KELOMPOK 3 modul 1

29
KELOMPOK 3 Aulina Refri Rahmi Rezy Kurnia Venesha Sonia Risa Widya Yossy Juliarni Natasya Lola Dwi Putri Hilmiy Mefida Darfi Melani Puspita Sari Riri Gustiawarman Nadya Permata S Drg.Rahmi Khairani Aulia

description

hmm

Transcript of KELOMPOK 3 modul 1

Page 1: KELOMPOK 3 modul 1

KELOMPOK 3Aulina Refri Rahmi

Rezy KurniaVenesha Sonia

Risa WidyaYossy Juliarni

Natasya Lola Dwi PutriHilmiy Mefida DarfiMelani Puspita SariRiri GustiawarmanNadya Permata S

Drg.Rahmi Khairani Aulia

Page 2: KELOMPOK 3 modul 1

MODUL 1Skenario 1

Giginya harus steril ya...

Qaira, 25 tahun datang ke praktek dokter gigi dengan keluhan gigi depan atas berlubang dan terasa sakit bila ditekan, gigi berubah warna menjadi keabu-abuan sejak setahun yang lalu. Hasil pemeriksaan diketahui gigi 21 karies profunda, perkusi (+), tidak ada kelainan sistemik, tapi beberapa gigi anterior atasnya berwarna kecoklatan. Pasien minta dilakukan penambalan karena mengganggu penampilan dan pengunyahan.

Dokter gigi menjelaskan harus dilakukan perawatan saluran akar sebelum penambalan. Perawatan membutuhkan waktu sekitar 3-4 kali kunjungan. Sebelum dilakukan perawatan dilakukan rontgen foto. Saluran akar harus disterilkan dahulu dengan bahan medikamen gigi kemudian dilakukan obturasi saluran akar. Kemudian di rontgen kembali untuk melihat keberhasilan pengisian saluran akar. Qaira agak bingung mendengar penjelasan dokter gigi, tapi dia ingin sekali giginya sehat kembali.Bagaimana saudara membantu Qaira menjelaskan perawatan endodontik?

Page 3: KELOMPOK 3 modul 1

Terminologi

1. Obturasi>Tahap pengisian setelah preparasi saluran akar untuk menutup seluruh sistem saluran akar secara hermetis hingga kedap cairan (tight fluid seal).2. Medikamen>Bahan medikasi untuk sterilisasi saluran akar agar menghilangkan mikroorganisme patogenik.

Page 4: KELOMPOK 3 modul 1

Identifikasi Masalah• 1.Apa tujuan dilakukannya perawatan saluran akar?• 2.Apa saja macam-macam perawatan endodontik dan perawatan

apakah yang cocok untuk kasus di skenario?• 3.Apa indikasi dan kontraindikasi dari perawatan saluran akar?• 4.Apa saja prinsip dasar perawatan saluran akar?• 5.Bagaimana tahapan dari perawatan saluran akar?• 6.Apa saja bahan dari medikamen dan obturasi? Serta bagaimana

penatalaksanaannya?• 7.Apa saja faktor keberhasilan dari perawatan saluran akar?• 8.Apa saja kegagalan perawatan saluran akar?• 9.Mengapa warna gigi Qaira berwarna abu-abu? Bagaimana cara

penanggulangannya?• 10.Bagaimana anatomi dari saluran akar?

Page 5: KELOMPOK 3 modul 1

1. Apa tujuan dilakukannya perawatan saluran akar?

• Mengembalikan keadaan gigi yang sakit agar dapat diterima secara biologik oleh jaringan sekitarnya sehingga gigi dapat dipertahankan selama mungkin di dalam mulut. Hal ini berarti gigi tersebut tidak menimbulkan keluhan dan dapat berfungsi baik.

• mereduksi atau mengeliminasi mikroorganisme dan produknya dari saluran akar sehingga gigi dapat dipertahankan selama mungkin di dalam mulut.

• membersihkan kavitas pulpa yang terinfeksi dan kotoran toksik serta untuk membentuk saluran akar dari jaringan periodontal dan dari rongga mulut.

