Kebijakan dan Strategi Penanaman Modal di Jawa Tengah · 2019. 10. 9. · menghasilkan bahan...

59
1 Kebijakan dan Strategi Penanaman Modal di Jawa Tengah

Transcript of Kebijakan dan Strategi Penanaman Modal di Jawa Tengah · 2019. 10. 9. · menghasilkan bahan...

  • 1

    Kebijakan dan StrategiPenanaman Modal di Jawa Tengah

  • DasarHukum

    2UU No 25 Th 2007

    Ttg Penanaman Modal

    UU No 23 Th 2014Ttg Pemerintah Daerah

    Perpres No 97 Th 2014Ttg Penyelenggaraan PTSP

    Perda No 9 Th 2016 Ttg Pembentukan & Susunan Perangkat Daerah Prov Jateng

    Perda No 7 Th 2010 ttg Penanaman Modal

    Permendagri No 138 Th 2017ttg Penyelenggaraan PTSP Daerah

    Pergub No 72 Th 2016 ttg Organisasi & Tata Kerja DPMPTSP

    Pergub No 18 Th 2017 ttg Penyelenggaraan PTSP

    17 Bid, 166 Izin & Non Izin (Perubahan ke 4)

    UU No 25 Tahun 2009Ttg Pelayanan Publik

  • Daya Saing Jawa Tengah

  • DAYA SAING JAWA TENGAH

    Lokasi yang strategis

    Pasar lokal yang besar

    Iklim ekonomi yang kondusif

    Ketersediaan tenaga kerja produktif

    Performa investasi yang meningkat

    2

    3

    4

    1

    5

    Upah tenaga kerja yang kompetitif

    Ketersediaan lahan untuk berusaha

    Dukungan infrastruktur yang

    memadai

    6

    7

    8

  • 6

    Performa InvestasiRealisasi nvestasi di Jawa Tengah menunjukkanpertumbuhan positif dengan rata-rata pertumbuhan56% per tahun (2011 – 2018)

