Isi Eritrosit
-
Upload
toshio-bidam -
Category
Documents
-
view
534 -
download
7
Embed Size (px)
Transcript of Isi Eritrosit

BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Darah mengandung sel-sel darah yang dibagi dalam 3 kelompok yaitu sel
darah merah atau eritrosit, sel darah putih atau leukosit dan keping-keping darah atau
thrombosit. Salah satu fungsi darah di dalam tubuh adalah sebagai alat transportasi.
Di dalam tubuh darah berperan dalam transport oksigen, karbon dioksida, zat
makanan, metabolit-metabolit yang tidak diperlukan, mengatur suhu tubuh normal,
mempertahankan keseimbangan asam basa, mengatur keseimbangan air, mengatasi
infeksi, transport hormone untuk metabolisme dan transport metabolit-metabolit antar
jaringan. Jumlah darah dalam tubuh sekitar 5-7 % dari berat badan. Pada wanita
angka ini sedikit lebih rendah. Plasma terdiri dari 91-92% adalah air dan sisanya
merupakan zat-zat yang larut didalamnya berupa protein, enzim, hormon, vitamin,
lipid, asam amino, dsb. Plasma darah ini merupakan sistem transport yang melayani
semua sel melalui medium cairan ekstraselular.
Eritrosit merupakan bagian utama dari sel-sel darah. Tiap-tiap sel darah merah
mengandung 200 juta molekul hemoglobin. Fungsi utama eritrosit adalah untuk
pertukaran gas yang membawa oksigen dari paru menuju ke jaringan tubuh dan
membawa karbondioksida (CO2) dari jaringan tubuh ke paru. Eritrosit tidak
mempunyai inti sel tetapi mengandung beberapa organel dalam sitoplasma.
Sitoplasma dalam hemoglobin yang mengandung zat besi (Fe) sehingga dapat
mengikat oksigen. Konsentrasi pada pria lebih besar dari pada wanita. Untuk
menghitung jumlah sel darah digunakan alat hemocytometer, pipet pengencer untuk
sel darah merah dan pipet pengencer untuk sel darah putih. Skala untuk pipet
pengencer sel darah merah 0-0,5-1-101 sedangkan sel darah putih berskala 0-0.5-1-
11.
Hitung Kadar Eritrosit| 1

I.2 Tujuan Makalah
» Mengetahui Pengertian Eritrosit
» Mengetahui Pembentukan Eritrosit
» Mengetahui Masa Hidup Eritrosit
» Nilai Normal Eritrosit
» Mengetahui Kelainan Eritrosit
» Melakukan Hitung jumlah Eritrosit dengan menggunakan kamar hitung, pipet
thoma dan mikroskop.
Hitung Kadar Eritrosit| 2

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Definisi Eritrosit
Sel darah merah atau yang juga disebut sebagai eritrosit berasal dari Bahasa Yunani, yaitu erythros berarti merah dan kytos yang berarti selubung/sel) adalah jenis sel darah yang paling banyak dan memiliki fungsi utama untuk mengangkut hemoglobin, dan seterusnya membawa oksigen dari paru-paru menuju jaringan. Bagian dalam eritrosit terdiri dari hemoglobin, sebuah biomolekul yang dapat mengikat oksigen. Hemoglobin akan mengambil oksigen dari paru-paru, dan oksigen akan dilepaskan saat eritrosit melewati pembuluh kapiler. Warna merah sel darah merah sendiri berasal dari warna hemoglobin yang unsur pembuatnya adalah zat besi.
Sumber gambar: www.sentra-edukasi.com
Eritrosit tidak mempunyai inti sel tetapi mengandung beberapa organel dalam sitoplasma. Sitoplasma dalam eritrosit berisi hemoglobin yang mengandung zat besi (Fe) sehingga dapat mengikat oksigen. Eritrosit berbentuk bikonkaf dan berdiameter 7 – 8 mikron. Bentuk bikonkaf tersebut menyebabkan eritrosit bersifat fleksibel sehingga dapat melewati pembuluh darah yang sangat kecildengan baik. Bentuk eritrosit pada mikroskop biasanya tampak bulat berwaran merah dan dibagian tengahnya tampak lebih pucat, atau disebut (central pallor) diameter 1/3 dari keseluruhan diameter eritrosit. Eritrosit paling banyak diantara sel – sel darah lainnya. Dalam satu milimeter darah terdapat kira – kira 4,5 – 6 juta eritrosit, oleh sebab itu darah berwarna merah.
Hitung Kadar Eritrosit| 3

