KEMUNING “TEA HOUSE” RESORT, LOUNGE AND RESTO …eprints.ums.ac.id/75432/11/(BARA) NASKAH...
Transcript of KEMUNING “TEA HOUSE” RESORT, LOUNGE AND RESTO …eprints.ums.ac.id/75432/11/(BARA) NASKAH...
KEMUNING “TEA HOUSE” RESORT, LOUNGE AND RESTO
(DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR KONTEKSTUAL)
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada
Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik
Oleh:
BARRANA’IL LUTHFI WH
D 300 150 061
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2019
i
ii
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak terdapat karya
yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu kejuruan tinggi dan
sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau
diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar
pustaka.
Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan di atas, maka akan saya
pertanggungjawabkan seutuhnya.
iii
KEMUNING “TEA HOUSE” RESORT, LOUNGE AND RESTO
DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR KONTEKSTUAL
Abstrak
Kabupaten Karanganyar yang terletak di area Solo Raya Jawa Tengah. Karanganyar
merupakan salah satu kota yang menjadi pusat wisata di area Solo Raya. Dampak dari itu
adalah munculnya banyak usaha yang menjadi fasilitas utama maupun pelengkap bagi para
wisatawan dalam negri maupun luar negri. Yang mana salah satunya adalah Kawasan
perkebunan teh yang berada di Kecamatan Kemuning.Kemuning ”Tea House” Resort,
Lounge and Resto merupakan salah satu upaya untuk memberi fasilitas utama bagi wisatawan
yang sedang berwisata di Kawasan perkebunan teh yang berada di Kecamatan Kemuning.
Potensi wisata yang berada di Kawasan kebun teh Kemuning sangat bagus dan selalu
berkembang sehingga fasilitas utama serta fasilitas pendukung sangat dibutuhkan. Kemuning
”Tea House” Resort, Lounge and Resto juga diharapkan dapat menjadi pusat fasilitas wisata
yang memberikan kesan baik bagi wisatawan dan memberikan edukasi untuk wisatawan.
Kata Kunci : Kedai Teh, Resort, Resto
Abstracts
Karanganyar Regency is located in the area of Solo Raya, Central Java. Karanganyar is one
of the cities that is a tourist center in the Solo Raya area. The impact of that is the emergence
of many businesses that become the main and complementary facilities for domestic and
foreign tourists. Which is one of them is the tea plantation area in Kemuning District. The
"Tea House" Resort, Lounge and Resto is one of the efforts to provide the main facilities for
tourists who are traveling in the tea plantation area in Kemuning District. Tourism potential
in the Kemuning tea plantation area is very good and always growing so that the main
facilities and supporting facilities are needed. The yellow "Tea House" Resort, Lounge and
Resto is also expected to be a center of tourist facilities that gives a good impression for
tourists and provides education for tourists.
Keywords: Tea House, Resort, Resto
1
1. PENDAHULUAN
Perkebunan Teh Kemuning berada di Ngargoyoso, Karanganyar, Jawa Tengah atau sekitar 10
kilometer timur laut dari jalur utama Solo-Tawangmangu. Perkebunan teh ini merupakan salah
satu tujuan wisata di Jawa Tengah yang berada di kabupaten karanganyar. Pesona alam
pegunungannya masih asri, udara sejuk dengan suhu rata-rata 21,5 derajat celcius. Perkebunan
Teh Kemuning juga punya pesona tersendiri yang menyajikan pemandangan yang indah.
