Kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alam
Transcript of Kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alam
NAMA KELOMPOK :
- Deviana Arselia Syafitri
- Halimatus Sholikha
- Karina Dwi Anjany
- Raka Nita Tiara
Kearifan Lokal dalam
Pemanfaatan Sumber Daya
Alam
A. Pemanfaatan Sumber Daya
Alam
1. PEMANFAATAN SUMBER
DAYA ALAM BERKELANJUTAN
Pertanian berkelanjutan
Pada dasarnya kegiatan pertanian berkelanjutan
adalah pemanfaatan sumber daya terbarukan dan
sumber daya tidak terbarukan untuk proses produksi
pertanian dengan menekankan dampak negatif
terhadap lingkungan yang serendah-rendahnya.
Pertanian ini menitikberatkan pada pengolahan sumber
daya alam yang memanfaatkan produk hayati ramah
lingkungan
MANFAAT PERTANIAN
BERKELANJUTAN
1. Mampu meningkatkan produksi pertanian dan
menjamin ketahanan pangan di dalam negeri.
2. Menghasilkan pangan yang terbeli dengan kualitas
tinggi
3. Tidak mengurangi dan merusak kesuburan tanah
4. Mendukung dan menopang kehidupan masyarakat
pedesaan
5. Tidak membahayakan kesehatan masyarakat
6. Melestarikan dan meningkatkan kualitas lingkungan
hidup di lahan pertanian
INDIKATOR
1. Budi daya berbagai jenis tanaman secara alami.
2. Memelihara keanekaragaman genetik sistem pertanian.
3. Meningkatkan siklus hidup biologis dalam ekosistem pertanian.
4. Menghasilkan produk pertanian yang bermutu dalam jumlah memadai.
5. Memelihara dan meningkatkan kesuburan tanah dalam jangka panjang.
6. Menghindarkan pencemaran yang di sebabkan penerapan teknik pertanian.
Gambar pertanian
berkelanjutan
Video pertanian berkelanjutan
Tujuan pengembangan kegiatan pertanian berkelanjutan
adalah meningkatkan kualitas alami lingkungan. Dampak
pemakaian bahan kimia dalam kegiatan pertanian dapat
ditekan melalui kegiatan pertanian organik yang
berwawasan lingkungan.
Akan tetapi,dalam kegiatan pertanian berkelanjutan sering
mengalami hambatan seperti persediaan modal ataupun
sumber daya manusianya.
B. PERTAMBANGAN
BERKELANJUTAN
Pertambangan mengeksploitasi sumber daya yang
bersifat tidak terbarukan. Kegiatan usaha tambang
berisiko tinggi dan menimbulkan dampak terhadap
lingkungan fisik dan sosial.
UNSUR-UNSUR KONSEP
WAWASAN BERKELANJUTAN :
1. Melakukan penyelidikan umum (prospecting)2. Eksplorasi terdiri atas eksplorasi pendahuluan dan eksplorasi terperinci3. studi kelayakan terdiri atas kelayakan teknik,ekonomi,dan lingkungan4. persiapan produksi (development dan construction)5. penambangan terdiri atas pembongkaran,pemuatan,pengangkutan,dan penimbunan6. rehabilitasi dan pengelolaan lingkungan7. pengolahan (mineral dressing)8. pemurnian9. pemasaran10. tanggung jawab sosial atau corporate social responsibility(CSR)11. pengakhiran tambang (mine closure)
TIGA PRIORITAS UTAMA UNTUK
MEMAKSIMALKAN POTENSI
PERTAMBANGAN BERKELANJUTAN :1. Menganalisis dampak dan keuntungan
sosial,ekonomi,kesehatan,serta lingkungan selama
siklus kegiatan pertambangan,keselamatan,dan
kesehatan para pekerja.
2. Meningkatkan partisipasi para pemangku kepentingan
termasuk masyarakat adat dan lokal serta kaum
perempuan.
3. Mengembangkan praktik pertambangan berlanjutan
melalui penyediaan dukungan teknis serta
pembangunan fasilitas dan keuangan kepada negara
berkembang dan miskin
Gambar pertambangan
berkelanjutan
Video pertambangan berkelanjutan
C. INDUSTRI
BERKELANJUTAN
Industri berkelanjutan di Indonesia harus memiliki daya saing yang dapat menopang perekonomian nasional. Kegiatan berkelanjutan dapat memadukan antara aspek lingkungan,ekonomi,dan sosial. Pola hidup masyarakat yang konsumtif dapat perkembangan sektor industri di Indonesia terutama industri yang memengaruhi memanfaatkan sumber daya alam tidak terbarukan.
