KATA PENGANTAR -...

45
i KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan hidayahNya, kami dapat menyelesaikan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan Jakarta (BBTKLPP Jakarta) Tahun 2014. LAKIP disusun berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BBTKLPP Jakarta Tahun 2014 merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi BBTKLPP Jakarta atas penggunaan anggaran dan hasil pencapaian kinerja termasuk menguraikan keberhasilan dan hambatan/permasalahan yang dihadapi serta langkah-langkah antisipatif yang diambil dalam kurun waktu satu tahun (Januari - Desember 2014). Langkah-langkah yang dilakukan terutama yang berkaitan dengan pelaksanaan program-program sebagai wujud nyata pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsi BBTKLPP Jakarta yang termuat dalam Permenkes RI No. 2349/MENKES/PER/IV/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Bidang Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit, dan Kepmenkes RI No. 266/MENKES/SK/2004, tentang Kriteria Klasifikasi Unit Pelaksana Teknis di Bidang Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pemberantasan Penyakit Menular. Demikian laporan kinerja ini disusun untuk dapat digunakan sebagai informasi/gambaran kinerja BBTKLPP Jakarta Tahun 2014 yang telah dilaksanakan untuk melangkah kearah perbaikan dan pengembangan kegiatan dan program selanjutnya pada tahun mendatang. Terima kasih. Jakarta, Jakarta 2015 Kepala Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Jakarta Dr. P.A. Kodrat Pramudho, SKM, MKes NIP. 195703061980031002

Transcript of KATA PENGANTAR -...

Page 1: KATA PENGANTAR - bbtklppjakarta.orgbbtklppjakarta.org/wp-content/uploads/06.-Lakip-2014-dan-lampiran.pdf · Teknis di Bidang Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pemberantasan Penyakit

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala

rahmat dan hidayahNya, kami dapat menyelesaikan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

(LAKIP) Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan Jakarta (BBTKLPP Jakarta) Tahun

2014. LAKIP disusun berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara

dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk

Teknis Perjanjian Kerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BBTKLPP Jakarta Tahun 2014 merupakan

bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi BBTKLPP Jakarta atas penggunaan

anggaran dan hasil pencapaian kinerja termasuk menguraikan keberhasilan dan

hambatan/permasalahan yang dihadapi serta langkah-langkah antisipatif yang diambil

dalam kurun waktu satu tahun (Januari - Desember 2014). Langkah-langkah yang

dilakukan terutama yang berkaitan dengan pelaksanaan program-program sebagai wujud

nyata pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsi BBTKLPP Jakarta yang termuat dalam

Permenkes RI No. 2349/MENKES/PER/IV/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit

Pelaksana Teknis di Bidang Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit, dan

Kepmenkes RI No. 266/MENKES/SK/2004, tentang Kriteria Klasifikasi Unit Pelaksana

Teknis di Bidang Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pemberantasan Penyakit Menular.

Demikian laporan kinerja ini disusun untuk dapat digunakan sebagai

informasi/gambaran kinerja BBTKLPP Jakarta Tahun 2014 yang telah dilaksanakan untuk

melangkah kearah perbaikan dan pengembangan kegiatan dan program selanjutnya pada

tahun mendatang. Terima kasih.

Jakarta, Jakarta 2015

Kepala

Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan

dan Pengendalian Penyakit Jakarta

Dr. P.A. Kodrat Pramudho, SKM, MKes

NIP. 195703061980031002

Page 2: KATA PENGANTAR - bbtklppjakarta.orgbbtklppjakarta.org/wp-content/uploads/06.-Lakip-2014-dan-lampiran.pdf · Teknis di Bidang Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pemberantasan Penyakit

ii

RINGKASAN EKSEKUTIF

Dalam rangka mendukung visi Kementerian Kesehatan yaitu “Masyarakat Sehat

yang Mandiri dan Berkeadilan” BBTKLPP Jakarta sebagai UPT Ditjen PP dan PL sesuai

dengan Permenkes RI No. 2349/MENKES/PER/IV/2011 tentang Organisasi dan Tata

Kerja Unit Pelaksana Teknis di Bidang Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian

Penyakit melaksanakan kegiatan yang mendukung program Kementerian Kesehatan.

Kegiatan BBTKLPP Jakarta yang dilakukan di lima wilayah layanan (DKI Jakarta,

Jawa Barat, Banten, Lampung dan Kalimantan Barat) dijabarkan dalam program

Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan.

Total realisasi penyerapan anggaran BBTKLPP Jakarta dari pagu Rp

22.952.445.000,- adalah Rp 20.524.165.406 (89,42%). Secara keseluruhan pencapaian

kinerja BBTKLPP Jakarta sebesar 100 %.

Keberhasilan pencapaian kinerja yang dilaksanakan selama Tahun 2014 didukung

oleh potensi kekuatan yang ada di BBTKLPP Jakarta antara lain dengan terakreditasinya

laboratorium dengan ISO 17025 tahun 2008 untuk laboratorium pengujian oleh Komite

Akreditasi Nasional (KAN), serta registrasi Kompetensi No: 0004/LPJ/labling.1/LRK/KLH

tanggal 20 Oktober 2010, yang menyatakan BBTKLPP Jakarta merupakan laboratorium

rujukan Nasional. Bertambahnya parameter yang terakreditasi baik laboratorium

pengujian maupun parameter laboratorium kalibrasi menjadi 86 parameter sampai tahun

2014. Meningkatnya KLB yang direspon < 24 jam dan meningkatnya kajian dan analisis

faktor risiko penyakit menjadi 35 kab/kota di wilayah kerja. Meningkatnya kajian dan

evaluasi dampak kesehatan lingkungan menjadi 111 kawasan sampai tahun 2014 serta

Meningkatnya kemampuan rancang bangun model dan teknologi tepat guna pengendalian

penyakit dan penyehatan lingkungan sampai dengan tahun 2014 sebanyak 29 rancang

bangun. Selain itu terdapat sarana prasarana laboratorium dan perkantoran yang

memadai, sumber daya manusia yang cukup, baik kualitas dan kuantitas, sumber dana

yang memadai serta kerjasama lintas sektor dan lintas program yang baik.

Page 3: KATA PENGANTAR - bbtklppjakarta.orgbbtklppjakarta.org/wp-content/uploads/06.-Lakip-2014-dan-lampiran.pdf · Teknis di Bidang Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pemberantasan Penyakit

iii

DAFTAR ISI

Hal

Kata Pengantar .............................................................................................................................. i

Ringkasan Eksekutif........................................................................................................................ ii

Daftar Isi.......................................................................................................................................... iii

Daftar Tabel..................................................................................................................................... Iv

Daftar Grafik..................................................................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.........................................................................................................................

1

B. Maksud dan tujuan................................................................................................................... 1

C. Tugas pokok dan fungsi............................................................................................................ 2

D. Struktur Organisasi ................................................................................................................... 3

BAB II Perencanaan Kinerja

A. PERENCANAAN KINERJA....................................................................................................... 5

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI..........................................................................................

B. REALISASI ANGGARAN ........................................................................................................

BAB IV PENUTUP .................................................................................................................

LAMPIRAN

- Perjanjian Kinerja 2014

- Penetapan Kinerja 2014

6

32

33

Page 4: KATA PENGANTAR - bbtklppjakarta.orgbbtklppjakarta.org/wp-content/uploads/06.-Lakip-2014-dan-lampiran.pdf · Teknis di Bidang Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pemberantasan Penyakit

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tujuan pembangunan nasional diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan

kemampuan untuk sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang

setingginya dapat terwujud merupakan kehendak dari seluruh rakyat. Keberhasilan

pembangunan kesehatan sangat menentukan bukan hanya membuat rakyat sehat, akan tetapi

menunjang peningkatan produktifitas dan pendapatan penduduk. Untuk mempercepat

keberhasilan pembangunan kesehatan tersebut diperlukan kebijakan pembangunan kesehatan

yang lebih dinamis dan proaktif dengan melibatkan sektor terkait, pemerintahan, dan swasta,

Laporan kinerja instansi pemerintah disusun berdasarkan Peraturan Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun

2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Sistem akuntabilitas kinerja dan anggaran dalam perspektif UU No.17 Tahun 2003

tentang keuangan negara mengarahkan bahwa penyusunan program dan kegiatan tahunan

dilakukan dengan pendekatan berbasis kinerja. Instansi pemerintah wajib mendefinisikan

seluruh sasaran strategis, kebijakan program, dan kegiatan yang akan diimplementasikan dalam

satu tahun kegiatan, yang kemudian diformulasikan dalam lembar rencana kinerja yang

mencantumkan angka target kinerja tahunan untuk seluruh indikator kinerja yang ada pada

tingkat sasaran dan kegiatan.

