas maksimal Zink yang terkandung dalam air adalah 15 mg/l. penyimpangan terhadap standar kualitas ini menimbulkan rasa pahit, sepet, dan rasa mual. Dalam jumlah kecil, Zink merupakan unsur yang penting untuk metabolisme, karena kekurangan Zink dapat menyebabkan hambatan pada pertumbuhan anak.1. 3.Persyratan mikrobiologisPersyaratan mikrobiologis yangn harus dipenuhi oleh air adalah sebagai berikut:1. Tidak mengandung bakteri patogen, missalnya: bakteri golongan coli; Salmonella typhi, Vibrio cholera dan lain-lain. Kuman-kuman ini mudah tersebar melalui air.2. Tidak mengandung bakteri non patogen seperti: Actinomycetes, Phytoplankton colifprm, Cladocera dan lain-lain. (Sujudi,1995)1. COD (Chemical Oxygen Demand)COD yaitu suatu uji yang menentukan jumlah oksigen yang dibutuhkan olehbahan oksidan misalnya kalium dikromat untuk mengoksidasi bahan-bahan organik yang terdapat dalam air (Nurdijanto, 2000 : 15). Kandungan COD dalam air bersih berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No 82 / 2001mengenai baku mutu air minum golongan B maksimum yang dianjurkan adalah 12 mg/l. apabila nilai COD melebihi batas dianjurkan, maka kualitasair tersebut buruk.1. BOD (Biochemical Oxygen Demand)Adalah jumlah zat terlarut yang dibutuhkan oleh organisme hidup untukmemecah bahan bahan buangan didalam air (Nurdijanto, 2000 : 15). NilaiBOD tidak menunjukkan jumlah bahan organik yang sebenarnya tetepi hanya mengukur secara relatif jumlah oksigen yang dibutuhkan. Penggunaan oksigen yang rendah menunjukkan kemungkinan air jernih, mikroorganisme tidak tertarik menggunakan bahan organik makin rendah BOD maka kualitas air minum tersebut semakin baik. Kandungan BOD dalam air bersih menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No 82 / 2001 mengenai baku mutu air dan air minum golongan B maksimum yang dianjurkan adalah 6 mg/lAdanya penyebab penyakit didalam air dapat menyebabkan efek langsung dalam kesehatan. Penyakit-penyakit ini hanya dapat menyebar apabila mikro penyebabnya dapat masuk ke dalam air yang dipakai masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.Standar Kualitas Air di Perairan Umum( Peraturan Pemerintah No.20 Tahun 1990 )NoParameterSatuanKadar Maksimum

Golongan AGolongan BGolongan CGolongan D

FISIKA

1Bau-----

2Jumlah zat padat terlarutMg/L1000100010001000

3KekeruhanSkala NTU5

4Rasa-

5WarnaSkala TCU15

6SuhuoCSuhu udara

7Daya Hantar ListrikUmhos/cm2250

KIMIA anorganik

1Air raksaMg/lt0.0010.0010.0020.005

2AluminiumMg/lt0.2-

3ArsenMg/lt0.0050.0511

4BariumMg/lt11

5BesiMg/lt0.35

6FloridaMg/lt0.51.51.5

7KadmiumMg/lt0.0050.010.010.01

8Kesadahan CaCO3Mg/lt500

9KloridaMg/lt2506000.003

10Kromium valensi 6Mg/lt0.0050.050.051

11ManganMg/lt0.10.52

12NatriunMg/lt20060

13Nitrat sebagai NMg/lt1010

14Nitrit sebagai NMg/lt1.010.06

15PerakMg/lt0.05

16.pH6.5 8.55 96 95 9

17SeleniumMg/lt0.010.010.050.05

18SengMg/lt550.022

19SianidaMg/lt0.10.10.02

20SulfatMg/lt400400

21Sulfida sebagao H2SMg/lt0.050.10.002

22TembagaMg/lt1.010.020.1

23TimbalMg/lt0.050.010.031

24Oksigen terlarut (DO)Mg/lt->=6>3

25NikelMg/lt-0.5

26SAR (Sodium Absortion Ratio)Mg/lt-1.5 2.5

Kimia Organik

1Aldrin dan dieldrinMg/lt0.00070.017

2BenzonaMg/lt0.01

3Benzo (a) PyreneMg/lt0.00001

4Chlordane (total isomer)Mg/lt0.0003

5ChlordaneMg/lt0.030.003

62,4 DMg/lt0.10

7DDTMg/lt0.030.0420.002

8DetergentMg/lt0.5

91,2 DichloroethaneMg/lt0.01

101,1 DichloroethaneMg/lt0.0003

11Heptachlor heptachlor epoxideMg/lt0.0030.018

12HexachlorobenzeneMg/lt0.00001

13LindaneMg/lt0.0040.056

14MetoxychlorMg/lt0.030.035

15PentachlorophenolMg/lt0.01

16Pestisida totalMg/lt0.1

172,4,6 TrichlorophenolMg/lt0.01

18Zat Organik (KMnO4)Mg/lt10

19EndrinMg/lt-0.0010.004

20FenolMg/lt-0.0020.001

21Karbon kloroform ekstrakMg/lt-0.05

22Minyak dan lemakMg/lt-Nihil1

23Organofosfat dan carbanatMg/lt-0.10.1

24PCDMg/lt-Nihil

25Senyawa aktif biru metilenMg/lt-0.50.2

26ToxapheneMg/lt-0.005

27BHCMg/lt-0.21

Mikrobiologik

1Koliform tinjaJml/100ml02000

2Total koliformJml/100ml310000

Radioaktivitas

1Gross Alpha activityBq/L0.10.10.10.1

2Gross Beta activityBq/L1.01.01.01.0

Golongan A : air untuk air minum tanpa pengolahan terlebih dahuluGolongan B : air yang dipakai sebagai bahan baku air minum melalui suatu pengolahanGolongan C : air untuk perikanan dan peternakanGolongan D : air untuk pertanian dan usaha perkotaan, industri dan PLTA.Kualitas air yang digunakan masyarakat harus memenuhi syarat kesehatan agar dapat terhindar dari berbagai penyakit maupun gangguang kesehatan yang dapat disebabkan oleh air. Untuk mengetahui kualitas air tersebut, perlu dilakukan pemeriksaan laboratorium yang mencakup antara lain pemeriksaan bakteriologi air, meliputiMost Probable Number(MPN) dan angka kuman. Pemeriksaan MPN dilakukan untuk pemeriksaan kualitas air minum, air bersih, air badan, air pemandian umum, air kolam renang dan pemeriksaan angka kuman pada air PDAM.Khusus untuk air minum, disyaratkan bahwa tidak mengandung bakteri patogen, misalnya bakteri golonganE. coli, Salmonella typhi, Vibrio cholera. Kuman-kuman ini mudah tersebar melalui air (Transmitted by water) dan tidak mengandung bakteri non-patogen, sepertiActinomycetesdanCladocera(Soewarno. 2002).Persyaratan Kualitas air minum secara BakteriologisParameterSatuanKadar maksimum yang diperbolehkanKeterangan

