Isi Eritrosit

27
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Darah mengandung sel-sel darah yang dibagi dalam 3 kelompok yaitu sel darah merah atau eritrosit, sel darah putih atau leukosit dan keping-keping darah atau thrombosit. Salah satu fungsi darah di dalam tubuh adalah sebagai alat transportasi. Di dalam tubuh darah berperan dalam transport oksigen, karbon dioksida, zat makanan, metabolit-metabolit yang tidak diperlukan, mengatur suhu tubuh normal, mempertahankan keseimbangan asam basa, mengatur keseimbangan air, mengatasi infeksi, transport hormone untuk metabolisme dan transport metabolit- metabolit antar jaringan. Jumlah darah dalam tubuh sekitar 5-7 % dari berat badan. Pada wanita angka ini sedikit lebih rendah. Plasma terdiri dari 91-92% adalah air dan sisanya merupakan zat-zat yang larut didalamnya berupa protein, enzim, hormon, vitamin, lipid, asam amino, dsb. Plasma darah ini merupakan sistem transport yang melayani semua sel melalui medium cairan ekstraselular. Hitung Kadar Eritrosit| 1

Transcript of Isi Eritrosit

Page 1: Isi Eritrosit

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Darah mengandung sel-sel darah yang dibagi dalam 3 kelompok yaitu sel

darah merah atau eritrosit, sel darah putih atau leukosit dan keping-keping darah atau

thrombosit. Salah satu fungsi darah di dalam tubuh adalah sebagai alat transportasi.

Di dalam tubuh darah berperan dalam transport oksigen, karbon dioksida, zat

makanan, metabolit-metabolit yang tidak diperlukan, mengatur suhu tubuh normal,

mempertahankan keseimbangan asam basa, mengatur keseimbangan air, mengatasi

infeksi, transport hormone untuk metabolisme dan transport metabolit-metabolit antar

jaringan. Jumlah darah dalam tubuh sekitar 5-7 % dari berat badan. Pada wanita

angka ini sedikit lebih rendah. Plasma terdiri dari 91-92% adalah air dan sisanya

merupakan zat-zat yang larut didalamnya berupa protein, enzim, hormon, vitamin,

lipid, asam amino, dsb. Plasma darah ini merupakan sistem transport yang melayani

semua sel melalui medium cairan ekstraselular.

Eritrosit merupakan bagian utama dari sel-sel darah. Tiap-tiap sel darah merah

mengandung 200 juta molekul hemoglobin. Fungsi utama eritrosit adalah untuk

pertukaran gas yang membawa oksigen dari paru menuju ke jaringan tubuh dan

membawa karbondioksida (CO2) dari jaringan tubuh ke paru. Eritrosit tidak

mempunyai inti sel tetapi mengandung beberapa organel dalam sitoplasma.

Sitoplasma dalam hemoglobin yang mengandung zat besi (Fe) sehingga dapat

mengikat oksigen. Konsentrasi pada pria lebih besar dari pada wanita. Untuk

menghitung jumlah sel darah digunakan alat hemocytometer, pipet pengencer untuk

sel darah merah dan pipet pengencer untuk sel darah putih. Skala untuk pipet

pengencer sel darah merah 0-0,5-1-101 sedangkan sel darah putih berskala 0-0.5-1-

11.

Hitung Kadar Eritrosit| 1

Page 2: Isi Eritrosit

I.2 Tujuan Makalah

» Mengetahui Pengertian Eritrosit

» Mengetahui Pembentukan Eritrosit

» Mengetahui Masa Hidup Eritrosit

» Nilai Normal Eritrosit

» Mengetahui Kelainan Eritrosit

» Melakukan Hitung jumlah Eritrosit dengan menggunakan kamar hitung, pipet

thoma dan mikroskop.

Hitung Kadar Eritrosit| 2

Page 3: Isi Eritrosit

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Definisi Eritrosit

Sel darah merah atau yang juga disebut sebagai eritrosit berasal dari Bahasa Yunani, yaitu erythros berarti merah dan kytos yang berarti selubung/sel) adalah jenis sel darah yang paling banyak dan memiliki fungsi utama untuk mengangkut hemoglobin, dan seterusnya membawa oksigen dari paru-paru menuju jaringan. Bagian dalam eritrosit terdiri dari hemoglobin, sebuah biomolekul yang dapat mengikat oksigen. Hemoglobin akan mengambil oksigen dari paru-paru, dan oksigen akan dilepaskan saat eritrosit melewati pembuluh kapiler. Warna merah sel darah merah sendiri berasal dari warna hemoglobin yang unsur pembuatnya adalah zat besi.

