kelainan-eritrosit

30
KELAINAN ERITROSIT Ira Puspitawati, dr

description

frrre

Transcript of kelainan-eritrosit

Page 1: kelainan-eritrosit

KELAINAN ERITROSIT

Ira Puspitawati, dr

Page 2: kelainan-eritrosit

KELAINAN ERITROSIT

ANEMIAPenurunan kadar Hb di bawah nilai rujukan normal. Sering dibarengi penurunan jumlah eritrosit di sirkulasi.

POLISITEMIAKeadaan yg ditandai oleh adanya peningkatan jumlah eritrosit/ hematokrit/Hb karena: meningkatnya total eritrosit atau turunnya volume plasma.

Page 3: kelainan-eritrosit

KLASIFIKASI ANEMIA

1. Gangguan Pembentukan Eritrosit

a. Penyakit Defisiensi

b. Anemia Hipoproliferatif

c. Anemia Refraktorik2. Kehilangan Darah Berlebihan

a. Perdarahan

b. Hemolisis

Page 4: kelainan-eritrosit

ANEMIA DEFISIENSI

ANEMIA DEFISIENSI BESIMerupakan anemia yg paling sering dijumpai. Penyebab terjadinya ADB:A. Kehilangan darah ex: menstruasi, perdarahan saluran cerna, donor darah yg terlalu sering.B. Defisiensi nutrisi- makanan yg kurang zat besi- gangguan absorbsi- infeksi cacing ex ankylostoma

Page 5: kelainan-eritrosit

ANEMIA DEFISIENSI (2)

C. Kenaikan Kebutuhan

misal: - pertumbuhan

- kehamilan

METABOLISME BESIBesi dlm sirkulasi terikat oleh transferin,

sedangkan simpanan besi dlm tubuh dalam bentuk feritin (bagus untuk indikator status simpanan besi).

Page 6: kelainan-eritrosit

DISTRIBUSI BESI

Page 7: kelainan-eritrosit

ANEMIA DEFISIENSI(3)

Serum feritin: substansi yg terdiri atas besi yg diikat oleh protein yg disebut apoferitin.

Serum feritin sangat bermanfaat untuk diagnosis ADB karena penurunannya ditemukan pertama kali pada ADB.

Gambaran px darah tepi eritrosit mikrositik hipokromik.

Page 8: kelainan-eritrosit

Tahapan Defisiensi Besi

Tahap 1a. Dikarakterisasi oleh kehilangan cadangan besi

yg progresif.b. Cadangan besi masih mampu memelihara

kompartemen transport dan fungsional eritropoiesis tdk terganggu.

c. Bisa diketahui dr pemeriksaan kadar feritin yg rendah atau pengecatan besi di sumsum tulang.

Page 9: kelainan-eritrosit

Tahap 2

A. Didefinisikan sbg ‘exhaustion of the storage pool of iron’.

B. Selama beberapa waktu eritropoeisis mungkin belum terganggu, terutama bila besi yg di sirkulasi masih cukup.

C. Anemia sering kali belum muncul, namun pd beberapa kasus dpt terjadi penurunan kadar Hb.

D. Kadar feritin rendah, besi serum rendah, TIBC meningkat.

E. Reseptor transferin di permukaan sel meningkat usaha meningkatkan uptake besi ke dalam sel.

Page 10: kelainan-eritrosit

Tahap 3a. Merupakan anemia yang nyata.b. Hemoglobin dan hematokrit di bawah normal.c. Pembentukan SDM tdk dpr berjalan lancar

karena adanya deplesi simpanan besi dan besi di sirkulasi.

d. Jumlah SDM yg dihasilkan akan meningkat memenuhi kebutuhan besi akan oksigen jumlah besi kurang terbentuk sel yang lebih kecil ukurannya dan konsentrasi hemoglobin yg rendah Mikrositik hipokromik.

e. Muncul gejala klinis: pucat, lethargi, dll.

Page 11: kelainan-eritrosit

ANEMIA DEFISIENSI (4)

ANEMIA PENYAKIT KRONIKDitemukan pada keadaan infeksi kronis, inflamasi, malignansi. Karakteristik anemia peny. Kronik: penurunan besi di darah (hambatan pemakaian besi) padahal simpanan besi adekuat.Contoh:- Infeksi: TBC, reumatoid artritis, meningitis- Malignasi: leukemia, kanker yg metastase

Page 12: kelainan-eritrosit

ANEMIA DEFISIENSI (5)

ANEMIA MEGALOBLASTIKAnemia dg abnormalitas fungsional dan morfologi spesifik dari eritroblast sumsum tulang mengakibatkan maturasi inti relatif lebih lambat dibanding sitoplasmanya.

Penyebab:1. Defisiensi vit B122. Defisiensi asam folat3. Metabolisme vit B12 dan asam folat yg abnormal.

Page 13: kelainan-eritrosit

ANEMIA DEFISIENSI (6)

Vit B-12 dan asam folat merupakan komponen penting dlm pembentukan DNA, diperlukan dlm tahap penyediaan bahan baku dan enzim untuk sintesis DNA.

Defisiensi B-12 dan folat akan menyebabkan sintesis DNA menjadi abnormal, karena pada saat yg sama produksi RNA berjalan normal, sedang produksi DNA abnormal maka pematangan inti dan sitoplasma mjd tdk seimbang. Maturitas inti lambat maka pembelahan sel tertunda sehingga ukuran sel menjadi lebih besar dari normal sehingga disebut ‘megaloblast’.

