Kejadian Hipoglikemia Akibat Penggunaan Obat Hipoglikemia Oral

26
KEJADIAN HIPOGLIKEMIA AKIBAT PENGGUNAAN OBAT HIPOGLIKEMIA ORAL (OHO) PADA PASIEN DIABETES MELLITUS Abstrak Penyakit Diabetes Melitus (DM) adalah kumpulan gejala yang timbul pada seseorang disebabkan karena adanya peningkatan kadar gula atau glukosa darah akibat kekurangan insulin baik absolut maupun relatif (Suyono,2002). Komplikasi DM dapat muncul secara akut dan kronik. Komplikasi secara akut adalah reaksi Hipoglikemia dan koma diabetik. Reaksi hipoglikemia adalah gejala yang timbul akibat tubuh kekurangan glukosa, dengan tanda-tanda rasa lapar, gemetar, keringat dingin, pusing. Jika keadaan ini tidak segera diobati, penderita dapat menjadi koma. Hipoglikemia adalah keadaan dimana kadar glukosa darah < 60 mg/dL ,atau kadar glukosa darah <80 mg/dL dengan gejala klinis (Soesirah, 1990). Pada pasien ini ditemukan tanda-tanda hipoglikemia berupa penurunan kesadaran, gelisah, keluar keringat dingin dan menggigil setelah mengkonsumsi OHO dan mendapatkan terapi larutan yaitu dextrosa 40% sebanyak 2 flakon (50 mL) bolus intra vena untuk mengatasi keadaan hipoglikemia. Gula darah dipertahankan sekitar 200 mg/dL. Keywords: Diabetes Melitus, Hipoglikemia. History Seorang wanita Ny. P umur 50 tahun datang ke UGD RSUD dengan penurunan kesadaran (pingsan) setelah minum obat DM dari puskesmas, sebelumnya pasien merasa gemetar dan keluar keringat dingin. Satu minggu terakhir pasien merasa mual namun tidak sampai muntah. Karena keluhan ini pasien tidak nafsu makan. Tiga hari SMRS pasien memeriksakan diri ke Puskesmas. Pada hari masuk rumah sakit pasien datang tidak sadarkan diri setelah minum satu tablet obat DM dari Puskesmas.

Transcript of Kejadian Hipoglikemia Akibat Penggunaan Obat Hipoglikemia Oral

Page 1: Kejadian Hipoglikemia Akibat Penggunaan Obat Hipoglikemia Oral

KEJADIAN HIPOGLIKEMIA AKIBAT PENGGUNAAN OBAT HIPOGLIKEMIA ORAL (OHO) PADA PASIEN DIABETES MELLITUS

 

Abstrak

Penyakit Diabetes Melitus (DM) adalah kumpulan gejala yang timbul pada seseorang disebabkan karena adanya peningkatan kadar gula atau glukosa darah akibat kekurangan insulin baik absolut maupun relatif (Suyono,2002).

Komplikasi DM dapat muncul secara akut dan kronik. Komplikasi secara akut adalah reaksi Hipoglikemia dan koma diabetik. Reaksi hipoglikemia adalah gejala yang timbul akibat tubuh kekurangan glukosa, dengan tanda-tanda rasa lapar, gemetar, keringat dingin, pusing. Jika keadaan ini tidak segera diobati, penderita dapat menjadi koma. Hipoglikemia adalah keadaan dimana kadar glukosa darah < 60 mg/dL ,atau kadar glukosa darah <80 mg/dL dengan gejala klinis (Soesirah, 1990). Pada pasien ini ditemukan tanda-tanda hipoglikemia berupa penurunan kesadaran, gelisah, keluar keringat dingin dan menggigil setelah mengkonsumsi OHO dan mendapatkan terapi larutan yaitu dextrosa 40% sebanyak 2 flakon (50 mL) bolus intra vena untuk mengatasi keadaan hipoglikemia. Gula darah dipertahankan sekitar 200 mg/dL.

Keywords: Diabetes Melitus, Hipoglikemia.

History

Seorang wanita Ny. P umur 50 tahun datang ke UGD RSUD dengan penurunan kesadaran (pingsan) setelah minum obat DM dari puskesmas, sebelumnya pasien merasa gemetar dan keluar keringat dingin. Satu minggu terakhir pasien merasa mual namun tidak sampai muntah. Karena keluhan ini pasien tidak nafsu makan. Tiga hari SMRS pasien memeriksakan diri ke Puskesmas. Pada hari masuk rumah sakit pasien datang tidak sadarkan diri setelah minum satu tablet obat DM dari Puskesmas.

Pada pemeriksaan fisik keadaan umum pasien tampak lemah dengan penurunan kesadaran. Pada pemeriksaan tanda vital terdapat hipertensi, peningkatan respirasi dan suhu tubuh dibawah normal. Pada pemeriksaan fisik ekstrimitas teraba dingin. Dilakukan pemeriksaan penunjang berupa laboratorium kimia darah dan pemeriksaan urin rutin dengan hasil terdapat penurunan kadar gula darah dan ditemukan adanya protein dan glukosa pada urin.

Diagnosis

Page 2: Kejadian Hipoglikemia Akibat Penggunaan Obat Hipoglikemia Oral

DM type II dengan Hipoglikemia

Terapi

Pada pasien dilakukan pemberian larutan destrosa 40% sebanyak 2 flakon (50 mL) bolus intra vena untuk mengatasi keadaan hipoglikemia. Gula darah dipertahankan sekitar 200 mg/dL. Selama pemantauan pasien mengalami peningkatan kadar gula darah mencapai 250 mg/dL, farmakoterapi yang diberikan berupa suntikan insulin dengan dosis 5 IU.