    Dalam IDR Trilyun

    4.87

    17.16

    23.1 2427.55

    41.7

    47.15 47.42

    4.17.97

    16.98 18.59

    26.04

    38.18

    51.54

    59.27

    36.16

    2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

    Target Realisasi 99 %

    80 %

    109 %

    139 %

    124 %

    76 %

  • 7

    Kab / Kota

    %

    Prosentase

    Capaian

    Target 2018

    Capaian

    Target

    2018

    %

    Prosentase

    Capaian

    Target 2019

    Capaian

    Target

    2019 sem1

    %

    Prosentase

    Capaian

    Jawa Tengah

    Kabupaten Banjarnegara 34 0.16 0.15 92 0.03 0.13 436

    Kabupaten Banyumas 462 0.29 0.63 220 0.23 0.24 103

    Kabupaten Batang 7,600 0.39 14.08 3,653 4.15 8.07 195

    Kabupaten Blora 370 2.23 0.07 3 0.27 0.00 1

    Kabupaten Boyolali 108 0.56 1.32 236 0.22 0.28 126

    Kabupaten Brebes 416 0.57 1.29 226 2.06 0.33 16

    Kabupaten Cilacap 8 7.32 4.93 67 3.83 6.78 177

    Kabupaten Demak 75 1.11 0.75 68 0.39 0.25 64

    Kabupaten Grobogan 36 1.51 0.79 52 0.16 0.36 227

    Kabupaten Jepara 62 18.26 12.28 67 23.07 11.99 52

    Kabupaten Karanganyar 118 0.98 1.09 112 0.43 0.15 36

    Kabupaten Kebumen 171 0.04 0.07 192 0.01 0.07 660

    Kabupaten Kendal 245 0.74 1.12 152 0.85 0.22 26

    Kabupaten Klaten 124 0.22 0.27 120 0.14 0.21 148

    Kabupaten Kudus 144 2.74 0.69 25 0.95 0.10 11

    Kabupaten Magelang 437 0.21 0.16 75 0.15 0.16 107

    Kabupaten Pati 325 0.35 0.11 31 0.02 0.08 382

    Kabupaten Pekalongan 11,815 0.10 1.24 1,249 0.16 0.03 19

    Kabupaten Pemalang - 0.30 0.12 40 0.09 0.06 70

    Kabupaten Purbalingga 6,989 0.36 0.17 47 0.49 0.00 1

    Kabupaten Purworejo 49 0.08 0.11 145 0.03 0.01 23

    Kabupaten Rembang 448 0.18 0.65 359 2.42 0.20 8

    Kabupaten Semarang 65 2.24 2.39 107 1.15 0.61 53

    Kabupaten Sragen 1,021 0.13 2.51 1,981 0.25 0.02 7

    Perkembangan Target dan Capaian Provinsi Jawa Tengah

  • 8 Perkembangan Target dan Capaian Provinsi Jawa Tengah

    Kab / Kota

    %

    Prosentase

    Capaian

    Target 2018

    Capaian

    Target

    2018

    %

    Prosentase

    Capaian

    Target 2019

    Capaian

    Target

    2019 sem1

    %

    Prosentase

    Capaian

    Kabupaten Sukoharjo 1,413 1.34 1.83 136 0.28 0.84 299

    Kabupaten Tegal 6,039 0.56 0.24 43 0.46 0.04 9

    Kabupaten Temanggung 52 0.43 0.22 51 0.15 0.00 3

    Kabupaten Wonogiri 18 0.64 0.04 6 1.06 0.04 4

    Kabupaten Wonosobo - 0.13 0.02 15 0.02 0.01 41

    Kota Magelang 2,711 0.01 0.01 155 0.01 0.02 259

    Kota Pekalongan 128 0.03 0.10 303 0.02 0.01 39

    Kota Salatiga 228 0.22 0.25 116 0.14 0.20 145

    Kota Semarang 204 2.36 9.15 387 3.52 4.45 126

    Kota Surakarta 147 0.33 0.38 115 0.21 0.12 59

    Kota Tegal 183 0.03 0.03 104 0.03 0.07 227

    TOTAL 124 47.2 59.26 126 47.45 36.16 76

  • 9

    No LokasiInvestasi

    (Rp. Miliar)Proyek

    1 DKI Jakarta 26.652,4 1.556

    2 Jawa Timur 25.448,9 2.721

    3 Jawa Barat 20.454,1 2.214

    4 Riau 17.316,9 523

    5 Jawa Tengah 13.517,4 1.564

    6 Kalimantan Timur 12.422,6 765

    7 Banten 8.846,3 1.078

    8 Sumatera Utara 8.681,6 584

    9 Sumatera Selatan 7.027,5 396

    10 Kalimantan Tengah 4.264,2 334

    11 Kalimantan Barat 3.784,3 449

    12 Kalimantan Selatan 3.291,7 301

    13 Sulawesi Utara 2.948,7 132

    14 Bali 2.774,7 243

    15 Sulawesi Tenggara 2.728,4 96

    16 Kalimantan Utara 2.691,9 111

    17 Kepulauan Riau 2.257,8 394

    18 Aceh 2.156,5 223

    19 Daerah Istimewa Yogyakarta 1.970,9 198

    20 Jambi 1.788,1 346

    21 Nusa Tenggara Barat 1.679,3 110

    22 Sulawesi Tengah 1.585,3 122

    23 Lampung 1.370,5 169

    24 Sulawesi Selatan 1.280,7 410

    25 Sumatera Barat 1.254,4 284

    26 Nusa Tenggara Timur 1.142,0 131

    27 Kepulauan Bangka Belitung 768,0 138

    28 Sulawesi Barat 728,9 27

    29 Bengkulu 667,9 93

    30 Maluku Utara 569,5 30

    31 Gorontalo 378,2 48

    32 Maluku 193,2 40

    33 Papua Barat 102,8 14

    34 Papua 87,2 36

    TOTAL 182.833,0 15.880

    Realisasi Semester 1 Tahun 2019 Berdasarkan LokasiPMDN PMA

    No LokasiInvestasi

    (US$. Juta)Proyek

    1 Jawa Barat 3.216,1 5.034

    2 DKI Jakarta 1.858,0 6.081

    3 Jawa Tengah 1.509,7 961

    4 Banten 1.049,7 1.984