Page 14: kelainan-eritrosit

Morfologi Darah Tepi Anemia Megaloblastik

ERITROSIT MAKROSITIK

HIPERSEGMENTASI NETROFIL

Page 15: kelainan-eritrosit
Page 16: kelainan-eritrosit

ANEMIA DEFISIENSI (7)

ANEMIA PERNISIOSASuatu keadaan dimana absorbsi vit B-12 sangat menurun akibat kegagalan atau penurunan faktor intrinsik sehingga terjadi gangguan sintesis eritrosit.Absorbsi vit B-12 di gastrointestinal memerlukan beberapa faktor:1. Vit B-12 harus dilepaskan dr makanan oleh digesti peptik dlm lambung yg diperantarai asam hidrokloride yg dilepaskan oleh sel parietal lambung.

Page 17: kelainan-eritrosit

ANEMIA DEFISIENSI (8)

2. Faktor intrinsik yg disekresikan oleh sel parietal, dimana faktor intrinsik membentuk kompleks dg vit B-12 kemudian mentransportnya ke dalam usus.

Morfologi sel darah merah menyerupai anemia megaloblastik.

Page 18: kelainan-eritrosit

ANEMIA HIPOPROLIFERATIF

Tanpa gangguan maturasi

- Respon sumsum tulang thd eritropoietin menurun atau produksi eritropoietin menurun.

- Dengan kegagalan sumsum tulang, misal: anemia aplastika, infiltrasi sumsum tulang.

Page 19: kelainan-eritrosit

ANEMIA HIPOPROLIFERATIF (2)

Dengan Gangguan Maturasi1. Gangguan sintesis Hba. Penurunan inkorporasi besib. Defek Sintesis globin Thalasemiac. Penurunan sintesis porfirin A. Sideroblastik.2. Gangguan Maturasi NukleusAnemia Megaloblastik.

Page 20: kelainan-eritrosit

ANEMIA KEHILANGAN DARAH BERLEBIHAN

ANEMIA KRN PERDARAHAN

Misal: perdarahan saluran cerna, menstruasi perdarahan paru.

ANEMIA KRN HEMOLISIS

1. Herediter

- Defek membran eritrosit ex: sferositosis

- Defek enzim eritrosit ex: def. enz G6PD

- Defek sintesis/ abnormalitas struktur globin: Thalasemia, Sickle Cell Anemia.

Page 21: kelainan-eritrosit

ANEMIA KEHILANGAN DARAH BERLEBIHAN (2)

2. Acquired/ dapatan

- AIHA

- Defek membran eritrosit : PNH (Paroxysmal Nocturnal Haemoglobinuria)

Page 22: kelainan-eritrosit

KLASIFIKASI ANEMIA BERDASAR MORFOLOGI ERITROSIT

Klasifikasi berdasarkan kandungan Hb dalam eritrosit, ukuran eritrosit, angka eritrosit.

1. Anemia Normositik Normokromik

Warna dan ukuran eritrosit dalam batas normal.

Terjadi pada: perdarahan akut, anemia hemolitik, penyakit sumsum tulang, penurunan pacuan eritropoietin (peny. Ginjal).

Page 23: kelainan-eritrosit

KLASIFIKASI ANEMIA BERDASAR MORFOLOGI ERITROSIT (2)

2. Anemia Makrositik Normokromik

Terjadi pada: A. Megaloblatik, A. Pernosiosa.

3. Anemia Mikrositik Hipokromik

Terjadi pada ADB (Anemia Defisiensi besi)

Page 24: kelainan-eritrosit

POLISITEMIA

Polisitemia disebut juga eritrositosis mempunyai 3 tipe:

1. POLISITEMIA VERA2. POLISITEMIA SEKUNDER3. POLISITEMIA RELATIF Pada umumnya terjadi bila:

- Hb>18g/dl, Hmt>55%- Hb>16g/dl, Hmt>50%

Page 25: kelainan-eritrosit

POLISITEMIA(2)

1. POLISITEMIA VERA

- Merupakan penyakit myeloproliferatif.

- Proliferasi semua jalur sel haematopietik .

- Proliferasi eritroid dominan

- Proliferasi tdk tergantung eritropoietin.

Page 26: kelainan-eritrosit

POLISITEMIA (3)

Diagnosis:a. Kriteria mayor: peningkatan masa eritrosit,

saturasi O2 arterial normal, splenomegali.b. Kriteria Minor:

1. Trombosit > 400.000/mmk2. AL > 12.000/mmk3. Kadar alkali fosfatase lekosit naik4. Vit B-12 binding capacity naik

Page 27: kelainan-eritrosit

POLISITEMIA (4)

2. POLISITEMIA SEKUNDER- Mrpk polisitemia absolut- Spesifik disebabkan kenaikan masa eritrosit.- Diperantarai eritropoietin: bisa fisiologis dan non

fisiologis.- Paling sering disebabkan karena hipoksia.

Page 28: kelainan-eritrosit

POLISITEMIA (5)

Ada 2 jenis polisitemia sekundera. Fisiologis

H ipoksia jaringan produksi eritropoietin karena tekanan 02 atmosfer turun, penurunan pengangkutan O2 ke jaringan.

b. Non FisiologisEritropietin berlebihan atau karena ada eritropoietin like-substance.

Page 29: kelainan-eritrosit

POLISITEMIA (6)

3. POLISITEMIA RELATIF

Merupakan kelainan yg ditandai dengan peningkatan hematokrit semu karena masa eritrosit normal sedangkan volume plasma turun (polisitemia absolut terjadi kenaikan eritrosit).

Patofisiologi:

- Paling sering karena dehidrasi (vol. plasma )

Page 30: kelainan-eritrosit