KEANEKARAGAMAN VEGETASI MANGROVE, DI AREA...

38
KEANEKARAGAMAN VEGETASI MANGROVE, DI AREA TRACKING MANGROVE, TAMAN NASIONAL KARIMUNJAWA PRAKTIK KERJA LAPANGAN Oleh: NADIA ASTRID KIRANA 26040118130147 DEPARTEMEN ILMU KELAUTAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2020

Transcript of KEANEKARAGAMAN VEGETASI MANGROVE, DI AREA...

Page 1: KEANEKARAGAMAN VEGETASI MANGROVE, DI AREA …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ07012013-938.pdf1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perairan di Indonesia terletak

KEANEKARAGAMAN VEGETASI MANGROVE, DI AREA TRACKING

MANGROVE, TAMAN NASIONAL KARIMUNJAWA

PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Oleh:

NADIA ASTRID KIRANA

26040118130147

DEPARTEMEN ILMU KELAUTAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2020

Page 2: KEANEKARAGAMAN VEGETASI MANGROVE, DI AREA …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ07012013-938.pdf1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perairan di Indonesia terletak

i

LEMBAR PENGESAHAN

Judul : Keanekaragaman Vegetasi Mangrove, di Area

Tracking Mangrove, Taman Nasional Karimunjawa

Nama Mahasiswa : Nadia Astrid Kirana

NIM : 26040118130147

Departemen/Program Studi : Ilmu Kelautan

Fakultas : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Praktek Kerja Lapangan ini telah diujikan pada tanggal: 30 Mei 2020

Mengesahkan,

Koordinator PKL Pembimbing ,

Dr. Ir. Sunaryo Drs. Ali Ridlo, M. Si.

NIP.196004121987081003 NIP. 196609261993031001

Mengetahui,

Ketua Program Studi Ilmu Kelautan

Dr. Agus Trianto, ST, M.Sc.

NIP. 196903231995121001

Page 3: KEANEKARAGAMAN VEGETASI MANGROVE, DI AREA …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ07012013-938.pdf1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perairan di Indonesia terletak

ii

RINGKASAN

Taman Nasional Karimunjawa memiliki fungsi di daratan salah satunya

sebagai zona inti perlindungan hutan tropis dataran rendah dan hutan mangrove.

Pulau Kemujan dipilih dikarenakan pulau ini termasuk pulau inti dan memiliki

area tracking mangrove sebagai tempat penelitian. Ekosistem hutan mangrove

merupakan salah satu ekosistem yang memiliki produktivitas tinggi dibandingkan

ekosistem lain dengan dekomposisi bahan organik yang tinggi, dan

menjadikannya sebagai mata rantai ekologis yang sangat penting bagi kehidupan

mahluk hidup yang berada di perairan sekitarnya. Maka dari itu, diperlukan untuk

mengetahui keanekaragaman jenis spesies mangrove yang terdapat di area

tracking mangrove. Hal tersebut dapat berguna untuk mengetahui apakah

ekosistem di wilayah tersebut masih dalam kondisi yang baik dan apakah perlu

dilakukannya rehabilitasi agar keseimbangan ekosistem di wilayah tersebut

terjaga.

Kata Kunci : Indeks Nilai Penting, Keanekaragaman, Mangrove, Pulau Kemujan

Page 4: KEANEKARAGAMAN VEGETASI MANGROVE, DI AREA …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ07012013-938.pdf1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perairan di Indonesia terletak

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat TuhanYang Maha Esa karena

berkat limpahan rahmat dan karunia-Nyalah penulis dapat menyusun Laporan

Praktik Kerja Lapangan dalam mata kuliah Praktik Kerja Lapangan. Laporan ini

disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan PKL

(Praktik Kerja Lapangan) mahasiswa dari program studi Ilmu Kelautan, Fakultas

Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro. Dalam kesempatan ini,

penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak terkait keberlangsungan

PKL yang telah memberikan dukungan moral dan bimbingannya pada penulis.

Ucapan terimakasih ini penulis tujukan kepada :

1. Dr. Ir. Diah Permata Wijayanti. M.Sc., selaku kepala departemen Ilmu

Kelautan

2. Dr. Agus Trianto, ST, M.Sc., selaku ketua program studi Ilmu Kelautan

dan pembina PKL

3. Drs. Ali Ridlo, M. Si., selaku dosen pembimbing

4. Pimpinan dan para pegawai Balai Taman Nasional Kepulauan

Karimunjawa

5. Orang Tua dan teman-teman penulis yang ikut mendukung proses PKL

sampai selesai

Penulis sadar bahwa laporan PKL ini masih jauh dari kata sempurna, maka

kritik dan saran dari pembaca sangatlah penulis harapkan.

Semarang, 18 Mei 2020

Nadia Astrid Kirana

Page 5: KEANEKARAGAMAN VEGETASI MANGROVE, DI AREA …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ07012013-938.pdf1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perairan di Indonesia terletak

iv

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN ..............................................................................ii

RINGKASAN ...................................................................................................iii

KATA PENGANTAR ......................................................................................iv

DAFTAR ISI ....................................................................................................v

DAFTAR TABEL ......................................................................................... vi

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... vii

DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………viii

BAB I. PENDAHULUAN ...............................................................................1

1.1. Latar Belakang ..............................................................................1

1.2. Pendekatan dan Perumusan Masalah

1.3. Tujuan ..........................................................................................3

1.4. Manfaat ........................................................................................3

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA .....................................................................5

2. 1 Ekosistem Mangrove ..................................................................5

2.2. Taman Nasional Karimunjawa ....................................................6

2.3. Parameter Kualitas Perairan ........................................................7

BAB III. MATERI DAN METODE ................................................................9

3.1. Waktu dan Tempat ......................................................................9

3.2. Materi .........................................................................................9

3.2.1 Alat dan Bahan ..........................................................................9

3.3. Metode ........................................................................................10

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ..........................................................13

4.1. Hasil ...........................................................................................13

4.1.1. Hasil Keanekaragaman dan Struktur Komunitas Mangrove ......13

4.1.2. Kondisi Parameter Lingkungan ................................................19

4.2. Pembahasan ................................................................................20

BAB V. PENUTUP...........................................................................................22

5.1 Kesimpulan ...................................................................................22

5.2 Saran .............................................................................................22

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................23

LAMPIRAN .....................................................................................................25

Page 6: KEANEKARAGAMAN VEGETASI MANGROVE, DI AREA …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ07012013-938.pdf1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perairan di Indonesia terletak

v

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Alat dan Bahan yang Digunakan dalam Praktik Kerja Lapangan

