KEMUNING “TEA HOUSE” RESORT, LOUNGE AND RESTO …eprints.ums.ac.id/75432/11/(BARA) NASKAH...

16
KEMUNING “TEA HOUSE” RESORT, LOUNGE AND RESTO (DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR KONTEKSTUAL) Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Oleh: BARRANA’IL LUTHFI WH D 300 150 061 PROGRAM STUDI ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2019

Transcript of KEMUNING “TEA HOUSE” RESORT, LOUNGE AND RESTO …eprints.ums.ac.id/75432/11/(BARA) NASKAH...

Page 1: KEMUNING “TEA HOUSE” RESORT, LOUNGE AND RESTO …eprints.ums.ac.id/75432/11/(BARA) NASKAH PUBLIKASI... · KEMUNING “TEA HOUSE” RESORT, LOUNGE AND RESTO (DENGAN PENDEKATAN

KEMUNING “TEA HOUSE” RESORT, LOUNGE AND RESTO

(DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR KONTEKSTUAL)

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada

Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik

Oleh:

BARRANA’IL LUTHFI WH

D 300 150 061

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2019

Page 2: KEMUNING “TEA HOUSE” RESORT, LOUNGE AND RESTO …eprints.ums.ac.id/75432/11/(BARA) NASKAH PUBLIKASI... · KEMUNING “TEA HOUSE” RESORT, LOUNGE AND RESTO (DENGAN PENDEKATAN

i

Page 3: KEMUNING “TEA HOUSE” RESORT, LOUNGE AND RESTO …eprints.ums.ac.id/75432/11/(BARA) NASKAH PUBLIKASI... · KEMUNING “TEA HOUSE” RESORT, LOUNGE AND RESTO (DENGAN PENDEKATAN

ii

Page 4: KEMUNING “TEA HOUSE” RESORT, LOUNGE AND RESTO …eprints.ums.ac.id/75432/11/(BARA) NASKAH PUBLIKASI... · KEMUNING “TEA HOUSE” RESORT, LOUNGE AND RESTO (DENGAN PENDEKATAN

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak terdapat karya

yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu kejuruan tinggi dan

sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau

diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar

pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan di atas, maka akan saya

pertanggungjawabkan seutuhnya.

iii

Page 5: KEMUNING “TEA HOUSE” RESORT, LOUNGE AND RESTO …eprints.ums.ac.id/75432/11/(BARA) NASKAH PUBLIKASI... · KEMUNING “TEA HOUSE” RESORT, LOUNGE AND RESTO (DENGAN PENDEKATAN

KEMUNING “TEA HOUSE” RESORT, LOUNGE AND RESTO

DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR KONTEKSTUAL

Abstrak

Kabupaten Karanganyar yang terletak di area Solo Raya Jawa Tengah. Karanganyar

merupakan salah satu kota yang menjadi pusat wisata di area Solo Raya. Dampak dari itu

adalah munculnya banyak usaha yang menjadi fasilitas utama maupun pelengkap bagi para

wisatawan dalam negri maupun luar negri. Yang mana salah satunya adalah Kawasan

perkebunan teh yang berada di Kecamatan Kemuning.Kemuning ”Tea House” Resort,

Lounge and Resto merupakan salah satu upaya untuk memberi fasilitas utama bagi wisatawan

yang sedang berwisata di Kawasan perkebunan teh yang berada di Kecamatan Kemuning.

Potensi wisata yang berada di Kawasan kebun teh Kemuning sangat bagus dan selalu

berkembang sehingga fasilitas utama serta fasilitas pendukung sangat dibutuhkan. Kemuning

”Tea House” Resort, Lounge and Resto juga diharapkan dapat menjadi pusat fasilitas wisata

yang memberikan kesan baik bagi wisatawan dan memberikan edukasi untuk wisatawan.