Diskusi

Dari anamnesis diketahui bahwa pasien menderita DM sejak 1 tahun terakhir, pasien rutin mengkonsumsi OHO dari Puskesmas. Pada hari masuk Rumah Sakit, pasien seperti biasa mengkonsumsi OHO, namun karena adanya mual pasien menjadi tidak nafsu makan sehingga pasien tidak makan sebelum mengkonsumsi obat tersebut, akhirnya pasien mengalami hipoglikemia yang ditandai dengan keluar keringat dingin, gelisah dan akhirnya tidak sadarkan diri. Riwayat hipertensi dibenarkan namun pasien tidak rutin mengkonsumsi obat antihipertensi. Berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium kimia darah menandakan pasien dalam keadaan hipoglikemia. Ureum dan kreatinin pasien berada pada batas normal. Kolesterol total dan trigliserida normal.

Setiap penderita diabetes melitus yang memiliki penurunan kesadaran, harus dapat mengantisipasi kemungkinan menderita hipoglikemia. Perbaikan kesadaran pada para penderita diabetes melitus terutama diusia lanjut sangat lambat.

Hipoglikemia sering disebabkan oleh sulfonilurea dan insulin. Hipoglikemia alibat sulfonilurea dapat berlangsung lama, sehingga harus diawasi dengan benar sampai semua obat telah berhasil di ekskresi, yang terkadang memerlukan waktu lama (sekitar 24 hingga 36 jam, bahkan mungkin lebih bagi penderita dengan gagal ginjal kronik).

Hipoglikemia memiliki gejala adrenergik (berdebar-debar, banyak berkeringat, gemetar, dan memiliki rasa lapar) dan gejala neuroglikopenik (merasa pusing, gelisah, kesadaran menurun, bahkan hingga koma). Semua penderita diabetes melitus yang mendapat obat hipoglikemik oral, maupun insulin harus mendapat penyuluhan mengenai gejala hipoglikemia dan bagaimana mengatasinya. Demikian pula keluarga penderita.

Hipoglikemia dapat diatasi dengan memberikan air manis, minuman yang mengandung gula murni, berkalori, bukan gula pemanis. Penderita juga dapat diberi suntikan glukosa 40% intravena atau glukagon jika diperlukan. Untuk pasien yang tidak sadar, pemberian glukosa 40% intravena merupakan tindakan darurat yang pertama kali diberikan.

Page 3: Kejadian Hipoglikemia Akibat Penggunaan Obat Hipoglikemia Oral

Kesimpulan :

Reaksi hipoglikemia adalah gejala yang timbul akibat tubuh kekurangan glukosa, dengan tanda-tanda rasa lapar, gemetar, keringat dingin, pusing. Jika keadaan ini tidak segera diobati, penderita dapat menjadi koma.

Berdasarkan tanda, gejala, dan pemeriksaan yang dilakukan pada pasien ini, maka dapat disimpulkan pasien mengalami DM type II dengan Hipoglikemia. Pasien mengalami hipoglikemia setelah mengkonsumsi OHO. Pemberian OHO memang dapat menyebabkan komplikasi akut berupa hipoglikemia. Karenanya edukasi pada pasien mengenai gejala dan tanda hipoglikemia serta penanganan awal keadaan hipoglikemia sangat penting. Penanganan awal pada pasien ini sudah tepat dengan pemberian Destrosa 40% secara intravena.

Referensi

1. Basuki, 2002 dalam Soegondo. Penyuluhan Diabetes Melitus. Jakarta: FKUI.Gray, dkk. 2005. Lecture Notes Kardiologi. Jakarta: EMS.

2. Hartono Andry. 1995. Tanya Jawab Diet Penyakit Gula. Jakarta: Arcan.

3. Suyono, 2002 dalam Soegondo. Kecenderungan Peningkatan Jumlah Pasien Diabetes. Jakarta: FKUI.

4. Soesirah, 1990. Penatalaksanaan Gizi pada Diabetes Melitus. Jakarta: FKUI.

5. Konsensus Pengelolaan Diabetes Mellitus di Indonesia, 1998, PERKENI, Jakarta.

6. Noer S, ed, 1996,  Gambaran Klinis Diabetes Melitus dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jilid 1, Ed-ke 3, FKUI, Jakarta.

7. Annisa, Bagian Ilmu Penyakit Dalam, RSUD Saras Husada, Kab. Purworejo, Jawa Tengah.

Page 4: Kejadian Hipoglikemia Akibat Penggunaan Obat Hipoglikemia Oral

HIPOGLIKEMIA PADA DIABETES MELITUS

PENDAHULUANHipoglikemia adalah suatu simptom kompleks yang diawalidengan turunnya kadar glukose darah sampai tidak mencukupinyakebutuhan metabolik yang diperlukan oleh sistim saraf sehingga menimbulkan berbagai keluhan dan gejala yang karakteristik (1,4,7). Hipoglikemia post prandial dikemukakan pertama kali pada tahun1924, pada waktu itu belum diketahui secara jelas mengenai gejalagejala dan tidak diperkirakan adanya hipoglikemia. Sejak digunakan obat insulin dan sulfonilurea untuk diabetes melitus (DM), banyak dilaporkan mengenai hipoglikemia akibat obat-obat tersebut. Timbulnya keadaan tersebut karena kurang penerangan kepada penderita akan pengaruh obat atau dosis yang diberikan terlalu tinggi atau tidak menurut aturan. Kemajuan dalam pengobatan diabetes mellitus dalam beberapa tahun terakhir ini serta tingkat pendidikan masyarakat yang semakin maju maka akhir-akhir ini adanya hipoglikemia akibat pemberian obat-obathipoglikemia semakin berkurang. Namun demikian perlu diketahui secara dini untuk mencegah perlangsungan selanjutnya karena hal ini dapat membahayakan hidup penderita. Di Indonesia frekuensi hipoglikemia pada penderita diabetes mellitus sampai saat ini masih belum pernah dilaporkan dalam skala besar. Utojo Sukaton melaporkan pada tahun l980 2l penderita hipoglikemia yang dirawat di Rumah Sakit Dr Cipto Mangunkusumo (9). Disimpulkan bahwa frekuensi hipoglikemia yang sangat sedikit ini disebabkan banyak nya kasus yang tidak dilaporkan (9).

