KELOMPOK 3 (BAB 5&6)

13
BAHASA INDONESIA Perbaikan UAS OLEH KELOMPOK 3: Enrico Andriyanto 1004405011 Rizky Aji Prayitno 1004405025 Bagus Widyananda Yoga 1004405026 Kadek Yulia Bahari 1004405094 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA

description

Bahasa Indonesia

Transcript of KELOMPOK 3 (BAB 5&6)

BAHASA INDONESIA

Perbaikan UAS

OLEH KELOMPOK 3:Enrico Andriyanto 1004405011Rizky Aji Prayitno 1004405025Bagus Widyananda Yoga 1004405026Kadek Yulia Bahari 1004405094

JURUSAN TEKNIK ELEKTROFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANABUKIT-JIMBARAN2015BAB 5

Pertanyaan :1. Jelaskan pengertian atau konsep karya ilmiah!2. Jelaskan beberapa prinsip-prinsip umum yang mendasari penulisan sebuah karya ilmiah!3. Kemukakan dan jelaskan ciri-ciri karya ilmiah!4. Kemukakan dan jelaskan ragam ilmiah!5. Kemukakan dan jelaskan pengertian laras ilmiah!6. Kemukakan dan jelaskan laras ilmiah popular!7. Tuliskan sebuah karya ilmiah popular dan pilihlah judul mengenai peristiwa teranyar!

Jawaban :1. Karya ilmiah merupakan karya tulis yang isinya berusaha memaparkan suatu pembahasan secara ilmiah yang dilakukan oleh seorang penulis atau peneliti. Untuk memberitahukan sesuatu hal secara logis dan sistematis kepada para pembaca. Karya ilmiah biasanya di tulis untuk mencari jawaban mengenai sesuatu hal dan untuk membuktikan kebenaran tentang sesuatu yang terdapat dalam objek tulisan. Istilah karya ilmiah di sini mengacu pada karya tulis yang menyusun dan penyajiannya di dasarkan pada kajian ilmiah dan kerja ilmiah. Di lihat dari panjang pendeknya atau kedalaman uraian,karya tulis ilmiah di bedakan atas makalah (paper) dan laporan penelitian,dalam penulisan,baik makalah walaupun laporan penelitian,di dasarkan pada kajian ilmiah dan cara kerja ilmiah. Penyusunan dan penyajian karya semacam itu di dahului oleh study pustaka dan lapangan.

2. Prinsip prinsip umum yang mendasari penulisan sebuah karya tulis ilmiah :a) Objektif, artinya setiap pernyataan ilmiah dalam karyanya harus didasarkan kepada data dan fakta. Kegiatan ini disebut studi empirismerupakan 2 hal yang bertautan.b) Prosedur atau penyimpulan penemuannya melalui penalaran induktif dan deduktif.c) Rasional dalam pembahasan data. Seorang penulis karya ilmiah dalam menganalisis data harus menggunakan pengalaman dan pikiran secara logis.

3. Ciri-ciri dari karya ilmiah adalah sebagai berikut :a) Logis, artinya segala keterangan yang disajikan dapat diterima oleh akal sehat. b) Sistematis, artinya segala yang dikemukakan disusun dalam urutan yang memperlihatkan adanya kesinambungan. c) Objektif, artinya segala keterangan yang dikemukakan merupakan apa adanya. d) Lengkap, artinya segi-segi masalah yang diungkapkan dikupas selangkap-lengkapnya. e) Lugas, artinya pembicaraan langsung kepada hal-hal pokok.f) Saksama, artinya berusaha menghindarkan diri dari segala kesalahan betapa pun kecilnya. g) Jelas, artinya segala keterangan yang dikemukakan dapat mengungkapkan maksud secara jernih. h) Kebenaran dapat diuji (empiris)i) Terbuka, yakni konsep atau pandangan keilmuan dapat berubah seandainya muncul pendapat baru. j) Berlaku umum, yaitu semua simpulan-simpulannya berlaku bagi semua populasinya. k) Penyajian menggunakan ragam bahasa ilmiah dan bahasa tulis yang lazim. l) Tuntas, artinya segi masalah dikupas secara mendalam dan selengkap-lengkapnya.

