kejiwaan teori

7
BAB II TINJAUAN TEORI A. Masalah Utama Gangguan proses pikir : waham B. Pengertian. Waham adalah merupakan keyakinan tentang suatu isi pikir yang tidak sesuai dengan kenyataan atau tidak cocok dengan intelegensi dan latar belakang kebudayaan, biarpun dibuktikan kemustahilannya. Waham merupakan gejala sekunder skizofrenia, ketidakmampuan memproses stimulus internal dan eksternal melalui proses informasi secara akurat dan menimbulkan waham ( Struart and Sundeen, 1995 ). Waham adalah keyakinan seseorang yang berdasarkan penilaian realitas yang salah ( Maramis, 1980 ). C. Proses terjadinya waham. 1. Merasa diancam oleh lingkungan, cemas dan merasa sesuatu yang tidak menyenangkan dirinya. 2. Indiidu mencoba mengingkari ancaman dari obyek realitas dengan menyalahkan kesan terhadap kejadian. 3. Individu memproyeksikan pikiran dan perasaan internal pada lingkungan, sehingga tidak dapat diterima menjadi bagian eksternal. 4. Individu mencoba memberi pembenaran / rasional / alas an interpretasi personal tentang realita pada diri sendiri / orang lain. D. Macam – macam waham. 1. Waham agama.

description

psikiatri

Transcript of kejiwaan teori

BAB IITINJAUAN TEORI

A. Masalah UtamaGangguan proses pikir : waham

B. Pengertian. Waham adalah merupakan keyakinan tentang suatu isi pikir yang tidak sesuai dengan kenyataan atau tidak cocok dengan intelegensi dan latar belakang kebudayaan, biarpun dibuktikan kemustahilannya. Waham merupakan gejala sekunder skizofrenia, ketidakmampuan memproses stimulus internal dan eksternal melalui proses informasi secara akurat dan menimbulkan waham ( Struart and Sundeen, 1995 ). Waham adalah keyakinan seseorang yang berdasarkan penilaian realitas yang salah ( Maramis, 1980 ).

C. Proses terjadinya waham. 1. Merasa diancam oleh lingkungan, cemas dan merasa sesuatu yang tidak menyenangkan dirinya. 2. Indiidu mencoba mengingkari ancaman dari obyek realitas dengan menyalahkan kesan terhadap kejadian. 3. Individu memproyeksikan pikiran dan perasaan internal pada lingkungan, sehingga tidak dapat diterima menjadi bagian eksternal. 4. Individu mencoba memberi pembenaran / rasional / alas an interpretasi personal tentang realita pada diri sendiri / orang lain.

D. Macam macam waham. 1. Waham agama. Adalah keyakinan klien terhadap suatu agama secara berlebihan, diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan.2. Waham kebesaran. Keyakinan klien secara berlebihan bahwa klien memiliki kebesaran / kekuasaan khusus, diucapkan secara berulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan. 3. Waham somatik. Adalah klien yakin bahwa bagian tubuhnya terganggu / terserang penyakit, diucapkan secara berulang kali tetapi tidak sesuai dengan keyakinan.

4. Waham curiga. Adalah klien yakin bahwa ada seseorang / kelompok yang berusaha merugikan / mencederai dirinya, diucapkan secara berulang kali tetapi tidak sesuai dengan keyataan. 5. Waham nihilistik. Adalah klien yakin bahwa dirinya sudah tidak ada didunia ini / meninggal dunia, diucapkan secara berulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan. 6. Waham dosa. Adalah klien yakin bahwa dirinya merasa berdosa dan selalu dibayangi perasaannya bersalah dengan perbuatannya, diucapkan secara berulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan. 7. Waham bizar.a. Sisip pikir. Adalah keyakinan klien terhadap suatu pikiran orang lain yang disisipkan didalam pikirannya secara berlebihan dan diucapkan secara berulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan. b. Siar pikir. Adalah keyakinan klien terhadap sesuatu atau orang lain. Mengetahui apa yang ia pikirkan walaupun ia tidak mengatakannya kepada orang tersebut dan diucapkan secara berulang tetapi tiodak sesuai dengan kenyataan. c. Kontrol pikir. Adalah klien yakin bahwa pikirannya selalu dikontrol oleh kekuatan diluar dirinya atau kekuatan aneh, hal tersebut diucapkan secara berulang tetapi tidak sesuai dengan kenyataan.