• menghilangkan bakteri sebanyak mungkin dari saluran akar dan menciptakan lingkungan yang tidak mendukung bagi setiap organisme yang tersisa untuk dapat bertahan hidup. Perawatan ini dilakukan dengan mengangkat jaringan pulpa yang telah terinfeksi dari kamar pulpa dan saluran akar. Mengingat anatomi ruang pulpa yang sangat rumit serta jauhnya penetrasi bakteri ke dalam tubulus dentin, maka tindakan preparasi saluran akar disertai irigasi tidak dapat membebaskan saluran akar dari bakteri, sehingga diperlukan medikamen saluran akar.

Page 6: KELOMPOK 3 modul 1

2. Apa saja macam-macam perawatan endodontik dan perawatan apakah yang cocok untuk kasus di skenario?

a. Endodontik konvensional:• Pulp capping : direct dan indirect• Pulpotomi : vital dan devitalisasi (amputasi mortal)• Pulpektomi: vital (ekstirpasi vital) dan devitalisasi (ekstirpasi mortal)• Perawatan nekrosis: perawatan nekrosis posterior dan nekrosis anterior• Apeksifikasib. Endodontik bedah : reseksi apikal, apikoektomic. Dental Bleaching : apabila terjadi diskolorisasi pada email atau dentin.

Page 7: KELOMPOK 3 modul 1

3. Apa indikasi dan kontraindikasi dari perawatan saluran akar?

• Indikasi Perawatan Endodontik :a.Karies yang luas.b.Emailyang tidak di dukung oleh dentin.c.Gigi sulung dengan infeksi yang melewati kamar pulpa, baik pada gigi vital, nekrosis sebagian maupun gigi sudah nonvital.d.Saluran akar yang dapat dimasukkan instrumen.e.Kelainan jaringan periapeks pada gambaran radiografi kurang dari sepertigaapeks.f.Mahkota gigi masih bisa direstorasi dan berguna untuk keperluan prostetik (untuk pilar restorasi jembatan).g.Gigi tidak goyang dan periodonsium normal.h.Foto rontgen menunjukan resorpsi akar tidak lebih dari sepertiga apikal,tidak ada granuloma pada gigi sulung.i.Kondisi pasien baikj.Pasien ingin giginya di pertahankan dan bersedia untuk memelihara kesehatan gigi dan mulutnya.k. Keadaan ekonomi pasien memungkinkan.• Kontraindikasi perawatan saluran akar bergantung pada :a.Status pasienb.Alasan dentalc.Alasan lokald.Gigi tidak dapat direstorasi lagie.Resorpsi akar lebih dari sepertiga apikalf.Kondisi pasien buruk, mengidam penyakit kronis, seperti diabetes melitus, TBC, dan lain-lain.g.Terdapat belokan ujung dengan granuloma (kista) yang sukar di bersihkan atau sukar dilakukan bedah endodonti.

Page 8: KELOMPOK 3 modul 1

4. Apa saja prinsip dasar perawatan saluran akar?

• 1.Seluruh bakteri harus dihilangkan juga sisa-sisa jaringan pulpa serta debris jaringan nekrotis lainnya. • 2.Mempertahankan integritas region periapeks,atau keadaan yang memungkinkan penyembuhan lesi

periapeks. • 3.Bentuk saluran akar yang mempermudah pengisisan saluran akar. • 4.Hendaknya foramen fisiologikum tidak terganggu • 5.Preparasi dilakukan sebatas titik acuan sehingga tidak ada debris yang terdorong ke arah apikal. • 6.Bekerja dalam keadaan asepsis • 7.Tidak terjadi instrumentasi berlebihan atau terlalu pendek. • 8.Preparasi harus tetap dalam keadaan basah ( irigasi setiap penggantian ISO) • 9.Instrument dalam keadaan pasif • 10.Urutan pemakain nomor ISO jangan dilompati • 11.Sedikitnya 3-4 penggantian ISO setiap kali preparasi dilakukan • 12.Preparasi nomor terendah sampai ISO 30/35 • 13.Selalu dimulai dengan saluran yang paling sulit • 14.Pada akar bengkok,preparasi akses dilakukan dengan teknik stepdown menggunakan bur gate,

kemudian,intrumen dibengkokan sampai ke panjang kerja dan dilakukan teknik step-back menggunakan file yang fleksibel (NiTi)

• 15.Hindari blockade apical akibat debris dengan cara melakukan rekapitulasi dan irigasi yang cukup.

