Diklat Kemiskinan

78
TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN KEBIJAKAN DAN KELEMBAGAAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN G. Irwan Suryanto Asisten Koordinator Pokja Kebijakan TNP2K DIKLAT PENANGGULANGAN KEMISKINAN Jakarta, 15-20 April 2013

description

diklat kemiskinan

Transcript of Diklat Kemiskinan

  • TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN

    KEBIJAKAN DAN KELEMBAGAAN

    PENANGGULANGAN KEMISKINAN

    G. Irwan SuryantoAsisten Koordinator Pokja Kebijakan TNP2K

    DIKLAT PENANGGULANGAN KEMISKINAN

    Jakarta, 15-20 April 2013

  • TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN 1

    TANTANGAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN1

  • TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN

    TANTANGAN yang dihadapi

    Kemiskinan hidup di bawah garis kemiskinanKerentanan dapat dengan mudah jatuh ke bawahgaris kemiskinan

    Ketidakmerataan perbedaan intensitas danjumlah orang miskin antar provinsi dan kabupaten/kota

    2

  • TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN

    TARGET-CAPAIAN PENGENTASAN KEMISKINAN

    33

    Tahun 2006-2012, jumlah maupun persentase penduduk miskinnasional terus menurun TETAPI laju penurunan melambat

    Percepatan penanggulangan kemiskinan diperlukan untuk

    mencapai target 8-10 % tahun 2014

    Sumber: BPS Susenas

  • TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN

    KESENJANGAN PENDUDUK MISKIN

    44

    DKI Jakarta 3,69%

    Papua 31,11%

    Sumber: BPS Susenas (Maret 2012)

  • TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN 5

    KETIDAKMERATAAN SEBARAN PENDUDUK MISKIN

    Kep. Babel 71.360 Jiwa

    Jawa Timur 5.070.980 Jiwa

    Sumber: BPS (2012)

  • TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN 6

    PERKEMBANGAN TINGKAT KEMISKINAN KOTA DAN DESA

    Sumber: BPS, Susenas

    PERSENTASE RUMAH TANGGA MISKIN PERDESAAN MENURUT SUMBER PENGHASILAN UTAMA (MARET 2010)

    Tidak semua penganggur adalah miskin :penganggur berkecukupan (discourage worker)

    Orang bekerja tapi miskin: underemployed (

  • TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN

    KERENTANAN PENDUDUK MISKIN

    7

    12,49% di

    bawah GK

    23,78% di bawah

    1,2 x GK

    33,94% di

    bawah

    1,4 x GK

    60%

    40%

    20%

    0%

    Konsumsi bulanan per kapita (Rp.)

    %

    P

    o

    p

    u

    l

    a

    s

    i

    Sumber: BPS-Susenas (2010)

    DISTRIBUSI CONDONG/MIRING KE

    KIRI, berarti banyak masyarakat

    yang berada di sebelah kiri

    distribusi berada di sekitar garis

    kemisikinan (GK)

    Jika garis kemiskinan naik20%, jumlah pendudukdi bawah garis kemiskinanakan naik 100%

  • TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN

    .. akibatnya banyak penduduk keluar masuk kemiskinan

    8

    Tahun 2009Total Baris

    (%)Miskin(%)

    HampirMiskin (%)

    TidakMiskin (%)

    Tahun2008

    Miskin(%)

    46.71 20.28 33.01 100.00

    HampirMiskin (%)

    22.32 21.53 56.15 100.00

    TidakMiskin (%)

    5.37 7.65 86.98 100.00

    53% penduduk miskin tahun 2008, keluar dari kemiskinan pada tahun 2009

    Sebaliknya 27,69% penduduk tidak miskin tahun 2008 jatuh miskin pada tahun2009

  • TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN 9

    Makan

    an, 74%

    Non

    Makan

    an, 26%

    MAKANAN MENDOMINASI KONSUMSI MASYARAKAT MISKIN

  • TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN

    0

    25

    50

    75

    100

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

    P

    e

    r

    s

    e

    n

    t

    a

    s

    e

    P

    e

    n

    e

    r

    i

    m

    a

    B

    a

    n

    t

    u

    a

    n

    Desil Konsumsi Rumah Tangga

    Hanya sekitar 30% penduduk miskin

    yang menerima ketiga program

    perlindungan sosial

    (Raskin, BLT, Jamkesmas)

    Raskin

    BLT

    Jamkesmas

    Sumber: Susenas 2009

    EFEKTIVITAS PROGRAM PERLINDUNGAN SOSIAL

    Daerah

    Pentargetan

    Efektif

    10

    Efektivitas pentargetan setiap program

    dapat diperbaiki apabila seluruh program

    menggunakan basis data yang sama

    BASIS DATA TERPADU (unified data base)

  • TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN

    Sistem Penetapan Sasaran Nasional adalah suatu sistempenetapan sasaran keluarga yang berhak pendapatkanprogram perlindungan/jaminan sosial dari Pemerintah (Pusatdan Daerah)

    Suatu sistem pentargetan dikatakan yang efektif apabilamampu secara tepat mengurangi exclusion error daninclusion error

    SISTEM PENETAPAN SASARAN NASIONAL

    Keberadaan satu basis data (unified) akan memperbaikiefektivitas Program Perlindungan Sosial

    11

  • TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN

    BAGAIMANA MENGIDENTIFIKASI RUMAH TANGGA (misalnya) 30% TERENDAH?