Memasuki area ini mata akan dimanjakan dengan pemandangan hijau sepanjang perkebunan dan
akan menemukan sensasi kenyamanan yang luar biasa pada indra penglihatan kita. Perkebunan
Teh Kemuning berada di sekitar Gunung Lawu. Aktivitas pengunjung yang berkunjung ke
Kemuning hanya sekedar melepas penat dengan menikmati pemandangan perkebunan teh,
pegunungan serta berkuliner, hal ini disebabkan karena kurangnya fasilitas penginapan guna
mewadahi para wisatawan yang berkunjung ke Kemuning Berdasarkan latar belakang tersebut, muncul permasalahan yaitu bagaimana merencanakan
penginapan sebagai fasilitas utama dari kawasan wisata Perkebunan Teh Kemuning yang sesuai
dengan objek wisata yang ada di Kemuning dan bagaimana cara memakimalkan desain bangunan
dengan pendekatan Arsitektur Kontekstual. Sehingga perlu di buat rancangan untuk menyusun
konsep fasilitas penginapan berupa resort and lounge yang didukung dengan restoran dan toko
souvenirs, agar dapat memberikan fasilitas pendukung wiasta yang komplit kepada pengunjung.
Dan tidak lupa untuk merancang desain dari bangunan yang berfungsi sebagai fasilitas utama
wisata dengan pendekatan Kontekstual supaya dapat mengoptimalkan daya tarik lingkungan
sekitar dengan mengaitkan bangunan baru dengan lingkungan sekitar.
2. METODE
Metode yang dilakukan dibagi menjadi dua antara lain tahap pencarian data dan
tahap analisis data.
2.1 Observasi
Pengumpulan data dengan cara mengamati, meneliti atau mengukur kejadian yang sedang
berlangsung. Dengan cara ini data yang diperoleh adalah data fakta dan actual, dalam artian
data yang dikumpulkan diperoleh pada saat peristiwa berlangsung. (Endar Sugiarto dan
Kusmayadi, 2000) 2.2 Studi Literatur
Penggunaan studi literature yaitu usaha mengumpulkan data dari leteratur seperti buku,
jurnal, laporan yang berkaitan dengan judul laporan.
2
2.3 Studi Lapangan
Melakukan survey lapangan untuk melihat kondisi site yang ada dilapangan dan survey
terhadap tempat-tempat yang sekiranya dapat menambah refrensi dalam perencanaan.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada hasil pembahasan akan dipaparkan mengenai site lokasi dan beberapa konsep
perancangan “Kemuning “Tea House” Resort, Lounge and Resto” :
3.1 Tapak Terpilih
Lokasi yang dipilih dengan memenuhi kriteria untuk pembangunan Kemuning Tea House
yaitu Lokasi kedua di Jl. Raya Kemuning, Kemuning, Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar,
Jawa Tengah dengan pencapaian nilai tertinggi yaitu 29. Pemilihan Lokasi kedua sebagai tapak terpilih karena memenuhi kriteria yang ditentukan
diatas. Lokasi kedua juga menunjang aktifitas dengan lokasi dekat dengan kawasan
perkebunan teh, Candi Cetho, Candi Sukuh dan berbagai tempat wisata lainya. Lokasi kedua
juga memiliki jalan utama yang dilalui memenuhi kriteria. Lokasi yang dipilih memiliki
luasan kurang lebih 12.000m2 dengan batasan-batasan sebagai berikut :
Gambar 1. Lokasi Site
Sebelah Utara
Sebelah Selatan
Sebelah Barat
Sebelah Timur
: Perkebunan teh dan Taman Bogor Kemuning
: Perkebunan teh
: Perkebunan teh, Kalimas dan Taman Bintang
: Agro Wisata Kemuning dan Ndalem Alpukat
Tabel 1. Batasan Site
3
3.2 Konsep Gaya Arsitektur
Gaya arsitektur adalah metode khusus dalam konstruksi, ditandai dengan fitur yang
membuatnya terkenal. Sebuah style dapat mencakup unsur-unsur seperti bentuk, metode
konstruksi, bahan, dan karakter daerah. Kebanyakan arsitektur dapat diklasifikasikan sebagai
kronologi gaya yang berubah dari waktu ke waktu. Ini mungkin mencerminkan perubahan
mode, mengubah keyakinan dan agama, atau munculnya ide-ide baru dan teknologi baru,
sehingga muncul gaya baru dari sebelumnya.