1234

1. Air Minum

E. coliatau FecalcoliJumlah per 100 ml sampel0

1. Air yang masuk sistem distribusi

E. coliatau FecalcolJumlah per 100 ml sampel0

Total Bakteri ColiformJumlah per 100 ml sampel0

1. Air pada sistem distribusi

E. coliatau FecalcolJumlah per 100 ml sampel0

Total Bakteri ColiformJumlah per 100 ml sampel0

Bagi manusia air minum adalah salah satu kebutuhan utama. Mengingat bahwa berbagai penyakit dapat dibawah oleh air kepada manusia memanfaatkannya, maka tujuan utama penyediaan air bersih/air minum bagi masyarakat adalah untuk mencegah penyakit yang dibawah oleh air. Penyediaan air bersih selain kuantitas kualitasnya pun harus memenuhi standar yang berlaku. Air minum yang memenuhi baik kuantitas maupun kualitas sangat membantu menurunkan angka kesakitan penyakit perut terutama penyakit diare. Sehingga pengawasan terhadap kualitas air minum agar tetap memenuhi syarat-syarat kesehatan berdasarkan Kepmenkes RI No 907/Menkes/SK/VII/2002 tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air minum (Depkes, 2002)Ditinjau dari jumlah atau kuantitas air yang dibuthkan manusia, kebutuhan dasar air bersih adalah jumlah air bersih minimal yang perlu disediakan agar manusia dapat hidup secara layak yaitu dapat memperoleh air yang diperlukan untuk melakukan aktivitas dasar sehari-hari (Sunjaya dalam Karsidi, 1999 : 18). Ditinjau dari segi kuantitasnya, kebutuhan air rumah tangga menurut Sunjaya adalah:1. Kebutuhan air untuk minum dan mengolah makanan 5 liter / orang perhari.b. Kebutuhan air untuk higien yaitu untuk mandi dan membersihkan dirinya 25 30 liter / orang perhari.c. Kebutuhan air untuk mencuci pakaian dan peralatan 25 30 liter / orang perhari.d. Kebutuhan air untuk menunjang pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas sanitasi atau pembuangan kotoran 4 6 liter / orang perhari, sehingga total pemakaian perorang adalah 60 70 liter / hari di kota. Banyaknya pemakaian air tiap harinya untuk setiap rumah tangga berlainan, selain pemakaian air tiap harinya tidak tetap banyak keperluan air bagi tiap orang atau setiap rumah tangga itu masih tergantung dari beberapa faktor diantaranya adalah pemakaian air di daerah panas akan lebih banyak dari pada di daerah dingin, kebiasaan hidup dalam rumah tangga misalnya ingin rumah dalam keadaan bersih selalu dengan mengepel lantai dan menyiram halaman, keadaan sosial rumah tangga semakin mampu atau semakin tinggi tingkat sosial kehidupannya semakin banyak menggunakan air serta pemakaian air dimusim panas akan lebih banyak dari pada dimusim hujan.Sumber air merupakan salah satu komponen utama yang ada pada suatu sistem penyediaan air bersih, karena tanpa sumber air maka suatu system penyediaan air bersih tidak akan berfungsi (Sutrisno, 2000 : 13). Macam-macam sumber air yang dapat di manfaatkan sebagai sumber air minum sebagai berikut :1. Air lautMempunyai sifat asin, karena mengandung garam NaCl.Kadar garam NaCl dalam air laut 3 % dengan keadaan ini maka air laut tidak memenuhi syarat untuk diminum.2. Air AtmosferUntuk menjadikan air hujan sebagai air minum hendaknya pada waktu menampung air hujan mulai turun, karena masih mengandung banyak kotoran. Selain itu air hujan mempunyai sifat agresif terutama terhadap pipa-pipa penyalur maupun bak-bak reservoir, sehingga hal ini akan mempercepat terjadinya korosi atau karatan. Juga air ini mempunyai sifat lunak, sehingga akan boros terhadap pemakaian sabun.3. Air PermukaanAdalah air hujan yang mengalir di permukaan bumi. Pada umumnya air permukaan ini akan mendapat pengotoran selama pengalirannya, misalnya oleh lumpur, batang-batang kayu, daun-daun, kotoran industri dan lainnya. Air permukaan ada dua macam yaitu air sungai dan air rawa. Air sungai digunakan sebagai air minum, seharusnya melalui pengolahan yang sempurna, mengingat bahwa air sungai ini pada umumnya mempunyai derajat pengotoran yang tinggi. Debit yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan akan air minum pada umumnya dapat mencukupi. Air rawa kebanyakan berwarna disebabkan oleh adanya zat-zat organik yang telah membusuk, yang menyebabkan warna kuning coklat, sehingga untuk pengambilan air sebaiknya dilakukan pada kedalaman tertentu di tengah-tengah.4. Air tanahAir tanah adalah air yang berada di bawah permukaan tanah didalam zone jenuh dimana tekanan hidrostatiknya sama atau lebih besar dari tekanan atmosfer (Suyono,1993 :1).5. Mata airYaitu air tanah yang keluar dengan sendirinya ke permukaan tanah dalam hampir tidak terpengaruh oleh musim dan kualitas atau kuantitasnya sama dengan air dalam.Sistem penyediaan air bersih meliputi besarnya komponen pokok antara lain: unit sumber baku, unit pengolahan, unit produksi, unit transmisi, unit distribusi dan unit konsumsi, yaitu (1)Unit sumber air baku merupakan awal dari sistem penyediaan air bersih yang mana pada unit ini sebagai penyediaan air baku yang bisa diambil dari air tanah, air permukaan, air hujan yang jumlahnya sesuai dengan yang diperlukan. (2) Unit pengolahan air memegang peranan penting dalam upaya memenuhi kualitas air bersih atau minum, dengan pengolahan fisika, kimia, dan bakteriologi, kualitas air baku yang semula belum memenuhi syarat kesehatan akan berubah menjadi air bersih atau minum yang aman bagi manusia. (3). Unit produksi adalah salah satu dari sistem penyediaan air bersih yang menentukan jumlah produksi air bersih atau minum yang layak didistribusikan ke beberapa tandon atau reservoir dengan sistem pengaliran gravitasi atau pompanisasi. (4). Unit produksi merupakan unit bangunan yang mengolah jenis-jenis sumber air menjadi air bersih.Adapun beberapa sumber air yang dapat diolah untuk mendapatkan air bersih, yaitu sumur Dangkal/Dalam Pengolahan tidak lengkap hanya pengolahan Fe, Mn, dan pembubuhan desinfektan, sungai Pengolahan lengkap bila kekeruhannya tinggi > 50. danau NTU (Nephelometric Turbidity Unit) Pengolahan tidak lengkap, bila kekeruhan < 50 NTU, unit transmisi berfungsi sebagai pengantar air yang diproduksi menuju ke beberapa tandon atau reservoir melalui jaringan pipa. (Linsay, 1995)

SIMPULANMasalah air bersih merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan manusiaa. Dimana setiap hari kita membutuhkan air bersih untuk minum, memasak, mandi, mencuci dan sebagainya. Penggunaan air yang bersih untuk kegiatan sehari-hari tentunya membuat manusia terhindar dari penyakit. Sebagia besar tubuh manusia terdiri atas air, yang berfungsi sebagai pelarut dan peyusun segala system tubuh manusia. Agar air yang digunakan untuk kegiatan manusia tidak berdampak negative bagi manusia, maka perlu diketahui persyaratan air bersih. Kualitas air bersih dapat ditinjau dari segi fisik, kimia dan biologis. Kualitas fisik ditinjau bau, rasa, dan warna. Kualitas kimia dapat diteliti melalui pengamatan tentang kesadahan, pH, kandungan ion dan sebagainya. Sedangkan ada aatu tidaknya mikroorganisme penyebab penyakit pada air merupakan syarat biologi air bersih. Selain dari segi kualitas, jumlah air juga harus memadai dalam rangka pemenuhan kebutuhan manusia. Air digunakan manusia untuk mandi, minum, mencuci, pertanan, perikanan dan lain sebagainya. Masing-masing kegiatan tersebut memerlukan jumlah air yang beragam. Sumber air yang ada di permukaan bumi dapat diolah menjadi air minum dengan berbagai teknik yang telah berkembang, sehingga kebutukhan air minum yang memenuhi persyaratan Menteri Kesehatan Republik Indonesia dapat terpenuhi bagiu seluruh lapisan masyarakat.

TIPS MENGOLA AIR BERSIH YANG TERKENA PENCEMARAN Pada saat bencana datang kelangkaan air bersih tentunya menjadi permasalahan yang perlu diperhatikan. Pada kondisi ini banyak sumber air yang mengalami pencemaran. Dua pertiga dari berat tubuh manusia adalah air. Hal ini membuat manusia mampu bertahan hidup tanpa makanan selama tiga minggu, tetapi tidak mungkin hidup tanpa air selama lebih dari tiga hari. Kondisi air yang dikategorikan aman dan sehat dikonsumsi adalah jernih, tak berwarna, tak berbau, tak berasa, bebas dari penyakit yang mengandung mikroorgansime dan bebas zat kimia berbahaya. Dengan adanya bencana alam tentunya membuat banyak sumber mata air bersih tercemar, baik karena bahaya biologis (seperti virus, bakteri atau cacing) maupun bahaya kimia (seperti deterjen. Pelarut, sianida, logam berat, asam mineral dan organik, senyawa nitrogen, sulfida, amoniak dan senyawa organik beracun biosidal varietas besar).Bahaya biologis dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti:1. Diare2. Infeksi cacing3. Disentri (baik amuba dan bakteri)4. Kolera5. Masalah lambung6. Penyakit tipus7. Penyakit kuningSedangkan bahaya kimia dapat menyebabkan masalah kesehatan sebagai berikut:1. Infeksi kulit2. Gangguan usus3. Gangguan hati, tulang dan sistem peredaran darah, kelahiran anomali4. Anemia, kerusakan sumsum tulang, leukemia5. Kerusakan sistem saraf pusat6. Masalah karsinogenikBerikut beberapaa cara lain untuk mengurangi bahaya pencemaran air baik secara biologis maupun kimiawi:Penyaringan dan perebusan.Meski tampak bersih, air yang akan diminum harus disaring dan direbus hingga mendidih setidaknya selama 5-10 menit. Hal ini dapat membunuh bakteri, spora, ova, kista dan mensterilkan air. Proses ini juga menghilangkan karbon dioksida dan pengendapan kalsium karbonat.Disinfeksi kimia.Hal ini berguna untuk memurnikan air yang disimpan pada tempat seperti di genangan air, tangki atau air sumur.Bubuk pemutih.Proses ini merupakan diklorinasi kapur. 2,3 gram bubuk pemutih diperlukan untuk mendisinfeksi 1 meter kubik (1.000 liter) air. Tapi air yang sangat tercemar dan keruh tidak bisa dimurnikan dengan metode ini.Tablet klorin.Dipasaran, tablet klorin dijual dengan nama tablet halazone. Senyawa ini mungkin cukup mahal tetapi efektif untuk memurnikan air dengan skala kecil.Filter.Ada beberapa jenis filter, antara lain filter keramik lilin dan UV filter.Bagian utama dari sebuah filter keramik lilin ini adalah lilin yang terbuat dari porselin atau tanah infusorial. Permukaannya dilapisi dengan katalis perak sehingga bakteri yang masuk ke dalam akan dibunuh. Metode ini menghilangkan bakteri yang biasanya ditemukan dalam minum air, tetapi tidak efektif dengan virus yang bisa lolos saringan.