(PKL)………….…….……………………………………………………………9

Tabel 2. Hasil pengamatan mangrove Stasiun 1 Plot 1…………………..……..13

Tabel 3.Hasil perhitungan data mangrove Stasiun 1 Plot 1…………..……..…..14

Tabel 4. Hasil data kerapatan spesies mangrove Stasiun 1 Plot 1………………14

Tabel 5. Hasil pengamatan mangrove Stasiun 2 Plot 1……………………..…..14

Tabel 6. Hasil perhitungan data mangrove Stasiun 2 Plot 1……………………15

Tabel 7. Hasil data kerapatan spesies mangrove Stasiun 2 Plot 1………….…..16

Tabel 8. Hasil pengamatan mangrove Stasiun 2 Plot 2……………….………..16

Tabel 9. Hasil perhitungan data mangrove Stasiun 2 Plot 2……………………17

Tabel 10. Hasil data kerapatan spesies mangrove Stasiun 2 Plot 2.…………....17

Tabel 11. Hasil pengamatan mangrove Stasiun 3 Plot 1………………………..17

Tabel 12. Hasil perhitungan data mangrove Stasiun 3 Plot 1…………………..18

Tabel 13. Hasil data kerapatan spesies mangrove Stasiun 3 Plot 1……………19

Page 7: KEANEKARAGAMAN VEGETASI MANGROVE, DI AREA …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ07012013-938.pdf1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perairan di Indonesia terletak

vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Metode Transek………..…………………………………………..11

Page 8: KEANEKARAGAMAN VEGETASI MANGROVE, DI AREA …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ07012013-938.pdf1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perairan di Indonesia terletak

vii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Form Penilaian PKL Mahasiswa………………………………………….24

2. Daftar Kegiatan Harian Mahasiswa Praktik Kerja Lapangan (PKL)……..25

3. Surat Keterangan Melaksanakan PKL……………………………………26

4. Lembar Penilaian Ujian PKL……………………………………………..27

5. Dokumentasi……………………………………………………………...29

6. Curriculum vitae………………………………………………………….30

Page 9: KEANEKARAGAMAN VEGETASI MANGROVE, DI AREA …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ07012013-938.pdf1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perairan di Indonesia terletak

1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perairan di Indonesia terletak di wilayah tropis memiliki kekayaan

sumber daya alam yang sangat beragam baik hayati, maupun non hayati.

Sumber daya hayati laut yang sudah lama dikenal yaitu mengarah pada ikan

ekonomis penting. Seiring dengan perkembangan jaman, ilmu pengetahuan

dan pemanfaatan tidak hanya mengarah pada ikan ekonomis penting tetapi

juga pada vertebrata laut dan avertebrata laut lainnya. Vertebrata dan

avertebrata laut merupakan komponen yang ikut menyusun ekosistem di

Pulau Karimun Jawa. Kedua komponen ini ikut menjaga keseimbangan

ekosistem melalui hubungan simbiosis yang beranekaragam.

Ekosistem merupakan suatu sistem yang terbentuk karena adanya

hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungan hidup dan

diantara keduanya tidak bisa terpisahkan. Ekosistem pesisir dibedakan

menjadi 3 macam yaitu ekosistem mangrove, ekosistem lamun, dan ekosistem

terumbu karang. Ekosistem terumbu karang merupakan ekosistem yang

terletak paling jauh dengan pesisir. Ekosistem lamun terletak diantara

ekosistem terumbu karang dan mangrove. Ekosistem mangrove merupakan

ekosistem pesisir yang berada paling dekat dengan daratan. Ketiga ekosistem

ini memiliki karakteristik yang berbeda berdasarkan komponen penyusunnya.

Semua ekosistem pesisir ini terdapat di Pulau Karimun Jawa.

Menurut Saputra et al. (2016), Taman Nasional Karimunjawa terdiri

dari 27 pulau besar maupun kecil. Kepulauan Karimunjawa memiliki luas

Page 10: KEANEKARAGAMAN VEGETASI MANGROVE, DI AREA …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ07012013-938.pdf1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perairan di Indonesia terletak

2

4301.5 Ha. Pulau ini memiliki fungsi di daratan sebagai zona inti

perlindungan pada hutan tropis dataran rendah dan hutan mangroove, zona

permukiman, zona rehabilitasi di sebelah barat Pulau Karimunjawa, dan zona

budidaya, Salah satu pulau besar yang dikenal di Kepulauan Karimunjawa

walah satunya adalah Pulau Kemujan. Pulau Kemujan dipilih menjadi tempat

untuk melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Lapangan karena pulau ini

memiliki ekosistem yang memenuhi kriteria penelitian seperti

adanyamangrove, ekosistem terumbu karang, dan ekosistem lamun. Selain itu,

pulau ini juga merupakan pulau inti yang dekat dengan pemukiman warga

sehingga dapat mempermudah akses baik transportasi dan lain - lain.

Pulau Kemujan merupakan sebuah pulau yang terletak di kepulauan

Karimun Jawa. Pulau Kemujan memiliki koordinat 5°48′LU110°28′BT dengan

luas pulau kira–kira . Pulau Kemujan memiliki penduduk sebanyak

2.936 yang didominasi oleh suku Jawa dan Madura serta beberapa pendatang

seperti suku Bugis. Dipilihnya Pulau Kemujan sebagai lokasi penelitian

didasarkan oleh keanekaragaman ekosistem yang terdapat disana mulai dari

terumbu karang, lamun, dan mangrove. Pulau Kemujan juga merupakan pulau

yang cocok untuk dilakukan penelitian karena pulau tersebut memiliki

keanekaragaman yang baik.

1.2. Pendekatan dan Perumusan Masalah

Ekosistem mangrove tersebar luas di berbagai wilayah di Indonesia.

Salah satunya terdapat di kawasan Tracking Mangrove di pulau Kemujan.

Kawasan Tracking Mangrove ini menjadi salah satu tempat konservasi

Page 11: KEANEKARAGAMAN VEGETASI MANGROVE, DI AREA …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ07012013-938.pdf1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perairan di Indonesia terletak

3

mangrove yang dibuka untuk umum. Wisatawan yang berdatangan dapat

memberikan pengaruh secara langsung terhadap kawasan Tracking Mangrove

ini. Akibatnya ialah sampah dan pengrusakan terhadap mangrove dapat

merusak kondisi mangrove pada kawasan Tracking Mangrove Taman Nasional

Karimunjawa. Maka dari itu, Praktek Kerja Lapangan ini dilakukan agar dapat

mengetahui pengaruh dibukanya kawasan Tracking Mangrove kepada

wisatawan. Hal tersebut penting dilakukan untuk mengetahui baik atau

buruknya aktivitas manusia terhadap ekosistem mangrove di kawasan tersebut.

1.3. Tujuan

1. Mengetahui kenaekaragaman jenis dan kelimpahan mangrove di area

tracking mangrove Taman Nasional Karimunjawa.

