Kelompok 6 - Pemicu 6

126
PEMICU 6 KELOMPOK 6

description

pemicuuuuu

Transcript of Kelompok 6 - Pemicu 6

Page 1: Kelompok 6 - Pemicu 6

PEMICU 6KELOMPOK

6

Page 2: Kelompok 6 - Pemicu 6

Nama NIM JabatanAdelia Melanti 405070017 AnggotaAdrian Hartanto L 405070039 AnggotaRestu Wahyuni 405070140 KETUANina Amelia Gunawan 405070092 SEKRETARISDian Natalia 405070097 AnggotaAnthony Kane B 405070098 AnggotaDevi Regina 405070099 AnggotaAgnes Santoso 405070100 AnggotaClement Drew 405070104 Anggota

Risma Kamilah 405070121 AnggotaChristiani 405070161 PENULISNazrien 405070133 Ketua

Fasilitator : dr.Chrismerry Song

Page 3: Kelompok 6 - Pemicu 6

A Marah-Marah & Gaduh GelisahA, berusia 27 tahun, bekerja sebagai karyawan swasta, dibawa ibunya

ke unit gawat darurat RS karena mara-marah dan memecahkan barang-barang di rumah setelah bertengkar dengan kakaknya.

Sejak 3 bulan lalu A bermasalah di kantor sehingga mendapat surat peringatan akan dipecat bila berbuat salah lagi dan jabatannya saat ini diturunkan satu tingkat. Sudah 2 bulan ini A tidak bekerja & mengurung diri di kamar & hanya keluar bila ingin makan. Saat sendirian di kamar, keluarga sering mendengar ia berbicara & marah-marah. A merasa yakin bahwa tetangganya sering menjelek-jelekan dirinya & iri dengan keberhasilannya. A juga sering mengeluh pusing & sakit kepala.

Selama ini keluarga tidak banyak mengetahui masalah yang dialami A karena ia seorang yg pendiam & tidak banyak teman.

Apa yang dapat kita pelajari dari kasus A?

Page 4: Kelompok 6 - Pemicu 6

LO :Memahami & mampu menjelaskan mengenai

Gangguan Psikotik (Skizofrenia, Gangguan Psikotik Akut, Gangguan Skizotipal, Gangguan Waham), meliputi :– Definisi– Faktor pencetus– Psikopatologi– Klasifikasi– Kriteria diagnosa– Pemeriksaan penunjang– Penatalaksanaan– Komplikasi

Page 5: Kelompok 6 - Pemicu 6

Psikotik

• Psikotik adalah gangguan jiwa yang ditandai dengan ketidak mampuan individu menilai kenyataan yang terjadi, misalnya terdapat halusinasi, waham atau perilaku kacau/aneh.

Page 6: Kelompok 6 - Pemicu 6

• Halusinasi – pencerapan tanpa adanya rangsangan apapun

pada panca indra seorang pasien, yang terjadi dalam keadaan sadar, dasarnya mungkin organik, fungsional, psikotik ataupun histerik.

• Waham – Keyakinan tentang suatu isi pikiran yang tidak

sesuai dengan kenyataan atau tidak cocok dengan inteligensi dan latar belakang kebudayaannya, biarpun dibuktikan kemustahilan hal itu.

Page 7: Kelompok 6 - Pemicu 6

• Waham kejaran Pasien yakin ada orang yang sedang menjelekan,dll

• Waham somatik / hipokhondrikkeyakinan bahwa tubuhnya tidak benar.

• Waham kebesaranyakin punya kekuatan,kepintara, kekayaan,dll

• Waham keagamaan tema agama

• Waham dosayakin dia buat dosa,dan tdk dapat diampuni.

Page 8: Kelompok 6 - Pemicu 6

• Waham pengaruhyakin bahwa pikiran,emosi, perbuatannya dipengaruhi orang lain atau sesuatu.

• Waham nihilistikyakin dunia ini sudah hancur, bahkan dia sendiri atau orang lain sudah mati

• Tingkah laku yang dipengaruhi oleh wahamkarena waham dia berbuat seperti itu.

• Waham kelompok (“folie a deux” 2 org berwaham sama, “folie a trois” 3 org atau sebagian)

Page 9: Kelompok 6 - Pemicu 6

Konsep Gangguan Jiwa• Ada gejala klinis yg bermakna

– Pola perilaku– Pola psikologik

• Gejala klinis tersebut menimbulkan penderitaan (tidak nyaman, tidak tentram,terganggu,dll)

• Gejala klinis tersebut menimbulkan disabilitas dalam aktivitas sehari2 dan diperlukan perwatan diri dan kelangsungan hidup

Page 10: Kelompok 6 - Pemicu 6
Page 11: Kelompok 6 - Pemicu 6

SKIZOFRENIA

Page 12: Kelompok 6 - Pemicu 6

Kraepelin

• Skizofrenia = demensia paradox• Demensia kemunduran inteligensi,

prekox muda,sblm waktunya• Pada penyakit ini terjadi kemunduran

inteligensi sebelum waktunya.

Page 13: Kelompok 6 - Pemicu 6

DEFINISI• adalah sekelompok gangguan psikotik dengan

gangguan dasar pada :– kepribadian,– distorsi khas proses berfikir ,– kadang-kadang mempunyai perasaan bahwa dirinya

sedang dikendalikan oleh kekuatan dari luar dirinya,– waham yang kadang-kadang aneh,– gangguan persepsi,– afek abnormal yang terpadu dengan situasi nyata

atau sebenarnya– autisme

Page 14: Kelompok 6 - Pemicu 6

Epidemiologi

• Prevalensinya di Amerika Serikat, dilaporkan bervariasi (1 - 1,5 %) – angka insidens 1:10.000 orang/ tahun.

• Berdasarkan jenis kelamin : prevalensi sama– Onset u/ laki laki : 15-25 tahun – Onset u/ wanita : 25-35 tahun.– Prognosisnya adalah lebih buruk pada laki laki

dibandingkan wanita.

Page 15: Kelompok 6 - Pemicu 6
Page 16: Kelompok 6 - Pemicu 6
Page 17: Kelompok 6 - Pemicu 6

ETIOLOGI & PSIKOPATOLOGI

• skizofrenia kemungkinan merupakan suatu kelompok gangguan dengan penyebab yang berbeda dan secara pasti memasukkan pasien yang gambaran klinisnya,respon pengobatannya,dan perjalanan penyakitnya adalah BERVARIASI.

Page 18: Kelompok 6 - Pemicu 6

Teori tentang etiologi skizofrenia yang banyak dianut adalah :

– Genetik• Dapat dipastkikan bahwa ada faktor genetik yang turut

menentukan timbulnya skizofrenia• Hal ini dibuktikan dengan penelitian keluarga-keluarga

penderita skizofrenia,terutama anak kembar.• Diperkirakan bahwa yang diturunkan adalah potensi untuk

mendapatkan skizofrenia melalui gen yang resesig.– Hipotesa dopamin

• Skizofrenia disebabkan oleh overaktivitas pada jaras dopamin mesolimbik.