Sehubungan dengan kebijakan tersebut, maka BBTKLPP Jakarta yang merupakan UPT

Kementerian Kesehatan yang berada dibawah dan bertanggung jawab ke Dirjen PP dan PL pada

setiap tahun menyampaikan laporan kinerja instansi pemerintah sebagai wujud

pertanggungjawaban, walaupun kemampuan pengukuran kinerja masih terbatas pada

pengukuran daya serap dan prosentase output.

B. Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan penyusunan laporan kinerja BBTKLPP Jakarta Tahun 2014 adalah

untuk mengetahui kinerja dan sebagai bentuk pertanggungjawaban kinerja instansi secara

tertulis atas pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan dan program-program yang telah

dilaksanakan selama satu tahun (Tahun Anggaran 2014) dan lima tahunan ( Tahun 2010-2014).

Page 5: KATA PENGANTAR - bbtklppjakarta.orgbbtklppjakarta.org/wp-content/uploads/06.-Lakip-2014-dan-lampiran.pdf · Teknis di Bidang Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pemberantasan Penyakit

2

C. Tugas Pokok dan Fungsi

Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP), dalam

pelaksanaan program-program didasarkan atas landasan hukum, sebagai berikut :

a. UU No. 36 tahun 2009 Tentang Kesehatan

b. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1144/MENKES/Per/VIII/2009, tentang Organisasi dan

Tata Kerja Kementerian Kesehatan RI.

c. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 266/MENKES/SK/III/2004, tentang Kriteria Klasifikasi

Unit Pelaksana Teknis dibidang Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pemberantasan Penyakit

Menular.

d. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 2349/MENKES/PER/VI/2011, tentang Organisasi dan

TataKerja Unit Pelaksana Teknis di Bidang Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian

Penyakit.

Berdasarkan landasan hukum tersebut BBTKLPP Jakarta sebagai UPT di lingkungan

Kementerian Kesehatan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Ditjen PP dan PL

dan dipimpin oleh seorang kepala, mempunyai :

Tugas : melaksanakan surveilens epidemiologi, kajian dan penapisan teknologi, laboratorium

rujukan, kendali mutu, kalibrasi, pendidikan dan pelatihan, pengembangan model dan

teknologi tepat guna, kewaspadaan dini dan penanggulangan Kejadian Luar Biasa

(KLB) di bidang pengendalian penyakit dan kesehatan lingkungan serta kesehatan

matra.

BBTKLPP Jakarta mempunyai fungsi :

a. Pelaksanaan surveilans epidemiologi

b. Pelaksanaan analisis dampak kesehatan lingkungan (ADKL)

c. Pelaksanaan laboratorium rujukan

d. Pelaksanaan pengembangan model dan teknologi tepat guna

e. Pelaksanaan uji kendali mutu dan kalibrasi

f. Pelaksanaan penilaian dan respon cepat, kewaspadaan dini, dan penanggulangan

KLB/wabah dan bencana

g. Pelaksanaan surveilans faktor risiko penyakit tidak menular

h. Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan

i. Pelaksanaan kajian dan pengembangan teknologi pemberantasan penyakit menular,

kesehatan lingkungan, dan kesehatan matra

j. Pelaksanaan ketatausahaan dan kerumahtanggaan BBTKLPP

Page 6: KATA PENGANTAR - bbtklppjakarta.orgbbtklppjakarta.org/wp-content/uploads/06.-Lakip-2014-dan-lampiran.pdf · Teknis di Bidang Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pemberantasan Penyakit

3

D. STRUKTUR ORGANISASI :

Struktur organisasi BBTKLPP Jakarta terdiri dari :

1. Bagian Tata Usaha

2. Bidang Surveilans Epidemiologi

3. Bidang Pengembangan Teknologi dan Labratorium

4. Bidang Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan

5. Instalasi

6. Kelompok Jabatan Fungsional

Instalasi :

Instalasi yang berkembang sampai Tahun 2014 di BBTKLPP Jakarta terdiri dari :

1. Instalasi Laboratorium Fisika Kimia Media Cair

2. Instalasi Laboratorium Fisika Kimia Media Padat dan B3

3. Instalasi Laboratorium Fisika Kimia Udara gas dan Radiasi

4. Instalasi Laboratorium Biologi Lingkungan

5. Instalasi Mikrobiologi dan Parasitologi

6. Instalasi Media & Reagensia

7. Instalasi Pengendalian Mutu

8. Instalasi Sarana dan Prasarana

9. Instalasi Pengkajian dan Penerapan Teknologi Tepat Guna

10. Instalasi K3 dan Pengelolaan Limbah

11. Instalasi Pendidikan dan Pelatihan

12. Instalasi Pelayanan

13. Instalasi Laboratorium Virologi dan Imunoserologi

14. Instalasi Entomologi dan Pengendalian Vektor

15. Instalasi Laboratorium Kalibrasi dan instrumen

16. Instalasi Pengendalian Penyakit Tidak Menular

17. Instalasi Pengelolaan Data dan Perpustakaan

18. Instalasi Teknologi Informasi dan kehumasan.

Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok jabatan fungsional di BBTKLPP Jakarta terdiri dari :

a. Jabatan Fungsional Entomologi.

b. Jabatan Fungsional Pranata Laboratorium

c. Sanitarian

d. Epidemiologi

Page 7: KATA PENGANTAR - bbtklppjakarta.orgbbtklppjakarta.org/wp-content/uploads/06.-Lakip-2014-dan-lampiran.pdf · Teknis di Bidang Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pemberantasan Penyakit

4

Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 2349/MENKES/PER/XI/2011,

tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Bidang Teknik Kesehatan

Lingkungan dan Pengendalian Penyakit, BBTKLPP Jakarta melayani 5 (lima) Provinsi yang

meliputi Propinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, Lampung, Banten, dan Kalimantan Barat.

Strategi organisasi dalam melaksanakan tupoksi secara optimal agar peningkatan

derajat kesehatan masyarakat yang setingginya dapat terwujud adalah:

a. Menjaga dan meningkatkan kualitas hasil kerja surveilans epidemiologi, analisis dampak

kesehatan lingkungan , teknologi laboratorium serta dukungan asministrasi dan manajemen

b. Memperoleh peningkatan dukungan unit utama agar UPT lebih dilibatkan dalam program-

program kerja di tiap subdirektorat serta penguatan anggaran untuk menjalankan tupoksi

c. Meningkatkan kerjasama dan jejaring dengan unit kerja dan pemangku kepentingan baik di

wilayah layanan maupun secara nasional dan internasional.

Page 8: KATA PENGANTAR - bbtklppjakarta.orgbbtklppjakarta.org/wp-content/uploads/06.-Lakip-2014-dan-lampiran.pdf · Teknis di Bidang Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pemberantasan Penyakit

5

BAB II PERENCANAAN KINERJA

A. PERENCANAAN KINERJA

Rencana kinerja tahunan yang dituangkan dalam perjanjian kinerja tahunan Balai Besar

Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Jakarta berupa besaran target

sasaran/indikator yang ingin dicapai pada tahun 2014 sebagai berikut:

Indikator Kinerja Utama : Tercapainya jumlah pemeriksaan laboratorium dan lingkungan

untuk penyakit berpotensi wabah, penyakit menular/tidak

menular prioritas dan faktor risiko lingkungannya 100%

Indikator Kinerja Kegiatan :

1. Jumlah kinerja surveilans epidemiologi dengan :

1) Jumlah KLB yang direspon <24 jam 90%

2) Jumlah kajian dan analisis faktor resiko penyakit di Kab/kota menjadi 25%

3) Jumlah kegiatan kewaspadaan dini penyakit potensial wabah secara

berkesinambungan 60%

4) Jumlah jejaring kemitraan surveilans epidemiologi dengan provinsi/kab/kota wilayah

layanan 70%

2. Jumlah kinerja analisis dampak kesehatan lingkungan (ADKL) dengan :

1) Jumlah kemampuan kajian dan evaluasi dampak kesehatan lingkungan 80 Lokasi

2) Jumlah kemampuan kajian dan evaluasi pengendalian FRKL 75 %.

3) Jumlah kesiapsiagaan dan respon cepat terhadap pencemaran lingkungan/bencana

kumulatif sampai dengan tahun ini adalah 50 kejadian.