ETIOLOGI

Hipoglikemia pada (DM) dapat ditemukan pada penderita yang mendapat pengobatan insulin atau penderita yang mendapat obat hipoglikemia oral (tablet). Pada umumnya lebih sering ditemukan pada penderita DM yang mendapat insulin. Terjadinya hipoglikemia pada penderita ini adalah akibat pemberian dosis obat yang melebihi dari yang semestinya dengan kata lain dosis yang diberikan terlalu besar, atau penderita melakukan kegiatan dan aktifitas fisik yang berlebihan, atau penderita kurang makan sedang pemberian dosis obat yangdiberikan tidak diturunkan (1,3,6). Pada umumnya timbulnya hipoglikemia sering ditemukan pada saatsebelum makan siang dan malam hari. Hal ini disebabkan karena penderita terlambat makan siang (karbohidrat yang dimakan tidak mencukupi). Aktifitas fisik yang berlebihan, dosis insulin yang berlebihan,perubahan jenis suntikan insulin dari insulin babi/sapi ke insulin murni tanpa menurunkan dosis insulin, semuanya dapat mempercepat timbulnya hipoglikemia (4,6).

Page 5: Kejadian Hipoglikemia Akibat Penggunaan Obat Hipoglikemia Oral

Beberapa keadaan tersebut di bawah ini dapat mempermudah penderita DM masuk ke dalam hipoglikemia (1,3,4,9). 1. Kerja insulin akan lebih lama bila pada penderita yang mendapatinsulin juga mendapat obat-obat seperti, propranolol,oxytetracycline, ethylene diamino tetra acetic acid (EDTA).2. Penderita dengan insufisiensi ginjal atau gagal ginjal mempunyaikecenderungan untuk mengalami hipoglikemia akibat gangguaninaktifasi insulin oleh ginjal.3. Adanya hipoglikemia sering juga ditemukan pada penderita DMusia lanjut yang mendapat tablet golongan sulfonilurea yangkerjanya lama seperti, chlorpropamide (Diabinese) atauacetohexamide oleh karena:a. kerjanya yang lama merangsang sel beta, sehingga sekresiinsulin dapat berlangsung lama.b. pada orang tua sering disertai dengan gangguan faal ginjal,sehingga walaupun obat hipoglikemia oral sudah dihentikanmasih dapat timbul ulangan hipoglikemia karena kerja obatini yang lama.c. pada penderita usia lanjut mungkin produksi glukosa oleh hatiberkurang sehingga timbul suatu keadaan hipoglikemia

Page 6: Kejadian Hipoglikemia Akibat Penggunaan Obat Hipoglikemia Oral

HIPOGLIKEMIA

Ada beberapa cara untuk mengklasifikasikan hipoglikemia. Berikut ini adalah daftar penyebab yang lebih umum dan faktor-faktor yang dapat berkontribusi terhadap hipoglikemia dikelompokkan berdasarkan usia, diikuti oleh beberapa penyebab yang relatif usia independen. Lihat penyebab hipoglikemia untuk daftar yang lebih lengkap dikelompokkan berdasarkan etiologi.

Hipoglikemia pada bayi baru lahir

Hipoglikemia adalah masalah umum pada bayi berat lahir sakit kritis atau sangat rendah. Jika tidak karena hiperglikemia ibu, dalam kebanyakan kasus itu adalah multifaktorial, transien dan mudah didukung. Dalam sebagian kecil kasus hipoglikemia ternyata karena hiperinsulinisme signifikan, hypopituitarism atau kesalahan metabolisme bawaan dan menyajikan lebih dari sebuah tantangan manajemen.

Transient neonatal hipoglikemia o Prematuritas, retardasi pertumbuhan intrauterin, asfiksia perinatal

o Karena diabetes atau glukosa administrasi iatrogenik ibu hiperglikemia

o Sepsis

o Berkepanjangan puasa (misalnya, karena ASI tidak memadai atau kondisi mengganggu makan)

o Kongenital hipopituitarisme

o Hiperinsulinisme bawaan, beberapa jenis, baik sementara dan terus-menerus

o Bawaan kesalahan metabolisme karbohidrat seperti penyakit penyimpanan glikogen

Hipoglikemia pada anak-anak

Episode tunggal hipoglikemia dapat terjadi karena gastroenteritis atau puasa, tapi episode berulang hampir selalu mengindikasikan apakah kesalahan metabolisme bawaan, hipopituitarisme bawaan, atau bawaan hiperinsulinisme. Daftar penyebab umum:

Puasa berkepanjangan o Penyakit diare pada anak-anak, terutama rotavirus gastroenteritis

o Idiopathic ketotic hipoglikemia

Page 7: Kejadian Hipoglikemia Akibat Penggunaan Obat Hipoglikemia Oral

o Kekurangan hormon pertumbuhan terisolasi, hipopituitarisme

o Kelebihan insulin

Akibat gangguan kongenital beberapa sekresi insulin hiperinsulinisme

Insulin disuntikkan untuk tipe 1 diabetes

Hyperinsulin Hyperammonia sindrom (HIHA) karena Glutamat dehidrogenase 1 gen. Dapat menyebabkan retardasi mental dan epilepsi pada kasus berat.

Lambung membuang sindrom (setelah operasi gastrointestinal)

Lain metabolik penyakit bawaan, beberapa dari umum termasuk

Maple sirup urin penyakit dan acidurias organik lainnya

Tipe 1 penyakit penyimpanan glikogen

Tipe III penyakit penyimpanan glikogen. Dapat menyebabkan hipoglikemia kurang parah daripada tipe I

Carboxykinase kekurangan Phosphoenolpyruvate, menyebabkan asidosis metabolik dan hipoglikemia berat.