• Hal ini didukung oleh temuan bahwa amfetamin,yang kerjanya meningkatkan pelepasan dopamin,dapat menginduksi psikosi yang mirip skizofrenia,dan obat antipsikotik bekerja dengan mengeblok reseptor dopamin,terutama reseptor D2.

Page 19: Kelompok 6 - Pemicu 6

– Hipotesis perkembangan saraf• Studi autopsi dan pencitraan otak memperlihatkan

abnormalitas struktur dan morfologi otak penderita skizofrenia,anatara lain :

– Berat otak yang rata-rata lebih kecil 6% dari normal dan ukuran anterior posterior yang 4% lebih oendek

– Pemebesaran ventrikel otak yang nonspesifik– Gangguan metabolisme di daerah frontal dan temporal– Kelainan susunans seluler pada struktur saraf di beberapa

daerah kortex dan subkoretx tanpa adanya glosis yang menandakan kelainan tersebut terjadi pada saat perkembangan.

– Studi neuropsikiatri mengungkapkan : defisit di bidang atensi, pemilahan konseptual, fungsi eksekutif dan memori pada penderita skizofrenia

Page 20: Kelompok 6 - Pemicu 6

– MODEL DIATESIS-STRES• Satu model untuk intergasi faktor biologis dan faktor

psikososial dan lingkungan• Model ini mendalilkan bahwa seseorang mungkin memiliki

suatu kerentanan spesifik (diatesis) yang jika dikenai oleh suatu pengaruh llingkungan yang menimbulkan stres,memungkinkan perkembangan skizofrenia

• Yang paling umum diatesis atau stres dapat biologis/lingkungan

• Dasar biologis untuk suatu diatesis dibentuk lebih lanjut oleh pengaruh epigenetik (penyalahgunaan zat sters psikologik dan taruma)

Page 21: Kelompok 6 - Pemicu 6

• Faktor biologis – Penyebab skizofrenia umumnya tidak diketahui – Integrasi teori biologis

• Daerah otak utama yang terlibat dalam skizofrenia adalah struktur limbik, lobus frontalis, ganglia basalis

• Dari hasil penelitian pada kembar yang tidak sama-sama menderita skizofrenia, didapatkan kembar yang memiliki skizofrenia mempunyai peningkatan aliran darah yang lebih kecil dari korteks frontalis dorsolateral saat melakukan prosedur aktivasi=psikologis

Page 22: Kelompok 6 - Pemicu 6

– Hipotesis dopamin • Skizofrenia disebabkan dari terlalu banyaknya aktivitas

dopaminergik

– Neurotransmitter lainnya • Serotonin

– Antagonisme pada reseptor serotonin tipe 2 penting untuk menurunkan gejala psikotik dan menurunkan perkembangan gangguan gerakan berhubungan dengan antagonnisme D2

• Norepinefrin – Sistem noradrenergik memodulasi sistem dopaminergik dalam

cara tertentu sehingga kelainan sistem noradrenergik mempredisposisikan pasien untuk sering relaps

• Asam amino (GABA)– Beberapa pasien skizofrenia, mengalami kehilangan neuron

GABA dalam hipokampusnya

Page 23: Kelompok 6 - Pemicu 6

– Neuropatologi• Sistem limbik

– Adanya suatu penurunan ukuran daerah amigdala, hipokampus, girus parahipokampus

• Ganglia basalis– Ganglia basalis terlibat dalam pergerakan, dengan

demikian patologi pada ganglia basalis ini dihubungan dengan patofisiologi dengan skizofrenia

– Ganglia basalis timbal balik dengan lobus frontalis, sehingga meningkatkan kemungkinan kelainan pada lobus frontalis yang terlihat pada beberapa pemeriksaan disebabkan oleh lesi patologi didalam ganglia basalis

Page 24: Kelompok 6 - Pemicu 6

– Psikoneuroimunologi• Sejumlah kelainan imun telah dihubungan dengan pasien

skizofrenia • Penurunan produksi IL-2 sel T, penurunan jumlah dan

responsivitas limfosit perifer, kelainan pada reaktivitas seluler, dan humoral terhadap neuron dan adanya antibodi yang diarahkan ke otak

– Psikoneuroendokrinologi • Banyak penelitian menggambarkan perbedaan neuroendokrin

antara kelompok skizofrenia dengan kelompok normal• Contohnya, tes supresi dexametason abnormal pada sekelompok

pasien skizofrenia, penurunan konsentrasi LH/FSH kemungkinan dihubungan dengan onset usia dan lamanya penyakit

• Penumpulan pelepasan prolaktin dan hormon pertumbuhan terhadap stimulasi GnRH/TRH dan penumpulan pelepasan hormon pertumbuhan terhadap stimulasi apomorphine yang dikorelasikan dengan adanya gejala negatif

Page 25: Kelompok 6 - Pemicu 6

• Faktor psikososial – Teori tentang pasien individual

• Teori psikoanalitik – Sigmund Freud mendalilkan bahwa skizofrenia disebabkan oleh

fiksasi perkembangan yang terjadi lebih awal dari yang menyebabkan perkembangan neurosis.

– Pandangan psikoanalisis umum tentang skizofrenia menhipotesiskan bahwa defek ego mempengaruhi interpretasi kenyataan dan pengendalian dorongan-dorongan dari dalam (inner drives), seperti seks dan agresi.

– Gangguan terjadi sebagai akibat dari penyimpangan dalam hubungan timbal balik antara bayi dan ibunya.

– Orang skizofrenia tidak pernah mencapai ketetapan objek, yang ditandai oleh suatu perasaan identitas yang pasti dan yang disebabkan oleh perlekatan erat dengan ibunya selama masih bayi.

Page 26: Kelompok 6 - Pemicu 6

• Teori psikodinamika– Pandangan psikodinamika tentang skizofrenia , mereka

cenderung menganggap hipersensitivitas terhadap stimuli persepsi yang didasarkan secara konstitusional sebagai suatu defisit.

– Suatu penelitian menyatakan bahwa pasien dengan skizofrenia adalah sulit untuk menyaring berbagai stimuli dan untuk memusatkan pada suatu data pada suatu waktu.

– Defek pada barier stimulus tersebut menciptakan kesulitan pada keseluruhan tiap fase perkembangan selama masa anak-anak dan menempatkan stress tertentu pada hubungan interpersonal

• Teori belajar – Hubungan interpersonal yang buruk dari orang skizofrenia,

menrut teori ini, juga berkembang karena dipelajarinya model yang buruk selama masa anak-anak

– Teori sosial • Industrialisasi dan urbanisasi terlibat dalam skizofrenia • Stress dianggap menimbulkan efek utama dalam menent

Page 27: Kelompok 6 - Pemicu 6

– Teori tentang keluarga • Menggambarkan perkembangan skizofrenia sebagai

suatu perkembangan disfungsi keluarga. • Gregory Bateson (Konsep ikatan ganda) untuk

menggambarkan suatu keluarga dimana anak-anak mendapatkan pesan yang bertentangan dari orangtuanya tentang prilaku, sikap, dan perasaan anak.