Page 9: KELOMPOK 3 modul 1

5.Bagaimana tahapan dari perawatan saluran akar?

• Preparasi saluran akar merupakan hal yang penting untuk menentukan keberhasilan atau kegagalan suatu perawatan endodontic.

• Prosedur perawatan saluran akar gigi terbagi atas 3 tahapan umum yaitu:

• 1.Tahap diagnosis, yang meliputi penentuan penyakit dan perencanaan perawatan.

• 2.Tahap preparasi, pada tahap ini isi saluran akar dikeluarkan dan saluran akar dipreparasi untuk menerima bahan pengisi.

• 3.Tahap pengisian, pada tahap terakhir ini saluran akar diisi dengan bahan yang dapat menutupnya secara hermetik sampai batas dentin dan sementum.

Page 10: KELOMPOK 3 modul 1

6. Apa saja bahan dari medikamen dan obturasi?

1.Bahan Obturasi Padat • Gutta Percha (Kimia dan Fisik)• Acrylic Cone2.Bahan obturasi semi padat• Oksida Seng• Eugenol

Page 11: KELOMPOK 3 modul 1

7. Apa saja faktor keberhasilan dari perawatan saluran akar?

• Underfilling atau over filling• Keadaan OH pasien• Terdapat celah restorasi atau tidak• Bahan yang digunakan selama perawatan saluran akar• Pengukuran saluran akar dilakukan dengan benar

Page 12: KELOMPOK 3 modul 1

8. Apa saja faktor kegagalan dari perawatan endodontik?

• Bahan pengisi masuk ke periapikal (Overfilling atau over extension)

• Kegagalan mendapatkan kepadatan apikal (Underfilling)

• Rontgen photo tampak bagian yang kosong• Terdapat rasa nyeri yang hebat

Page 13: KELOMPOK 3 modul 1

9.Kenapa gigi Qhaira dalam skenarion berwarna abu-abu? Bagaimana penanggulangannya?

Saraf-saraf yang terdapat di akar gigi Qhaira mengalami nekrosis sehingga supply nutrisi tidak terjadi dalam gigi dan pendistribusian nutrisi tidak berjalan baik. Penanggulangannya dilakukan perawatan saluran akar. Pada saat melakukan PSA terjadi dekomposisi jaringan akar, akibat PSA gigi mengalami perubahan warna di saat bahan medikamen masuk. Selain melakukan PSA, bias juga ditanggulangi dengan pembuatan crown dan melakukan bleaching tanpa harus melakukan pengambilan jaringan (nekrosis).

Page 14: KELOMPOK 3 modul 1

10. Bagaimana anatomi saluran akar?

• Pulpa terdiri dari beberapa bagian, yaitu :• 1. Ruang atau rongga pulpa, yaitu rongga pulpa yang terdapat pada bagian tengah korona

gigi dan selelu tunggal. Sepanjang kehidupan pulpa gigi mempunyai kemampuan untuk mengendapkan dentin sekunder, pengendapan ini mengurangi ukuran dari rongga pulpa.

• 2. Tanduk pulpa, yaitu ujung dari ruang pulpa.• 3. Saluran pulpa atau saluran akar, yaitu rongga pulpa yang terdapat pada bagian akar

gigi. Pada kebanyakan kasus, jumlah saluran akar sesuai dengan jumlah akar, tetapi sebuah akar mungkin mempunyai lebih dari sebuah saluran.

• 4. Foramen apikal, yaitu ujung dari saluran pulpa yang terdapat pada apeks akar berupa suatu lubang kecil.

• 5. Supplementary canal. Beberapa kar gigi mungkin mempunyai lebih dari satu foramen, dalam hal ini, saluran tersebut mempunyai 2 atau lebih cabang dekat apikalnya yang disebut multiple foramina / supplementary canal.

• 6. Orifice, yaitu pintu masuk ke saluran akar gigi. Saluran pulpa dihhubngkan dengan ruang pulpa. Adakalanya ditemukan suatu akar mempunyai lebih dari satu saluranpulpa, misalnya akar mesio-bukal dari M1 atas dan akar mesial dari M1 bawah mempunyai 2 saluran pulpa yang berakhir pada sebuah foramen apikal.