    12

  • TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN 13

    KEBIJAKAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN2

  • TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN 14

    ARAH KEBIJAKAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN

    MENINGKATKAN

    PROGRAM PERLINDUNGAN

    SOSIAL

    Bantuan sosial berbasiskeluarga

    MENINGKATKAN AKSES

    RUMAHTANGGA PADA

    PELAYANAN DASAR

    Dukungan ketersediaan layananpendidikan dan kesehatan

    PEMBERDAYAAN

    MASYARAKAT

    Keputusan masyarakatterhadap kebutuhan

    masyarakat

    PERTUMBUHAN EKONOMI

    YANG BERKUALITAS DAN

    INKLUSIF

    UMKM, iklim usaha, infrastruktur/konektivitas, pembangunan pertanian

    1 2

    3 4

  • TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN 15

    INSTRUMEN PENANGGULANGAN KEMISKINAN

    STRATEGI

    PENANGGULANGAN

    KEMISKINAN

    PROGRAM

    PENANGGULANGAN

    KEMISKINAN

  • TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN 16

    RTSM

    RTM

    RTHM

    Klaster-11. BEASISWA

    MISKIN2. JAMKESMAS3. RASKIN4. PKH5. BLT(bila diperlukan)6. Dll.

    Klaster-2

    PROGRAM-PROGRAM

    PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

    (PNPM)

    Klaster-3KREDIT USAHA RAKYAT(KUR)

    Klaster-41. PROGRAM RUMAH SANGAT MURAH2. PROGRAM KENDARAAN ANGKUTAN UMUM MURAH3. PROGRAM AIR BERSIH UNTUK RAKYAT4. PROGRAM LISTRIK MURAH & HEMAT5. Program Peningkatan Kehidupan Nelayan *)6. Program Peningkatan Kehidupan Masyarakat Miskin

    Perkotaan *)

    KEBIJAKAN EKONOMI-MAKROPeningkatan

    Kesejahteraan Masyarakat, serta

    Perluasan dan Peningkatan Kesempatan

    Kerja

    Pengurangan Angka

    Kemiskinan

    RTSM

    *)

    RTM *)

    RTHM

    Sumber: Bappenas, 2011

    PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN

    Perpres No.13/2009 dilanjutkan Perpres No.15/2010

    Kepres No.10/2011

  • TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN 17

    BANTUAN SOSIAL BERBASIS INDIVIDU, RUMAH TANGGA

    ATAU KELUARGA

  • TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN 18

    Di wilayah PKH, karena mencakup RumahTangga (ke depan Keluarga)

    Sangat Miskin, penerima PKH secara otomatis adalah juga penerima

    Jamkesmas, Raskin, dan Beasiswa untuk keluarga miskin

    Komplementaritas program di Klaster I memastikan bantuan sosial

    yang sifatnya terpadu

    Sekretariat TNP2K menjadi clearing house dalam memfasilitasi

    komplementaritas program

    PKH BEASISWARASKIN JAMKESMAS

    KOMPLEMENTARITAS PROGRAM KLASTER 1

  • TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN 19

    NamaBLSM 2012

    Bantuan Tunai

    Raskin

    Beras/

    Pangan

    Jamkesmas

    Asuransi

    kesehatan

    BSM Pendidikan

    PKHBantuan Tunai

    Bersyarat

    Jenis transfer TunaiBeras

    bersubsidi

    Biaya pelayanan

    kesehatan gratisTunai

    Tunai dan

    bersyarat

    SasaranMiskin dan

    hampir miskin

    Miskin dan

    hampir miskin

    Miskin dan

    hampir miskin

    Murid dan RT

    MiskinRTSM

    Jumlah

    Penerima18,5 juta RT 17,5 juta RT 18,2 juta RT 4.560.501 1,5 juta RTSM

    Jumlah bantuanRp150.000

    per bulan

    14 kg beras

    per bulanTidak terbatas

    Rp561.759

    per tahun

    Rp 1.287.000

    per tahun

    Lembaga

    pelaksana

    utama

    KemensosBULOG dan

    KemendagriKemenkes

    Kemendiknas,

    KemenagKemensos

    PROGRAM BANTUAN SOSIAL KLASTER 1 (1)

  • TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN 20

    Nama

    JAMINAN

    SOSIAL LANJUT

    USIA

    (JSLU)

    JAMINAN

    SOSIAL

    PENYANDANG

    CATAT

    (JSPACA)

    ANAK

    TERLANTAR

    (PKSA)

    PEKERJA ANAK

    (PPA-PKH)

    JAMINAN

    SOSIAL

    Jenis transfer Tunai TunaiTunai dan

    Rumah Singgah

    Tunai dan

    Rumah Singgah

    Asuransi,

    kecelakaan,

    kesehatan,

    kematian/

    pensiun

    Sasaran Miskin Miskin Miskin Miskin Semua

    Jumlah Penerima 13.250 orang 17.000 orang 138.000 anak 10.750 anak Belum tersedia

    Jumlah bantuanRp 300.000

    per bulan

    Rp 300.000

    per bulan

    Rp 1.5 juta

    per tahun

    Rp 1.5 juta

    per tahunAkan dibahas

    Lembaga

    pelaksana utamaKemensos Kemensos Kemensos Kemenakertrans DJSN

    PROGRAM BANTUAN SOSIAL KLASTER 1 (2)

  • TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN 21

    BANTUAN SOSIAL BERBASIS KOMUNITAS

    PNPM adalah program nasional yang memastikan kelompok miskin mendapat manfaat dari

    peningkatan kondisi sosial ekonomi dan tata kelola pemerintah, melalui :

    1. Peningkatan partisipasi msyarakat

    2. Pemberdayaan kapasitas kelembagaan masyarakat

    3. Pembangunan infrastruktur yang mendukung kegiatan sosial ekonomi

    4. Penyesuaian dengan perencanaan jangka menengah desa yang komprehensif

    Mengenali kemiskinan: Identifikasi kemiskinan

    Merumuskan persoalan

    kemiskinan yang dihadapi

    Merumuskan penyebabnya

    Sosialisasi Awal dan

    Musyawarah Masyarakat: Pemetaan sosial

    Sosialisasi program

    Penyusunan Rencana: Identifikasi dan Prioritisasi

    Penyusunan Rencana/Program

    Penanggulangan kemiskinan

    Pengorganisasian Masyarakat: Lembaga Keswadayaan Masyarakat dibentuk/

    ditetapkan, dimiliki, dan dikelola untuk

    memenuhi kebutuhan bersama

    Pelaksanaan Kegiatan: Pembentukan/Penetapan

    kelompok swadaya masyarakat

    pelaksana kegiatan

    Media bersama untuk

    menyelesaikan masalah

    secara mandiri

    Pemetaan Swadaya: Merumuskan kebutuhan dan

    potensi yang ada.