Gangguan oksidasi asam lemak

Dehidrogenase rantai menengah acylCoA defisiensi (MCAD)

Familial hipoglikemia sensitif Leusin

Terkadang ingestions

Sulfonilurea, propranolol dan lain-lain

Etanol (obat kumur, "sisa-sisa pagi-setelah-pesta-minuman")

Hipoglikemia pada anak-anak yang lebih tua dan dewasa muda

Sejauh ini, penyebab paling umum dari hipoglikemia berat pada rentang usia ini adalah insulin disuntikkan untuk diabetes tipe 1. Keadaan harus memberikan petunjuk cukup cepat untuk penyakit baru menyebabkan hipoglikemia berat. Semua cacat metabolisme bawaan, bentuk hiperinsulinisme bawaan, dan hipopituitarisme kongenital mungkin sudah

Page 8: Kejadian Hipoglikemia Akibat Penggunaan Obat Hipoglikemia Oral

didiagnosis atau tidak mungkin untuk memulai menyebabkan hipoglikemia baru pada usia ini. Massa tubuh cukup besar untuk membuat kelaparan hipoglikemia dan hipoglikemia ketotic idiopatik sangat jarang. Hipoglikemia ringan berulang mungkin cocok pola hipoglikemia reaktif, tapi ini juga usia puncak untuk sindrom postprandial idiopatik, dan berulang "mantra" dalam kelompok usia ini dapat ditelusuri ke hipotensi ortostatik atau hiperventilasi sesering hipoglikemia dibuktikan.

Insulin-induced hypoglycemia o Insulin disuntikkan untuk tipe 1 diabetes

o Insulin buatan injeksi (sindrom Munchausen)

o Mensekresi insulin pankreas Tumor

o Reaktif hipoglikemia dan sindrom idiopatik postprandial

o Penyakit Addison

o Sepsis

Hipoglikemia pada orang dewasa yang lebih tua

Kejadian hipoglikemia karena interaksi obat yang kompleks, terutama yang melibatkan agen hipoglikemik oral dan insulin untuk diabetes meningkat dengan usia. Meskipun jarang banyak, kejadian tumor penghasil insulin juga meningkat dengan usia lanjut. Sebagian besar tumor menyebabkan hipoglikemia dengan mekanisme lain selain kelebihan insulin terjadi pada orang dewasa.

Page 9: Kejadian Hipoglikemia Akibat Penggunaan Obat Hipoglikemia Oral

Hipoglikemia (kadar gula darah rendah)   DEFINISIHipoglikemia adalah suatu keadaan dimana kadar gula darah (glukosa) secara abnormal rendah.

Dalam keadaan normal, tubuh mempertahankan kadar gula darah antara 70-110 mg/dL. Pada diabetes, kadar gula darah terlalu tinggi; pada hipoglikemia, kadar gula darah terlalu rendah. Kadar gula darah yang rendah menyebabkan berbagai sistem organ tubuh mengalami kelainan fungsi.

Otak merupakan organ yang sangat peka terhdap kadar gula darah yang rendah karena glukosa merupakan sumber energi otak yang utama. Otak memberikan respon terhadap kadar gula darah yang rendah dan melalui sistem saraf, merangsang kelenjar adrenal untuk melepaskan epinefrin (adrenalin). Hal in akan merangsang hari untuk melepaskan gula agar kadarnya dalam darah tetap terjaga. Jika kadarnya menurun, maka akan terjadi gangguan fungsi otak.

PENYEBABHipoglikemia bisa disebabkan oleh:

Pelepasan insulin yang berlebihan oelh pankreas Dosis insulin atau obat lainnya yang terlalu tinggi, yang diberikan kepada penderita diabetes untuk menurunkan kadar gula darahnya Kelainan pada kelenjar hipofisa atau kelenjar adrenal Kelaiana pada penyimpanan karbohidra atau pembentukan glukosa di hati.

Secara umum, hipogklikemia dapat dikategorikan sebagai yang berhubungan dengan obat dan yang tidak berhubungan dengan obat. Sebagian besar kasus hipoglikemia terjadi pada penderita diabetes dan berhubungan dengan obat. Hipoglikemia yang tidak berhubungan dengan obat lebih jauh dapat dibagi lagi menjadi: - Hipoglikemia karena puasa, dimana hipoglikemia terjadi setelah berpuasa - Hipoglikemia reaktif, dimana hipoglikemia terjadi sebagai reaksi terhadap makan, biasanya karbohidrat.

Hipoglikemia paling sering disebabkan oleh insulin atau obat lain (sulfonilurea) yang diberikan kepada penderita diabetes untuk menurunkan kadar gula darahnya. Jika dosisnya lebih tinggi dari makanan yang dimakan maka obat ini bisa terlalu banyak menurunkan kadar gula darah.

Page 10: Kejadian Hipoglikemia Akibat Penggunaan Obat Hipoglikemia Oral

Penderita diabetes berat menahun sangat peka terhadap hipoglikemia berat. Hal ini terjadi karena sel-sel pulau pankreasnya tidak membentuk glukagon secara normal dan kelanjar adrenalnya tidak menghasilkan epinefrin secara normal. Padahal kedua hal tersebut merupakan mekanisme utama tubuh untuk mengatasi kadar gula darah yang rendah.

Pentamidin yang digunakan untuk mengobati pneumonia akibat AIDS juga bisa menyebabkan hipoglikemia. Hipoglikemia kadang terjadi pada penderita kelainan psikis yang secara diam-diam menggunakan insulin atau obat hipoglikemik untuk dirinya.

Pemakaian alkohol dalam jumlah banyak tanpa makan dalam waktu yang lama bisa menyebabkan hipoglikemia yang cukup berat sehingga menyebabkan stupor. Olah raga berat dalam waktu yang lama pada orang yang sehat jarang menyebabkan hipoglikemia.