11 CARA PENYARINGAN AIR TRADISIONAL

Air merupakan sumber bagi kehidupan. Sering kita mendengar bumi disebut sebagai planet biru, karena air menutupi 3/4 permukaan bumi. Tetapi tidak jarang pula kita mengalami kesulitan mendapatkan air bersih, terutama saat musim kemarau disaat air umur mulai berubah warna atau berbau. Ironis memang, tapi itulah kenyataannya. Yang pasti kita harus selalu optimis. Sekalipun air sumur atau sumber air lainnya yang kita miliki mulai menjadi keruh, kotor ataupun berbau, selama kuantitasnya masih banyak kita masih dapat berupaya merubahnya menjadi air bersih yang layak pakai dimana salah satu caranya adalah membuat saringan air.Ada berbagai macam cara sederhana yang dapat kita gunakan untuk mendapatkan air bersih, dan cara yang paling umum digunakan adalah dengan membuat saringan air, dan bagi kita mungkin yng paling tepat adalah membuat penjernih air atau saringan air sederhana. Perlu diperhatikan, bahwa penyaringan air secara sederhana tidak dapat menghilangkan sepenuhnya garam yang terlarut di dalam air. Gunakandestilasiuntuk menghasilkan air yang tidak mengandung garam. Berikut beberapa aternatif cara sederhana untuk mendapatkan air bersih dengan cara penyaringan air :1. Saringan Kain Katun.Pembuatan saringan air dengan menggunakan kain katun merupakan teknik penyaringan yang paling sederhana / mudah. Air keruh disaring dengan menggunakan kain katun yang bersih. Saringan ini dapat membersihkan air dari kotoran dan organisme kecil yang ada dalam air keruh. Air hasil saringan tergantung pada ketebalan dan kerapatan kain yang digunakan.2. Saringan KapasTeknik saringan air ini dapat memberikan hasil yang lebih baik dari teknik sebelumnya. Seperti halnya penyaringan dengan kain katun, penyaringan dengan kapas juga dapat membersihkan air dari kotoran dan organisme kecil yang ada dalam air keruh. Hasil saringan juga tergantung pada ketebalan dan kerapatan kapas yang digunakan.3. AerasiAerasi merupakan proses penjernihan dengan cara mengisikan oksigen ke dalam air. Dengan diisikannya oksigen ke dalam air maka zat-zat seperti karbon dioksida serta hidrogen sulfida dan metana yang mempengaruhi rasa dan bau dari air dapat dikurangi atau dihilangkan. Selain itu partikel mineral yang terlarut dalam air seperti besi dan mangan akan teroksidasi dan secara cepat akan membentuk lapisan endapan yang nantinya dapat dihilangkan melalui proses sedimentasi atau filtrasi.4. Saringan Pasir Lambat (SPL)Saringan pasir lambat merupakan saringan air yang dibuat dengan menggunakan lapisan pasir pada bagian atas dan kerikil pada bagian bawah. Air bersih didapatkan dengan jalan menyaring air baku melewati lapisan pasir terlebih dahulu baru kemudian melewati lapisan kerikil. Untuk keterangan lebih lanjut dapat temukan pada artikelSaringan Pasir Lambat (SPL).5. Saringan Pasir Cepat (SPC)Saringan pasir cepat seperti halnya saringan pasir lambat, terdiri atas lapisan pasir pada bagian atas dan kerikil pada bagian bawah. Tetapi arah penyaringan air terbalik bila dibandingkan dengan Saringan Pasir Lambat, yakni dari bawah ke atas (up flow). Air bersih didapatkan dengan jalan menyaring air baku melewati lapisan kerikil terlebih dahulu baru kemudian melewati lapisan pasir. Untuk keterangan lebih lanjut dapat temukan pada artikelSaringan Pasir Cepat (SPC).6. Gravity-Fed Filtering SystemGravity-Fed Filtering System merupakan gabungan dari Saringan Pasir Cepat(SPC) dan Saringan Pasir Lambat(SPL). Air bersih dihasilkan melalui dua tahap. Pertama-tama air disaring menggunakan Saringan Pasir Cepat(SPC). Air hasil penyaringan tersebut dan kemudian hasilnya disaring kembali menggunakan Saringan Pasir Lambat. Dengan dua kali penyaringan tersebut diharapkan kualitas air bersih yang dihasilkan tersebut dapat lebih baik. Untuk mengantisipasi debit air hasil penyaringan yang keluar dari Saringan Pasir Cepat, dapat digunakan beberapa / multi Saringan Pasir Lambat.7. Saringan ArangSaringan arang dapat dikatakan sebagai saringan pasir arang dengan tambahan satu buah lapisan arang. Lapisan arang ini sangat efektif dalam menghilangkan bau dan rasa yang ada pada air baku. Arang yang digunakan dapat berupa arang kayu atau arang batok kelapa. Untuk hasil yang lebih baik dapat digunakan arang aktif. Untuk lebih jelasnya dapat lihat bentuk saringan arang yang direkomendasikan UNICEF pada gambar di bawah ini.8. Saringan air sederhana / tradisionalSaringan air sederhana/tradisional merupakan modifikasi dari saringan pasir arang dan saringan pasir lambat. Pada saringan tradisional ini selain menggunakan pasir, kerikil, batu dan arang juga ditambah satu buah lapisan injuk / ijuk yang berasal dari sabut kelapa. Untuk bahasan lebih jauh dapat dilihat pada artikelsaringan air sederhana.9. Saringan KeramikSaringan keramik dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama sehingga dapat dipersiapkan dan digunakan untuk keadaan darurat. Air bersih didapatkan dengan jalan penyaringan melalui elemen filter keramik. Beberapa filter kramik menggunakan campuran perak yang berfungsi sebagai disinfektan dan membunuh bakteri. Ketika proses penyaringan, kotoran yang ada dalam air baku akan tertahan dan lama kelamaan akan menumpuk dan menyumbat permukaan filter. Sehingga untuk mencegah penyumbatan yang terlalu sering maka air baku yang dimasukkan jangan terlalu keruh atau kotor. Untuk perawatan saringn keramik ini dapat dilakukan dengan cara menyikat filter keramik tersebut pada air yang mengalir.10. Saringan Cadas / Jempeng / Lumpang BatuSaringan cadas atau jempeng ini mirip dengan saringan keramik. Air disaring dengan menggunakan pori-pori dari batu cadas. Saringan ini umum digunakan oleh masyarakat desa Kerobokan, Bali. Saringan tersebut digunakan untuk menyaring air yang berasal dari sumur gali ataupun dari saluran irigasi sawah.Seperti halnya saringan keramik, kecepatan air hasil saringan dari jempeng relatif rendah bila dibandingkan dengan SPL terlebih lagi SPC.11. Saringan Tanah Liat.Kendi atau belanga dari tanah liat yang dibakar terlebih dahulu dibentuk khusus pada bagian bawahnya agar air bersih dapat keluar dari pori-pori pada bagian dasarnya.Lihat saringan keramik.

CARA SEDERHANAMENGUJI KUALITAS AIR

Untuk menguji kualitas air, seperti kekeruhan, berwarna dan berbau dapat langsung diseteksi dengan panca indera. Namun air yang terlihat jernih dan tidak berbau belum tentu aman untuk digunakan untuk minum. Karenanya perlu diuji kualitasnya apakah memenuhi syarat kesehatan ataukah tidak.Analisis kualitas air dapat dilakukan di laboratorium maupun secara sederhana. Pemeriksaan di laboratorium akan menghasilkan data yang lengkap dan bersifat kuantitatif, namun biayanya cukup mahal.Analisis secara sederhana dapat dilakukan sendiri di rumah untuk menguji kandungan kimia dalam air, yaitu sebagai berikut : Setengah gelas air yang akan diperiksa dicampurkan dengan segelas air teh. Selanjutnya didiamkan dalam keadaan terbuka hingga satu malam Periksalah apakah ada perubahan warna, lendir dan lapisan seperti minyak di permukaan.Semakin cepat perubahan yang terjadi pada air teh menunjukkan semakin tinggi kandungan kimiawi air tersebut. Bila perubahannya lambat atau baru berubah setelah pengamatan satu malam, kandungan kimiawinya lebih sedikit, namun tetap air itu kurang baik dikonsumsi. Dapat digunakan untuk keperluan lain, kecuali untuk dikonsumsi.Air yang mengandung tingkat kesadahan dan kandungan logam tinggi dapat terlihat bila air teh berubah menjadi hitam, ungu atau biru. Bila air tetap berwarna seperti air teh, maka secara kimia kualitas air itu baik.Gambar 1. Pengujian kandungan kimia air menggunakan air tehPengujian air secara biologis dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut : Air yang diuji dimasukkan ke dalam gelas kemudian ditutup. Air tersebut dibiarkan sampai lima hari Setelah lima hari air diperiksa. Apabila terdapat perubahan warna atau gumpalan warna (putih, hitam atau hijau), maka air tersebut kurang baik secara biologis (mengandung mikroorganisme atau bakteri berbahaya).Air yang baik akan tetap jernih meskipun disimpan selama 5 hari. Semakin cepat terjadinya perubahan warna atau gumpalan pada air yang diperiksa menunjukkan semakin tinggi kadar mikroorganisme yang dikandungnya.Gambar 2. Pengujian Sifat Biologi Air Secara Sederhana