4) Jumlah kemampuan rancang bangun model dan teknologi tepat guna pengendalian

penyakit dan penyehatan lingkungan 85%

3. Jumlah kinerja pengembangan teknologi laboratorium (PTL) dengan :

1) Jumlah kemampuan uji laboratorium kesehatan lingkungan dan penyakit potensial

wabah, penyakit menular/tidak menular prioritas dan faktor risiko kesehatan

lingkungannya 95%

2) Jumlah kemampuan uji kendali mutu dan kalibrasi 95%

3) Jumlah parameter terakreditasi 85%

4) Jumlah tenaga teknis tersertifikasi 85%.

5) Jumlah binatang uji coba 100 %

4. Jumlah dukungan administrasi dan manajemen dengan :

1) Jumlah peralatan esensial dan sarana penunjang operasional 1 PT

2) Jumlah penyelenggaraan pelatihan teknis bidang PP & PL 15 jenis

Page 9: KATA PENGANTAR - bbtklppjakarta.orgbbtklppjakarta.org/wp-content/uploads/06.-Lakip-2014-dan-lampiran.pdf · Teknis di Bidang Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pemberantasan Penyakit

6

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI

Capaian Kinerja BBTKLPP Jakarta disusun berdasarkan data kinerja Kegiatan Pengendalian

Penyakit dan Penyehatan Lingkungan. Data dimaksud diuraikan dalam pengukuran kinerja

kegiatan dan Pengukuran pencapaian sasaran selama 1(satu) tahun anggaran, yaitu tahun

2014. Capaian Kinerja Kegiatan diperoleh melalui perhitungan persentase pencapaian

rencana tingkat capaian (target) setiap indikator kinerja, baik input maupun output, yaitu

membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini, membandingkan antara

realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun

terakhir, membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka

menengah, analisis penyebab keberhasilan / kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja

serta alternative solusi yang telah dilakukan, analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya,

dan analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian

pernyataan kinerja.

Hasil Pengukuran Indikator Kinerja Utama sebagai berikut

Jumlah pemeriksaan laboratorium dan lingkungan untuk penyakit berpotensi wabah,

penyakit menular/tidak menular prioritas dan faktor risiko lingkungannya

a. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini :

Target : 12.000 sampel (100%)

Realisasi : 13.078 sampel

% Capaian : 13.078/12.000 x 100% = 108,98%

b. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan

tahun lalu dan beberapa tahun terakhir.

TAHUN 2010 2011 2012 2013 2014

TARGET 60% 75% 80% 100% 100%

REALISASI KINERJA 71,33% 128,41% 223,04% 117,7% 108,98%

%CAPAIAN KINERJA 118,8% 171,2% 277,3% 117,7% 108,98%

Trend jumlah pemeriksaan laboratorium cenderung meningkat dari tahun 2010 – 2012,

sedangkan tahun 2013 sampai 2014 cenderung menurun. Penurunan ini karena adanya

kebijakan untuk tidak mengejar kuantitas pemeriksaan laboratorium dari eksternal, tapi

Page 10: KATA PENGANTAR - bbtklppjakarta.orgbbtklppjakarta.org/wp-content/uploads/06.-Lakip-2014-dan-lampiran.pdf · Teknis di Bidang Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pemberantasan Penyakit

7

lebih fokus pada pemeriksaan laboratorium dari hasil kegiatan bidang dan peningkatan

kualitas pemeriksaan laboratorium.

Hasil pengukuran capaian kinerja kegiatan setiap indikator kinerja kegiatan sebagai

berikut:

A.1. BIDANG SURVEILANS EPIDEMIOLOGI :

1. Jumlah KLB yang direspon < 24 jam.

a. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini :

Target : 90%

Realisasi : 100%

% capaian : 100/90 x 100% = 111,11%

Realisasi 100% didapat dari 7 KLB yang dilaporkan semuanya direspon

7 KLB yang direspon yaitu :

a) KLB Difteri Kota.Bogor

b) KLB Leptospirosis DKI Jakarta

c) KLB Difteri Kab.Lebak

d) KLB Flu Burung DKI Jakarta

e) KLB Malaria Kab. Pesawaran

f) KLB Difteri Kab.Lebak

g) KLB Diare Kab. Pandeglang

b. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan

tahun lalu dan beberapa tahun terakhir.

TAHUN 2010 2011 2012 2013 2014

TARGET 50% 70% 75% 80% 90% REALISASI KINERJA 57% 83% 83,34% 88,89% 100%

%CAPAIAN KINERJA 114% 118,57% 111,1% 111,1% 111,1%

Tren realisasi kinerja cenderung meningkat periode 2010 sampai dengan 2014. Hal

ini dimungkinkan karena telah terjalin komunikasi yang efektif dan jejaring surveilans

epidemiologi yang cukup antara SE BBTKLPP Jakarta dengan unit-unit surveilans di

wilayah layanan maupun di unit utama. Wilayah layanan mulai mempercayai

kemampuan SE BBTKLPP Jakarta dalam melakukan kerjasama penyelidikan

epidemiologi, observasi faktor risikonya yang berbasis laboratorium.

Page 11: KATA PENGANTAR - bbtklppjakarta.orgbbtklppjakarta.org/wp-content/uploads/06.-Lakip-2014-dan-lampiran.pdf · Teknis di Bidang Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pemberantasan Penyakit

8

Telah terjalin kesepakatan koordinasi dengan wilayah layanan Prov/Kab/Kota

terkait, apabila terjadi KLB penyakit dan Keracunan Makanan yang tidak dapat

ditanggulangi oleh sumber daya sendiri, akan berkoordinasi dengan BBTKLPP Jakarta.

Hal ini juga ditunjang dengan kemampuan BBTKLPP Jakarta yang meningkat dalam

melakukan penanggulangan KLB/Bencana dan cepat merespon KLB yang terjadi di

wilayah layanannya.

c. Analisis Penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan

kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan.

a) Masalah yang dihadapi :

1) Kesulitan melakukan investigasi karena adanya penolakan oleh pengelola

lokasi/ perusahaan untuk dilakukan wawancara, diambil sampel untuk

kebutuhan penyelidikan epidemiologi ( PE ), karena dianggap sedang

berurusan dengan hukum.

2) Informasi waktu kejadian KLB diterima sering terlambat sehingga sulit

menemukan bukti-bukti / sampel yang representatif mendukung

penyelidikan epidemiologi (PE).

3) Keterbatasan kemampuan pemeriksaan laboratorium bidang penyakit dapat

menyulitkan penyelidikan epidemiologi yang dilaksanakan.

b) Alternatif solusi yang dilakukan :

1) Meningkatkan komunikasi efektif antara BBTKLPP dengan LP-LS di daerah

layanan seperti pelayanan melalui telepon on line 24 jam.

2) Mengembangkan kemampuan pemeriksaan laboratorium bidang penyakit

khususnya penyakit yang berpotensi menimbulkan KLB.

2. Jumlah kajian dan analisis faktor risiko penyakit di Kab/Kota

a. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini :

Target : 25%

Realisasi : 51,47%

% capaian : 51,47/25 x 100% = 205,9%

Target kumulatif kajian tahun 2014 sebesar 25% (25% x 68 kab/kota = 17 kajian di

kab/kota), realisasi kumulatif s.d. tahun 2014 sebesar 51,47%. (51,47% x 68 kab/kota=

35 kajian di kab/kota). Realisasi kumulatif s.d tahun 2013 sebesar 42,65% (29 kajian di

kab/kota). Jumlah kajian selama tahun 2014 sebanyak 6 kajian di kab/kota yaitu :

1) Kajian Faktor risiko DBD di Kota Tasikmalaya

Page 12: KATA PENGANTAR - bbtklppjakarta.orgbbtklppjakarta.org/wp-content/uploads/06.-Lakip-2014-dan-lampiran.pdf · Teknis di Bidang Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pemberantasan Penyakit

9

2) Kajian Faktor Risiko Filariasis di Kab. Pandeglang

3) Kajian Faktor Risiko TB di Kota Sukabumi

4) Kajian Faktor Risiko PTM di Kota Cilegon

5) Kajian Faktor Risiko PTM di Kota Bandung

6) Kajian Faktor Risiko PTM di Jakarta Timur.

b. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan

tahun lalu dan beberapa tahun terakhir.

