Kelompok 9_Pemicu 1 Blok Etika Dan Hukum Kedokteran

109
Kelompok 9 Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Pemicu 1 “KEJAR TARGET”

description

etika

Transcript of Kelompok 9_Pemicu 1 Blok Etika Dan Hukum Kedokteran

Kelompok 9

Fakultas KedokteranUniversitas Tarumanagara

Pemicu 1“KEJAR TARGET”

No

Nama NIM Peran

1 Riodian Saputra 405070056 Ketua

2 Yunita Widyaningsih 405080004 Anggota

3 Nina Apriyana 405080028 Sekretaris

4 Lucretya Yeniwati 405080048 Anggota

5 Johan Yap 405080063 Anggota

6 Yuannita Rahmawati 405080072 Anggota

7 Hendro Suryadi 405080084 Anggota

8 Thomas Kosasih 405080111 Penulis

9 Chelly Regina 405080143 Anggota

10 Gloria Putrianita 405080170 Anggota

11 Isabell Virginia 405080193 Anggota

12 Kartikasari Pratiwi 405080213 Anggota

Kelompok 9

Tutor : dr. Roro

KEJAR TARGETSeorang mahasiswa salah satu Universitas swasta di Jakarta baru saja dilantik dan

diambil sumpahnya sebagai seorang dokter. Sebelum dilantik, ia telah mengikuti UKDI (Ujian Kompetensi Dokter Indonesia) dengan hasil yang sangat memuaskan. Ia berencana mengambil spealisasi di bidang Obstretri dan Ginekologi. Untuk itu, ia bekerja keras supaya dari segi keuangan memungkinkannya untuk kuliah lagi

Saat ini, ia menjalankan praktik kedokteran di empat klinik 24 jam yang berbeda selama 6 hari berturut-turut tanpa jeda. Kadang di hari libur pun ia masih menerima pekerjaan dari seniornya untuk menggantikannya praktik. Sering kali ia tidak dapat berkonsentrasi menangani pasiennya terutama yang datang berobat pada tengah malam karena sudah terlalu lelah.

Dalam praktik sehari-hari, ia melayani pasien dengan cukup ramah, namun memasang tarif pengobatan yang lumayan mahal. Dengan keramahannya, ia sering membujuk pasien untuk menyetujui tindakan medis yang seharusnya tidak perlu dilakukan, misalnya melakukan pemeriksaan laboratorium atau menyuntik pasien tanpa indikasi yang jelas. Bila pasien menolak tindakan medis yang dianjurkannya, ia akan menasehati pasien tersebut dengan mengatakan penyakitnya akan sukar sembuh. Bahkan demi mendapatkan keuntungan lebih, ia tak segan membuatkan surat keterangan sakit atas permintaan pasien dengan imbalan sejumlah uang

Walaupun begitu, banyak pasien yang tetap datang berobat kepadanya. Hal ini terjadi karena ia sering meyakinkan pasiennya dan memuji dirinya sebagai dokter yang berkompeten dan lulus dengan nilai yang sangat memuaskan serta memajang sertifikat kelulusannya di meja praktik. Selain itu, ia juga menjelek-jelekkan metode pengobatan dokter lain di depan pasiennya

Apa yang dapat Anda pelajari dari pemicu di atas?

Learning Objectives1. Menjelaskan tentang Sumpah Dokter

Indonesia (isi beserta tujuannya)2. Menjelaskan tentang Kode Etik Kedokteran3. Menjelaskan tentang 7 area kompetensi

dokter sesuai standar Kompetensi Dokter Indonesia

4. Menjelaskan tentang kewajiban dan hak seorang dokter dan pasien

5. Menjelaskan tentang Surat Tanda Registrasi (STR) dan Surat Izin Praktek (SIP) serta penyelenggaraan praktek kedokteran menurut UU no. 29 tahun 2004

6. Menjelaskan surat keterangan yang dapat dibuat oleh dokter serta sanksi bila mengeluarkan surat keterangan palsu

LO 1LO 1Sumpah DokterSumpah Dokter

DefinisiSumpah dokter adalah pernyataan yang diucapkan

secara resmi oleh seorang dokter yang baru dengan bersaksi kepada Tuhan atau kepada sesuatu yang dianggap suci, bahwa dia bertekad teguh akan menjalankan profesi dokter degan sebaik-baiknya sesuai degan hakikat, martabat dan tujuan luhur profesi itu

Sumpah dokter juga bisa diartikan sebagai “pengikraran Kontrak sosial” dimana dokter mengikat diri untuk menjalankan profesi pelayanannya dengan sebaik-baiknya kepada umat manusia dengan dasar kaidah-kaidah moral dan etika

Kontrak sosial ini berlaku sepanjang hidup

SejarahTradisi sumpah dokter dimulai oleh

Hippokrates lebih dari 23 abad yang lalu dengan murid-muridnya

Ada beberapa penulis yang mengatakan sumpah ini sudah ada sebelum era hippokrates

PerkembanganSumpah itu adalah asas-asas etika medis

“tradisional”Dijadikan tradisi, pedoman serta panutan profesi

bagi seluruh bagian dunia sejak 4 abad sebelum masehi

Tradisi ini sempat hilang sama sekali selama “abad-abad gelap” atau sering disebut “Dark Ages” di eropa. Abu Ali Al-Husain Ibn Abdallah Ibn Sina menyelamatkan

karya-karya Hippokrates dan tulisan-tilisan kedokterannya

Dimuat menjadi ensiklopedia medis Qanun Fi’ll-Tib yang kemudian diterjemahkan oleh Geraldus dari bahasa arab ke bahasa latin,

Isi sumpah Hippokrates

Dibagi menjadi 2 bagian 1.Bagian pertama sumpah kepada dewa-

dewi mitologi Yunani kuno dan pengalihan ilmu pengobatan

2.Bagian kedua berisikan tentang etika medisnya sendiri

Isi sumpah Hippokrates (1)Naskah sumpah

HippokratesAsas etika

medis• Saya akan menetapkan aturan diet untuk

kebaikan yang sakit sesuai dengan penilaian saya; saya akan menjaga mereka terhadap cidera dan ketidakadilan

• Asas berbuat baik (benefience)

- asas tidak menimbulkan mudharat (nonmalefience)

• Saya tidak akan memberikan obat yang mematikan kepada siapapun jika diminta, saya juga tidak akan mengajukan saran tentang itu

• Demikian juga saya tidak akan memberikan kepada perempuan obat untuk terjadinya keguguran. Dalam kemurnian dan kesucian saya akan menjaga hidup dan seni saya

• Asas menghormati hidup manusia

• Saya tidak akan menggunakan pisaum juga tidak pada penderita batu, tapi saya menarik diri dan menyerahkan pekerjaan kepada orang-orang yang memang biasa melakukannya

• Asas menyadari keterbatasan diri sendiri

Isi sumpah Hippokrates (2)

Naskah sumpah Hippokrates

Asas etika medis

• Di rumah manapun saya berkunjung, saya darang utnuk kebaikan yang sakit, menjauhkan diri dari semua ketidakadilan yang disengaja, dari semua perbuatan jahat dan khusus hubungan kelamin degnan perempuan maupun laki-laki, apakah mereka orang-orang bebas atau bidak belian

• Asas benefience, berakhlak dan berbudi luhur

• Apapun yang saya lihat atau dengar selama menjalankan pengobatan atau malahan itu yang berhubungan dengan hidup orang, yang dengan alasan apapun tidak boleh diumumkan akan saya simpan untuk saya sendiri karena hal-hal seperti itu memalukan untuk dibicarakan

• Asas menjaga kerahasiaan pasien (asas kofidensialitas)