Page 15: KELOMPOK 3 modul 1

SKEMA

Page 16: KELOMPOK 3 modul 1

Menentukan Tujuan Pembelajaran

• Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang dasar-dasar endodontic

• Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang anatomi saluran akar

• Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang jenis-jenis perawatan endodontik

• Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang tahap perawatan saluran akar

• Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang keberhasilan dan kegagalan perawatan saluran akar

• Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang dental bleaching

Page 17: KELOMPOK 3 modul 1

1. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang dasar-dasar endodontic

• Perawatan endodontik adalah bagian perawatan konservasi gigi yang bertujuan untuk mempertahankan gigi vital yang tereksponasi ataupun gigi nonvital selama mungkin di dalam rongga mulut agar tetap dapat dipergunakan sesuai dengan fungsinya. Untuk melakukan pilihan perawatan dan keberhasilan perawatan harus ditegakkan diagnosa yang tepat untuk gigi tersebut. Diagnosa pada gigi tersebut melibatkan diagnosa untuk kelainan pulpa dan kelainan periapikalnya.

• Asas pokok yang mendasari perawatan gigi dengan masalah endodontik adalah yang mendasari ilmu bedah pada umumnya. Teknik aseptik, debridemen luka, drainase dan perawatan lembut jaringan baik dengan istrumen maupun dengan obat-obatan semuanya adalah asas utama ilmu bedah. Selama perawatan, semua jaringan pulpa harus dikeluarkan, saluran akar dibesarkan dan diirigasi, permukaan saluran disterilkan sebagai yang ditentukan oleh pemeriksaan bakteriologik, dan saluran akar diobsturasi dengan baik untuk mencegah kemungkinan infeksi kembali.

Page 18: KELOMPOK 3 modul 1

• Penegakkan diagnosa meliputi bebrapa pemeriksaan. pemeriksaan yang meliputi pemeriksaan subjektif, pemeriksaan objektif, dan pemeriksaan penunjang. Pemeriksaan subjektif dipusatkan pada informasi yang diberikan pasien menyangkut keluhan utama, penyakit giginya, dan penyakit sistemik pada pasien. Pemeriksaan objektif meliputi pemeriksaan klinis yang dilakukan operator untuk melihat tanda dan gejala penyakit pulpa dan periapikal. Pemeriksaan penunjang seperti foto radiografik digunakan untuk melihat keadaan gigi yang tidak dapat terlihat oleh mata seperti kelainan periapikal.

• Pemeriksaan subjektif berpusat pada informasi yang didapatkan dari pasien. Berupa keluhan utama, riwayat medis, dan riwayat dental. Riwayat dental ditanyakan mengenai nyeri yang dirasakan oleh pasien, spontanitas nyeri, durasi nyeri, stimuli nyeri, dan faktor apa saja yang memberatkan dan meringankan sakit atau nyeri yang dirasakan pasien. Pemeriksaan ini menggunakan komunikasi yang baik yang dapat dimengerti oleh pasien sehingga hal ini sangat membantuk operator untuk menentukan diagnosa atau diagnosa sementara.

• Pemeriksaan objektif meliputi banyak hal. Pemeriksaan vitalitas pulpa (tes thermis yaitu dingin dan panas, tes elektris, tes anestesi, tes sondasi dan tes kavitas) pemeriksaan tes ini apabila hasilnya positif manandakan bahwa pulpa masih dalam keadaan vital, apabila gigi tidak bereaksi atau pasien tidak merasakan sakit atau nyeri pada saat dilakukan tes ini maka dapat dinyatakan pulpa dalam keadaan nonvital (neksosis pulpa).

Page 19: KELOMPOK 3 modul 1

2. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang anatomi saluran akar

• Di dalam pulpa terdapat berbagai jenis sel, yaitu :• 1. Odontoblas, yaitu sel pulpa yang paling khas. Sel ini membentuk lapisan tunggal di perifernya dan

mensintesis matriks yang kemudian termineralisasi dan menjadi dentin. Odontoblas adalah sel akhir yakni tidak mengalami lagi pembelahan sel. Odontoblas terdiri atas dua komponen structural dan fungsional utama yakni badan sel dan prosesus sel.