Kata Kunci : Kedai Teh, Resort, Resto

Abstracts

Karanganyar Regency is located in the area of Solo Raya, Central Java. Karanganyar is one

of the cities that is a tourist center in the Solo Raya area. The impact of that is the emergence

of many businesses that become the main and complementary facilities for domestic and

foreign tourists. Which is one of them is the tea plantation area in Kemuning District. The

"Tea House" Resort, Lounge and Resto is one of the efforts to provide the main facilities for

tourists who are traveling in the tea plantation area in Kemuning District. Tourism potential

in the Kemuning tea plantation area is very good and always growing so that the main

facilities and supporting facilities are needed. The yellow "Tea House" Resort, Lounge and

Resto is also expected to be a center of tourist facilities that gives a good impression for

tourists and provides education for tourists.

Keywords: Tea House, Resort, Resto

1

Page 6: KEMUNING “TEA HOUSE” RESORT, LOUNGE AND RESTO …eprints.ums.ac.id/75432/11/(BARA) NASKAH PUBLIKASI... · KEMUNING “TEA HOUSE” RESORT, LOUNGE AND RESTO (DENGAN PENDEKATAN

1. PENDAHULUAN

Perkebunan Teh Kemuning berada di Ngargoyoso, Karanganyar, Jawa Tengah atau sekitar 10

kilometer timur laut dari jalur utama Solo-Tawangmangu. Perkebunan teh ini merupakan salah

satu tujuan wisata di Jawa Tengah yang berada di kabupaten karanganyar. Pesona alam

pegunungannya masih asri, udara sejuk dengan suhu rata-rata 21,5 derajat celcius. Perkebunan

Teh Kemuning juga punya pesona tersendiri yang menyajikan pemandangan yang indah.

Memasuki area ini mata akan dimanjakan dengan pemandangan hijau sepanjang perkebunan dan

akan menemukan sensasi kenyamanan yang luar biasa pada indra penglihatan kita. Perkebunan

Teh Kemuning berada di sekitar Gunung Lawu. Aktivitas pengunjung yang berkunjung ke

Kemuning hanya sekedar melepas penat dengan menikmati pemandangan perkebunan teh,

pegunungan serta berkuliner, hal ini disebabkan karena kurangnya fasilitas penginapan guna

mewadahi para wisatawan yang berkunjung ke Kemuning Berdasarkan latar belakang tersebut, muncul permasalahan yaitu bagaimana merencanakan

penginapan sebagai fasilitas utama dari kawasan wisata Perkebunan Teh Kemuning yang sesuai

dengan objek wisata yang ada di Kemuning dan bagaimana cara memakimalkan desain bangunan

dengan pendekatan Arsitektur Kontekstual. Sehingga perlu di buat rancangan untuk menyusun

konsep fasilitas penginapan berupa resort and lounge yang didukung dengan restoran dan toko

souvenirs, agar dapat memberikan fasilitas pendukung wiasta yang komplit kepada pengunjung.

Dan tidak lupa untuk merancang desain dari bangunan yang berfungsi sebagai fasilitas utama

wisata dengan pendekatan Kontekstual supaya dapat mengoptimalkan daya tarik lingkungan

sekitar dengan mengaitkan bangunan baru dengan lingkungan sekitar.

2. METODE

Metode yang dilakukan dibagi menjadi dua antara lain tahap pencarian data dan

tahap analisis data.

2.1 Observasi

Pengumpulan data dengan cara mengamati, meneliti atau mengukur kejadian yang sedang

berlangsung. Dengan cara ini data yang diperoleh adalah data fakta dan actual, dalam artian

data yang dikumpulkan diperoleh pada saat peristiwa berlangsung. (Endar Sugiarto dan

Kusmayadi, 2000) 2.2 Studi Literatur

Penggunaan studi literature yaitu usaha mengumpulkan data dari leteratur seperti buku,

jurnal, laporan yang berkaitan dengan judul laporan.

2

Page 7: KEMUNING “TEA HOUSE” RESORT, LOUNGE AND RESTO …eprints.ums.ac.id/75432/11/(BARA) NASKAH PUBLIKASI... · KEMUNING “TEA HOUSE” RESORT, LOUNGE AND RESTO (DENGAN PENDEKATAN

2.3 Studi Lapangan

Melakukan survey lapangan untuk melihat kondisi site yang ada dilapangan dan survey

terhadap tempat-tempat yang sekiranya dapat menambah refrensi dalam perencanaan.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada hasil pembahasan akan dipaparkan mengenai site lokasi dan beberapa konsep

perancangan “Kemuning “Tea House” Resort, Lounge and Resto” :