7 INDIKATOR (TANDA)AIR YANG SEHAT

Air yang sehat harus memenuhi beberapa persyaratan antara lain :1. Air harus jernihatautidak keruh. Kekeruhan pada air biasanya disebabkan oleh adanya butir-butir tanah liat yang sangat halus. Semakin keruh menunjukkan semakin banyak butir-butir tanah dan kotoran yang terkandung di dalamnya.2. Tidak berwarna. Air yang berwarna berarti mengandung bahan-bahan lain berbahaya bagi kesehatan, misalnya pada air rawa berwarna kuning , air buangan dari pabrik , selokan, air sumur yang tercemar dan lain-lain.3. Rasanya tawar. Air yang terasa asam, manis, pahit, atau asin menunjukan bahwa kualitas air tersebut tidak baik. Rasa asin disebabkan adanya garam-garam tertentu yang larut dalam air, sedangkan rasa asam diakibatkan adanya asam organik maupun asam anorganik.Tidak berbau. Air yang baik memiliki ciri tidak berbau bila dicium dari jauh maupun dari dekat. Air yang berbau busuk mengandung bahan-bahan organik yang sedang didekomposisi (diuraikan) oleh mikroorganisme air.4. Derajat keasaman (pH) nya netralsekitar 6,5 8,5 . Air yang pHnya rendah akan terasa asam, sedangkan bila pHnya tinggi terasa pahit. Contoh air alam yang terasa asam adalah air gambut (rawa)5. Tidak mengandug zat kimia beracun, misalnya arsen, timbal, nitrat, senyawa raksa, senyawa sulfida, senyawa fenolik, amoniak serta bahan radioaktif.6. Kesadahannya rendah. Kesadahan air dapat diakibatkan oleh kandunganion kalsium (Ca2+)dan magnesium (Mg2+) . Hal ini dapat dilihat bila sabun atau deterjen yang digunakansukar berbusadan di bagian dasar peralatan yang dipergunakan untuk merebus air terdapatkerakatau endapan. Air sadah dapat juga mengandung ion-ionMangan (Mn2+)danbesi (Fe2+)yang memberikan rasa anyir pada air dan berbau, serta akan menimbulkannoda-noda kuning kecoklatanpada peralatan dan pakaian yang dicuci. Meskipun ion kalsium, ion magnesium, ion besi dan ion mangan diperlukan oleh tubuh kita. Air sadah yang banyak mengandung ion-ion tersebut tidak baik untuk dikonsumsi. Karena dalam jangka panjang akan menimbulkan kerusakan pada ginjal, dan hati. Tubuh kita hanya memerlukan ion-ion tersebut dalam jumlah yang sangat sedikit sedikit sekali. Kalsium untuk pertumbuhan tulang dan gigi, mangan dan magnesium merupakan zat yang membantu kerja enzim, besi dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah.Batas kadar ion besi yang diizinkan terdapat di dalam air minum hanya sebesar 0,1 sampai 1 ppm ( ppm = part per million, 1ppm = 1 mgr/1liter). Untuk ion mangan ; 0,005 0,5 ppm, ion kalsium : 75 200 ppm dan 1on magnesium : 30 150 ppm.7. Tidak boleh mengandung bakteri patogen sepertiEscheria coli, yaitu bakteri yang biasa terdapat dalam tinja atau kotoran, serta bakteri-bakteri lain yang dapat menyebabkan penyakit usus dan limpa, yaitu kolera, typhus, paratyphus, dan hepatitis. Dengan memasak air terlebih dahulu hingga mendidih, bakteri tersebut akan mati.

INDIKATOR (TANDA)AIR TANAH YANG TERCEMAR

Ada banyak indikator yang menunjukkan tingkat pencemaran air tanah, yang harus dilakukan di laboratorium. Namun secara sederhana air tanah yang tercemar juga bisa dikenali lewat pengamatan fisik.Untuk mendapatkan air tanah dengan kualitas baik, sumur harus dibuat dengan kedalaman tertentu. Sumur yang terlalu dangkal akan terisi air permukaan, yang lebih mudah terkontaminasi oleh cemaran atau polutan.Sumber pencemaran terdiri dari polutan alami (mineral dan mikroorganisme) serta polutan buatan. Polutan buatan manusia seperti residu (sisa) bahan kimia umumnya lebih berbahaya dibandingkan polutan alami.Polutan buatan bisa datang dari limbah rumah tangga, industri maupun pertanian. Dari rumah tangga antara lain berupa air sabun bekas cucian. Dari industri lebih beragam, sementara dari pertanian antara lain pupuk dan pestisida.Air bersih yang layak untuk dikonsumsi seharusnya tidak berbau, tidak berasa dan tidak berwarna. Adanya pencemaran menyebabkan perubahan pada sifat tersebut.Tanda-tanda bahwa air tanah sudah tercemar dapat dikenali melalui pengamatan fisik. Beberapa di antaranya seprti dikutip dari Indiastudychannel, Selasa (25/5/2010) adalah:1. Warna kekuningan akan muncul jika air tercemar chromium dan materi organik. Jika air berwarna merah kekuningan, itu menandakan adanya cemaran besi. Sementara pengotor berupa lumpur akan memberi warna merah kecoklatan.2. Kekeruhan juga merupakan tanda bahwa air tanah telah tercemar oleh koloid (bio zat yang lekat seperti getah atau lem). Lumpur, tanah liat dan berbagai mikroorganisme seperti plankton maupun partikel lainnya bisa menyebabkan air berubah menjadi keruh.3. Polutan berupa mineral akan membuat air tanah memiliki rasa tertentu. Jika terasa pahit, pemicunya bisa berupa besi, alumunium, mangaan, sulfat maupun kapur dalam jumlah besar.4. Air tanah yang rasanya seperti air sabun menunjukkan adanya cemaran alkali. Sumbernya bisa berupa natrium bikarbonat, maupun bahan pencuci yang lain misalnya detergen.5. Sedangkan rasa payau menunjukkan kandungan garam yang tinggi, sering terjadi di daerah sekitar muara sungai.6. Bau yang tercium dalam air tanah juga menunjukkan adanya pencemaran. Apapun baunya, itu sudah menunjukkan bahwa air tanah tidak layak untuk dikonsumsi.(sumber detikhealth)

ARANG BATOK PENJERNIH AIR

Mencari air jernih untuk diminum memang sudah semakin sulit, yang alami mungkin hanya ada di mata air di gunung dan di oase di gurun. Air jernih pun akhirnya menjadi produk industri hingga kata generik aqua pun menjadi paten industri, ah jangan sampai kata air menjadi merek dagang pula. Fungsi air untuk diminum pun akhirnya dilebih-lebihkan untuk kepentingan komersial, seperti yang diulas oleh Priyadi tentang Khasiat Air Hexagonal.Padahal kebutuhan utama manusia terhadap air untuk diminum hanya satu, yaitu air jernih, jernih menurut warna dan jernih menurut proporsi kandungan mineral yang terlarut di dalamnya. Dalam tubuh air berfungsi sebagai pelarut, sebagai carrier pembawa zat-zat lain yang harus diedarkan ke seluruh tubuh dan banyak lagi fungsi dan manfaat lainnya.Dengan semakin kotornya air minum, baik dari sumur timba, sumur pompa ataupun air-supply-nya PDAM, kini semakin banyak keluarga mengurangi konsumsi air tersebut sebagai air minum dan digantikan dengan membeli air jernih hasil proses industri dalam gelas atau botol plastik.Sebenarnya, air jernih dari sumur untuk diminum masih bisa didapatkan dengan proses penjernihan saat memasaknya, yaitu dengan meletakkan arang batok (tempurung kelapa) di dalamnya (segenggam arang batok sudah lebih dari cukup untuk memasak satu panci air), sebaiknya arang batok dibungkus dahulu dengan kain putih bersih. Selama air dipanaskan hingga mendidih arang batok akan bekerja menyerap zat-zat yang mengotori air, juga menyerap bau serta warna sehingga menghasilkan air jernih yang siap diminum (didinginkan dulu ya, jangan minum air mendidih!).Manfaat air jernih yang lain yang tidak berhubungan adalah untuk mengusir lalat, yaitu dengan cara menyimpannya dalam plastik bening dan digantung, biasanya digantung di dapur atau di atas meja makan. Mungkin nanti ada yang menjual bola kaca berisi air sebagai pengusir lalat yang bisa dipakai di atas meja makan tanpa merusak pandangan dan suasana.Mencari air jernih untuk diminum memang sudah semakin sulit, yang alami mungkin hanya ada di mata air di gunung dan di oase di gurun. Air jernih pun akhirnya menjadi produk industri hingga kata generik aqua pun menjadi paten industri, ah jangan sampai kata air menjadi merek dagang pula. Fungsi air untuk diminum pun akhirnya dilebih-lebihkan untuk kepentingan komersial, seperti yang diulas oleh Priyadi tentang Khasiat Air Hexagonal.Padahal kebutuhan utama manusia terhadap air untuk diminum hanya satu, yaitu air jernih, jernih menurut warna dan jernih menurut proporsi kandungan mineral yang terlarut di dalamnya. Dalam tubuh air berfungsi sebagai pelarut, sebagai carrier pembawa zat-zat lain yang harus diedarkan ke seluruh tubuh dan banyak lagi fungsi dan manfaat lainnya.Dengan semakin kotornya air minum, baik dari sumur timba, sumur pompa ataupun air-supply-nya PDAM, kini semakin banyak keluarga mengurangi konsumsi air tersebut sebagai air minum dan digantikan dengan membeli air jernih hasil proses industri dalam gelas atau botol plastik.Sebenarnya, air jernih dari sumur untuk diminum masih bisa didapatkan dengan proses penjernihan saat memasaknya, yaitu dengan meletakkan arang batok (tempurung kelapa) di dalamnya (segenggam arang batok sudah lebih dari cukup untuk memasak satu panci air), sebaiknya arang batok dibungkus dahulu dengan kain putih bersih. Selama air dipanaskan hingga mendidih arang batok akan bekerja menyerap zat-zat yang mengotori air, juga menyerap bau serta warna sehingga menghasilkan air jernih yang siap diminum (didinginkan dulu ya, jangan minum air mendidih!).Manfaat air jernih yang lain yang tidak berhubungan adalah untuk mengusir lalat, yaitu dengan cara menyimpannya dalam plastik bening dan digantung, biasanya digantung di dapur atau di atas meja makan. Mungkin nanti ada yang menjual bola kaca berisi air sebagai pengusir lalat yang bisa dipakai di atas meja makan tanpa merusak pandangan dan suasana.