Prinsip-prinsip industri berkelanjutan :
1. Menggunakan sumber daya alam secara berkelanjutan
2. Menjamin kualitas hidup masyarakat di sekitar lokasi penambangan
3. Menjaga kelangsungan hidup ekologi sistem alami (environmental system)
HAMBATAN DALAM KEGIATAN
INDUSTRI BERKELANJUTAN :
1. Potensi sumber daya melimpah,tetapi
pemanfaatannya belum optimal.
2. Dukungan pemerintah terhadap pembangunan
berkelanjutan dan berwawasan lingkungan masih
kurang.
3. Kawasan industri di negara berkembang,terutama
Indonesia belum terpadu secara sistematis dan
hanya kumpulan industri yang berdiri sendiri.
Gambar industri berkelanjutan
D. PARIWISATA BERKELANJUTAN
Indonesia memiliki kekayaan hayati yang dapat dilihat dari berbagai jenis tanaman dan hewan yang dapat di budidayakan dan dikembangkan untuk kegiatan ekonomi kreatif seperti kegiatan agrowisata.Prinsip-prinsip pariwisata berkelanjutan :1. Pariwisata harus melibatkan masyarakat lokal dalam pembangunan.2. Menyeimbangkan antara kebutuhan wisatawan dan masyarakat.3. Melibatkan para pemangku kepentingan untuk menperoleh banyak masukan mengenai
pembangunan pariwisata.4. Memberikan kemudahan kepada pengusaha lokal skala kecil dan menengah.5. Memiliki multiple effect atau efek pengganda bagi industri lain.6. Kerja sama antara masyarakat lokal sebagai pelaku usaha dan operator penjual paket
wisata.7. Harus menjamin keberlanjutan.8. Pariwisata harus tumbuh dengan optimal bukan eksplorasi.9. Harus ada monitoring dan evaluasi secara periodik.10. Keterbukaan terhadap penggunaan sumber daya.11. Program peningkatan sumber daya manusia dalam bentuk pendidikan dan pelatiahan dan
sertifikat untuk bidang keahlian pariwisata.12. Terwujudnya kuaitas hidup masyarakat lokal,kualitas berusaha penyedia jasa industri
pariwisata,dan terciptanya kualitas pengalaman wisatawan.
1. Menjamin keseimbangan lingkungan pada objek wisata yang menjamin
kelestarian lingkungan alam dan budaya setempat.
2. Meningkatkan rasa cinta atau peduli masyarakat terhadap lingkungan.
3. Meningkatkan devisa negara dari jumlah kunjungan wisatawan asing.
4. Memperluas lapangan kerja yang berorientasi pada faktor pendukung
pariwisata sehingga dapat menyerap banyak angkatan kerja.
5. Meningkatkan pendapatan masyarakat dan penerimaan pajak bagi
pemerintah daerah yang berpotensi meningkatkan pendapatan asli daerah
(PAD).
6. Mendorong pembanguna daerah menunjang kegiatan wisata.
Video pariwisata berkelanjutan
2. PRINSIP EKOEFISIENSI
DALAM KEARIFAN LOKAL
1. PRINSIP EKOEFISIENSI
Dalam prinsip ekoefisiensi, penggunaan sumber daya alam berdasarkan pemilihan peruntukannya menjadi sangat penting. Pemilihan peruntukan tersebut dilaksanakan atas dasar:
1. Efisiensi dan efektivitas penggunaan yang optimal
dalam batas-batas kelestarian sumber alam yang
mungkin.
2. Tidak mengurangi kemampuan dan kelestarian sumber
alam lain yang berkaitan dalam suatu ekosistem.
3. Memberikan kemungkinan untuk mempunyai pilihan
penggunaan di masa depan, sehingga perombakan
ekosistem tidak dilakukan secara dratis.
