Kearifan Lokal (Lokal wisdom) dan Peran Serta Masyarakt untuk

Melindungi dan Melestarikan Lingkungan Hidup.

Kearifan lokal merupakan pengetahuan lokal yang digunakan oleh masyarakat

setempat untuk bertahan hidup dalam lingkungannya yang menyatu dengan sistem

kepercayaan, norma, budaya dan diekspresikan di dalam tradisi dan mitos yang dianut

dalam jangka waktu yang lama. Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 memberikan

pengertian tentang kearifan lokal, yaitu nilai-nilai luhur yang berlaku dalam tata

kehidupan masyarakat untuk antara lain melindungi dan mengelola lingkungan hidup

secara lestari. Kearifan lokal dimaksudkan untuk melindungi suatu hasil budaya maupun

lingkungan hidup agar tetap lestari.

Kesadaran mengenai ekologi begitu penting bagi masyarakat. Kondisi alam terus

mengalami degradasi dan kian memprihatinkan. Kerusakan hutan, polusi udara,

pencemaran limbah, maupun peperangan yang terjadi menyebabkan banyak kerusakan

pada lingkungan. Jika hal ini tidak segera diatasi, bukan tidak mungkin kelangsungan

hidup manusia akan terganggu.

Kegiatan manusia pada alam yang tak bertanggung jawab banyak menimbulkan

masalah bagi lingkungan. Kegiatan penambangan akan menimbulkan masalah yang

serius jika tidak dilakukan dengan hati-hati. Seperti yang terjadi di Porong, Sidoarjo, Jawa

Timur misalnya, karena kebocoran pada pipa pengeboran, beberapa kecamatan menjadi

terendam lumpur dan tidak dapat dihuni oleh manusia. Lumpur menyebabkan kerusakan

yang parah disekitar tempat kebocoran. Awalnya semburan lumpur hanya merupakan

masalah local, akan tetapi karena tidak dapat segera diatasi pada akhirnya menjadi

masalah Nasional.

Di Tanah Jawa banyak sekali terdapat pengetahuan-pengetahuan yang

diwariskan oleh nenek moyang. Pengetahuan ini merupakan suatu kearifan local yang

dapat dijadikan sarana untuk melestarikan lingkungan hidup.