• Di dalam hipotesis tersebut anak menarik diri kedalam psikostik mereka sendiri untuk meloloskan dari kebingungan ikatan ganda yang tidak dapat dipecahkan

• Genetik – Potensi genetik mungkin kuat, mungkin lemah tergantung

pada lingkungan individu tersebut

Page 28: Kelompok 6 - Pemicu 6

Fase • Fase Prodromal :

– gejala non spesifik – lamanya bisa minggu, bulan ataupun lebih dari satu tahun

sebelum onset psikotik menjadi jelas, meliputi : hendaya fungsi pekerjaan, fungsi sosial, fungsi penggunaan waktu luang dan fungsi perawatan diri.

– Perubahan perubahan ini akan mengganggu individu serta membuat resah keluarga dan teman, mereka akan mengatakan “orang ini tidak seperti yang dulu”.

• Fase Aktif :– gejala positif / psikotik menjadi jelas seperti tingkah laku

katatonik, inkoherensi, waham, halusinasi disertai gangguan afek.

Page 29: Kelompok 6 - Pemicu 6

• Fase Residual :– gejalanya sama dengan fase prodromal tetapi gejala

positif / psikotiknya sudah berkurang.

• Disamping gejala gejala yang terjadi pada ketiga fase diatas, penderita skizofrenia juga mengalami gangguan kognitif – berupa gangguan berbicara spontan, mengurutkan

peristiwa, kewaspadaan dan eksekutif (atensi, konsentrasi, hubungan sosial)

Page 30: Kelompok 6 - Pemicu 6

Gejala skizofrenia (menurut Bleuler)

• Gejala primer– Gangguan proses pikiran– Gangguan afek dan emosi– Gangguan kemauan– Gejala psikomotor

• Gejala sekunder– Waham– Halusinasi

Page 31: Kelompok 6 - Pemicu 6

PENAMPILAN DAN PERILAKU UMUMTidak ada penampilan atau perilaku yang khas pada skizofrenia

GANGGUAN PEMBICARAAN•Pada skizofrenia inti gangguan memang terdapat pada proses pikiran,yaitu asosiasi•Asosiasi longgar : tidak adanya hubungan antaride. Kalimat-kalimatnya tidak berhubungan•Inkoherensi•Asosiasi bunyi•Neologisme : membentuk kata baru untuk menyatakan arti yang hanya dipahami oleh dirinya sendiri•Mutisme

Page 32: Kelompok 6 - Pemicu 6

GANGGUAN PERILAKU• Gejala katatonik

•Stupor•Gaduh gelisah

•Fleksibilitas serea•Katalepsi•Stereotipi

•Manerisme•Negativisme

•Otomatisme komando•Ekholalia

•Ekhopraxia GANGGUAN AFEK

• Kedangkalan respon emosi

• Parathimi• Paramimi

• Sensitivitas emosi

Page 33: Kelompok 6 - Pemicu 6

GANGGUAN PERSEPSIHalusinasi :•Penciuman•Pengecapan

•Rabaan•Penglihatan

GANGGUAN WAHAM•Waham primer :

timbul secara tidak logis sama sekali,tanpa penyebab dari luar

•Waham sekunder : logis,dapat diikuti Waham kebesaranWaham nihilistikWaham kejaranWaham sindiranWaham dosa

dsb

Page 34: Kelompok 6 - Pemicu 6

Pola Perjalanan Penyakit

• Berkelanjutan• Episodik dengan kemunduran yang progresif• Episodik dengan kemunduran yang labil• Episodik berulang• Remisi tak sempurna• Lainnya• Periode pengamatan kurang dari satu tahun

Page 35: Kelompok 6 - Pemicu 6

Diagnosa ANAMNESIS

PEMERIKSAAN

DIAGNOSIS

TERAPI

TNDAK LANJUT

Page 36: Kelompok 6 - Pemicu 6

• PEMERIKSAAN STATUS MENTAL• Penjelasan umum • Mood, perasaan, dan afek • Gangguan persepsi • Ilusi • Pikiran • Impulsivitas • Sensorium dan kognisi • Pertimbangan dan tilikan • Reliabilitas

Page 37: Kelompok 6 - Pemicu 6

• TES PSIKOLOGIS• Tes neuropsikologis

– Hasilnya sering kali berguna secara klinis– Pengukuran objektif kinerja neuropsikologis sering kali

memberikan hasil yang abnormal • Tes inteligensia

– Cenderung memiliki nilai yang lebih rendah dari orang normal

– Tes proyektif dan kepribadian dapat menyatakan gagasan yang kacau , dan penelitian kepribadian seringkali memberikan hasil yang abnormal

Page 38: Kelompok 6 - Pemicu 6

Diagnosis multiaksial • I

– Gangguan klinis– Kondisi lain yg menjadi fokus perhatian khusus

• II– Gangguan kepribadian– Retardasi mental

• III– Kondisi medik umum

• IV– Masalah psikososial dan lingkungan

• V– Penilaian fungsi secara global

•Antara aksis I, II, III tidak selalu ada hub etiologik n patogenesis•Hub antara aksis I, II, III dan aksis IV dapat tmbal balik saling mempengaruhi

Page 39: Kelompok 6 - Pemicu 6

• PEMERIKSAAN PENUNJANG– CT.SCAN / MRI – MRS – PET – EEG

Page 40: Kelompok 6 - Pemicu 6

KRITERIA DIAGNOSTIK SKIZOFRENIA MENURUT PPDGJ III

Page 41: Kelompok 6 - Pemicu 6

Pedoman diagnostik• Harus ada setidaknya 1 gejala di bawah ini yang amat jelas

– Thought• T.echo = isi pikiran diri sendiri yg berulan n bergema di kepala dengan isi yg sama

dgn kualitas berbeda • T.insertion or withdrawal= isi pikiran yang masuk dr luar ke dalam / pikiran dari

dalam diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya• T.broadcasting= isi pikiran yg tersiar di luar sehingga org lain tau

– Delusion• D.of control = waham tentang dirinya dikendalikan oleh sesuatu dari luar• D.of influence = waham tentan dirinya dipengaruhi oleh sesuatu dari luar• D.of passivity= waham tentag dirinya pasrah terhadap sesuatu dari luar• D.perception= pengalaman inderawi yang tidak wajar yang bermakna khas bagi

dirinya bersifat mistik / muksizat– Halusinasi auditorik

• Suara halusinasi yg berkomentar secara terus menerus ttg dirinya • Mendengar suara yg sedang berdikusi ttg perilaku dirinya• Jenis suara halusinasi dr bag tubuhnya