Eritrosit normal berukuran 6 – 8 Nm atau 80 – 100 fL(femloliter). Bila MCV kurang dari 80 fL disebut (mikrositik) dan jika lebih dari 100 fL disebut (makrositik).
II.2 Pembentukan Eritrosit
Dalam minggu-minggu pertama kehidupan embrio, sel-sel darah merah primitif yang berinti diproduksi dalam yolk sac. Selama pertengahan trimester masa gestasi, hati dianggap sebagai organ utama untuk melakukan produksi sel-sel darah merah, walaupun terdapat juga sel-sel darah merah dalam jumlah cukup banyak yang diproduksi dalam limpa dan limfonodus. Lalu selama bulan terakhir kehamilan dan sesudah lahir, sel-sel darah merah hanya dihasilkan oleh sumsum tulang. Pada dasarnya sumsum tulang dari semua tulang menghasilkan sel darah merah sampai seseorang berusia 5 tahun. Tetapi, sumsum dari tulang panjang, kecuali bagian proksimal humerus dan tibia menjadi sangat berlemak dan tidak memproduksi sel-sel darah merah setelah kurang lebih berusia 20 tahun. Setelah usia ini, kebanyakan sel darah merah dihasilkan dalam sumsum tulang membranosa seperti verebrata sternum, iga dan ilium. Bahkan dalam tulang-tulang ini, sumsum menjadi kurang produktif sesuai dengan bertambahnya usia.
Sumber Gambar: http://alfaatihwalkhaatim.blogspot.com/2010/01/kenali-darah-anda.html
Hitung Kadar Eritrosit| 4

Eritrosit dibentuk dalam sumsum merah tulang pipih, misalnya di tulang dada, tulang selangka, dan di dalam ruas-ruas tulang belakang. Pembentukannya terjadi selama tujuh hari. Pada awalnya eritrosit mempunyai inti, kemudian inti lenyap dan hemoglobin terbentuk. Setelah hemoglobin terbentuk, eritrosit dilepas dari tempat pembentukannya dan masuk ke dalam sirkulasi darah. Eritrosit dalam tubuh dapat berkurang karena luka sehingga mengeluarkan banyak darah atau karena penyakit, seperti malaria dan demam berdarah. Keadaan seperti ini dapat mengganggu pembentukan eritrosit
II.3 Masa Hidup Eritrosit
Dalam keadaan normal, sel darah merah atau eritrosit mempunyai waktu
hidup 120 hari atau 4 bulan di dalam sirkulasi darah, Jika menjadi tua, sel darah
merah akan mudah sekali hancur atau robek sewaktu sel ini melalui kapiler terutama
sewaktu melalui limpa. Sebagian hemoglobin diubah menjadi bilirubin dan
biliverdin, yaitu pigmen biru yang memberi warna empedu. Zat besi hasil penguraian
hemoglobin dikirim ke hati dan limpa, selanjutnya digunakan untuk membentuk
eritrosit baru. Kira-kira setiap hari ada 200.000 eritrosit yang dibentuk dan dirombak.
Jumlah ini kurang dari 1% dari jumlah eritrosit secara keseluruhan.
Penghancuran sel darah merah bisa dipengaruhi oleh faktor intrinsik seperti
genetik, kelainan membran, glikolisis, enzim, dan hemoglobinopati, sedangkan faktor
ekstrinsik: gangguan sistem imun, keracunan obat, infeksi seperti akibat plasmodium.
Jika suatu penyakit menghancurkan sel darah merah sebelum waktunya (hemolisis),
sumsum tulang berusaha menggantinya dengan mempercepat pembentukan sel darah
merah yang baru, sampai 10 kali kecepatan normal. Jika penghancuran sel darah
merah melebihi pembentukannya, maka akan terjadi anemia hemolitik.
(Guyton&Hall Fisiologi Kedokteran Edisi 9 :61).
II.4 Nilai Normal Eritrosit
Eritrosit berjumlah paling banyak diantara sel-sel darah lainnya. Dalam satu
milimeter darah terdapat kira-kira 4,5 – 6 juta eritrosit, oleh sebab itu darah berwarna
merah. Nilai normal eritrosit pria 4,5 – 5,5 juta /µL darah dan untuk wanita 4,0 – 5,0
juta /µL darah.
Hitung Kadar Eritrosit| 5