2. MENGELOLA SUMBER DAYA ALAM
DENGAN PRINSIP EKOEFISIENSI
a. Mengelola Sumber Daya Air
Kegiatan manusia seperti pemanfaatan sumber daya air, mau tidak mau membawa dampak bagi lingkungan. Pencemaran lingkungan
ditimbulkannya, baik yang dikeluarkan dalam bentuk air buangan rumah tangga maupun dalam bentuk limbah industri. Dampak yang berat
diperoleh dari persoalan ini mendorong perlunya pengendalian air buangan untuk mengurangi pencemaran. Untuk kegiatan dalam skala besar,
industri misalnya, pengendalian dampak terhadap lingkungan dilakukan dengan amdal.
Selain untuk kebutuhan industri, kebutuhan akan air juga meningkat karena pertambahan penduduk. Sedangkan seperti yang kamu tahu
ketersediaan air berkurang karena kemampuan hutan menyimpan air berkurang akibat alih fungsi lahan. Tidak hanya menyangkut kuantitas,
kualitas air pun juga mengalami degradasi. Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk menjaga kestabilan ketersediaan air secara normal
dengan cara penghijauan kembali.
b. Mengelola Sumber Daya Perikanan
Seperti kita ketahui bahwa laut merupakan penghasil ikan utama. Penangkapan ikan biasanya dilakukan oleh nelayan tradisional maupun
nelayan yang menggunakan peralatan modern. Nelayan tradisional ini cukup menggunakan peralatan sederhana meskipun terkadang
mengalami beberapa kendala. Antara lain masih bergantung pada angin karena perahu-perahunya sangat sederhana, wilayah penangkapan
ikan yang terbatas tidak bisa ke tengah atau mendekati lokasi-lokasi upwelling. Kendala ini terjadi karena nelayan kekurangan modal. Akibatnya,
ikan yang ditangkap sangat terbatas dan sering menjadi busuk apabila terlambat kembali ke darat. Oleh karena itu, pemerintah perlu
memberikan perhatian pada pengembangan usaha perikanan oleh nelayan. Yang menjadi permasalahan adalah penangkapan ikan yang
menggunakan pukat harimau dan juga bom. Penangkapan yang demikian merupakan contoh pengelolaan yang tidak berwawasan lingkungan.
Mengapa? Penggunaan pukat harimau selain mengenai ikan-ikan besar, ikan-ikan kecil pun turut terjaring. Jika ikan-ikan kecil ikut ditangkap,
akan memutus daur reproduksi beberapa spesies ikan. Akhirnya, dapat menyebabkan beberapa spesies ikan tertentu punah. Begitu juga
dengan penggunaan bom, yang akan mematikan makhluk hidup di dalam laut dan juga merusak terumbu karang. Tahukah kamu apa akibatnya
jika terumbu karang rusak dan punah? Terumbu karang merupakan bagian dari kehidupan laut yang paling produktif dan kaya keanekaragaman
hayatinya. Sebab, terumbu karang merupakan tempat berlindung, tempat untuk mencari makan bagi makhluk hidup di laut, tempat berkembang
biak, tempat asuh serta tempat penyamaran berbagai jenis biota laut dari mangsanya seperti udang, kepiting, tiram, dan cumi-cumi. Bayangkan
jika terumbu karang rusak dan punah. Kita akan kehilangan sumber-sumber perikanan laut. Padahal kekayaan perikanan laut merupakan
kekayaan yang sangat potensial di wilayah Indonesia.
Lalu, bagaimana penangkapan ikan yang baik? Penangkapan dengan menggunakan kapal motor dilengkapi dengan jaring atau jala ikan yang
lubang jaring-jaring berukuran besar bisa digunakan sebagai pilihan. Dengan demikian, apabila ikan-ikan kecil tertangkap, tentunya akan lepas
karena ukuran lubang jaring yang besar, hanya ikan-ikan besar yang akan tertahan. Penggunaan kapal motor untuk membantu memperluas
jangkauan penangkapan, hingga dapat mencapai lokasilokasi upwelling yang banyak terdapat ikan. Tetapi bagaimanapun penangkapan ikan
yang berlebihan (overfishing) akan mengganggu keseimbangan ekologi laut. Sudah saatnya kita melakukan budi daya ikan bukan lagi hanya
mengandalkan hasil tangkapan ikan. Lalu, bagaimanakah caranya agar overfishing ini tidak semakin parah?