– Waham lain yang menurut budaya setempat tidak wajar dan sesuatu yg mustahil (agama yang aneh / kekuatan yang aneh)

Page 42: Kelompok 6 - Pemicu 6

Pedoman Diagnostik• Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus

selalu ada secara jelas: – halusinasi yang menetap dan panca-indera apa saja,

apabila disertai baik oleh waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas, ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan (over-valued ideas) yang menetap, atau apabila terjadi setiap hari selama berminggu minggu atau berbulan-bulan terus menerus;

– arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation), yang berkibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak relevan, atau neologisme;

Page 43: Kelompok 6 - Pemicu 6

Pedoman Diagnostik– perilaku katatonik, seperti keadaan gaduh-gelisah

(excitement), posisi tubuh tertentu (posturing), atau fleksibilitas cerea, negativisme, mutisme, dan stupor;

– gejala-gejala “negative”, seperti sikap sangat apatis, bicara yang jarang, dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar, biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja sosial; tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi oleh depresi atau medikasi neuroleptika;

Page 44: Kelompok 6 - Pemicu 6

Pedoman Diagnostik• Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah

berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik (prodromal)

• Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan (overall quality) dan beberapa aspek perilaku pribadi (personal behavior), bermanifestasi sebagai hilangnya minat, hidup tak bertujuan, tidak berbuat sesuatu sikap larut dalam diri sendiri (self-absorbed attitude), dan penarikan diri secara sosial.

Page 45: Kelompok 6 - Pemicu 6

SUBTIPE SKIZOFRENIAF20.0 Skizofrenia paranoidF20.1 Skizofrenia hebefrenikF20.2 Skizofrenia katatonikF20.3 Skizofrenia tak terinci (undifferentiated)F20.4 Depresi pasca-skizofreniaF20.5 Skizofrenia residualF20.6 Skizofrenia kompleksF20.8 Skizofrenia lainnyaF20.9 Skizofrenia YTT

Page 46: Kelompok 6 - Pemicu 6

F20.0 Skizofrenia paranoid• Halusinasi / waham hrs menonjol

– Suara halusinasi mengacam pasien/ memberi perintah / tidak ada suara verbal hanya bunyi2an

– Halusinasi pembauan / pengecapan/ bersifat seksual/ lain2 perasaan tubuh (visual ada tapi jarang)

– Waham bisa dari berbagai jenis tapi waham dikendalikan, dipengaruhi, passivity dan keyakinan yg dikejar2 biasanya paling khas

• Gangguan afektif, dorongan kehendak n pembicaraan , gejala katatonik tidak menonjol

DD :•Epilepsi n psikosis yg diinduksi oleh obat•Paranoid involusional•paranoia

Page 47: Kelompok 6 - Pemicu 6

F20.1 Skizofrenia Hebefrenik• Biasa 15-25 tahun• Keadaan premobid = pemalu n penyendiri• Gejala khas (bertahan 2-3 bulan)

– Tidak bertangung jawab– Perilaku tidak bertujuan n hampa perasaan– mannerisme– Afek pasien dangkal n tidak wajar– Cekikikan, senyum sendiri– Perasaan puas diri n tinggi hati– Kelainan hipokondriakal– Pengulangan kata berulang2– Proses pikir mengalami disorganisasi– Pembicaraan tidak menentu

Page 48: Kelompok 6 - Pemicu 6

F20.2 Skizofrenia katatonik1 / lebih perilaku di bwah harus mendominasi:• Stupor• Gaduh n gelisah• Menampilkan n mempertahankan posisi tubuh yg

aneh• Negativisme• Rigiditas• Fleksibilitas cerea• Command automatism (kepatuhan secara otomatis

terhadap perintah)• Pengulangan kata n kalimat

Page 49: Kelompok 6 - Pemicu 6

F20.3 Skizofrenia undifferentiated

Tidak memenuhi kriteria dibawah ini:• Skizofrenia paranoid• Skizofrenia Hebefrenik• Skizofrenia katatonik• Skizofrenia residual • Depresi pasca Skizofrenia

Page 50: Kelompok 6 - Pemicu 6

F20.4 Depresi pasca Skizofrenia

• Mengalami Skizofrenia selama 1tahun• Masih ada gejala Skizofrenia yg tertinggal dan

menetap• Gejala depresif menonjol dan memenuhi kriteria

depresif selama 2 ming

NB• Bila gejala sisa Skizofrenia telah hilang maka

pasien masuk ke dalam depresi

Page 51: Kelompok 6 - Pemicu 6

F20.5 Skizofrenia residual

• Sindrom negatif menonjol• Ada riwayat episode Skizofrenia di masa lampau• Minimal 1 tahun dimana halusinasi dan waham

berkurang dan timbul sindrom negatif• Tidak terdapat dimensia / ganguan otak lain /

depresi yang dapat menjelaskan bagaimana sindrom negatif tersebut timbul

Page 52: Kelompok 6 - Pemicu 6

F20.6 Skizofrenia simpleks

• Gangguan ini memiliki gejala psikotik yg kurang jelas dibanding Skizofrenia yg lain

• Ditentukan berdasar perkembangan yg berjalan perlahan dan progesif dari:– Sindrom negatif dr Skizofrenia residual tanpa

didahului oleh halusinasi, waham / manifestasi psikotik lain

– Disertai perubahan perilaku pribadi yg bermakna • Kehilangan minat• Tidak berbuat sesuatu• Tanpa tujuan hidup• Penarikan diri dari lingkungan sosial

Page 53: Kelompok 6 - Pemicu 6

KRITERIA DIAGNOSTIK SKIZOFRENIA MENURUT DSM IV

Page 54: Kelompok 6 - Pemicu 6
Page 55: Kelompok 6 - Pemicu 6
Page 56: Kelompok 6 - Pemicu 6
Page 57: Kelompok 6 - Pemicu 6
Page 58: Kelompok 6 - Pemicu 6
Page 59: Kelompok 6 - Pemicu 6
Page 60: Kelompok 6 - Pemicu 6
Page 61: Kelompok 6 - Pemicu 6
Page 62: Kelompok 6 - Pemicu 6
Page 63: Kelompok 6 - Pemicu 6
Page 64: Kelompok 6 - Pemicu 6
Page 65: Kelompok 6 - Pemicu 6

Penatalaksanaan• dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu :

– antipsikotik generasi pertama (APG I)• memblok reseptor D2 di mesolimbik, mesokortikal,

nigostriatal dan tuberoinfundibular • ESO: gangguan ekstrapiramidal, tardive dyskinesia, disfungsi

seksual / peningkatan berat badan ,memperberat gejala negatif maupun kognitif, mulut kering pandangan kabur gangguaniniksi, defekasi dan hipotensi.