TAHUN 2010 2011 2012 2013 2014

TARGET 4% 10% 15% 20% 25% REALISASI KINERJA 4,4% 16,18% 16,18% 42,6% 51,47%

%CAPAIAN KINERJA 110% 161,8% 107,9% 213% 205,9%

Tren kecenderungan realisasi kinerja kajian dan analisis faktor risiko penyakit

dari tahun 2010 sampai dengan 2014 meningkat tajam. Hal ini menunjukkan

peningkatan sumber daya yang ada baik dari segi kuantitas anggaran maupun kapasitas

tenaga teknis surveilans epidemiologi serta laboratorium. Berdasarkan data yang ada,

peningkatan ini karena jumlah kabupaten/kota yang dilakukan kajian bertambah dari

segi kuantitasnya. Tahun 2010 hanya 2 (dua) kajian di 2 (dua) kab/kota, tahun 2011 ada

2 (dua) kajian di 3 (tiga) kab/kota. Hal ini juga menunjukkan mulai meningkat

kepercayaan kab/kota layanan kepada surveilans epidemiologi untuk bersama

melakukan kajian faktor risiko penyakit berbasis laboratorium.

Realisasi kinerja tahun 2011 dan tahun 2012 sama, dikarenakan jenis kajiannya

bertambah namun jumlah kab/kota lokasi kajian tetap. Sehingga dalam perhitungan

persentase capaian kinerja relatif menurun karena merupakan kumulatif dari tahun

sebelumnya.

Realisasi kinerja cenderung meningkat tajam pula dari tahun 2012 ke tahun

2013. Berdasarkan analisis data yang ada, pada tahun 2013 tercapai pelaksanaan 7

(tujuh) jenis kajian di lokasi 13 (tigabelas) kabupaten/kota. Peningkatan yang signifikan

ini menunjukkan meningkatnya kepercayaan dan kebutuhan unit utama kepada UPT

dalam mendukung pelaksanaan program dan output kinerja PP dan PL. . Hal ini juga

menunjukkan jejaring dan kemitraan dengan LP-LS di wilayah layanan meningkat

dengan meningkatnya jumlah kab/kota yang dilakukan kajian karena adanya pula

kebutuhan wilayah layanan untuk dilakukan kajian faktor risiko penyakit berbasis

laboratorium oleh BBTKLPP Jakarta. Disatu sisi dengan banyaknya animo wilayah

Page 13: KATA PENGANTAR - bbtklppjakarta.orgbbtklppjakarta.org/wp-content/uploads/06.-Lakip-2014-dan-lampiran.pdf · Teknis di Bidang Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pemberantasan Penyakit

10

layanan untuk dilakukan kajian factor risiko penyakit berdampak pada kebutuhan

alokasi dana yang lebih besar dalam kajian faktor risiko penyakit

Realisasi kinerja tahun 2014 relatif stabil, hal ini menunjukkan stabilitas

dukungan anggaran oleh unit utama kepada BBTKLPP Jakarta dalam pelaksanaan tusi

kajian faktor risiko penyakit.

c. Analisis Penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan

kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan.

a). Masalah yang dihadapi :

Faktor Internal :

- Keterbatasan anggaran yang diberikan tidak sesuai dengan jumlah Kab/Kota

yang dilayani terutama untuk wilayah layanan yang diluar pulau Jawa

- Belum semua Kabupaten Kota wilayah layanan terfasilitasi kajian faktor risiko

penyakit karena terbatasnya anggaran dan SDM

- Kemampuan dan sarana prasarana laboratorium pengendalian penyakit masih

terbatas, belum mendukung semua pemeriksaan agent penyakit dan faktor

risikonya, termasuk deteksi agent di media lingkungan

- SDM Epidemiolog baik jumlah dan skill rasionya tidak sesuai dengan beban

kerjanya

- Belum mempunyai sentinel unit di wilayah layanan untuk mengkaji faktor

risiko penyakit secara rutin dan berkala karena keterbatasan anggaran

Faktor Eksternal :

- Belum semua Subdit DitJen PPPL memberikan Output Perencanaan BBTKLPP

yang sesuai dengan kemampuan BBTKLPP, sehingga tidak sesuai dengan

permintaan daerah layanan kepada BBTKLPP Jakarta dalam melakukan kajian

faktor risiko penyakit sesuai permasalahan yang ada di daerah tersebut.

- Belum semua subdit memberikan bimbingan evaluasi, monitoring dan

supervisi program pengendalian penyakit kepada BBTKLPP dalam

keterlibatannya sebagai UPT

b). Alternatif Solusi yang dilakukan.

Faktor Internal :

- Solusi untuk keterbatasan anggaran yang diberikan, focus pada pemilihan

wilayah kajian sesuai dengan analisis masalah dan kebutuhan wilayah layanan,

Page 14: KATA PENGANTAR - bbtklppjakarta.orgbbtklppjakarta.org/wp-content/uploads/06.-Lakip-2014-dan-lampiran.pdf · Teknis di Bidang Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pemberantasan Penyakit

11

berdasarkan anggaran yang ada, koordinasi dengan pihak Dinkes Provinsi

wilayah layanan dan Subdit terkait dalam pemilihan kabupaten lokasi kajian.

- Melakukan jejaring dan pengembangan teknik laboratorium penyakit dan

meningkatkan kapasitas petugas laboratorium ke beberapa laboratorium

rujukan penyakit.

- Penambahan jumlah staf epidemiologi dan peningkatan kapasitas dengan

pelatihan PAEL, jafung epidemiologi, GIS

- Bermitra dengan Poltekkes sebagai human source di daerah layanan untuk

melakukan kegiatan bersama

- Bermitra dengan akademisi, yang mengirimkan mahasiswa-mahasiswanya

untuk magang dan penyusunan skripsi/tesis

- Berintegrasi dengan Dinkes, Poltekes dan lintas sector terkait di wilayah

layanan untuk membuat wilayah binaan/percontohan

Faktor Eksternal

- Sosialisasi dengan Subdit-subdit Ditjen PPPL tentang potensi dan kemampuan

BBTKLPP Jakarta dalam pengendalian penyakit mendukkung program PPPL

- Mulai banyak keterlibatan BBTKLPP Jakarta dalam survey-survey penyakit

mendukung program Ditjen PPPL, khususnya P2B2 dan PTM

- Keterlibatan BBTKLPP Jakarta dalam Pelatihan-pelatihan program

pengendalian penyakit yang diselenggarakan Ditjen PPPL

3. Jumlah kegiatan kewaspadaan dini penyakit potensial wabah secara

berkesinambungan pada kab/kota :

a. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini :

Target : 60%

Realisasi : 73,5%

% Capaian : 73,5/60 x 100% = 122,5%

Target kumulatif s.d tahun 2014 sebesar 60% (60% x 68 kab/kota = 41 kegiatan).

Realisasi kumulatif s.d tahun 2014 sebesar 73,5% (73,50% x 68 kab/kota = 50

kegiatan). Realisasi kumulatif kegiatan kewaspadaan dini s.d tahun 2013 sebesar

63,2% (43 kegiatan). Jumlah kegiatan kewaspadaan dini selama tahun 2014 sebanyak 7

kab/kota, yaitu :

Page 15: KATA PENGANTAR - bbtklppjakarta.orgbbtklppjakarta.org/wp-content/uploads/06.-Lakip-2014-dan-lampiran.pdf · Teknis di Bidang Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pemberantasan Penyakit

12

a) SKD Kab. Pangandaran

b) SKD Kab. Ciamis

c) SKD Kab. Tanggamus

d) SKD Kab. Kayong Utara

e) SKD Kota Depok

f) SKD Kab. Cianjur

g) SKD Natal/Tahun Baru Kab. Bandung Barat

b. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan

tahun lalu dan beberapa tahun terakhir.

TAHUN 2010 2011 2012 2013 2014

TARGET 10% 30% 40% 50% 60% REALISASI KINERJA 10,3% 72,05% 35,30% 63,2% 73,5%

%CAPAIAN KINERJA 103% 240,16 % 88,3% 126,5% 122,5%

Terjadi fluktuatif pencapaian target periode 2010-2012. Tahun 2011 pencapaian

kinerja lebih dari 200%, sementara tahun 2012 menurun menjadi 88,3%. Hal ini

disebabkan penganggaran meningkat pada tahun 2011 dan lokasi kegiatan lebih

banyak di wilayah layanan dalam sosialisasi dan diseminasi tentang tupoksi BBTKLPP

Jakarta. Tahun 2012 terjadi efisiensi anggaran yang berdampak terhadap penurunan

pencapaian kinerja.

c. Analisis Penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan

kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan.

a). Masalah yang dihadapi :.

Keterpenuhan data pada saat pengumpulan data di lapangan sering tidak tercapai

sesuai harapan, karena petugas daerah pengelola data (pemegang program)

sedang tidak ada di tempat sehingga data tidak terkumpul dengan baik.