    5 Kepulauan Riau 906,7 828

    6 Papua 708,2 119

    7 Sulawesi Tengah 591,8 186

    8 Maluku Utara 495,4 65

    9 Jawa Timur 436,7 1.714

    10 Sulawesi Tenggara 417,0 89

    11 Kalimantan Barat 358,1 413

    12 Kalimantan Timur 300,4 427

    13 Bali 253,3 1.497

    14 Sumatera Selatan 242,1 286

    15 Kalimantan Selatan 221,0 148

    16 Sulawesi Selatan 201,6 239

    17 Sumatera Utara 186,3 663

    18 Riau 152,3 308

    19 Sulawesi Utara 128,1 179

    20 Lampung 127,2 151

    21 Kalimantan Tengah 122,3 274

    22 Gorontalo 121,6 39

    23 Nusa Tenggara Barat 115,0 589

    24 Sumatera Barat 76,6 167

    25 Bengkulu 76,2 45

    26 Kepulauan Bangka Belitung 59,1 104

    27 Kalimantan Utara 55,9 62

    28 Aceh 50,8 103

    29 Nusa Tenggara Timur 39,1 191

    30 Jambi 33,5 136

    31 Maluku 31,6 22

    32 Papua Barat 29,8 47

    33 Daerah Istimewa Yogyakarta 8,8 200

    34 Sulawesi Barat 7,0 12

    TOTAL 14.186,9 23.363

  • 10Realisasi Investasi berdasarkan LokasiTahun 2019 Sem 1

    Kabupaten Jepara,

    798,950.00

    Kabupaten Batang,

    524,094.50

    Kota Semarang, 87,546.20

    Kabupaten Brebes,

    21,954.10

    Kabupaten Grobogan, 17,118.80 Lainnya,

    59,997.10

    PMA($ dalam ribu)

    PMDN($ dalam ribu)

    Kabupaten Cilacap,

    6,777,703.10

    Kota Semarang, 3,138,986.10

    Kabupaten Sukoharjo, 830,160.20

    Kabupaten Semarang, 449,636.50

    Kabupaten Boyolali,

    267,790.50

    Lain lain , 2053150.4

  • Serapan Tenaga Kerja Semester 1 - 201911

    25035 24511

    262 25

    PMA PMDN

    Sem 1 - 2019TKI TKA

    Total Sem 1 - 2019

    TKI : 49546TKA : 287

  • 12Top 10 Realisasi Investasi berdasarkan Negara AsalTahun 2019 (Sem I)

    Peringkat Negara Asal Ribu USD1 Jepang 1.362.351,30 2 Korea Selatan 42.606,90 3 R.R. Tiongkok 23.304,00 4 Malaysia 20.634,70 5 Singapura 11.870,00 6 British Virgin Islands 10.884,40 7 Taiwan 6.923,40 8 Jerman 6.403,10 9 Hongkong, RRT 5.461,30 10 Belanda 5.089,80

    Jepang

    R.R TiongkokMalaysiaKorea Selatan

    Singapura

  • Tingkat UMK Di Jawa Tengah Tahun 2019 13

  • 14

    Strategi Promosi

    Investasi Daerah

  • PERAN DAERAHDALAM PROMOSI

    INVESTASI

    Identifikasi Pengolahan/ Pengemasan

    Informasi

    KegiatanPromosiInvestasi

    Fasilitasi

    Potensi/peluanginvestasi serta

    proyek investasipotensial daerah

    Investor yang berminat

    menanamkanmodalnya di

    daerah

    IKLIM INVESTASI

    Mendukung penguatan iklim investasi melalui Pelayanan Terpadu SatuPintu, membantu mengurangi hambatan Investasi di daerah

    > > >

  • 2. Pengembangan strategi promosi yang lebih fokus (targeted promotion),

    terarah dan inovatif.

    1. Penguatan image building sebagai negara tujuan PM yang menarik dengan

    mengimplementasikan kebijakan pro PM dan menyusun rencana tindak image

    building lokasi PM.

    3. Pelaksanaan kegiatan promosi dalam rangka pencapaian target

    PM yang telah ditetapkan.

    4. Peningkatan peran koordinasi promosi PM dengan

    BKPM, DPMPTSP provinsi lain, dan DPMPTSP

    Kab/Kota.

    5. Penguatan peran fasilitasi hasil kegiatan

    promosi secara pro aktif untuk

    mentransformasi minat PM menjadi

    realisasi PM

    ARAH KEBIJAKAN PROMOSI PENANAMAN MODAL PROVINSI JAWA TENGAH

  • ROADMAP INVESTASIJAWA TENGAH

    Mendorong kelompok

    industri yang cepat

    menghasilkan bahan

    baku/setengah jadi bagi

    industri lainnya, penunjang

    infrastruktur

    Percepatan infrastruktur fisik

    kawasan regional (termasuk

    infrastruktur pendukung zona

    dan kawasan industri),

    diversifikasi dan konversi energi

    serta peningkatan kualitas SDM

    Pengembangan industri skala

    besar yang terintegrasi

    (upstream downstream)

    Pengembangan investasi

    dan inovasi berteknologi

    tinggi

    Tahap I (2012 – 2015)

    Tahap II (2016 – 2020)

    Tahap III (2021 – 2025)

    Sumber: RUPMP Jawa Tengah 2012 - 2025

    Tahap IV (Setelah 2025)

    PENGEMBANGAN

    PENANAMAN MODAL

    YANG RELATIF MUDAH

    DAN CEPAT

    MENGHASILKAN

    INFRASTRUKTUR DAN

    ENERGI

    PENGEMBANGAN

    INDUSTRI SKALA BESAR

    PENGEMBANGAN

    INDUSTRI SKALA BESAR

  • INFRASTRUKTURSistem

    Penyediaan Air

    Minum (SPAM)