3.1 Tapak Terpilih

Lokasi yang dipilih dengan memenuhi kriteria untuk pembangunan Kemuning Tea House

yaitu Lokasi kedua di Jl. Raya Kemuning, Kemuning, Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar,

Jawa Tengah dengan pencapaian nilai tertinggi yaitu 29. Pemilihan Lokasi kedua sebagai tapak terpilih karena memenuhi kriteria yang ditentukan

diatas. Lokasi kedua juga menunjang aktifitas dengan lokasi dekat dengan kawasan

perkebunan teh, Candi Cetho, Candi Sukuh dan berbagai tempat wisata lainya. Lokasi kedua

juga memiliki jalan utama yang dilalui memenuhi kriteria. Lokasi yang dipilih memiliki

luasan kurang lebih 12.000m2 dengan batasan-batasan sebagai berikut :

Gambar 1. Lokasi Site

Sebelah Utara

Sebelah Selatan

Sebelah Barat

Sebelah Timur

: Perkebunan teh dan Taman Bogor Kemuning

: Perkebunan teh

: Perkebunan teh, Kalimas dan Taman Bintang

: Agro Wisata Kemuning dan Ndalem Alpukat

Tabel 1. Batasan Site

3

Page 8: KEMUNING “TEA HOUSE” RESORT, LOUNGE AND RESTO …eprints.ums.ac.id/75432/11/(BARA) NASKAH PUBLIKASI... · KEMUNING “TEA HOUSE” RESORT, LOUNGE AND RESTO (DENGAN PENDEKATAN

3.2 Konsep Gaya Arsitektur

Gaya arsitektur adalah metode khusus dalam konstruksi, ditandai dengan fitur yang

membuatnya terkenal. Sebuah style dapat mencakup unsur-unsur seperti bentuk, metode

konstruksi, bahan, dan karakter daerah. Kebanyakan arsitektur dapat diklasifikasikan sebagai

kronologi gaya yang berubah dari waktu ke waktu. Ini mungkin mencerminkan perubahan

mode, mengubah keyakinan dan agama, atau munculnya ide-ide baru dan teknologi baru,

sehingga muncul gaya baru dari sebelumnya.

3.2.1 Konsep Tea House and Lounge

Tea House merupakan tempat yang terutama menyajikan teh dan minuman ringan lainnya.

Ruang teh mungkin merupakan ruang yang disisihkan di sebuah hotel terutama untuk

menyajikan teh sore, atau mungkin sebuah usaha yang hanya menyajikan teh krim. Konsep arsitektural yang digunakan pada Tea House ini menggunakan konsep tropis dengan

pendekatan arsitektur kontekstual supaya lebih dapat merasakan suasana sejuk atau alami

yang ada di perkebunan teh di sekitar lingkungan.

Gambar 2. Kedai Teh

3.2.2 Konsep Resort

Resort merupakan tempat menginap yang memiliki fasilitas khusus yang digunakan oleh

wisatawan bersantai, berolah raga, sambil berkliling menikmati keindahan alam yang ada di

sekitar resort tersebut.Konsep arsitektural yang digunakan pada Resort ini menggunakan

konsep tropis dengan pendekatan arsitektur kontekstual lingkungan supaya lebih dapat

merasakan suasana sejuk atau alami yang ada di perkebunan teh di sekitar lingkungan.

Gambar 3. Resort

4

Page 9: KEMUNING “TEA HOUSE” RESORT, LOUNGE AND RESTO …eprints.ums.ac.id/75432/11/(BARA) NASKAH PUBLIKASI... · KEMUNING “TEA HOUSE” RESORT, LOUNGE AND RESTO (DENGAN PENDEKATAN

3.2.3 Konsep Resto

Resto adalah suatu tempat atau bangunan yang diorganisasi secara komersial, yang berfungsi

sebagai tempat untuk makan dan minum para pengunjung.

Konsep arsitektural yang digunakan pada resto ini menggunakan konsep tropis dengan

pendekatan arsitektur kontekstual Jawa Tengah supaya lebih kental kesan Jawa Tengahnya

dan juga memberikan sentuhan arsitektur kontekstual lingkungan yang mana di terapkan pada

banyaknya bukaan supaya dapat merasakan suasana sejuk atau alami yang ada di perkebunan

teh di sekitar lingkungan.