II.5 Kelainan Eritrosit
Kelainan eritrosit dapat digolongkan menjadi :
1. Kelainan berdasarkan ukuran eritrosit
Ukuran normal eritrosit antara 6,2 – 8,2 Nm (normosit)
Kelainan berdasarkan ukuran:
a. Makrosit
Ukuran eritrosit yang lebih dari 8,2 Nm terjadi karena pematangan inti eritrosit tergangu, dijumpai pada defisiensi vitamin B12 atau asam folat. Penyebab lainnya adalah karena rangsangan eritropoietin yang berakibat meningkatnya sintesa hemoglobin dan meningkatkan pelepasan retikulosit ke dalam sirkulasi darah. Sel ini didapatkan pada anemia megaloblastik, penyakit hati menahun berupa thinmacrocytes dan pada keadaan dengan retikulositosis, seperti anemia hemolitik atau anemia paska pendarahan.
b. Mikrosit
Ukuran eritrosit yang kurang dari 6,2 Nm. Terjadi karena menurunnya sintesa hemoglobin yang disebabkan defisiensi besi, defeksintesa globulin, atau kelainan mitokondria yang mempengaruhi unsur hem dalam molekul hemoglobin. Sel ini didapatkan pada anemia hemolitik, anemia megaloblastik, dan pada anemia defisiensi besi.
c. Anisositosis
Pada kelainan ini tidak ditemukan suatu kelainan hematologic yang spesifik, keadaan ini ditandai dengan adanya eritrosit dengan ukuran yang tidak sama besar dalam sediaan apusan darah tepi (bermacam-macam ukuran). Sel ini didapatkan pada anemia mikrositik yang ada bersamaan anemia makrositik seperti pada anemia gizi.
Hitung Kadar Eritrosit| 6

http://aianpramadhan.blogspot.com/2012/02/seputar-sel-darah-merah-eritrosit.html
2. Kelainan berdasarkan bentuk eritrosit
a. Ovalosit
Eritrosit yang berbentuk lonjong. Eritrosit memiliki sel dengan sumbu panjang kurang dari dua kali sumbu pendek. Evalosit ditemukan dengan kemungkinan bahwa pasien menderita kelainan yang diturunkan yang mempengaruhi sitoskelekton eritrosit misalnya ovalositosis herediter.
b. Sferosit
Sel yang berbentuk bulat atau mendekati bulat. Sferosit merupakan sel yang telah kehilangan sitosol yang setara. Karena kelainan dari sitoskelekton dan membarane eritrosit.
c. Schistocyte
Merupakan fragmen eritrosit berukuran kecil dan bentuknya tak teratur, berwarna lebih tua. Terjadi pada anemia hemolitik karena combusco reaksi penolakan pada transplantasi ginjal.
Hitung Kadar Eritrosit| 7