    Memecahkan persoalan dengan

    potensi yg dimiliki

    Pemanfaatan dan Pemeliharaan:

    Kelompok swadaya masyarakat

    dan masyarakat miskin lainnya

  • TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN 22

    PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KLASTER 2

    PROGRAM SASARAN

    Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM)

    Mandiri

    Kelompok Masyarakat Umum

    a. PNPM Mandiri Perdesaan Kelompok Masyarakat Perdesaan

    b. PNPM Mandiri Perkotaan Kelompok Masyarakat Perkotaan

    c. PNPM Daerah Tertinggal dan Khusus Kelompok Masyarakat Pedalaman, Tertinggal

    dan Khusus (Bencana, Konflik, dll)

    d. PNPM Peningkatan Pembangunan Infrastruktur

    Perdesaan (PPIP)

    Kelompok Masyarakat Perdesaan

    e. PNPM Pembangunan Infrastruktur Ekonomi Wilayah

    (PISEW)

    Kelompok Masyarakat Perdesaan

    f. PNPM Peningkatan Usaha Agrobisnis Pertanian (PUAP) Kelompok Masyarakat Pertanian Perdesaan

    g. PNPM Kelautan dan Perikanan (KP) Kelompok Masyarakat Pesisir dan Pelaut

    h. PNPM Pariwisata Kelompok Masyarakat Perdesaan Potensial

    i. PNPM Generasi Kelompok Masyarakat Perdesaan

    J. PNPM Green Kecamatan Development Program (G-KDP) Kelompok Masyarakat Perdesaan

    k. PNPM Neighborhood Development (ND) Kelompok Masyarakat Perkotaan

  • TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN 23

    UMK penting untuk penanggulangan kemiskinan

    (i) Penciptaan lapangan kerja

    (ii) Memproduksi barang (output)

    Diluncurkan pertama kali tahun 2007, sampai dengan akhir

    2010 telah menyalurkan kredit sebanyak US$2 billion untuk

    UMK

    Rata-rata pinjaman US$1,000 dan utamanya digunakan oleh

    sektor perdagangan

    Tantangan utama: meningkatkan hubungan antara usaha

    menengah dengan orang miskin

    PENGEMBANGAN USAHA MIKRO DAN KECIL

  • TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN 24

    CAPAIAN KREDIT USAHA RAKYAT

    Selama 2009-2012 (Februari), Total Debitur maupun Rata-Rata Kredit per Debiturmeningkat

    Selama 2009-2012 (Februari), Total Plafonmeningkat; dan NPL cenderung menurun

  • TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN 25

    20122012 20152015 20202020 20252025

    Fokus Pengembangan Usaha Daya Tahan Usaha Stabilitas UsahaSasaran Meningkatnya kapasitas

    usaha Meningkatnya daya tahanusaha

    Menguatnya kapasitas untukmenjalankan usaha secaraberkelanjutan

    Inter-vensi

    peningkatan akses kepermodalan

    peningkatan kapasitasSDM

    peningkatan aksespemasaran

    peningkatan kualitasproduksi

    penguatankelembagaan

    pemetaan kelompoksasaran

    dukungan diversifikasisumber permodalan

    peningkatan penerapanteknologi dan standarisasiproduk

    dukungan diversifikasipasar

    peningkatan kompetensiteknis dan manajerial SDM

    peningkatan iklim usaha registrasi kelompok sasaran

    peningkatan inovasi produk peningkatan produktivitas tenagakerja

    penguatan pasar penguatan dukungan iklim usaha registrasi kelompok sasaran.

    IndikatorUtama

    Ditentukan kemudian Ditentukan kemudian Ditentukan kemudian

    TRANSFORMASI KLASTER 3 (PENGEMBANGAN UMKM*)

    * UMKM sebagai kelompok sasaran adalah usaha mikro

  • TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN 26

    PRIORITAS JANGKA PENDEK-MENENGAH TNP2K

    Unifikasi SistemPenargetan

    Nasional

    (PPLS 2011)

    MenyempurnakanPelaksanaan

    Bantuan SosialKesehatan untukKeluarga Miskin

    MenyempurnakanPelaksanaan dan

    MemperluasCakupan Program Keluarga Harapan

    (PKH)

    Integrasi Program Pemberdayaan

    MasyarakatLainnya ke dalam

    PNPM

    Menyusun PetaJalan Sistem

    Keuangan Inklusif

  • TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN 27

    KELEMBAGAAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN3

  • TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN 28

    DASAR HUKUM PEMBENTUKAN TKPK

    Peraturan PresidenNo. 15 Tahun 2010 tentang Percepatan

    PenanggulanganKemiskinan

    Dalam upaya meningkatkankoordinasi penanggulangankemiskinan di tingkat Provinsi danKabupaten/Kota, dibentuk Tim Koordinasi PenanggulanganKemiskinan yang selanjutnyadisebut TKPK (Pasal 15)