2. Menganalisis struktur komunitas berupa indeks keanekaragaman.

1.4. Manfaat

1.4.1. Bagi Mahasiswa

a. Menerapkan ilmu yang diperoleh selama masa perkuliahan pada

kegiatan yang nyata, dengan demikian akan mengetahui

perbandingan antara pengetahuan di bangku kuliah dengan

kenyataan yang ada di dunia kerja.

b. Menguji kemampuan pribadi yang sesuai dengan ilmu yang

dipelajari serta tata cara bersosialisasi dengan dunia kerja yang sarat

dengan persaingan-persaingan.

Page 12: KEANEKARAGAMAN VEGETASI MANGROVE, DI AREA …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ07012013-938.pdf1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perairan di Indonesia terletak

4

c. Memperdalam dan meningkatkan kualitas, keterampilan, dan

kreatifitas pribadi yang sesuai dengan ilmu yang dimiliki.

d. Menambah wawasan, pengetahuan, dan pengalaman untuk nantinya

dapat terjun di lingkungan kerja.

1.4.2. Bagi UNDIP Program Studi Ilmu Kelautan

a) Mencetak calon tenaga kerja yang terampil dalam menjalankan tugas.

b) Memberi masukan untuk mengevaluasi kesesuaian kurikulum yang

sudah diterapkan dengan kebutuhan tenaga kerja yang terampil di

bidangnya.

c) Menjadi sarana pengenalan instansi pendidikan Universitas

Diponegoro khususnya Program Studi Ilmu Kelautan kepada instansi

ataupun instansi yang membutuhkan lulusan atau tenaga kerja yang

dihasilkan oleh Universitas Diponegoro.

1.4.3 Bagi Instansi yang bersangkutan

a) Membantu menyelesaikan pekerjaan yang terdapat pada tempat

mahasiswa melaksanakan Praktik Kerja Lapangan.

b) Menjadi sarana untuk menjembatani hubungan kerja sama antara

instansi dengan Universitas dimasa yang akan datang, khususnya

mengenai rekruitmen tenaga kerja.

Page 13: KEANEKARAGAMAN VEGETASI MANGROVE, DI AREA …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ07012013-938.pdf1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perairan di Indonesia terletak

5

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Ekosistem Mangrove

Ekosistem hutan mangrove merupakan salah satu ekosistem yang memiliki produktivitas

tinggi dibandingkan ekosistem lain dengan dekomposisi bahan organik yang tinggi, dan

menjadikannya sebagai mata rantai ekologis yang sangat penting bagi kehidupan mahluk hidup

yang berada di perairan sekitarnya. Sebutan mangrove atau bakau ditujukan untuk semua individu

tumbuhan, sedangkan mangal ditujukan bagi seluruh komunitas atau asosiasi yang didominasi oleh

tumbuhan ini.Hutan mangrove sebagai suatu ekosistem dan sumberdaya alam pemanfaatannya

diarahkan untuk kesejahteraan manusia. Untuk mewujudkan pemanfaatannya agar dapat

berkelanjutan, maka hutan mangrove perlu dijaga keberadaannya (Kusmana, 2005).

Menurut Fortes dalam Arief (2003), ekosistem mangrove adalah suatu sistem di alam tempat

berlangsungnya kehidupan yang mencerminkan hubungan timbal balik antara makhluk hidup

dengan lingkungannya dan antara makhluk hidup itu sendiri, terdapat pada wilayah

pesisir,terpengaruh pasang surut air laut, dan didominasi oleh spesies pohon atau semak yangkhas

dan mampu tumbuh dalam perairan asin / payau. Hutan mangrove merupakan sumberbahan organik

yang dibutuhkan bagi hewan atau biota yang hidup di ekosistem mangrove. Kawasan mangrove

secara nyata menjadi penyedia bahan makanan dan energi bagi kehidupan di pantai tropis, serupa

dengan peranan fitoplankton dan berbagai spesies alga di laut.

Ekosistem mangrove terdapat pada zona intertidal dimana mencakup pasang naik tertinggi

sampai di atas permukaan laut rata-rata pada daerah pantai yang terlindungi. Ekosistem mangrove

memiliki manfaat yang berhubungan dengan fungsi fisik yaitu sebagai mitigasi bencana seperti

peredam gelombang dan angin badai bagi daerah yang ada di belakangnya, pelindung pantai dari

Page 14: KEANEKARAGAMAN VEGETASI MANGROVE, DI AREA …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ07012013-938.pdf1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perairan di Indonesia terletak

6

abrasi, gelombang air pasang (rob), tsunami, penahan lumpur dan perangkap sedimen diangkut oleh

aliran air permukaan, pencegah intrusi air laut ke daratan, serta menjadi penetralisir pencemaran

perairan pada batas tertentu. Selain itu, ekosistem mangrove berfungsi sebagai habitat berbagai jenis

satwa. Ekosistem mangrove memiliki peran penting dalam pengembangan perikanan pantai. Hal itu

didasarkan karena mangrove merupakan tempat berkembang biak, memijah, dan membesarkan anak

bagi beberapa jenis ikan, kerang, kepiting, dan udang. Jenis plankton di perairan mangrove lebih

banyak dibandingkan di perairan terbuka (Senoaji dan Hidayat, 2016).

2.2. Taman Nasional Karimunjawa

Taman Nasional menurut Undang-Undang No. 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya

Alam Hayati dan Ekosistemnya didefinisikan sebagai kawasan pelestarian alam yang merupakan

ekosistem asli, dengan pengelolaannya menggunakan sistem zonasi. Taman Nasional ini dapat

dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, budidaya, pariwisata dan

rekreasi. Indonesia memiliki banyak Taman Nasional, salah satunya adalah Taman Nasional

Karimunjawa yang terletak di Laut Jawa dengan luas 110.117,30 Ha (Sudiro, 2014).

Menurut Sulistyati et al. (2018), Taman Nasional Karimunjawa berada di Kabupaten Jepara,

Jawa Tengah. Kepulauan Karimunjawa terletak di sebelah utara Pulau Jawa, wilayah Kabupaten

Jepara, Jawa Tengah. Karimunjawa merupakan sebuah Taman Nasional Laut yang menjadi salah

satu objek wisata bahari di Indonesia. Sumberdaya alam di Karimunjawa terdapat beraneka ragam

mangrove, terumbu karang dan lamun.Taman Nasional Laut Kepulauan karimunjawa memiliki total

luas keseluruhan mencapai 111.625 Ha yang meliputi 7.033 Ha berupa daratan dan 104.592 Ha

berupa perairan laut.

2.3 Parameter Kualitas Perairan

Page 15: KEANEKARAGAMAN VEGETASI MANGROVE, DI AREA …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ07012013-938.pdf1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perairan di Indonesia terletak

7

Menurut Erlania et al. (2017), kualitas perairan sangatlah ditentukan oleh berbagai proses

alami dan pengaruh antropogenik. Berbagai input yang masuk ke badan air akibat aktivitas manusia

menimbulkan dampak pada ekosistem alami perairan dalam bentuk proses fisik, kimia, maupun

biologi dan menyebabkan perubahan kondisi kualitas perairan. Terdapat kriteria standar kualitas

perairan yang tetah ditetapkan oleh berbagai institusi nasional maupun internasional. Secara

konvensional, penilaian parameter kualitas perairan ialah membandingkan nilai hasil pengukuran

dengan nilai standar atau baku mutu yang telah ditetapkan diketahui belum sepenuhnya memberi

informasi perkembangan keseluruhan dari kualitas perairan secara spasial maupun temporal.