E. Rentang respon. Rentang respon waham / neurobiologik

Respon Adaptif Respon Maladaptif

gangguan proses pikir / waham. Kerusakan proses emosi. Perilaku yang tidak terorganisir isolasi sosial ( Struart and Sundeen, 1998 ). proses pikir kadang terganggu. Reaksi emosi berlebihan. Perilaku yang tidak biasa menarik diri. Pikiran logis. Persepsi akurat. Emosi konstan. Dengan pengalaman. Perilaku sesuai. Hubungan social. Harmonis.

F. Penyebab. 1. Faktor predisposisi. a. Faktor biologis. Hambatan perkembangan otak. Gajala yang mungkin timbul adalah hambatan dalam belajar, berbicara, daya ingat dan perilaku menarik diri. Pertumbuhan dan perkembangan individu pada prenatal, perinatal, neonatus dan anak anak. b. Faktor psikologis. penolakan dan kekerasan dalam kehidupan klien. Pola asuh masa kanak kanak yang tidak adekuat, misalnya tidak ada kasih sayang, diwarnai dengan kekerasan dan adanya kekosongan emosi. c. Faktor sosial budaya kemiskinan. Konflik sosial budaya. Kehidupan yang terisolasi disertai stress yang menumpuk. 2. Faktor presipitasi. a. Hubungan yang bermusuhan. b. Merasa ada tekanan. c. Isolasi diri / sosial. d. Pengangguran disertai dengan perasaan yang tidak berguna. e. Putus asa dan tidak berdaya.

G. Tanda dan gejala. Data Mayor :a. Data Subyektif :a) Merasa curigab) Merasa cemburuc) Merasa diancamd) Merasa sebagai orang hebate) Merasa memiliki kekuatan yag luar biasaf) Merasa sakit/rusak organ tubuhnyag) Merasa sudah matib. Data Obyektifa) Marah-marah tanpa sebabb) Banyak kata (logorhoe)c) Menyendirid) Sirkumtansiale) Inkoheren

Data Minor :A. Data Subyektif :a) Merasa orang lain menjauhb) Merasa tidak ada yang mau mengertiB. Data Obyektif :a) Marah-marah karena alasan sepeleb) Menyendiri

H. Akibat a. Kerusakan komunikasi verbal. b. Resiko mencederai diri / orang lain / lingkungan.

I. Pohon masalahResiko ----- Resiko Perilaku Kekerasan

CP ---------- Perubahan proses pikir: waham

Etiologi ---- Gangguan konsep diri: harga diri rendah

J. Sumber KopingAda beberapa sumber koping individu yang harus dikaji yang dapat berpengaruh terhadap gangguan otak dan perilaku kekuatan dalam sumber koping dapat meliputi seperti : modal intelegensi atau kreativitas yang tinggi. Orang tua harus secara aktif mendidik anak-anaknya, dewasa muda tentang ketrampilan koping karena mereka biasanya tidak hanya belajar dan pengamatan. Sumber keluarga dapat berupa pengetahuan tentang penyakit, financial yang cukup, ketersediaan waktu dan tenaga dan kemampuan untuk memberikan dukungan secara berkesinambungan.

KONSEP ASUHAN KEPERAWATANGANGGUAN PROSES PIKIR : WAHAM

A. PENGKAJIAN1. Anamnesaa. Identitas klien : nama, umur, jenis kelamin, pekerjaan, agama, alamat. Identitas penanggung jawab.b. Alasan masuk rumah sakitGejala yang menjadi alasan keluarga membawa klien ke RSc. Riwayat kegagalan melalui tahap perkembangan yang sehatd. Hubungan yang tidak harmonise. Riwayat status sosial da riwayat adanya konflik sosialf. Riwayat penggunaan cara penyelesaian masalah yang tidak stabil seperti menyalahkan orang laing. Kaji pada keluarga : adanya anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa, gejala dalam belajar dan bicara, pola asuh dalam keluarga

2. Pemeriksaan fisik dan observasia. Klien kadang-kadang tampak panikb. Tidak mampu untuk berkonsentrasi, waham atau ide-ide yang salahc. Ekspresi muka kadang sedih kadang gembirad. Tidak mampu membedakan khayalan dengan kenyataane. Sering tidak memperlihatkan kebersihan diri, gelisah, tidak bisa diam f. Mendominasi pembicaraang. Mudah tersinggungh. Menolak maka dan minum obati. Menjalankan kegiatan agama yang berlebihan atau tidak sama sekali melakukannya, merusak diri sendiri dan orang lain serta lingkungkungan.j. Jarang mengikuti atau tidak mau mengikuti kegiatan sosialk. Sering terbangun pada dini haril. Penampilan kurang bersih

B. MASALAH KEPERAWATANa. Kerusakan komunikasi verbal. b. Perubahan proses pikir : Waham. c. Gangguan konsep diri : harga diri rendah.