Rangkuman naskah Hippokrates1. Berbuatlah yang baik (benefience, Amar Ma’ruf)2. Jangan melakukan hal-hal yang dapat menciderai atau

merugkan pasien (nonmalifience, Nahi Mungkar)3. Hormati hidup manusia : janagan melakukan aborsi dan

jangn berikan racun kepada pasien untuk euthanasia atau bunuh diri

4. Sadari keterbatasan diri. Jangan melakukan hal-hal di luar kemampuan. Serahkan pelaksaanan tindakan medis tertentu kepada mereka yang memang ahli dalam bidang itu

5. Berakhlak dan berbudi luhur. Secara khusus jangan melakukan hubungan seks dengan pasien atau keluarga dan anggita rumah tangganya, dan

6. Jagalah kerahasiaan pasien

Sumpah HippokratesEnam asas medis yang universal itu terus

berlaku sampai sekarangDiadopsi oleh profesi kesehatan yang lain

dan juga oleh profesi-profesi bukan kesehatan sebagai pedoman moral

Seiring waktu berjalan, asas-asas ini tidak cukup lagi untuk diterapkan untuk masalah-masalah etika dan bioetika yang timbul setelah Perang Dunia II

Sumpah dokter Internasional 1948Sumpah ini tercipta karena adanya

kejahatan atau kekejaman medis yang dilakukan olah dokter Jozef Mengele, dkk terhadap tawanan-tawanan perang dalam kamp konsestrasi Nazi Jerman dengan dalih ilmu pengetahuan

Manusia dijadikan obyek percobaan tanpa sedikitpun memperhatikan hak, harkat, martabat, keselamatanm dan derita mereka sebagai sesama manusia

Sumpah dokter Internasional 1948Setelah perang dunia II dokter-dokter

terkemuka bergabung dalam World Medical Association (WMA)

Dalam pertemuan ini mereka mengumumkanMenegaskan kembali perlunya asas-asas etika

Hippokrates dihormati dan dilaksanakan oleh para dokter

Pada saat yang sama menyempurnakan sumpah dokter dengan tambahan asas etika yang baru, karena sumpah Hippokrates sudah tidak memadai lagi untuk kondisi modern

Naskah sumpah dokter internasionalSaya dengan khidmat berjanji pada diri sendiri akan mengabdikan kehidupan saya

untuk memberikan pelayanan kemanusiaan

Saya akan memberikan kepada guru-guru saya penghormatan dan terima kasih yang menjadi hak mereka

Saya akan mempraktikkan profesi saya menurut suara hati dan dengan keagungan: kesehatan pasien saya akan menjadi pertimbangan saya yang pertama

Saya akan menghormati rahasia-rahasia yang dipercayakan kepada saya sekalipun pasien meninggal

Saya akan memelihara dengan segala cara dalam kekuasaan saya, kehormatan dan tradisi profesi medis; sejawat-sejawat saya adalah saudara saya

Saya tidak memberikan pertimbangan keagamaan, kebangsaan, kesukuan, politik kepartaian, atau kedudukan sosial menjadi penghalan antara tugas saya dan pasien saya

Saya akan memelihara hormat yang setinggi-tingginya terhadap hidup manusia sejak saat konsepsi, sekalipun diancam, saya tidak akan menggunakan pengetahuan medis saya bertentangan dengan hukum-hukum kemanusiaan

Saya membuat janji-janji ini dengan khidmat, secara bebas dan kehormatan saya

Hal yang baru dalam Sumpah Dokter Internasional 19481. Kata-kata bersumpah pada dewa-dewi

Yunani dihilangkan dan digantikan dengan berjanji pada diri sendiri

2. Asas keadilan yang berarti perlakuan yang sama terhadap kasus yang sama ‘tanpa pandang bulu’

3. Pernyataan , sekalipun diancam, saya tidak akan menggunakan pengetahuan medis saya bertentangan dengan hukum-hukum kemanusiaan mengarah ke kekejaman medis oleh Nazi Jerman terhadap tawanan

Sumpah Dokter IndonesiaDemi Allah saya bersumpah, bahwa :

1. Saya akan membaktikan hidup saya guna kepentingan perikemanusiaan

2. Saya akan menjalankan tugas saya dengan cara yang terhormat dan bersusila, sesuai dengan martabat pekerjaan saya sebagai dokter

3. Saya akan memelihara dengan sekuat tenaga martabat dan tradisi luhur profesi kedokteran

4. Saya akan merahasiakan segala sesuatu yang saya ketahui karena keprofesian saya

5. Saya tidak akan mempergunakan pengetahuan dokter saya untuk sesuatu yang bertentangan dengan perikemanusiaan, sekalipun diancam

6. Saya akan menghormati setiap hidup insani mulai dari saat pembuahan

7. Saya akan senantiasa mengutamakan kesehatan pasien, dengan memperhatikan kepentingan masyarakat

8. Saya akan berikhtiar dengan sungguh sungguh supaya saya tidak terpengaruh oleh pertimbangan keagamaan, kebangsaan, kesukuan, gender, politik, kedudukan sosial dan jenis penyakit dalam menunaikan kewajiban terhadap pasien

9. Saya akan memberi kepada guru guru saya penghormatan dan pernyataan terima kasih yang selayaknya

10.Saya akan perlakukan teman sejawat saya seperti saudara sekandung

11.Saya akan mentaati dan mengamalkan Kode Etik Kedokteran Indonesia

12.Saya ikrarkan sumpah ini dengan sungguh sungguh dan dengan mempertaruhkan kehormatan diri saya

Sumpah Dokter IndonesiaPengambilan sumpah :

Berikrar bahwa dlm mengamalkan profesinya, ia akan selalu mendasarinya dgn kesanggupan yg telah diucapkannya sebagai sumpah

Islam “ Demi Allah saya bersumpah”; non-muslim sesuai agamanya

Tidak mengucapkan kata sumpah diganti dgn kata janji

Pengambil sumpah : semua dokter indonesia (lulusan dlm negeri), lulusan luar negeri, mahasiswa asing yg belajar di FK indonesia

Dokter asing (dr luar negeri; WNA) yg mberi playanan langsung kepada masyakarat Indoneisa HARUS tunduk pd KODEKI

LO 2LO 2Kode Etik Kedokteran Kode Etik Kedokteran Indonesia (KODEKI)Indonesia (KODEKI)

Pedoman Pelaksanaan KODEKI

Mukadimah KODEKI menunjukkan bahwa profesi dokter sejak perintisannya telah membuktikan sebagai profesi yang luhur dan mulia

Keluhuran dan kemuliaan ini ditunjukkan oleh 6 sifat dasar yang harus ditunjukkan oleh setiap dokter yaitu :

Sifat ketuhanan Kemurnian niat Keluhuran budi Kerendahan hati Kesungguhan kerja Integritas ilmiah dan sosial

Dalam mengamalkan profesinya, setiap dokter akan berhubungan dengan manusia yang sedang mengharapkan pertolongan dalam suatu hubungan kesepakatan terapeutik

Agar dalam hubungan tersebut keenam sifat dasar di atas dapat tetap terjaga, maka disusun Kode Etik Kedokteran Indonesia yang merupakan kesepakatan dokter Indonesia bagi pedoman pelaksanaan profesi

Kode Etik Kedokteran Indonesia didasarkan pada asas-asas hidup bermasyarakat, yaitu Pancasila yang telah sama-sama diakui oleh Bangsa Indonesia sebagai falsafah hidup bangsa

KodekiKewajiban Umum

Pasal 1Setiap dokter harus menjunjung tinggi, menghayati dan mengamalkan sumpah dokter

Pasal 2Seorang dokter harus senantiasa berupaya melaksanakan profesinya sesuai dengan standar profesi yang tertinggi

Pasal 3Dalam melakukan pekerjaan kedokterannya, seorang dokter tidak boleh dipengaruhi oleh sesuatu yang mengakibatkan hilangnya kebebasan dan kemandirian profesi

Pasal 4Setiap dokter harus menghindarkan diri dari perbuatan yang bersifat memuji diri