B. MENGELOLA SUMBER DAYA PERIKANAN
Penangkapan ikan yang baik adalah dengan menggunakan kapal motor dilengkapi dengan jaring
atau jala ikan yang lubang jaring-jaring berukuran besar bisa digunakan sebagai pilihan. Dengan
demikian, apabila ikan-ikan kecil tertangkap, tentunya akan lepas karena ukuran lubang jaring yang
besar, hanya ikan-ikan besar yang akan tertahan. Penggunaan kapal motor untuk membantu
memperluas jangkauan penangkapan, hingga dapat mencapai lokasilokasi upwelling yang banyak
terdapat ikan. Tetapi bagaimanapun penangkapan ikan yang berlebihan (overfishing) akan
mengganggu keseimbangan ekologi laut.
Langkah-langkah untuk mencegah overfishing :
a. Membatasi jumlah hasil tangkap. Untuk menerapkannya perlu dipertimbangkan jumlah persediaan
atau populasinya dan sifat komoditi tersebut. Setelah itu baru dilakukan pengaturan kapasitas
penangkapan yang diperbolehkan
b. Pengaturan waktu tangkap. Tindakan ini perlu dilakukan terhadap jenis-jenis sumber perikanan
terumbu karang agar dapat menghindari tertangkapnya jenis-jenis tertentu dari sumber perikanan
terumbu karang.
c. Melakukan pengaturan ukuran hasil tangkap (ukuran panjang/ berat). Tindakan ini dilakukan untuk
meyakinkan bahwa individu yang ditangkap pernah mengalami perkembangbiakan.
d. Mengatur dan mengawasi jenis alat tangkap yang digunakan, untuk menjamin bahwa alat tangkap
yang digunakan tidak merusak lingkungan.
e. Menerapkan sistem zonasi, dilakukan dengan membagi kawasan menjadi zona-zona berdasarkan
pemanfaatannya.
f. Melarang penggunaan bahan peledak dan bahan beracun untuk menangkap ikan.
C. MENGGUNAKAN DAN
MENGELOLA SUMBER DAYA
PERTAMBANGAN
Secara alamiah dampak utama yang timbul akibat adanya
penambangan batu bara terhadap lingkungan meliputi erosi
dan sedimentasi, meningkatkan kemiringan lereng,
menurunnya stabilitas dan kesuburan tanah, gangguan
siklus hidrologi, serta perubahan faktor-faktor klimatologi
(iklim).
Berdasarkan adanya dampak tersebut, maka harus disusun
suatu perencanaan penambangan batu bara dengan
mempertimbangkan risiko-risiko tersebut. Pertimbangan
tersebut minimal meliputi:
a. Jalan pengangkutan batu bara yang harus dikelola dengan baik.
b. Metode penambangan yang tepat dan terpadu serta berencana,baik
tahunan maupun lima tahunan yang disetujui oleh Departemen atau
Dinas
Pertambangan dan direkomendasikan oleh Bapedal/Bapedalda dari segi
pengendalian lingkungan.
c. Metode pengangkutan batu bara yang sesuai ke pelabuhan pengolahan
(stockpile), dengan membuat jalan sendiri atau yang telah disediakan
oleh
manusia.
d. Pengalokasian zona preservasi dan konservasi dalam areal konsesi
pertambangan serta adanya zona penyangga (buffer zone) yang
dibangun di
sepanjang anak sungai atau sistem hidrologi alami yang ada. Tujuannya
adalah
untuk menahan bahan pencemar dan memperlambat laju aliran
permukaan
(run off).
ditarik kesimpulan langkah-langkah yang perlu diambil dalam
pemanfaatan tambang dengan prinsip kelestarian.
Langkah tersebut sebagai berikut.
a. Penghematan dalam pemakaian dengan selalu mengingat
generasi
penerus.
b. Melakukan ekspor tambang bukan sebagai bahan mentah,
tetapi
sudah menjadi bahan baku ataupun barang jadi.
c. Mengadakan penyelidikan dan penelitian untuk menemukan
lokasi
pertambangan yang baru.
d. Apabila dimungkinkan diusahakan bahan pengganti. Misalnya
pemakaian bahan bakar minyak diganti dengan tenaga surya,
gas,maupun alkohol.