Sumber gambar: www.sentra-edukasi.com

Eritrosit tidak mempunyai inti sel tetapi mengandung beberapa organel dalam sitoplasma. Sitoplasma dalam eritrosit berisi hemoglobin yang mengandung zat besi (Fe) sehingga dapat mengikat oksigen. Eritrosit berbentuk bikonkaf dan berdiameter 7 – 8 mikron. Bentuk bikonkaf tersebut menyebabkan eritrosit bersifat fleksibel sehingga dapat melewati pembuluh darah yang sangat kecildengan baik. Bentuk eritrosit pada mikroskop biasanya tampak bulat berwaran merah dan dibagian tengahnya tampak lebih pucat, atau disebut (central pallor) diameter 1/3 dari keseluruhan diameter eritrosit. Eritrosit paling banyak diantara sel – sel darah lainnya. Dalam satu milimeter darah terdapat kira – kira 4,5 – 6 juta eritrosit, oleh sebab itu darah berwarna merah.

Hitung Kadar Eritrosit| 3

Page 4: Isi Eritrosit

Eritrosit normal berukuran 6 – 8 Nm atau 80 – 100 fL(femloliter). Bila MCV kurang dari 80 fL disebut (mikrositik) dan jika lebih dari 100 fL disebut (makrositik).

II.2 Pembentukan Eritrosit

Dalam minggu-minggu pertama kehidupan embrio, sel-sel darah merah primitif yang berinti diproduksi dalam yolk sac. Selama pertengahan trimester masa gestasi, hati dianggap sebagai organ utama untuk melakukan produksi sel-sel darah merah, walaupun terdapat juga sel-sel darah merah dalam jumlah cukup banyak yang diproduksi dalam limpa dan limfonodus. Lalu selama bulan terakhir kehamilan dan sesudah lahir, sel-sel darah merah hanya dihasilkan oleh sumsum tulang. Pada dasarnya sumsum tulang dari semua tulang menghasilkan sel darah merah sampai seseorang berusia 5 tahun. Tetapi, sumsum dari tulang panjang, kecuali bagian proksimal humerus dan tibia menjadi sangat berlemak dan tidak memproduksi sel-sel darah merah setelah kurang lebih berusia 20 tahun. Setelah usia ini, kebanyakan sel darah merah dihasilkan dalam sumsum tulang membranosa seperti verebrata sternum, iga dan ilium. Bahkan dalam tulang-tulang ini, sumsum menjadi kurang produktif sesuai dengan bertambahnya usia.

Sumber Gambar: http://alfaatihwalkhaatim.blogspot.com/2010/01/kenali-darah-anda.html

Hitung Kadar Eritrosit| 4

Page 5: Isi Eritrosit

Eritrosit dibentuk dalam sumsum merah tulang pipih, misalnya di tulang dada, tulang selangka, dan di dalam ruas-ruas tulang belakang. Pembentukannya terjadi selama tujuh hari. Pada awalnya eritrosit mempunyai inti, kemudian inti lenyap dan hemoglobin terbentuk. Setelah hemoglobin terbentuk, eritrosit dilepas dari tempat pembentukannya dan masuk ke dalam sirkulasi darah. Eritrosit dalam tubuh dapat berkurang karena luka sehingga mengeluarkan banyak darah atau karena penyakit, seperti malaria dan demam berdarah. Keadaan seperti ini dapat mengganggu pembentukan eritrosit

II.3 Masa Hidup Eritrosit

Dalam keadaan normal, sel darah merah atau eritrosit mempunyai waktu

hidup 120 hari atau 4 bulan di dalam sirkulasi darah, Jika menjadi tua, sel darah

merah akan mudah sekali hancur atau robek sewaktu sel ini melalui kapiler terutama

sewaktu melalui limpa. Sebagian hemoglobin diubah menjadi bilirubin dan

biliverdin, yaitu pigmen biru yang memberi warna empedu. Zat besi hasil penguraian

hemoglobin dikirim ke hati dan limpa, selanjutnya digunakan untuk membentuk

eritrosit baru. Kira-kira setiap hari ada 200.000 eritrosit yang dibentuk dan dirombak.