Walaupun pemodelan secara matematis merupakan pendekatan terbaik untuk menentukan tren

kondisi kualitas perairan, namun dalam hal ini dibutuhkan upaya yang lebih besar, biaya yang

cukup tinggi, keahlian khusus, serta tidak mudah untuk diaplikasikan.

Muara sungai dalah daerah yang telah mengalami perubahan kondisi ekologi perairan.

Perubahan tersebut disebabkan oleh pengaruh pasang tertinggi. Kemudian daerah tersebut menjadi

daerah tergenang kembali dan banyak didominasi oleh substrat berlumpur. Substrat berlumpur ini

mempunyai kandunganbahan organik yang sangat tinggi. Bahan organik tersebit dapat digunakan

untuk menjadi makanan bagi biota makrobenthos. Meskipun memiliki kandungan nutrisi tinggi,

lumpur memiliki tingkat kompaksitas yang tinggi, sehingga kadar oksigen sukar masuk,sehingga

perlu untuk mengetahui kualitas perairan tersebut (Taqwa et al., 2014).

Page 16: KEANEKARAGAMAN VEGETASI MANGROVE, DI AREA …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ07012013-938.pdf1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perairan di Indonesia terletak

8

III. MATERI DAN METODE

3.1 Waktu dan Tempat

Praktek Kerja Lapangan dilaksanakan selama +15 hari kerja. Ketentuan jam kerja bagi

mahasiswa Praktek Kerja Lapangan disesuaikan dengan himbauan pihak Balai Taman Nasional

Karimunjawa.

Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan dilakukan pada waktu liburan semester III, mulai tanggal

10 Januari 2020 – 25 Januari 2020 yang bertempat di Tracking Mangrove, Pulau kemujan, Balai

Taman Nasional Karimunjawa.

3.2 Materi

Mensurvei dan mengobservasi keanekaragaman mangrove dan analisa vegetasi yang terdapat di

sepanjang Tracking Mangrove, Pulau Kemujan dengan transek kuadrat berdasarkan penelitian yang

telah dilakukan Nurrahmanet al. (2012).

3.2.1 Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan untuk dalam Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang bertempat

di Tracking Mangrove, Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu ini disajikan pada tabel 1.

Tabel 1. Alat dan Bahan yang Digunakan dalam Praktik Kerja Lapangan (PKL)

No Nama alat dan bahan Kegunaan

1 Ravia Sebagai transek kuadrat

2 Alat tulis Mencatat hasil selama pengambilan data

3 Meteran jahit Mengukur diameter pohon

Page 17: KEANEKARAGAMAN VEGETASI MANGROVE, DI AREA …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ07012013-938.pdf1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perairan di Indonesia terletak

9

4

5

6

7

Refraktometer Brix 0-32%

Kamera

Roll meter

Kertas Uji pH Indikator 0-14

Mengukur salinitas

Mengukur tingkat keasaman air

Dokumentasi kegiatan

Mengukur jarak transek

3.3 Metode

Kegiatan Praktek Kerja Lapangan yang akan dilakukan di Balai Taman Nasional

Karimunjawaialah mensurvei dan mengobservasi keanekaragaman vegetasi mangrove. Lokasi

penelitian adalah area Tracking Mangrove Pulau Kemujan di Taman Nasional Karimunjawa.

Metode yang digunakan adalah metode survei dan observasi vegetasi mangrove. Survei dilakukan

dengan cara peletakkan sampel secara purposive sampling, artinya petak penelitian diletakkan

sesuai dengan ditemukannya pohon mangrove di kawasan hutan tersebut. Analisis vegetasi hutan

mangrove dilakukan dengan metode transek kuadrat.

Data yang dikumpulkan pada penelitian ini adalah data primer, berupa keanekaragaman

jenis dan struktur vegetasi pohon mangrove, serta kondisi substrat yang terkait (jenis substrat,

salinitas substrat, suhu dan pH substrat). Dilakukan pengambilan data diameter batang setinggi

dada, serta kerapatan batang untuk menggambarkan struktur vegetasi mangrove.

Petak transek dibuat dengan bentuk bujur sangkar, berdasarkan Cintron dan Novelli (1984)

dalam Kurniawan et al. (2014), dilakukan pengambilan data pohon berupa jumlah tegakan, diameter

pohon, dan distribusi spesies dalam plot transek 10m x 10m.

10m

Page 18: KEANEKARAGAMAN VEGETASI MANGROVE, DI AREA …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ07012013-938.pdf1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perairan di Indonesia terletak

10

10m

Gambar 1. Metode Transek

Pengumpulan data substrat dilakukan dengan mengikuti petak contoh vegetasi. Seluruh

individu pohon mangrove pada setiap transek kuadrat diidentifikasi, dihitung jumlahnya, dan

diameter pohon diukur sebagai keperluan data identifikasi jenis.Data yang telah didapatkan untuk

mengetahui keanekaragaman jenis vegetasi dianalisis dengan menghitung indeks nilai penting

(INP), berdasarkan penelitian Nurrahmanet al. (2012), dengan menggunakan rumus sebagai berikut

:

Kerapatan suat jenis (K) (tegakan/ha)

K = ∑ 𝐼𝑛𝑑𝑖𝑣𝑖𝑑𝑢 𝑠𝑢𝑎𝑡𝑢 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠

𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑙𝑜𝑡 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑎𝑚𝑎𝑡𝑎𝑛

Kerapatan relatif suatu jenis (KR) (%) K suatu jenis

KR = 𝐾

𝐾 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 x 100%

Frekuensi suatu jenis

F = ∑ 𝑃𝑙𝑜𝑡 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑚𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑠𝑢𝑎𝑡𝑢 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠

∑ 𝑆𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑝𝑙𝑜𝑡 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑎𝑚𝑎𝑡𝑎𝑛

Frekuensi relatif suatu jenis (FR) (%

Page 19: KEANEKARAGAMAN VEGETASI MANGROVE, DI AREA …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ07012013-938.pdf1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perairan di Indonesia terletak

11

FR = 𝐹 𝑠𝑢𝑎𝑡𝑢 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠

𝐹 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 x 100%

Dominansi suatu jenis (D) (𝑚2/ha. Hanya untuk tingkt pohon

D = 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑏𝑖𝑑𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑎𝑠𝑎𝑟 𝑠𝑢𝑎𝑡𝑢 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠

𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑙𝑜𝑡 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑎𝑚𝑎𝑡𝑎𝑛

Dominansi relatif suatu jenis (DR) (%)