Puasa yang lama bisa menyebabkan hipoglikemia hanya jika terdapat penyakit lain (terutama penyakit kelenjar hipofisa atau kelenjar adrenal) atau mengkonsumsi sejumlah besar alkohol. Cadangan karbohidrat di hati bisa menurun secara perlahan sehingga tubuh tidak dapat mempertahankan kadar gula darah yang adekuat. Pada orang-orang yang memiliki kelainan hati, beberapa jam berpuasa bisa menyebabkan hipoglikemia. Bayi dan anak-anak yang memiliki kelainan sistem enzim hati yang memetabolisir gula bisa mengalami hipoglikemia diantara jam-jam makannya.

Seseorang yang telah menjalani pembedahan lambung bisa mengalami hipoglikemia diantara jam-jam makannya (hipoglikemia alimenter, salah satu jenis hipoglikemia reaktif). Hipoglikemia terjadi karena gula sangat cepat diserap sehingga merangsang pembentukan insulin yang berlebihan. Kadar insulin yang tinggi menyebabkan penurunan kadar gula darah yang cepat. Hipoglikemia alimentari kadang terjadi pada seseorang yang tidak menjalani pembedahan. Keadaan ini disebut hipoglikemia alimentari idiopatik.

Jenis hipoglikemia reaktif lainnya terjadi pada bayi dan anak-anak karena memakan makanan yang mengandung gula fruktosa dan galaktosa atau asam amino leusin. Fruktosa dan galaktosa menghalangi pelepasan glukosa dari hati; leusin merangsang pembentukan insulin yang berlebihan oleh pankreas. Akibatnya terjadi kadar gula darah yang rendah beberapa saat setelah memakan makanan yang mengandung zat-zat tersebut.

Page 11: Kejadian Hipoglikemia Akibat Penggunaan Obat Hipoglikemia Oral

Hipoglikemia reaktif pada dewasa bisa terjadi setelah mengkonsumsi alkohol yang dicampur dengan gula (misalnya gin dan tonik).

Pembentukan insulin yang berlebihan juga bisa menyebakan hipoglikemia. Hal ini bisa terjadi pada tumor sel penghasil insulin di pankreas (insulinoma). Kadang tumor diluar pankreas yang menghasilkan hormon yang menyerupai insulin bisa menyebabkan hipoglikemia.

Penyebab lainnya adalah penyakti autoimun, dimana tubuh membentuk antibodi yang menyerang insulin. Kadar insulin dalam darah naik-turun secara abnormal karena pankreas menghasilkan sejumlah insulin untuk melawan antibodi tersebut. Hal ini bisa terjadi pada penderita atau bukan penderita diabetes.

Hipoglikemia juga bisa terjadi akibat gagal ginjal atau gagal jantung, kanker, kekurangan gizi, kelainan fungsi hipofisa atau adrenal, syok dan infeksi yang berat. Penyakit hati yang berat (misalnya hepatitis virus, sirosis atau kanker) juga bisa menyebabkan hipoglikemia.

GEJALAPada awalnya tubuh memberikan respon terhadap rendahnya kadar gula darh dengan melepasakan epinefrin (adrenalin) dari kelenjar adrenal dan beberapa ujung saraf. Epinefrin merangsang pelepasan gula dari cadangan tubuh tetapi jugamenyebabkan gejala yang menyerupai serangan kecemasan (berkeringat, kegelisahan, gemetaran, pingsan, jantung berdebar-debar dan kadang rasa lapar).

Hipoglikemia yang lebih berat menyebabkan berkurangnya glukosa ke otak dan menyebabkan pusing, bingung, lelah, lemah, sakit kepala, perilaku yang tidak biasa, tidak mampu berkonsentrasi, gangguan penglihatan, kejang dan koma. Hipoglikemia yang berlangsung lama bisa menyebabkan kerusakan otak yang permanen.

Gejala yang menyerupai kecemasan maupun gangguan fungsi otak bisa terjadi secara perlahan maupun secara tiba-tiba. Hal ini paling sering terjadi pada orang yang memakai insulin atau obat hipoglikemik per-oral.

Pada penderita tumor pankreas penghasil insulin, gejalanya terjadi pada pagi hari setelah puasa semalaman, terutama jika cadangan gula darah habis karena melakukan olah raga sebelum sarapan pagi.

Page 12: Kejadian Hipoglikemia Akibat Penggunaan Obat Hipoglikemia Oral

Pada mulanya hanya terjadi serangan hipoglikemia sewaktu-waktu, tetapi lama-lama serangan lebih sering terjadi dan lebih berat.

DIAGNOSAGejala hipoglikemia jarang terjadi sebelum kadar gula darah mencapai 50 mg/dL. Diagnosis hipoglikemia ditegakkan berdasarkan gejala-gejalanya dan hasil pemeriksaan kadar gula darah.

Penyebabnya bisa ditentukan berdasarkan riwayat kesehatan penderita, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium sederhana. Jika dicurigai suatu hipoglikemia autoimun, maka dilakukan pemeriksaan darah untuk mengetahui adanya antibodi terhadap insulin.

Untuk mengetahui adanya tumor penghasil insulin, dilakukan pengukuran kadar insulin dalam darah selama berpuasa (kadang sampai 72 jam). Pemeriksaan CT scan, MRI atau USG sebelum pembedahan, dilakukan untuk menentukan lokasi tumor.

PENGOBATANGejala hipoglikemia akan menghilang dalam beberapa menit setelah penderita mengkonsumsi gula (dalam bentuk permen atau tablet glukosa) maupun minum jus buah, air gula atau segelas susu.

Seseorang yang sering mengalami hipoglikemia (terutama penderita diabetes), hendaknya selalu membawa tablet glukosa karena efeknya cepat timbul dan memberikan sejumlah gula yang konsisten.