    Pengelolaan

    sampah menjadi

    energi (PLTSa)

    INDUSTRI

    Padat Karya MakananTekstil dan

    Produk Tekstil

    Barang dari kulit

    dan alas kaki

    Mineral non

    logam

    PertanianTanaman pangan

    dan perkebunanPerikanan

    Substitusi

    Impor

    Kimia dasar,

    barang kimia, dan

    farmasi

    Peternakan Permesinan

    Pariwisata

    Akomodasi (jotel,

    cottage, restoran,

    dan resort)

    Wisata budaya

    KAWASAN INDUSTRI KI Eksisting Rencana KI baru

    STRATEGI PROMOSI INVESTASIMendorong Investasi di Sektor Prioritas

  • IDENTIFIKASI

    PELUANG

    INVESTASI:

    Berdasarkan Potensi Daerah

    1: Primer 2:Sekunder 3:Tersier

  • Kerjasama dengan

    Bappeda Prov. Jateng

    dan Bank Indonesia

    (Keris Jateng) dalam

    program CENTRAL JAVA

    POTENTIAL INVESTMENT

    CHALLENGE (CJPIC)

    untuk mendapatkan

    informasi proyek

    investasi dari Kab/Kota

    yang siap ditawarkan

    Mengolah dan

    mengemas informasi

    proyek, peluang dan

    potensi investasi

    kewenangan Provinsi,

    Kab/Kota, BUMN/BUMD

    di Jawa Tengah, pihak

    swasta yang memerlukan

    mitra

    Mengolah dan

    mengemas informasi

    terkait penanaman

    modal yang diperlukan

    calon investor dalam

    mempersiapkan rencana

    investasinya di Jawa

    Tengah

    PENGOLAHAN/PENGEMASAN INFORMASI

    BAHAN PROMOSI INVESTASI YANG

    LENGKAP, VALID DAN INFORMATIF

  • OFF-LINE PROMOTION ONLINE PROMOTION

    KEGIATAN PROMOSI

  • • Promosi Investasi di berbagai negara

    (Kerjasama dengan BKPM dan Indonesia

    Investment Promotion Center/IIPC atau

    Perwakilan BKPM di luar negeri)

    • Promosi TTI Terpadu di berbagai

    negara (Kerjasama dengan Dinperindag

    dan Dinporapar Prov. Jateng, Bank

    Indonesia Prov. Jateng, KBRI/KJRI,

    BKPM, IIPC)

    • Central Java Investment Business

    Forum/CJIBF (Kerjasama dengan BKPM,

    K/L terkait, Bank Indonesia, Pemerintah

    Kab/Kota se-Jawa Tengah, KADIN

    Jateng)

    • Penerimaan Misi dari berbagai

    Negara

    • Pertemuan dengan asosiasi usaha

    Off-line Promotion

    Integrated

    Promotion

    Promotion to

    targeted

    countries

    Focus on

    potential

    sectors

    TARGET

    INVESTASI

  • TARGET

    INVESTASI

    Media Sosial

    • Membangun citra dan positioning

    Jawa Tengah sebagai tujuan

    investasi yang menjanjikan melalui

    media cetak dan elektronik

    • Website dan media sosial

    DPMPTSP Prov Jateng menyajikan

    berbagai informasi terkait investasi,

    termasuk informasi

    proyek/peluang/ potensi investasi

    serta informasi lainnya yang

    diperlukan calon investor

    Online Promotion (1)

    Investment

    Branding/

    Positioning

    Website

  • • Aplikasi Informasi Peluang

    Penanaman Modal

    Online Promotion (2)

    Menampung data peluang dan potensi

    investasi dari Kabupaten/Kota

    • Integrasi dengan Program CJIBF 2019

    Pendaftaran CJIBF

    Rekapitulasi LOI CJIBF beserta

    rekapitulasi rencana nilai investasi

  • INSTAGRAM FACEBOOK TWITTER YOUTUBE

    Pola updating informasi

    kepada pengguna

    instagram dengan feeding

    informasi terbaru bagi

    pengguna instagram

    (follower) yang mengikuti

    akun intagram

    @ptspjateng.

    Fan page Dinas PMPTSP

    Pola updating informasi

    dengan feeding informasi

    terbaru bagi pengguna

    Facebook yang

    mendaftarkan/mengikuti

    fan page atau setuju untuk

    menjadikan fan page tsb

    sebagai favorit (like).

