Kemiskinan (SOSIOLOGI)

11
KEMISKINAN K E L O M P O K 9 VISQ DELICA (33) VIVIANTIKA NURIFDA K. (34) WINDA PURNAMA ZINSKY (35) YANUAR YUDHA PRAKASA (36) YENDIKA PUTRA PANGESTU (37)

Transcript of Kemiskinan (SOSIOLOGI)

KEMISKINANKELOMPOK

9

VISQ DELICA (33)VIVIANTIKA NURIFDA K. (34)WINDA PURNAMA ZINSKY (35)YANUAR YUDHA PRAKASA (36)YENDIKA PUTRA PANGESTU (37)

LATAR BELAKANGKemiskinan merupakan salah satu masalah

sosial yang mendasar yang dihadapi oleh Bangsa

Indonesia.Hal tersebut ditandai dengan adanya

berbagai kekurangan dan ketidakberdayaan

diri.Kemiskinan merupakan hal yang kompleks karena

menyangkut berbagai macam aspek seperti hak untuk

terpenuhinya pangan, kesehatan, pendidikan,

pekerjaan, dan sebagainya.Berbagai

kekurangan dan ketidakberdayaan tersebut

disebabkan baik faktor internal maupun eksternal

yang membelenggu, seperti adanya keterbatasan

untuk memelihara dirinya sendiri, tidak mampu

memanfaatkan tenaga maupun fisiknya untuk

memenuhi kebutuhan dll.

Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan , pakaian , tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan.

Kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan,dll.

Kemiskinan bisa dikelompokan dalam dua kategori , yaitu Kemiskinan absolut dan Kemiskinan relatif.

Kemiskinan absolut mengacu pada satu set standard yang konsisten , tidak terpengaruh oleh waktu dan tempat / negara. Sebuah contoh dari pengukuran absolut adalah persentase dari populasi yang makan dibawah jumlah yg cukup menopang kebutuhan tubuh manusia (kira kira 2000-2500 kalori per hari untuk laki laki dewasa).

1. Faktor Penyebab Kemiskinana.   Merosotnya Standar Perkembangan Pendapatan Perkapita secara Global.

b.   Menurunnya Etos Kerja dan Produktivitas Masyarakat.

c. Biaya Kehidupan yang Tinggi.

d. Pembagian Subsidi Income Pemerintah yang Kurang Merata.

2.  Indikator – Indikator Kemiskinan

1.  Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (sandang, pangan dan papan).

2.  Tidak adanya akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan, pendidikan, dll).

3.Tidak adanya jaminan masa depan (karena tiadanya investasi untuk pendidikan dan keluarga).

4.  Rendahnya kualitas Sumber Daya Manusia dan terbatasnya Sumber Daya Alam.

5.  Tidak adanya akses dalam lapangan kerja dan mata pencaharian yang berkesinambungan.

6.  Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik maupun mental.

secara konsep, kemiskinan bisa diakibatkan oleh 4 faktor, yaitu :

1. Faktorindividual

2. Faktor sosial

3. Faktor kultural.

4. Faktor struktural

Berdasarkan perspektif ini, ada tiga kategori kemiskinan yang menjadi pusat perhatian pekerjaan sosial, yaitu:

1. Kelompok yang paling miskin (destitute) atau yang sering didefinisikan sebagai fakir miskin

2. Kelompok miskin (poor3. Kelompok rentan

(vulnerable group)

Penyebab kemiskinan

1. Secara makro, kemiskinan muncul karena adanya ketidaksamaan pola kepemilikan sumber daya yang menimbulkan distribusi pendapatan timpang

2. kemiskinan muncul akibat perbedaan kualitas sumber daya manusia

3. kemiskinan muncul sebab perbedaan akses dan modal

Dampak KemiskinanDampak kemiskinan di Indonesia memunculkan berbagai

penyakit pada kelompok risiko tinggi seperti ibu hamil, ibu menyusui, bayi, balita, dan lanjut usia.

, kemiskinan yang terjadi di Indonesia menyebabkan cakupan gizi rendah, pemeliharaan kesehatan kurang, lingkungan buruk, dan biaya untuk berobat tidak ada. Akibat terkena penyakit,

menyebabkan produktivitas rendah, penghasilan rendah dan pengeluaran bertambah.

Cara Penanggulangan Kemiskinan

Kondisi kemiskinan di Indonesia terus mengalami tren penururnan yang cukup besar. Meskipun demikian, tantangan ke depan untuk mencapau target yang ditentukan juga masih cukup besar. Untuk itu,pemerintah telah menetapkan peningkatan kesejahteraan rakyat dan pengurangan kemiskinan sebagai tema pembangunan pada Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2009.

selain peningkatan untuk mempercepat penurunan tingkat kemiskinan itu pemerintah telah melakukan harmonisasi dan sinergi program dan anggaran penanggulangan kemiskinan di tingkat pusat yang implementasinya dijalankan secara nyata diseluruh Indonesia.