• 2. Preodontoblas. Odontoblas baru dapat tumbuh setelah odontoblas yang lama hilang akibat cedera. Namun tumbuhnya odontoblas baru hanya bisa terjadi jika pada zona kaya akan sel telah ada preodontoblas. Preodontoblas adalah sel yang telah terdiferensiasi sebagian sepanjang garis odontoblas. Preodontoblas ini akan bermigrasi ke tempat terjadinya cedera dan melanjutkan diferensiasinya pada tempat tersebut.

• 3. Fibroblast, adalah tipe sel yang paling umum terlihat dalam jumlah paling besar di pulpa mahkota. Sel ini menghasilkan dan mempertahankan kolagen serta zat dasar pulpa dan mengubah struktur pulpa jika ada penyakit. Akan tetapi, tidak seperti odontoblas, sel ini mengalami kematian apoptosis dan diganti jika perlu oleh maturasi dari sel yang kurang terdiferensiasi.

• 4. Sel cadangan. Sel ini merupakan sumber bagi sel jaringan ikat pulpa. Sel precursor ini ditemukan di zona kaya akan sel dan inti pulpa serta dekat sekali dengan pembuluh darah. Tampaknya, sel-sel ini merupakan sel yang pertama kali membelah ketika terjadi cedera.

• 5. Sel-sel sistem imun. Makrofag, limfosit T, dan sel dendritik juga merupakan penghuni seluler yang normal dari pulpa. Sel dendritik dan prosesusnya ditemukan di seluruh lapisan odontoblas dan memiliki hubungan yang dekat dengan elemen vaskuler dan elemen saraf. Sel-sel ini merupakan bagian dari sistem respons awal dan pemantau dari pulpa. Sel ini akan menangkap dan memaparkan antigen terhadap sel T residen dan makrofag.

Page 20: KELOMPOK 3 modul 1

3. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang jenis-jenis perawatan endodontic

Indikasi umum perawatan endodonsia :• 1. Gigi dengan kelainan yang telah mengenai jaringan pulpa dan periapikal• 2. Sebagai pencegahan untuk menghindari infeksi jaringan periapikal• 3. Untuk rencana pembuatan mahkota pasak• 4. Sebagai penyangga / abunment gigi tiruan• 5. Kesehatan umum pasien baik• 6. Oral hygiene pasien baik• 7. Masih didukung jaringan penyangga gigi yang baik• 8. Pasien bersedia untuk dilakukan perawatan• 9. Operator mampu.

Kontraindikasi perawatan endodonsia :• 1. Gigi yang tidak dapat direstorasi lagi• 2. Tidak didukung jaringan penyangga gigi yang cukup• 3. Gigi yang tidak strategis, tidak mempunyai nilai estetik dan fungsional.

Misalnya gigi yang lokasinya jauh di luar lengkung.• 4. Fraktur vertikal• 5. Resorpsi yang luas baik internal maupun eksternal• 6. Gigi dengan saluran akar yang tidak dapat dipreparasi; akar terlalu

bengkok, saluran akar banyak dan berbelit-belit.• 7. Jarak interoklusal terlalu pendek sehingga akan menyulitkan dalam

instrumentasi.• 8. Kesehatan umum pasien buruk• 9. Pasien tidak bersedia untuk dilakukan perawatan• 10. Operator tidak mampu.

ENDO KONVENSIONAL1. Pulp Cappinga. Direkb. Indirek2. Pulpotomi3. Perawatan Saluran Akara. Pulpektomib. Endointrakanal4. ApeksifikasiENDO BEDAH 1. Kuretase Apeks2. Reseksi Apeks3. Intentional Replant4. Hemiseksi5. Implan Endodontik

Page 21: KELOMPOK 3 modul 1

4. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang tahapan perawatan saluran akar

Triad endodontik merupakan tiga tahapan yang harus dilakukan pada prosedur endodontik yang digambarkan dalam bentuk segitiga dimana tahapan yang pertama mempengaruhi tahapan berikutnya. Tahapan-tahapan ini yaitu :A. Akses yang Lurus• Preparasi akses memiliki beberapa tujuan yaitu :• (1) memperoleh akses yang lurus, • (2) menghemat jaringan gigi • (3) membuka atap pulpa untuk memajankan orifis dan membuang tanduk pulpa.