    Pola updating informasi

    kepada pengguna twitter

    dengan feeding informasi

    terbaru bagi pengguna

    twitter (follower) yang

    mengikuti akun twitter

    @DPMPTSPJateng.

    Pola diseminasi informasi

    dengan menggunakan

    media visual/video kepada

    pengguna Youtube yang

    mendaftar atau mengikuti

    akun/channel Youtube

    DPMPTSP JATENG

    Pola Diseminasi Perkembangan Informasi:

    MEDIA SOSIAL

  • MINAT INVESTASI PERIZINAN INVESTASI REALISASI INVESTASI

    Seksi PembinaanSeksi Promosi

    Fasilitisasi debottleneckingsetelah perizinan hingga

    realisasi

    Bidang Pelayanan Perizinan

    Fasilitisasi survei lokasi dan

    debottleneckinghingga perizinan

    Fasilitisasi informasi hingga berminat

    Fasilitisasipendampingan

    perizinan

    Pelayanan End-to-End untuk Investor

    FASILITASI MINAT INVESTASI MENUJU REALISASI INVESTASI

    Bidang Pengawasan

    & Pengendalian

  • DALAM NEGERI

    Promosi investasi

    dan/atau Promosi TTI

    Terpadu di beberapa

    negara

    1. Central Java Investment Business

    Forum (CJIBF) dan Central Java

    Business Expo (CJBE)

    2. Business Meeting Dalam Negeri

    untuk penerimaan Misi dan

    pertemuan dengan Asosiasi Usaha

    3. Pameran Investasi

    4. Digitalisasi Promosi (Penguatan

    Promosi melalui Website dan

    Media Sosial)

    LUAR NEGERI

    RENCANA KEGIATAN DPMPTSP PROVINSI JAWA TENGAH TERKAIT PROMOSI TAHUN 2019

  • 28

    ImplementasiPP No 24 Tahun 2018

  • Paket Kebijakan XVI Presiden RI

    29

    1. Peluncuran Perpres No 91 Tahun 2017 tentangPercepatan Pelaksanaan Berusaha

    2. Peluncuran PP No 24 Tahun 2018 tentang PelayananPerizinan Berusaha Terintegrasi secara Elektronik

  • 1. Perpres No 91 Tahun 2017 tentang Percepatan Pelaksanaan Berusaha

    30

  • 31 Lima Isu Kebijakan Percepatan PelaksanaanBerusaha (Perpres No 91 Tahun 2017)

    PEMBENTUKAN SATGAS K/L/Pmengidentifikasi seluruh perizinan kegiatan sektor mengawal dan menyelesaikanhambatan perizinan

    Penerapan Sistem CHECKLIST di KEK, FTZ, Kawasan Industri, KSPN* yang telah beroperasi

    REFORMASI REGULASI di Pusat dan Daerah

    Penerapan DATA SHARING untuk perizinan

    *) KSPN: Kawasan Strategis

    Pariwisata Nasional

    Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik (Sistem OSS)

  • Satgas Percepatan Pelaksanaan BerusahaProvinsi Jawa Tengah (Perpres Nomor 91 Tahun 2017)

    32

    1. Pemprov Jateng telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) melalui Surat

    Keputusan Gubernur Nomor 561/101 Tahun 2017 tentang Pembentukan

    Satuan Tugas Percepatan Pelaksanaan Berusaha Provinsi Jawa Tengah

    2. Tingkat Kabupaten / Kota telah terbentuk 35 Satgas

  • 33

    Ketua : WagubKetua Harian : Sekda

    Wakil Ketua : Inspektur

    Sekretaris : DPMPTSP

    Unit Kerja Pemproses Izin

    DeskSubsektor Perizinan Berusaha Desk Supporting

    Satgas K/LLeading

    Satgas K/Lsupporting

    Satgas Kab/Kota

    SATGAS NASIONALGUBERNUR

    (pasal 12 ayat 4)

    Struktur Satgas Percepatan Pelaksanaan Berusaha Prov. Jateng

  • Tahapan Kebijakan Percepatan Pelaksanaan Berusaha34

    Tahap 1• Mengawal perizinan end to end melalui pembentukan Satgas (Leading & Supporting)• Pelaksanaan kegiatan berusaha berdasarkan sistem checklist di KEK, FTZ, KI, KSPN

    • Penyederhanaan proses perizinan melalui data sharing dan tidak berulang berdasarkan regulasi yang berlaku

    Preparasi Tahap II

    Reformasi regulasi (termasuk Koperasi & UKM) di K/L dan Pemda

    Online Single Submission (OSS)1. Penyusunan blueprint dan roadmap single submission2. Pembangunan dan pengelolaan sistem3. Uji coba4. Assesment peningkatan infrastruktur IT5. Penyediaan gedung tersendiri

