Kelompok 3 ( kelompok 5 & 6)

20
KELOMPOK 3 ( KELOMPOK 5 & 6) ANGGOTA KELOMPOK 5 : ANNISA DENA E. LINDA HANIF M. BAGJA PUTRI RINA VIDIA ANGGOTA KELOMPOK 6 ASEP DERA FADILAH HILAYATUL M. YASIN REGI RISTI WELY

Transcript of Kelompok 3 ( kelompok 5 & 6)

Page 1: Kelompok 3 ( kelompok 5 & 6)

KELOMPOK 3 ( KELOMPOK 5 & 6)

ANGGOTA KELOMPOK 5 :ANNISADENA

E. LINDAHANIF

M. BAGJAPUTRIRINAVIDIA

ANGGOTA KELOMPOK 6

ASEPDERA

FADILAHHILAYATULM. YASIN

REGIRISTIWELY

Page 2: Kelompok 3 ( kelompok 5 & 6)

HOMEOSTATIS & PEMBEKUAN

DARAH

Page 3: Kelompok 3 ( kelompok 5 & 6)

Homeostasis terdiri dari kata "homeo" yang berarti "sama" dan "stasis" yang berati "berdiam atau tetap".

Homeostasis adalah pemeliharaan lingkungan internal yang relatif stabil, di mana mempertahankan kondisi fisik (suhu dan tekanan atsmosfer) dan kimia (volume air, nutrisi dan oksigen) yang relatif konstan dalam lingkungan sel organisme menurut batas-batas fisiologis

PENGERTIAN . . .

Page 4: Kelompok 3 ( kelompok 5 & 6)

Konsentrasi molekul zat-zat gizi Konsentarsi O2 dan CO2  Konsentrasi zat-zat sisa pH Konsentrasi air, garam-garam, dan elektrolit-

elektrolit lain Suhu Volume dan tekanan

faktor-faktor lingkungan internal yang harus dipertahankan secara homeostasis

Page 5: Kelompok 3 ( kelompok 5 & 6)

konsep Homesostatis (keadaan tetep.) mengacu pada mmempertahankan kondisi fisik dan kimia yang relative konstan dalam lingkungan sel organisme, menurut batas batas fisiologis. Persyaratan kimia untuk mempertahankan kondisi yang konstan meliputi volume air yang mencukupi, nutrisi, dan oksigen yang mencukupi; Persyaratan fisik meliputi suhu dan tekanan atmosfer.

LANJUTAN . . .

Page 6: Kelompok 3 ( kelompok 5 & 6)

Mekanisme homeostatis melibatkan hampIr seluruh system organ tubuh. Walaupun kondisi Internal berubah secara konstan tubuh dilindungi terhadapan perubahan yang besar dengan mekanisme control pengaturan – sendiri seperti system umpan balik.

LANJUTAN . . .

Page 7: Kelompok 3 ( kelompok 5 & 6)

System ini mengacu pada pemberian informasi dari suatu system (output) kembali ke dalam system (Input) untuk menimbulkan respon .

Komponen system umpan balik 1. Set Point2. Sensor (penerima3. Pusat pengendali4. Efektor

LANJUTAN . . .

Page 8: Kelompok 3 ( kelompok 5 & 6)

Contoh sisitem umpan balik negative Adalah mekanisme dimana informasi

balasan untuk system (input) mengurangi perubahan (output) sehingga dapat kembali ke set poit yang sesuai.

Salah satu contoh adalah kemampuan untuk mempertahankan glukosa darah pada kadar yang relative konstan yaitu 90 – 110 /100 ml darah.

LANJUTAN . . .

Page 9: Kelompok 3 ( kelompok 5 & 6)

Salah satu contoh adalah kemampuan untuk mempertahankan glukosa darah pada kadar yang relative konstan yaitu 90 – 110 /100 ml darah.

Setelah makan, peningkatan kadar glukosa darah merangsang keluarnya insulin dari sel2 khusus dalam pancreas.

Insulin memfasilitasi masuknya glukosa ke dalam sel2 tubuh sehingga mengurangi nkadar glukosa darah

Penurunan kadar glukosa darah kemudian mempengaruhi sel2 pelepas insulin (umpan balik negative) untuk mengurangi pelepasan insulin dan glukosa darah dipertahankan pada kadar yangs sesuai

LANJUTAN . . .

Page 10: Kelompok 3 ( kelompok 5 & 6)

Adalah mekanisme dimana informasi balasan ke sisitem meningkatkan atau memperlama, bukan mengurangi penyimpangan dari kondisi fisiologis asal.

Salah satu umpan balik posotof terjadi saat membaran syaraf dirangsang

Rangsang merubah permeabilitas membrane terhadpa ion2 natrium,

yang kemudian mengalir melwati membrane.

Arus ion natrium ini kemudian menambah permeabilitas mebran terhadap ion natrium sehingga ion natrium yang melewatinya semakin bbanyak. Hasil dari kejadian tersebut adalah cetusan impuls syaraf

Umpan balik positif

Page 11: Kelompok 3 ( kelompok 5 & 6)

Umpan balik positif juga bisa terjadi dalam mekanisme pembekuan darah. Cetusan pada proses pembekuan darah menyebabkan keluarnya zat2 kimia yang mempercepat proses pembekuan darah.

LANJUTAN . . .

Page 12: Kelompok 3 ( kelompok 5 & 6)

Definisi

Pembekuan darah adalah proses alami yang mengizinkan darah membentuk gumpalan sel darah dan fibrin untuk menghentikan pendarahan ketika pembuluh darah sobek atau rusak. Jika tubuh tidak memiliki kemampuan untuk membekukan darah, mereka yang memiliki luka kecil pun akan mati kerena pendarahan.