• Pasal 5Tiap perbuatan atau nasehat yang mungkin melemahkan daya tahan psikis maupun fisik hanya diberikan untuk kepentingan dan kebaikan pasien, setelah memperoleh persetujuan pasien

• Pasal 6Setiap dokter harus senantiasa berhati-hati dalam mengumumkan dan menerapkan setiap penemuan teknik atau pengobatan baru yang belum diuji kebenarannya dan hal-hal yang dapat menimbulkan keresahan masyarakat

• Pasal 7Seorang dokter hanya memberi surat keterangan dan pendapat yang telah diperiksa sendiri kebenarannya

• Pasal 7aSeorang dokter harus dalam setiap praktik medisnya, memberikan pelayanan medis yang kompeten dengan kebebasan teknis dan moral sepenuhnya, disertai rasa kasih sayang (compassion) dan penghormatan atas martabat manusia

Pasal 7bSeorang dokter harus bersikap jujur dalam berhubungan dengan pasien dan sejawatnya, dan berupaya untuk mengingatkan sejawatnya yang dia ketahui memiliki kekurangan dalam karakter atau kompetensi, atau yang melakukan penipuan atau penggelapan dalam menangani pasien

Pasal 7cSeorang dokter harus menghormati hak-hak pasien, hak-hak sejawatnya dan hak tenaga kesehatan lainnya dan harus menjaga kepercayaan pasien

Pasal 7dSetiap dokter harus senantiasa mengingat akan kewajiban melindungi makhluk insani

• Pasal 8Dalam melakukan pekerjaannya, seorang dokter harus memperhatikan kepentingan masyarakat dan memperhatikan semua aspek pelayanan kesehatan yang menyeluruh (promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif), baik fisik maupun psikososial, serta berusaha menjadi pendidik dan pengabdi masyarakat yang sebenar-benarnya

Pasal 9Setiap dokter dalam bekerja sama dengan para pejabat dibidang kesehatan dan bidang lainnya serta masyarakat harus saling menghormati

KodekiKewajiban Dokter Terhadap PasienPasal 10 Setiap dokter wajib bersikap tulus ikhlas dan mempergunakan segala

ilmu dan keterampilannya untuk kepentingan pasien. Dalam hal ia tidak mampu melakukan suatu pemeriksaan atau pengobatan, maka atas persetujuan pasien, ia wajib merujuk pasien kepada dokter yg mempunyai keahlian dalam penyakit tersebut

Pasal 11 Setiap dokter harus memberikan kesempatan kepada pasien agar

senantiasa dapat berhubungan dengan keluarga dan penasehatnya dalam beribadat dan atau dalam masalah lainnya

Pasal 12 Setiap dokter wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya

tentang seorang pasien, bahkan juga setelah pasien itu meninggal dunia

Pasal 13 Setiap dokter wajib melakukan pertolongan darurat sebagai suatu tugas

perikemanusiaan, kecuali bila ia yakin ada orang lain bersedia dan mampu memberikannya

Kodeki Kewajiban Dokter terhadap Teman Sejawat

• Pasal 14Setiap dokter memperlakukan teman sejawatnya sebagaimana ia sendiri ingin diperlakukan

• Pasal 15Setiap dokter tidak boleh mengambil alih pasien dari teman sejawat, kecuali dengan persetujuan atau berdasarkan prosedur yang etis

Kodeki Kewajiban Dokter terhadap Diri Sendiri

Pasal 16Setiap dokter harus memelihara kesehatannya, supaya dapat bekerja dengan baik

Pasal 17Setiap dokter harus senantiasa mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran/ kesehatan

Pelanggaran Etik KedokteranPelanggaran di bidang etik kedokteran

yang serius sering disebut sebagai “Serious Professional Misconduct”

Kasus-kasus di bidang ini tidak selalu merupakan pelanggaran terhadap hukum, karena itu lazimnya ditangani oleh badan khusus seperti MKEK IDI ataupun lebih tinggi lagi misalnya Konsil Kedokteran Indonesia

Umumnya tingkah laku dokter yg melanggar etika kedokteran yg dapat digolongkan dalam Serious Professional Misconduct, dapat dibedakan dalam 5 kelompok yaitu :1.Akibat kelalaian atau ketidakpedulian dokter yg

menyangkut tanggung jawabnya terhadap pasien dlm melakukan pengobatan

2.Dokter menyalahgunakan kewenangan atau kepandaian

3.Sikap tindak dokter yang mendiskreditkan reputasi profesi medik

4.Dokter yang mengiklankan diri, mempengaruhi pasien atau merendahkan kepandaian dokter lain

5.Pelanggaran profesi lainnya

Contoh Tindakan yang sering dilakukan dokter & Termasuk Pelanggaran Etik Menentukan tarif tidak wajar dan tidak melihat kemampuan pasien

Memberi resep kepada pasien berdasar sponsor dari perusahaan farmasi

Melakukan tindakan medik yang tidak sesuai dengan kebutuhan pasien

Menganjurkan atau meminta pasien datang berulang-ulang tanpa indikasi jelas

Merujuk pasien ke Dokter Ahli / RS tertentu krn mendapat imbalan jasa

Langsung mengambil alih pasien tanpa persetujuan sejawatnya

Memuji diri sendiri di hadapan pasien

Menjelekkan atau mencela sejawat lain di depan pasien

Membuka rahasia keadaan penyakit pasien, walaupun sudah meninggal sekalipun

Berusaha menyingkirkan sejawat lain krn khawatir akan mengurangi jumlah pasien

Mengabaikan kesehatan diri sendiri, misalnya : dengan menerima pasien di luar batas kewajaran

Sebagian di antara pelanggaran Kode Etik Kedokteran adalah pelanggaran etik murni, tetapi ada pula yg merupakan pelanggaran etik sekaligus pelanggaran hukum.

Contoh pelanggaran etik murni :menarik imbalan yg tidak wajarmengambil alih pasien tanpa persetujuan

sejawatmemuji diri sendiri di hadapan pasienbekerja di luar batas kewajaran

Contoh pelanggaran etik sekaligus pelanggaran hukum :menerbitkan surat keterangan palsumembuka rahasia jabatanpelecehan seks

LO 3LO 3Kompetensi Dokter Kompetensi Dokter IndonesiaIndonesia

Kompetensi dokter layanan kedokteran primer termuat dalam dokumen Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) tahun 2006 berjudul “STANDAR KOMPETENSI DOKTER” yang menjabarkan dalam 7 area kompetensi

Pengertian Standar Kompetensi DokterMenurut SK Mendiknas No. 045/U/2002 Kompetensi adalah 'seperangkat

tindakan cerdas dan penuh tanggung jawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas- tugas di bidang pekerjaan tertentu'

Elemen-elemen kompetensiLandasan kepribadianPenguasaan ilmu dan keterampilanKemampuan berkaryaSikap dan perilaku dalam berkarya

menurut tingkat keahlian berdasarkan ilmu dan keterampilan yang dikuasai

Pemahaman kaidah berkehidupan masyarakat sesuai dengan keahlian dalam berkarya.