Gambar 4. Restoran

3.3 Penerapan Konsep Kontekstual Lingkungan

Penerapan konsep kontekstual pada bangunan ini mengangkat dari beberapa objek wisata yang

berada di Kemuning. Contoh dari penerapan kontekstual lingkungan yaitu menggunakan aksen

dari Jawa Tengah dengan menggunakan bangunan Joglo dan menggunakan vegetasi alami

semaksimal mungkin yang diambil dari perkebunan teh Kemuning untuk menunjang suasana

nyaman dan sejuk karena site berada di antara perkebunan teh Kemuning.

Gambar 5. Penataan Lanskap untuk Pembatas

Kedai Teh dengan Resort

5

Page 10: KEMUNING “TEA HOUSE” RESORT, LOUNGE AND RESTO …eprints.ums.ac.id/75432/11/(BARA) NASKAH PUBLIKASI... · KEMUNING “TEA HOUSE” RESORT, LOUNGE AND RESTO (DENGAN PENDEKATAN

Gambar 6. Kolam dan Vegetasi di Sekliling

Resto

Gambar 7. Kebun Teh di Sekeliling Site

3.3.1 Interior

Interior pada bangunan Kemuning “Tea House” Resort, Lounge and Resto terdapat beberapa

ide untuk mengangkat penerapan kontekstual lingkungan yaitu pada bangian interior akan

mengangkat konsep bata ekspos, kayu, dan joglo Jawa supaya lebih terlihat alami serta

memiliki kesan Jawa yang kuat.

Gambar 8. Interior Resto

Gambar 9. Interior Kedai Teh

6

Page 11: KEMUNING “TEA HOUSE” RESORT, LOUNGE AND RESTO …eprints.ums.ac.id/75432/11/(BARA) NASKAH PUBLIKASI... · KEMUNING “TEA HOUSE” RESORT, LOUNGE AND RESTO (DENGAN PENDEKATAN

3.3.2 Exterior

Pada bangunan Kemuning ”Tea House” Resort, Lounge and Resto untuk memperkuat unsur

pendekatan kontekstual lingkungan, bangunan menggunakan eksterior Joglo Jawa dengan

shading dari vegetasi supaya menambah kesan alami dan memperkuat kesan Jawa.

Gambar 10. Eksterior Resto

Gambar 11. Eksterior Kedai Teh

Gambar 12. Eksterior Keseluruhan

3.4 Konsep Struktur

3.4.1 Sub Struktur

Sub struktur merupakan struktur yang digunakan untuk menopang banguan atau sruktur yang

berada di bawah tanah. Fungsi struktur ini untuk menyalurkan beban bangunan menuju ke tanah.

Pemilihan sub struktur dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti konsisi tanah dan konsisi

banguanan. Pada Kemuning “Tea House” pemilihan struktur yang tepat merupakan pondasi foot

plate. Pondasi foot plat adalah jenis pondasi beton yang digunakan untuk kondisi

7

Page 12: KEMUNING “TEA HOUSE” RESORT, LOUNGE AND RESTO …eprints.ums.ac.id/75432/11/(BARA) NASKAH PUBLIKASI... · KEMUNING “TEA HOUSE” RESORT, LOUNGE AND RESTO (DENGAN PENDEKATAN

tanah dengan daya dukung tanah (sigma) pada : 1,5 – 2,00 kg/cm2. Pondasi foot plat ini

biasanya digunakan pada rumah atau bangunan gedung 2 – 4 lantai, dengan syarat kondisi

tanah yang baik dan stabil. Dimana posisi pondasi ini terletak dibawah pasangan dinding yg akan dipasang, karena

pondasi ini berfungsi buat menyangga beban asal konstruksi dinding yg akan dirancang

supaya stabil dan kokoh.

Gambar 13. Detail Struktur Pondasi

3.4.2 Struktur Atap

Struktur atap adalah bagian bangunan yang menahan /mengalirkan beban-beban dari atap.