  • Fungsi Satgas dalam Percepatan Berusaha sesuai Perpres No 91 Tahun 2017

    35

    1 Membentuk layanan pengaduan help desk dan pusat informasi (call center)

    2Melakukan penyelesaian hambatan (debottlenecking) atas seluruh perizinan berusaha yangmenjadi kewenangan Provinsi dan perizinan yang diperlukan oleh K/L dan Pemerintah Kab/Kotayang telah diajukan dan belum selesai

    3Melakukan penyederhanaan proses perizinan (debirokratisasi) yang mencakup penggunaan datasharing atas dokumen perizinan yang disampaikan oleh pelaku usaha

    4Melakukan pelayanan perizinan berusaha yang baru dengan menerapkan penyederhanaanproses perizinan (debirokratisasi)

    5 Mengidentifikasi kesiapan dukungan teknologi dalam rangka penerapan perizinan melaluiinformasi dan data daring (Online Single Submission)

    6 Menyiapkan pembiayaan dan SDM dalam rangka penerapan perizinan melalui OSS

    7 Melakukan pengawalan terhadap proses pemenuhan komitmen perizinan melalui OSS danPengawasan (Post Audit)

  • ImplementasiPeran Satgas Percepatan Berusaha dalam OSS

    36

    1. Hak akses untuk Com Protocol : Sekda (selaku ketua Satgas) Kepala DPMPTSP Petugas Help desk yang ditunjuk oleh ketua Satgas

    2. PTSP memproses izin – izin yang dipersyaratkan sebagai pemenuhan komitmensesuai kewenangan (Mekanisme perizinan seperti biasa)

    3. Satgas memantau web form data pemohon yang telah mengajukan izin melalui OSS4. PTSP melakukan notifikasi bagi pemohon yang telah memenuhi komitmen untuk Izin

    Usaha / Izin Komersial melalui web form5. Satgas melakukan Post Audit pasca Izin terbit6. Help desk pengaduan melaporkan hasil inventarisasi daftar kasus kepada Ketua

    Satgas7. Satgas melaporkan kepada Satgas Nasional terkait pemberlakuan Izin Usaha / Izin

    Komersial (Cabut / Tidak dicabut)

  • 2. PP No 24 Tahun 2018 tentang Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi secara Elektronik

    37

  • Reformasi PerizinanDi Indonesia Melalui OSS

    PP No 24 Tahun 2018 tentangPelayanan Perizinan BerusahaTerintegrasi secara Elektronik

    tanggal 21 Juni 2018

    Di launching di KemenkoPerekonomian tanggal 9 Juli 2018

    oleh Menko Perekonomianserta semua Menteri Terkait

  • Pilar Reformasi Perizinan Berusaha Berdasarkan OSS (PP No 24 Tahun 2018)

    39

    Regulasi

    1.Standar (Nasional& Internasional)

    2.Sistem (IT)5.Memastikan

    K3L

    3.Komitmen(Izin Berutang Syarat)

    4.Pengawasan olehProfesi Bersertifikasi

    K3L: Keselamatan, Kesehatan, Keamanan, dan Lingkungan

  • 40 Online Single Submission (OSS)

    OSS

    New Regime

    New Fashion

  • New Regime Perizinan Berusaha41

    Hanya ada 2 Jenis Perizinan Berusaha :

    Izin Usaha dan Izin Komersial /Operasional

  • New Fashion Pelayanan Perizinan Berusaha(ONLINE SINGLE SUBMISSION (Pasal 90-96 PP 24/2018):

    KEMENTERIAN /LEMBAGA

    DPMPTSP

    BKPM

    Pelaku usaha

    Nomor Induk

    Berusaha

    Izin Usaha

    Izin Komersial/

    Operasional

    Pelayanan dalam rangka

    pemenuhan komitmen izin

    usaha/operasional

    Validasi, integrasi

    penerbitan standard,

    pendaftaran produk dll

    Permohonan

    Pengawalan end to end oleh SATGAS

    Menggunakan satu portal nasional (oss.go.id), satu identitasperizinan berusaha (NIB), dan satu format perizinan berusaha(Izin Usaha dan Izin Operasional/Komersial);

    Perizinan Berusaha diterbitkan berdasarkan KomitmenKepatuhan yang harus dipenuhi oleh Pelaku Usaha;

    Pemenuhan komitmen diselesaikan di K/L dan/atau Pemda.

    • Kementerian/lembaga, Pemerintah Daerah provinsi, danPemerintah Daerah kabupaten/kota menggunakan sistemOSS dalam rangka pemberian Perizinan Berusaha yangmenjadi kewenangannya masing-masing.