BIJI KELORMAMPU MENJERNIHKAN AIR SUNGAI

Meskipun berwarna coklat karena mengandung partikel-partikel tanah, lumpur bahkan unsur logam berat karena tercampur rembesan air limbah industri pabrik, air Sungai Mahakam hingga kini masih tetap menjadi kebanggaan warga Kalimantan Timur, khususnya Kota Samarinda dan Kutai Kartanegara.Berdasarkan kepercayaan dan sedikit dongeng, setiap orang Kalimantan Timur meyakini, siapa pun pendatang atau tamu yang berkunjung ke Kalimantan Timur dan pernah meminum air Sungai Mahakam, diyakini pasti akan kembali lagi ke daerah tersebut, bahkan menetap. Sungai sepanjang 920 Km yang menjadi salah satu sarana transportasi sungai terpenting di propinsi Kaltim itu tak pernah sepi dari lintasan kapal motor dan kapal kontainer, yang terkadang menumpahkan limbah oli sisa ke sungai.Masyarakat agaknya tak pernah peduli dengan warna airnya yang keruh, atau berwarna hitam ketika air sungai surut, terbukti pinggiran sungai tak pernah sepi dari aktivitas manusia yang datang dan pergi mandi, mencuci atau bahkan mengambil air dari sungai tersebut untuk dikonsumsi. Padahal masyarakat dapat memanfaatkan air sungai dengan lebih nyaman dan terjamin kebersihannya apabila mampu menerapkan hasil penelitian seorang dosen dari Fakultas Kehutanan (Fahutan) Universitas Mulawarman (Samarinda) yang diadopsi dari Negara Sudan, dan kemudian dikembangkan di wilayah tersebut.Adalah Enos Tangke Arung, MP, dosen Fahutan Unmul yang menemukan biji kelor dan menyulapnya menjadi serbuk ajaib yang dapat mengubah air keruh dengan partikel tanah maupun unsur logam menjadi air bersih layak konsumsi, dan memenuhi standar baku mutu yang ditetapkan.Endapkan Partikel LogamBiji buah kelor (Moringan oleifera) mengandung zat aktif rhamnosyloxy-benzil-isothiocyanate, yang mampu mengadopsi dan menetralisir partikel-partikel lumpur serta logam yang terkandung dalam air limbah suspensi, dengan partikel kotoran melayang di dalam air. Penemuan yang telah dikembangkan sejak tahun 1986 di negeri Sudan untuk menjernihkan air dari anak Sungai Nil dan tampungan air hujan ini di masa datang dapat dikembangkan sebagai penjernih air Sungai Mahakam dan hasilnya dapat dimanfaatkan PDAM setempat.Serbuk biji buah kelor ternyata cukup ampuh menurunkan dan mengendapkan kandungan unsur logam berat yang cukup tinggi dalam air, sehingga air tersebut memenuhi standar baku air minum dan air bersih, katanya.Disebutkan, kandungan logam besi (Fe) dalam air Sungai Mahakam yang sebelumnya mencapai 3,23 mg/l, setelah dibersihkan dengan serbuk biji kelor menurun menjadi 0,13 mg/l, dan telah memenuhi standar baku mutu air minum, yaitu 0,3 mg/l dan standar baku mutu air bersih 1,0 mg/l.Sedangkan tembaga (Cu) yang semula 1,15 mg/I menjadi 0,12mg/l, telah memenuhi standar baku mutu air minum dan air bersih yang diperbolehkan, yaitu 1 mg/l, dan kandungan logam mangan (Mn) yang semula 0,24 mg/l menjadi 0,04 mg/l, telah memenuhi standar baku mutu air minum dan air bersih 0,1 mg/l dan 0,5 mg/l.ArangNamun apabila air tersebut dikonsumsi untuk diminum, aroma kelor yang khas masih terasa, oleh sebab itu, pada bak penampungan air harus ditambahkan arang yang dibungkus sedemikian rupa agar tidak bertebaran saat proses pengadukan. Arang berfungsi untuk menyerap aroma kelor tersebut.Selain itu, dari hasil uji sifat fisika kualitas air Sungai Mahakam dengan parameter kekeruhan yang semula mencapai 146 NTU, setelah dibersihkan dengan sebuk biji kelor menurun menjadi 7,75 NTU, atau memenuhi standar baku air bersih yang ditetapkan, yaitu 25NTU. Untuk parameter warna yang semula sebesar 233 Pt.Co menjadi 13,75 Pt.Co, atau telah memenuhi standar baku mutu air minum dan air bersih 15 Pt.Co dan 50 Pt.Co.Membuat SerbukCara memperoleh serbuk tersebut cukup sederhana, yaitu dengan menumbuk biji buah kelor yang sudah tua hingga halus, kemudian ditaburkan ke dalam air limbah, dengan perbandingan tiga sampai lima miligram untuk satu liter air dan diaduk cepat. Dalam waktu 10 hingga 15 menit setelah pengadukan, partikel-partikel kotoran yan terdapat di dalam air akan menyatu dan mengendap, sehingga air menjadi jernih.Enos, yang juga kepala Laboratorium Pulp dan Kertas Fahutan Unmul mengatakan, pihaknya juga telah membuat ekstraktif kelor dengan konsentrasi lima persen, yaitu dengan merebus lima gram tepung biji kelor ke dalam 100 ml air hingga mendidih dan disaring.Air saringan kelor ini dapat digunakan untuk menjernihkan air, caranya dengan mencampur tiga hingga lima militer ekstrak biji kelor ke dalam satu liter air dan diaduk dengan cepat, katanya. Disebutkan, dalam satu polong buah kelor terdapat 10 hingga 15 biji kelor dengan berat masing-masing biji sebesar 2,5 gram tanpa kulit ari, dan dari 10 biji kelor dapat dibuat menjadi serbuk untuk menjernihkan air sebanyak 40 liter.Lebih EkonomisKepala laboratorium pengujian air PDAM Unit Cendana (Samarinda), Alimudin mengakui, cara tersebut lebih ekonomis dibanding menggunakan sistem penjernihan air dengan bahan baku tawas yang digunakan selama ini. Perbedaan penjernihan air dengan menggunakan tawas dan serbuk biji kelor adalah pada lamanya waktu pengendapan partikel setelah pengadukan, yaitu hanya lima menit, sedangkan dengan serbuk kelor mencapai 10 hingga 15 menit. Karena tawas jarang diproduksi di Kaltim, pihak PDAM Samarinda mendatangkan tawas dari luar daerah, yaitu dari Sulawesi (Manado) dan Kupang. Tawas tersebut dicampur dengan aluminium dan sulfat sebelum digunakan untuk menjernihkan air sungai.Menurut Enos Tangke, penggunaan serbuk biji kelor lebih ekonomis dibanding tawas, apalagi tanaman kelor dapat dibudidayakan di Kaltim, sementara daun dan buahnya yang masih muda pun dapat dimanfaatkan untuk bahan makanan. Enos yang juga dosen pengasuh mata kuliah Pengendalian Pencemaran menambahkan, tanaman kelor yang dikembangbiakkan dengan biji dan stek dapat tumbuh dengan cepat di daerah berair, sehingga dapat dimanfaatkan untuk dibudidayakan di sekitar daerah aliran sungai (DAS) Mahakam.Dalam tiga bulan pertama tumbuhan tersebut sudah cukup besar dan enam bulan kemudian sudah berbuah dan bisa dimanfaatkan bijinya, katanya.Oleh sebab itu, tambahnya, memanfaatkan kelor untuk menjernihkan air merupakan alternatif terbaik dan lebih ekonomis, efisien serta turut melestarikan lingkungan dengan membudidayakan tanaman tersebut di sekitar DAS.(Aspek-35)BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangAir merupakan kebutuhan pokok semua makhluk hidup. Tanpa air, manusia tidak akan bertahan hidup lama. Air alam mengandung berbagai jenis zat, baik yang larut maupun yang tidak larut serta mengandung mikroorganisme. Air bersifat tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau. Air merupakan unsur penting utama bagi hidup kita di planet bumi ini. Dalam bidang kehidupan ekonomi modern kita, air juga merupakan hal utama untuk budidaya pertanian, industri, pembangkit tenaga listrik, dan transportasi. Air sangat penting di dalam mendukung kehidupan manusia, air juga mempunyai potensi yang sangat besar jika air tersebut tercemar, dalam menularkan atau mentransmisikan berbagai penyakit ( Anwar Daud, 2007). Air merupakan sumberdaya yang paling penting dalam kehidupan manusia maupun makhluk hidup lainnya. Meningkatnya jumlah penduduk dan kegiatan pembangunan telah mengakibatkan kebutuhan akan air meningkat tajam. Di lain pihak, ketersediaan air dirasa semakin terbatas bahkan di beberapa tempat sudah terjadi kekeringan. Hal itu semua terjadi sebagai akibat dari kualitas lingkungan hidup yang menurun, seperti pencemaran, penggundulan hutan, berubahnya tata guna lahan, dan lain-lain. Sumber-sumber air yang ada di bumi antara lain adalah air atmosfer, air permukaan, air laun dan air tanah. Air merupakan suatu sarana utama dalam meningkatkan derajat kesehatan. Jika kandungan bahan-bahan dalam air tersebut tidak mengganggu kesehatan, air dianggap bersih dan layak untuk diminum, air dikatakan tercemar jika terdapat gangguan terhadap kualitas air sehingga air tersebut tidak dapat digunakan untuk tujuan penggunaannya. Pencemaran air dapat terjadi karena masuknya makhluk hidup, zat, dan energi terdalam air oleh kegiatan manusia. Keadaan itu dapat menurunkan kualitas air sampai ke tingkat tertentu dan membuat air tidak berfungsi lagi sebagaimana mestinya (Mifbahuddin, 2010).Air merupakan pelarut penting, yang memiliki kemampuan yang dapat melarutkan zat-zat kimia lainnya, seperti garam-garam, gula, asam, beberapa jenis gas dan dan banyak macam molekul organik. Bahan-bahan mineral yang dapat terkandung dalam air adalah CaCO3, MgCO3, CaSO4, MgSO4, NaCl, Na2SO4, SiO2 dan sebagainya. Dimana air yang banyak mengandung ion-ion kalsium dan magnesium dikenal sebagai air sadah.Air sadah adalah air yang di dalamnya terlarut garam-garam kalsium dan magnesium, air sadah tidak baik untuk mencuci karena ion-ion Ca2+ dan Mg2+ akan berikatan dengan sisa asam karbohidrat pada sabun dan membentuk endapan sehingga sabun tidak berbuih. Senyawa-senyawa kalsium dan magnesium ini relatif sukar larut dalam air, sehingga senyawa-senyawa ini cenderung untuk memisah dari larutan dalam bentuk endapan atau precipitation yang kemudian melekat pada logam (wadah) dan menjadi keras (Bintoro, 2008 dalam Ginoest, 2010).Air sadah dapat menyebabkan terbentuknya kerak pada dasar ketel yang selalu digunakan untuk memanaskan air. Sehingga untuk memanaskan air tersebut diperlukan pemanasan yang lebih lama. Hal ini merupakan pemborosan energi. Timbulnya kerak pada pipa uap dapat menyebabkan penyumbatan sehingga dikhawatirkan pipa tersebut akan meledak, dan jika terjadi peledakan akan dapat menyebabkan polusi udara yang bisa menurunkan kualitas lingkungan dan lingkungan tidak bisa berfungsi sebagai mana mestinya. Untuk itu perlu dilakukan pengujian kesadahan. Manfaat penentuan atau pengujian kesadahan adalah untuk mengetahui tingkat kesadahan air, dan untuk dapat menentukan kesadahan digunakan metode Titrasi EDTA ( Ethylene Diamene Tetra Asetat).

B. Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang diangkat adalah:1. Berapa tingkat kesadahan total air sampel yang diteliti?2. Berapa kadar Ca dalam air yang diteliti?3. Berapa kadar Mg dalam air yang diteliti?4. Apakah air sampel yang diteliti layak dikonsumsi?

C. TujuanTujuan dari percobaan ini adalah sebagai berikut:1. Untuk mengetahui tingkat kesadahan total air yang diteliti.2. Untuk mengetahui kadar Ca dalam air yang diteliti. 3. Untuk mengetahui kadar Mg dalam air yang diteliti.4. Untuk mengetahui kelayakan konsumsi air yang diteliti.

BAB IITINJAUAN PUSTAKAA. KesadahanKesadahan air adalah kandungan mineral-mineral tertentu di dalam air, umumnya ion kalsium (Ca) dan magnesium (Mg) dalam bentuk garam karbonat. Air sadah atau air keras adalah air yang memiliki kadar mineral yang tinggi, sedangkan air lunak adalah air dengan kadar mineral yang rendah. Selain ion kalsium dan magnesium, penyebab kesadahan juga bisa merupakan ion logam lain maupun garam-garam bikarbonat dan sulfat (Wikipedia, 2011).Kesadahan merupakan petunjuk kemampuan air untuk membentuk busa apabila dicampur dengan sabun. Pada air berkesadahan rendah, air akan dapat membentuk busa apabila dicampur dengan sabun, sedangkan pada air berkesadahan tinggi tidak akan terbentuk busa. Penyebab air menjadi sadah adalah karena adanya ion-ion Ca2+, Mg2+. Atau dapat juga disebabkan karena adanya ion-ion lain dari polyvalent metal (logam bervalensi banyak) seperti Al, Fe, Mn, Sr dan Zn dalam bentuk garam sulfat, klorida dan bikarbonat dalam jumlah kecil (O-fish, 2003).Air yang banyak mengandung mineral kalsium dan magnesium dikenal sebagai air sadah, atau air yang sukar untuk dipakai mencuci. Senyawa kalsium dan magnesium bereaksi dengan sabun membentuk endapan dan mencegah terjadinya busa dalam air. Oleh karena senyawa-senyawa kalsium dan magnesium relatif sukar larut dalam air, maka senyawa-senyawa itu cenderung untuk memisah dari larutan dalam bentuk endapan atau presipitat yang akhirnya menjadi kerak.Air sadah tidak begitu berbahaya untuk diminum, namun dapat menyebabkan beberapa masalah. Air sadah dapat menyebabkanpengendapanmineral, yang menyumbat saluran pipa dan keran. Air sadah juga menyebabkan pemborosan sabun di rumah tangga, dan air sadah yang bercampur sabun dapat membentuk gumpalanscumyang sukar dihilangkan. Dalamindustri, kesadahan air yang digunakan diawasi dengan ketat untuk mencegah kerugian. Untuk menghilangkan kesadahan biasanya digunakan berbagai zat kimia (Wikipedia, 2011).Karena penyebab dominan/utama kesadahan adalah Ca2+ dan Mg2+, khususnya Ca2+, maka arti dari kesadahan dibatasi sebagai sifat/karakteristik air yang menggambarkan konsentrasi jumlah dari ion Ca2+ dan Mg2+, yang dinyatakan sebagai CaCO3 (Giwangkara, 2006 dalam Ihsan, 2011)

B. Jenis KesadahanTerdapat dua jenis kesadahan, yakni sebagai berikut:1. Kesadahan sementara Kesadahan sementara merupakan kesadahan yang mengandung ion bikarbonat (HCO3-), atau boleh jadi air tersebut mengandung senyawa kalsium bikarbonat (Ca(HCO3)2) dan atau magnesium bikarbonat (Mg(HCO3)2) Air yang mengandung ion atau senyawa-senyawa tersebut disebut air sadah sementara karena kesadahannya dapat dihilangkan dengan pemanasan air, sehingga air tersebut terbebas dari ion Ca2+ dan atau Mg2+. Dengan jalan pemanasan senyawa-senyawa tersebut akan mengendap pada dasar ketel (Wikipedia, 2011).Reaksinya:Ca(HCO3)2 dipanaskan CO2 (gas) + H2O (cair) + CaCO3 (endapan)Mg(HCO3)2 dipanaskan CO2 (gas) + H2O (cair) + MgCO3 (endapan)2. Kesadahan TetapKesadahan tetap adalah kesadahan yang mengadung anion selain ion bikarbonat, misalnya dapat berupa ion Cl-, NO3- dan SO42-. Berarti senyawa yang terlarut boleh jadi berupa kalsium klorida (CaCl2), kalsium nitrat (Ca(NO3)2), kalsium sulfat (CaSO4), magnesium klorida (MgCl2), magnesium nitrat (Mg(NO3)2), dan magnesium sulfat (MgSO4). Air yang mengandung senyawa-senyawa tersebut disebut air sadah tetap, karena kesadahannya tidak bisa dihilangkan hanya dengan cara pemanasan. Untuk membebaskan air tersebut dari kesadahan, harus dilakukan dengan cara kimia, yaitu dengan mereaksikan air tersebut dengan zat-zat kimia tertentu.Kesadahan tetap dapat dikurangi dengan penambahan larutan soda- kapur (terdiri dari larutan natrium karbonat dan magnesium hidroksida) sehingga terbentuk endapan kaslium karbonat (padatan/endapan) dan magnesium hidroksida (padatan/endapan) dalam air.Reaksinya: CaCl2 + Na2CO3 CaCO3 (padatan/endapan) + 2NaCl (larut)CaSO4 + Na2CO3 CaCO3 (padatan/endapan) + Na2SO4 (larut)MgCl2 + Ca(OH)2 Mg(OH)2 (padatan/endapan) + CaCl2 (larut)MgSO4 + Ca(OH)2 Mg(OH)2 (padatan/endapan) + CaSO4 (larut)Ketika kesadahan kadarnya adalah lebih besar dibandingkan penjumlahan dari kadar alkali karbonat dan bikarbonat, yang kadar kesadahannya eqivalen dengan total kadar alkali disebut kesadahan karbonat; apabila kadar kesadahan lebih dari ini disebut kesadahan non-karbonat. Ketika kesadahan kadarnya sama atau kurang dari penjumlahan dari kadar alkali karbonat dan bikarbonat, semua kesadahan adalah kesadahan karbonat dan kesadahan nonkarbonat tidak ada. Kesadahan mungkin terbentang dari nol ke ratusan miligram per liter, bergantung kepada sumber dan perlakuan dimana air telah subjeknya (Wikipedia, 2011).

C. Metode Penentuan KesadahanMetode yang dapat dilakukan untuk penentuan kesadahan adalah metode Titrasi EDTA ( Ethylene Diamene Tetra Asetat). EDTA berupa senyawa kompleks khelat dengan rumus molekul (HO2CCH2)2NCH2CH2N(CH2CO2H)2. Merupakan suatu senyawa asam amino yang secara luas dipergunakan untuk mengikat ion logam logam bervalensi dua dan tiga. EDTA mengikat logam melalui empat karboksilat dan dua gugus amina. EDTA membentuk kompleks kuat terutama dengan Mn (II), Cu (II), Fe (III), dan Co (III) (Anonim, 2008 dalam Ginoest, 2010).EDTA merupakan senyawa yang mudah larut dalam air, serta dapat diperoleh dalam keadaan murni. Tetapi dalam penggunaannya, karena adanya sejumlah tidak tertentu dalam air, sebaiknya distandardisasi terlebih dahulu.