4. Ragam Ilmiah merupakan ragam bahasa berdasarkan pengelompokan menurut jenis pemakaiannya dalam bidang kegiatan sesuai dengan sifat keilmuannya. Pada bahasa ragam ilmiah, bahasa, bentuk, luas, dan ide yang disampaikan memlalui bahasa itu sangat bentuk dalam, tidak dapat dipisahkan. Hal ini terlihat pada ciri bahasa ilmu, seperti berikut :a) Baku, struktur bahasa yang digunakan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia baku, baik mengenai struktur kalimat maupun kata. Demikian juga pemilihan kata istilah dan penulisan yang sesuai dengan kaidah ejaan.b) Logis, ide atau pesan yang disampaikan melalui bahasa Indonesia ragam ilmiah dapat diterima akal.c) Kuantitatif, keterangan yang dikemukakan pada kalimat dapat diukur secara pasti.d) Tepat, ide yang diungkapkan harus sesuai dengan ide yang dimaksudkan oleh pemutus atau penulis dan tidak mengandung makna ganda.e) Denotatif yang berlawanan dengan konotatif, kata yang digunakan atau dipilih sesuai dengan arti sesungguhnya dan tidak diperhatikan perasaan karena sifat ilmu yang objektif.f) Runtun, ide diungkapkan secara teratur sesuai dengan urutan dan tingkatannya, baik dalam kalimat maupun dalam alinea atau paragraf ialah seperangkat kalimat yang mengemban satu ide atau satu pokok bahasan.

5. Laras Ilmiah adalah kesesuaian antara bahasa dan fungsi pemakaiannya. Dalam hal itu, kita mengenal berbagai laras, seperti laras iklan, laras lagu, laras ilmiah, laras ilmiah populer, laras feature, laras komik, laras sastra. Setiap laras masih dapat dibagi lagi atas sublaras, misalnya laras sastra dapat dibagi lagi atas laras cerpen, laras puisi, laras novel, dan sebagainya.

6. Laras ilmiah populer merupakan sebuah tulisan yang bersifat ilmiah, tetapi diungkapkan dengan cara penuturan yang mudah dimengerti. Karya ilmiah populer tidak selalu merupakan hasil penelitian ilmiah. Penulisan ini dapat berupa petunjuk teknis, pengalaman, dan pengamatan biasa yang diuraikan dengan metode ilmiah. Jika karya ilmiah harus selalu disajikan dalam ragam bahasa yang standare, karya ilmiah populer dapat disajikan dalam ragam standar, semi standar, dan nonstandar. Penyusun karya ilmiah populer akan tetap disebut penulis dan bukan pengarang, karena proses penyusunan karya ilmiah populer sama dengan proses penyusunan karya ilmiah. Pembedaan terjadi hanya dalam cara penyajiannya, seperti diuraikan, persyaratan yang berlaku bagi sebuah karya ilmiah berlaku pula bagi karya ilmiah populer. Akan tetapi, dalam karya ilmiah populer terdapat pula persoalan lain seperti kritik terhadap pemerintah, analisis atas suatu peristiwa yang sedang populer di tengah masyarakat, jalan keluar bagi persoalan yang sedang dihadapi masyarakat atau sekadar informasi baru yang ingin disampaikan ke masyarakat.Jika karya ilmiah memiliki struktur yang baku, tidak demikian halnya dengan karya ilmiah populer. Oleh karena itu, karya ilmiah populer biasanya disajikan melalui media surat kabar dan majalah, biasanya format penyajiannya mengikuti format yang berlaku dalam laras jurnalistik. Pemilihan topik dan perumusan tema harus dilakukan dengan cermat. Tema itu kemudian dikerjakan dengan jenis karangan tertentu misalnya narasi, eksposisi, argumentasi, atau deskripsi. Secara lebih perinci lagi, penulis dapat mengembangkan gagasannya dalam berbagai bentuk pengembangan paragraf seperti pemecahan masalah, kronologis, perbandingan, atau sudut pandang.