7 area Kompetensi Dokter(sesuai dengan standar Kompetensi Dokter Indonesia)

7 STANDAR KOMPETENSI DOKTER

KETERANGAN (KOMPETENSI INTI)

AREA KOMUNIKASI EFEKTIF

Mampu menggali dan bertukar informasi secara verbal dan non verbal dengan pasien pada semua usia, anggota keluarga, masyarakat, kolega dan profesi lain

AREA KETRAMPILAN KLINIS

Melakukan prosedur klinis sesuai masalah, kebutuhan pasien dan sesuai kewenangannya

AREA LANDASAN ILMIAH KEDOK

Mengidentifikasi, menjelaskan dan merancang penyelesaian masalah kesehatan secara ilmiah menurut ilmu kedokteran kesehatan mutakhir untuk mendapat hasil yang optimum

AREA PENGELOLAANMASALAH KESEHATAN

Mengelola masalah kesehatan pada individu, keluarga, ataupun masyarakat secara komprehensif, holistik, berkesinambungan, koordinatif, dan kolaboratif dalam konteks pelayanan kesehatan tingkat primer

AREA PENGELOLAAN INFORMASI

Mengakses, mengelola, menilai secara kritis kesahihan dan kemamputerapan informasi untuk menjelaskan dan menyelesaikan masalah, atau mengambil keputusan dalam kaitan dengan pelayanan kesehatan di tingkat primer

7 STANDAR KOMPETENSI DOKTER

KETERANGAN (KOMPETENSI INTI)

AREA MAWAS DIRI & PENGEMBANGAN DIRI

•Melakukan praktik kedokteran dengan penuh kesadaran atas kemampuan dan keterbatasannya.•Mengatasi masalah emosional, personal, kesehatan, dan kesejahteraan yang dapat mempengaruhi kemampuan profesinya•Belajar sepanjang hayat.•Merencanakan, menerapkan dan memantau perkembangan profesi secara berkesinambungan.

AREA ETIKA, MORAL, MEDIKOLEGAL, PROFESIONALISME SERTA KESELAMATAN PASIEN

•Berperilaku professional dalam praktik kedokteran serta mendukung kebijakan kesehatan.•Bermoral dan beretika serta memahami isu-isu etik maupun aspek medikolegal dalam praktik kedokteran.•Menerapkan program keselamatan pasien.

7 STANDAR KOMPETENSI DOKTER

PENJABARAN KETERANGAN

AREA KOMUNIKASI EFEKTIF

Komunikasi dg pasien & anggota keluarganya• bersambung rasa dg pasien & keluarganya.• mengumpulkan info.• memahami perspektif pasien.• memberi penjelasan & info.Berkomunikasi dg teman sejawat, masyarakat & profesi lain.

AREA KETRAMPILAN KLINIS

•Memperoleh dan mencatat info yg akurat & penting tentang pasien dan keluarganya•Melakukan prosedur klinik & lab.•Melakukan prosedur kegawatdaruratan klinis.

AREA LANDASAN ILMIAH ILMU KEDOKTERAN

•Menerapkan konsep² & prinsip² ilmu biomedik, klinik, perilaku, dan ilmu kesehatan masyarakat sesuai dengan pelayanan kesehatan tingkat primer.•Merangkum dari interpretasi anamnesis, pem-fis, lab, & prosedur yg sesuai•Menentukan efektifitas suatu tindakan.

PENJABARAN KETERANGAN

AREA PENGELOLAANMASALAH KESEHATAN

•Mengelola penyakit, keadaan sakit & masalah ps sbg individu yg utuh, bagian dari keluarga & masyarakat.•Melakukan pencegahan penyakit & keadaan sakit.•Melaksanakan pendidikan kesehatan u/ promosi kesehatan & pencegahan penyakit.•Menggerakan & memberdayakan masyarakat u/ meningkatkan derajat kesehatan.•Mengelola SDM & sarana-prasarana scr efektif & efisien dalam pelayanan kesehatan primer dg pendekatan kedok. Keluarga.

AREA PENGELOLAAN INFORMASI

•Menggunakan teknologi info & komunikasi u/ bantu dx, th, pencegahan, & promosi kesehatan, serta penjagaan & pemantauan status kesehatan ps.•Memahami manfaat & keterbatasan teknologi informasi.•Memanfaatkan informasi kesehatan.

AREA MAWAS DIRI & PENGEMBANGAN DIRI

•Menerapkan mawas diri.•Mempraktikan belajar sepanjang hayat.•Mengembangkan pengetahuan baru.

AREA ETIKA, MORAL, MEDIKOLEGAL, PROFESIONALISME SERTA KESELAMATAN PASIEN

•Memiliki sikap profesional.•Berperilaku profesional dalam bekerja sama.•Berperan sbg anggota Tim Pelayanan Kesehatan yg profesional.•Melakukan praktik kedok. Dalam masyarakat multikultural di Indo.•Aspek medikolegal dalam praktik kedokteran.•Aspek keselamatan pasien dalam praktik kedokteran.

Komponen Kompetensi

Area Komunikasi Efektif1. Berkomunikasi dengan pasien serta

anggota keluarganya2. Berkomunikasi dengan sejawat3. Berkomunikasi dengan masyarakat4. Berkomunikasi dengan profesi lain

Area Keterampilan Klinis5. Memperoleh dan mencatat informasi yang

akurat serta penting tentang pasien dan keluarganya

6. Melakukan prosedur klinik dan laboratorium

7. Melakukan prosedur kedaruratan klinis

Area Landasan Ilmiah Ilmu Kedokteran8. Menerapkan konsep-konsep dan prinsip-

prinsip ilmu biomedik, klinik, perilaku, dan ilmu kesehatan masyarakat sesuai dengan pelayanan kesehatan tingkat primer

9. Merangkum dari interpretasi anamnesis, pemeriksaan fisik, uji laboratorium dan prosedur yang sesuai

10. Menentukan efektivitas suatu tindakan

Area Pengelolaan Masalah Kesehatan11. Mengelola penyakit, keadaan sakit dan masalah

pasien sebagai individu yang utuh, bagian dari keluarga dan masyarakat

12. Melakukan Pencegahan Penyakit dan Keadaan Sakit

13. Melaksanakan pendidikan kesehatan dalam rangka promosi kesehatan dan pencegahan penyakit

14. Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatan

15. Mengelola sumber daya manusia serta sarana dan prasarana secara efektif dan efisien dalam pelayanan kesehatan primer dengan pendekatan kedokteran keluarga

Area Pengelolaan Informasi16. Menggunakan teknologi informasi dan

komunikasi untuk membantu penegakan diagnosis, pemberian terapi, tindakan pencegahan dan promosi kesehatan, serta penjagaan, dan pemantauan status kesehatan pasien

17. Memahami manfaat dan keterbatasan teknologi informasi

18. Memanfaatkan informasi kesehatan

Area Mawas Diri dan Pengembangan Diri19. Menerapkan mawas diri20. Mempraktikkan belajar sepanjang hayat21. Mengembangkan pengetahuan baru

Area Etika, Moral, Medikolegal dan Profesionalisme serta Keselamatan Pasien22. Memiliki Sikap profesional23. Berperilaku profesional dalam bekerja

sama24. Sebagai anggota Tim Pelayanan Kesehatan

yang profesional25. Melakukan praktik kedokteran dalam

masyarakat multikultural di Indonesia26. Memenuhi aspek medikolegal dalam

praktik kedokteran27. Menerapkan keselamatan pasien dalam

praktik kedokteran

LO 4LO 4Hak dan Kewajiban Dokter Hak dan Kewajiban Dokter dan Pasiendan Pasien

Rights & ResponsibilityAs part of a growing health and cost conscious public, we now take more responsibility for our health. More concerned about what we eat, drink and how we exercise, we also bring a questioning approach to health care. We are now forging new relationships with our doctors and we are less likely to sit passively and accept unquestioningly our doctor’s directions. We want second opinions, alternative treatments or medications.

Hak dan Kewajiban Pasien

Patient’s rightsAs one who knows your body, your aches and pains, your specific needs related to your injury, you have the right to two-way communication with your doctor about your long-term care concerns. You have the right to whatever information you need about your injury and possible complications arising from the injury.