3.2.1 Konsep Tea House and Lounge
Tea House merupakan tempat yang terutama menyajikan teh dan minuman ringan lainnya.
Ruang teh mungkin merupakan ruang yang disisihkan di sebuah hotel terutama untuk
menyajikan teh sore, atau mungkin sebuah usaha yang hanya menyajikan teh krim. Konsep arsitektural yang digunakan pada Tea House ini menggunakan konsep tropis dengan
pendekatan arsitektur kontekstual supaya lebih dapat merasakan suasana sejuk atau alami
yang ada di perkebunan teh di sekitar lingkungan.
Gambar 2. Kedai Teh
3.2.2 Konsep Resort
Resort merupakan tempat menginap yang memiliki fasilitas khusus yang digunakan oleh
wisatawan bersantai, berolah raga, sambil berkliling menikmati keindahan alam yang ada di
sekitar resort tersebut.Konsep arsitektural yang digunakan pada Resort ini menggunakan
konsep tropis dengan pendekatan arsitektur kontekstual lingkungan supaya lebih dapat
merasakan suasana sejuk atau alami yang ada di perkebunan teh di sekitar lingkungan.
Gambar 3. Resort
4
3.2.3 Konsep Resto
Resto adalah suatu tempat atau bangunan yang diorganisasi secara komersial, yang berfungsi
sebagai tempat untuk makan dan minum para pengunjung.
Konsep arsitektural yang digunakan pada resto ini menggunakan konsep tropis dengan
pendekatan arsitektur kontekstual Jawa Tengah supaya lebih kental kesan Jawa Tengahnya
dan juga memberikan sentuhan arsitektur kontekstual lingkungan yang mana di terapkan pada
banyaknya bukaan supaya dapat merasakan suasana sejuk atau alami yang ada di perkebunan
teh di sekitar lingkungan.
Gambar 4. Restoran
3.3 Penerapan Konsep Kontekstual Lingkungan
Penerapan konsep kontekstual pada bangunan ini mengangkat dari beberapa objek wisata yang
berada di Kemuning. Contoh dari penerapan kontekstual lingkungan yaitu menggunakan aksen
dari Jawa Tengah dengan menggunakan bangunan Joglo dan menggunakan vegetasi alami
semaksimal mungkin yang diambil dari perkebunan teh Kemuning untuk menunjang suasana
nyaman dan sejuk karena site berada di antara perkebunan teh Kemuning.
Gambar 5. Penataan Lanskap untuk Pembatas
Kedai Teh dengan Resort
5
Gambar 6. Kolam dan Vegetasi di Sekliling
Resto
Gambar 7. Kebun Teh di Sekeliling Site
3.3.1 Interior
Interior pada bangunan Kemuning “Tea House” Resort, Lounge and Resto terdapat beberapa
ide untuk mengangkat penerapan kontekstual lingkungan yaitu pada bangian interior akan
mengangkat konsep bata ekspos, kayu, dan joglo Jawa supaya lebih terlihat alami serta
memiliki kesan Jawa yang kuat.
Gambar 8. Interior Resto
Gambar 9. Interior Kedai Teh
6
3.3.2 Exterior
Pada bangunan Kemuning ”Tea House” Resort, Lounge and Resto untuk memperkuat unsur
pendekatan kontekstual lingkungan, bangunan menggunakan eksterior Joglo Jawa dengan
shading dari vegetasi supaya menambah kesan alami dan memperkuat kesan Jawa.
Gambar 10. Eksterior Resto
Gambar 11. Eksterior Kedai Teh
Gambar 12. Eksterior Keseluruhan
3.4 Konsep Struktur
3.4.1 Sub Struktur
Sub struktur merupakan struktur yang digunakan untuk menopang banguan atau sruktur yang
berada di bawah tanah. Fungsi struktur ini untuk menyalurkan beban bangunan menuju ke tanah.