d. Teardrop cells (dacroytes)
Berbentuk seperti buah pir. Terjadi ketika ada fibrosis sumsum tulang atau diseritropoesis berat dan juga dibeberapa anemia hemolitik, anemia megaloblastik, thalasemia mayor, myelofibrosi idiopati karena metastatis kersinoma atau infiltrasi myelofibrosis sumsum tulang lainnya.
e. Blister cells
Eritrosit yang terdapat lepuhan satu atau lebih berupa vakuola yang mudah pecah, bila pecah sel tersebut bisa menjadi keratosis dan fragmentosit. Terjadi pada anemia hemolitik mikroangiopati.
f. Acantocyte / Burr cells
Eritrosit mempunyai tonjolan satu atau lebih pada membrane dinding sel kaku. Terdapat duri – duri di permukaan membrane yang ukurannya bervariasi dan menyebabkan sensitif terhadap pengaruh dari dalam maupun luar sel. Terjadi pada sirosis hati yang disertai anemia hemolitik, hemangioma hati, hepatitis pada neonatal.
g. Sickle cells (Drepanocytes)
Eritrosit yang berbentuk sabit. Terjadi pada reaksi transfusi, sferositosis congenital, anemia sel sickle, anemia hemolitik.
h. Stomatocyte
Eritrosit berbentuk central pallor seperti mulut. Terjadi pada alkoholisme akut, sirosis alkoholik, defisiensi glutsthione, sferosis herediter, nukleosis infeksiosa, keganasan, thallasemia.
i. Target cells
Eritrosit yang bentuknya seperti tembak atau topi orang meksiko. Terjadi pada hemogfobinopati, anemia hemolitika, penyakit hati.
Hitung Kadar Eritrosit| 8

http://aianpramadhan.blogspot.com/2012/02/seputar-sel-darah-merah-eritrosit.html
3. Kelainan berdasarkan warna eritrosit
a. Hipokromia
Penurunan warna eritrosit yaitu peningkatan diameter central pallor melebihi normal sehingga tampak lebih pucat. Terjadi pada anemia defisiensi besi, anemia sideroblastik, thallasemia dan pada infeksi menahun.
b. Anisokromasia
Adanya peningkatan variabilitas warna dari hipokrom dan normokrom. Anisokromasia umumnya menunjukan adanya perubahan kondisi seperti kekurangan zat besi dan anemia penyakit kronis.
c. Polikromasia
Eritrosit berwarna merah muda sampai biru. Terjadi pada anemia hemolitik, dan hemopoeisis ekstrameduler.
Hitung Kadar Eritrosit| 9

II.6 Penet apa n Kadar Eritrosit
Untuk menghitung jumlah sel darah merah dalam darah dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu uji Red Blood Cell Count (RBC) yang menghitung jumlah total sel darah merah itu sendiri, uji Hemoglobin (Hb atau HGB), dan uji Hematokrit (HI atau HCT) yang mengukur persentase sel darah merah. Hasil uji yang menunjukan nilai Hb atau HI yang sangat rendah menunjukan bahwa orang tersebut mengalami anemia, yaitu sel-sel tubuh tidak mendapat pasokan oksigen yang cukup untuk keperluan metabolisme.
Elemen eritrosit yang umum diuji, yaitu:
1. Volume Eritrosit Rata-rata (VER) atau Mean Corpuscular Volume (MCV), yaitu mengukur volume rata-rata eritrosit. MCV berarti ukuran eritrosit di bawah ukuran normal. MCV yang besar dapat terjadi pada penderita HIV yang sedang mengalami pengobatan. MCV yang besar akan menampakan eritrosit berukuran besar dan berwarna merah muda. Hal ini menunjukan gejala anemia megaloblastik.
2. Lebar Eritrosit atau Red Blood Cell Distribution Width (RDW). Hasil uji ini dapat membantu jenis anemia dan kekurangan beberapa vitamin.
3. Hemoglobin Eritrosit Rata-rata (HER) atau Mean Corpuscular Hemoglobin (MCH) dan Konsentrasi Hemoglobin Eritrosit Rata-rata (KHER) atau Mean Corpuscular Hemoglobin Concentration (MCHC), yaitu jumlah dan tingkat kepekatan Hemoglobin dalam darah. MCH dihitung dengan membagi jumlah Hemoglobin total dengan jumlah eritrosit total.
Cara menghitung jumlah eritrosit :
» Prinsip “ Darah diencerkan dalam larutan isotonis untuk memudahkan menghitung eritrosit dan mencegah hemolisis “.
Larutan pengencer yang digunakan:
1. Larutan hayem, terdiri dari:
- Natrum sulfat 5 g
- Natrium chloride 0,5 g
- Mercury chloride 0,5 g
Hitung Kadar Eritrosit| 10

