ETIKA KEDOKTERAN

14
ETIKA KEDOKTERAN ETIKA KEDOKTERAN DAN DAN HUKUM KESEHATAN HUKUM KESEHATAN

Transcript of ETIKA KEDOKTERAN

ETIKA KEDOKTERAN DAN HUKUM KESEHATAN

Etika Kedokteran

Ilmu yang membahas tentang normanorma/nilai-nilai moral yang wajib dipedomani para dokter dalam menjalankan profesinya

Hukum Kesehatan

merupakan peraturan perundangundangan baik pidana, perdata maupun administratif yang berhu bungan langsung dengan pemeliharaan kesehatan

KODEKI (Kode Etik Kedokteran Indonesia)

Terdiri dari:

I. Kewajiban Umum (terdiri dari 9 pasal) II. Kewajiban Dokter Terhadap Penderita (terdiri dari 5 pasal) III.Kewajiban Dokter Terhadap Teman Sejawatnya (2 pasal) IV. Kewajiban Dokter terhadap Diri Sendiri (2 pasal).

TRANSAKSI THERAPEUTIK

Hub.timbal balik antara os dgn dr, berbentuk persetujuan disebut dgn klien. Timbul Hak & Kewajiban dari pa-sien dan dokter.

Sahnya persetujuan ada 4 syarat,

1.Sepakat utk mengikat dirinya, 2.Kecakapan utk membuat suatu perikatan, 3.Suatu hal tertentu, 4.Suatu sebab yg halal.

Pembatalan persetujuan boleh dari

salah satu pihak.ttp hrs hati-hati. Pasien sering memutuskan persetujuan dlm bentuk Paps.

Dokter profesional memiliki

kompetensi profesional, yg terdiri dari: 1. Kompetensi konseptual 2. Kompetensi tehnikal 3. Kompetensi intergratif 4. Kompetensi kontekstual 5. Kompetensi adaptif 6. Kompetensi interpersonal

Dokter yg profesional harus memiliki

perilaku profesional, memegang teguh kode etik profesi.

Fungsi kode etik profesi, adalah: 1. Keputusan yg diambil utk kepentingan pasien/klien, 2. Utk memperkuat kepercayaan masyarakat utk profesi, 3. Memberi arah moral yg benar, 4. Perilaku anggota dpt diawasi, 5. Memberikan sanksi berpedoman pd k0deki & peraturan terkait.

Dokter harus menyadari bahwa etik

adalah komponen penting dlm pelayanan klinik yg baik. Transaksi theurapetik atas dasar saling menghormati, saling percaya mempercayai dan saling berbagi peran utk mencapai tujuan bersama ji. Kesembuhan pasien atau utk mengurangi penderitaannya.

A. Indikasi medik. Prinsip-prinsip yang terbaik & tdk merugikan. 1.Apa masalah medik pasien? Bgmn anamnesis, diagnosis & prognosis? 2.Apakah masalahnya akut, khronik,darurat, atau reversible? 3.Apa tujuan pengobatan? 4.Bagaimana prognose pengobatan, apakah ada kemungkinan berhasil? 5.Apa rencana selanjutnya kalau pengobatan gagal? Microsoft Access6. Kesimpulan: Bgmn pasien dpt memanfaatkan asuhan ..\..\All Users\Start Menu\Programs\Microsoft Office Tools kedokteran dan asuhan keperawatan, shg pasien terhindari dari kerugian.

B.Kesukaan pasien Prinsip menghormati otonomi pasien. 1.Apakah pasien mampu, atau ada bukti tdk mampu? 2.Pasien yg mampu tanyakan ttg pengobatan yg disenangi. 3.Jelaskan pd pasien ttg manfaat dan resiko pengobatan dan tindakan yg diambil shg pasien memberikan PTM. 4.Kl pasien tdk mampu, siapa yg mewakilinya, dan bgmn keputusannya? 5.Apakah ada mengemukakan kesukaannya dan bgmn cara penanganinya? 6.Bgmn pasien tdk mau atau tdk mampu menerima pengobatan, dan kenapa demikian? 7.Kesimpulan. Secara etik dan hukum hak pasien memilih telah dihormati?

C. Kualitas hidup Prinsip yg terbaik menghormati otonomi pasien dan pasien tdk dirugikan. 1.Bgmn prospek pengobatannya, atau tanpa pengobatan dpt kembali hidup normal? 2.Apakah kl pengobatan berhasil akan timbul ggn fisik, mental dan sosial pd pasien? 3.Adakah bais terhadap penilaian yg diberikan provider kesehatan terhadap kualitas hidup pasien? 4.Bgmn kondisi pasien skrg seblm pengobatan dan ssdh pengobatan dan bgmn perkembangan penyakit selanjutnya? 5.Rasionalkah merencanakan pengobatan lanjutan? 6.Adakah rencana utk membuat hidupnya pasien nyaman dan memberikan asuhan paliatif?

D. Gambaran kontekstual Prinsip-prinsip kesetiaan dan adil 1.Adakah hal dlm keluarga yg mempengaruhi keputusan akan pengobatan? 2.Adakah health provider yg akan mempengaruhi keputusan akan pengobatan? 3.Adakah faktor biaya dan ekonomi? 4.Adakah faktor agama dan budaya? 5.Adakah batas-batas kerahasiaan? 6.Adakah masalah alokasi sumber daya? 7.Adakah peraturan atau Undang-undang yg mempengaruhi keputusan pengobatan? 8.Apakah penelitian klinis atau pendidikan klinis terlibat? 9.Adakah konflik kepentingan dari penyelenggara pelayanan kesehatan atau lembaga?