DR = 𝐷 𝑠𝑢𝑎𝑡𝑢 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠

𝐷 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 x 100%

Indeks Nilai Penting (INP) (%)

Untuk tingkat pohon adalah : INP = KR + FR + DR

Indeks keanekaragaman vegetasi ditentukan menggunakan rumus dari ShannonWienner (Magurran,

1997) yaitu: Dimana H’ = Indeks keanekaragaman Pi = n / N

𝐻′ = - ∑ 𝑝𝑖 𝐼𝑛 𝑝𝑖

n = Nilai penting suatu jenis

N = Total nilai penting seluruh jenis

Page 20: KEANEKARAGAMAN VEGETASI MANGROVE, DI AREA …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ07012013-938.pdf1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perairan di Indonesia terletak

12

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

4.1.1 Keanekaragaman dan Struktur Komunitas Mangrove

Berdasarkan hasil identifikasi dalam praktikum bahwa mangrove di Tracking Mangrove Taman

Nasional Karimunjawa pada 3 stasiun terdiri dari 6 spesies yaitu Ceriops tagal Lumitzera racemose,

Excoecaria agallocha, Rhizopora mucronata, Rhizopora stylosa, dan Rhizopora apiculate.

Tabel 2. Hasil pengamatan mangrove Stasiun 1 Plot 1

Kategori No Level Jenis DAB

D1 1 Pohon Ceriops tagal 13

D1 2 Pohon Ceriops tagal 15

D1 3 Pohon Ceriops tagal 22

D1 4 Pohon Ceriops tagal 22

D1 5 Pohon Ceriops tagal 11

D1 6 Pohon Ceriops tagal 28

D1 7 Pohon Ceriops tagal 22

D1 8 Pohon Ceriops tagal 39

D1 9 Pohon Ceriops tagal 27

D1 10 Pohon Lumitzera racemosa 27

D1 11 Pohon Lumitzera racemosa 48

D1 12 Pohon Lumitzera racemosa 19

D1 13 Pohon Ceriops tagal 13

D1 14 Pohon Ceriops tagal 32

D1 15 Pohon Ceriops tagal 33

D1 16 Pohon Lumitzera racemosa 27

D1 17 Pohon Lumitzera racemosa 43

D1 18 Pohon Ceriops tagal 25

D1 19 Pohon Ceriops tagal 28

Didapatkan data pohon mangrove berupa 14 spesies Ceriops tagal dan 5 spesies Lumitzera

racemosa. D1 menunjukkan plot 1 dari keseluruhan 4 plot pendataan. Diameter terbesar terdapat

pada Lumitzera racemosa dengan 48cm.

Page 21: KEANEKARAGAMAN VEGETASI MANGROVE, DI AREA …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ07012013-938.pdf1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perairan di Indonesia terletak

13

Tabel 3. Hasil perhitungan data mangrove Stasiun 1 Plot 1

Ceriops tagal Lumitzera racemosa

KR 73.68421053 KR 26.31578947

DR 88.68778281 DR 11.31221719

INP 162.3719933 INP 37.62800667

H' 0.576334128

J' 0.831483002

D 0.542936288 D 0.069252078

Dtotal 0.612188366

Hasil yang didapat pada stasiun 1 plot 1 menunjukkan Indeks Nilai Penting sebesar

162.3719933 pada Ceriops tagal dan Lumitzera racemosa sebesar 37.62800667. KR menunjukkan

Keanekaragaman Relatif, DR menunjukkan Dominansi Relatif, H' menunjukkan Indeks

Keanekaragaman, J' menunjukkan Indeks Keseragaman, dan D menunjukkan Dominansi suatu

jenis.

Tabel 4. Hasil data kerapatan spesies mangrove Stasiun 1 Plot 1

KERAPATAN

PLOT 1 Ceriops tagal Lumitzera racemosa

1900 1400 500

Hasil perhitungan menunjukkan data kerapatan mangrove pada stasuin 1 plot 1 sebesar

1900. Sedangkan kerapatan spesies Ceriops tagal sebesar 1400 dan Lumitzera racemosa sebesar

500.

Tabel 5. Hasil pengamatan mangrove Stasiun 2 Plot 1

Kategori No Level Jenis DAB

D2 1 Pohon Excoecaria agallocha 55

D2 2 Pohon Excoecaria agallocha 48

D2 3 Pohon Rhizopora mucronata 58

D2 4 Pohon Rhizopora mucronata 13

D2 5 Pohon Ceriops tagal 24

Page 22: KEANEKARAGAMAN VEGETASI MANGROVE, DI AREA …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ07012013-938.pdf1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perairan di Indonesia terletak

14

D2 6 Pohon Rhizopora mucronata 25

D2 7 Pohon Excoecaria agallocha 23

D2 8 Pohon Excoecaria agallocha 14

D2 9 Pohon Excoecaria agallocha 27

D2 10 Pohon Lumitzera racemosa 27

D2 11 Pohon Excoecaria agallocha 20

D2 12 Pohon Excoecaria agallocha 47

D2 13 Pohon Ceriops tagal 28

D2 14 Pohon Ceriops tagal 24

D2 15 Pohon Ceriops tagal 31

Didapatkan data pohon mangrove berupa 7 spesies Excoecaria agallocha, 3 spesies

Rhizopora mucronata, 1 spesies Lumitzera racemosa, dan 4 spesies Ceriops tagal. D2 menunjukkan

plot 2 dari keseluruhan 4 plot pendataan. Diameter terbesar terdapat pada Rhizopora mucronata

dengan dimeter 58cm.

Tabel 6. Hasil perhitungan data mangrove Stasiun 2 Plot 1

Ceriops tagal Lumitzera racemosa

Excoecaria

agallocha

Rhizopora

mucronata

KR 26.66666667 KR 6.666666667 KR 46.66666667 KR 20

DR 21.33333333 DR 1.333333333 DR 65.33333333 DR 12

INP 48 INP 8 INP 112 INP 32

H' 1.210557844

J' 0.873235646

D 0.071111111 D 0.004444444 D 0.217777778 D 0.04

Dtotal 0.333333333

Hasil yang didapat pada stasiun 2 plot 1 menunjukkan Indeks Nilai Penting sebesar 48 pada

Ceriops tagal, Lumitzera racemosa sebesar 8, Excoecaria agallocha sebesar 112, dan Rhizopora

mucronata sebesar 32. KR menunjukkan Keanekaragaman Relatif, DR menunjukkan Dominansi

Relatif, H' menunjukkan Indeks Keanekaragaman, J' menunjukkan Indeks Keseragaman, dan D

menunjukkan Dominansi suatu jenis.