Kebijakan Sistem surveilans nasional mengatur bahwa daerah tidak ada keharusan

mengirimkan data ke B/BTKLPP sehingga prinsip kewaspadaan terhadap penyakit

dengan kegiatan pengumpulan data secara terus-menerus di B/BTKLPP sulit

terwujud.

Page 16: KATA PENGANTAR - bbtklppjakarta.orgbbtklppjakarta.org/wp-content/uploads/06.-Lakip-2014-dan-lampiran.pdf · Teknis di Bidang Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pemberantasan Penyakit

13

a. Alternatif solusi yang dilakukan :.

Pengumpulan data dilakukan dengan mengunjungi/mendatangi wilayah layanan.

Pembuatan website yang dapat diakses untuk menampung data dari daerah.

Usulan penguatan fungsi B/BTKLPP pada sistem surveilans nasional.

4. Jumlah jejaring kemitraan surveilans epidemiologi dengan provinsi/kab/kota

wilayah layanan.

a. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini :

Target : 70%

Realisasi : 98,62%

% capaian : 98,62/70 x 100% = 140,9%

Target yang ditetapkan sebesar 70% sedangkan realisasi 98,6% diperoleh dari

perhitungan : Jumlah jejaring tahun 2014 dari total undangan yang masuk sebanyak 400

undangan dan yang direspon/dihadiri sebanyak 400 undangan dan pertemuan yang

dilaksanakan oleh BBTKLPP Jakarta mengundang 316 peserta, yang hadir sebanyak 306

peserta. Realisasinya adalah (400+306)/(400+316) x 100% = 98,62%

b. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan

tahun lalu dan beberapa tahun terakhir.

TAHUN 2010 2011 2012 2013 2014

TARGET 30% 40% 50% 60% 70% REALISASI KINERJA 36,7% 60% 73% 96% 98,62%

%CAPAIAN KINERJA 122% 150% 146% 160% 140,9%

Tren pencapaian realisasi kinerja jejaring kemitraan surveilans epidemiologi dengan

wilayah layanan meningkat tajam mulai tahun 2010 sampai dengan 2014. Secara

keseluruhan menunjukkan adanya peningkatan sosialisasi dan diseminasi BBTKLPP

Jakarta dengan provinsi/kabupaten/kota wilayah layanannya, sehingga komunikatif

efektif pun meningkat dalam kerjasama melaksanakan tusi masing-masing demi

pemecahan masalah kesehatan masyarakat. Hal ini juga menunjukkan peningkatan

kepercayaan dan kebutuhan kepada BBTKLPP Jakarta, baik oleh wilayah layanan

maupun unit utama, dalam melaksanakan surveilans faktor risiko berbasis laboratorium

Page 17: KATA PENGANTAR - bbtklppjakarta.orgbbtklppjakarta.org/wp-content/uploads/06.-Lakip-2014-dan-lampiran.pdf · Teknis di Bidang Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pemberantasan Penyakit

14

c. Analisis Penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan

kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan.

a). Masalah yang dihadapi :

Faktor Internal :

- Keterbatasan anggaran yang diberikan, tidak dapat mengcover semua

Kabupaten Kota yang dilayani dalam pertemuan jejaring di awal dan diakhir

tahun dalam rangka sinkronisasi perencanaan dan pelaksanaan

kegiatan/program di wilayah layanan

Faktor Eksternal :

- Cepatnya rotasi pejabat struktural pada beberapa Provinsi dan Kab/Kota

wilayah layanan BBTKLPP Jakarta, menyebabkan harus selalu melakukan

koordinasi, jejaring, sosialisasi

b). Alternatif solusi yang dilakukan :

Faktor Internal :

- Mengirimkan surat penyampaian kegiatan BBTKLPP Jakarta per provinsi

wilayah layanan

- Melakukan koordinasi langsung ke Dinkes Provinsi dan Kab/Kota terkait

Faktor Eksternal :

- Selalu melakukan komunikasi efektif, koordinasi dan diseminasi informasi

kepada seluruh dinkes wilayah layanan

- Pengembangan media diseminasi melalui website, bulletin yang dikirimkan ke

seluruh wilayah layanan

- Peran aktif dalam pertemuan-pertemuan rakerkesnas, teknis program PPPL,

kegiatan-kegiatan ilmiah, dan pelaksana teknis program PPPL di daerah, serta

penanggulangan KLB/bencana/kesehatan matra di wilayah layanan

- Aktif mengikuti pameran pada HKN atau hari-hari penting di wilayah layanan,

dapat masuk dalam Rakerkesda wilayah layanan untuk sosialisasi.

Page 18: KATA PENGANTAR - bbtklppjakarta.orgbbtklppjakarta.org/wp-content/uploads/06.-Lakip-2014-dan-lampiran.pdf · Teknis di Bidang Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pemberantasan Penyakit

15

A.2. BIDANG ADKL :

1. Jumlah kajian dan evaluasi dampak kesehatan lingkungan.

a. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini :

Target : 80 Lokasi/kawasan

Realisasi : 111 lokasi/kawasan

% capaian : 111/80 x 100% = 138,75%

Target kumulatif sampai dengan tahun 2014 sebanyak 80 lokasi. Realisasi kumulatif

sampai tahun 2014 sebanyak 111 lokasi. Realisasi kumulatif s.d tahun 2013 sebanyak 97

Lokasi. Kajian yang dilaksanakan selama satu tahun (2014) sebanyak 14 lokasi terdiri

dari :

a) Kajian dan Evaluasi dampak kesling Lokasi PDAM di Kab. Majalengka

b) Kajian dan Evaluasi dampak kesling di lokasi RS Banten

c) Kajian dan Evaluasi dampak kesling di Lokasi pemukiman pengguna PAM di Kota

Tasikmalaya

d) Kajian dan Evaluasi dampak kesling udara di lokasi pemukiman sekitar industri di

Cilegon

e) Penerapan TTG di wiltoh kab. Bandung

f) Penerapan TTG di kawasan desa Babakan Asem Kab. Tangerang Banten

g) Penerapan TTG wiltoh di kawasan desa Pasir Jambu + desa Cilengkrang kab.

Bandung Jabar

h) Penetapan TTG di kawasan desa Nagrak dan Sukarame Kab. Bandung Jabar

i) Kajian dan evaluasi dampak Kesling makanan dan minuman di kawasan kantin

Rutan dan LP di DKI Jakarta ( Rutan Salemba, Rutan Pondok Bambu)

j) Kajian dan evaluasi dampak Kesling makanan dan minuman di kawasan kantin RS

(RSCM, RS Fatmawati & RS Persahabatan)

k) Kajian dan evaluasi dampak Kesling makanan dan minuman di kawasan kantin

P2PL dan Kemenkes Kuningan Jakarta

l) Kajian dan evaluasi dampak Kesling depot air minum di Kab. Serang, Kab. Tulang

Bawang dan Kota Bandung)

m) Pemetaan depot air minum di Kab Tasikmalaya

n) Kajian dan evaluasi dampak kesling STBM di Kab. Ciamis Jabar.

Page 19: KATA PENGANTAR - bbtklppjakarta.orgbbtklppjakarta.org/wp-content/uploads/06.-Lakip-2014-dan-lampiran.pdf · Teknis di Bidang Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pemberantasan Penyakit

16

b. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan

tahun lalu dan beberapa tahun terakhir.

TAHUN 2010 2011 2012 2013 2014

TARGET 23 Kawasan 33 Kawasan 56 Kawasan 72 Kawasan 80 Kawasan REALISASI KINERJA 23 Kawasan 52 Kawasan 59

Kaawasan 97 Kawasan 111 kawasan

%CAPAIAN KINERJA 100% 157,5% 105,36% 134,7% 138,75%

a) Kawasan dihitung berdasarkan kawasan yang dilakukan kajian sehingga dapat

dilakukan pada banyak kawasan

b) Meningkatnya jumlah anggaran sehingga jumlah lokasi pelaksanaan meningkat

dan jumlah kawasan kajian juga ikut meningkat

c) Pada tahun 2014 menunjukkan sedikit peningkatan dibandingkan pada tahun

2013 (14 kawasan), hal ini bukan terjadi karena penurunan jumlah kawasan

tetapi karena satu kawasan saat ini dihitung menjadi satu kawasan karena target

yang sudah tercapai

c. Analisis Penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan

kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan.

a) Penyebab Keberhasilan/Kegagalan

- Pada kawasan tertentu terkadang belum ada kerja sama dengan Dinas

Kesehatan sehingga tidak diperbolehkan untuk melakukan

kajian/mengambil sampel didaerah tersebut.