Pemilihan sub struktur dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti konsisi tanah dan konsisi
banguanan. Pada Kemuning “Tea House” pemilihan struktur yang tepat merupakan pondasi foot
plate. Pondasi foot plat adalah jenis pondasi beton yang digunakan untuk kondisi
7
tanah dengan daya dukung tanah (sigma) pada : 1,5 – 2,00 kg/cm2. Pondasi foot plat ini
biasanya digunakan pada rumah atau bangunan gedung 2 – 4 lantai, dengan syarat kondisi
tanah yang baik dan stabil. Dimana posisi pondasi ini terletak dibawah pasangan dinding yg akan dipasang, karena
pondasi ini berfungsi buat menyangga beban asal konstruksi dinding yg akan dirancang
supaya stabil dan kokoh.
Gambar 13. Detail Struktur Pondasi
3.4.2 Struktur Atap
Struktur atap adalah bagian bangunan yang menahan /mengalirkan beban-beban dari atap.
Struktur atap terbagi menjadi rangka atap dan penopang rangka atap. Rangka atap berfungsi
menahan beban dari bahan penutup atap sehingga umumnya berupa susunan balok –balok
(dari kayu/bambu/baja) secara vertikal dan horizontal –kecuali pada struktur atap dak beton.
Struktur rangka atap yang digunakan pada Kemuning “Tea House” ini adalah struktur rangka
kayu supaya lebih mendukung konsep tropis dan lebih terkesan alami.
Gambar 14. Struktur Atap Joglo
8
Gambar 15. Struktur Atap Joglo
3.5 Konsep Utilitas
3.5.1 Sistem Pencahayaan
Sistem pencahayaan yang digunakan pada bangunan Kemuning “Tea House” pada siang hari
memanfaatkan pencahayaan alami dengan memaksimakan bukaan untuk cahaya masuk dan
cara untuk mengurangi panas yaitu dengan menggunakan shading alami yang berupa vegetasi
pada bukaan tersebut. Pada malam hari sistem pencahayaan yang digunakan mengunakan
cahaya lampu.
Gambar 16. Utilitas Pencahayaan
3.5.2 Sistem Penghawaan
Sistem penghawaan pada bangunan ini menggunakan penghawaan alami. Penghawaan alami
didapatkan dari bukaan yang ada di tiap bangunan, dari bangunan restoran hingga bangunan
penginapan.
Gambar 17. Utilitas Penghawaan
9
3.5.3 Sistem Jaringan Listrik
Sistem jaringan listrik pada bangunan ini bersumber utama pada PLN yang disalurkan ke
Panel main Distributing Panel kemudian disalurkan ke panel-panel tiap bangunan. Sedangkan
Sumber listrik cadangan berasal dari genset. Berikut skema distribusi listrik.
Gambar 18. Skema Sistem Jaringan Listrik
3.5.4 Sistem Penanggulangan Kebakaran
Sistem penanggulangan kebakaran perlu adanya Hidran outdoor pada kawasan, Hidran
ruangan, Springkle dan APAR. Berikut bagan pendistribusian air pada system pemadam
kebakaran.
Gambar 19. Skema Sistem Penanggulangan
Kebakaran 3.5.5 Sistem Air Bersih Intalasi air bersih pada bangunan ini memiliki beberpa sumber yaitu air bersih dari PDAM
dan pemanfaatan air hujan. Berikut skema distribusi air bersih
Gambar 20. Skema Sistem Air Bersih
10
3.5.6 Sistem Air Kotor
Limbah air kotor dibagi menjadi 2 yaitu limbah cair dan limbah padat. Limbah cair juga
dipisahkan menjadi 2 yaitu yellow water dan grey water. Berikut skema ditribusi air kotor.
Gambar 7. Skema Sistem Air Kotor
4. PENUTUP
Berdasarkan Tugas Akhir Dasar Program Perencanaan dan Perancangan (DP3A) yang
penulis buat, ada beberapa kesimpulan yang penulis jabarkan berkaitan desain yang
diterapkan pada Kemuing “Teea House” Resort, Lounge and Resto sebagai berikut : 1) Pembelajaran Pengolahan Teh : Pengunjung dapat mempelajari cara pembuatan dan
penyajian teh dari berbagai macam teh. 2) Fasilitas Komplek : Selain kedai teh yang menjadi objek utama, ada pula resort sebagai
penginapan dan restoran untuk pengunjung yang ingin memakan makanan berat.
