kepemimpinan-8 kumpulan teori tentang kepemimpinan yang akan dipakai oleh anak kuliah
description
Transcript of kepemimpinan-8 kumpulan teori tentang kepemimpinan yang akan dipakai oleh anak kuliah
Pengantar
Penelitian berfokus pada dua isu kepemimpinan yang penting:
1. Mengapa sebagian anggota organisasi menjadi pemimpin, sedangkan yang lainnya tidak
2. Mengapa sebagian pemimpin berhasil, sedangkan sebagian lainnya gagal
Apakah Kepemimpinan Itu?
• Kepemimpinan – proses mempengaruhi orang lain untuk memfasilitasi pencapaian sasaran-sasaran organisasi
• Seseorang tidak harus berada dalam posisi kepemimpinan formal untuk menampilkan perilaku kepemimpinan
Ciri-ciri Bennis tentang Pemimpin dari Kelompok yang Efektif:
1. Mereka memberikan arahan dan arti bagi orang-orang yang mereka pimpin
2. Mereka menumbuhkan kepercayaan
3. Mereka mendorong tindakan dan pengambilan risiko
4. Mereka memberikan harapan
1. Mereka memberikan arahan dan arti bagi orang-orang yang mereka pimpin
2. Mereka menumbuhkan kepercayaan
3. Mereka mendorong tindakan dan pengambilan risiko
4. Mereka memberikan harapan
Pendekatan Trait terhadap Kepemimpinan
• Berasumsikan sejumlah trait individu dari pemimpin efektif dapat ditemukan• inteligensi• kepribadian• ciri-ciri fisik
• Berdasarkan penelitian yang menghubungkan berbagai trait dengan kriteria keberhasilan tertentu• Temuan penelitian ini kontradiktif
Traits Terkait Keefektifan Kepemimpinan:
Inteligensi Kepribadian Kemampuan
Pertimbangan Ketegasan mengambil keputusanPengetahuan Kefasihan berbicara
Kemampuan BeradaptasiKesiagaan KreativitasIntegritas pribadiKepercayaan-diriKontrol dan keseimbangan emosiMandiri (tidak konformis)
Kemampuan menumbuhkan kerja samaMampu bekerja samaPopularitas dan gengsiMudah bergaul (kemampuan interpersonal)Partisipasi sosialTaktik, diplomasi
Kelemahan Teori Kepemimpinan Trait
• Daftar trait yang mungkin penting tidak terbatas• Hasil tes trait tidak selalu konsisten dalam
memprediksi keefektifan pemimpin• Pola perilaku yang efektif sangat tergantung
pada situasi• Pendekatan trait gagal memberikan wawasan
tentang apa yang dilakukan pemimpin yang efektif dalam pekerjaannya
Pendekatan Perilaku terhadap Kepemimpinan: The Michigan Studies (1 dari 2)
• Pemimpin job-centered.• Berfokus pada penyelesaian tugas• Menggunakan supervisi melekat dan
prosedur tertentu• Mengandalkan pada paksaan
(coercion), imbalan, dan kekuasaan terlegitimasi untuk mempengaruhi perilaku dan kinerja bawahan
Pendekatan Perilaku terhadap Kepemimpinan: The Michigan Studies (2 dari 2)
• Pemimpin employee-centered.• Berfokus pada orang yang melakukan
pekerjaan• Meyakini pendelegasian pengambilan
keputusan• Peduli dengan kemajuan,
perkembangan, dan pencapaian pribadi bawahan
Cara Manajer Meningkatkan Perilaku Employee-Centered (1 dari 2)
1. Sebisa mungkin, gunakan imbalan, bukan hukuman, untuk menguatkan dan memodifikasi perilaku bawahan
2. Jagalah jalur komunikasi selalu terbuka3. Dengarkan4. Coba berikan imbalan positif pada bawahan
Cara Manajer Meningkatkan Perilaku Employee-Centered (2 dari 2)
1. Jika memungkinkan, berikan kesempatan bawahan untuk mencapai tujuan karier pribadinya
2. Jangan takut mengakui kesalahan
Pendekatan Perilaku terhadap Kepemimpinan: The Ohio State Studies• Inisiasi struktur.