• 2 potensi :– potensi tinggi <10 mg : trifluoperazine, fluphenazine, haloperidol

dan pimozide :mengatasi sindrom psikosis dengan gejala dominan apatis, menarik diri, hipoaktif, waham dan halusinasi.

– Potensi rendah >50 mg Chlorpromazine dan thiondazine digunakan pada penderita dengan gejala dominan gaduh gelisah, hiperaktif dan sulit tidur.

Page 66: Kelompok 6 - Pemicu 6

– antipsikotik generasi ke dua (APG ll)• serotonin dopamin antagonis (SDA) atau antipsikotik

atipikal. • Bekerja melalui interaksi serotonin dan dopamin pada

ke empat jalur dopamin di otak yang menyebabkan rendahnya efek samping extrapiramidal dan sangat efektif mengatasi gejala negatif (clozapine, olanzapine, quetiapine dan rispendon)

Page 67: Kelompok 6 - Pemicu 6

Prinsip-prinsip terapetik

• Klinisi harus secara cermat menentukan gejala sasaran yang akan diobati

• Suatu psikotik yang telah bekerja dengan baik di masa lalu pada pasien harus digunakan lagi

• Lama minimal percobaan antipsikotik adalah empat sampai enam minggu pada dosis yang adekuat

• Pada umumnya,penggunaan lebih dari satu medikasi antipsikotik pada satu waktu adalah jarang diindikasikan.

• Pasien hars dipertahankan pada dosis efektif yang serendah mungkin yang diperlukan untuk mencapai pengendalian gejaa selama episodik psikotik

Page 68: Kelompok 6 - Pemicu 6

– Pengaturan dosis• Onset efek primer (efek klinis) : 2-4ininggu

Onset efek sekunder (efek samping) : 2-6 jam• Waktu paruh : 12-24 jam (pemberian 1-2 x/hr)• Dosis pagi dan malam dapat berbeda (pagi kecil, malam besar)

sehingga tidak mengganggu kualitas hidup penderita. • Obat antipsikosis long acting : fluphenazine decanoate 25 mg/cc

atau haloperidol decanoas 50 mg/cc, IM untuk 2-4ininggu. Berguna untuk pasien yang tidak/sulitininum obat, dan untuk terapi pemeliharaan.

Page 69: Kelompok 6 - Pemicu 6

– Cara / Lama pemberian :• Mulai dengan dosis awal sesuai dengan dosis anjuran dinaikkan

setiap 2-3 hr sampai mencapai dosis efektif (sindrom psikosis reda), dievaluasi setiap 2ininggu bila pertu dinaikkan sampai dosis optimal kemudian dipertahankan 8-12 minggu. (stabilisasi).

• Diturunkan setiap 2 minggu (dosis maintenance) lalu dipertahankan 6 bulan sampai 2 tahun ( diselingi drug holiday 1-2/hari/minggu) setelah itu tapering off (dosis diturunkan 2-4ininggu) lalu stop.

• Untuk pasien dengan serangan sindrom psikosis multiepisode, terapi pemeliharaan paling sedikit 5 tahun (ini dapat menurunkan derajat kekambuhan 2,5 sampai 5 kali). Pada umumnya pemberian obat antipsikosis sebaiknya dipertahankan selama 3 bulan sampai 1 tahun setelah semua gejala psikosis reda sama sekali.

Page 70: Kelompok 6 - Pemicu 6

3 HAL PENTING YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM PENANGANAN PENDERITA SKIZOFRENIA:

– Terapi harus disesuaikan dengan lingkungan yang mendukung pasien

– Strategis nonfarmakologik harus mengatasi masalah-masalah nonbiologik

– Terapi tunggal jarang memberi hasil yang memuaskan, karena gangguan skizofrenia adalah suatu gangguan yang kompleks

Page 71: Kelompok 6 - Pemicu 6

INDIKASI MASUK RUMAH SAKIT

– Tujuan untuk diagnosis– Menstabilkan dosis obat– Keamanan pasien ( sucide/homicide)– Perilaku yang sangat kacau– Perawatan diri yang buruk

Page 72: Kelompok 6 - Pemicu 6

Penatalaksanaan

• Psikososial– Psikoterapi individual

• Terapi suportif • Sosial skill training • Terapi okupasi • Terapi kognitif dan perilaku (CBT)

– Psikoterapi kelompok – Psikoterapi keluarga – Manajemen kasus – Assertive Community Treatment (ACT)

Page 73: Kelompok 6 - Pemicu 6

Tujuan intervensi Psikososial• Pendidikan pasien dan keluarga tentang sifat-sifat gangguan

skizofrenia. • Mengurangi rasa bersalah penderita atas timbulnya penyakit ini.

Bantu penderita memandang bahwa skizofrenia adalah gangguan otak.

• Mempertinggi toleransi keluarga akan perilaku disfungsional yang tidak berbahaya. Kecaman dari keluarga dapat berkaitan erat dengan relaps.

• Mengurangi keterlibatan orang tua dalam kehidupan emosional penderita. Keterlibatan yang berlebihan juga dapat meningkatkan resiko relaps.

• Mengidentifikasi perilaku problematik pada penderita dan anggota keluarga lainnya dan memperjelas pedoman bagi penderita dan keluarga.

Page 74: Kelompok 6 - Pemicu 6

Prognosis

• Bila pasien berobat dalam tahun pertama setelah serangan pertama:– ⅓ sembuh sama sekali (full remission atau

recovery)– ⅓ dapat dikembalikan ke masyarakat walau masih

didapati cacat sedikit dan mereka masih harus sering diperiksa dan diobati selanjutnya (social recovery)

– ⅓ prognosa jelek tidak dapat berfungsi di masyarakat dan menuju kemunduran mental

Page 75: Kelompok 6 - Pemicu 6

Faktor yang mempengaruhi Prognosa

• Kepribadian prepsikotik• Skizofrenia akut prognosa lebih baik daripada

penyakit mulai secara perlahan• Jenis jenis katatonik yang paling baik. Jenis

paranoid. Hebefrenia dan simplex prognosa paling jelek

• Umur makin muda umur permulaan, prognosa makin jelek

• Pengobatan semakin cepat semakin baik• Bila terdapat faktor pencetus, prognosa lebih baik• Keturunan memperberat

Page 76: Kelompok 6 - Pemicu 6

Prognosis skizofrenia

Prognosa baik• Onset lambat• Faktor pencetus yg jelas• Onset akut• Riwayat sosial, seksual, pekerjaan

pramorbid yg baik• Gejala gangguan mood (terutama

ggg depresi)• Riwayat keluarga ggg mood• Sistem pendukung yg baik• Gejala positif

Prognosa buruk• Onset muda• Tidak ada faktor pencetus• Onset tidak jelas• Riwayat sosial, seksual dan

pekerjaan promorbid yg buruk• Perilaku menarik diri, autistik• Tidak menikah, bercerai,

janda/duda• Riwayat keluarga skizoferenia• Sistem pendukung yg buruk• Gejala negatif• Tanda dan Gejala neurologis• Riwayat trauma perinatal• Tidak ada remisi dalam tiga tahun• Banyak relaps

Page 77: Kelompok 6 - Pemicu 6

F 21 Gangguan Skizotipal

Page 78: Kelompok 6 - Pemicu 6

Gangguan Skizotipal

• Gangguan yang ditandai secara khas oleh perilaku yang eksentrik dan anomali dalam berpikir dan afek sehingga menyerupai yang terdapat pada skizofrenia yang khas dan nyata yang tidak pernah terjadi dalam stadium manapun.