Kievman, in her book, For Better or For Worse, suggests that patient also have other rights, such as:

having adequate access to your doctor participating in major decisions related to your care changing doctors if your best interests are not being served knowing whom to contact if your doctor is unavailable having your records handled confidentially knowing what you will be charged for, and how much those charges will be being seen within a reasonable time of your scheduled appointment asking for a second opinion You have a right to know and understand You have a right to express your concerns, doubts and fears, and to be

heard

Patient’s responsibility To tell the doctor your medical history, What other doctors you may be seeing, What medications you use or have used, What is your alcohol or drug history, To tell the doctor everything you know about your injury,  Telling your physician about your symptoms Understanding in detail what is wrong with you and what

treatment is available and planned for you Following your doctor’s directions, reporting symptoms or

complications or making sure your doctor knows why you cannot do so

Keeping scheduled appointments, paying bills on time

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIANOMOR 29 TAHUN 2004

TENTANG PRAKTIK KEDOKTERAN

HAK PASIEN

Pasal 52 mendapatkan penjelasan

secara lengkap tentang tindakan medis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45 ayat(3);

meminta pendapat dokter atau dokter gigi lain;

mendapatkan pelayanan sesuai dengan kebutuhan medis;

menolak tindakan medis; dan mendapatkan isi rekam medis

KEWAJIBAN PASIEN

Pasal 53  memberikan informasi yang

lengkap dan jujur tentang masalah kesehatannya;

mematuhi nasihat dan petunjuk dokter atau dokter gigi;

mematuhi ketentuan yang berlaku di sarana pelayanan kesehatan; dan

memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang diterima

Hak dan Kewajiban Dokter

Hak Dokter

1. Hak melakukan praktik dokter setelah memperoleh Surat Tanda Registrasi(STR)dan Surat Ijin Praktik (SIP)

2. Hak menolak melakukan tindakan medisyang bertentangan dengan etika hukum,agama dan hati nuraninya

3. Hak untuk mengakhiri hubungan dengan seorang pasien,jika menurut penilaiannya kerjasama pasien dengannya tidak ada gunanya lagi, kecuali dalam keadaan gawat darurat.

4. Hak menolak pasien yang bukan bidangmspesialisnya,kecuali dalam keadaan darurat atau tidak ada dokter lain yang mampu menanganinya

5. Hak atas privasi dokter6. Hak atas ketentraman bekerja7.Hak menjadi anggota himpunan profesi8. Hak mengeluarkan surat – surat keterangan

dokter9. Hak menjadi anggota himpunan profesi10. Hak membela diri Hak untuk menolak

memberi kesaksian mengenai pasiennya dipengadilan KUHP psl 170

Kewajiban Dokter• “AEGROTI SALUS LOX SUPREME ”

keselamatan pasienadalah hukum yang tertinggi ( utama ) .Menurut Leenen :1.Kewajiban yang timbul dari sifat perawatan medis

dimana dokter harus bertindak sesuai dengan standar profesi medis atau menjalankan praktek kedokterannya secara lege artis

2.Kewajiban untuk menghormati hak – hak pasien yang bersumber dari hak - hak asasi dalam bidang kesehatan

3.Kewajiban yang berhubungan dengan fungsi sosial pemeliharaan kesehatan

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIANOMOR 29 TAHUN 2004

TENTANG PRAKTIK KEDOKTERANHAK DOKTER

Pasal 50 memperoleh perlindungan

hukum sepanjang melaksanakan tugas sesuai dengan standar profesi dan standar prosedur operasional;

memberikan pelayanan medis menurut standar profesi dan standar prosedur operasional;

memperoleh informasi yang iengkap dan jujur dan pasien atau keluarganya; dan

menerima imbahan jasa.

KEWAJIBAN DOKTER

Pasal 51 memberikan pelayanan medis sesuai dengan

standar profesi dan standar prosedur operasional serta kebutuhan medis pasien;

merujuk pasien ke dokter atau dokter gigi lain yang mempunyai keahlian atau kemampuan yang lebih baik, apabila tidak mampu melakukan suatu pemeriksaan atau pengobatan;

merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang pasien, bahkan juga setelah pasien itu meninggal dunia;

melakukan pertolongan darurat atas dasar perikemanusiaan, kecuali bila Ia yakin ada orang lain yang bertugas dan mampu melakukannya; dan

menambah ilmu pengetahuan dan mengikuti perkembangan ilmu kedokteran atau kedokteran gigi.

LO 5LO 5STR dan SIP menurut UU No STR dan SIP menurut UU No 29 Tahun 200429 Tahun 2004

STR (surat tanda registrasi) pasal 29-35

SIP (surat ijin praktik) pasal 36-38

Penyelenggaraan praktek kedokteran pasal 39-42

STR

Pasal 291) Setiap dokter dan dokter gigi yang melakukan praktik

kedokteran di Indonesia wajib memiliki surat tanda registrasi dokter dan surat tanda registrasi dokter gigi

2) Surat tanda registrasi dokter dan surat tanda registrasi dokter gigi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diterbitkan oleh Konsil Kedokteran Indonesia

3) Untuk memperoleh surat tanda registrasi dokter dan surat tanda registrasi dokter gigi harus memenuhi persyaratan :

1) memiliki ijazah dokter, dokter spesialis, dokter gigi, atau dokter gigi spesialis;

2) mempunyai surat pernyataan telah mengucapkan sumpah/janji dokter atau dokter gigi;

3) memiliki surat keterangan sehat fisik dan mental;4) memiliki sertifikat kompetensi; dan5) membuat pernyataan akan mematuhi dan

melaksanakan ketentuan etika profesi

4) Surat tanda registrasi dokter dan surat tanda registrasi dokter gigi berlaku selama 5 (lima) tahun dan diregistrasi ulang setiap 5 (lima) tahun sekali dengan tetap memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf c dan huruf d

5) Ketua konsil kedokteran dan ketua konsil kedokteran gigi dalam melakukan registrasi ulang harus mendengar pertimbangan ketua divisi registrasi dan ketua divisi pembinaan

6) Ketua konsil kedokteran dan ketua konsil kedokteran gigi berkewajiban untuk memelihara dan menjaga registrasi dokter dan dokter gigi.

Pasal 30 1) Dokter dan dokter gigi lulusan luar negeri

yang akan melaksanakan praktik kedokteran di Indonesia harus dilakukan evaluasi

2) Evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:

a) kesahan ijazah;b) kemampuan untuk melakukan praktik kedokteran

yang dinyatakan dengan surat keterangan telah mengikuti program adaptasi dan sertifikat kompetensi;

c) mempunyai surat pernyataan telah mengucapkan sumpah/janji dokter atau dokter gigi;

d) memiliki surat keterangan sehat fisik dan mental; dan

e) membuat pernyataan akan mematuhi dan melaksanakan ketentuan etika profesi

3) Dokter dan dokter gigi warga negara asing selain memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) juga harus melengkapi surat izin kerja sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan kemampuan berbahasa Indonesia

4) Dokter dan dokter gigi yang telah memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) diberikan surat tanda registrasi dokter atau surat tanda registrasi dokter gigi oleh Konsil Kedokteran Indonesia.

Pasal 31(1)Surat tanda registrasi sementara dapat

diberikan kepada dokter dan dokter gigi warga negara asing yang melakukan kegiatan dalam rangka pendidikan, pelatihan, penelitian, pelayanan kesehatan di bidang kedokteran atau kedokteran gigi yang bersifat sementara di Indonesia

(2) Surat tanda registrasi sementara berlaku selama 1 (satu) tahun dan dapat diperpanjang untuk 1 (satu) tahun berikutnya

(3) Surat tanda registrasi sementara diberikan apabila telah memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 ayat (2)

Pasal 32

(1)Surat tanda registrasi bersyarat diberikan kepada peserta program pendidikan dokter spesialis atau dokter gigi spesialis warga negara asing yang mengikuti pendidikan dan pelatihan di Indonesia

(2) Dokter atau dokter gigi warga negara asing yang akan memberikan pendidikan dan pelatihan dalam rangka alih ilmu pengetahuan dan teknologi untuk waktu tertentu, tidak memerlukan surat tanda registrasi bersyarat

(3) Dokter atau dokter gigi warga negara asing sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus mendapat persetujuan dari Konsil Kedokteran Indonesia

(4) Surat tanda registrasi dan persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (3) diberikan melalui penyelenggara pendidikan dan pelatihan

Pasal 33-34 Pasal 33Surat tanda registrasi tidak berlaku karena :a)dicabut atas dasar ketentuan peraturan

perundang-undangan;b)habis masa berlakunya dan yang bersangkutan

tidak mendaftar ulang;c)atas permintaan yang bersangkutan;d)yang bersangkutan meninggal dunia; ataue)dicabut Konsil Kedokteran Indonesia

Pasal 34Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara

registrasi, registrasi ulang, registrasi sementara, dan registrasi bersyarat diatur dengan Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia.