• Mengatur dan mendefinisikan hubungan dalam kelompok
• Cenderung membuat pola dan saluran komunikasi yang baku
• Mengatur bagaimana sebuah tugas dilakukan
• Konsiderasi.• Perilaku yang menunjukkan persahabatan,
saling percaya, rasa hormat, kehangatan, dan keakraban antara pemimpin dan pengikut
Kelemahan Teori Perilaku tentang Kepemimpinan
• Keterkaitan antara kepemimpinan dan indikator kinerja organisasi penting belum benar-benar dijelaskan• Teori ini tidak memperhitungkan peran variabel lingkungan dalam keefektifan kepemimpinan• Teori ini tidak memperhitungkan variabel situasional
Teori Situasional tentang Kepemimpinan
•Mengadvokasi agar pemimpin memahami perilaku mereka sendiri, perilaku bawahan, dan situasi sebelum menggunakan gaya kepemimpinan tertentu
• Pendekatan ini mensyaratkan pemimpin agar memiliki keterampilan diagnostik dalam perilaku manusia
Teori Kepemimpinan Situasional yang Penting
•Model Kontingensi Kepemimpinan Fiedler
•Model Kepemimpinan Vroom-Jago
•Model Kepemimpinan Jalur-Tujuan
•Model Kepemimpinan Situasional
Hersey-Blanchard
•Model Kontingensi Kepemimpinan Fiedler
•Model Kepemimpinan Vroom-Jago
•Model Kepemimpinan Jalur-Tujuan
•Model Kepemimpinan Situasional
Hersey-Blanchard
Model Kontingensi Kepemimpinan Fiedler
• Kinerja kelompok bergantung pada interaksi antara gaya kepemimpinan dan keuntungan situasional
• Gaya kepemimpinan• Kepemimpinan berorientasi-tugas• Kepemimpinan berorientasi-hubungan
• Faktor-faktor situasional• Hubungan pemimpin-anggota• Struktur tugas• Position power
Karakteristik situasional
II II II III III IV IV V V VI VI VII VII VIII VIII
BaikBaik Baik Baik Baik Baik Baik Baik BurukBuruk BurukBuruk BurukBuruk Buruk Buruk
TinggiTinggi Tinggi Tinggi RendahRendah RendahRendah TinggiTinggi TinggiTinggi RendahRendah RendahRendah
KuatKuat LemahLemah KuatKuat Lemah Kuat LemahLemah Kuat Lemah Kuat Kuat Lemah Lemah
Situasi Situasi
Hubungan Hubungan pemimpin-anggota pemimpin-anggota
Struktur tugas Struktur tugas
Position powerPosition power
Gaya Gaya kepemimpinan kepemimpinan yang sesuaiyang sesuai
Berorientasi-tugasBerorientasi-tugas Beorientasi-hubunganBeorientasi-hubunganBerorientasi- Berorientasi- tugas tugas
Situasi yangSituasi yangmenguntungkanmenguntungkan
Situasi yang Situasi yang tidak menguntungkantidak menguntungkan
Rangkuman Variabel Situasional Fiedler dan Gaya Kepemimpinan yang Sesuai
Tindakan Pemimpin untuk Mengubah Situasi(1 dari 3)
Mengubah hubungan pemimpin-anggota:• Minta orang tertentu untuk bekerja dalam kelompok• Pindahkan bawahan tertentu ke luar dari unit• Sukarela mengarahkan bawahan yang bandel atau
sulit diatur
Tindakan Pemimpin untuk Mengubah Situasi(2 dari 3)
Mengubah struktur tugas:• Jika mungkin, berikan tugas baru atau tidak biasa
pada kelompok• Bagi tugas menjadi subtugas yang lebih kecil
sehingga lebih terstruktur
Tindakan Pemimpin untuk Mengubah Situasi(3 dari 3)
Mengubah kekuatan posisi:• Tunjukkan pada bawahan siapa yang berkuasa
dengan menerapkan seluruh otoritas yang Anda miliki
• Pastikan informasi pada kelompok hanya dapat diperoleh melalui anda
• Biarkan bawahan berpartisipasi dalam perencanaan dan pengambilan keputusan
Model Kepemimpinan Vroom-Jago:Asumsi-asumsi Model (1 dari 2)
1. Model ii harus membantu pemimpin dalam menentukan gaya yang harus dipakai dalam berbagai situasi