Jumlah ini kurang dari 1% dari jumlah eritrosit secara keseluruhan.

Penghancuran sel darah merah bisa dipengaruhi oleh faktor intrinsik seperti

genetik, kelainan membran, glikolisis, enzim, dan hemoglobinopati, sedangkan faktor

ekstrinsik: gangguan sistem imun, keracunan obat, infeksi seperti akibat plasmodium.

Jika suatu penyakit menghancurkan sel darah merah sebelum waktunya (hemolisis),

sumsum tulang berusaha menggantinya dengan mempercepat pembentukan sel darah

merah yang baru, sampai 10 kali kecepatan normal. Jika penghancuran sel darah

merah melebihi pembentukannya, maka akan terjadi anemia hemolitik.

(Guyton&Hall Fisiologi Kedokteran Edisi 9 :61).

II.4 Nilai Normal Eritrosit

Eritrosit berjumlah paling banyak diantara sel-sel darah lainnya. Dalam satu

milimeter darah terdapat kira-kira 4,5 – 6 juta eritrosit, oleh sebab itu darah berwarna

merah. Nilai normal eritrosit pria 4,5 – 5,5 juta /µL darah dan untuk wanita 4,0 – 5,0

juta /µL darah.

Hitung Kadar Eritrosit| 5

Page 6: Isi Eritrosit

II.5 Kelainan Eritrosit

Kelainan eritrosit dapat digolongkan menjadi :

1. Kelainan berdasarkan ukuran eritrosit

Ukuran normal eritrosit antara 6,2 – 8,2 Nm (normosit)

Kelainan berdasarkan ukuran:

a. Makrosit

Ukuran eritrosit yang lebih dari 8,2 Nm terjadi karena pematangan inti eritrosit tergangu, dijumpai pada defisiensi vitamin B12 atau asam folat. Penyebab lainnya adalah karena rangsangan eritropoietin yang berakibat meningkatnya sintesa hemoglobin dan meningkatkan pelepasan retikulosit ke dalam sirkulasi darah. Sel ini didapatkan pada anemia megaloblastik, penyakit hati menahun berupa thinmacrocytes dan pada keadaan dengan retikulositosis, seperti anemia hemolitik atau anemia paska pendarahan.

b. Mikrosit

Ukuran eritrosit yang kurang dari 6,2 Nm. Terjadi karena menurunnya sintesa hemoglobin yang disebabkan defisiensi besi, defeksintesa globulin, atau kelainan mitokondria yang mempengaruhi unsur hem dalam molekul hemoglobin. Sel ini didapatkan pada anemia hemolitik, anemia megaloblastik, dan pada anemia defisiensi besi.

c. Anisositosis

Pada kelainan ini tidak ditemukan suatu kelainan hematologic yang spesifik, keadaan ini ditandai dengan adanya eritrosit dengan ukuran yang tidak sama besar dalam sediaan apusan darah tepi (bermacam-macam ukuran). Sel ini didapatkan pada anemia mikrositik yang ada bersamaan anemia makrositik seperti pada anemia gizi.

Hitung Kadar Eritrosit| 6

Page 7: Isi Eritrosit

http://aianpramadhan.blogspot.com/2012/02/seputar-sel-darah-merah-eritrosit.html

2. Kelainan berdasarkan bentuk eritrosit

a. Ovalosit

Eritrosit yang berbentuk lonjong. Eritrosit memiliki sel dengan sumbu panjang kurang dari dua kali sumbu pendek. Evalosit ditemukan dengan kemungkinan bahwa pasien menderita kelainan yang diturunkan yang mempengaruhi sitoskelekton eritrosit misalnya ovalositosis herediter.

b. Sferosit

Sel yang berbentuk bulat atau mendekati bulat. Sferosit merupakan sel yang telah kehilangan sitosol yang setara. Karena kelainan dari sitoskelekton dan membarane eritrosit.

c. Schistocyte

Merupakan fragmen eritrosit berukuran kecil dan bentuknya tak teratur, berwarna lebih tua. Terjadi pada anemia hemolitik karena combusco reaksi penolakan pada transplantasi ginjal.