Page 23: KEANEKARAGAMAN VEGETASI MANGROVE, DI AREA …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ07012013-938.pdf1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perairan di Indonesia terletak

15

Tabel 7. Hasil data kerapatan spesies mangrove Stasiun 2 Plot 1

KERAPATAN

PLOT 2 Ceriops tagal

Lumitzera

racemosa

Excoecaria

agallocha

Rhizopora

mucronata

1500 400 100 700

300

Hasil perhitungan menunjukkan data kerapatan mangrove pada stasuin 2 plot 1 sebesar

1500. Sedangkan kerapatan spesies Ceriops tagal sebesar 400, Lumitzera racemosa sebesar 100,

Excoecaria agallocha sebesar 700 dan Rhizopora mucronata sebesar 300.

Tabel 8. Hasil pengamatan mangrove Stasiun 2 Plot 2

Kategori No Level Jenis DAB

D3 1 Pohon Excoecaria agallocha 33

D3 2 Pohon Rhizopora mucronata 70

D3 3 Pohon Excoecaria agallocha 65

D3 4 Pohon Rhizopora mucronata 28

D3 5 Pohon Excoecaria agallocha 22

D3 6 Pohon Rhizopora mucronata 25

D3 7 Pohon Rhizopora mucronata 24

D3 8 Pohon Excoecaria agallocha 58

D3 9 Pohon Rhizopora mucronata 36

D3 10 Pohon Rhizopora mucronata 33

D3 11 Pohon Excoecaria agallocha 43

D3 12 Pohon Rhizopora mucronata 55

D3 13 Pohon Rhizopora mucronata 21

Didapatkan data pohon mangrove berupa 5 spesies Excoecaria agallocha, dan 8 spesies

Rhizopora mucronata. D3 menunjukkan plot 3 dari keseluruhan 4 plot pendataan. Diameter terbesar

terdapat pada Rhizopora mucronata dengan dimeter 70cm.

Page 24: KEANEKARAGAMAN VEGETASI MANGROVE, DI AREA …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ07012013-938.pdf1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perairan di Indonesia terletak

16

Tabel 9. Hasil perhitungan data mangrove Stasiun 2 Plot 2

Rhizopora mucronata Excoecaria agallocha

KR 61.53846154 KR 38.46153846

DR 71.91011236 DR 28.08988764

INP 133.4485739 INP 66.5514261

H' 0.666278442

J' 0.961246563

D 0.378698225 D 0.147928994

Dtotal 0.526627219

Hasil yang didapat pada stasiun 2 plot 2 menunjukkan Indeks Nilai Penting sebesar

133.4485739 pada Rhizopora mucronata dan Excoecaria agallocha sebesar 66.5514261. KR

menunjukkan Keanekaragaman Relatif, DR menunjukkan Dominansi Relatif, H' menunjukkan

Indeks Keanekaragaman, J' menunjukkan Indeks Keseragaman, dan D menunjukkan Dominansi

suatu jenis.

Tabel 10. Hasil data kerapatan spesies mangrove Stasiun 2 Plot 2

KERAPATAN

PLOT 3 Rhizopora mucronata Excoecaria agallocha

1300 800 500

Hasil perhitungan menunjukkan data kerapatan mangrove pada stasuin 2 plot 2 sebesar

1300. Sedangkan kerapatan spesies Rhizopora mucronata sebesar 800 dan Excoecaria agallocha

sebesar 500.

Tabel 11. Hasil pengamatan mangrove Stasiun 3 Plot 1

Kategori No Level Jenis DAB

D4 1 Pohon Rhizopora apiculata 8

D4 2 Pohon Rhizopora apiculata 5

D4 3 Pohon Rhizopora apiculata 6

D4 4 Pohon Rhizopora stylosa 5

D4 5 Pohon Rhizopora apiculata 11

Page 25: KEANEKARAGAMAN VEGETASI MANGROVE, DI AREA …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ07012013-938.pdf1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perairan di Indonesia terletak

17

D4 6 Pohon Rhizopora stylosa 11

D4 7 Pohon Rhizopora stylosa 13

D4 8 Pohon Rhizopora stylosa 9

D4 9 Pohon Rhizopora stylosa 13

D4 10 Pohon Rhizopora stylosa 8

D4 11 Pohon Rhizopora stylosa 7

D4 12 Pohon Rhizopora stylosa 11

D4 13 Pohon Rhizopora apiculata 5

D4 14 Pohon Rhizopora stylosa 11

D4 15 Pohon Rhizopora apiculata 17

D4 16 Pohon Rhizopora stylosa 11

D4 17 Pohon Rhizopora stylosa 11

D4 18 Pohon Rhizopora stylosa 12

D4 19 Pohon Rhizopora stylosa 20

D4 20 Pohon Rhizopora apiculata 9

D4 21 Pohon Rhizopora stylosa 10

D4 22 Pohon Rhizopora stylosa 13

Didapatkan data pohon mangrove berupa 7 spesies Rhizopora apiculata, dan 15 spesies

Rhizopora stylosa. D4 menunjukkan plot 4 dari keseluruhan 4 plot pendataan. Diameter terbesar

terdapat pada Rhizopora mucronata dengan dimeter 70cm.

Tabel 12. Hasil perhitungan data mangrove Stasiun 3 Plot 1

Rhizopora apiculata Rhizopora stylosa

KR 31.81818182 KR 68.18181818

DR 17.88321168 DR 82.11678832

INP 49.7013935 INP 150.2986065

H' 0.62549136

J' 0.90245471

D 0.101239669 D 0.464876033

Dtotal 0.566115702

Hasil yang didapat pada stasiun 3 plot 1 menunjukkan Indeks Nilai Penting sebesar

49.7013935 pada Rhizopora apiculata dan Rhizopora stylosa sebesar 150.2986065. KR

menunjukkan Keanekaragaman Relatif, DR menunjukkan Dominansi Relatif, H' menunjukkan

Page 26: KEANEKARAGAMAN VEGETASI MANGROVE, DI AREA …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ07012013-938.pdf1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perairan di Indonesia terletak

18

Indeks Keanekaragaman, J' menunjukkan Indeks Keseragaman, dan D menunjukkan Dominansi

suatu jenis.

Tabel 13. Hasil data kerapatan spesies mangrove Stasiun 3 Plot 1

KERAPATAN

PLOT 4 Rhizopora apiculata Rhizopora stylosa

2200 700 1500

Hasil perhitungan menunjukkan data kerapatan mangrove pada stasuin 3 plot 1 sebesar

2200. Sedangkan kerapatan spesies Rhizopora apiculata sebesar 700 dan Rhizopora stylosa sebesar

1500.