1. Tidak ada satu gaya yang dapat dipakai pada segala situasi
1. Fokus utama harus pada masalah yang akan dihadapi dan situasi di mana masalah ini terjadi
Model Kepemimpinan Vroom-Jago:Asumsi-asumsi Model (2 dari 2)
1. Gaya kepemimpinan yang digunakan pada satu situasi tidak boleh membatasi gaya yang dipakai dalam situasi lain
1. Beberapa proses sosial mempengaruhi tingkat partisipasi bawahan dalam pemecahan masalah
Model Kepemimpinan Vroom-Jago:Komponen-komponen Penting dari Model Spesifikasi kriteria untuk menilai
keefektifan keputusan Kerangka untuk menggambarkan
perilaku atau gaya pemimpin yang spesifik
Variabel diagnostik utama yang menggambarkan aspek penting dari situasi kepemimpinan
Model Kepemimpinan Vroom-Jago
(lanjutan)
Keefektifan Keputusan• Kualitas keputusan
• Komitmen bawahan
• Pertimbangan waktu
Keefektifan Keputusan• Kualitas keputusan
• Komitmen bawahan
• Pertimbangan waktu
Gaya Keputusan• Otokratik, Autocratic (A)
• Konsultatif, Consultative(C)
• Kelompok, Group (G)
• Delegasi, Delegated (D)
Gaya Keputusan• Otokratik, Autocratic (A)
• Konsultatif, Consultative (C)
• Kelompok, Group (G)
• Delegasi, Delegated (D)
Model Kepemimpinan Vroom-Jago
(lanjutan)
Prosedur Diagnostik: Pertanyaan penting1. Seberapa penting kualitas teknik dari keputusan?2. Seberapa penting komitmen bawahan terhadap
keputusan?3. Apakah Anda memiliki informasi yang cukup untuk
membuat keputusan berkulaitas-tinggi?4. Apakah masalah sudah terstruktur dengan baik?
Model Kepemimpinan Vroom-Jago
(lanjutan)
Prosedur Diagnostik: Pertanyaan penting (lanjutan)
1. Jika Anda akan membuat keputusan sendiri, apakah Anda yakin bawahan Anda akan berkomitmen terhadap keputusan tersebut?
2. Apakah bawahan memasukkan target organisasi yang harus dicapai dalam memecahkan masalah ini?
3. Apakah ada kemungkinan konflik di antara bawahan karena solusi yang dipilih?
4. Apakah bawahan memiliki informasi yang cukup untuk membuat keputusan berkualitas-tinggi?
Model Kepemimpinan Jalur-Tujuan (1 dari 2)
• Pemimpin menjadi efektif karena efek positif mereka pada pengikut:• Motivasi• Kemampuan untuk menunjukkan kinerja• Kepuasan
• Berfokus pada bagaimana pemimpin mempengaruhi persepsi pengikut tentang:• Tujuan pekerjaan• Tujuan pengembangan-diri• Jalur yang dibutuhkan untuk mencapai
tujuan
Model Kepemimpinan Jalur-Tujuan (2 dari 2)
Gaya Perilaku Pemimpin• Direktif
• Suportif
• Partisipatif
• Berorientasi-pencapaian
Gaya Perilaku Pemimpin• Direktif
• Suportif
• Partisipatif
• Berorientasi-pencapaian
Variabel Situasional • Karakteristik pribadi dari
bawahan
• Tekanan dan tuntutan lingkungan
Variabel Situasional • Karakteristik pribadi dari
bawahan
• Tekanan dan tuntutan lingkungan
Keefektifan pemimpin
Kategori Perilaku Pemimpin
• menjelaskan jalur
• orientasi pencapaian
• suportif
• memfasilitasi interaksi produktif
• pengambilan keputusan kelompok
•Networking
• memproyeksikan nilai
Karakteristik Karyawan
• Ability• Locus of control• kebutuhan kejelasan• kebutuhan pencapaian• Pengalaman
Dimensi Lingkungan
•Struktur tugas
•Dinamika kelompok kerja
Hasil• peningkatan kepercayaan diri pegawai untuk berprestasi
• memperjelas jalur menuju imbalan
• penetapan target yang menantang
• penggunaan seluruh bakat dalam kelompok
• meningkatnya kebutuhan kepuasan
• meningkatkan kinerja