4. MENGELOLA SUMBER DAYA
LAHAN
Di atas lahan hidup berbagai macam makhluk hidup, di atas lahan
pula makhluk hidup melakukan aktivitasnya. Makhluk hidup di muka Bumi ini selalu berkembang jumlahnya, tetapi tidak dengan lahan. Akibatnya, pemakaian terhadap sumber daya lahan akan berlangsung secara kontinu. Bisakah kamu bayangkan jika hal itu kita lakukan begitu saja tanpa memerhatikan kondisi lahan? Yang pasti bisa terjadi adalah kerusakan lahan, lahan pertanian kehilangan kesuburannya menjadi lahan kritis, hingga akibat-akibat yang timbul dari kesalahan penggunaan lahan. Belajar dari kenyataan ini, sudah saatnya penggunaan lahan untuk suatu pemanfaatan tertentu harus mempertimbangkan persyaratan penggunaan lahan dan tingkat kemampuan lahan serta tingkat kesesuaian lahan.
3. AMDAL dan EKOLABEL
A. AMDAL
Berikut ini 4 hal yang tercakup dalam studi AMDAL.
1. Penyajian informasi lingkungan (PIL) dan analisis dampak
lingkungan (Amdal) untuk studi bagi kegiatan yang direncanakan.
2. Penyajian evaluasi lingkungan (PEL) dan studi evaluasi
lingkungan (SEL) bagi studi untuk kegiatan yang telah berjalan.
3. Rencana kelola lingkungan (RKL), studi yang merencanakan
pengelolaan dampak kegiatan kepada lingkungannya.
4. Rencana pemantauan lingkungan (RPL), studi pemantauan
pengelolaan lingkungan.
5. Kerangka Acuan (KA), kerangka acuan yang memberikan dasar
Dalam pelaksanaannya yang menjadi tujuan AMDAL yaitu :
Bahan bagi perencanaan pembangunan wilayah.
Membantu proses pengambilan keputusan tentang kelayakan
lingkungan hidup dari rencana usaha dan/atau kegiatan.
Memberi masukan untuk penyusunan rencana pengelolaan
dan pemantau lingkungan hidup.
Memberi informasi bagi masyarakat atas dampak yang
ditimbulkan dari suatu rencana usaha dan atau kegiatan.
Memberikan alternatif solusi minimalisasi dampak negatif
Digunakan untuk mengambil keputusan tentang
penyelenggaraan/pemberi ijin usaha dan/atau kegiatan.
AMDAL terdiri atas lima komponen, yaitu sebagai berikut.
a. Studi Pra-Proyek
Studi pra-proyek dilakukan guna mengukur dan memperkirakan perubahan keadaan
lingkungan. Pengukuran ini dilakukan bedasarkan pada data baik data fisik, kimia, biologi,
sosial ekonomi, dan sosial budaya.
b. Laporan Penilaian
Laporan penilaian adalah laporan yang disusun dari hasil studi pra-proyek yang berupa
kemungkinan yang akan terjadi jika proyek tersebut berjalan.
c. Pembuatan Keputusan
Proses pembuatan keputusan berdasarkan pada laporan penilaian serta hasil prediksi
pengaruh proyek terhadap lingkungan kelak. Namun kenyataan dalam pengambilan
keputusan ini sangat dipengaruhi oleh nuansa politik.
d. Persetujuan Proyek
Persetujuan proyek mengandung rekomendasi dari hasil analisis interaksi antara proyek
dengan lingkungan, contohnya adalah proyek dapat disetujui dengan rekomendasi akan
dilakukannya usaha-usaha untuk memperkecil pengaruh negatif terhadap lingkungan.
e. Pemantauan Proyek
Pemantauan proyek dilakukan dalam kurun waktu 2-3 tahun, untuk memantau sudahkah
proyek tersebut berjalan sesuai dengan yang direkomendasikan dan disetujui proyek.
Pihak - pihak yang terlibat dalam proses AMDAL adalah:
· Komisi Penilai AMDAL, komisi yang bertugas menilai dokumen
AMDAL.
· Pemrakarsa, orang atau badan hukum yang bertanggung
jawab atas
suatu rencana usaha dan/atau kegiatan yang akan
dilaksanakan.
· Masyarakat yang berkepentingan, masyarakat yang
terpengaruh atas
segala bentuk keputusan dalam proses AMDAL.