Menentukan panjang kerja• a. Film diagnostic yang dibuat dengan teknik kesejajaran diukur dari titik acu ke apeks menggunakan

penggaris endodonsia yang mempunyai millimeter.• b. Panjang diperoleh dari panjang radiografis dikurangi 3 mm.• c. Stopper instrument sesuai dengan panjang kerja perkiraan dipasang pada masing-masing kirgi

kecil.• d. Ukuran kirgi yang dipakai untuk mengeksplorasi saluran akar makin besar sampai diperoleh ukuran

kirgi yang mengunci di dalam saluran akar pada panjang kerja perkiraan atau sedikit lebih pendek.• e. Pada gigi berakar lebih dari satu, semua saluran akar harus diberi kirgi

Page 22: KELOMPOK 3 modul 1

B.Pembersihan dan pembentukan saluran akar

1.Penentuan kirgi master.• Kirgi apeks master (KAM) adalah kirgi terbesar yang bisa agak sesak pada ujung panjang kerjanya. KAM

ditentukan dengan menempatkan kirgi secara pasif dan bertahap dengan ukuran sepanjang kerja hingga akhirnya diperoleh kirgi terbesar sepanjang kerja yang ujungnya agak sesak.

2.Preparasi akses.• Tujuan dari preparasi apeks ini adalah (1) membantu agar instrument, material dan zat kimia tetap

bekerja di lingkungan saluran akar, tidak melewatinya. (2) untuk menciptakan atau mempertahankan suatu barier guna mengkondensasikan gutaperca. Instrument yang digunakan adalah instrument yang besarnya satu atau dua nomor lebih kecil dari KAM. Instrument ini dimasukkan ke dalam panjang kerja, digerakkan ke segala arah dan menyentuh ujung yang buntu di semua daerah.

3.Ekstirpasi pulpa.• Pembuangan pulpa vital dan nekrotik sampai bersih benar dari daerah akar disebut debridement.

Pembuangan ini dilakukan dengan jarum ekstirpasi. Jarum ekstirpasi harus sesuai dengan dimensi saluran akarnya tetapi tidak boleh terlalu pas sehingga dapat menyangkut pada dinding. Jarum ekstirpasi ditusukkan ke dalam pulpa sampai sedikit lebih pendek dari panjang kerja. Gagangnya diputar beberapa kali kemudian ditarik.

4.Preparasi standar.• Preparasi berbentuk corong merupakan preparasi yang umum digunakan. Cara melakukannya (1) jajagi

saluran akar hingga mencapai panjang kerja dengan kirgi kecil, (2) preparasi dentin korona guna mempermudah penempatan kirgi besar, dengan memakai GGd atau instrumen pembuka orifis atau kirgi genggam, (3) tentukan ukuran KAM, (4) lebarkan saluran akar apkes dengan teknik step-back atau crown-down untuk membersihkan dan membentuk saluran akar

Page 23: KELOMPOK 3 modul 1

C. Obturasi ( pengisian saluran akar )Obturasi bertujuan untuk menciptakan kerapatan yang sempurna sepanjang system saluran akar, dari korona sampai ke ujung apeks.1. Material Obturasi IntiSifat Material Obturasi yang Diinginkan· Mudah dimasukkan ke dalam saluran akar.· Dapat menutup saluran akar lateral dan apeks dengan baik.· Tidak mengerut setelah dimasukkan dalam saluran akar.· Kedap cairan.· Dapat membunuh bakteri atau setidaknya menghalangi pertumbuhan bakteri.· Radiopak.· Tidak membuat struktur gigi berubah warna.· Tidak mengiritasi jaringan periapeks atau memengaruhi struktur gigi.· Steril atau mudah disterilkan.· Mudah dikeluarkan dari saluran akar