    • Penggunaan sistem OSS mengikuti standar integrasi sistemOSS.

    • Sistem OSS dikelola oleh Lembaga OSS.• Lembaga OSS berwenang untuk:• menerbitkan Perizinan Berusaha melalui sistem OSS;• menetapkan kebijakan pelaksanaan Perizinan Berusaha

    melalui sistem OSS;• menetapkan petunjuk pelaksanaan penerbitan Perizinan

    Berusaha pada sistem OSS;• mengelola dan mengembangkan sistem OSS; dan• bekerja sama dengan pihak lain dalam pelaksanaan,

    pengelolaan, dan pengembangan sistem OSS.

    OSS telah operasional dalam memberikan pelayanan perizinan berusaha (NIB, Izin Usaha dan Izin Operasional/Komersial

    secara elektronik 24/7

  • Cakupan PP Nomor 24 Tahun 201843

    1. Jenis, Pemohon, dan Penerbit PerizinanBerusaha

    2. Pelaksanaan Perizinan Berusaha3. Reformasi Perizinan Berusaha Sektor.4. Sistem OSS.5. Lembaga OSS.6. Pendanaan OSS.7. Insentif Atau Disinsentif Pelaksanaan

    Perizinan Berusaha Melalui OSS.8. Penyelesaian Permasalahan Dan Hambatan

    Perizinan Berusaha Melalui OSS.9. Sanksi.

  • Pemohon Perizinan Berusaha44Siapa Pemohon Perizinan Berusaha:a. Pelaku Usaha Perseoranganb. Pelaku Usaha Non Perseorangan

    Penerbit Perizinan Berusaha1. Perizinan Berusaha diterbitkan oleh menteri, pimpinan lembaga, gubernur, atau

    bupati/wali kota sesuai kewenangannya yang pelaksanaannya wajib dilakukanmelalui Lembaga OSS.

    2. Lembaga OSS berdasarkan ketentuan dalam PP Nomor 24 Tahun 2018 untuk danatas nama menteri, pimpinan lembaga, gubernur, bupati/wali kota menerbitkanPerizinan Berusaha.

    3. Penerbitan Perizinan Berusaha oleh Lembaga OSS dilakukan dalam bentukDokumen Elektronik yang disertai dengan Tanda Tangan Elektronik.

  • Penerbitan Izin Usaha 45

    1. Lembaga OSS menerbitkan Izin Usaha / Izin Komerisial berdasarkanKomitmen

    2. Penerbitan Izin Usaha / Izin Komerisial berdasarkan Komitmen kepadaPelaku Usaha yang memerlukan prasarana untuk menjalankan usahadan/atau kegiatan tapi belum memiliki atau menguasai prasarana, setelahLembaga OSS menerbitkan:a. Izin Lokasib. Izin Lokasi Perairanc. Izin Lingkungan dan/ataud. IMBberdasarkan Komitmen (dengan mengisi form di laman OSS). Jika komitmentidak dipenuhi, maka Izin Usaha / Izin Komersial akan dibekukan / di cabut.

  • 46 Penerbitan Izin Komersial1. Lembaga OSS menerbitkan Izin Komersial atau Operasional berdasarkan Komitmen untuk:

    a.standar, sertifikat, dan/atau lisensi; dan/atau

    b.pendaftaran barang/jasa,

    sesuai dengan jenis produk dan/atau jasa yang dikomersialkan oleh Pelaku Usaha melalui

    sistem OSS.

    2. Lembaga OSS membatalkan Izin Usaha dan/atau Izin Komersial atau Operasional yang sudah

    diterbitkan dalam hal Pelaku Usaha tidak menyelesaikan pemenuhan Komitmen.

    3. Izin Komersial atau Operasional berlaku efektif setelah Pelaku Usaha menyelesaikan

    Komitmen dan melakukan pembayaran biaya Perizinan Berusaha sesuai dengan ketentuan

    peraturan perundang-undangan.