- Kajian pada perusahaan/instansi akan lebih sulit untuk dilakukan karena

membutuhkan koordinasi dengan lintas sektor.

- Pada tahun awal anggaran masih terbatas sehingga lokasi kawasan

pelaksanaan terbatas.

- Pelaksanaan kegiatan harus disesuaikan dengan jadwal kegiatan Dinas

Kesehatan setempat sehingga terkadang mundur dari jadwal yang sudah

dibuat.

b) Alternatif Solusi

- Memberikan saran kepada Dinas Kesehatan untuk melakukan jejaring

dengan lintas sektor yang terkait dengan bidang kesehatan (seperti : sektor

industri dan LH)

- Membuat jadwal alternatif untuk pelaksanaan kegiatan

Page 20: KATA PENGANTAR - bbtklppjakarta.orgbbtklppjakarta.org/wp-content/uploads/06.-Lakip-2014-dan-lampiran.pdf · Teknis di Bidang Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pemberantasan Penyakit

17

- Saat jumlah anggaran masih sedikit, satu kawasan dapat dihitung lebih dari

satu kali sesuai dengan frekuensi pelaksanaan agar dapat mencapai target

- Membuat jadwal alternative untuk pelaksaan kegiatan

2. Jumlah kajian dan evaluasi pengendalian FRKL (Faktor Risiko Kesehatan

Lingkungan)

a. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini :

Target : 75%

Realisasi : 100%

% capaian : 100/75 x 100% = 133,33%

Target kumulatif sampai dengan tahun 2014 sebesar 75% (75% x 68 kab/kota = 51

kab/kota), realisasi kumulatif s.dn tahun 2014 sebesar 100% ( 68 kajian di kab/kota).

Realisasi Jumlah kajian dan evaluasi pengendalian FRKL s.d. tahun 2013 sebesar 73,5%

(50 kab/kota). Kajian yang dilaksanakan selama satu tahun (2014) sebanyak 22 kajian

di Kab/kota terdiri dari :

a) SFRKL Air PAM di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat

b) SFRKL Air PAM di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat

c) SFRKL Air PAM di Kota Depok, Jawa Barat

d) SFRKL Air PAM di Kota Singkawang, KalimantannBarat

e) SFRKL Air PAM di Kabupaten Pesawaran, Lampung

f) SFRKL udara di Kota Cilegon, Banten

g) SFRKL Pelayanan Kesehatan di Kab Tangerang, Banten

h) SFRKL Pelayanan Kesehatan di Kab Serang, Banten

i) SFRKL Pelayanan Kesehatan di Kota Serang, Banten

j) SFRKL Pelayanan Kesehatan di Kab Pandeglang, Jawa Barat

k) SFRKL Pelayanan Kesehatan di Kab Lebak, Banten

l) SFRKL Pelayanan Kesehatan di Kab Cirebon, Jawa Barat

m) SFRKL Pelayanan Kesehatan di Kab Kuningan, Jawa Barat

n) SFRKL Pelayanan Kesehatan di Kab Purwakarta, Jawa Barat

o) SFRKL Pelayanan Kesehatan di Kab Karawang, Jawa Barat

p) Pemetaan Depot Air Minum di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat

q) Pemetaan Depot Air Minum di Kabupaten Serang, Jawa Barat

r) Pemetaan Depot Air Minum di Kabupaten Tulang Bawang, Lampung

s) Pemetaan Depot Air Minum di Kota Bandung, Jawa Barat

t) Pemetaan Depot Air Minum di Jakarta Barat, DKI Jakarta

Page 21: KATA PENGANTAR - bbtklppjakarta.orgbbtklppjakarta.org/wp-content/uploads/06.-Lakip-2014-dan-lampiran.pdf · Teknis di Bidang Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pemberantasan Penyakit

18

u) SFRKL STBM di Kab. Ciamis Jawa Barat

v) SFRKL udara di Kab. Bekasi, Jawa Barat.

b. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan

tahun lalu dan beberapa tahun terakhir.

TAHUN 2010 2011 2012 2013 2014

TARGET 17% 36,76% 54% 69% 75% REALISASI KINERJA 16,67% 41,67% 54,40% 73,53% 100%

%CAPAIAN KINERJA 98% 113,36% 100,74% 106,5% 133,33%

Setelah dihitung secara akumulatif lima tahun, ternyata kajian belum dilakukan di

semua Kabupaten/Kota wilayah layanan BBTKLPP Jakarta. Hal ini disebabkan

karena kajian dapat dilakukan lebih dari satu kali pada satu Kabupaten/Kota. Jadi

kajian belum 100% dilakukan di wilayah layanan semua Kabupaten/Kota.

c. Analisis Penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan

kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan.

a) Penyebab Keberhasilan/Kegagalan

- Data sanitasi dasar di Dinas Kesehatan terkadang belum data terbaru

sehingga berbeda dengan data di lapangan.

- Depot Air Minum Isi Ulang belum semuanya terdaftar di Dinas Kesehatan

sehingga terkadang enggan untuk diperiksa kualitas airnya.

- PDAM di Kota masih menjadi satu dengan PDAM Kabupaten sehingga harus

melakukan koordinasi dengan dua Dinas Kesehatan.

- Kawasan industri yang berpotensi menimbulkan pencemaran tidak

bersedia di ambil sampel udara di dalam kawasan sehingga sampel diambil

di sekitar kawasan.

- Kajian dilakukan pada Kabupaten/Kota yang sama

b) Alternatif Solusi

- Memberikan saran kepada Dinas Kesehatan untuk melakukan update data

sarana prasarana terkait sanitasi dasar

Page 22: KATA PENGANTAR - bbtklppjakarta.orgbbtklppjakarta.org/wp-content/uploads/06.-Lakip-2014-dan-lampiran.pdf · Teknis di Bidang Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pemberantasan Penyakit

19

- Memberikan saran kepada Dinas Kesehatan agar melakukan pencatatan

TTU, TPM, Depot Air Minum Isi Ulang dan lain-lain setiap tahun sehingga

apabila terdapat peningkatan jumlah sarana dapat tercatat.

- Meminta Dinas Kesehatan terkait untuk melakukan koordinasi dengan

Dinas Kesehatan dan PDAM terkait dan membangun jejaring dalam

melakukan pengawasan kualitas air minum

- Memberikan saran kepada Dinas Kesehatan untuk meningkatkan

koordinasi dan jejaring dengan lintas sektor, terutama dengan bidang yang

terkait dengan bidang kesehatan seperti perindustrian dan lingkungan

hidup

- Melakukan kajian pada Kabupaten/Kota yang belum pernah dilakukan

kajian

3. Jumlah kesiapsiagaan & respon cepat terhadap situs/pencemaran

lingkungan/bencana.

a. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini : Target : 50 Kejadian

Realisasi : 62 Kejadian

% capaian : 124%

Target kumulatif sampai dengan tahun 2014 sebanyak 50 kejadian, realisasi kumulatif

s.d tahun 2014 sebesar 62 kejadian. Realisasi kumulatif s.d tahun 2013 sebanyak 48

kejadian. Respon cepat yang dilaksanakan selama satu tahun (2014) sebanyak 15

kejadian terdiri dari :

a) Rapid asssement banjir di Kel. Pangadegan Kec.Pancoran, Jakarta Selatan

b) Rapid assessment banjir di Posko Pengungsian, Dinas Olah raga & GOR Jakarta Timur

c) Rapid assessment pencemaran gas di klinik Sapta Prima, Kota Bekasi

d) Fogging dalam rangka perkemahan Bakti Wira Kartika, Tingkat Nasional, Cibubur,

Jakarta Timur.

e) Persiapan Haji di Asrama Haji PondokGede

f) Persiapan Haji di Aero Caterig Service, Kab. Tangerang

g) Situasi khusus Haji di Asrama Haji PondokGede

h) Situasi khusus Haji di Aero Caterig Service, Kab. Tangerang

i) Persiapan haji di asrama Haji Jakarta-Bekasi, Kota Bekasi

j) Pelaksanaan pemeriksaan haji di Asrama Haji Jakarta-Bekasi, Kota Bekasi

k) Pencemaran gas di Kab. Purwakarta

Page 23: KATA PENGANTAR - bbtklppjakarta.orgbbtklppjakarta.org/wp-content/uploads/06.-Lakip-2014-dan-lampiran.pdf · Teknis di Bidang Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pemberantasan Penyakit

20

l) Rapid assesment kabut asap di Kab. Pontianak

m) Pengambilan sampel di Dit. P2PL, Jakarta Pusat.

n) Kesiapsiagaan di Kab. Pontianak

o) Pencemaran merkuri, di Kab. Lebak, Banten

b. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan

tahun lalu dan beberapa tahun terakhir.