Page 79: Kelompok 6 - Pemicu 6

• Tidak terdapat gangguan yang khas atau dominan, tetapi salah satu dari yang tersebut di bawah ini mungkin ada :– Afek yang wjaar atau yang

“menyempit”/mengalami kontriksi– Perilaku atau penampakan yang aneh, eksentrik

atau ganjil;– Hubungan sosial yag buruk dengan orang lain dan

tendensi

Page 80: Kelompok 6 - Pemicu 6

Gangguan Skizotipal– Kepercayaan yang aneh atau berpikiran bersifat magis

yang mempengaruhi norma-norma budaya– Kecurigaan atau ide paranoid– Pikiran obsesif yang direnungkan dan tidak terkendali,

sering dengan isi yan bersifat dismorfofobik seksual atau agresif

– Persepsi-persepsi pancaindra yang luar biasa termasuk mengenai tubuh (somatosensory) atau ilusi-ilusi lain, depersonalisasi atau derealisasi

Page 81: Kelompok 6 - Pemicu 6

Gangguan Skizotipal– Pemikiran yang bersifat samar-samar (vague),

sirkumstansial, penuh kiasan (metaforis), sangat terinci dan ruwet, atau stereotipik, yang dimanifestasikan dalam pembicaraan yang aneh atau cara lain, tanpa inkoherensi yang jelas atau nyata

– Sewaktu-waktu ada episode menyerupai keadan psikoti yang bersifat sementara dengan ilusi yang kuat, halusinasi auditorik atau lainnya, dan gagasan yang mirip waham, biasanya terjadi tanpa provokasi dari luar

Page 82: Kelompok 6 - Pemicu 6

Pedoman Diagnostik

• Terdapat 3 atau 4 gejala khas tersebut di atas• Secara terus – menerus atau secara episodik• Sedikitnya untuk 2 tahun lamanya• Tidak memenuhi kriteria skizofrenia

Page 83: Kelompok 6 - Pemicu 6

F22. Gangguan Waham Menetap

F22.0 Gangguan waham F22.8 Gangguan waham menetap lainnya

F22.9 Gangguan waham menetap YTT

Page 84: Kelompok 6 - Pemicu 6

GANGGUAN WAHAM MENETAP

PENGERTIANSekelompok gangguan jiwa dengan waham-waham yang berlangsung lama, dan merupakan satu-satunya gejala klinik yang khas atau yang mencolok serta tidak dapat digolongkan sebagai gangguan organik, skizofrenik atau afektif.

Page 85: Kelompok 6 - Pemicu 6

DIAGNOSIS GANGGUAN WAHAM MENETAP

(1). Gangguan Waham Pedoman diagnosis gangguan waham (1) Merupakan satu-satunya gejala atau gejala yang paling mencolok (2). Sudah berlangsung paling sedikit 3 bulan dan khas pribadi (3). Bila terdapat gejala depresi, maka gejala

waham harus tetap ada pada saat depresinya hilang.

(4) Tidak disebabkan penyakit otak, tidak terdapat halusinasi, dan tanpa riwayat skizofrenia, dan tanpa riwayat skizofrenik

Page 86: Kelompok 6 - Pemicu 6

2. Gangguan Waham Menetap LainnyaGangguan waham menetap yang tidak memenuhi kriteria untuk gangguan waham.Termasuk :

• Gangguan waham dengan halusinasi yang tidak memenuhi kriteria skizofrenia

• Gangguan waham menetap kurang 3 bulan

Page 87: Kelompok 6 - Pemicu 6

PERJALANAN PENYAKIT GANGGUAN WAHAM MENETAP

1. < 25% → menjadi skizofrenia2. <10% → gangguan afektif3. 50% → sembuh untuk waktu yang lama4. 20% → hanya penurun gejala5. 30% → tidak mengalami perubahan gejala6. Prognosis ke arah baik :

• riwayat pekerjaan dan hubungan sosial yang baik• kemampuan penyesuaian yang tinggi• wanita• onset sebelum 30 tahun• onset tiba-tiba• lamanya sakit singkat• adanya faktor pencetus

Page 88: Kelompok 6 - Pemicu 6

DD

• Gangguan kepribadian paranoid• Gangguan psikotik skut lain dgn predominan

waham• Skizofrenia paranoid

Page 89: Kelompok 6 - Pemicu 6

CARA PENANGANAN PASIEN GANGGUAN WAHAM MENETAP

1. Indikasi rawat nginap– Menditeksi penyebab nonpsikiatrik– Mengamati kemampuan mengendalikan

impuls kekerasan– Menstabilkan hubungan sosial/ kerja

Page 90: Kelompok 6 - Pemicu 6

2. Farmakoterapi– Antipsikotik adalah obat terpilih untuk

penanganan gangguan waham menetap– Mulai dengan dosis rendah anti psikotik

(Haloperidol 2 mg) dan naikan bertahap.– Dosis maintenance biasanya rendah– Bila gagal dengan anti psikotik, maka dihentikan

Page 91: Kelompok 6 - Pemicu 6

3. Psikoterapi– Terapi individual lebih efektif dari terapi

kelompok– Terapi suportif berorientasi tilikan, kognitif, dan

perilaku sering afektif.– Bina hubungan dan kepercayaan– Hindari membicarakan waham pasien, dan tidak

boleh meremehkan ataupun mendukung isi waham tersebut.