Struktur atap terbagi menjadi rangka atap dan penopang rangka atap. Rangka atap berfungsi

menahan beban dari bahan penutup atap sehingga umumnya berupa susunan balok –balok

(dari kayu/bambu/baja) secara vertikal dan horizontal –kecuali pada struktur atap dak beton.

Struktur rangka atap yang digunakan pada Kemuning “Tea House” ini adalah struktur rangka

kayu supaya lebih mendukung konsep tropis dan lebih terkesan alami.

Gambar 14. Struktur Atap Joglo

8

Page 13: KEMUNING “TEA HOUSE” RESORT, LOUNGE AND RESTO …eprints.ums.ac.id/75432/11/(BARA) NASKAH PUBLIKASI... · KEMUNING “TEA HOUSE” RESORT, LOUNGE AND RESTO (DENGAN PENDEKATAN

Gambar 15. Struktur Atap Joglo

3.5 Konsep Utilitas

3.5.1 Sistem Pencahayaan

Sistem pencahayaan yang digunakan pada bangunan Kemuning “Tea House” pada siang hari

memanfaatkan pencahayaan alami dengan memaksimakan bukaan untuk cahaya masuk dan

cara untuk mengurangi panas yaitu dengan menggunakan shading alami yang berupa vegetasi

pada bukaan tersebut. Pada malam hari sistem pencahayaan yang digunakan mengunakan

cahaya lampu.

Gambar 16. Utilitas Pencahayaan

3.5.2 Sistem Penghawaan

Sistem penghawaan pada bangunan ini menggunakan penghawaan alami. Penghawaan alami

didapatkan dari bukaan yang ada di tiap bangunan, dari bangunan restoran hingga bangunan

penginapan.

Gambar 17. Utilitas Penghawaan

9

Page 14: KEMUNING “TEA HOUSE” RESORT, LOUNGE AND RESTO …eprints.ums.ac.id/75432/11/(BARA) NASKAH PUBLIKASI... · KEMUNING “TEA HOUSE” RESORT, LOUNGE AND RESTO (DENGAN PENDEKATAN

3.5.3 Sistem Jaringan Listrik

Sistem jaringan listrik pada bangunan ini bersumber utama pada PLN yang disalurkan ke

Panel main Distributing Panel kemudian disalurkan ke panel-panel tiap bangunan. Sedangkan

Sumber listrik cadangan berasal dari genset. Berikut skema distribusi listrik.

Gambar 18. Skema Sistem Jaringan Listrik

3.5.4 Sistem Penanggulangan Kebakaran

Sistem penanggulangan kebakaran perlu adanya Hidran outdoor pada kawasan, Hidran

ruangan, Springkle dan APAR. Berikut bagan pendistribusian air pada system pemadam

kebakaran.

Gambar 19. Skema Sistem Penanggulangan

Kebakaran 3.5.5 Sistem Air Bersih Intalasi air bersih pada bangunan ini memiliki beberpa sumber yaitu air bersih dari PDAM

dan pemanfaatan air hujan. Berikut skema distribusi air bersih

Gambar 20. Skema Sistem Air Bersih

10

Page 15: KEMUNING “TEA HOUSE” RESORT, LOUNGE AND RESTO …eprints.ums.ac.id/75432/11/(BARA) NASKAH PUBLIKASI... · KEMUNING “TEA HOUSE” RESORT, LOUNGE AND RESTO (DENGAN PENDEKATAN

3.5.6 Sistem Air Kotor

Limbah air kotor dibagi menjadi 2 yaitu limbah cair dan limbah padat. Limbah cair juga

dipisahkan menjadi 2 yaitu yellow water dan grey water. Berikut skema ditribusi air kotor.

Gambar 7. Skema Sistem Air Kotor

4. PENUTUP

Berdasarkan Tugas Akhir Dasar Program Perencanaan dan Perancangan (DP3A) yang

penulis buat, ada beberapa kesimpulan yang penulis jabarkan berkaitan desain yang

diterapkan pada Kemuing “Teea House” Resort, Lounge and Resto sebagai berikut : 1) Pembelajaran Pengolahan Teh : Pengunjung dapat mempelajari cara pembuatan dan

penyajian teh dari berbagai macam teh. 2) Fasilitas Komplek : Selain kedai teh yang menjadi objek utama, ada pula resort sebagai

penginapan dan restoran untuk pengunjung yang ingin memakan makanan berat.