    Peraturan MenteriDalam Negeri No. 42 Tahun 2010 tentang

    Tim KoordinasiPenanggulangan

    Kemiskinan Provinsidan Kabupaten/Kota

    Gubernur dalam melaksanakanpercepatan penanggulangankemiskinan sebagaima dimaksuddalam Pasal 2 Ayat 1 membentukTKPK Provinsi (Pasal 7 Ayat 1)

    Bupati/Walikota dalammelaksanakan percepatanpenanggulangan kemiskinansebagaima dimaksud dalam Pasal 2 Ayat 1 membentuk TKPK Kabupaten/Kota (Pasal 7 Ayat 2)

  • TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN

    TNP2K Penyusunan kebijakan dan program

    Sinergi program K/L

    Pengawasan dan Pengendalianprogram

    TKPK PROVINSI Koordinasi penyusunan dan evaluasi

    SPKD, Renstra SKPD, Renja SKPD, rancangan RKPD

    Pengendalian pelaksanaan program

    TKPK KOTA

    Koordinasi penyusunan dan evaluasiSPKD, Renstra SKPD, Renja SKPD, rancangan RKPD

    Pengendalian pelaksanaan program

    TKPK KABUPATEN

    Koordinasi penyusunan dan evaluasiSPKD, Renstra SKPD, Renja SKPD, rancangan RKPD

    Pengendalian pelaksanaan program

    KELEMBAGAAN PENANGGULANGAN

    KEMISKINAN

    29

  • TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN 30

    PERAN KELEMBAGAAN TKPK

    Penyusunan SPKD

    Penyusunan Renstra SKPD

    Perancangan RKPD

    Penyusunan Renja SKPDKOORDINASI

    Pengendalian pemantauan danevaluasi kelompok program oleh SKPD

    Penyusunan laporan hasilpemantauan dan evaluasi secaraperiodik

    Pengendalian penanganan pengaduanmasyarakat

    PENGENDALIAN

    Program dananggaran daerah yang lebih sesuai prioritas

    intervensi danprioritas wilayahpenanggulangan

    kemiskinan

    Informasi umpan-balik untuk perbaikandan pengembangan

    pelaksanaan program penanggulangan

    kemiskinan di daerah

    TNP2K mendukung TKPK melalui peningkatan kapasitas Tim TeknisTKPK untuk perencanaan, penganggaran dan pemantauan program

  • TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN 31

    TUGAS TIM TEKNIS TKPK

    MENYUSUN LP2KD

  • Sampai Agustus 2012, seluruh provinsi telahmenerbitkan Surat Keputusan (SK) Gubernur tentang pembentukan TKPK

    Namun demikian, masih tersisa 20% kabupaten/kota yang belum memiliki SK Bupati/Walikota untuk pembentukanlembaga ini

    SK Pembentukan TKPK

    PERKEMBANGAN KELEMBAGAAN TKPK (1)

    Belum semua daerah, provinsi maupunkabupaten/kota, yang telah membentukTKPK mengalokasikan anggaran khususdalam APBD untuk mendukungoperasionalisasi fungsi kelembagaan ini

    Ketersediaan Anggaran Operasional bagiTKPK

    32

  • PERKEMBANGAN KELEMBAGAAN TKPK (2)

    Dibandingkan tahun 2011, partisipasi Tim Teknis TKPK dalam kegiatan PelatihanAnalisis Kebijakan PenanggulanganKemiskinan dan Evaluasi Anggaran Daerah tahun 2012 mengalami peningkatan

    Hingga Agustus 2012, sebanyak 368 TKPK Kab/Kota telah menyertakan tim teknisnyadalam pelatihan tersebut di tingkat Provinsi

    Partisipasi Tim Teknis TKPK

    Perkembangan positif juga terjadi dalampartisipasi TKPK dalam kegiatan maganguntuk memperdalam materi pelatihan

    Hingga Agustus 2012, sebanyak 185 TKPK Kab/Kota telah mengirimkan tim teknisnya kesekretariat TNP2K untuk mengikuti kegiatanini

    Partisipasi dalam Magang Tim TeknisTKPK

    33

  • Tahun 2011, baru sepertiga dari jumlahProvinsi yang telah menyusun StrategiPenanggulangan Kemiskinan Daerah (SPKD)

    Mayoritas Kabupaten/Kota juga belummenyusun dokumen strategis ini

    PENYUSUNAN SPKD

    34

  • LAPORAN PELAKSANAAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAERAH (LP2KD)

    Tahun 2011, sebagian besarTKPK Provinsimenyampaikan LaporanPelaksanaanPenanggulanganKemiskinan (LP2KD)

    Tetapi mayoritas TKPK Kabupaten/Kota tidak/belummenyampaikan laporan ini 35

  • REVIEW LP2KD

    36

  • TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN 37

    PRASYARAT PENGUATAN PERAN TKPK

  • TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN 38

    APA SAJA YANG MASIH HARUS DIKERJAKAN? 4

  • TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN 39

    FAKTOR PENDUKUNG KELUAR DARI KEMISKINAN

    Tingkat Makro Tingkat Mikro

    Stabilitas harga kebutuhan

    pokok

    Adanya peluang-peluang bisnis

    dan kesempatan kerja

    Adanya akses untuk mendapat

    pendidikan atau keterampilan

    yang memperbesar

    kemampuan orang untuk

    meningkatkan pendapatan

    Adanya kebijakan dan program

    pembangunan yang sesuai

    dengan kebutuhan masyarakat

    Jaringan sosial dan koneksi yang

    menguntungkan

    Keterampilan/pendidikan yang

    memadai (baik melalui jalur

    formal maupun informal

    Kondisi kesehatan yang relatif

    baik (yang memungkinkan

    untuk bekerja penuh secara

    kolektif

    Kemauan untuk bekerja keras

    (motivasi)

  • TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN2011

    karena walaupun terjadi pertumbuhan

    ekonomi yang tinggi, sebagian populasi

    akan tetap rentan terhadap kemiskinan

    Pertumbuhan ekonomi sangat penting

    untuk penanggulangan kemiskinan.