• berkurangnya ketidakpastian
Kerangka Kepemimpinan Kerangka Kepemimpinan Jalur-Tujuan yang DirevisiJalur-Tujuan yang Direvisi
Teori Kepemimpinan Situasional (SLT) Hersey-Blanchard
• Penekanan ada pada pengikut dan pada kematangan mereka
• Pemimpin harus menilai dengan tepat atau mengetahui secara intuitif tentang tingkat kematangan para pengikut dan menggunakan gaya kepemimpinan yang sesuai
• Kesiapan – kemampuan dan kesediaan pengikut untuk melakukan pekerjaan
Teori Kepemimpinan Situasional (SLT) Hersey-Blanchard: Gaya Kepemimpinan• Telling. Pemimpin menetapkan peran yang dibutuhkan
untuk melakukan tugas dan memerintahkan pengikutnya apa, di mana, bagaimana, dan kapan melakukan tugas
• Selling. Pemimpin memberi pengikut instruksi terstruktur, tapi juga suportif
• Participating. Pemimpin dan pengikut bersama-sama memutuskan cara terbaik menyelesaikan tugas yang berkualitas
• Delegating. Pemimpin tidak banyak memberi arahan yang jelas atau dukungan pribadi kepada pengikut
R1
Tidak mampuTidak rela
R2
Tidak mampuRela
R3
MampuTidak rela
R4
MampuRela
Derajat kesiapan pengikut untuk memikul tanggung jawab pribadi:
S1
Telling:Instruksi dan
supervisi
S2
Selling:Menjelaskan danmengklarifikasi
S3
Participating:Sharing danmemfasilitasi
S4
Delegating:Coaching dan
assisting
Perilaku kepemimpinan yang sesuai dengan situasi:
Model Situasional Kepemimpinan KepHersey-Blanchard
Rangkuman Model Situasional Kepemimpinan : Model Kontingensi FiedlerKualitas Kepemimpinan
Asumsi tentang Para Pengikut
Keefektifan Pemimpin
Sejarah Penelitian: masalah
Pemimpin berorientasi-tugas atau hubungan.Pekerjaan harus diatur agar sesuai dengan gaya pemimpin .
Pengikut memilih berbagai gaya kepemimpinan bergantung pada: struktur tugas, hubungan pemimpin-anggota, dan position power
Keefektifan pemimpin ditentukan oleh interaksi antara lingkungan dan faktor kepribadian
Jika penelitian yg tidak melibatkan Fiedler dipakai, diperoleh bukti yang kontradiktif tentang akurasi model.
Rangkuman Model Situasional Kepemimpinan: Model Kepemimpinan Vroom-Jago
Kualitas Kepemimpinan
Asumsi tentang Para Pengikut
Keefektifan Pemimpin
Sejarah Penelitian: masalah
Pemimpin membuat keputusan individu atau kelompok dan dapat memilih dari 5 gaya yang berbeda.
Pengikut berpartisipasi dalam berbagai tingkatan dalam keputusan yang melibatkan masalah.
Pemimpin efektif memilih set keputusan yang sesuai dan mengizinkan partisipasi optimal untuk pengikut.
Dukungan penelitian untuk model ini terbatas dan beraneka.Model ini dianggap kompleks meski program komputer tersedia.
Rangkuman Model Situasional Kepemimpinan: Model Jalur-Tujuan
Kualitas Kepemimpinan
Asumsi tentang Para Pengikut
Keefektifan Pemimpin
Sejarah Penelitian: masalah
Pemimpin bisa meningkatkan keefektifan pengikut dengan menerapkan teknik motivasi yang tepat.
Pengikut punya berbagai kebutuhan yang harus dipenuhi dengan bantuan pemimpin.
Pemimpin efektif adalah yang menjelaskan pada pengikut jalur atau perilaku yang terbaik.
Model ini telah menimbulkan beberapa minat penelitian dalam dua dekade terakhir.
Rangkuman Model Situasional Kepemimpinan: Model Hersey-Blanchard Kualitas Kepemimpinan
Asumsi tentang Para Pengikut
Keefektifan Pemimpin
Sejarah Penelitian: masalah
Pemimpin harus mengadaptasi gaya, perilaku tugas atau hubungan, sesuai keadaan pengikut.