Disediakanya resort dan restoran karena daerah tersebut termasuk wilayah pariwisata dan

dikelilingi beberapa objek wisata, jadi disini penulis menyediakan fasilitas utama dan

pelengkap untuk memajukan pariwisata di wilayah Kemuning. 3) Konsep Arsiteektur Kontekstual : Konsep yang ditonjolkan pada desain adalah arsitektur

kontekstual yang mengambil dari lingkungan sekitar yaitu perkebunan teh yang diterapkan

pada lanskap, alam yang diterapkan pada kedai teh menggunakan struktur bambu dan

resort menggunakan bata ekspos, selain perkebunan teh dan alam juga mengangkat ciri

khas Jawa Tengah yaitu Joglo sebagai atap pada restoran

DAFTAR PUSTAKA

Atmodjo. (2005). Restoran dan Segala Permasalahannya. Yogyakarta : Andi.

Brolin, B.C. (1980).Arsitekture in Context. New York : Van Nostrand Reinhold Company.

Ching, Francis D. K.. 2008. Arsitektur Bentuk Ruang dan Tatanan. Jakarta: Erlangga.

11

Page 16: KEMUNING “TEA HOUSE” RESORT, LOUNGE AND RESTO …eprints.ums.ac.id/75432/11/(BARA) NASKAH PUBLIKASI... · KEMUNING “TEA HOUSE” RESORT, LOUNGE AND RESTO (DENGAN PENDEKATAN

Coltmant, Michael, M. (1895). Resort Hotel Resort Is A Tourism Area In Which There Are

Accommodation Facilities. New York : Van Nostrand Reinhold. Dirjen Pariwisata. (1988). Definisi Hotel Resort di Indonesia, Direktorat Jendral Pariwisata.

Indonesia.

Fathia, KA, Rahmawati, Arif. 2016. Penghawaan Alami Terkait Sistem Ventilasi Terhadap

Kenyamanan Termal Rumah Susun Industri Dalam. 1(04). Jurnal Reka Karsa.

Gee, Chuck, Y. (1988). Resort Development and Management. New York : Waston-Guptil

Publication.

Ghoitsa, RN, Darsiharjo. 2014. Konsep Resort yang Berkelanjutan (Kasus Resort di

Indonesia). 11(02) Hornby, A.S. (1974). Oxford Leaner’s Dictionary of Current English. Oxfort University Press.

Intan, NA, Giyatmi, Levyda. 2019. Wisata Teh : Sebuah Studi Kasus di Pantjoran Tea House.

2(1):15-26. Jurnal Industri Pariwisata

Jolliffe, L. ed., 2007. Tea and tourism: Tourists, traditions and transformations (Vol.11).

Channel View Publications.

Li, W., 2007. Tea cultural tourism: a new model of cultural eco-tourism—case study on the

tea cultural eco-tourism in Yunnan. Academic Exploration, 1, pp.137-140.

Mill, R.C. (2007). Resort Management and Operation. School of Hotel, Restaurant and

Tourism Management, University of Denver. New Jersey : John Willey & Sons, Inc. O’Shannessy et al. (2001). Accommodation Services. Hospitality Press.

Pendit. (1999). Ilmu Pariwisata. Akademi Pariwisata Trisakti, Jakarta.

Poppy, FN, Purnama. 2015. Pemanfaatan Cahaya Alami pada Rumah Tinggal Tipe

Townhouse di Surabaya. Universitas Kristen Petra. Soenarno, D.A. (2006). Front Office Management. Yogyakarta : Andi Publisher.

Sudarmo. 2010. Perencanaan Struktur Gedung Laboraturium Dua Lantai. Universitas Sebelas

Maret, Surakarta. Suyono, Joko. (2004). Food Service Management. Bandung : Enhaii Press.

https://www.liputan6.com/global/read/2182824/penyajian-teh-dari-14

negara?utm_expid=.9Z4i5ypGQeGiS7w9arwTvQ.0&utm_referrer=https%3A%2F%2F

www.google.com%2F

12