MANFAAT AMDAL
Manfaat AMDAL secara umum adalah menjamin suatu usaha atau kegiatan pembangunan agar
layak secara lingkungan. Layak secara lingkungan berarti kegiatan tersebut sesuai dengan
peruntukkannya sehingga dampak yang ditimbulkan dapat ditekan.
a. Manfaat AMDAL khususnya bagi pemerintah
1) Mencegah pencemaran dan kerusakan lingkungan.
2) Menghindari konflik dengan masyarakat.
3) Menjaga agar pembangunan sesuai dengan prinsip pembangunan
berkelanjutan.
4) Perwujudan tanggung jawab pemerintah dalam pengelolaan
lingkungan hidup.
b. Manfaat AMDAL bagi pemrakarsa,
1) Menjamin keberlangsungan usaha.
2) Menjadi referensi dalam peminjaman kredit.
3) Interaksi saling menguntungkan dengan masyarakat sekitar.
4) Sebagai bukti ketaatan hukum.
c. Manfaat AMDAL bagi masyarakat
1) Mengetahui sejak dini dampak dari suatu kegiatan.
2) Melaksanakan kontrol.
3) Terlibat dalam proses pengambilan keputusan.
B. EKOLABEL
PENGERTIAN
Ekolabel merupakan salah satu sarana penyampaian informasiyang akurat,‘verifiable’ dan tidak menyesatkan kepadakonsumen mengenai aspek lingkungan dari suatu produk (barangatau jasa), komponen atau kemasannya. Pemberian informasitersebut pada umumnya bertujuan untuk mendorong permintaandan penawaran produk ramah lingkungan di pasar yang jugamendorong perbaikan lingkungan secara berkelanjutan. Ekolabeldapat berupa simbol, label atau pernyataan yang diterakanpada produk atau kemasan produk, atau pada informasiproduk, buletin teknis, iklan, publikasi, pemasaran, media internet. Selain itu, informasi yang disampaikan dapat pula lebih lengkapdan mengandung informasi kuantitatif untuk aspek lingkungantertentu yang terkait dengan produk tersebut. Ekolabel dapatdibuat oleh produsen, importir, distributor, pengusaha ‘retail’ ataupihak manapun yang mungkin memperoleh manfaat dari haltersebut.
Ekolabel dapat dimanfaatkan untuk mendorong konsumen agar memilih produk-produk
yang memberikan dampak lingkungan yang lebih kecil dibandingkan produk lain
yang sejenis. Penerapan ekolabe oleh para pelaku usaha dapat mendorong inovasi
industri yang berwawasan lingkungan. Selain itu, ekolabel dapat memberikan citra yang
positif bagi ‘brand’ produk maupun perusahaan yang memproduksi dan/atau
mengedarkannya di pasar, yang sekaligus menjadi investasi bagi peningkatan daya saing
di pasar. Bagi konsumen, manfaat dari penerapan ekolabel adalah konsumen dapat
memperoleh informasi mengenai dampak lingkungan dari produk yang akan
dibeli/digunakannya. Karena kepentingan tersebut, konsumen juga memiliki
kesempatan untuk berperan serta dalam penerapan ekolabel dengan memberikan
masukan dalam pemilihan kategori produk dan kriteria ekolabel. Penyediaan ekolabel
bagi konsumen juga akan meningkatkan kepedulian dan kesadaran konsumen bahwa
pengambilan keputusan dalam pemilihan produk tidak perlu hanya ditentukan oleh
harga dan mutu saja, namun juga oleh faktor pertimbangan lingkungan. Ukuran
keberhasilan ekolabel dapat dilihat dari adanya perbaikan kualitas lingkungan yang
dapat dikaitkan langsung dengan produksi maupun produk yang telah mendapat
ekolabel. Selain itu, tingkat peran serta dari kalangan pelaku usaha dalam menerapkan
ekolabel juga menjadi indikator penting keberhasilan ekolabel.
PRINSIP EKOLABEL
Produk yang diberi ekolabel selayaknya adalah
produk yang dalam daur hidupnya mulai dari
pengadaan bahan baku, proses produksi,
pendistribusian, penggunaan, dan pembuangan setelah
penggunaan, memberi dampak lingkungan relatif lebih
kecil dibandingkan produk lain yang sejenis. Ekolabel
akan memberikan informasi kepada konsumen
mengenai dampak lingkungan yang ada dalam suatu
produk tertentu yang membedakannya dengan produk
lain yang sejenis.