Hitung Kadar Eritrosit| 7

Page 8: Isi Eritrosit

d. Teardrop cells (dacroytes)

Berbentuk seperti buah pir. Terjadi ketika ada fibrosis sumsum tulang atau diseritropoesis berat dan juga dibeberapa anemia hemolitik, anemia megaloblastik, thalasemia mayor, myelofibrosi idiopati karena metastatis kersinoma atau infiltrasi myelofibrosis sumsum tulang lainnya.

e. Blister cells

Eritrosit yang terdapat lepuhan satu atau lebih berupa vakuola yang mudah pecah, bila pecah sel tersebut bisa menjadi keratosis dan fragmentosit. Terjadi pada anemia hemolitik mikroangiopati.

f. Acantocyte / Burr cells

Eritrosit mempunyai tonjolan satu atau lebih pada membrane dinding sel kaku. Terdapat duri – duri di permukaan membrane yang ukurannya bervariasi dan menyebabkan sensitif terhadap pengaruh dari dalam maupun luar sel. Terjadi pada sirosis hati yang disertai anemia hemolitik, hemangioma hati, hepatitis pada neonatal.

g. Sickle cells (Drepanocytes)

Eritrosit yang berbentuk sabit. Terjadi pada reaksi transfusi, sferositosis congenital, anemia sel sickle, anemia hemolitik.

h. Stomatocyte

Eritrosit berbentuk central pallor seperti mulut. Terjadi pada alkoholisme akut, sirosis alkoholik, defisiensi glutsthione, sferosis herediter, nukleosis infeksiosa, keganasan, thallasemia.

i. Target cells

Eritrosit yang bentuknya seperti tembak atau topi orang meksiko. Terjadi pada hemogfobinopati, anemia hemolitika, penyakit hati.

Hitung Kadar Eritrosit| 8

Page 9: Isi Eritrosit

http://aianpramadhan.blogspot.com/2012/02/seputar-sel-darah-merah-eritrosit.html

3. Kelainan berdasarkan warna eritrosit

a. Hipokromia

Penurunan warna eritrosit yaitu peningkatan diameter central pallor melebihi normal sehingga tampak lebih pucat. Terjadi pada anemia defisiensi besi, anemia sideroblastik, thallasemia dan pada infeksi menahun.

b. Anisokromasia

Adanya peningkatan variabilitas warna dari hipokrom dan normokrom. Anisokromasia umumnya menunjukan adanya perubahan kondisi seperti kekurangan zat besi dan anemia penyakit kronis.

c. Polikromasia

Eritrosit berwarna merah muda sampai biru. Terjadi pada anemia hemolitik, dan hemopoeisis ekstrameduler.

Hitung Kadar Eritrosit| 9

Page 10: Isi Eritrosit

II.6 Penet apa n Kadar Eritrosit

Untuk menghitung jumlah sel darah merah dalam darah dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu uji Red Blood Cell Count (RBC) yang menghitung jumlah total sel darah merah itu sendiri, uji Hemoglobin (Hb atau HGB), dan uji Hematokrit (HI atau HCT) yang mengukur persentase sel darah merah. Hasil uji yang menunjukan nilai Hb atau HI yang sangat rendah menunjukan bahwa orang tersebut mengalami anemia, yaitu sel-sel tubuh tidak mendapat pasokan oksigen yang cukup untuk keperluan metabolisme.

Elemen eritrosit yang umum diuji, yaitu:

1. Volume Eritrosit Rata-rata (VER) atau Mean Corpuscular Volume (MCV), yaitu mengukur volume rata-rata eritrosit. MCV berarti ukuran eritrosit di bawah ukuran normal. MCV yang besar dapat terjadi pada penderita HIV yang sedang mengalami pengobatan. MCV yang besar akan menampakan eritrosit berukuran besar dan berwarna merah muda. Hal ini menunjukan gejala anemia megaloblastik.

2. Lebar Eritrosit atau Red Blood Cell Distribution Width (RDW). Hasil uji ini dapat membantu jenis anemia dan kekurangan beberapa vitamin.

3. Hemoglobin Eritrosit Rata-rata (HER) atau Mean Corpuscular Hemoglobin (MCH) dan Konsentrasi Hemoglobin Eritrosit Rata-rata (KHER) atau Mean Corpuscular Hemoglobin Concentration (MCHC), yaitu jumlah dan tingkat kepekatan Hemoglobin dalam darah. MCH dihitung dengan membagi jumlah Hemoglobin total dengan jumlah eritrosit total.