- Aquadest ad 200ml
2. Larutan Gowers, terdiri dari:
- Natrium sulfat 12,5 g
- Asam asetat glacial 33,3 ml
- Aquadest ad 200ml
Cara menghitung:
1. Mengisi pipet eritrosit
Darah dihisap sampai garis tanda 0,5 dan larutan pengencer sampai tanda 101
2. Mengisi kamar hitung
3. Menghitung jumlah sel dengan menggunakan mikroskop pembesaran sedang atau 40x
4. Hitunglah semua eritrosit yang terdapat dalam 5 bidang yang tersusun dari 16 bidang kecil.
Nilai normal jumlah eritrosit:
Laki-laki : 4,5 – 5,5 juta / µL darah
Perempuan : 4,0 – 5,0 juta / µL darah
Kesalahan-kesalahan pada hitung eritrosit yaitu pada menghitung jumlah eritrosit memakai lensa objektif kecil yaitu pembesaran 10x, sehingga sangat tidak teliti hasilnya.
Akibat eritrosit yang berlebih dan kekurangan eritrosit :
a. Penurunan eritrosit
- Kehilangan darah (pendarahan)
Hitung Kadar Eritrosit| 11

- Anemia
- Infeksi kronis
- Leukimia, dan hidrasi berlebihan
b. Peningkatan eritrosit
- Polistemia
- Hemokonsentrasi
- Dehidrasi , dan penyakit kardiovaskuler
BAB III
METODELOGI
III.1 Alat dan Bahan
» Alat :
1. Hemositometer atau haemocytometer, terdiri dari :
Kamar hitung
Kamar hitung yang banyak digunakan adalah improved Neubauer. Gambar detail dari kamar hitung dapat Anda lihat pada gambar.
Pipet
Pipet yang digunakan adalah pipet Thoma untuk mengencerkan eritrosit, terdiri atas pipa kapiler yang bergaris bagi dan membesar pada salah satu ujung membentuk bola. Di dalam bola terdapat sebutir kaca merah.
Hitung Kadar Eritrosit| 12

http://www.sodiycxacun.web.id/2010/08/haemocytometer.html
2. Lanset steril
3. Objek glass
4. Kapas
5. Cawan petri
6. Spuit
7. Mikroskop
» Bahan :
1. Darah manusia
2. Aquadest
3. Alkohol
4. Larutan Hayem
III.2 Cara Kerja
1) Darah diencerkan dalam pipa eritrosit lalu dimasukkan ke dalam kamar hitung. Pengencer yang digunakan adalah larutan Hayem. Langkah-langkah pemeriksaan yang diterapkan adalah:
Hisap darah kapiler sampai tanda 0,5 Hapus kelebihan darah di ujung pipet Masukkan ujung pipet ke dalam larutan Hayem dengan sudut 45o,
tahan agar tetap di tanda 0,5. Isap larutan Hayem hingga mencapai tanda 101. Jangan sampai ada gelembung udara.
Hitung Kadar Eritrosit| 13

Tutup ujung pipet dengan ujung jari lalu lepaskan karet penghisap Kocok 15-30 detik Letakkan kamar hitung dengan penutup terpasang secara horizontal di
atas meja. Buang semua cairan di batang kapiler (3-4 tetes) dan cepat sentuhkan
ujung pipet ke kamar hitung dengan menyinggung pinggir kaca penutup dengan sudut 30o. Biarkan kamar hitung terisi cairan dengan daya kapilaritas.
Gunakan lensa obyektif mikroskop dengan pembesaran 40 kali, fokus dirahkan ke garis-garis bagi dalam bidang besar yang tengah.
Hitunglah eritrosit di 5 bidang sedang yang masing-masing tersusun atas 16 bidang kecil, dari kiri atas ke kanan, ke bawah lalu ke kiri, ke bawah lalu ke kiri dan seterusnya. Untuk sel-sel pada garis, yang dihitung adalah pada garis kiri dan atas.
2) Kesalahan-kesalahan pada tindakan menghitung eritrosit pada umumnya sama
seperti yang telah diterangkan pada satu tindakan menghitung leukosit.
Satu kesalahan khusus yang sering dibuat ialah menghitung jumlah eritrosit
memakai lensa objektif kecil, sehingga kesalahan jadi lebih besar.
III.3 Penghitungan jumlah Eritrosit
Jumlah Eritrosit (/µL darah) = n x Fp
Vb
Vb = 80 x P x L x T
= 80 x 1/20 x 1/20 x 0,1
Hitung Kadar Eritrosit| 14