  • Sektor Pelaksana dalam Reformasi Peraturan Perizinan Berusaha

    47

    Perindustrian

    Ketenaga listrikan Kesehatan

    Obat dan MakananPertanian

    Kelautan Dan Perikanan

    PUPR

    Komunikasi & InformatikaPerdagangan Perhubungan

    Keuangan Pariwisata

    Pendidikan

    Tinggi KeagamaanKetenaga Kerjaan

    KepolisianKoperasi &

    UMKM Nuklir

    Pendidikan dan Kebudayaan

    LHK

  • Inventarisasi Izin OSS dan Non OSS di Jawa Tengah48NO BIDANG SEMULA MASUK OSS SIAPJATENG

    REFORMASI PERIZINAN

    1. Penanaman Modal 9 Izin 9 Izin 0 Izin 4 Izin2. Kelautan dan Perikanan 19 Izin 14 Izin 5 Izin 9 Izin3. Kehutanan 8 Izin 4 Izin 4 Izin 3 Izin4. Perhubungan 17 Izin 17 Izin 0 Izin 17 Izin5. Kesehatan 9 Izin 8 Izin 1 Izin 4 Izin6. Lingkungan Hidup 2 Izin 2 Izin 0 Izin 0 Izin7. Pendidikan 12 Izin 2 Izin 10 Izin 0 Izin8. Perindustrian dan Perdagangan 6 Izin 3 Izin 3 Izin 0 Izin9. Perkebunan 8 Izin 4 Izin 4 Izin 4 Izin 10. Ketenagakerjaan dan Transmigrasi 4 Izin 4 Izin 0 Izin 0 Izin11. Koperasi dan UMKM 3 Izin 2 Izin 1 Izin 0 Izin

    12. Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat 5 Izin 0 Izin 5 Izin 0 Izin

    13. Sosial 1 Izin 0 Izin 1 Izin 0 Izin14. Pengelolaan Sumber Daya Air 3 Izin 0 Izin 3 Izin 0 Izin15. Pekerjaan Umum / Bina Marga 16 Izin 0 Izin 16 Izin 0 Izin16. Peternakan dan Kesehatan Hewan 17 Izin 0 Izin 17 Izin 0 Izin17. Energi dan Sumber Daya Mineral 27 Izin 5 Izin 22 Izin 0 Izin

    Jumlah 166 Izin 74 Izin 92 Izin 40 Izin

  • Pelayanan Perizinan secara Berbantuan Melalui OSS

    di DPMPTSP Prov Jateng

    Jenis

    IzinJan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agst Sept Total

    Jumlah

    Pelayanan144 128 141 132 90 143 306 340 227 1651

    NIB 93 74 61 78 66 99 137 67 94 769

    Izin Usaha 37 46 40 43 37 72 111 23 78 487

    Izin

    Komersial27 14 20 8 8 11 6 6 3 103

  • Diskresi Perizinan OSS

    50

  • Diskresi Perizinan OSS PP No 24 Tahun 2018 Pasal 98

    51

    1. Menteri, pimpinan lembaga, gubernur, dan bupati/wali kota wajib menyelesaikan

    hambatan dan permasalahan dibidangnya dalam pelaksanaan Perizinan Berusaha melalui

    sistem OSS sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

    2. Dalam hal peraturan perundang-undangan belum mengatur atau tidak jelas mengatur

    kewenangan untuk penyelesaian hambatan dan permasalahan dalam pelaksanaan sistem

    OSS, menteri, pimpinan lembaga, gubernur, dan bupati/wali kota berwenang untuk

    menetapkan keputusan dan/atau melakukan tindakan yang diperlukan dalam rangka

    penyelesaian hambatan dan permasalahan dimaksud sepanjang sesuai dengan Asas-Asas

    Umum Pemerintahan yang Baik

  • 52

    Legal Opinion Kejagung RISurat Kejaksaan Agung

    No B.309/G/Gtn.1/08/2018Tentang Legal Opinion legalitas Perizinan Investasi yang telah dikeluarkan oleh BKPM setelah berlaku PP No

    24 Tahun 2018 tentang Pelayanan Perizinan Terintegrasi secara Elektronik

    a. Sejak ditetapkan dan diundangkannya PP No 24 Tahun 2018 tanggal 21 Juni 2018, maka semua proses

    perizinan berusaha yang masuk dalam sistem OSS harus tunduk pada PP No 24 Tahun 2018. Izin yang

    diterbitkan tidak melalui OSS maka secara hukum dianggap batal karena tidak sesuai dengan peraturan

    perundangan;

    b. Berdasarkan prinsip praduga rechtmatig, maka suatu keputusan TUN tetap dapat dibatalkan /diubah dengan

    Putusan Hakim. Selain itu, berdasarkan asas contrarius actus keputusan yang secara jelas dan diketahui

    mengandung kesalahan dapat dilakukan perubahan / pencabutan oleh pembuat keputusan, kemudian

    dimohonkan kembali untuk diproses menggunakan sistem OSS sebagaimana diatur PP no 24 Tahun 2018;

  • 53

  • Data Dukung

    54

  • 55 Pendampingan Kepada Pemohondalam Penerapan OSS di DPMPTSP Prov Jateng

  • 56

  • 57

  • 58

  • Terima Kasih