HOOCCH2CH2COOHNCH2CH2NHOOCCH2CH2COOH

Gambar 2.1 Struktur EDTATerlihat dari strukturnya bahwa molekul tersebut mengandung baik donor elektron dari atom oksigen maupun donor dari atom nitrogen sehingga dapat menghasilkan khelat bercincin sampai dengan enam secara serempak (Khopkar, 1990 dalam Ginoest, 2010).Kesadahan total yaitu ion Ca2+ dan Mg2+ dapat ditentukan melalui titrasi dengan EDTA sebagai titran dan menggunakan indikator yang peka terhadap semua kation tersebut. Titrasi kompleks meliputi reaksi pembentukan ion-ion kompleks ataupun pembentukan molekul netral yang terdisosiasi dalam larutan. Persyaratan yang mendasari terbentuknya kompleks adalah tingkat kelarutan yang tinggi.EDTA biasa dikenal sebagai asam etilen diamina tetraasetat, mengandung atom oksigen dan nitrogen yang efektif dalam membentuk kompleks yang stabil dengan logam lain yang berbeda. EDTA adalah ligan yang dapat berkoordinasi dengan satu ion logam melalui dua nitrogen dan satu oksigennya. EDTA juga dapat berlaku sebagai ligan kudentat dan konsidentat yang membebaskan satu atau dua gugus oksigen dari reaksi yang kuat dengan logam lain (Brady, 1994 dalam Ihsan, 2011).EDTA membentuk satu kompleks kelat yang dapat larut ketika ditambahkan ke suatu larutan yang mengandung kation logam tertentu. Jika sejumlah kecil Eriochrome Black Tea atau Calmagite ditambahkan ke suatu larutan mengandung kalsium dan ion-ion magnesium pada satu pH dari 10,0 0,1, larutan menjadi berwarna merah muda. Jika EDTA ditambahkan sebagai satu titran, kalsium dan magnesium akan menjadi suatu kompleks, dan ketika semua magnesium dan kalsium telah manjadi kompleks, larutan akan berubah dari berwarna merah muda menjadi berwarna biru yang menandakan titik akhir dari titrasi. Ion magnesium harus muncul untuk menghasilkan suatu titik akhir dari titrasi. Untuk mememastikankan ini, kompleks garam magnesium netral dari EDTA ditambahkan ke larutan buffer.Penentuan Ca dan Mg dalam air sudah dilakukan dengan titrasi EDTA. pH untuk titrasi adalah 10 dengan indikator Eriochrom Black T (EBT). Pada pH lebih tinggi, 12, Mg(OH)2 akan mengendap, sehingga EDTA dapat dikonsumsi hanya oleh Ca2+ dengan indikator murexide. Adanya gangguan Cu bebas dari pipa-pipa saluran air dapat di masking dengan H2S. EBT yang dihaluskan bersama NaCl padat kadangkala juga digunakan sebagai indikator untuk penentuan Ca ataupun hidroksinaftol. Seharusnya Ca tidak ikut terkopresitasi dengan Mg, oleh karena itu EDTA direkomendasikan (Ginoest, 2010).

D. Standar Jenis KesadahanKandungan kapur yang terdapat dalam air, agar tidak kurang dan tidak juga berlebih maka perlu diterapkan standar suatu air dikatakan sadah atau berlebih kesadahannya. Standar kualitas menetapkan kesadahan total adalah 5-10 derajat Jerman. Apabila kurang dari 5 derajat Jerman maka air akan terasa lunak dan sebaliknya. Jika dalam air mengandung lebih dari 10 derajat Jerman maka akan merugikan bagi manusia.Di kalangan masyarakat yang awam, sangat sulit untuk membedakan mana air yang tingkat kesadahannya tinggi. Mereka hanya bisa memperkirakan saja berdasarkan apa yang ditimbulkan dari air, misalnya mereka mengamati kerak yang ditimbulkan air pada dasar panci memberikan sedikit pemahaman pada masyarakat bahwa air yang dikonsumsinya itu tingkat kesadahannya tinggi, dan sebaliknya jika tidak terlihat kerak yang ditimbulkan artinya bahwa air yang dikonsumsinya tingkat kesadahannya masih tergolong rendah (Sanropie dkk, 1984 dalam Resthy, 2011)..Standar kesadahan air meliputi (Bakti Husada, 1995 dalam Resthy 2011):1. Standar kesadahan menurut WHO, 1984, mengemukakan bahwa :a. Sangat lunak sama sekali tidak mengandung CaCO3;b. Lunak mengandung 0-60 ppm CaCO3;c. Agak sudah mengandung 60-120 ppm CaCO3;d. Sadah mengandung 120-180 ppm CaCO3;e. Sangat sadah 180 ppm ke atas.2. Standar kesadahan menurut E. Merck, 1974, bahwa :a. Sangat lunak antara 0-4 OD atau 0-71 ppm CaCO3;b. Lunak antara 4-8 OD atau 71-142 ppm CaCO3;c. Agak sadah antara 8-18 OD atau 142-320 ppm CaCO3;d. Sadah 18-30 OD atau 320-534 ppm CaCO3;e. Sangat sudah 30 OD keatas atau sekitar 534 ppm ke atas.3. Standar kesadahan menurut EPA, 1974, bahwa :a. Sangat lunak sama sekali tidak mengandung CaCO3;b. Lunak, antara 0-75 ppm CaCO3;c. Agak sadah, antara 75-150 ppm CaCO3;d. Sadah, 150-300 ppm CaCO3;e. Sangat sadah 300 ppm ke atas CaCO3.4. Kesadahan merupakan salah satu sifat kimia yang dimiliki air. Kesadahan air disebabkan adanya ion ion Ca2+ dan Mg2+. Berdasarkan Standar kesadahan menurut PERMENKES RI, 2010 batas maksimum kesadahan air minum yang dianjurkan yaitu 500 mg/L CaCO3. Bila melewati batas maksimum maka harus diturunkan (pelunakan).Dari data tersebut dapat dilihat jelas bahwa air yang dikatakan sadah adalah air yang mengandung garam mineral khususnya CaCO3 sekitar 120-180 ppm menurut WHO, sedangkan menurut Merck air dikatakan sadah jika mengandung 320-534 ppm atau sekitar 18-30 OD, menurut EPA air yag dikatakan sadah jika mengandung CaCO3 sekitar 150-300 ppm, dan menurut PERMENKES RI, 2010 batas maksimum kesadahan air minum yang dianjurkan yaitu 500 mg/L CaCO3. Bila melewati batas maksimum maka harus diturunkan (pelunakan) (Bakti Husada, 1995 dalam Resthy, 2011).

E. Dampak dari Kesadahan Air yang Kurang dan yang BerlebihAir jika tidak mengandung kapur atau tidak sadah akan terasa lunak atau hambar karena tidak mengandung garam-garam mineral sehingga akan mengurangi selera dalam mengkonsumsinya. Akan tetapi, jika di dalam air kandungan kapurnya sangat tinggi atau dengan kata lain terlalu banyak mengandung garam-garam mineral justru akan memberikan dampak yang buruk bagi kehidupan. Oleh karena itu, dirasa perlu untuk mengetahui dampak apa saja yang dapat ditimbulkan jika kandungan kapur dalam air berlebih atau kesadahannya tinggi (Sanropie dkk, 1984 dalam Resthy, 2011).Air lunak atau air yang tidak mengadung kapur mempunyai kecenderungan menyebabkan korosi pada pipa. Sedangkan jika air memiliki kandungan kapur yang banyak atau tingkat kesadahannya tinggi, maka mengakibatkan terbentuknya kerak-kerak pada dinding pipa yang menyebabkan penyempitan pipa, sehingga memperkecil debit aliran air. Dalam rumah tangga hal tersebut menyebabkan terbentuknya kerak pada dinding peralatan memasak sehingga menyebabkan pemakaian bahan bakar yang lebih banyak dan menyebabkan pemakaian sabun yang semakin tinggi (Bakti Husada, 1995 dalam Resthy, 2011).Apabila kandungan CaCO3 atan MgCO3 dalam air itu melewati batas 10 derajat Jerman maka akan menyebabkan, antara lain (Sanropie dkk, 1984 dalam Resthy, 2011):a. Menyababkan lapisan kerak pada alat dapur yang terbuat dari logam;b. Kemungkinan terjadinya ledakan pada boiler;c. Pipa air menjadi terumbat;d. Sayur-sayuran menjadi keras apabila dicuci dengan air bersih.Air sadah tidak terlalu berbahaya untuk diminum, akan tetapi dapat menyebabkan beberapa masalah jika dikonsumsi dalam jangka panjang, hal tersebut dapat menimbulkan osteoporosis atau pengapuran pada tulang manusia. Air sadah dapat menyebabkan pengendapan mineral, yang menyumbat pipa dan keran. Air sadah juga menyebabkan pemborosan sabun di rumah tangga, selain itu air sadah dapat membentuk gumpalan scum yang sukar dihilangkan. Dalam industri, kesadahan air yang digunakan diawasi ketat untuk mencegah kerugian. Untuk menghilangkan kesadahan biasanya digunakan beberapa zat kimia ataupun dengan menggunakan resin pertukaran ion (Kris, 2006 dalam Resthy, 2011).Air sadah membawa dampak negatif, yaitu (Anoymous, 2009 dalam Resthy, 2011):1. Menyebabkan sabun tidak berbusa karena adanya hubungan kimiawi antara kesadahan dengan molekul sabun sehingga sifat detergen sabun hilang dan pemakaian sabun menjadi lebih boros;2. Menimbulkan kerak pada ketel yang dapat menyumbat katup-katup ketel karena terbentuknya endapan kalsium karbonat pada dinding atau katup ketel. Akibatnya hantaran panas pada ketel air berkurang sehingga memboroskan bahan bakar.