Pasal 35 1) Dokter atau dokter gigi yang telah memiliki surat tanda

registrasi mempunyai wewenang melakukan praktik kedokteran sesuai dengan pendidikan dan kompetensi yang dimiliki, yang terdiri atas:

a) mewawancarai pasien;b) memeriksa fisik dan mental pasien;c) menentukan pemeriksaan penunjang;d) menegakkan diagnosis;e) menentukan penatalaksanaan dan pengobatan pasien;f) melakukan tindakan kedokteran atau kedokteran gigi;g) menulis resep obat dan alat kesehatan;h) menerbitkan surat keterangan dokter atau dokter gigi;i) menyimpan obat dalam jumlah dan jenis yang diizinkan;

danj) meracik dan menyerahkan obat kepada pasien, bagi yang

praktik di daerahk) terpencil yang tidak ada apotek

2) Selain kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kewenangan lainnya diatur dengan Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia.

SIP

Pasal 36-37Pasal 36

Setiap dokter dan dokter gigi yang melakukan praktik kedokteran di Indonesia wajib memiliki surat izin praktik.

Pasal 371)Surat izin praktik sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 36 dikeluarkan oleh pejabat kesehatan yang berwenang di kabupaten/kota tempat praktik kedokteran atau kedokteran gigi dilaksanakan.

2)Surat izin praktik dokter atau dokter gigi sebagaimana dimaksud pada ayat(1) hanya diberikan untuk paling banyak 3 (tiga) tempat.

3)Satu surat izin praktik hanya berlaku untuk 1 (satu) tempat praktik.

Pasal 38 1) Untuk mendapatkan surat izin praktik sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 36, dokter atau dokter gigi harus :a) memiliki surat tanda registrasi dokter atau surat tanda

registrasi dokter gigi yang masih berlaku sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29, Pasal 31, dan Pasal 32;

b) mempunyai tempat praktik; danc) memiliki rekomendasi dari organisasi profesi

2) Surat izin praktik masih tetap berlaku sepanjang :a) surat tanda registrasi dokter atau surat tanda registrasi

dokter gigi masih berlaku; danb) tempat praktik masih sesuai dengan yang tercantum

dalam surat izin praktik.

3) Ketentuan lebih lanjut mengenai surat izin praktik diatur dengan Peraturan Menteri

PENYELENGGARAN PRAKDOK

Pasal 39-40 Pasal 39Praktik kedokteran diselenggarakan berdasarkan

pada kesepakatan antara dokter atau dokter gigi dengan pasien dalam upaya untuk pemeliharaan kesehatan, pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan, pengobatan penyakit dan pemulihan kesehatan.

Pasal 401)Dokter atau dokter gigi yang berhalangan

menyelenggarakan praktik kedokteran harus membuat pemberitahuan atau menunjuk dokter atau dokter gigi pengganti.

2)Dokter atau dokter gigi pengganti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus dokter atau dokter gigi yang mempunyai surat izin praktik

Pasal 41-42Pasal 411)Dokter atau dokter gigi yang telah mempunyai surat izin

praktik dan menyelenggarakan praktik kedokteran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 wajib memasang papan nama praktik kedokteran.

2)Dalam hal dokter atau dokter gigi berpraktik di sarana pelayanan kesehatan, pimpinan sarana pelayanan kesehatan wajib membuat daftar dokter atau dokter gigi yang melakukan praktik kedokteran.

Pasal 42Pimpinan sarana pelayanan kesehatan dilarang mengizinkan dokter atau dokter gigi yang tidak memiliki surat izin praktik untuk melakukan praktik kedokteran di sarana pelayanan kesehatan tersebut

PEDOMAN TATA CARA REGISTRASI BARU DOKTER & DOKTER GIGI BERDASARKAN KEPUTUSAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR 27/KKI/KEP/XI/2006

ALUR PERMOHONAN1.Pemohon mengajukan permohonan ke KKI melalui

FK/FKG/Kolegium/ Langsung dengan melengkapi persyaratan yang diperlukan

2.FK/ FGK/ Kolegium mengirimkan berkas pemohon ke KKI dengan melampirkan semua persyaratan

3.KKI meneliti seluruh berkas persyaratan dan apabila disetujui diterbitkan STR selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan setelah permohonan diterima oleh KKI

4.STR asli &3 (tiga) lembar fotokopi STR yang dilegalisir oleh KKI dikirimkan ke pemohon, dengan tembusan ke Biro Kepegawaian DepKes RI, DinKes Provinsi dan PB IDI atau PB PDGI

5.Permohonan STR yang tidak disetujui, akan dikembalikan kepada pemohon selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sejak berkas diterima KKI

Institusi Pendidikan Kolegium KKI Dinkes Kab/Kota

Sertifikat Kompetensi

Surat Tanda Registrasi (STR) SIP

Mutu

JagaMutu

Praktik

KKI Dinkes Kab/Kota

SIP

FK/PS

Ijazah

Tiap 5 Tahun Registrasi Ulang Sertifikat

Kompetensi Baru

Kolegium KKI Dinkes Kab/Kota

Surat Tanda Registrasi (STR) SIP

Praktik

Keterkaitan Ijazah, Sertifikat Kompetensi, STR, SIP

Sertifikat Kompetensi

Ijazah

Uji Kompetensi

PEDOMAN TATA CARA REGISTRASI BARU DOKTER & DOKTER GIGI BERDASARKAN KEPUTUSAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR 27/KKI/KEP/XI/2006

PERSYARATAN Mengisi surat permohonan untuk memperoleh STR

sebagaimana terlampir pada formulir 1a Melampirkan persyaratan sebagai berikut :

Fotokopi ijazah dokter/dokter gigi yang dilegalkan oleh Dekan/Wadek I institusi pendidikan yang bersangkutan

Fotokopi sertifikat kompetensi yang dilegalisir oleh kolegium terkait

Surat keterangan sehat fisik & mental (Asli) dari dokter yang memiliki SIP (dengan mencantumkan nomor SIPnya)

Fotokopi bukti sumpah/janji dokter/dokter gigi Surat pernyataan akan mematuhi dan melaksanakan

ketentuan etika profesi (bermaterai), formulir 1b Pas foto terbaru berwarna ukuran 4x6 cm sebanyak 4

(empat) lembar dan ukuran 2x3 cm sebanyak 2 (dua) lembar

Bukti bayar registrasi dari bank

Ketentuan PidanaNo. Pelanggaran Pidana UU

29/2004

1. Dr/drg praktik tanpa STR Penjara max 3 thnDenda max Rp.100 jt

Ps 75 ay 1

2. Dr/drg praktik tanpa SIP Idem Ps 76

3. Dr/drg WNA praktik tanpa STR sementara/ bersyarat

Idem Ps 75 ay 2,3

4. Dr/drg yang:Tidak memasang papan praktikTidak membuat rekam medis yg baikTidak memenuhi kewajiban(Ps 51)

Kurungan max 1 thn; denda max Rp.50 jt

Ps 79

5. Identitas dan gelar palsu. Tanpa STR dan SIP

Penjara max 5 thn; denda max Rp.150 jt

Ps 77

6. Mempekerjakan dr/drg tanpa SIP

Penjara max 10 thn; denda max Rp.300 jt

Ps 80

LO 6LO 6Surat Keterangan DokterSurat Keterangan Dokter

Pedoman Dalam Memberikan surat-surat Keterangan

Bab I pasal 7 KODEKI: “Seorang dokter hanya memberi keterangan dan pendapat yg telah diperiksa sendiri kebenarannya.”