Blood Clots / Pembekuan Darah

Page 13: Kelompok 3 ( kelompok 5 & 6)

Faktor I (Fibrinogen)Protein larut (BM 330.000 dalton )sebuah faktor koagulasi yang mengubah fibrinogen menjadi fibrin melalui aksi trombin. Kekurangan faktor ini menyebabkan afibrinogenemia atau hypofibrinogenemia.

Faktor II (Prothrombin)Bentuk inaktif dari trombin, dibuat dalam hati dengan pengaruh vitamin K.Kekurangan faktor menyebabkan hypoprothrombinemia.

Faktor III (Jaringan Tromboplastin)Koagulasi faktor yang berasal

dari beberapa sumber yang berbeda dalam tubuh, seperti otak dan paru-paru; Jaringan Tromboplastin penting dalam mengubah protrombin menjadi trombin, perubahan ini dipengaruhi oleh faktor lain yaitu : faktor V, VII, X, dan Ca

Faktor IV (Kalsium(Ca)Sebuah faktor koagulasi diperlukan dalam berbagai fase pembekuan darah, Pembentukan protombin aktivator dan untuk pembentukan fibrin.

13 Faktor Pembekuan Darah

Page 14: Kelompok 3 ( kelompok 5 & 6)

Faktor IX (Chrismas factor(autoprotrombin II)Kekurangan factor ini gejalanya sama dengan hemofilia, perlu untuk pembekuan protrombin aktivator dari komponen darah, terdapat dalam plasma.

Faktor X (Stuart faktor)Kekurangan semenjak lahir menimbulkan perdarahan terdapat baik dalam plasma maupun serum.

Faktor XI (Tromboplastin antecedent) Kekurangan semenjak lahir menimbulkan perdarahan, perlu untuk pembentukan protrombin aktivator dari komponen darah, terdapat dalam plasma dan serum.

LANJUTAN . . .

Page 15: Kelompok 3 ( kelompok 5 & 6)

Faktor XII (Hageman faktor)faktor koagulasi yang mengaktifkan faktor XI. Kekurangan faktor ini menghasilkan kecenderungan trombosis.

Faktor XIIIFibrin-faktor yang menstabilkan, sebuah faktor koagulasi yang merubah fibrin monomer untuk polimer sehingga mereka menjadi stabil dan tidak larut dalam urea, fibrin yang memungkinkan untuk membentuk pembekuan darah. Kekurangan faktor ini memberikan kecenderungan seseorang hemorrhagic. Disebut juga fibrinase dan protransglutaminase. Bentuk yang diaktifkan juga disebut transglutaminase.

LANJUTAN . . .

Page 16: Kelompok 3 ( kelompok 5 & 6)

Faktor V (Proaccelerin)Sebuah faktor koagulasi perlu untuk pengubah protrombin menjadi trombin (dengan penngaruh faktor jaringan atau faktor plasma, tidak ada dalam serum).

Faktor VI (Stable factor (autoprotrombin I)Perlu untuk pembentukan protrombin aktivator oleh jaringan terdapat dalam serum atau plasma darah.

Faktor VII (Proconvertin) Sebuah faktor koagulasi

berpartisipasi dalam Jalur koagulasi ekstrinsik. Hal ini diaktifkan oleh kontak dengan kalsium, dan bersama dengan mengaktifkan faktor III itu faktor X. Disebut juga serum prothrombin konversi faktor akselerator dan stabil.

Faktor VIII (Antihemophilic faktor)Hemofilia terjadi karena tidak adanya faktor VIII sejak lahir. Perlu untuk pembentukan protrombin aktivator dari komponen darah, tidak ada dalam serum.

LANJUTAN . . .

Page 17: Kelompok 3 ( kelompok 5 & 6)

• Pembekuan darah koroner yang melibatkan pembekuan darah pada arteri koroner menyebabkan serangan jantung

• Pembekuan darah pada pembuluh dalam akan membuat pembekuan darah di pembuluh kaki

• Pembekuan darah pada embolus paru-paru akan membuat pembekuan darah di arteri paru-paru

• Kemacetan pada pembuluh darah retina akan membuat pembekuan darah pada pembuluh mata 

Ada banyak kondisi lain yang berhubungan dengan pembekuan

darah, sebagai contoh:

Page 18: Kelompok 3 ( kelompok 5 & 6)

Pada paru-paru, gejalanya adalah sakit dada yang tajam, detak jantung yang cepat, batuk yang diwarnai darah, napas pendek dan demam ringan

Pada lengan atau kaki, gejalanya adalah gangguan penglihatan, lemah, penurunan cara berbicara, pembengkakan dan sedikit warna kebiruan. Jika terdapat di pembuluh darah, akan menyebabkan pembengkakan dan lebam.

Gejala pembekuan darah didasarkan pada dimana bekuan darah terdapat:

Page 19: Kelompok 3 ( kelompok 5 & 6)

Pada otak, gejalanya adalah gangguan penglihatan, lemah, penurunan cara berbicara, menyebabkan stroke atau kejadian ketidak cukupan suplai darah ke otak untuk sementara waktu.

Jantung, gejalanya adalah rasa sakit pada dada karena serangan jantung. Bekuan darah terbentuk pada jantung juga dapat terbawa menuju organ lain atau arteri tubuh. Kondisi yang dapat menyebabkan bekuan darah yang terbentuk di dalam jantung antara lain gangguan pada katup jantung, serangan jantung sebelumnya, atrial fibrillation dan kegagalan jantung.Perut, gejalanya adalah sakit yang parah pada area bagian perut, muntah dan/atau diare.

LANJUTAN . . .

Page 20: Kelompok 3 ( kelompok 5 & 6)