Baik penderita diabetes maupun bukan, sebaiknya sesudah makan gula diikuti dengan makanan yang mengandung karbohidrat yang bertahan lama (misalnya roti atau biskuit).

Jika hipoglikemianya berat dan berlangsung lama serta tidak mungkin untuk memasukkan gula melalui mulut penderita, maka diberikan glukosa intravena untuk mencegah kerusakan otak yang serius.

Seseorang yang memiliki resiko mengalami episode hipoglikemia berat sebaiknya selalu membawa glukagon. Glukagon adalah hormon yang dihasilkan oleh sel pulau pankreas, yang merangsang pembentukan sejumlah besar glukosa dari cadangan karbohidrat di dalam hati. Glukagon tersedia dalam bentuk suntikan dan biasanya mengembalikan gula darah dalam waktu 5-15 menit.

Page 13: Kejadian Hipoglikemia Akibat Penggunaan Obat Hipoglikemia Oral

Tumor penghasil insulin harus diangkat melalui pembedahan. Sebelum pembedahan, diberikan obat untuk menghambat pelepasan insulin oleh tumor (misalnya diazoksid).

Bukan penderita diabetes yang sering mengalami hipoglikemia dapat menghindari serangan hipoglikemia dengan sering makan dalam porsi kecil.

Page 14: Kejadian Hipoglikemia Akibat Penggunaan Obat Hipoglikemia Oral

HIPOGLIKEMIA. APA DAN BAGAIMANA

3/11/2010 05:00:00 AM          By Gema Pramugia Rachmat

Beberapa hari ini, aku selalu memposting tulisan yang berkaitan dengan kesehatan, itu semua dilakukan berdasarkan request yang masuk, setelah kemarin sempat sibuk dengan vertigo dan migraine, maka kali ini aku berkesempatan untuk sedikit mendalami masalah hipoglikemia.

Dan ternyata teman sekantorku juga mengalami hal ini, hmm sepertinya bukan hanya satu orang saja, karena beberapa kali ada kejadian karyawati yang pingsan di tempat kerja. OK mari kita mulai, oh iya, sebagai catatan awal, tulisan ini adalah kompilasi dari beberapa tulisan yang aku temukan, isinya hanya sekedar informasi dasar, jadi jangan dijadikan rujukan kesehatan yah J

DEFINISI HIPOGLIKEMIA

Hipoglikemia adalah suatu keadaan dimana kadar gula darah hingga dibawah 60 mg/dl. Dalam keadaan normal, tubuh mempertahankan kadar gula darah antara 70-110 mg/dL. Sementara pada penderita diabetes (diabetes memiliki beberapa type, jadi silahkan merujuk kepada jenis diabetes yang ada), kadar gula darahnya tersebut berada pada tingkat terlalu tinggi; dan pada penderita hipoglikemia, kadar gula darahnya berada pada tingkat terlalu rendah.

Hal ini sangat membahayakan bagi tubuh, terutama otak dan sistem syaraf, yang membutuhkan glukosa dalam darah yang berasal dari makanan berkarbohidrat dalam kadar yang cukup. Kadar gula darah normal adalah 80-120 mg/dl pada kondisi puasa, atau 100-180 mg/dl pada kondisi setelah makan

Kadar gula darah yang rendah menyebabkan berbagai sistem organ tubuh mengalami kelainan fungsi. Otak sebagai organ yang sangat peka terhadap kadar gula darah yang rendah, akan memberikan respon melalui sistem saraf, merangsang kelenjar adrenal untuk melepaskan epinefrin (adrenalin). Hal ini akan selanjutnya merangsang hati untuk melepaskan gula agar kadarnya dalam darah tetap terjaga.

Jika kadar gula turun, maka akan terjadi gangguan fungsi otak.

PENYEBAB

Hipoglikemia bisa disebabkan oleh:

Page 15: Kejadian Hipoglikemia Akibat Penggunaan Obat Hipoglikemia Oral

Pelepasan insulin yang berlebihan oleh pankreas Dosis insulin atau obat lainnya yang terlalu tinggi, yang diberikan kepada penderita

diabetes untuk menurunkan kadar gula darahnya

Kelainan pada kelenjar hipofisa atau kelenjar adrenal

Kelainan pada penyimpanan karbohidrat atau pembentukan glukosa di hati.

Secara umum, hipoglikemia dapat dikategorikan sebagai yang berhubungan dengan obat dan yang tidak berhubungan dengan obat. Sebagian besar kasus hipoglikemia terjadi pada penderita diabetes dan berhubungan dengan obat. Hipoglikemia yang tidak berhubungan dengan obat lebih jauh dapat dibagi lagi menjadi:

Hipoglikemia karena puasa, dimana hipoglikemia terjadi setelah berpuasa Hipoglikemia reaktif, dimana hipoglikemia terjadi sebagai reaksi terhadap makan,

biasanya karbohidrat.

HIPOGLIKEMIA PENDERITA DIABETES

Hipoglikemia paling sering terjadi disebabkan oleh insulin atau obat lain (sulfonilurea) yang diberikan kepada penderita diabetes untuk menurunkan kadar gula darahnya. Jika dosis obat ini lebih tinggi dari makanan yang dimakan maka obat ini bisa bereaksi menurunkan kadar gula darah terlalu banyak. Penderita diabetes berat menahun sangat peka terhadap hipoglikemia berat. Hal ini terjadi karena sel-sel pulau pankreasnya tidak membentuk glukagon secara normal dan kelanjar adrenalnya tidak menghasilkan epinefrin secara normal. Padahal kedua hal tersebut merupakan mekanisme utama tubuh untuk mengatasi kadar gula darah yang rendah.

