Kelebihan Dan Kelemahan Model Pembelajaran Berbasis Masalah

2
Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Kelebihan 1. Menggunakan proses berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skill) Siswa akan diajak untuk berpikir bagaimana memecahkan suatu masalah. Jadi proses berpikir siswa pada ranah kognitif sudah sampai pada tahap applying, analyzing, evaluating dan creating. Artinya dibutuhkan pemahaman yang lebih tinggi dan perkembangan keterampilan yang lebih baik, tidak hanya sekedar menghafal 2. Siswa akan diajak untuk memecahkan suatu permasalahan yang rill (nyata) didalam kehidupan. Siswa diajak untu memecahkan suatu permasalahn yang nyata yang terjadi dikehidupan dengan keterampilan dan kemampuan yang mereka miliki. Siswa akan dipacu untuk berpikir kritis dalam memberikan solusi terhadap permasalahan yang ada.”PBL dikembangkan terutama untuk membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir, pemecahan masalah danketerampilan intelektual, belajar tentang berbagai peran orang dewasa melalui pelibatan mereka dalam pengalaman nyata atau simulasi dan menjadi pembelajar yang otonom dan mandiri 3. Siswa akan terbiasa dengan mencari berbagai sumber pengetahuan. Siswa akan berusaha untuk mencari informasi dengan berbagai sumber pengetahuan baik melalaui perpustakaan, internet, surat kabar dan lain sebagainya. 4. Bagi siswa yang memiliki kemampuan tingkat rendah, dapat terbantu dengan adanya pembelajaran secara kelompok yang heterogen. Siswa yang berkemampuan rendah diharapkan dapat dibantu oleh siswa berkemampuan tinggi dengan kelompok yang heterogen. 5. Kemampuan berkomunikasi secara ilmiah akan terasah. Kemampuan untuk mengemukakan pendapat yang didukung dengan pengetahuan yang ilmiah akan terlatih. Yaitu

description

PBI

Transcript of Kelebihan Dan Kelemahan Model Pembelajaran Berbasis Masalah

Page 1: Kelebihan Dan Kelemahan Model Pembelajaran Berbasis Masalah

Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Berbasis Masalah

Kelebihan1. Menggunakan proses berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skill)

Siswa akan diajak untuk berpikir bagaimana memecahkan suatu masalah. Jadi proses berpikir siswa pada ranah kognitif sudah sampai pada tahap applying, analyzing, evaluating dan creating. Artinya dibutuhkan pemahaman yang lebih tinggi dan perkembangan keterampilan yang lebih baik, tidak hanya sekedar menghafal

2. Siswa akan diajak untuk memecahkan suatu permasalahan yang rill (nyata) didalam kehidupan. Siswa diajak untu memecahkan suatu permasalahn yang nyata yang terjadi

dikehidupan dengan keterampilan dan kemampuan yang mereka miliki. Siswa akan

dipacu untuk berpikir kritis dalam memberikan solusi terhadap permasalahan yang

ada.”PBL dikembangkan terutama untuk membantu siswa mengembangkan

kemampuan berpikir, pemecahan masalah danketerampilan intelektual, belajar

tentang berbagai peran orang dewasa melalui pelibatan mereka dalam pengalaman

nyata atau simulasi dan menjadi pembelajar yang otonom dan mandiri

3. Siswa akan terbiasa dengan mencari berbagai sumber pengetahuan.Siswa akan berusaha untuk mencari informasi dengan berbagai sumber pengetahuan baik melalaui perpustakaan, internet, surat kabar dan lain sebagainya.

4. Bagi siswa yang memiliki kemampuan tingkat rendah, dapat terbantu dengan adanya pembelajaran secara kelompok yang heterogen. Siswa yang berkemampuan rendah diharapkan dapat dibantu oleh siswa berkemampuan tinggi dengan kelompok yang heterogen.

5. Kemampuan berkomunikasi secara ilmiah akan terasah. Kemampuan untuk mengemukakan pendapat yang didukung dengan pengetahuan yang ilmiah akan terlatih. Yaitu dengan terlaksananya diskusi kelompok maupun antar kelompok dan presentasi

6. Pembelajaran berfokus pada masalah. Artinya tidak akan ada materi yang tidak berhubungan dengan masalah yang diajarkan oleh guru sehingga ini akan mengurangi beban menghafal siswa.

7. Memberikan tanggung jawab kepada siswa sebagai pengendali dari pembelajaran yaitu membentuk dan mengarahkan pembelajarannya sendiri

Kelemahan1. Tidak semua materi cocok menggunakan model pembelajaran berdasarkan masalah.

Materi yang cocok untuk menggunakan model pembelajaran ini adalah materi yang membutuhkan pemecahan suatu masalah, misalnya tentang kasus sampah.

2. Sering terjadi miss konsepsi. 3. Sulitnya mencari masalah yang relevan dengan materi yang akan disampaikan.4. Guru sebagai fasilitator, sehingga harus memiliki motivasi yang baik untuk

mendorong kinerja siswa dalam berkelompok5. Penggunaan waktu yang tidak sedikit. Sehingga ditakutkan semua konten belum

tersampaikan semua walaupun pembelajaran berfokus pada masalah bukan materi.

Page 2: Kelebihan Dan Kelemahan Model Pembelajaran Berbasis Masalah

6. Tidak cocok untuk siswa tingkatan rendah seperti SD, jika ditinjau dari kemampuan berkerjasama dalam kelompok-kelompok kecil.

7. Sumber pengetahuan yang kurang8. Permasalahan sering kali tidak autentik atau dibuat-buat9. Persiapan pembelajaran yang kompleks, meliputi alat, masalah dan konsep.10. Seringkali pemecahan masalah tidak dapat langsung dikembalikan pada daerah yang

memiliki masalah tersebut.