4.1.2. Kondisi Parameter Lingkungan

Kondisi perairan merupakan faktor penting yang dapat mempengaruhi tumbuhanya

ekosistem sekitar perairan. Berdasarkan hasil pengukuran kualitas perairan, kondisi perairan di

Pulau Kemujan terutama di area tracking mangrove relatif baik. Hal tersebut ditunjukkan dengan

nilai rata dari parameter yang diukur masih di bawah baku mutu wilayah ekosistem mangrove,

diantaranya suhu, pH, dan salinitas. Dalam pengukuran parameter perairan ini, didapatkan kendala

yaitu parameter suhu tidak dapat diukur dikarenakan thermometer yang patah ketika tiba di Pulau

Kemujan. Substrat yang didapatkan dari wilayah daratan pada Stasiun 1 ialah tanah dengan salinitas

sebesar 23 ppt diukur menggunakan refraktometer dan pH sebesar 8. Substrat yang didapatkan dari

wilayah peralihan pada Stasiun 2 plot 1 ialah tanah berpasir dengan salinitas sebesar 5 ppt diukur

menggunakan refraktometer dan pH sebesar 8. Substrat yang didapatkan dari wilayah peralihan dari

Stasiun 2 plot 2 ialah pasir dengan salinitas sebesar 10 ppt diukur menggunakan refraktometer dan

pH sebesar 8. Substrat pada wilayah laut di stasiun 3 ialah lumpur dengan salinitas sebesar 23 ppt

Page 27: KEANEKARAGAMAN VEGETASI MANGROVE, DI AREA …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ07012013-938.pdf1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perairan di Indonesia terletak

19

diukur menggunakan refraktometer dan pH sebesar 8. Data diatas dapat berubah dipengaruhi

beberapa faktor seperti keadaan yang sering hujan.

4.2 Pembahasan

Taman Nasional Laut Kepulauan Karimunjawa sesuai dengan pernyataan Sulistyati et al.

(2018),memiliki total luas keseluruhan mencapai 111.625 Ha yang meliputi 7.033 Ha berupa

daratan dan 104.592 Ha berupa perairan laut. Berdasarkan pendataan yang dilakukan di area

tracking mangrove, Pulau Kemujan, Kepulauan Karimunjawa, diperoleh kerapatan tertinggi berada

pada stasiun 3 plot 1. Jenis Rhizopora stylosa memiliki kerapatn relatif tertinggi karena kondisi

substrat yang umumnya mengandung bahan organik yang sangat cocok untuk pertumbuhanya,

selain itu jenis Rhizopora apiculata merupakan tumbuhan pioneer. Menurut Parawansa

(2007) dalam Usman (2013) ketergantungan jenis tumbuhan pioneer terhadap jenis tanah ditunjukan

oleh genus Rhizopora yaitu merupakan ciri umum untuk tanah berlumpur yang bercampur dengan

bahan organik. Kerapatan padat ≥ 1.500 ind/Ha, sedang ≥ 1.000 – 1.500 ind/Ha dan jarang < 1.000

ind/Ha (Usman, 2013).

Dominansi suatu jenis merupakan istilah yang digunakan untuk menyatakan suatu jenis

tumbuhan kategori pohon dalam hal bersaing dengan tumbuhan lainnya, dalam hal ini

terkait dengan besarnya diameter tumbuhan (Prasetyo, 2007 dalam Usman 2013). Perhitungan nilai

dominansi ini hanya dilakukan pada kategori pohon untuk mengetahui INP kategori

pohon. Berdasarkan perhitungan dominansi pada Tabel bahwa nilai dominansi jenis tertinggi yaitu

jenis Ceriops tagal dengan nilai dominansi sebesar 88.68778281.

Hasil indeks nilai penting yang didapatkan dalam penelitian berada dalam kategori rendah

dikarenakan <2. Jenis Rhizopora mucronata mempunyai peranan yang tinggi dilokasi praktikum

Page 28: KEANEKARAGAMAN VEGETASI MANGROVE, DI AREA …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ07012013-938.pdf1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perairan di Indonesia terletak

20

karena mangrove jenis ini memiliki karakteristik dan morfologi yang mendukung dalam hal

bersaing dengan jenis lainnya dan dapat dikatakan substrat dilokasi praktikum baik untuk

pertumbuhan mangrove. Martobroto dan Sudrajat (1974) dalam Prasetyo (2007) menjelaskan bahwa

area mangrove yang memiliki nilai penting tinggi menandakan bahwa mangrove di area tersebut

dalam kondisi baik dan belum mengalami perubahan, sebaliknya apabila kondisi ini berkurang atau

berubah menjadi daratan karena manusia, maka perlu dilakukan rehabilitasi agar keseimbangan

ekosistem terjaga.

Spesies mangrove yang didapat di area Tracking Mangrove diambil datanya pada 3 stasiun

dan 4 plot. Stasiun pertama berada di area daratan pada pintu masuk area tracking, stasiun 2 berada

pada daerah peralihan dimana sudah ditemukan genangan-genangan air pada substrat, dan

dikarenakan jalur Tracking memiliki alur melingkar, maka dilakukan pengambilan data pada kedua

sisi jalur pada daerah yang sama yaitu peralihan. Stasiun terakhir berada pada daerah pantai dimana

pada substrat telah ditutupi oleh air laut, stasiun ini berada di sisi terjauh jalur tracking. Spesies

yang ditemukan terdapat 6 spesies antara lain meliputi Rhizopora mucronata, Rhizopora apiculata,

Rhizopora stylosa, Ceriops tagal, Excoecaria agallocha, Lumitzera racemosa. Setiap individu yang

ditemui di dalam transek kuadrat dilakukan identifikasi menggunakan literatur sebagai panduan

identifikasi mangrove.

Page 29: KEANEKARAGAMAN VEGETASI MANGROVE, DI AREA …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ07012013-938.pdf1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perairan di Indonesia terletak

21

V. PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil Praktik Kerja Lapangan (PKL) di area tracking mangrove Pulau Kemujan,

Taman Nasional Karimunjawa dapat disimpulkan bahwa:

1. Hasil identifikasi yang dilakukan menunjukkan bahwa mangrove di Tracking Mangrove

Taman Nasional Karimunjawa pada 3 stasiun terdiri dari 6 spesies (Ceriops tagal

Lumitzera racemose, Excoecaria agallocha, Rhizopora mucronata, Rhizopora stylosa,

dan Rhizopora apiculate.)

2. Berdasarkan hasil analisis data, didapatkan indeks keanekaragaman pada stasiun 1

sebesar 0.576334128, stasiun 2 plot 1 sebesar 1.210557844, stasiun 2 Plot 2 sebesar

0.666278442, dan stasiun 3 sebesar 0.62549136.

5.2. Saran

1. Pihak instansi sebaiknya memperbaiki komunikasi dengan mahasiswa praktik untuk

meningkatkan koordinasi.

2. Sebaiknya Praktik Kerja Lapangan dilakukan di pertengahan tahun dikarenakan pada awal

tahun terdapat angina baratan yang menyebabkan kesulitan dalam melakukan pendataan

3. Mahasiswa praktik lebih aktif lagi dalam melakukan kegiatan PKL agar mendapatkan

manfaat dan ilmu yang maksimal.