Kesiapan pengikut mempengaruhi gaya kepemimpinan yang diadopsi.
Pemimpin efektif mampu menyesuaikan gaya kepemimpinan sesuai kematangan pengikut.
Tak ada penelitian memadai untuk kesimpulan pasti tentang kekuatan prediksi dari teori ini.
Kepemimpinan Karismatik
• Kemampuan mempengaruhi pengikut berdasarkan kekuatan daya tarik
• Pemimpin karismatik adalah yang punya efek karismatik yang sangat tinggi pada pengikutnya
• Pengikut menikmati berada bersama pemimpin karismati karena mereka merasa terinspirasi benar dan penting
Kepemimpinan Karismatik:
Dua Jenis• Pemimpin karismatik visioner – fokus pada jangka-panjang• Melalui kemampuan komunikasi, mengaitkan
kebutuhan dan target pengikutnya dengan target dan tujuan organisasi jangka-panjang
• Pemimpin karismatik masa-krisis – fokus pada jangka-pendek• Berpengaruh ketika sistem harus menghadapi situasi di
mana pengetahuan, sumber daya, dan prosedur yang ada tidak cukup
Atribut Pemimpin Karismatik
1. Kembangkan pemikiran visioner
2. Mengkomunikasikan visi
3. Tujukkan keteguhan
4. Perilaku luar biasa
5. Kembangkan kepercayaan diri
1. Kembangkan pemikiran visioner
2. Mengkomunikasikan visi
3. Tujukkan keteguhan
4. Perilaku luar biasa
5. Kembangkan kepercayaan diri
Kepemimpinan Transaksional (1 dari 2)
• Pemimpin membantu pengikut mengidentifikasi apa yang harus dilakukan untuk mendapat hasil yang diinginkan
• Pemimpin mempertimbangkan konsep diri dan (self-esteem) harga diri tiap pengikut
• Pendekatan transaksional menggunakan konsep jalur-tujuan sebagai kerangka kerja
• Pemimpin mengandalkan imbalan kontingen dan manajemen dengan pengecualian
Kepemimpinan Transaksional (2 dari 2)
• Ketika reinforcement kontinjen digunakan, pengikut menunjukkan peningkatan kinerja dan kepuasan
• Dalam manajemen dengan pengecualian, pemimpin tidak akan terlibat kecuali target tidak bisa dicapai
• Kepemimpinan transaksional jarang ditemui dalam tataran organisasi
L: tahu apa yang Fharus lakukan untuk dapathasil yang diinginkan
L: tahu apa yang Fharus lakukan untuk dapathasil yang diinginkan
L: mengetahui apa yang F butuhkanL: mengetahui apa yang F butuhkan
L: Klarifikasi carakebutuhan F dipenuhidengan peran untukmendapat hasil
L: Klarifikasi carakebutuhan F dipenuhidengan peran untukmendapat hasil
F: menyadari nilaihasil yg diinginkan(nilai pemenuhan-kebutuhan bagi F)
F: menyadari nilaihasil yg diinginkan-nilai pemenuhan)(kebutuhan bagi F
L: mengklarifikasi peran FL: mengklarifikasi peran F
F: percaya diri memenuhi peran(kemungkinan kesuksesan subjektif)
F: percaya dirimemenuhi peran kemungkinan kesuksesan)(subjektif F: mengembangkan motivasi
untuk dapat hasil yg diinginkan(usaha yg diharapkan)
F: mengembangkan motivasiuntuk dapat hasil yg diinginkan(usaha yg diharapkan)
Kepemimpinan Transaksional
L = LeaderL = Leader
F = FollowerF = Follower
Kepemimpinan Transformasional
(1 dari 2)
• Kemampuan menginspirasi dan memotivasi pengikut untuk meraih hasil yang lebih besar dari yang semula direncanakan
• Visi pemimpin memberi pengikut dengan motivasi untuk kerja keras yang memberikan imbalan internal
Kepemimpinan Transformasional (2 dari 2)
• Untuk meraih visi mereka, pemimpin transformasional membuat perubahan penting dalam perusahaan atau unit, yakni tentang:• Misi• Cara berbisnis• Sumber daya manusia
Faktor-faktor yang Menggambarkan Pemimpin Transformasional (1 dari 2)
