SLE (Sistemics lupus erythematosus)

27
KELOMPOK 2A SLE (Sistemics lupus erythematosus)

Transcript of SLE (Sistemics lupus erythematosus)

KELOMPOK 2A

KELOMPOK 2ASLE (Sistemics lupus erythematosus)

Yulita Zulailiah 15142011002Evi Rosida 15142011006Intan Nur Karimah 15142011010Mahabbatul Layna Fadli 15142011014Monika Priyanti15142011018Nur Helmah Dianti 15142011022Prayugi Pangesty15142011026Erhasmi Rezkiawan15142011031M. Reza Pahlivi 15142011035M. Didy Supiani 15142011039Khairunnisa 15142011052Fenny Noorhayati Wahyuni 15142011048Aulya Aprina Sarri15142011053Rini Maulida 15142011030Kelompok 2A

SLE (Sistemics lupus erythematosus)DEFINISI

ETIOLOGI

PATOFIOLOGI

MANIFESTASI KLINIK

PEMERIKSAAN PENUNJANGKOMPLIKASI

PENATALAKSANAAN

PENCEGAHAN

DIAGNOSA

INTERVENSI

End

Penyakit lupus adalah penyakit sistem daya tahan, atau penyakit autoimun artinya tubuh pasien lupus membentuk antibodi yang salah arah, yang akhirnya merusak organ tubuh sendiri, seperti ginjal, hati, sendi, sel darah merah, leukosit, atau trombosit dan organ lain.

DefinisiNext

SLE atau LES (lupus eritematosus sistemik) adalah penyakit radang atau imflamasi multisystem yang penyebabnya diduga karena adanya perubahan system imun (Albar, 2003).

Penyakit SLE akan memberikan tanda-tanda seperti kupu-kupu pada wajah berupa ruam merah yang menutupi pipi.

Next

SLE (Sistemics lupus erythematosus)

Hingga kini faktor yang merangsangkan sistem pertahanan diri untuk menjadi tidak normal belum diketahui. Namun terdapat banyak bukti bahwa Sistemik lupus erythematosus (SLE) bersifat multifaktor, mencakup :GenetikInfeksiLingkunganStressCahaya matahariFaktor Resiko : hormon, imunitas, obat

Etiologi

7

PATOFISIOLOGI

Manifestasi KlinisGejala pada setiap penderita berlainan, serta ditandai oleh masa bebas gejala (remisi) dan masa kekambuhan (eksaserbasi). Pada awal penyakit, lupus hanya menyerang satu organ, tetapi di kemudian hari akan melibatkan organ lainnya.

Next

Manifestasi KlinisSistem Muskuloskeletal

Sistem Integument (Kulit)

Sistem kardiak

Sistem pernafasan

Organ lainnya yang diserang:

Sistem Vaskuler

Sistem Perkemihan

Sistem Saraf

Sistem Muskuloskeletal

Nyeri Otot

Sistem Integument (Kulit)

Sistem kardiak

Perikarditis

Sistem pernafasan

Nyeri dada dan sesak nafas

Sistem vaskuler

Peradangan pada Kulit

Sistem Perkemihan

Glomerulus yang mengalami kerusakan

Sistem Saraf

Depresi dan Psikosis

Pemeriksaan Lab yang dilakukan terhadap pasien SLE:Tes ANA ( Anti Nuclear Antibody)Tes Anti dsDNA (double stranded)Tes Antibodi anti-S (Smith)Tes Anti-RNP (Ribonukleoprotein), anti- ro/anti-SS-A, anti-La (antikoagulan lupus anti SSB, dan antibodi antikardiolipin)Komplemen C3, C4, dan CH50 (komplemen hemolitik)Tes sel LETes anti ssDNA (single stranded) Jika ssDNA + menderita nefritisPemeriksaan Penunjang

Gagal ginjal PerikarditisPeradangan membran pleuraVaskulitissusunan saraf pusat termasuk stroke dan kejang. Perubahan kepribadian, termasuk psikosis dan depresi dapat terjadiKomplikasi

Pengobatan SLE meliputi terapi nonfarmakologi dan terapi farmakologi (Herfindal et al., 2000), sebagai berikut :Terapi nonfarmakologiTerapi farmakologiNSAIDAntimalariaKortikosteroidSiklofosfamidTerapi hormone Antiinfeksi/Antijamur/Antivirus Penatalaksanaan

Mencegah penyakit lupus bisa dilakukan dengan cara :Menghindari stres dan menerapkan pola hidup sehatMengurangi kontak langsung berlebihan dengan sinar matahariBerhenti merokokBerolah-raga teraturMelakukan diet nutrisi

Pencegahan

Nyeri berhubungan dengan inflamasi dan kerusakan jaringan.Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan proses penyakit.Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya sumber informasi.Isolasi sosial berhubungan dengan perubahan pada penampilan fisik.Perubahan nutrisi berhubungan dengan mual/ muntah.

Diagnosa keperawatan

Nyeri berhubungan dengan inflamasi dan kerusakan jaringan.1. Kaji Keluhan Nyeri : Pencetus, catat lokasi, karakteristik, dan intensitas (skala nyeri 1-10).2. Tutup luka sesegera mungkin kecuali perawatan luka bakar metode pemajanan pada udara terbuka.3. Lakukan penggantian balutan dan debridemen setelah pasien di beri obat dan/atau pada hidroterapi.Intervensi

Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan proses penyakit.1. Kaji kulit setiap hari. Catat warna, turgor,sirkulasi dan sensasi. Gambarkan lesi dan amati perubahan.2. Pertahankan/instruksikan dalam hygiene kulit, misalnya membasuh kemudian mengeringkannya dengan berhati-hati dan melakukan masase dengan menggunakan lotion atau krim.3. Tutupi luka tekan yang terbuka dengan pembalut yang steril atau barrier protektif, mis, duoderm, sesuai petunjuk.

Next

TERIMA KASIH