Keratitis Ulseratif Perifer Pada Systemic Lupus Erythematosus

22

description

krt

Transcript of Keratitis Ulseratif Perifer Pada Systemic Lupus Erythematosus

  • Systemic Lupus Erythematosus (SLE) pertama kali di temukan oleh Rose dan Pillsbury pada tahun 1939.

    Penyakit ini kronis, sering progresif dan penyakit pleomorphic multisystem dari etiologi yang tidak diketahui.

    Gejala klinik SLE mungkin ringan atau berat, rekuren atau berkelanjutan, yang disertai dengan peradangan yang luas di hampir semua organ tubuh.

  • Case report

    Case diambil dari wanita berusia 55 tahun dengan riwayat SLE (Systemic Lupus Erythematosus)

  • Wanita 55 tahun datang ke pelayanan Uveitis dan Imunologi Rumah Sakit Mata dan Telinga Massachusetts pada tanggal 21 Januari 1993 ke spesialis mata dengan keluhan nyeri berulang dan merah pada matanya.

  • Pasien didiagnosis SLE sejak 1981. pasien mempunyai riwayat infiltrasi perifer pada kornea OS, Wanita ini mempunyai gejala sakit dan merah pada mata

  • Pericarditis pada tahun 1990Thyrotoxicosis tahun 1984Osteoporosis ArthritisDepresi dan migrainMRI perubahan non spesifik bilateral lobus temporal

  • Visus : OD : 20/20 OS : 20/40Inspeksi : tidak ada ruam Kemosis dan injeksi konjungtivaInfiltrat pada kornea mata kiri Pemeriksaan funduskopi : normal

  • 1) Meibomitis OU 2) Keratoconjunctivitis sicca (KCS), OS 3) Resolving Recurrent Corneal Infiltrate, OS 4) Cataracts, OU (OS>OD) 5) Systemic Lupus Erythematosus

  • Pada tahun 1993 pasien merasakan mata merah dan seperti ada benda asing di mata kirinya.Visus menurun 20/100Terdapat 1+ injeksi konjungtiva dan infiltrat kornea perifer pada mata kirinya.Biopsi konjungtiva:Limfosit disekitar pada area keratitis periferMarginal keratitis khas pada SLE

  • 4 bulan kemudian pada agustus 1993, keratitis muncul lagi (OS), karena faktor stress yang berat. Visus 20/30 OD dan 20/40 OS.Infiltrat perifer kornea yang baru muncul lagi(OS)

  • Pasien mulai dengan Methotrexate satu dosis 2,5mg/minggu. Pengobatan ini menurunkan kejadian ulangan dan gejala yang berat pada keratitis.

  • Pada 19 Oktober 1994, pasien kembali mengalami mata kemerahan dan sakit pd mata kiri.Visus 20/25 OD dan 20/40 OSInjeksi konjungtiva 1+Infiltrat perifer kornea terlihat pada uji floureseinPasien dianjurkan untuk melanjutkan terapinyaDua hari kemudian pasien kembali dengan peningkatan sakit pada mata , dan ulkus kornea perifer

  • Diagnosis keratitis ulseratif perifer ditegakkan . Hampir bisa dipastikan etiologi dari pasien ini adalah infeksi mata lokal lawan proses sistemik, spesifikasi untuk SLE

  • Lesi peradangan pada mata (skleritis, uveitis, choroiditis dan vaskulitis retina) adalah kriteria tambahan. Beberapa pasien didiagnosis pasti SLE dengan diawali dengan peradagan pada mata.

  • Kornea Gejala SLE biasanya hanya sebatas epiteliumKonjungtiva/skleraKemosis, episkleritis berulang atau skleritis Retinal/ChoroidalSegmen posterior ditemukan cotton-wool spots, retinal hemorrhages, retinal edema and optic disk edema

  • Okular Pengobatan okular yang timbul akibat SLE yaitu berdasarkan dasar penyakitnya :Keratitis air mata buatan, lensa kontak yang lunakSteroid topikal dan sistemik Sistemik Konservatif : Istirahat yang adekuat ( tidur dan menghindari lelah)Asupan gizi yang baikPakai krim anti UVHindari kontak langsung sinar UV

  • NSAID athralgia, myalgia Penambahan prednison gejala SLE yang sudah berat

  • Riwayat pasien diatas mencontohkan sulitnya terapi pada kasus SLE dengan Keratitis Periferal UlseratifEpidemiologyInsiden SLE 2,7-7,6 per 100.000 kasus baru per tahunPrevalensi di US 15,5-50 kasus per 100.000Banyak terdapat pada usia 15-45 tahunWanita >pria (9:1)

  • faktor genetik Interaksi gen Infeksi virusRadiasi UVObat (hydralazine, procainamide, penisilin, sulfonamides, phenytoin emas, isoniazide dan methyldopa)Menghasilkan auto-antibodi yang meliputi anti nuclear antibodi

  • Faktor genetik penurunan fungsi T-lymfosit menurunnya fungsi T-helper dan limfosit B kompleks Ag-Ab tertimbung di dalam jaringan dan organ manifestasi sistemik

  • Organ System Clinical Manifestations

    Articulararthralgias, arthritis Cutaneousrash, alopecia, ulcers, photosensitivity Renalglomerulonephritis Cardiovascularpericarditis, Raynaud's phenomenon, thrombophlebitis Gastrointestinalnausea, vomiting, abdominal pain Neurologicalbehavioral disturbance, seizures, mononeuritis Pulmonarypleural effusions, pleurisy, pneumonitis Ocularkeratitis episcleritis, scleritis, retinopathy

  • 1) Abdou NI, et al. Supressor T-cell Abnormality in Idiopathic Systemic Lupus Erythematosus. Immunopathol 6:192, 1976 2) Albert & Jakobiec. Principles and Practice of Ophthalmology. Vol. 5. WB Saunders and Co., 1994 3) Aronson AJ, Ordonez, NG, et al. Immune Complex Deposition in the Eye in Systemic Lupus Erythematosus. Arch Intern Med 139:1312, 1979 4) Blaszcyzyk M, et al. Plasmapheresis in the Treatment of Systemic Lupus Erythematosus. Arch Immunol Ther Exp (Warz.) 29:769 1981 5) Cohen AS, et al. Preliminary Criteria for the Classification of Sytemic Lupus Erythematosus. Bull Rheum Dis. 21:643, 1971 6) Copetto J, Lessell S. Retinopathy in Systemic Lupus Retinopathy. Arch Ophthalmol 95:794, 1977 7) Drosos AA, et al. Unusual Eye Manifestations in Systemic Lupus Erythematosus Patients. Clin Rheumatol 8:49, 1989 8) Foster CS, Sainz de la Maza M. The Sclera. Springer Verlag New York Inc., 1994 9) Foster CS. Immunosuppressive Therapy in External Ocular Inflammatory Disease. Ophthalmology 87:146, 1980 10) Foster CS. Ocular Surface Manifestations of Neurological and Systemic Disease. Int Ophth Clin 19:207, 1979