• Karisma. Pemimpin menanamkan rasa bernilai, hormat, bangga dan artikulasi visi
• Perhatian Individual. Pemimpin memperhatikan kebutuhan pengikut dan memberi proyek agar pengikut maju
• Stimulasi Intelektual. Pemimpin membantu pengikut memikirkan ulang situasi dengan rasional dan mendorong pengikut untuk kreatif
Faktor-faktor yang Menggambarkan Pemimpin Transformasional (2 dari 2)
• Imbalan Kontinjen. Pemimpin menginformasikan pengikut apa yang harus dilakukan untuk dapat imbalan
• Manajemen dengan pengecualian. Pemimpin membiarkan pengikut mengerjakan tugas dan tidak mengintervensi kecuali tujuan tugas tsb tidak bisa dicapai dengan waktu dan harga wajar
Pendekatan Leader-Member Exchange (LMX) (1 dari 2)
• Tidak ada konsistensi perilaku pemimpin terhadap setiap bawahannya• Setiap hubungan adalah unik• Hubung orang-per-orang menentukan perilaku bawahan
•Mengelompokkan bawahan ke dalam:• Anggota in-group • Anggota out-group
Pendekatan Leader-Member Exchange (LMX) (2 dari 2)
Anggota in-group • Memiliki ikatan dan sistem
nilai sama • Interaksi reguler dengan
pemimpin• Menerima penugasan dan
imbalan lebih baik• Berpandangan positif
tentang organisasi dan punya kinerja dan kepuasan kerja lebih tinggi
Anggota in-group • Memiliki ikatan dan sistem
nilai sama • Interaksi reguler dengan
pemimpin• Menerima penugasan dan
imbalan lebih baik• Berpandangan positif
tentang organisasi dan punya kinerja dan kepuasan kerja lebih tinggi
Anggota out-group • Sedikit kesamaan dengan
pemimpin• Interaksi terbatas dengan
pemimpin• Jarang menerima
penugasan dan imbalan baik• Menjadi bosan dan sering
resign
Anggota out-group • Sedikit kesamaan dengan
pemimpin• Interaksi terbatas dengan
pemimpin• Jarang menerima
penugasan dan imbalan baik• Menjadi bosan dan sering
resign
Coaching (pelatihan)
• Interaksi harian membantu pegawai • Meningkatkan pemahaman pekerjaan• Meningkatkan kinerja
• Pelatih punya kemampuan, pengalaman, dan keahlian yang dimiliki pemimpin• Esensi melatih dan memimpin adalah menjadi kreatif dan mencari hal-hal positif
Kepemimpinan Multikultural
• Pemimpin dalam budaya nasional tertentu dapat perlu menerapkan sikap dan perilaku yang berbeda untuk mencari campuran yang pas untuk memenuhi target pencapaian tertentu• Attribut kepemimpinan terkait dengan kepemimpinan efektif bermacam-macam dalam budaya yang berbeda
Faktor-faktor Lintas-Budaya Terkait dengan Keefektifan Kelompok: (1 dari 2)
1. Kemauan untuk peka (kemauan memahami perasaan orang lain)
2. Kepekaan yang sebenarnya (pemahaman sebenarnya tentang diri sendiri dan orang lain)
3. Kepatuhan (pada aturan dan otoritas)4. Kepercayaan pada orang lain (dalam
pemecahan masalah)
Faktor-faktor Lintas-Budaya Terkait dengan Keefektifan Kelompok: (2 dari 2)
1. Lebih memilih pengambilan keputusan kelompok
1. Perhatian terhadap hubungan interpersonal
1. Hubungan yang kooperatif dengan rekan
Substitusi Kepemimpinan (1 dari 2)
• Substitusi kepemimpinan adalah faktor-faktor yang membuat kepemimpinan tidak perlu atau bahkan tidak mungkin
• Faktor ini membuat kemampuan pemimpin untuk meningkatkan atau mengurangi kepuasan atau kinerja pengikut menjadi tidak aktif
Substitusi Kepemimpinan (2 dari 2)
• Substitusi (pengganti) kepemimpinan dapat mencakup:• Kelompok kerja yang kohesif (erat)• Tugas-tugas yang memiliki umpan baliknya sendiri• Tingkat kemampuan, pengalaman, dan pengetahuan para bawahan yang tinggi