Disediakanya resort dan restoran karena daerah tersebut termasuk wilayah pariwisata dan
dikelilingi beberapa objek wisata, jadi disini penulis menyediakan fasilitas utama dan
pelengkap untuk memajukan pariwisata di wilayah Kemuning. 3) Konsep Arsiteektur Kontekstual : Konsep yang ditonjolkan pada desain adalah arsitektur
kontekstual yang mengambil dari lingkungan sekitar yaitu perkebunan teh yang diterapkan
pada lanskap, alam yang diterapkan pada kedai teh menggunakan struktur bambu dan
resort menggunakan bata ekspos, selain perkebunan teh dan alam juga mengangkat ciri
khas Jawa Tengah yaitu Joglo sebagai atap pada restoran
DAFTAR PUSTAKA
Atmodjo. (2005). Restoran dan Segala Permasalahannya. Yogyakarta : Andi.
Brolin, B.C. (1980).Arsitekture in Context. New York : Van Nostrand Reinhold Company.
Ching, Francis D. K.. 2008. Arsitektur Bentuk Ruang dan Tatanan. Jakarta: Erlangga.
11
Coltmant, Michael, M. (1895). Resort Hotel Resort Is A Tourism Area In Which There Are
Accommodation Facilities. New York : Van Nostrand Reinhold. Dirjen Pariwisata. (1988). Definisi Hotel Resort di Indonesia, Direktorat Jendral Pariwisata.
Indonesia.
Fathia, KA, Rahmawati, Arif. 2016. Penghawaan Alami Terkait Sistem Ventilasi Terhadap
Kenyamanan Termal Rumah Susun Industri Dalam. 1(04). Jurnal Reka Karsa.
Gee, Chuck, Y. (1988). Resort Development and Management. New York : Waston-Guptil
Publication.
Ghoitsa, RN, Darsiharjo. 2014. Konsep Resort yang Berkelanjutan (Kasus Resort di
Indonesia). 11(02) Hornby, A.S. (1974). Oxford Leaner’s Dictionary of Current English. Oxfort University Press.
Intan, NA, Giyatmi, Levyda. 2019. Wisata Teh : Sebuah Studi Kasus di Pantjoran Tea House.
2(1):15-26. Jurnal Industri Pariwisata
Jolliffe, L. ed., 2007. Tea and tourism: Tourists, traditions and transformations (Vol.11).
Channel View Publications.
Li, W., 2007. Tea cultural tourism: a new model of cultural eco-tourism—case study on the
tea cultural eco-tourism in Yunnan. Academic Exploration, 1, pp.137-140.
Mill, R.C. (2007). Resort Management and Operation. School of Hotel, Restaurant and
Tourism Management, University of Denver. New Jersey : John Willey & Sons, Inc. O’Shannessy et al. (2001). Accommodation Services. Hospitality Press.
Pendit. (1999). Ilmu Pariwisata. Akademi Pariwisata Trisakti, Jakarta.
Poppy, FN, Purnama. 2015. Pemanfaatan Cahaya Alami pada Rumah Tinggal Tipe
Townhouse di Surabaya. Universitas Kristen Petra. Soenarno, D.A. (2006). Front Office Management. Yogyakarta : Andi Publisher.
Sudarmo. 2010. Perencanaan Struktur Gedung Laboraturium Dua Lantai. Universitas Sebelas
Maret, Surakarta. Suyono, Joko. (2004). Food Service Management. Bandung : Enhaii Press.
https://www.liputan6.com/global/read/2182824/penyajian-teh-dari-14
negara?utm_expid=.9Z4i5ypGQeGiS7w9arwTvQ.0&utm_referrer=https%3A%2F%2F
www.google.com%2F
12