    Namun, sumber-sumber pertumbuhan

    perlu disesuaikan

    1 agar dapat memberikan dampak yang

    paling besar terhadap penciptaan

    lapangan kerja dan penurunan

    kemiskinan

    Dengan tumbuhnya perekonomian,

    penting untuk mencegah meningkatnya

    ketimpangan

    2 karena hal ini akan mengurangi

    dampak pertumbuhan terhadap

    kemiskinan

    Memberi hak kepemilikan dan akses

    terhadap kredit dan pendidikan bagi si

    miskin

    3 akan mengurangi ketimpangan,

    merangsang pertumbuhan dan

    mengurangi kemiskinan

    Sangatlah penting untuk

    mengembangkan perlindungan sosial

    4

    40

  • TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN2011

    karena minimalisasi exclusion error

    dan inclusion error berperan penting

    dalam upaya mengurangi ketimpangan

    Subsidi barang (khususnya BBM dan

    listrik) perlu dikurangi

    5 untuk menambah anggaran program

    perlindungan sosial dan

    penanggulangan kemiskinan

    Meningkatkan dan memperbaiki desain

    program perlindungan sosial

    6 dengan memperhatikan dimensi

    complementarity antara sisi permintaan

    dan penawaran serta completeness

    Pengembangan program perlindungan

    sosial seperti Program Keluarga Harapan

    (PKH) yang memfokuskan pada investasi

    di bidang pendidikan dan kesehatan

    7 penting untuk mengurangi

    ketimpangan

    Perbaikan penetapan sasaran program-

    program perlindungan sosial

    8

    41

  • TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN2011

    untuk melawan praktik-praktik tata

    kelola pemerintahan yang buruk

    Penetapan pedoman yang jelas untuk

    memastikan kebijakan pasar yang tepat

    dan pengembangan sistem insentif-

    disentif

    9 karena tata kelola pemerintahan

    yang baik penting dalam upaya

    penanggulangan kemiskinan

    Perbaikan sistem intensif untuk

    penyedia layanan

    10 termasuk pihak swasta

    Fokus DAU dan DAK pada kegiatan

    penanggulangan kemiskinan, perbaikan

    kapasitas Pemda serta tanggung jawab

    fungsional yang lebih jelas

    11 alokasi anggaran yang

    menguntungkan masyarakat miskin

    Masyarakat sipil perlu meningkatkan

    kapasitas mereka dan membangun koalisi

    12

    42

  • TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN 43

    REFORMASI KEBIJAKAN

    Program

    Fokus harus lebih tepat

    Lokus harus lebih tepat

    Penerima manfaat harus lebih tepat

    Anggaran

    Proporsi dan nilai anggaran (pendapatandan belanja) harus lebih relevan

    Kinerja anggaran harus lebih efektif

    Regulasi

    Regulasi harus lebih mendukungprogram dan anggaran

    REFORMASI KELEMBAGAAN KOORDINASI

    Keterlibatan sektor harus lebih luas

    Sinergi antar-sektor harus lebih kuat

    PRASYARAT PERCEPATAN PENANGGULANGAN

    KEMISKINAN

  • TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN 44

    PEMANTAUAN PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN5

  • TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN 45

    Pemerintah dan organisasi sosial di seluruh dunia menghadapi tuntutan yang terus meningkat untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik

    Peningkatan kualitas pelayanan publik dapat dilakukan jika pemerintahmengetahui apa kekurangan dan kelemahan dalam penyelenggaraannya

    Sistem Pemantauan dan Evaluasi (P&E) yang baik memberikan alat dankemampuan untuk mengetahui kekurangan dan kelemahan pelayanan danprogram publik

    MENGAPA PEMANTAUAN DAN EVALUASI

  • TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN 46

    TUJUAN

    Menghasilkan informasi mengenaikemajuan dan kualitas pelaksanaanprogram

    Mengidentifikasi masalah dan potensimasalah dalam pelaksanaan program

    Memberikan penilaian terhadap capaianprogram dari segi output, manfaat dandampaknya

    Menjelaskan keberhasilan atau kegagalanprogram

    MANFAAT

    Mendukung pengambilan kebijakan(menyediakan bukti terkait efektivitas darisegi biaya dan hasil/ dampak)

    Membantu dalam ekspansi kebijakan danprogram yang ada (Dengan memberikangambaran apakah program layakdikembangkan dan bagaimana harusdikembangkan)

    Membantu dalam pengelolaan danpengendalian kegiatan pada tingkatsektor, program dan proyek (membantudalam mengidentifikasi permasalahandan kesulitan dalam pelaksanaan)

    Meningkatkan transparansi danmenerapkan prinsip akuntabilitas publik(Dengan menyediakan bukti dasartentang bagaimana pemerintahmengelola sumber daya publik)

    TUJUAN-MANFAAT PEMANTAUAN DAN EVALUASI

  • TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN 47

    BEDA PEMANTAUAN DAN EVALUASI

    Pemantauan

    Fokus pada proses: membandingkanpelaksanaan denganrencana/prosedur

    Informasi yang dihasilkandigunakan untukmengendalikan program

    Dilaksanakan olehpengelola program ataupemangku kepentinganlainnya

    Evaluasi

    Fokus pada keluaran, hasil dandampak: mengacu pada tujuan, membandingkan dengankondisi sebelum program, menggunakan kelompok kontrol