4. Terapi Keluarga– Target hubungan sosial yang baik.

Page 92: Kelompok 6 - Pemicu 6

F23 Gangguan Psikosis Akut & Sementara

F23.0 Gangguan psikotik polimorfik akut tanpa gejala skizofreniaF23.1 Gangguan psikotik polimorfik akut dengan gejala skizofrenia

F23.2 Gangguan psikotik lir-skizofrenia akutF23.3 Gangguan psikotik akut lainnya dengan predominan waham

F23.8 Gangguan psikotik akut dan sementara lainnyaF23.9 Gangguan psikotik akut dan sementara YTT

Page 93: Kelompok 6 - Pemicu 6

PSIKOTIK AKUT• URUTAN DIAGNOSTIK:

– Onset akut (2 minggu) ciri khas• Perubahan dari keadaan tanpa gejala psikotik ke keadaan

psikosis yang jelas abnormal terjadi dalam ≤ 2 minggu

– Sindrom khas (+) • Keadaan yang beraneka ragam & berubah cepat

(polimorfik)• Gejala skizofrenik khas

– Stres akut yang terkait (+)• Gejala psikotik I terjadi kira-kira 2 minggu setelah ≥ 1

kejadian yang dianggap menekan bagi banyak orang dalam situasi & lingkungan budaya yang sama)

Page 94: Kelompok 6 - Pemicu 6

• Kesembuhan yang sempurna biasanya terjadi dalam 2-3 bulan, sering kali dalam beberapa minggu atau bahkan beberapa hari dan hanya sebagian kecil dari pasien dengan gangguan ini berkembang menjadi keadaan yang menetap dan berhendaya

Page 95: Kelompok 6 - Pemicu 6

• PEDOMAN DIAGNOSTIK– Tidak memenuhi kriteria F.30.- (episode manik)– Tidak memenuhi kriteria F.32.- (depresif)– Perubahan emosional & gejala afektif individual bisa

menonjol– Penyebab organik bukan menyebabkan gangguan

F.23.x0 tanpa penyerta stres akutF.23.x1 dengan penyerta stres akut

Page 96: Kelompok 6 - Pemicu 6

DD• Epilepsi • Intoksikasi atau putus zat karena obat atau alkohol • Febris karena infeksi • Demensia dan delirium atau keduanya • Jika gejala psikotik berulang atau kronik, kemungkinan

skizofrenia dan gangguan psikotik kronik lain • Jika terlihat gejala mania (suasana perasaan meninggi,

percepatan bicara atau proses pikir, harga diri berlebihan), pasien mungkin sedang mengalami suatu episode maniak

• Jika suasana perasaan menurun atau sedih, pasien mungkin sedang mengalami depresi

Page 97: Kelompok 6 - Pemicu 6

PenatalaksanaanFarmakologi1. Berikan obat antipsikotik untuk mengurangi gejala

psikotik :1. Haloperidol 2-5 mg, 1 sampai 3 kali sehari2. Chlorpromazine 100-200 mg, 1 sampai 3 kali sehari

Dosis harus diberikan serendah mungkin untuk mengurangi efek samping, walaupun beberapa pasien mungkin memerlukan dosis yang lebih tinggi

2. Obat antiansietas juga bisa digunakan bersama dengan neuroleptika untuk mengendalikan agitasi akut (misalnya: lorazepam 1-2 mg, 1 sampai 3 kali sehari)

3. Lanjutkan obat antipsikotik selama sekurang-kurangnya 3 bulan sesudah gejala hilang.

Page 98: Kelompok 6 - Pemicu 6

Penatalaksanaan

RujukanTindakan rujukan diperlukan bila terjadi kondisi-

kondisi yang tidak dapat diatasi melalui tindakan yang sudah dilakukan sebelumnya khususnya pada :– Kasus baru gangguan psikotik– Kasus dengan efek samping motorik yang berat

atau timbulnya demam, kekakuan, hipertensi, hentikan obat antipsikotik lalu rujuk

Page 99: Kelompok 6 - Pemicu 6

F.23.0 Gangguan Psikotik Polimorfik Akut tanpa Gejala Skizofrenia

• Gangguan psikotik akut, halusinasi (+), waham & gangguan persepsi, bersifat sangat bervariasi & berubah-ubah dari hari ke hari atau bahkan dari jam ke jam khas

• Juga sering ada kekalutan emosional, berbagai perasaan senang & ekstase atau anxietas serta iritabilitas

• Onset mendadak (48 jam) & gejala cepat mereda

Page 100: Kelompok 6 - Pemicu 6

Pedoman Diagnostik

Untuk diagnostik pasti :a. Onset harus akutb. Harus ada beberapa jenis halusinasi atau waham,

yang berubah dalam jenis dan intensitasnya dari hari ke hari atau dalam hari yang sama

c. Harus ada keadaan emosional yg sama beraneka ragamnya

d. Walaupun gejala-gejalanya beraneka ragam, tidak satu pun dari gejala itu ada secara cukup konsisten, sehingga dapat memenuhi kriteria skizofrenia, atau episode manik atau episode depresif

Page 101: Kelompok 6 - Pemicu 6

F.23.1 Gangguan Psikotik Polimorfik Akut dengan Gejala Skizogrenia

• Ggn psikotik akut, memenuhi kriteria deskriptif gsn psikotik polimorfik akut, disertai gejala skizofrenik khas

• Pedoman Diagnostik :– (a), (b), (c)– Gejala yang memenuhi kriteria skizofrenia (+) bila gejala

skizofrenia menetap >1 bulan diagnosis skizofrenia (F.20.-)

• Termasuk :– Bouffee deliranter dengan gejala skizofrenia– Psikosis sikloid dengan gejala skizofrenia

Page 102: Kelompok 6 - Pemicu 6

F23.2 Gangguan Psikotik Lir-Skizofrenia Akut

• Suatu gangguan psikotik akut dengan gejala-gejala psikotik yang secara komparatif bersifat cukup stabil dan memenuhi kriteria untuk skizofrenia tetapi hanya berlangsung kurang dari 1 bulan lamanya

Page 103: Kelompok 6 - Pemicu 6

Pedoman Diagnostik

• Onset gejala psikotik harus akut• Gejala-gejala yg memenuhi kriteria untuk

skizofrenia harus sudah ada untuk sebagian besar waktu sejak berkembangnya gambaran klinis yg jelas psikotik

• Kriteria untuk psikosis polimorfik akut tidak terpenuhi

Page 104: Kelompok 6 - Pemicu 6

• Termasuk :– Skizofrenia akut – Ggn skizofreniform singkat– Psikosis skizofreniform singkat– Oneirofrenia– Reaksi skizofrenik

• Tidak termasuk :– Ggn waham organik (lir.skizofrenia) (F.06.2)– Ggn skizofreniform YTT (F.20.8)

Page 105: Kelompok 6 - Pemicu 6

F23.3 Gangguan Psikotik Akut lainnya dengan Predominan Waham

• Gangguan psikotik akut dengan waham dan halusinasi yg secara komparatif stabil merupakan gambaran klinis utama, tetapi tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia

• Waham kejaran atau waham rujukan adalah lazim dan halusinasi biasanya audiotorik

Page 106: Kelompok 6 - Pemicu 6

Pedoman Diagnostik

• Onset dari gejala psikotik harus akut• Waham dan halusinasi harus sudah ada dalam sebagian besar

waktu sejak berkembangnya keadaan psikotik yg jelas• Baik kriteria untuk skizofrenia maupun untuk gangguan

psikotik polimorfik akut tidak terpenuhiKalau waham-waham menetap untuk lebih dari 3bulan lamanya, maka diagnosis gangguanwaham menetap

Apabila hanya halusinasi yang menetap untuk lebih dari 3bulan lamanya, maka diagnosis psikosis nonorganiklainnya

Page 107: Kelompok 6 - Pemicu 6

• Termasuk :– Reaksi paranoid– Psikosis paranoid psikogenik

Page 108: Kelompok 6 - Pemicu 6

F.23.8 Gangguan Psikotik Akut dan Sementara Lainnya

• Yang tidak dapat diklasifikasikan dalam kategori manapun di F.23

• Keadaan gaduh gelisah tak khas• Tanda-tanda penyebab organik (-)

Page 109: Kelompok 6 - Pemicu 6

F.23.9 Gangguan Psikotik Akut dan Sementara YTT

• Termasuk :– Psikosis reaktif (singkat) YTT

Page 110: Kelompok 6 - Pemicu 6

F24 Gangguan Waham Terinduksi

Page 111: Kelompok 6 - Pemicu 6

PENGERTIAN

– Suatu gangguan waham yang terjadi pada dua orang atau lebih, satu individu memang menderita gangguan psikotik, yang lainnya menderita waham karena terinduksi penderita pertama tadi.

