Kebutuhan Gizi

5
Kebutuhan Gizi kebutuhan gizi adalah sejumlah zat gizi minimal yang diperlukan seseorang yang harus dipenuhi dari konsumsi makanan, agar terhindar dari munculnya gejala-gejala defisiensi. Nilai kebutuhan gizi tiap individu berbeda, antara lain tergantung dari faktor genetik. Sedangkan kecukupan gizi yang dianjurkan atau lebih dikenal dengan angka kecukupan gizi (AKG), merupakan terjemahan bebas dari Recommended Dietary Allowance (RDA), diartikan sebagai suatu kecukupan rata-rata zat gizi setiap hari bagi hampir semua orang menurut golongan umur, jenis kelamin, ukuran tubuh, dan aktifitas untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal. Karena AKG dimaksudkan hanya untuk golongan orang yang sehat, maka penyimpangan-penyimpangan khusus kebutuhan gizi sebagai akibat kelainan metabolisme (termasuk malnutrisi), perawatan khusus dan lainnya tidak diperhitungkan dalam Angka Kecukupan Gizi. Kecukupan pangan manusia pada dasarnya dapat diukur secara kualitatif dan kuantitatif (Khumaidi, 1989). Ukuran kualitatif antara lain meliputi nilai sosial beragam jenis bahan pangan dan nilai cita rasa, sedangkan nilai kuantitatif yang umum dipergunakan adalah kandungan zat gizi. Pengukuran AKG merupakan salah satu contoh pengukuran kecukupan pangan manusia secara kuantitatif. Nilai AKG untuk semua zat gizi kecuali energi ditetapkan selalu lebih tinggi dari kecukupan rata-rata sehingga dapat dijamin, bahwa kecukupan hampir seluruh penduduk terpenuhi.

description

nutrisi

Transcript of Kebutuhan Gizi

Page 1: Kebutuhan Gizi

Kebutuhan Gizi

kebutuhan gizi adalah sejumlah zat gizi minimal yang diperlukan seseorang yang harus

dipenuhi dari konsumsi makanan, agar terhindar dari munculnya gejala-gejala defisiensi. Nilai

kebutuhan gizi tiap individu berbeda, antara lain tergantung dari faktor genetik. Sedangkan

kecukupan gizi yang dianjurkan atau lebih dikenal dengan angka kecukupan gizi (AKG),

merupakan terjemahan bebas dari Recommended Dietary Allowance (RDA), diartikan sebagai

suatu kecukupan rata-rata zat gizi setiap hari bagi hampir semua orang menurut golongan umur,

jenis kelamin, ukuran tubuh, dan aktifitas untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal.

Karena AKG dimaksudkan hanya untuk golongan orang yang sehat, maka penyimpangan-

penyimpangan khusus kebutuhan gizi sebagai akibat kelainan metabolisme (termasuk

malnutrisi), perawatan khusus dan lainnya tidak diperhitungkan dalam Angka Kecukupan Gizi.

Kecukupan pangan manusia pada dasarnya dapat diukur secara kualitatif dan kuantitatif

(Khumaidi, 1989). Ukuran kualitatif antara lain meliputi nilai sosial beragam jenis bahan pangan

dan nilai cita rasa, sedangkan nilai kuantitatif yang umum dipergunakan adalah kandungan zat

gizi. Pengukuran AKG merupakan salah satu contoh pengukuran kecukupan pangan manusia

secara kuantitatif. Nilai AKG untuk semua zat gizi kecuali energi ditetapkan selalu lebih tinggi

dari kecukupan rata-rata sehingga dapat dijamin, bahwa kecukupan hampir seluruh penduduk

terpenuhi. Sebenarnya untuk energipun dalam rangka mencapai tingkat aman ditambahkan 1 – 5