Bab II pasal 12 KODEKI: “Setiap dokter wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya ttg seorang pasien bahkan juga setelah pasien meninggal dunia.”

Paragrap 4, pasal 48 UU No.29/2004 ttg praktik kedokteran: kepentingan kesehatan pasien, rahasia kedokteran hanya dapat dibuka untuk memenuhi permintaan aparatur penegak hukum, atas permintaan pasien atau bds ketentuan perundang-undangan

Surat-surat keterangan(SK) dokter yang sering dimintakan antara lain adalah Surat keterangan lahir Surat keterangan meninggal Surat keterangan sehat(u/ asuransi jiwa, SIM, nikah, lamaran

kerja, pendidikan,dsb) Surat keterangan sakit u/ istirahat Surat keterangan cacat Surat keterangan pelayanan medis u/ penggantian biaya dr

asuransi kesehatan Surat keterangan cuti melahirkan Surat keterangan ibu hamil berpergian dengan pesawat udara Visum et Repertum (perkosaan, pembunuhan, trauma, autopsi

forensik, dsb) Laporan penyakit menular kuitansi

Hal-hal yang perlu diperhatikan o/ seorang dokter pada waktu memberikan surat2 keterangan tsb adalah

Surat keterangan lahirBerisi ttg:

Waktu(tanggal & jam) lahirnya bayiKelaminBerat badanNama orang tua

Kewajiban mengeluarkan SK kelahiran hendaklah diisi sesuai dengan keadaan yg sebenarnya

Kadang kala ada ps yg meminta SK kelahiran dr anak yg dipungutnya(adopsi) sb anak kandungnya sendiri

Hal ini berpengaruh thd harta warisan, wali nikah, dan kawin consanguin

Ada pula anak yg lahir di luar negeri diminta SK lahirnya di Indonesia u/ tujuan kewarganegaraan

Hal yg menjadi masalah ialah Sk kelahiran dr:

Anak yg lahir hasil inseminasi buatan dr semen donor(Arteficial Insemination by Donor=AID) yg biasanya hannya dokterlah yg mengetahui siapa donornya.

Anak yg lahir hasil bayi tabung yg telur dan/atau sel maninya berasal dr donor (IN Vitro Fertilization by Donor).

Anak yg lahir hasil konsepsi dr saudara kandung suami (adik atau abang) karena suami adalah steril(azoospermi) dan hub seksual ini atas persetujuan dan permintaan suami isteri yg bersangkutan (pada suku bangsa tt di Indonesia, dibenarkan adatnya)

Ketiga hal tsb di atas bertentangan dengan hukum yg berlaku di Indonesia

Surat Keterangan Meninggal

1. SK u/ keperluan penguburan1. Perlu dicantumkan identitas jenazah, tempat, dan

waktu meninggalnya2. SK (laporan) kematian

Mengenai SK kematian haruslah pula diiisi sebab kematiannya sesuai dengan pengetahuan dokter.

Karena bedah mayat klinik belum dapat dilakukan hingga saat ini, sebab kematian secara klinik saja dilaporkan

Lama menderita sakit hingga meninggal dunia juga harus dicantumkan

Jika jenazah akan diangkut ke luar daerah/negeri, adanya kematian karena penyakit menular harus diperhatikan.

Surat Keterangan Sehata) u/ asuransi jiwa

Dalam menulis laporan pengujian kesehatan u/ keperluan asuransi jiwa, perlu diperhatikan supaya:

1. Laporan dokter harus objektif, jangan dipengaruhi o/ keinginan calon nasabah atau agen perusahaan jiwa yg bersangkutan. Sesuai dengan kepentingan masing2 tentu menghendaki supaya calon nasabah dapat diterima.

2. Sebaliknya jangan menguji kesehatan seorang calon yg masih atau pernah menjadi ps sendiri u/ menghindari timbulnya kesukaran dalam mempertahankan wajib menyimpan rahasia jabatan

3.Jangan diberitahukan kepada calon ttg kesimpulan dr hasil pemeriksaan medik. Serahkan hal itu kepada perusahaan asuransi itu sendiri.

Dokter penguji kesehatan sesungguhnya sb ahli, tidak sebagai orang kepercayaan dr perusahaan asuransi kesehatan

Pada zaman kolonial(tahun tiga puluhan), surat2 kabar memuat iklan2 bbrp perusahaan asuransi yg mengumumkan bahwa orang2 yg hendak mengasuransikan jiwanya u/ pengujian kesehatannya dapat memilih dokternya sendiri yg sudah biasa memeriksa dan mengobati mereka

Tawaran ini rupanya u/ menarik lebih banyak langgananSepintas lalu iklan2 tsb memang menarik karena orang

lebih suka diperiksa o/ dokternya sendiri(dokter keluarga) daripada o/ dokter lain yg tidak dikenal

Akan tetapi, perusahaan asuransi juga mengetahui bahwa dokter keluarga pada umumnya mengetahui lebih banyak ttg kesehatan, penyakit2 dan cacat pasiennya drpd seorang dokter yg memeriksa u/ pertama kali

Jadi, pemeriksaan o/ dokternya sendiri sesungguhnya menguntungkan perusahaan asuransi karena sb dokter penguji kesehtan dokter tsb wajib memberitahukan pd perusahaan asuransi segala sesuatu yg ia ketahui dr org yg kesehatannya diuji, termasuk segala penyakit dan cacat yg sudah ia ketahui sebelum org tsb diperiksa kesehatannya atas permintaan dan biaya perusahaan tsb, yg sebenarnya wajib ia, rahasiakan

Untuk tidak melanggar rahasia pekerjaanya, seharusnya dokter kelurga menolak u/ menguji kesehatan ps

b) U/ memperoleh SIM darat, laut, udara.• Kecelakaan lalu lintas akhir2 ini makin meningkat dengan

bertambah padatnya kendaraan t.u di kota2 besar.• Pengendara atau faktor manusia merupakan faktor utama

penyebab kecelakaan lalin• Oki, pengujian kesehatan u/ memperoleh SIM adalah:

penting terutama u/ mengetahui apakah ada yg menderita penyakit yg membahayakan, epilepsi/penyakit ayan

• Bagi supir2 taksi, bus umum, masinis kereta api, dan pilot pesawat udara diperlukan bukan saja sehat fisik, tapi perlu diperhatikan faktor mentalnya, bahkan bagi calon pilot diverlukan beberapa tes kemampuan dan keterampilan.

• Surat keterangan tsb biasanya diminta o/ perusahaan2 pengangkutan yg bertanggung jawab akan keselamatan penumpang2 dan lat2 pengangkutannya.

c) u/ nikahDahulu, SK kesehatan u/ nikah hanya diminta o/ Kalangan ABRI.Selain pemeriksaan fisik biasanya disusul dengan pemeriksaan labNamun kini SK ini juga diperlukan u/ penduduk sipil.Di negara maju lazim dilakukan pemeriksaan dan konsultasi sebelum

nikah u/ calon suami isteri (premarital councelling).Pada kesempatan itu selain pemeriksaan medik juga dibicarakan

masalah yg akan dihadapi k-2 calon suami istrei, baik mengenai pekerjaan masing2, kegiatan sosial, dan keluarga berencana

Para dokter juga memberikan edukasi reproduksi dan pendidikan seks pada waktu itu.