Cara menghitung jumlah eritrosit :

» Prinsip “ Darah diencerkan dalam larutan isotonis untuk memudahkan menghitung eritrosit dan mencegah hemolisis “.

Larutan pengencer yang digunakan:

1. Larutan hayem, terdiri dari:

- Natrum sulfat 5 g

- Natrium chloride 0,5 g

- Mercury chloride 0,5 g

Hitung Kadar Eritrosit| 10

Page 11: Isi Eritrosit

- Aquadest ad 200ml

2. Larutan Gowers, terdiri dari:

- Natrium sulfat 12,5 g

- Asam asetat glacial 33,3 ml

- Aquadest ad 200ml

Cara menghitung:

1. Mengisi pipet eritrosit

Darah dihisap sampai garis tanda 0,5 dan larutan pengencer sampai tanda 101

2. Mengisi kamar hitung

3. Menghitung jumlah sel dengan menggunakan mikroskop pembesaran sedang atau 40x

4. Hitunglah semua eritrosit yang terdapat dalam 5 bidang yang tersusun dari 16 bidang kecil.

Nilai normal jumlah eritrosit:

Laki-laki : 4,5 – 5,5 juta / µL darah

Perempuan : 4,0 – 5,0 juta / µL darah

Kesalahan-kesalahan pada hitung eritrosit yaitu pada menghitung jumlah eritrosit memakai lensa objektif kecil yaitu pembesaran 10x, sehingga sangat tidak teliti hasilnya.

Akibat eritrosit yang berlebih dan kekurangan eritrosit :

a. Penurunan eritrosit

- Kehilangan darah (pendarahan)

Hitung Kadar Eritrosit| 11

Page 12: Isi Eritrosit

- Anemia

- Infeksi kronis

- Leukimia, dan hidrasi berlebihan

b. Peningkatan eritrosit

- Polistemia

- Hemokonsentrasi

- Dehidrasi , dan penyakit kardiovaskuler

BAB III

METODELOGI

III.1 Alat dan Bahan

» Alat :

1. Hemositometer atau haemocytometer, terdiri dari :

Kamar hitung

Kamar hitung yang banyak digunakan adalah improved Neubauer. Gambar detail dari kamar hitung dapat Anda lihat pada gambar.

Pipet

Pipet yang digunakan adalah pipet Thoma untuk mengencerkan eritrosit, terdiri atas pipa kapiler yang bergaris bagi dan membesar pada salah satu ujung membentuk bola. Di dalam bola terdapat sebutir kaca merah.

Hitung Kadar Eritrosit| 12

Page 13: Isi Eritrosit

http://www.sodiycxacun.web.id/2010/08/haemocytometer.html

2. Lanset steril

3. Objek glass

4. Kapas

5. Cawan petri

6. Spuit

7. Mikroskop

» Bahan :

1. Darah manusia

2. Aquadest

3. Alkohol

4. Larutan Hayem

III.2 Cara Kerja

1) Darah diencerkan dalam pipa eritrosit lalu dimasukkan ke dalam kamar hitung. Pengencer yang digunakan adalah larutan Hayem. Langkah-langkah pemeriksaan yang diterapkan adalah:

Hisap darah kapiler sampai tanda 0,5 Hapus kelebihan darah di ujung pipet Masukkan ujung pipet ke dalam larutan Hayem dengan sudut 45o,

tahan agar tetap di tanda 0,5. Isap larutan Hayem hingga mencapai tanda 101. Jangan sampai ada gelembung udara.

Hitung Kadar Eritrosit| 13

Page 14: Isi Eritrosit

Tutup ujung pipet dengan ujung jari lalu lepaskan karet penghisap Kocok 15-30 detik Letakkan kamar hitung dengan penutup terpasang secara horizontal di

atas meja. Buang semua cairan di batang kapiler (3-4 tetes) dan cepat sentuhkan

ujung pipet ke kamar hitung dengan menyinggung pinggir kaca penutup dengan sudut 30o. Biarkan kamar hitung terisi cairan dengan daya kapilaritas.

Gunakan lensa obyektif mikroskop dengan pembesaran 40 kali, fokus dirahkan ke garis-garis bagi dalam bidang besar yang tengah.