HIPOGLIKEMIA KARENA PENGGUNAAN OBAT OBATAN LAINNYA Pentamidin yang digunakan untuk mengobati pneumonia akibat AIDS juga bisa menyebabkan hipoglikemia. Hipoglikemia kadang terjadi pada penderita kelainan psikis yang secara diam-diam menggunakan insulin atau obat hipoglikemik untuk dirinya. HIPOGLIKEMIA YANG TIDAK BERHUBUNGAN DENGAN OBAT OBATAN

Pemakaian alkohol dalam jumlah banyak tanpa makan dalam waktu yang lama bisa menyebabkan hipoglikemia yang cukup berat sehingga menyebabkan stupor. Olah raga berat dalam waktu yang lama pada orang yang sehat jarang menyebabkan hipoglikemia.

Puasa yang lama bisa menyebabkan hipoglikemia, hanya jika terdapat penyakit lain (terutama penyakit kelenjar hipofisa atau kelenjar adrenal) atau mengkonsumsi sejumlah

Page 16: Kejadian Hipoglikemia Akibat Penggunaan Obat Hipoglikemia Oral

besar alkohol. Cadangan karbohidrat di hati bisa menurun secara perlahan sehingga tubuh tidak dapat mempertahankan kadar gula darah yang cukup. Pada orang-orang yang memiliki kelainan hati, beberapa jam berpuasa bisa menyebabkan hipoglikemia. Bayi dan anak-anak yang memiliki kelainan sistem enzim hati yang memetabolisir gula bisa mengalami hipoglikemia diantara jam-jam makannya.

HIPOGLIKEMIA REAKTIF

Seseorang yang telah menjalani pembedahan lambung bisa mengalami hipoglikemia diantara jam-jam makannya (hipoglikemia alimenter, salah satu jenis hipoglikemia reaktif). Hipoglikemia terjadi karena gula sangat cepat diserap sehingga merangsang pembentukan insulin yang berlebihan. Kadar insulin yang tinggi menyebabkan penurunan kadar gula darah yang cepat. Hipoglikemia alimentari kadang terjadi pada seseorang yang tidak menjalani pembedahan. Keadaan ini disebut hipoglikemia alimentari idiopatik.

Jenis hipoglikemia reaktif lainnya terjadi pada bayi dan anak-anak karena memakan makanan yang mengandung gula fruktosa dan galaktosa atau asam amino leusin. Fruktosa dan galaktosa menghalangi pelepasan glukosa dari hati; leusin merangsang pembentukan insulin yang berlebihan oleh pankreas. Akibatnya terjadi kadar gula darah yang rendah beberapa saat setelah memakan makanan yang mengandung zat-zat tersebut. Hipoglikemia reaktif pada dewasa bisa terjadi setelah mengkonsumsi alkohol yang dicampur dengan gula (misalnya gin dan tonik). Pembentukan insulin yang berlebihan juga bisa menyebakan hipoglikemia. Hal ini bisa terjadi pada tumor sel penghasil insulin di pankreas (insulinoma). Kadang tumor diluar pankreas yang menghasilkan hormon yang menyerupai insulin bisa menyebabkan hipoglikemia. Penyebab lainnya adalah penyakti autoimun, dimana tubuh membentuk antibodi yang menyerang insulin. Kadar insulin dalam darah naik-turun secara abnormal karena pankreas menghasilkan sejumlah insulin untuk melawan antibodi tersebut. Hal ini bisa terjadi pada penderita atau bukan penderita diabetes. Hipoglikemia juga bisa terjadi akibat gagal ginjal atau gagal jantung, kanker, kekurangan gizi, kelainan fungsi hipofisa atau adrenal, syok dan infeksi yang berat.

Penyakit hati yang berat (misalnya hepatitis virus, sirosis atau kanker) juga bisa menyebabkan hipoglikemia.

MEKANISME HIPOGLIKEMIA

Mekanisme respon hipoglikemia, pada awalnya, tubuh secara otomatis memberikan respon terhadap rendahnya kadar gula darah dengan melepaskan epinefrin (adrenalin) dari kelenjar adrenal dan beberapa ujung saraf. Epinefrin akan merangsang pelepasan gula dari

Page 17: Kejadian Hipoglikemia Akibat Penggunaan Obat Hipoglikemia Oral

cadangan tubuh tetapi juga menyebabkan gejala yang menyerupai serangan kecemasan (berkeringat, kegelisahan, gemetaran, pingsan, jantung berdebar-debar dan kadang rasa lapar). Hipoglikemia yang lebih berat menyebabkan berkurangnya glukosa ke otak dan menyebabkan pusing, bingung, lelah, lemah, sakit kepala, perilaku yang tidak biasa, tidak mampu berkonsentrasi, gangguan penglihatan, kejang dan koma. Hipoglikemia yang berlangsung lama bisa menyebabkan kerusakan otak yang permanen. Gejala yang menyerupai kecemasan maupun gangguan fungsi otak bisa terjadi secara perlahan maupun secara tiba-tiba. Hal ini paling sering terjadi pada orang yang memakai insulin atau obat hipoglikemik per-oral. Pada penderita tumor pankreas penghasil insulin, gejalanya terjadi pada pagi hari setelah puasa semalaman, terutama jika cadangan gula darah habis karena melakukan olah raga sebelum sarapan pagi.

Pada mulanya hanya terjadi serangan hipoglikemia sewaktu-waktu, tetapi lama-lama serangan lebih sering terjadi dan lebih berat. Gejala hipoglikemia jarang terjadi sebelum kadar gula darah mencapai 50 mg/dL. Maka dari itu diagnosis hipoglikemia baru bisa ditegakkan berdasarkan gejala-gejalanya dan hasil pemeriksaan kadar gula darah. Penyebabnya bisa ditentukan berdasarkan riwayat kesehatan penderita, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium sederhana.