Bagaimana sikap seorang dokter jika pada waktu pemeriksaan menjumpai kelainan atau penyakut yg diderita o/ salah satu calon suami isteri atau keduanya;apakah dokter boleh memberitahukannya kepada pasangannya mis/ suami ps TBC paru atau hasil analisis semen menunjukkan azoospermi atau isteri dengan aplasia uteri

Sesuai dengan kewajiban dokter merahasiakan segala sesuatu yg diketahuinya ttg seorang ps, rahasia ini harus dipegang teguh

Dokter memberikan hasik pemeriksaannya kepada mereka masing2 dan terserah kepada calon suami isteri itu apakah akan memberitahukan hal itu kepada calon pasangannya

Surat Keterangan Sakit untuk Istirahat

Seorang dokter harus waspada thd kemungkinan simulasi atau agravasi pada waktu memberikan keterangan mengenai cuti sakit seorang karyawan

Ada kalanya cuti sakit disalahgunakan u/ tujuan lain, mis/ u/ mengunjungi keluarga di luar kota, tidak bersedia menghadiri sidang pengadilan, atau suatu kegiatan di kantor, terlambat kembali bekerja dr cuti tahunan, dsb.

SK cuti sakit palsu dapat menyebbakan seorang dokter dituntut menurut pasal 263 dan 267 KUHP

Surat Keterangan CacatSeorang dokter harus waspada thd

kemungkinana simulasi dan agravasi pada waktu memberikan keterangan mengenai tingkat cacat seorang pekerja akibat kecelakaan di tempat kerjanya.

Berapa besar tunjangan atau pensiun yg akan diberikan kepadanya bergantung pada keterangan dokter ttg sifat cacatnya.

Surat Keterangan Penggantian Biaya dari Asuransi Kesehatan

Berisi identitas pasien dan pernyataan pemberian kuasa pasien/wali pasien kepada dokter, u/ memberikan data medisnya kepada perusahaan auransi bersangkutan.

Dalam formulir klaim asuransi perlu dicantumkan penyataan ps/wali, sb berikut:Dengan ini, saya yg bertanda tangan di bawah ini, sb

ps/wali ps yg sah, memberi izin pd pihak penyedia pelayanan kesehatan u/ menjelaskan semua tindakan yg diperlukan, demi kesehatan saya kepada PT Asuransi X dan u/ mendapatkan semua informasi lain yg diperlukan dari penyedia pelayanan kesehatan atau pihak lain sehubungan dengan verifikasi dan penggantian biaya dr pelayanan kesehtaan yg diberikan kepada saya atau pasien yg saya walikan.

SURAT KETERANGAN CUTI HAMILHak cuti hamil seorang ibu adalah 3

bulan, yaitu sekitar 1 bulan sebelum dan 2 bulan setelah persalinan

Tujuan : agar si ibu cukup istirahat dan mempersiapkan dirinya dalam menghadapi proses persalinan, dan mulai kerja kembali setelah masa nifas.

Surat Keterangan Ibu Hamil bepergian dengan Pesawat UdaraSesuai dengan ketentuan internasional

Aviation, Ibu hamil tidak dibenarkan bepergian dengan pesawat udara, jika mengalami :

1. hiperemesis atau emesis gravidarum2. hamil dengan komplikasi

( perdarahan, preeklamsi dsb )3. hamil >36 minggu4. hamil dengan penyakit-penyakit lain

yang beresiko.

VISUM et REPERTUM

Visum et repertum (VeR) adalah surat keterangan yang dikeluarkan oleh dokter untuk penyidik dan pengadilan. VeR mempunyai daya bukti dan alat bukti yang sah dalam perkara pidana.

Kasus Pemerkosaan Kesulitan jika korban dikirim terlambat karena hasil

pemeriksaan tidak menunjukkan keadaan sebenarnyaBedah mayat kedokteran kehakiman

Harus objektif tanpa pengaruh dari mereka yang berkepentingan dalam perkara. Keterangan dibuat dengan istilah yang mudah dipahami, berdasarkan apa yang dilihat dan ditemukan, sehingga tidak berulang kali dipanggil ke pengadilan untuk dimintakan keterangan tambahan.

Laporan penyakit menularDiatur dalam UU No. 6 tahun 1962 tentang

wabah.Kepentingan umum yang diutamakan.Pasal 50 KUHP : “ Tiada boleh dihukum

barang siapa melakukan perbuatan untuk menjalankan aturan undang-undang”

KuitansiSering diminta sebagai bukti pembayaran, tidak

menimbulkan masalah apabila sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Berhubungan dengan penggantian biaya berobat dari perusahaan tempat pasien atau pasangannya bekerja.

Contoh :perusahaan hanya mengganti 50% biaya pengobatan,

pasien minta dibuatkan kuitansi sebesar 2 kali imbalan jasa yang diterima dokter

pasien meminta agar imbalan jasa dokter dinaikkan dengan sisa imbalan dibagi 50-50% antara dokter dan pasien

Pasien meminta agar biaya pengangkutan pulang pergi dari luar kota ke tempat berobat dimasukkan dalam kuitansi berobat (built in), sedangkan dokter tidak menerima bagian dari biaya pengangkutan tersebut.

Ketiga contoh di atas jelas malpraktik etik dan malpraktik kriminil

SANKSI HUKUMPenyimpangan dalam pembuatan surat keterangan,

selain tidak etis juga merupakan pelanggaran terhadap pasal 267 KUHP sebagai berikut:

1. Seorang dokter yang dengan sengaja memberikan surat keterangan palsu tentang ada atau tidaknya penyakit, kelemahan, atau cacat diancam dengan hukuman penjara paling lama empat tahun.

2. Jika keterangan diberikan dengan maksud untuk memasukkan seseorang dalam rumah sakit gila atau untuk menahannya disitu, dijatuhkan hukuman penjara paling lama delapan tahun enam bulan.

3. Diancam dengan pidana yang sama, barang siapa dengan sengaja memberikan surat keterangan palsu itu seolah-olahisinya sesuai dengan kebenaran

Selanjutnya dalam pasal 179 KUHAP tercantum sebagai berikut:

1. Setiap orang yang diminta pendapatnya sebagai ahli kedokteran kehakiman atau dokter atau ahli alinnya wajib memberikan keterangan ahli demi keadilan

2. Semua ketentuan tersebut di atas untuk saksi berlaku juga bagi mereka yang memberikan keterangan ahli, dengan ketentuan bahwa mereka mengucapkan sumpah atau janji akan memberikan keterangan yang sebaik-baiknya dan sebenar-benarnya menurut pengetahuan dalam bidang keahliannya

KESIMPULAN Melakukan tindakan medis tanpa indikasi telah melanggar :

UU no. 29 tahun 2004 :pasal 50 (b), pasal 51 (a), pasal 52 (d) KODEKI pasal 7c

Menakuti-nakuti pasien bila menolak tindakan medis yg diberikan telah melanggar: KODEKI: Pasal 5 , pasal 7c

Memuji diri telah melanggar: KODEKI kewajiban umum pasal 4

Menjelek-jelekkan dokter lain di depan pasien telah melanggar: Sumpah dokter ke-10 KODEKI kewajiban umum pasal 7c KODEKI kewajiban umum pasal 9 KODEKI kewajiban dokter terhadap teman sejawat pasal 14

Memasang tarif tinggi telah melanggar:UU-RI no. 29 tahun 2004 pasal 49 ayat 1

SK cuti sakit palsu dapat menyebabkan seorang dokter dituntut menurut pasal 263 dan 267 KUHP

SARANMemberikan teguran dan pre edukasi etika

kedokteran

DAFTAR PUSTAKAJacobalis Samsi. Pengantar tentang

Perkembangan Ilmu Kedokteran, Etika Medis, dan Bioetika. Jakarta : Sagung Seto, 2005.

MKEK, IDI. Kode Etik Kedokteran Indonesia dan Pedoman Pelaksanaan Kode Etik Kedokteran Indonesia. Jakarta : IDI, 2002.