7. Jawaban Terlampir

BAB 6

Pertanyaan :1. Kemukakanlah dan jelaskan mengenai bentuk bentuk karangan !2. Kemukakan dan jelaskan kelaziman dalam tata cara penulisan !3. Jelaskan pengertian peristilahan dan tuliskan beberapa istilah dan contoh penggunaan dalam kalimat anda!4. Ejaan dan Pungtuasi5. Tulislah sebuah karangan pendek yang menunjukkan penggunaan tata tulis yang baik dan benar!

Jawaban :1. Bentuk Bentuk Karangan Penulisan yang bertujuan memberikan informasi, penjelasan, keterangan, atau pemahaman termasuk golongan pemaparan. Hasilnya dapat disebut paparan atau eksposisi. Penulisan yang bertujuan meyakinkan orang, membuktikan pendapat atau pendirian pribadi, atau membujuk pihak lain agar pendapat pribadi diterima termasuk golongan perbahasaan. Hasilnya dapat disebut bahasan persuasi atau argument tasi. Penulisan yang sifatnya bercerita, baik berdasarkan pengamatan maupun perekaan, dan tujuannya lebih banyak menghimpun, tergolong kategori pengisahan. Hasilnya dapat disebut kisahan atau narasi. Penulisan yang mengambarkan bentuk objek pengamatan, rupanya, sifatnya, rasanya, atau coraknya termasuk golongan pemerian. Hasilnya dapat disebut periian atau deskripsi.

2.Tata Cara Penulisan Ejaan ialah tata cara penulisan menurut ukuran yang baku. Termasuk didalamnya: masalah pemakaian huruf; penulisan huruf capital dan huruf miring; penulisan kata dasar, kata turunan, kata ulang, gabungan kata, kata depan dan partikel lain, angka dan bilangan; serta penulisan unsur serapan atau pungutan. Ejaan mengatur tata cara penulisan menurut ukuran yang di bakukan. Kita telah memiliki Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan sebagai rujukan sistem menulis bangsa kita. Layaknya sebuah tulisan, selain kejelasan, lugasan dan komotatif, ada juga ejaan. Ejaan mempunyai peranan yang cukup besar dalam sebuah tulisan. Dalam penulisan artikel ilmiah, masalah ejaan harus di perhatikan secara sungguh-sungguh (Mustakim, 1992). Ejaan adalah seperangakat aturan atau ketentuan yang mengatur pelambangan bunyi bahasa termasuk bagaimana menggunakan tanda baca. Jadi pemakaian tanda baca juga tercantum dalam buku Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (EYD) itu. Kapan kita mengunakan tanda titik, koma, titik koma, titik dua, dan ellipsis; kapan pula kita menggunakan tanda kurung, tanda pisah, dan tanda hubung. Namun untuk penulisan karya ilmiah, pemakaian ejaan dan tanda baca itu juga diwarnai oleh kebijakan gaya selingkung. Sebagai penulis, kita harus tunduk pada EYD untuk pedoman dalam penggunaan ejaan. Dalam penulisan ilmiah (Wahyu Wibowo, 2008), masalah ejaan yang sering muncul yaitu: (1) preposisi partikel di, ke, dan dari; (2) penulisan gabungan kata; (3) penulisan singkatan dan akronim; (4) penulisan nama gegrafi; dan (5) penulisan kata yang lazim.

3.Pengertian Peristilahan Dan Contoh Penggunaan Dalam Kalimat Istilah ialah kata atau gabungan kata yang dengan cermat mengungkapkan makna konsep, proses, keadan, atau sifat yang khas dalam bidang pengetahuan tertentu (Moeliono, 2001). Dilihat dari segi makna , istilah itu bersifat monosemantis. Artinya, hubungan antara kata/ungakapan dan maknanya tidak bersifat ganda dan terikat pada bidang ilmu yang memakainya. Beberapa Istilah: Area, daerah, kawasan, wilayahGot, parit, selokanAsli, tulen, morning

Contoh:Jelaga (Fis) lebih singkat daripada hitam arang untuk padanan soot atau carbon black.Timbel (Fis) lebih singkat daripada timah hitam untuk padanan lead.