= 0,02 µL darah
Fp = 100
volume eritrosit yangdiambil
Keterangan :
n = Jumlah eritrosit (sel darah merah) yang dihitung pada kamar hitung
Fp = Faktor pengenceran
Vb = Volume bidang yang dihitung
Hitung Kadar Eritrosit| 15

Penghitungan lekosit dan eritrosit: Lingkaran besar: Daerah penghitungan Lekosit
Lingkaran kecil: Daerah penghitungan Eritrosit
Hitung Kadar Eritrosit| 16

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.1 Hasil
Kelompok Nama Mahasiswa Kadar Eritrosit
(juta/µL darah)
I Riki. S 3,18 juta/µL darah
II Rizal. Z 3,97 juta/µL darah
III Nurul. A 0,46 juta/µL darah
IV Fandi.F 5,12 juta/µL darah
V M.Fuad 3,07 juta/µL darah
Perhitungan :
Vb = 80 x 1/20 x 1/20 x 0,1 = 0,02 µL/darah
Fp = 100/0,5 = 200
Kelompok I
Jumlah Eritrosit (/µL darah) = n x Fp
Vb
= 318 x 200
0,02 = 3,18 juta/µL darah
Kelompok II
Jumlah Eritrosit (/µL darah) = n x Fp
Vb
= 397 x200
0,02 = 3,97 juta/µL darah
Kelompok III
Jumlah Eritrosit (/µL darah) = n x Fp
Vb
Hitung Kadar Eritrosit| 17

= 46 x 200
0,02 = 0,46 juta/µL darah
Kelompok IV
Jumlah Eritrosit (/µL darah) = n x Fp
Vb
= 512 x 200
0,02 = 5,12 juta/µL darah
Kelompok V
Jumlah Eritrosit (/µL darah) = n x Fp
Vb
= 307 x200
0,02 = 3,07juta/µL darah
IV.2 Pembahasan
Sel darah merah adalah sel darah yang tidak memiliki inti, berbentuk bulat
pipih dan cekung pada bagian tengahnya, tidak dapat menembus dinding kapiler
darah berwarna kekuning-kuningan. Pada orang dewasa sel darah merah berjumlah 5
juta /milimeter kubik darah pada laki-laki dan 4 juta / milimeter kubik darah pada
perempuan. Pada orang dewasa sel darah merah dibentuk dalam hati dan limfa.
Setelah berumur 120 hari, sel darah merah akan mati dan diubah menjadi bilirubin
atau zat warna empedu. Eritrosit berfungsi membawa oksigen ke jaringan-jaringan
tubuh lewat darah. Untuk menghitung jumlah sel darah merah dalam darah dapat
dilakukan dengan tiga cara, yaitu Uji Red Blood Cell Count (RBCL: menghitung
jumlah total sel darah merah), Uji Hemoglobin (HB atau HGB), dan Uji Hematokrit
(HI yang menghitung persentase sel darah merah).
Pada praktikum Hitung Jumlah Eritrosit dalam darah kali ini yaitu, dengan
menggunakan alat Hemositometer atau haemocytometer. Hemocytometers sering
digunakan untuk menghitung sel-sel darah, organel dalam sel, sel-sel darah dalam
cairan tulang punggung ke otak setelah melakukan tusukan lumbal, atau jenis sel lain
Hitung Kadar Eritrosit| 18