a. Material Solid1) Gutaperca2) Kon Perak3) Kirgi sebagai Material Inti

b. Material Non Solid1) Oksida Seng (ZnO) dan Eugenol2) Plastik

Page 24: KELOMPOK 3 modul 1

• . Tahap Obturasi

• Ø Buat campuran siler saluran akar dan aplikasikan ke dinding saluran akar.• Ø Masukkan kon master, tanpa dilapisi siler, secara perlahan agar kelebihan siler dan udara bisa

menyingkir.• Ø Beri tanda panjang yang dikehendaki pada kon aksesori dengan menjepitnya dengan pinset,

sebelum penguak dimasukkan dan dikeluarkan.• Ø Penguak yang panjangnya telah ditandai didesakkan ke arah apeks diantara kon master dan

dinding saluran akar dengan tekanan yang kuat untuk menciptakan ruangan bagi kon aksesori berikutnya.

• Ø Untuk membebaskan penguak, putar penguak bolak balik pada sumbu panjangnya. Setelah penguak diangkat maka segera masukkan kon gutaperca aksesori yang telah diukur ke ruang yang telah terkuak itu.

• Ø Setelah memasukkan satu atau dua kon, boleh saja dibuatkan radiograf sehingga jika panjang kon tidak sesuai dapat diganti dengan kon master yang baru yang pas dan sesuai panjangnya.

• Ø Ulangi tahap ini sampai penguak tidak dapat lagi melewati sepertiga apeks saluran akar. Pada tahap ini, obturasi diperiksa dengan radiograf.

• Ø Potong kelebihan gutaperca dengan instrument panas.• Ø Mampatkan gutaperca panas di daerah servikal dengan kondensasi vertikal.• Ø Bersihkan kamar pulpa dengan seksama memakai kapas yang dibasahi alkohol atau kloroform.• Ø Tutup dengan tambalan sementara atau permanen.• Ø Buat radiograf setelah gigi ditambal dan isolator karet dilepas. (Walton, Grossman)

Page 25: KELOMPOK 3 modul 1

5. Mahasiswa Mampu Memahami dan Menjelaskan tentang Keberhasilan dan Kegagalan Perawatan Saluran Akar

1.Tidak mengikuti perencanaan perawatan. • Suatu tahap perawatan harusdiselesaikan sebelum mulai dengan tahap berikutnya. Sebagai contoh kesalahan yang akan

menyebabkan waktu terbuang adalah jika telah dimulai mengisi saluran akar, sedangkan pelebaran dan pembersihannya belum selesai. Seperti tahap-tahap lain dalam perawatan kedokteran gigi, disini tidak dijumpai alternatif lain dalam pendekatan prosedur perawatannya.

2.Tidak menyediakan waktu yang cukup.• Kesalahan yang paling banyak menimbulkan problema, adalah jika operator tidak menyediakan waktu yang cukup untuk

menyelesaikan suatu tahap perawatan yang telah direncanakan. Dalam perawatan endodontik setiap informasi baru yang tidak disangka sebelumnya, seperti adanya saluran akar tambahan, dan saluran akar yang sangat bengkok, dapat memperpanjang waktu perawatan. Asumsi bahwa waktu yang direncanakan akan cukup adalah tidak bijaksana. Kecuali jika telah diperhitungkan pula kemungkinan ditemukannya hal-hal seperti diatas sebagai sesuatu yang wajar.

3. Tidak membuang seluruh jaringan pulpa. • Pembersihan gigi vital yang tidak sempurna akan mengakibatkan tertinggalnya jaringan dalam saluran akar. Jika

pembersihan dilanjutkan pada kunjungan berikutnya, mungkin akan timbul kesukaran untuk mendapatkan anastesi yang dalam bagi sisa jaringan tersebut. Karena itu seluruh jaringan pulpa harus diangkat dari setiap saluran akar pada kunjungan pertama yang dijadwalkan untuk pembersihan saluran akar.

4. Membiarkan gigi terbuka. • Pembukaan kamar pulpa gigi dengan abses alveolar akut adalah cara yang efektif untuk drainase dan meredakan rasa sakit.

Keadaan ini adalah satu-satunya indikasi untuk membiarkan gigi terbuka. Kesalahan yang sering terjadi adalah jika gigi dengan pulpitis dibiarkan terbuka. Meskipun tindakan ini mungkin dapat meredakan rasa sakit, tetapi umumnya malah mengakibatkan rasa sakit yang lebih parah dalam waktu 1-2hari.