    Informasi yang dihasilkandigunakan untuk menilaikeberhasilan dan masa depanprogram

    Pelaksana biasanya adalahlembaga non-pemerintah

  • TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN 48

    CARA MELAKUKAN (METODA) PEMANTAUAN

    Survei Mengumpulkan informasi yang relevan dari

    responden yang diperoleh dari sampel yang representatif

    MetodePartisipatif

    Mendapatkan informasi dengan cara pelibatansecara intensif dan observasi langsung dalamkurun waktu tertentu

    Analisis Budget Menganalisis item-item pengeluaran program

    dan membandingkannya dengan rencana awal

    KunjunganLapangan (Spot

    Check/Rapid Appraisal)

    Perolehan informasi secara cepat daripenerima program dan pemangku kepentinganlainnya

  • TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN 49

    ARTI PENTING PERLINDUNGAN SOSIAL

    Dynamic Poverty

    Kemiskinan bersifat dinamis, denganindikasi keluar masuk penduduk di sekitagaris kemiskinan

    Kompensasi Penduduk miskin harus diberi kompensasi

    jika dirugikan oleh perubahan kebijakan

    Promosi

    Penduduk miskin harus diberikesempatan untuk hidup sehat, mendapatkan pendidikan dan pekerjaanyang layak

    Perlindungan Penduduk miskin harus dilindungi dari

    kemungkinan goncangan (shock) dalamkehidupan sosial-ekonomi mereka

  • TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN

    Tujuan Umum

    Memutus mata rantai kemiskinan antargenerasi

    Meningkatkan kualitas SDM

    Mengubah perilaku masyarakat miskin yang kurang mendukung peningkatan kesejahteraan

    Tujuan Khusus

    Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan pendidikan dan kesehatan bagi Peserta PKH

    Meningkatkan taraf pendidikan Peserta PKH

    Meningkatkan status kesehatan dan gizi Ibu Hamil, Ibu Nifas, Balita dan anak prasekolah anggota rumah tangga/keluarga Sangat Miskin

    TUJUAN PKH

    50

  • TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN

    KriteriaPenerima

    RTSM yang sedikitnya memiliki satudiantara kriteria berikut: (a) memiliki ibu hamil/nifas; (b) memiliki anak balita atau anak pra sekolah; (c) memiliki anak usia SD dan/atau SLTP dan/atau anak 15-18 tahun yang belum menyelesaikan pendidikan dasar

    Hak Penerima Mendapatkan bantuan uang tunai

    KewajibanPenerima

    Memeriksakan anggota keluarganya (IbuHamil dan Balita) ke fasilitas kesehatan(Puskesmas, dll)

    Menyekolahkan anaknya dengan tingkatkehadiran sesuai ketentuan

    KRITERIA, HAK DAN KEWAJIBAN PENERIMA PKH

    51

  • TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN

    BESARAN BANTUAN PKH

    (*) Besaran bantuan ini telah berlaku sejak 2007 dan dimungkinkan adanya perubahan di tahun-tahun mendatang

    52

  • TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN

    PERKEMBANGAN PKH

    53

  • TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN

    FOKUS PEMANTAUAN PKH

    Pemenuhan kewajiban oleh peserta (kondisionalitas) PKH

    Pembayaran bantuan kepada peserta PKH

    Komplementaritas dengan program lain (di mana peserta PKH idealnya jugamenerima program-program lain dari klaster I

    Kontribusi Pemda dalam pelaksanaan PKH

    Kepemilikan identitas kependudukan bagi peserta PKH yang dibutuhkan dalam proses pembayaran bantuan, khususnyapembayaran melalui Bank

    54

  • TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN

    HASIL PEMANTAUAN DAN EVALUASI PKH

    Jumlah kunjunganBumil dan Bufas ke

    faskes meningkat 7-9 %

    Persalinanmenggunakan faskes

    meningkat 5 %

    Persalinan dibantupetugas kesehatan

    terlatih meningkat 6 %

    Jumlah balita yang ditimbang meningkat

    15-22 %

    Ada perubahan perilaku padakeluarga yang tidak menerimaprogram (di kecamatan yang sama):

    Jumlah kunjungan bumilmeningkat (4 persen)Persalinan di faskes meningkat(8 persen)Anak balita yang ditimbangmeningkat (7 persen)

    Dampak PKH lebih terasadi daerah dengan faskes

    yang lebih baik: dampak di perkotaan lebih baik

    dibandingkan di perdesaan

    55

  • TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN

    HASIL PEMANTAUAN DAN EVALUASI PKH PENDIDIKAN

    PKH telah mendorong anak usia 6-15 tahun untuk tetapbersekolah, dan tingkat ketidakhadiran anak darikeluarga PKH menjadi relatif rendah

    Tidak terjadi peningkatan nyata dalam tingkat partisipasi anakSD dan SMP- Tingkat partisipasi anak SD sudah tinggi- Letak SMP di tingkat kecamatan aksesnya terkendala, baikkarena jarak maupun ketersediaan alat/biaya transportasi; jadwal penyaluran PKH bulan Maret dan Juli yang tidak sesuaidengan waktu pendaftaran (April-Mei); dan jumlah bantuanselalu tidak mencukupi untuk pendaftaran

    56

  • TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN

    Indikator:

    (1) Verifikasi keluarga mengetahui kewajibannya

    (2) Verifikasi kepatuhan telah dilakukan

    (3) Program menerapkan penalti atas ketidakpatuhan

    Verifikasi adalah kunci dari pelaksanaan CCT.