di suspensi. Haemocytometer terdiri dari sebuah slide mikroskop kaca tebal dengan
lekukan persegi panjang yang menciptakan sebuah kamar hitung dan pipet thoma.
Pertama-tama darah diambil adalah darah kapiler. Usapkan darah yang pertama kali
keluar, kemudian darah selanjutnya yang keluar dihisap dengan pipet thoma sebanyak
0,5ml, kemudian tambahkan dengan Reagen hayem dengan cara menghisapnya
dengan pipet thoma sampai batas 101, lalu kocok pipet thoma sampai Reagen hayem
dan sampel darah tercampur homogen. Kemudian teteskan dalam kamar hitung dan
amati dalam mikroskop.
Rumus menghitung Eritrosit:
Jumlah Eritrosit (/µL darah) = n x Fp
Vb
Vb = 80 x P x L x T
= 80 x 1/20 x 1/20 x 0,1
= 0,02 µL darah
Fp = 100
volume eritrosit yangdiambil
Dari hasil praktikum ini, didapatkan data kelompok I Riki.S dengan jumlah kadar
eritrosit 3,18 juta/µL darah, kelompok II Rizal.Z dengan jumlah kadar eritrosit 3,97
juta/µL darah, kelompok III Nurul.A dengan jumlah kadar eritrosit 0,46 juta/µL
darah, kelompok IV Fandi.F dengan jumlah kadar eritrosit 5,12 juta/µL darah dan
kelompok V M.Fuad dengan jumlah kadar eritosit 3,07 juta/µL darah. Nilai kadar
eritrosit normal, pria 4,5 - 5,5 juta/µL darah dan wanita 4,0 – 5,0 juta/µL darah.
Berdasarkan data yang diperoleh, maka yang memiliki jumlah eritrosit normal adalah
sampel dari kelompok IV Fandi.F dengan jumlah kadar eritrosit 5,12 juta/µL darah.
Sedangkan sampel lainnya memiliki jumlah kadar eritrosit di bawah normal. Hal ini
mungkin disebabkan oleh beberapa hal seperti kondisi praktikan atau dapat di
akibatkan karena darah pada saat pengocokan tidak tercampur homogen, sehingga
saat diamati hasilnya kurang sempurna.
Hitung Kadar Eritrosit| 19

BAB V
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
Eritrosit atau sel darah merah merupakan bagian utama dari sel-sel darah.
Eritrosit mempunyai bentuk bikonkaf, seperti cakram dan tidak berinti. Warna
eritrosit kekuning-kuningan dan dapat berwarna merah karena dalam sitoplasmanya
terdapat pigmen warna merah berupa hemoglobin. Masa hidup eritrosit hanya sekitar
120 hari atau 4 bulan, kemudian dirombak di dalam hati dan limfa. Fungsi utama
eritrosit adalah untuk pertukaran gas yang membawa oksigen dari paru menuju ke
jaringan tubuh dan membawa oksigen dari paru menuju ke jaringan tubuh dan
membawa karbondioksida (CO2) dari jaringan tubuh ke paru.
Untuk Hitung Jumlah Eritrosit dalam darah kali ini yaitu, dengan
menggunakan alat Haemocytometer. Cara perhitungan ini kurang maximal karena
tingkat ketelitian yang rendah. Nilai kadar eritrosit normal, pria 4,5 - 5,5 juta/µL
darah dan wanita 4,0 – 5,0 juta/µL darah.
Dari hasil praktikum didapatkan hasil hanya satu sampel kelompok IV yang
memiliki jumlah kadar eritrosit normal 5,12 juta/µL darah. Sedangkan sampel lainnya
memiliki jumlah kadar eritrosit di bawah normal. Hal ini mungkin disebabkan oleh
beberapa hal seperti kondisi praktikan atau dapat di akibatkan karena darah pada saat
pengocokan tidak tercampur homogen, sehingga saat diamati hasilnya kurang
Hitung Kadar Eritrosit| 20

sempurna. Jumlah kadar Eritrosit di bawah normal biasanya dikenal dengan anemia
sedangkan jumlah kadar Eritrosit di atas normal dikenal dengan polistemia.
Hitung Kadar Eritrosit| 21