Hitunglah eritrosit di 5 bidang sedang yang masing-masing tersusun atas 16 bidang kecil, dari kiri atas ke kanan, ke bawah lalu ke kiri, ke bawah lalu ke kiri dan seterusnya. Untuk sel-sel pada garis, yang dihitung adalah pada garis kiri dan atas.

2) Kesalahan-kesalahan pada tindakan menghitung eritrosit pada umumnya sama

seperti yang telah diterangkan pada satu tindakan menghitung leukosit.

Satu kesalahan khusus yang sering dibuat ialah menghitung jumlah eritrosit

memakai lensa objektif kecil, sehingga kesalahan jadi lebih besar.

III.3 Penghitungan jumlah Eritrosit

Jumlah Eritrosit (/µL darah) = n x Fp

Vb

Vb = 80 x P x L x T

= 80 x 1/20 x 1/20 x 0,1

Hitung Kadar Eritrosit| 14

Page 15: Isi Eritrosit

= 0,02 µL darah

Fp = 100

volume eritrosit yangdiambil

Keterangan :

n = Jumlah eritrosit (sel darah merah) yang dihitung pada kamar hitung

Fp = Faktor pengenceran

Vb = Volume bidang yang dihitung

Hitung Kadar Eritrosit| 15

Page 16: Isi Eritrosit

Penghitungan lekosit dan eritrosit: Lingkaran besar: Daerah penghitungan Lekosit

Lingkaran kecil: Daerah penghitungan Eritrosit

Hitung Kadar Eritrosit| 16

Page 17: Isi Eritrosit

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1 Hasil

Kelompok Nama Mahasiswa Kadar Eritrosit

(juta/µL darah)

I Riki. S 3,18 juta/µL darah

II Rizal. Z 3,97 juta/µL darah

III Nurul. A 0,46 juta/µL darah

IV Fandi.F 5,12 juta/µL darah

V M.Fuad 3,07 juta/µL darah

Perhitungan :

Vb = 80 x 1/20 x 1/20 x 0,1 = 0,02 µL/darah

Fp = 100/0,5 = 200

Kelompok I

Jumlah Eritrosit (/µL darah) = n x Fp

Vb

= 318 x 200

0,02 = 3,18 juta/µL darah

Kelompok II

Jumlah Eritrosit (/µL darah) = n x Fp

Vb

= 397 x200

0,02 = 3,97 juta/µL darah

Kelompok III

Jumlah Eritrosit (/µL darah) = n x Fp

Vb

Hitung Kadar Eritrosit| 17

Page 18: Isi Eritrosit

= 46 x 200

0,02 = 0,46 juta/µL darah

Kelompok IV

Jumlah Eritrosit (/µL darah) = n x Fp

Vb

= 512 x 200

0,02 = 5,12 juta/µL darah

Kelompok V

Jumlah Eritrosit (/µL darah) = n x Fp

Vb

= 307 x200

0,02 = 3,07juta/µL darah

IV.2 Pembahasan

Sel darah merah adalah sel darah yang tidak memiliki inti, berbentuk bulat

pipih dan cekung pada bagian tengahnya, tidak dapat menembus dinding kapiler

darah berwarna kekuning-kuningan. Pada orang dewasa sel darah merah berjumlah 5

juta /milimeter kubik darah pada laki-laki dan 4 juta / milimeter kubik darah pada

perempuan. Pada orang dewasa sel darah merah dibentuk dalam hati dan limfa.

Setelah berumur 120 hari, sel darah merah akan mati dan diubah menjadi bilirubin

atau zat warna empedu. Eritrosit berfungsi membawa oksigen ke jaringan-jaringan

tubuh lewat darah. Untuk menghitung jumlah sel darah merah dalam darah dapat

dilakukan dengan tiga cara, yaitu Uji Red Blood Cell Count (RBCL: menghitung

jumlah total sel darah merah), Uji Hemoglobin (HB atau HGB), dan Uji Hematokrit

(HI yang menghitung persentase sel darah merah).

Pada praktikum Hitung Jumlah Eritrosit dalam darah kali ini yaitu, dengan

menggunakan alat Hemositometer atau haemocytometer. Hemocytometers sering

digunakan untuk menghitung sel-sel darah, organel dalam sel, sel-sel darah dalam

cairan tulang punggung ke otak setelah melakukan tusukan lumbal, atau jenis sel lain

Hitung Kadar Eritrosit| 18

Page 19: Isi Eritrosit

di suspensi. Haemocytometer terdiri dari sebuah slide mikroskop kaca tebal dengan

lekukan persegi panjang yang menciptakan sebuah kamar hitung dan pipet thoma.