    Awal tahun 2011, 91% dari penerima manfaat PKH telah diverifikasi

    Juni 2011, terdapat 1,7 juta anggota keluarga yang dipantau oleh PKH

    Anak balita : 493.693 orang Anak usia SMP : 308.159 orang

    Anak usia SD : 867.701 orang Ibu hamil : 28.491 orang

    PKH TELAH BERJALAN SEBAGAI PROGRAM CCT

    57

  • TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN

    TUJUAN BSM

    Menghilangkanhambatan ekonomi

    bagi siswa miskin untukmemperoleh akses

    pelayanan pendidikanyang layak, bahkanhingga Perguruan

    Tinggi

    Mencegah siswa darikemungkinan putus

    sekolah akibat kesulitanekonomi

    Mendukung program Wajib Belajar

    Pendidikan DasarSembilan Tahun

    Membantu siswamiskin memenuhikebutuhan dalam

    kegiatan pembelajaran

    58

  • TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN

    KRITERIA PENERIMA BSM (2012) Siswa SD kelas 1-6 di 2012 dari keluarga miskin yang orang tuanya tidak mampumembiayai pendidikan, dibuktikan dengan surat keterangan Kepala Sekolah dengankriteria:

    Memiliki tingkat kehadiran 75% di sekolah

    Memiliki kepribadian terpuji: rajin & disiplin, taat aturan & tata tertib, santun, tidak merokok/narkoba

    SD

    Siswa miskin yang memenuhi sekurang kurangnya satu dar kriteria sebagai berikut:

    Orang tua siswa terdaftar sebagai peserta PKH

    Memiliki kartu miskin

    Yatim dan/atau piatu

    Pertimbangan lain (misalnya kelainan fisik, korban musibah berkepanjangan,

    anak korban PHK, atau indikator lokal lainnya)

    SMP

    Berasal dari keluarga kurang mampu/miskin yang dibuktikan dengan Surat

    Keterangan dari RT dan RW setempat;

    Diprioritaskan bagi siswa madrasah sebagai anggota Program Keluaga Harapan

    (PKH) dibuktikan dengan menunjukkan kartu PKH dari Kementeria Sosial

    Memiliki kepribadian terpuji;

    Diputuskan melalui rapat Komite Madrasah.

    Madrasah

    59

  • TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN

    PERKEMBANGAN BSM

    60

  • TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN

    FOKUS PEMANTAUAN BSM

    Ketepatan sasaran dan proses

    penetapannya

    Memastikan sasaran/siswa penerima BSM berasal dari keluarga miskin (sesuai dengan cakupan program) dan penetapannya berasal dari data Basis Data Terpadu TNP2K dengan mekanisme pengiriman Kartu Calon Penerima BSM ke anak/rumah tangga

    Ketepatan nilai bantuan

    Memastikan siswa menerima jumlah bantuan sesuai dengan yang ditetapkan

    Ketepatan waktupenyaluran

    Memastikan waktu penyaluran sesuai dengan ketentuan

    Keberlanjutanbantuan antar

    jenjang

    Memastikan keberlanjutan sasaran/siswa penerima BSM untuk memeastikan keberlanjutan sekolah dari SD/MI keSMP/MTs dan SMP/MTS ke SMA/SMK/MA

    Komplementaritas program

    Memastikan bahwa orangtua siswa yang menerima BSM juga menerima PKH di wilayah PKH, Raskin, dan Jamkesmas

    Keterjangkauan BSM untuk anak di luar

    sekolah

    Memastikan orangtua mendaftarkan anaknya ke sekolah karena adanya kepastian memperoleh BSM (catatan: apabila cakupan BSM lebih banyak)

    61

  • TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN

    HASIL EVALUASI BSM

    Ada inclusion error dan exclusion error dalam penetapansasaran.

    Tidak ada kepastian keberlanjutan subsidi antar jenjangpendidikan, termasuk siswa pada periode transisi SD/MI SMP/MTs, atau SMP/MTs SMA atau SMK/MA.

    Ketepatan jumlah/nilai BSM mempengaruhi dampak BSM terhadap pendidikan siswa dari keluarga miskin.

    Ketepatan waktu penyaluran BSM mempengaruhikeberlanjutan pendidikan siswa dari keluarga miskin.

    62

  • TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN

    Sumber: Susenas (2009) dan World Bank (2012)

    KETEPATAN SASARAN BSM

    BSM SD & SMP hanya menjangkau rumah tangga miskin dan rentan miskin

    dengan anak usia SD sebanyak 4%. Tingkat dan cakupan RT dengan anak usiaSMA bahkan lebih rendah lagi.

    63

  • TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN

    KETEPATAN JUMLAHBSM hanya menutup separuh dari biaya pendidikan

    Jumlah BSM hanya 5% dari garis kemiskinan rumah tangga (sekitar 15-30%

    dari garis kemiskinan individu)

    Kebutuhan Biaya Operasional Pendidikan dan Biaya Personal (per tahun,

    dalam juta rupiah)

    Biaya Operasional Pendidikan Biaya Personal

    SD 0.21 0,91

    SMP 0.39 1,39

    SMA 0.94 1,66

    Bagi rumah tangga miskin, biaya pendidikan SMP atau SMA sekitar 30% dari seluruh pengeluaran rumah tangga

    Komplementaritas: perlu dipastikan RT penerima PKH menerima BSM

    Sumber: diolah dari Susenas 2009

    64

  • TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN

    Tingkat putus sekolah lebih tinggi

    pada kelompok pendapatan yang

    lebih rendah

    Siswa dari kelompok dengan

    pendapatan rendah mulai keluar

    sekolah pada kelas 3

    KETEPATAN WAKTU PENYALURAN

    BSM baru diterima pada bulan

    Agustus. Penyaluran Juni sangat

    rendah.

