Kelarutan Aspal
-
Upload
aidyl-raharjo -
Category
Documents
-
view
604 -
download
20
Transcript of Kelarutan Aspal
2. TUJUAN PERCOBAAN
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan kadar bitumen yang larut dalam karbon
tetra klorida (bensin).
3. PERALATAN
a. Labu Erlenmeyer
b. Corong
c. Kertas Penyaring
d. Neraca Analitik dengan kapasitas (200+0,001) gram
e. Karbon Tetra Klorida ( digantikan dengan bensin)
f. Batang Pengaduk
g. Gelas Ukur
4. BENDA UJI
Ambil contoh bitumen yang telah dikeringkan di bawah suhu penguapan air, sebanyak ± 2
gram.
5. PROSEDUR
a. Timbanglah gelas ukur (A).
b. Benda uji dimasukkan ke gelas ukur, kemudian ditimbang (B).
c. Kertas penyaringan yang akan digunakan ditimbang (C).
d. Masukkan bensin ke dalam gelas ukur hingga 1/3 tinggi gelas ukur, dan diaduk perlahan-
lahan hingga melarutkan benda uji.
e. Larutan bitumen disaring dengan cara menuangkan ke dalam erlenmeyer melalui corong
yang di atasnya diletakkan kertas penyaring.
f. Setelah kertas penyaring kering, ditimbang (D).
NAMA : DEWI ELVIRA KELARUTAN BITUMEN DALAM KARBON TETRA KLORIDA
HAL :NIM : 110424005
6. PERHITUNGAN
Berat benda uji tanpa air dikurangi berat zat yang tidak larut dalam bensin.
Kadar kelarutan =
( B−A )−( D−C )( B−A )
X 100 %
Dari hasil percobaan didapat hasil sebagai berikut:
Berat Aspal ± 2 gram.
Pemeriksaan Notasi Berat (gram)
Berat Tabung Erlenmeyer
Berat Tabung Erlenmeyer + Benda uji
Berat Kertas Saring
Berat Kertas Saring + Endapan
A
B
C
D
94,472
98,602
0,451
0,464
Dengan menggunakan rumus di atas, maka diperoleh hasil:
Kadar kelarutan =
( B−A )−( D−C )( B−A )
X 100 %
=
(98 , 602−94 , 472 )−(0 ,464−0 , 451)( 98 ,602−94 , 472 )
X 100 %
= 99,685 %
7. KESIMPULAN
1. Berdasarkan SNI-06-2438-1991 kadar kelarutan bitumen 99%.
2. Dari hasil percobaan yang dilakukan diperoleh kadar kelarutan 99,685%.
3. Asphalt baik digunakan untuk bahan perkerasan.
8. APLIKASI
1. Digunakan dalam pencampuran Marshall Test.
2. Hasil pengujian ini dapat digunakan untuk pengendalian mutu bahan aspal yang
digunakan pada perkerasan jalan.
NAMA : DEWI ELVIRA KELARUTAN BITUMEN DALAM KARBON TETRA KLORIDA
HAL :NIM : 110424005
9. REFERENSI
1. Laporan Praktikum Jalan Raya Fakultas Teknik Sipil USU.
2. Buku Pedoman Pratikum Jalan Raya Jurusan Teknik Sipil.
3. Asisten Laboratorium Jalan Raya Fakultas Teknik Sipil USU.
NAMA : DEWI ELVIRA KELARUTAN BITUMEN DALAM KARBON TETRA KLORIDA
HAL :NIM : 110424005
KELARUTAN BITUMEN DALAM KARBON TETRA KLORIDA
(PA – 0305 – 76)
(AASHTO T – 44 – 81)
(ASTM D – 2042 -97)
1. TEORI
Bitumen adalah zat perekat (cementitious) berwarna hitam atau gelap, yang dapat
diperoleh di alam ataupun sebagai hasil produksi. Bitumen terutama mengandung senyawa
hidrokarbon seperti aspal, tar, atau pitch. Aspal adalah suatu bahan bentuk padat atau
setengah padat berwarna hitam sampai coklat gelap, bersifat perekat (cementitious) yang akan
melembek dan meleleh bila dipanasi, tersusun terutama dari sebagian besar bitumen yang
kesemuanya terdapat dalam bentuk padat atau setengah padat dari alam atau dari hasil
pemurnian minyak bumi, atau merupakan campuran dari bahan bitumen dengan minyak bumi
atau derivatnya. Tar adalah material berwarna coklat atau hitam, berbentuk cair atau semi
padat, dengan unsur utama bitumen sebagai hasil konsedat dalam destilasi destruktif dari
batubara, minyak bumi, atau material organik lainnya. Pitch didefinisikan sebagai material
perekat (cementitious) padat , berwarna hitam atau coklat tua, yang berbentuk cair jika
dipanaskan. Pitch diperoleh sebagai residu dari destilasi fraksional tar. Tar dan pitch tidak
diperoleh di alam, tetapi merupakan produk kimiawi.
Dari ketiga material pengikat di atas, aspal merupakan material yang umum digunakan
untuk bahan pengikat agregat, oleh karena itu seringkali bitumen disebut pula sebagai aspal.
Aspal merupakan bahan perekat termoplastis, yaitu pada suhu ruang bersifat keras atau padat
tetapi akan menjadi plastis atau encer apabila temperaturnya dinaikkan, dan akan menjadi
keras kembali apabila suhunya diturunkan.
NAMA : DEWI ELVIRA KELARUTAN BITUMEN DALAM KARBON TETRA KLORIDA
HAL :NIM : 110424005