Jika dicurigai suatu hipoglikemia autoimun, maka dilakukan pemeriksaan darah untuk mengetahui adanya antibodi terhadap insulin. Untuk mengetahui adanya tumor penghasil insulin, dilakukan pengukuran kadar insulin dalam darah selama berpuasa (kadang sampai 72 jam).

Pemeriksaan CT scan, MRI atau USG sebelum pembedahan, dilakukan untuk menentukan lokasi tumor.

GEJALA HIPOGLIKEMIA

Gejala hipoglikemia memang tidak mudah dikenali karena hampir sama dengan gejala penyakit lain,seperti diabetes dan kekurangan darah (anemia). Gejala-gejala hipoglikemia antara lain gelisah, gemetar, banyak berkeringat, lapar, pucat, sering menguap karena merasa ngantuk, lemas, sakit kepala, jantung berdeba-debar, rasa kesemutan pada lidah, jari-jari tangan dan bibir, penglihatan kabur atau ganda serta tidak dapat berkonsentrasi.

Hipoglikemia dapat menyebabkan penderita mendadak pingsan dan harus segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan suntikan serta infus glukosa. Jika dibiarkan terlalu lama, penderita akan kejang-kejang dan kesadaran menurun. Apabila terlambat mendapatkan pertolongan dapat mengakibatkan kematian.

Page 18: Kejadian Hipoglikemia Akibat Penggunaan Obat Hipoglikemia Oral

Hipoglikemia berbahaya dibandingkan kelebihan kadar gula darah (hiperglikemia) karena kadar gula darah yang terlalu rendah selama lebih dari enam jam dapat menyebabkan kerusakan tak terpulihkan (irreversible) pada jaringan otak  dan saraf. Tidak jarang hal ini menyebabkan kemunduran kemampuan otak.

PRINSIP PENGOBATAN Prinsip dari pengobatan hipoglikemia adalah menaikan kembali kadar gula darah yang rendah itu sehingga mencapai kadar normalnya. Makanya gejala hipoglikemia ini dapat menghilang dalam beberapa menit setelah penderita mengkonsumsi gula (dalam bentuk permen atau tablet glukosa) maupun minum jus buah, air gula atau segelas susu. Namun untuk seseorang yang sering mengalami hipoglikemia (terutama penderita diabetes), hendaknya selalu membawa tablet glukosa karena efeknya cepat timbul dan memberikan sejumlah gula yang konsisten. Baik penderita diabetes maupun bukan, sebaiknya sesudah makan gula diikuti dengan makanan yang mengandung karbohidrat yang bertahan lama (misalnya roti atau biskuit). Jika hipoglikemianya berat dan berlangsung lama serta tidak mungkin untuk memasukkan gula melalui mulut penderita, maka diberikan glukosa intravena untuk mencegah kerusakan otak yang serius. Seseorang yang memiliki resiko mengalami episode hipoglikemia berat sebaiknya selalu membawa glukagon. Glukagon adalah hormon yang dihasilkan oleh sel pulau pankreas, yang merangsang pembentukan sejumlah besar glukosa dari cadangan karbohidrat di dalam hati. Glukagon tersedia dalam bentuk suntikan dan biasanya mengembalikan gula darah dalam waktu 5-15 menit. Jika hipoglikemia yang terjadi itu akibat adanya tumor penghasil insulin, maka cara penyembuhannya adalah harus diangkat melalui pembedahan. Sebelum pembedahan, biasanya diberikan obat untuk menghambat pelepasan insulin oleh tumor (misalnya diazoksid). Untuk seseorang yang sering mengalami hipoglikemia, tapi bukan penderita diabetes, dapat menghindari serangan hipoglikemia dengan sering makan dalam porsi kecil.

KESADARAN MENGONTROL GULA DARAH

Hipoglikemia memang  kurang disadari oleh masyarakat  luas yang lebih mengenal penyakit diabetes sebagai akibat tingginya kadar gula darah (hiperglikemia). Padahal, hipoglikemia menjadi akibat yang paling sering terjadi jika penderita diabetes tidak memiliki pengetahuan yang cukup mengenai diet rendah gula  yang benar, kadar gula darah yang dibutuhkan oleh tubuh haruslah seimbang tidak terlalu tinggi atau rendah. Cara yang paling mudah untuk  mengetahui kadar gula darah dalam tubuh dengan cara mengecek kadar gula secara rutin.

Page 19: Kejadian Hipoglikemia Akibat Penggunaan Obat Hipoglikemia Oral

Untuk menjaga agar kadar gula selalu normal, perhatikan pola makan, olah raga ringan  secara teratur untuk membantu pembakaran glukosa menjadi energi dan merangsang produksi insulin, hindarkan stress atau gangguan emosional lainnya dan disiplin minum obat sesuai anjuran dokter. Bagi yang jelas terkena hipoglikemia dapat menaikkan kembali kadar gula darahnya dengan mengonsumsi gula (dalam bentuk permen atau tablet glukosa), jus buah, air gula, atau segelas susu. Atau bisa juga mengkonsumsi HD Clover Honey.Madu ini mengandung fruktosa dan glukosa alami yang mudah diubah menjadi energi oleh tubuh. Kandungan fruktosanya bisa menjadi sumber energi dan aman bagi penderita diabetes sehingga tetap dapat diet tanpa terkena resiko hipoglikemia.

SUMBER:

www.rumahdiabetes.com

http://www.pjnhk.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=2660&Itemid=31

http://medicastore.com/penyakit/315/Hipoglikemia_kadar_gula_darah_rendah.html

http://sweetpee.wordpress.com/2007/07/31/kadar-yang-tinggi-dan-rendah-tentang-gula-darah/

http://mediasehat.com/tanyajawab363

http://www.tanyadokter.com/disease.asp?id=1000904

http://anitaroza.multiply.com/reviews/item/3

http://www.minmalangsatu.net/detail-artikel-157/HIPOGLIKEMIA.html