Page 30: KEANEKARAGAMAN VEGETASI MANGROVE, DI AREA …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ07012013-938.pdf1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perairan di Indonesia terletak

22

DAFTAR PUSTAKA

Arief, Arifin. 2003. Hutan Mangrove Fungsi dan Manfaatnya. Penerbit Kanisus : Yogyakarta.

Kartijono, N. E., Rahayuningsih, M., Abdullah, M. 2010. Keanekaragaman Jenis Vegetasi dan

Profil Habitat Burung di Hutan Mangrove Pulau Nyamuk Taman Nasional Karimunjawa.

Jurnal Biosaintifika. Vol. 2(1) : 27-39.

Kurniawan, C. A., R. 2014. Pribadi, Nirwani. Journal of Marine Research. Vol.3(3) :351-358.

Kusmana, C. 2005. Rencana Rehabilitasi Hutan Mangrove dan Hutan Pantai Pasca

Tsunami di NAD dan Nias. Makalah dalam Lokakarya Hutan.

Nurrahman, Y.A., Djunaedi, O.S., dan Rostika, R. 2012. Struktur dan Komposisi Vegetasi

Mangrove di Pesisir Kecamatan Sungai Raya Kepulauan Kabupaten Bengkayang

Kalimantan Barat. Jurnal Perikanan dan Ilmu Kelautan. Vol. 3(1) : 99-107.

Prastomo, R. H., Herawatiningsih, R., dan Latifah, S. 2017. Keanekaragaman Vegetasi di Kawasan

Hutan Mangrove Desa Nusapati Kabupaten Mempawah. Jurnal Hutan Lestari. Vol. 5 (2) :

556 - 562.

Senoaji,G. dan M.F.Hidayat. 2016. Peranan Ekosistem Mangrove Di Kota Pesisir Bengkulu Dalam

Mitigasi Pemanasan Global Melalui Penyimpanan Karbon. Jurnal Manusia dan

Lingkungan. 23(3).

Sudiro, S. 2014. Pengembangan Ekowisata Taman Nasional Karimunjawa. Kepariwisataan: Jurnal

Ilmiah., 8(1): 59 – 70.

Sulistyati, R., P. Prihatinningsih dan Mulyadi. 2018. Revisi Zonasi Taman Nasional Karimunjawa

Sebagai Upaya Kompromi Pengelolaan Sumber Daya Alam. Seminar Nasional Geomatika

2018 : Penggunaan dan Pengembangan Produk Informasi Geospasial Mendukung Daya

Saing Nasioanal : 713-724.

Taqwa, R. N., M. R. Muskananfola dan Ruswahyuni. 2014. Studi Hubungan Substrat Dasar dan

Kandungan Bahan Organik Dalam Sedimen Dengan Kelimopahan Hewan Makrobenthos

di Muara Sungai Sayung Kabupaten Demak. Diponegoro Journal of Maquares. 3 (1) : 125

– 133.

Taqwa, R. N., M. R. Muskananfola dan Ruswahyuni. 2014. Studi Hubungan Substrat Dasar dan

Kandungan Bahan Organik Dalam Sedumen Dengan Kelimopahan Hewan Makrobenthos

di Muara Sungai Sayung Kabupaten Demak. Diponegoro Journal of Maquares. 3 (1) : 125

– 133.

Winata, A. dan Rusdiyanto, E. 2016. Tracking Mangrove Pulau Kemujan Taman Nasional

Karimunjawa. Seminal Nasional FMIPA-UT.

Page 31: KEANEKARAGAMAN VEGETASI MANGROVE, DI AREA …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ07012013-938.pdf1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perairan di Indonesia terletak

23

Page 32: KEANEKARAGAMAN VEGETASI MANGROVE, DI AREA …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ07012013-938.pdf1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perairan di Indonesia terletak

24

LAMPIRAN

Page 33: KEANEKARAGAMAN VEGETASI MANGROVE, DI AREA …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ07012013-938.pdf1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perairan di Indonesia terletak

25

Page 34: KEANEKARAGAMAN VEGETASI MANGROVE, DI AREA …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ07012013-938.pdf1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perairan di Indonesia terletak

26

Page 35: KEANEKARAGAMAN VEGETASI MANGROVE, DI AREA …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ07012013-938.pdf1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perairan di Indonesia terletak

27

Page 36: KEANEKARAGAMAN VEGETASI MANGROVE, DI AREA …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ07012013-938.pdf1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perairan di Indonesia terletak

28

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS DIPONEGORO

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

Jl. Prof. Soedarto, S.H. Tembalang Semarang Kode Pos 50275

Telepon/Faximile: (024) 7474698

website http://www.fpik.undip.ac.id,Email: [email protected]

Lembar Penilaian Ujian PKL

Nama Mahasiswa : Nadia Astrid kirana

NIM : 26040118130147

JudulPKL : Keanekaragaman Vegetasi Mangrove, di Area Tracking

Mangrove, Taman Nasional Karimunjawa

Komponen Penilaian:

Penulisan Laporan = 30%

Penguasaan Materi = 70%

Keterangan Nilai: Semarang, 2017

80 – 100=A Dosen Pembimbing PKL

70 – 79 = B

60 – 69 = C

Drs. Ali Ridlo, M. Si.

NIP. 196609261993031001

Page 37: KEANEKARAGAMAN VEGETASI MANGROVE, DI AREA …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ07012013-938.pdf1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perairan di Indonesia terletak

29

DOKUMENTASI

Pengambilan data pH tanah Identifkasi daun mangrove

Mengukur Diameter Pohon Memasang Transek

Page 38: KEANEKARAGAMAN VEGETASI MANGROVE, DI AREA …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ07012013-938.pdf1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perairan di Indonesia terletak

30

Curriculum Vitae:

DAFTAR RIWAYAT HIDUP DATA PRIBADI

Nama Lengkap : Nadia Astrid Kirana

Tempat, Tanggal Lahir : Palembang, 3 Juni 2000

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Status : Belum Menikah

Telepon : +6285943002641

E-mail : [email protected]

RIWAYAT PENDIDIKAN

A. FORMAL

1. (2006 – 2012) : SD N 153 Palembang

2. (2012 – 2015) : SMP N 9 Palembang

3. (2015 – 2018) : SMA N 6 Palembang

4. (2018 – sekarang) : S1 – Ilmu Kelautan Universitas Dionegoro

B. NON FORMAL

1. (2018) : Latihan Ketrampilan Mahasiswa Pra-Dasar (LKMMPD) –

Himpunan Mahasiswa Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro.

C. RIWAYAT ORGANISASI

1. (2018-2020) : Staff Divisi MCt Al-Fatih UNDIP

2. (2019-2020) : Anggota Giriwana Arnawa UNDIP

3. (2019-2020) : Staff Ahli Bidang Ilmu dan Pengembangan HMIK UNDIP

KEMAMPUAN

1. Menguasai Komputer (Ms. Word, Ms. Excel, dan Ms. Power Point)

2. Seni dan Sastra (Menggambar, Menulis)