% dari kebutuhan, berbeda dengan protein dan zat gizi lainnya ditambahkan sekitar 20 – 30 %

dari rata-rata kebutuhan.Hal ini karena energi dapat disimpan di dalam tubuh dalam bentuk

lemak yang dapat diubah kembali menjadi energi. Kekurangan energi dalam jangka pendek

dapat ditutup oleh kelebihan konsumsi energi pada hari lain. Oleh karenanya asupan dibawah

nilai AKG tidak selalu berarti tidak cukup, namun makin jauh dibawah nilai tersebut resiko

untuk memperoleh asupan yang tidak cukup, meningkat. Khusus untuk energi, nilai

kecukupannya ditaksir setara dengan nilai pakainya (expenditure), sebab asupan energi yang

kurang maupun lebih dari nilai pakainya akan memberikan dampak pada terganggunya

kesehatan.

Pada manusia, ragam zat gizi yang diperlukan oleh tubuh terdiri dari enam kelompok

besar, yaitu: karbohidrat, protein, lemak (minyak), garam mineral, vitamin dan air.

Page 2: Kebutuhan Gizi

Energi (tenaga dan panas) merupakan hasil pembakaran dari zat gizi makro karbohidrat,

protein dan lemak. Ketiga zat gizi itu dalam makanan manusia sehari-hari merupakan sebagian

besar dari beratnya, rata-rata sekitar 60 %. Sisanya, 35 % adalah air dan zat gizi lainnya serta

beragam zat non gizi. Sehingga dalam pola pangan kita, besarnya nilai energi adalah berbanding

lurus dengan besarnya porsi menu. Khusus tentang protein, selain mempunyai peranan

kuantitatif menyumbang energi juga mempunyai arti kualitatif karena bahan pangan sumber

protein umumnya adalah :

- Enak, jadi memberikan mutu cita rasa

- Mengandung atau kaya dengan zat-zat gizi lainnya

Dengan demikian bila kecukupan akan energi dan protein telah terpenuhi, maka

kecukupan zat-zat gizi lainnya umumnya telah terpenuhi juga atau sekurang-kurangnya tidak

terlalu sukar untuk memenuhinya.

Nutrisi

1. fungsi utama karbohidrat yaitu sebagai sumber energi. karbohidrat sering disebut juga

sumber tenaga. sumber makanan yang mengandung karbohidrat yaitu, beras, jagung,

gandum, kentang dan sebagainya

2. protein merupakan zat yang memiliki fungsi sebagai komponen struktural dan fungsional.

fungsi struktural berhubungan dengan fungsi pembangun tubuh, pengganti sel-sel yang

rusak. sebagai komponen fungsional berkaitan dengan fungsi sebagai komponen enzim

yang mengkatalis proses biokimia sel. sumber protein yaitu hewan dan tumbuhan.

3. fungsi utama dari lemak adalah sebagai sumber dan cadangan energi. sumber makanan

yang mengandung lemak hewani antara lain lemak daging, mentega, susu, telur,.

sedangkan sumber lemak nabati adalah kemiri, kacang-kacangan dan lain lain

4. Vitamin adalah senyawa organik kompleks yang esensial untuk pertumbuhan dan fungsi

biologis makhluk hidup. vitamin dapat berfungsi sebagai ko-enzim, yaitu suatu zat yang

memacu bekerjanya suatu enzim. terdapat dua kelompok vitamin, yaitu vitamin yang

larut dalam lemak dan tidak larut dalam lemak. vitamin yang larut dalam lemak

mempunyai sifat dapat disimpan. berbeda dengan vitamin yang tidak larut dalam lemak,

Page 3: Kebutuhan Gizi

bila dimasukkan vitamin melebihi jumlah yang diperlukan oleh tubuh, kelebihannya akan

dibuang keluar tubuh.

5. Mineral merupakan zat anorganik dan diperlukan oleh tubuh untuk membantu berbagai

aktivitas yang terjadi dalam tubuh, seperti kerja otot, peredaran darah, pembekuan darah,

dan lain-lain. mineral berfungsi untuk melancarkan semua proses yang terjadi didalam

tubuh. mineral diperlukan tubuh dalam jumlah yang sedikit. macam-macam mineral

adalah magnesium, fosfor, kalsium, iodin, dan lain lain