Pertama-tama darah diambil adalah darah kapiler. Usapkan darah yang pertama kali

keluar, kemudian darah selanjutnya yang keluar dihisap dengan pipet thoma sebanyak

0,5ml, kemudian tambahkan dengan Reagen hayem dengan cara menghisapnya

dengan pipet thoma sampai batas 101, lalu kocok pipet thoma sampai Reagen hayem

dan sampel darah tercampur homogen. Kemudian teteskan dalam kamar hitung dan

amati dalam mikroskop.

Rumus menghitung Eritrosit:

Jumlah Eritrosit (/µL darah) = n x Fp

Vb

Vb = 80 x P x L x T

= 80 x 1/20 x 1/20 x 0,1

= 0,02 µL darah

Fp = 100

volume eritrosit yangdiambil

Dari hasil praktikum ini, didapatkan data kelompok I Riki.S dengan jumlah kadar

eritrosit 3,18 juta/µL darah, kelompok II Rizal.Z dengan jumlah kadar eritrosit 3,97

juta/µL darah, kelompok III Nurul.A dengan jumlah kadar eritrosit 0,46 juta/µL

darah, kelompok IV Fandi.F dengan jumlah kadar eritrosit 5,12 juta/µL darah dan

kelompok V M.Fuad dengan jumlah kadar eritosit 3,07 juta/µL darah. Nilai kadar

eritrosit normal, pria 4,5 - 5,5 juta/µL darah dan wanita 4,0 – 5,0 juta/µL darah.

Berdasarkan data yang diperoleh, maka yang memiliki jumlah eritrosit normal adalah

sampel dari kelompok IV Fandi.F dengan jumlah kadar eritrosit 5,12 juta/µL darah.

Sedangkan sampel lainnya memiliki jumlah kadar eritrosit di bawah normal. Hal ini

mungkin disebabkan oleh beberapa hal seperti kondisi praktikan atau dapat di

akibatkan karena darah pada saat pengocokan tidak tercampur homogen, sehingga

saat diamati hasilnya kurang sempurna.

Hitung Kadar Eritrosit| 19

Page 20: Isi Eritrosit

BAB V

PENUTUP

V.1 Kesimpulan

Eritrosit atau sel darah merah merupakan bagian utama dari sel-sel darah.

Eritrosit mempunyai bentuk bikonkaf, seperti cakram dan tidak berinti. Warna

eritrosit kekuning-kuningan dan dapat berwarna merah karena dalam sitoplasmanya

terdapat pigmen warna merah berupa hemoglobin. Masa hidup eritrosit hanya sekitar

120 hari atau 4 bulan, kemudian dirombak di dalam hati dan limfa. Fungsi utama

eritrosit adalah untuk pertukaran gas yang membawa oksigen dari paru menuju ke

jaringan tubuh dan membawa oksigen dari paru menuju ke jaringan tubuh dan

membawa karbondioksida (CO2) dari jaringan tubuh ke paru.

Untuk Hitung Jumlah Eritrosit dalam darah kali ini yaitu, dengan

menggunakan alat Haemocytometer. Cara perhitungan ini kurang maximal karena

tingkat ketelitian yang rendah. Nilai kadar eritrosit normal, pria 4,5 - 5,5 juta/µL

darah dan wanita 4,0 – 5,0 juta/µL darah.

Dari hasil praktikum didapatkan hasil hanya satu sampel kelompok IV yang

memiliki jumlah kadar eritrosit normal 5,12 juta/µL darah. Sedangkan sampel lainnya

memiliki jumlah kadar eritrosit di bawah normal. Hal ini mungkin disebabkan oleh

beberapa hal seperti kondisi praktikan atau dapat di akibatkan karena darah pada saat

pengocokan tidak tercampur homogen, sehingga saat diamati hasilnya kurang

Hitung Kadar Eritrosit| 20

Page 21: Isi Eritrosit

sempurna. Jumlah kadar Eritrosit di bawah normal biasanya dikenal dengan anemia

sedangkan jumlah kadar Eritrosit di atas normal dikenal dengan polistemia.

Hitung Kadar Eritrosit| 21