5.Tidak ada catatan yang akurat.• Karena perawatan endodontik harus dan membutuhkan pengukuran panjang kerja yang tepat, diameter pelebaran, patokan

tumpuan pengukuran, dan sebagainya, maka diperlukan catatan yang akurat.6. Kecelakaan Prosedural• Kecelakaan pada perawatan saluran akar dapat memberi pengaruh pada hasil akhir perawatan saluran akar

Page 26: KELOMPOK 3 modul 1

6. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang dental bleaching

Bleaching Vital• Indikasi• o Perubahan warna email yang ringan.• o Fluorosis endemik.• o Perubahan warna yang terkait dengan umur.• Kontraindikasi• · Perubahan warna kehitaman yang parah.• · Kehilangan email yang parah.• · Dekat dengan tanduk pulpa.• · Ada karies.• · Gigi yang hipersensitif.• · Restorasi korona yang buruk.

Page 27: KELOMPOK 3 modul 1

Bleaching Non Vital• Indikasi• · Perubahan warna berasal dari kamar pulpa.• · Perubahan warna dentin.• · Perubahan warna yang tidak dapat diatasi dengan pemutihan eksterna.• Kontraindikasi• · Perubahan warna email superfisial.• · Pembentukan email yang tidak sempurna.• · Kehilangan dentin yang parah.• · Ada karies.• · Komposit yang berubah warna.

Teknik :• a. Teknik Termokatalitik• Teknik termokatalitik adalah teknik pemutihan dengan meletakkan material oksidator di dalam kamar pulpa dan kemudian

memanaskannya. Panas ini diperoleh dari lampu, alat yang dipanaskan, atau alat pamanas listrik yang dibuat khusus untuk memutihkankan gigi.

• Kerusakan berat yang timbul karena teknik termokatalitik ini adalah resorpsi eksterna dari akar di daerah servikal akibat iritasi pada sementum dan ligamen periodontium. Iritasi mungkin berasal dari bahan oksidator yang dikombinasikan dengan panas. Oleh karena itu, aplikasi panas selama pemutihan ini harus dibatasi.

• b. Teknik Walking Bleach• A. Pewarnaan interna dari dentin yang disebabkan oleh sisa material obturasi (OM) dalam ruang pulpa, juga oleh material dan debris

jaringan di dalam tanduk pulpa (PH).• B. Restorasi koronanya dibuang semua, preparasi aksesnya diperbaiki, dan gutapercanya dibuang sampai sebatas di bawah margin

gingiva. Kemudian, tanduk pulpa dibersihkan dengan bur bulat.• C. Basis semen protektif (B) diletakkan diatas gutaperca dan tidak melampaui margin gingiva. Setelah sisa semen saluran akar dan

material dibersihkan dari kamar pulpa dengan pelarut, letakkan pasta (P) campuran dari Na-perborat dengan air yang konsistensinya seperti pasir basah. Daerah insisalnya diberi undercut guna retensi tambalan sementaranya.

• D. Tutup akses dengan campuran tebal ZOE (Z).• E. Pada kunjungan berikutnya, jika warna yang dikehendaki telah dicapai, buat restorasi permanennya. Metode yang dianjurkan adalah

menambal kamar pulpa dengan penambal sementara yang putih (TS) atau dengan polikarboksilat atau Zn-fosfat berwarna muda. Komposit (C) etsa asam merestorasi akses lingual dan meluas ke tanduk pulpa untuk retensi dan mendukung insisal.

Page 28: KELOMPOK 3 modul 1

Daftar Pustaka• Grossman LI., Oliet S., Rio CED. Ilmu

Endodontik dalam Praktik. Ed.11. Jakarta: EGC. 1995. 65-84

• Walton, Richard E. Torabinejad, M. Prinsip dan Praktik Ilmu Endodonsia. Edisi 3. Jakarta: EGC. 2008. P. 455-8

• http://resources.unpad.ac.id/unpadcontent/uploads/publikasi_dosen/FAKTOR%20KEGAGALAN.pdf

Page 29: KELOMPOK 3 modul 1

TERIMAKASIH