TAHUN 2010 2011 2012 2013 2014

TARGET 10 Kejadian 21 Kejadian 33 Kejadian 46 Kejadian 50 Kejadian REALISASI KINERJA 10 Kejadian 22 Kejadian 33 Kejadian 48 Kejadian 63 Kejadian

%CAPAIAN KINERJA 100% 105% 100% 104,35% 126%

a) Target selalu tercapai untuk Surveilans Faktor Risiko Kesehatan Lingkungan

Situasi Khusus/Bencana/Pencemaran karena masih sering terjadi

bencana/pencemaran di wilayah layanan BBTKL PP Jakarta

b) Terdapat bencana yang rutin seperti banjir sehingga setiap tahun pasti terjadi

bencana

c. Analisis Penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan

kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan.

a) Penyebab Keberhasilan/Kegagalan

- Jumlah anggaran semakin meningkat sehingga jumlah SFRKL Situasi

Khusus/Bencana/Pencemaran semakin meningkat

- Terdapat bencana yang sudah rutin terjadi sehingga sudah dipersiapkan di

awal tahun

- Penyebab terjadinya pencemaran, terutama udara terkadang tidak

ditemukan karena informasi terlambat diterima

- Terdapat pencemaran terkait parameter yang tidak dapat diperiksa oleh

BBTKLPP Jakarta atau dapat diperiksa tetapi limit deteksi alat terlalu besar

b) Alternatif Solusi

- Mempersiapkan untuk bencana banjir, mulai dari rapid assessment, buffer

stock sampai dengan alat RO untuk penanggulangan banjir

- Meningkatkan jejaring dengan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota sehingga

dapat segera diinformasikan bila terdapat kejadian pencemaran

- Meningkatkan kemampuan laboratorium BBTKLPP Jakarta

Page 24: KATA PENGANTAR - bbtklppjakarta.orgbbtklppjakarta.org/wp-content/uploads/06.-Lakip-2014-dan-lampiran.pdf · Teknis di Bidang Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pemberantasan Penyakit

21

4. Jumlah rancang bangun model dan teknologi tepat guna pengendalian penyakit

dan penyehatan lingkungan.

a. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini : Target : 85%

Realisasi : 116%

% capaian : 136,47%

Target kumulatif sampai dengan tahun 2014 sebanyak 85% (85% x 25 rancang bangun =

22 rancang bangun), realisasi kumulatif sampai dengan tahun 2014 sebanyak 29 rancang

bangun. Realisasi kumulatif s.d tahun 2013 sebanyak 18 rancang bangun. Rancang

bangun model dan teknologi tepat guna yang dilaksanakan selama satu tahun 2014

sebanyak 11 rancang bangun terdiri dari :

a) Teknologi pengolahan IPAL Tahu di Kel. Purwoasri, Metro Utara Kota Metro,

Lampung

b) Pengolahan air komunal kapasitas 200 l/air di Kel. Purwoasri, Metro Utara Kota

Metro, Lampung

c) Teknologi biogas plat di Kel. Karangrejo, Kec.Metro Utara, Kota Metro, Lampung

d) Teknologi biogas plat dan biogas terpal di Kel. Banjarsari, Metro Utara, Kota Metro,

Lampung.

e) Reaktor biogas dari limbah kotoran sapi di desa Ciporeat, Kec. Cilengkrang, Kab.

Bandung, Jawa Barat.

f) Jamban dan septic Tank komunal di desa Pasir Jambu, Kec. Pasir Jambu, Kab.

Bandung, Jawa Barat

g) TTG Penyediaan air bersih hidram (hidraulic Ram) di desa Pasir Jambu, Kec. Pasir

Jambu, Kab. Bandung, Jawa Barat

h) Teknologi pengolahan air minum di desa Babakan Asem, Kec. Teluknaga, Kab.

Tangerang, Banten

i) Teknologi septictank komunal di desa Sukarame, Kec. Pacet, Kab. Bandung, Jawa

Barat

j) Teknologi septictank komunal di desa Nagrak, Kec. Pacet, Kab. Bandung, Jawa Barat.

k) Digester Biogas dari Tinja di desa Nagrak, Kec. Pacet, Kab. Bandung, Jawa Barat.

Page 25: KATA PENGANTAR - bbtklppjakarta.orgbbtklppjakarta.org/wp-content/uploads/06.-Lakip-2014-dan-lampiran.pdf · Teknis di Bidang Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pemberantasan Penyakit

22

b. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan

tahun lalu dan beberapa tahun terakhir.

TAHUN 2010 2011 2012 2013 2014

TARGET 40% 50% 60% 75% 85% REALISASI KINERJA 44% 52% 60% 72% 116%

%CAPAIAN KINERJA 110% 104% 100% 96% 136,47%

Realisasi target hampir tercapai setiap tahun kecuali tahun 2013 dimana realisasi

kinerja hanya 72% dari target yang ditetapkan sebesar 75%. Hal ini menyebabkan

capaian kinerja tidak mencapai 100% oleh karena keterbatasan anggaran dan sumber

daya (SDM) untuk menambahkan kegiatan rancang bangun di tahun 2013.

c. Analisis Penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan

kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan.

a) Penyebab Keberhasilan / Kegagalan

- Meningkatnya anggaran ditahun 2014

- Meningkatnya kemampuan BBTKLPP Jakarta dalam mengembangkan

teknologi tepat guna

- Menyesuaikan jenis TTG dengan permasalahan dimasyarakat/kebutuhan

masyarakat di wilayah layanan

- Menentukan lokasi TTG agar dapat dipelihara kelanjutannya oleh masyarakat

yang diberikan TTG

b) Alternatif Solusi

- Melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan setempat, melakukan survey

awal untuk penentuan lokasi TTG.

- Memilih lokasi yang lebih membutuhkan TTG dan sudah ada kelompok

masyarakat sehingga TTG yang diberikan terpelihara dan dapat dikembangkan.

- Sebelum membuat TTG melaksanakan pertemuan dengan masyarakat agar

masyarakat dapat berperan serta dan merasa memiliki TTG tersebut sehingga

dapat terus terawat dan terpelihara

Page 26: KATA PENGANTAR - bbtklppjakarta.orgbbtklppjakarta.org/wp-content/uploads/06.-Lakip-2014-dan-lampiran.pdf · Teknis di Bidang Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pemberantasan Penyakit

23

A.3 . BIDANG PTL

1. Jumlah uji laboratorium kesehatan lingkungan dan penyakit potensial wabah,

penyakit Menular /tidak menular prioritas dan faktor resiko kesehatan

lingkungan.

a. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini : Target : 95%

Realisasi : 114,7%

% capaian : 114,7%/95% = 120,7%

Target kumulatif sampai dengan tahun 2014 sebanyak 95% (95% x 150 = 143 uji lab

kesling dan penyakit, sedangkan realisasi kumulatif sampai dengan tahun 2014

sebanyak 114,7% (114,7% x 150 = 172) uji lab Kesling dan penyakit. Realisasi kumulatif

s.d tahun 2013 sebanyak 165 uji lab. Jumlah uji laboratorium kesehatan lingkungan dan

penyakit yang dilaksanakan selama satu tahun (2014) sebanyak 7 (172-165)

kemampuan uji lab terdiri dari : Boron, Barium (Ba), Stibium (Sb), Cobalt (Co), Talium

(Tl), TOC, Legionella.

b. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan

tahun lalu dan beberapa tahun terakhir.

TAHUN 2010 2011 2012 2013 2014

TARGET 60% 65% 70% 90% 95% REALISASI KINERJA 71,33% 88% 89% 122,2% 114,7%

%CAPAIAN KINERJA 118,8% 135,38% 127% 135,7% 120,7%

Realisasi terhadap kegiatan yang terkait dengan kemampuan uji laboratorium

kesehatan lingkungan dan penyakit potensial wabah, penyakit Menular /tidak

menular prioritas dan faktor resiko kesehatan lingkungan sejak 2010 sampai dengan

tahun 2014 telah mencapai target yang ditetapkan, bahkan sejak tahun 2010

sampai dengan tahun 2014 telah melampaui target yang ditetapkan dengan capai

kinerja melebihi 100 %.

Page 27: KATA PENGANTAR - bbtklppjakarta.orgbbtklppjakarta.org/wp-content/uploads/06.-Lakip-2014-dan-lampiran.pdf · Teknis di Bidang Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pemberantasan Penyakit

24

c. Analisis Penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan

kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan.