    Waktu kritis: saat akhir dan awal

    tahun ajaran (Mei-Juli) terutama

    saat transisi jenjang pendidikan SD

    SMP; SMP SMA/SMA

    Ketepatan waktu penyaluran BSM dapat membantu keberlanjutan sekolah siswa

    dari keluarga miskin (antar jenjang kelas dan antar jenjang pendidikan)

    65

  • TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN

    TUJUAN RASKIN

    Mengurangi beban pengeluaran para rumah tangga sasaran

    penerima manfaat (RTS-PM) dalam memenuhi kebutuhan pangan

    pokok dalam bentuk beras

    Meningkatkan akses rumah tangga sasaran dalam

    pemenuhan kebutuhan pangan pokok, sebagai salah

    satu hak dasarnya

    66

  • TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN

    KRITERIA PENERIMA RASKIN

    Rumah-tangga dengan kondisi sosial ekonomi terendah (kelompok miskin dan rentan miskin)

    Untuk meningkatkan ketepatan sasaran program, mulai Juni 2012 penetapan RTS-PM Program Raskin didasarkan pada Basis Data Terpadu untuk Program Perlindungan Sosial yang bersumber dari Pendataan Program Perlindungan Sosial tahun 2011 (PPLS11) yang dilaksanakan oleh BPS

    67

  • TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN

    PERKEMBANGAN RASKIN

    68

  • TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN

    FOKUS PEMANTAUAN RASKIN

    Ketepatan sasaranKetepatan jumlah

    berasKetepatan waktu

    penyaluran

    Mekanisme penyaluran beras

    Raskin

    Kontribusi Pemerintah

    Daerah terhadap pelaksanaan

    Raskin (misal biaya dari Titik Distribusi

    ke titik bagi)

    69

  • TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN

    HASIL PEMANTAUAN DAN EVALUASI RASKIN

    Ketepatansasaran

    Exclusion error dan inclusion error masih cukup tinggi

    Ketepatan Jumlah Pada 2010, penerima manfaat Raskin hanya

    menerima jumlah beras Raskin rata-rata 3.8 kg per bulan dari ketentuan 14 kg per rumahtangga

    Ketepatan Harga

    Penerima manfaat Raskin mengeluarkan biaya per kg beras lebih tinggi dibandingkan harga resmi yaitu Rp1.600 per kg (tahun 2008, sebelumnya Rp1.000 per kg) karena masyarakat harus juga menanggung biaya transportasi dan biaya lain selain harga beras

    Ketepatan Waktu Penerima manfaat Raskin tidak selalu menerima

    beras Raskin setiap bulan, bahkan ada yang hanya satu sekali setahun

    70

  • TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN

    TUJUAN JAMKESMAS

    Tujuan Umum

    Terselenggaranya akses dan mutu pelayanan kesehatansehingga tercapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal secara efektif dan efisien bagi seluruh masyarakat miskin dan tidak mampu

    Meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan sehingga tercapai derajat kesehatan yang optimal secara efektif dan efisien bagi seluruh peserta Jamkesmas

    Tujuan Khusus

    Memberikan kemudahan dan akses pelayanan kesehatan kepada peserta di seluruh jaringan PPK Jamkesmas

    Mendorong peningkatan pelayanan kesehatan yang terstandar bagi peserta, tidak berlebihan sehingga terkendali mutu dan biayanya

    Terselenggaranya pengelolaan keuangan yang transparan dan akuntabel

    Meningkatkan cakupan masyarakat yang tidak mampu yang mendapat pelayanan kesehatan di puskesmas serta jaringannya dan di rumah sakit

    Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin

    71

  • TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN

    KRITERIA PENERIMA JAMKESMAS

    Masyarakat miskin dan tidak mampu yang tidak termasuk penerima jaminan kesehatan lainnya

    Masyarakat miskin dan tidak mampu yang ditetapkan oleh bupati/walikota sesuai kuota

    Gelandangan, pengemis, anak terlantar

    Peserta Program Keluarga Harapan (PKH)

    Masyarakat miskin penghuni lapas, panti sosial, rutan dan korban bencana alam serta pasca bencana

    72

  • TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN

    PERKEMBANGAN (KUOTA) JAMKESMAS

    73

  • TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN

    FOKUS PEMANTAUAN JAMKESMAS

    74

  • TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN

    HASIL PEMANTAUAN DAN EVALUASI JAMKESMAS:

    KEPESERTAAN

    Tidak adanya metode dan kriteria baku nasional untuk penetapan sasaran peserta

    Jamkesmas telah berdampak pada

    ketidaktepatan penetapan sasaran (inclusion/exclusion

    error)

    Banyak kabupaten/kota yang menambahkan cakupan

    masyarakat miskin di luar kuota Jamkesmas dalam program

    Jamkesda .Saat ini sudah ada lebih dari 350 kabupaten/kota

    yang menyelenggarakan Jamkesda, dengan paket

    manfaat dan premi yang sangat variatif

    Karena berbagai alasan, tidak semua kartu dapat dibagikan dan diterima di tangan penerima manfaat

    Kemenkes belum melakukan pemutakhiran data kepesertaan sejak 2008, padahal faktanya sudah terjadi

    perubahan dalam aspek kependudukan (seperti meninggal, lahir, pindah) dan

    perubahan status sosial ekonomi (miskin baru dan keluar dari kemiskinan).

    75

  • TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN

    HASIL PEMANTAUAN DAN EVALUASI JAMKESMAS:

    PEMBIAYAAN DAN PEMANFAATAN

    Kemenkes seringkali harus menambahkan alokasi dana Jamkesmas dari APBN-P tahun berjalan atau menambahkan dari anggaran APBN tahun berikutnya untuk membayar tagihan rumah sakit yang tertunggak atas layanan Jamkesmas.

    76

  • TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN

    KONDISI TERKINI PELAKSANAAN

    PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH)Terima Kasih