BAB IIIMETODE PERCOBAAN

A. Alat dan Bahan1. Alat :a. Batang Pengadukb. Botol Semprotc. Bulp d. Buret e. Erlenmeyer 250 mLf. Gelas Kimia 250 mLg. Gelas Kimia 300 mLh. Gelas Ukur 50 mLi. Pipet Tetesj. Pipet Volumek. Statif l. Sendok tanduk

2. Bahan:a. Air sumur (sampel)b. Aquadesc. Buffer pH 10d. Eriochrom Black Tea (EBT)e. Larutan Etylene Diamine Tetra Asestat (EDTA) 0,01 Mf. Murexideg. Larutan NaOH 1 N

B. Prosedur Kerja1. Penentuan Kesadahan Total Memipet 25 mL sampel kemudian memasukkan ke dalam Erlenmeyer lalu menambahkan 2 mL larutan Buffer pH 10 kemudian menambahkan sedikit indikator EBT hingga berwarna merah muda dan menitrasi dengan larutan EDTA hingga berubah warna dari merah muda menjadi biru.2. Penentuan Kadar Kalsium (Ca)Memipet 25 mL sampel air kemudian memasukkan ke dalam Erlenmeyer lalu menambahkan larutan 3 mL Natrium Hidroksida (NaOH) 1 N, kemudian menambahkan sedikit indikator murexide hingga berwarna merah muda dan menitrasi dengan larutan EDTA hingga berubah warna dari merah muda menjadi ungu.

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan1. Penentuan Kesadahan TotalZat yang BereaksiHasilKeterangan

25 mL sampel air ditambahkan buffer pH 10

Larutan bening

Ditambahkan indikator Eriochrome Black Tea (EBT)Larutan berwarna merah muda

Dititrasi dengan larutan EDTA 0,01 M

Larutan berwarna biru

Volume EDTA : 5,5 mL

2. Penentuan Kesadahan CaZat yang BereaksiHasilKeterangan

25 mL sampel air ditambahkan buffer pH 12

Larutan bening

Ditambahkan indikator Murexide

Larutan berwarna merah muda

Dititrasi dengan larutan EDTA 0,01 M

Larutan berwarna ungu

Volume = 3,3 mL

B. Perhitungan1. Kesadahan Total : Dik: Vol EDTA = 5,5 mL[EDTA] = 0,01 MMr CaCO3 = 100 gr/mol Dit: Kesadahan Total .?Peny:Kesadahan Total : Kadar CaCO3 = A [EDTA] Mr CaCO3 1000mL sampelMr CaCO3 = 1. Ar Ca + 1. Ar C + 3. Ar O= 40 + 12 + 3. 16= 40 + 12 + 48= 100 gr/molKadar CaCO3 = A [EDTA] Mr CaCO3 1000mL sampel = 5,5 mL 0,01 mol/L 100 gr/mol 1000mg/gr25 mL= 220 mg/L= 220 ppm2. Kadar CaDik: Vol EDTA = 3,3 mL[EDTA] = 0,01 MAr Ca = 40 Dit: [Ca] .?Penye:Kadar Ca = B [EDTA] Ar Ca 1000mL sampelKadar Ca= 3,3 mL 0,01 mol/L 40 gr/mol 1000mg/gr25 mL= 52,8 mg/L= 52,8 ppm3. Kadar MgDik: Vol EDTA A = 5,5 mLVol EDTA B= 3,3 mL[EDTA] = 0,01 MAr Mg = 24 Dit: [Mg] .?Penye:

Kadar Mg = ( Volume A Volume B)Kadar Mg= C [EDTA] Ar Mg 1000mL sampel= (5,5 3,3) mL x 0,01 mol/L x 24 gr/mol x 1000 mg/gr25 mL= 2,2 mL x 0,01mol/L x 24 gr/mol x 1000 mg/g25 mL= 21,12 mg/L= 21,12 ppm

C. Pembahasan Pada praktikum kesadahan ini, sampel diambil dari sumur di daerah sekitar Minasaupa. Praktikan melakukan beberapa percobaan yakni untuk menentukan kesadahan total, kesadahan kalsium dan kesadahan magnesium terhadap sampel air sumur.Langkah pertama yang dilakukan yaitu penentuan kesadahan total. Sampel yang digunakan sama dengan sampel pada penentuan kalsium (Ca). Sampel ditambahkan dengan larutan buffer pH 10 karena indikator yang akan digunakan yaitu indikator EBT, Setelah penambahan indikator Eriochrom Black Tea (EBT) diperoleh larutan berwarna merah muda, selanjutnya dititrasi dengan EDTA. Jika EDTA dijadikan sebagai titran, maka larutan akan berubah dari warna merah muda menjadi warna biru. Pada titik akhir titrasi diperoleh volume titran sebesar 5,5 mL, dan kadar CaCO3 sebanyak 220 mg/L. Berdasarkan standar kesadahan menurut PERMENKES RI, 2010 batas maksimum kesadahan air minum yang dianjurkan yaitu 500 mg/L CaCO3 (Bakti Husada, 1995 dalam Resthy, 2011), dapat dikatakan bahwa air sumur yang diteliti layak konsumsi karena tidak melebihi nilai ambang batas yang dianjurkan.Langkah kedua adalah penentuan kalsium (Ca), pertama-tama sampel dimasukkan ke dalam erlenmeyer kemudian ditambahkan dengan NaOH sebanyak 3 mL. Fungsi penambahan NaOH disini yaitu untuk meningkatkan pH sampel. Selanjutnya ditambahkan dengan mureksid. Mureksid berfungsi sebagai indikator, setelah penambahan indikator mureksid dihasilkan larutan warna merah muda. Menurut teori pada pH lebih tinggi 12, Mg akan mengendap sehingga EDTA hanya dapat diikat oleh Ca2+ dengan indikator mureksid. Larutan kemudian dititrasi dengan EDTA sampai warna larutan berubah menjadi ungu. Volume titran yang digunakan yaitu sebesar 3,3 mL dengan kadar kalsium (Ca) sebesar 52,8 mg/L, artinya dalam 1 liter air mengandung 52,8 mg kalsium (Ca). Sedangkan untuk penentuan Magnesium (Mg) pada praktikum kali ini dilakukan dengan cara mengurangi volume titran kesadahan total dengan kadar Ca dan diperoleh hasil kadar magnesium (Mg) sebesar 21,12 mg/L, yang artinya dalam 1 liter air mengandung 21,12 mg magnesium (Mg).

BAB VPENUTUP

A. KesimpulanDari pembahasan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa:1. Nilai kesadahan total sampel air adalah 220 mg/L CaCO3.2. Nilai kesadahan kalsium sampel air adalah 52,8mg/L.3. Nilai kesadahan magnesium sampel air adalah 21,12 mg/L.4. Berdasarkan standar kesadahan menurut PERMENKES RI, 2010 batas maksimum kesadahan air minum yang dianjurkan yaitu 500 mg/L CaCO3 (Bakti Husada, 1995 dalam Resthy, 2011). Jadi dapat disimpulkan bahwa air tersebut layak untuk dikonsumsi..B. SaranAdapun saran yang dapat diberikan oleh praktikan adalah:1. Berhati-hati dalam menggunakan alat.2. Jangan tergesa-gesa saat melakukan percobaan.3. Sebaiknya menguasai prosedur kerja percobaan dan mengetahui materi tentang percobaan yang akan dilakukan.4. Sebaiknya jangan terlambat pada saat akan melakukan praktikum.

DAFTAR PUSTAKA

Daud, Anwar. 2007. Aspek Kesehatan Penyediaan Air Bersih. CV.Healthy & Sanitation : Makassar

Ginoest. 2010. Penentuan Kadar Kesadahan Air dengan Metode TitrasiEDT. Online: http://ginoest.wordpress.com/2010/03/23/17/. Diakses pada tanggal 20 Oktober 2011

Ihsan. 2011. Analisa Kimia Sampel Air Sungai : Penentuan Kesadahan Total dan Sementara dalam Air . Online : http://chemistryismyworld.blogspot.com/2011/05/analisa-kimia-sampel-air-sungai.html. Diakses pada tanggal 20 Oktober 2011

Mifbahuddin, 2010. Pengaruh Ketebalan Karbon Aktif Sebagai Media Filter Terhadap Penurunan Kesadahan Air Sumur Artetis. Online : http://www.google.co.id/ Pengaruh Ketebalan Karbon Aktif Sebagai Media Filter Terhadap Penurunan Kesadahan Air Sumur Artetis.html. Diakses pada tanggal 20 Oktober 2011

O-fish. 2003. Parameter Air. Online : http://www.o-fish.com/parameter_air.htm. Diakses pada tanggal 22 Oktober 2011

Resthy, 2011. Laporan Akhir Kesadahan. Online : http://perutbuncitmeletus.blogspot.com/2011/10/laporan-akhir-kesadahan.html. Diakses pada tanggal 22 Oktober 2011

Wikipedia. 2011. Kesadahan Air. Online : http://id.wikipedia.org/wiki/Kesadahan_air. Diakses pada tanggal 20 Oktober 2011