4.Ejaan dan Pungtuasi :a.Tulislah dengan lima puluh kurang! Satu tahun yang lalu, 1928 tidak ada universitas atau institut pendidikan tinggi di kepulauan kita yang amat luas ini. Pada waktu itu, ada hanya satu fakultas teknik terletak di Bandung dan dengan jumlah mahasisswa yang amat sedikit. Semua guru besar merupakan orang Belanda yang mengajar dalam bahasa Belanda dan yang menggunakan buku-buku pelajaran yang tertulis dalam bahasa Belanda atau bahasa Jerman. Pada waktu itu ada hanya dua fakultas di Jakarta, fakultas hokum dan fakultas kedokteran. Di kota-kota lain di daerah-daerah lain tidak fakultas skalian faakultas ada di jawa barat (Harsja W.Bachtiar).b.Ternyata, bahwa semua mahasiswa daerah I berasal dari Bogor dan sekitarnya. Tahun ijazahnya ialah 1976; b) dari daerah II, 7 orang mahasiswa memiliki ijazah 1975 dan 16 orang berasal dari kota-kota universitas seperti Jakarta, Bandung, Yogya, dan Surabaya; c) mahasiswa dari daerah III bersal dari Yogya dengan tahun ijazah 1975, di daerah V dan VI selain terdapat mahasiswa dengan rapor SMA yang baik juga terdapat mahasiswa dari sekolah-sekolah kejuruan yang di situ di anggap sebagai pelajaran yang berprestasi baik, mahasiswa yang termasuk di daerah VII juga berasal dari sekolah kejuruan (Andi Hakim Nasoetion.c.Saya mebaca dalam surat kabar bahwa Bapak Gubernur mengharapkan agar kita seminggu menggunakan Bahasa Indonesia, kata saya waktu berkumpul dengan nyonya-nyonya kalanghan tertentu anjuran yang sangat baik getus seorang di dalam lingkungan menggunakan bahasa campuran dengan nada echt-hol-lands berbahasa Indonesia. Bagaimana masak masih dianjurkan itukan sudah so wie se komentar yang lain yang agaknya penggemar istilah-istilah bahasa Jerman (S.N. Sosr oningrat).

d.Dari table tersebut dapat dilihat bahwa, walaupun bangsa Cina merupakan mayoritas jumlahnya menunjukkan penurunan pada 1976 dibandingkan dengan 1973. Penurunan ini lebih besar 6% yaitu dari sekitar 120 ribu menjadi 115 ribu, bangsa-bangsa lain yang mengalami kenaikan cukup mencolok adalah Amerika dan Jepang. Bangsa Amerika naik dengan lebih dari 3 kali lipat selama empat tahun, sedangkan jepang 2,5 kali untuk periode yang sama. Bangsa India dan Arab yang mana sudah jauh lebih lama menetap di Indonesia, khususnya di Jakarta menunjukkan jumlah yang relatif konstan pertambahan jumlah tampaknya hanya disebabkan oleh pertambahan alamiah (Bambang Sungkono, M.A.).

5.Karangan pendek yang menunjukkan penggunaan tata tulis yang baik dan benar :

Sistem pendidikan di Indonesia yang di kembangkan sekarang ini masih belum memenuhi harapan.Hal ini dapat terlihat dari keterampilan membaca siswa kelas IV SD di Indonesia yang berada pada peringkat terendah di Asia Timur setelah Philipina, Thailand, Singapura, dan Hongkong.Selain itu, berdasarkan penelitian, rata-rata nilai tes siswa SD kelas VI untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, dan IPA dari tahun ke tahun semakin menurun. Anak-anak di Indonesia hanya dapat menguasai 30% materi bacaan. Kenyataan ini disajikan bukan untuk mencari kesalahan penentu kebijakan, pelaksana pendidika n, dan keadaan yang sedang melanda bangsa, tapi semata-mata agar kita menyadari system pendidikan kita mengalami krisis.Oleh karena itu, semua pihak perlu menyelamatkan generasi mendatang. Tidak hanya dari pemerintah sebagai penyedia sumber pendidikan, namun yang lebih penting adalah kesadaran diri berbagai pihak. Termasuk anak itu sendiri. Hal tersebut dapat memperbaiki system pendidikan nasional.