– Orang-orang yang terlibat dalam waham terinduksi ini biasanya mempunyai hubungan yang sangat erat.

Page 112: Kelompok 6 - Pemicu 6

PEDOMAN DIAGNOSTIK

(1) Dua orang atau lebih mengalami waham yang sama dan saling meyakinkan ;(2) Mereka mempunyai hubungan yang sangat erat ;(3) Terdapat bukti bahwa waham tersebut terinduksi pada orang yang pasif dari orang yang aktif.

Page 113: Kelompok 6 - Pemicu 6

Catatan1. Kalau waham menetap lebih dari 3 bulan,

menjadi : Gangguan waham menetap.2. Kalau halusinasi menetap lebih dari 3

bulan, menjadi : psikosis nonorganik lainnya.

Page 114: Kelompok 6 - Pemicu 6

F25 Gangguan Skizoafektif

F25.0 Gangguan Skizoafektif tipe manikF25.1 Gangguan Skizoafektif tipe depresif

F25.2 Gangguan Skizoafektif tipe campuranF25.8 Gangguan Skizoafektif lainnya

F25.9 Gangguan Skizoafektif YTT

Page 115: Kelompok 6 - Pemicu 6

Gangguan Skizoafektif• Diagnosis gangguan skizoafektif hanya dibuat apabila

gejala-gejala definitive adanya skizofrenia dan gangguan afektif sama-sama menonjol pada saat yang bersamaan (simultaneously), atau dalam beberapa hari yang satu sesudah yang lain, dalam satu episode penyakit yang sama, dan bilamana, sebagai konsekuensi dari ini, episode penyakit tidak memenuhi kritena baik skizofrenia maupun episode manik atau depresif.

• Tidak dapat digunakan untuk pasien yang menampilkan gejala skizofrenia dan gangguan afektif tetapi dalam episode penyakit yang berbeda.

Page 116: Kelompok 6 - Pemicu 6

• Bila seorang pasien skizofrenik menunjukkan gejala depresif setelah mengalami suatu episode psikotik, diberi kode diagnosis F20.4 (Depresi Pasca-skizofrenia).

• Beberapa pasien dapat mengalami episode skizoafektif berulang, baik berjenis manik maupun depresif atau campuran dari keduanya.

• Pasien lain mengalami satu atau dua episode skizoafektif terselip di antara episode manik atau depresif

Page 117: Kelompok 6 - Pemicu 6

F25.0 Gangguan Skizoafektif tipe manik

• Pedoman diagnostik :– Suasana perasaan meingkat secara menonjol– Atau ada peningkatan suasana perasaan yang tak begitu

mencolok– (+) iritabilitas / kegelisahan yang meningkat– Dalam episode yang sama harus jelas ada sedikitnya 1 ,

atau lebih baik lagi 2, gejala skizofrenik yang khas (F20- (a) sampai (d))

• Termasuk :– Psikosis skizoafektif tipe manik– Psikosis skizofreniform tipe manik

Page 118: Kelompok 6 - Pemicu 6

F25.1 Gangguan Skizoafektif tipe depresif

• Pedoman diagnostik :– Depresi yang menonjol, – disertai sedikitnya 2 gejala depresif yang khas atau

kelainan perilaku terkait (F32-)– Dalam episode yang sama, sedikitnya harus jelas ada

satu dan sebaiknya ada 2 gejala skizofrenik yang khas (F20-, (a) sampai (d))

• Termasuk :– Psikosis skizoafektif tipe depresif– Psikosis skizofreniform tipe depresif

Page 119: Kelompok 6 - Pemicu 6

F25.2 Gangguan Skizoafektif tipe campuran

• Gangguan dengan gejala skizofrenia (F20-) ada secara bersama-sama dengan gejala gangguan afektif bipolar campuran (F31.6)

• Termasuk : – Skizofrenia siklik– Psikosis skizofrenik & afektif campuran

Page 120: Kelompok 6 - Pemicu 6

• F25.8 Gangguan Skizoafektif lainnya

• F25.9 Gangguan Skizoafektif YTT– Termasuk : psikosis skizoafektif YTT

Page 121: Kelompok 6 - Pemicu 6

F28 Gangguan Psikotik Nonorganik Lainnya

• Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia atau untuk gangguan afektif yang tipe psikotik (F30-F39), dan gangguan psikotik yang tidak memenuhi gejala untuk gangguan waham menetap (F22-) harus dimasukkan dalam kriteria ini

• Termasuk :– Psikosis halusinasi kronis YTT

Page 122: Kelompok 6 - Pemicu 6

F29 Psikosis nonorganik YTT

• Termasuk : – Psikosis YTT

• Tak termasuk : – Gangguan jiwa YTT (F99)– Psikosis organik atau simtomatik YTT (F09)

Page 123: Kelompok 6 - Pemicu 6

KESIMPULAN

• Berdasarkan anamnesis, diduga A mengalami Gangguan Psikotik dimana terdapat perubahan emosi, waham, & halusinasi.

Page 124: Kelompok 6 - Pemicu 6

SARAN

• Hindari Faktor Pencetus• Sebaiknya A dirujuk ke bagian kejiwaan• Melakukan pemeriksaan lebih lanjut• Memberikan dukungan moril bagi A, baik dari

keluarga maupun orang-orang di sekitarnya

Page 125: Kelompok 6 - Pemicu 6

DAFTAR PUSTAKA

• Departemen Kesehatan.Direktorat Jendral Pelayanan Medik.Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa, di Indonesia III.Jakarta: Departemen Kesehatan;1993.

• Maslim R. Diagnosis Gangguan Jiwa, Rujukan Ringkas PPDGJ III.Jakarta:PT Nuh Jaya;2001

• Kaplan BJ, Kaplan VA. Kaplan and Sadock’s Synopsis of Psychiatry: Behavioral Science / Clinical .Ed 9:Philadelphia:Lippincott Williams & Wilkins;2003.

Page 126: Kelompok 6 - Pemicu 6