Keberhasilan capaian kinerja kegiatan terkait dengan kemampuan uji laboratorium

kesehatan lingkungan dan penyakit potensial wabah, penyakit Menular /tidak

menular prioritas dan faktor resiko kesehatan lingkungan diakibatkan oleh beberapa

faktor antara lain:

a) Target yang direncanakan kecil, dengan memperhatikan kondisi anggaran saat

itu yang cukup kecil, jika target diperbesar terdapat kekhawatiran tidak tercapai.

Namun diperjalanan anggaran yang tersedia bertambah, tetapi target yang

direncanakan tidak direvisi.

b) Penambahan peralatan laboratorium

c) Peningkatan kemampuan uji laboratorium dilaksanakan dititikberatkan pada

optimalisasi peralatan laboratorium yang ada di BBTKLPP Jakarta.

d) Penambahan instalasi laboratorium yang terkait dengan penyakit, seperti :

instalasi laboratorium klinis, dan instalasi laboratorium mikro dan parasit.

Dengan berdirinya laboratorium tertentu terpicu menambah kemampuan uji

laboratorium untuk operasional laboratorium tersebut, sehingga secara langsung

menambah kemampuan uji laboratorium.

e) Kepercayaan pusat untuk mendukung kegiatan program yang terkait dengan

pemeriksaan ILI dan SARI, sehingga laboratorium terus memaksimalkan sumber

daya yang ada.

2. Jumlah uji kendali mutu dan kalibrasi

a. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini :

Target : 95%

Realisasi : 343,5%

% Capaian : 343,5%/95% = 361,6%

Target kumulatif sampai dengan tahun 2014 sebesar 95% (95% x 200) uji kendali mutu

dan kalibrasi = 190 uji kendali mutu), realisasi kumulatif sampai dengan tahun 2014

sebesar 343,5% (687/200 x 100%) uji kendali mutu dan kalibrasi. realisasi kumulatif s.d

tahun 2013 sebesar 580 uji, Jumlah uji kendali mutu dan kalibrasi yang dilaksanakan

selama satu tahun (2014) sebanyak 107 uji kendali mutu dan kalibrasi terdiri dari :

a) Kendali mutu ruangan :lab biologi, lab kimia, lab udara, lab kalibrasi, lab

instrumen, ruang media & reagensia.

Page 28: KATA PENGANTAR - bbtklppjakarta.orgbbtklppjakarta.org/wp-content/uploads/06.-Lakip-2014-dan-lampiran.pdf · Teknis di Bidang Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pemberantasan Penyakit

25

b) Kendali mutu alat :lemari pendingi, BOD Incubator, lemari sampel,

refrigerator, oven, spektro, lemari spl, incubator, waterbath dan laminar.

c) Uji Banding dengan :BBTKL Surabaya (S04,sadah,Cl,pH, N02, NO3, NH3),

BBTKL Banjarbaru (Cl, Fe, Ni, Pb, Cu) antar lab di DKI dan sekitar

(Mn,Co,Pb,Cd,Cr,Zn,pH), BTKL Manado (Fe,Mn,Ni,Cu,Pb,Zn), BTKL PPMakasar

(Cl,Fe,Cu,Pb,Ni)

d) Uji profisiensi dgn LIPI :Air limbah (pH,Pb,Cr,Zn); air minum kemasan (Cd,Co,Mn)

e) Kalibrasi alat eksternal :termoglas,luxmeter,termo digital,HVAS starplex)

internal(spektrophotometer)

f) Kualitas aquades :DHL,pH,Cu,Cd,Cr total, Ni,Pb,Zn,Clor total,Amonia/nitrogen

organik

b. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan

tahun lalu dan beberapa tahun terakhir.

TAHUN 2010 2011 2012 2013 2014

60% 70% 80% 90% 95% REALISASI KINERJA 60% 185% 128% 243,3% 343,5%

%CAPAIAN KINERJA 100% 264,3% 160% 270% 361,6%

Realisasi terhadap kegiatan yang terkait dengan uji kendali mutu dan kalibrasi sejak

2010 sampai dengan tahun 2014 telah mencapai target yang ditetapkan, bahkan

sejak tahun 2011 sampai dengan tahun 2014 telah melampaui target yang

ditetapkan dengan capai kinerja melebihi 100 %, walaupun pada tahun 2012 terjadi

penurunan, kemudian meningkat kembali hingga tahun 2014.

c. Analisis Penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan

kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan.

Keberhasilan capaian kinerja kegiatan terkait dengan kendali mutu dan kalibrasi

diakibatkan oleh beberapa faktor antara lain :

a) Target yang direncanakan kecil, dengan memperhatikan kondisi anggaran saat

itu yang cukup kecil, jika target diperbesar terdapat kekhawatiran tidak tercapai.

Namun diperjalanan anggaran yang tersedia bertambah, tetapi target yang

direncanakan tidak direvisi.

Page 29: KATA PENGANTAR - bbtklppjakarta.orgbbtklppjakarta.org/wp-content/uploads/06.-Lakip-2014-dan-lampiran.pdf · Teknis di Bidang Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pemberantasan Penyakit

26

b) Tuntutan akreditasi laboratorium sesuai dengan ISO 17025:2008, bahwa kendali

mutu dilakukan secara internal dan external. Kendali mutu internal tidak hanya

dilakukan pada perangkat (alat, metode, bahan, dokumen) pada saat pengujian

sampai dengan hasil pengujian keluar saja, tetapi terkait pula pada lingkungan

laboratorium, seperti : bagaimana kondisi kualitas dan kenyamanan ruang kerja

laboratorium (suhu, kelembaban, kebisingan, kandungan mikro dsb) sesuai

persyaratan.

c) Peningkatan kemampuan uji laboratorium terkait dengan penambahan instalasi

laboratorium baru, yang harus diikuti dengan kendali mutu maupun kalibrasi

peralatan yang digunakan dalam pengujian sehingga hasil pengujian dijamin

validitasnya.

d) Penambahan parameter terakreditasi pada tahun 2014 yang harus dipersiapkan

kualitasnya melalui pengendalian mutu dan kalibrasi alat terkait dengan jenis

parameter yang diusulkan.

e) Meningkatnya keikutsertaan pelaksanaan uji banding antar B/BBTKLPP dan uji

profesiensi yang diadakan oleh LIPI, KAN atau instansi lainnya.

3. Jumlah parameter yang terakreditasi

a. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini : Target : 85%

Realisasi : 107,5%

% capaian : 107,5%/85% = 126,5%

Target kumulatif sampai dengan tahun 2014 sebanyak 85% (85% x 80 parameter = 68

parameter), sedangkan realisasi kumulatif sampai dengan tahun 2014 sebanyak 107,5%

(107,5% x 80 = 86 parameter terakreditasi). Realisasi kumulatif s.d 2013 sebesar 55

parameter. Jumlah parameter yang terakreditasi selama satu tahun (2014) sebanyak 31

( 86 – 55 parameter ) terdiri dari :

Kimia : Air dan limbah : Suhu, TSS, TDS, PH, Salinitas, COD, BOD ,Cl, DO, SO4, Cu, Pb, Mn,

Fe, Cd, Zn,kesadahan,NH3-N,NO2-N,F,Ni,Arsen,Al,Se,Cr terlarut,Cr total,DHL, Surfaktan

amoniak,Crom Val 6, PO4, kekeruhan.

Biologi : Total coliform dan Fecal Coli dalam air, E.coli dalam makanan, E Coli dalam air,

angka kuman (usap).

Udara : Emisi gas buangan (SO2), udara ambient (SO2, Nox, H25, NH3, Ozon, TSP, Pb),

(HF, HCL, H25, NH3, kebisingan, debu, cahaya dan panas).

B3 : Preparasi TCLP, px.TCLP : Pb, Cu, Cd, Zn, Cr, Ag,, Hg, As, Se).

Page 30: KATA PENGANTAR - bbtklppjakarta.orgbbtklppjakarta.org/wp-content/uploads/06.-Lakip-2014-dan-lampiran.pdf · Teknis di Bidang Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pemberantasan Penyakit

27

Suhu : Enclouser, Termometer digital, Termometer gelas.

Masa :Timbangan, anak timbangan

Volumetrik : pipet, labu ukur, buret

Instrumen : pH meter, Lux meter, spektrofotometer, konduktimeter, salinometer,

turbidimeter

b. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini

dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir.

TAHUN 2010 2011 2012 2013 2014

TARGET 50% 60% 70% 75% 85% REALISASI KINERJA 55% 55% 54% 91,7% 107,5%

%CAPAIAN KINERJA 110% 91,67% 77,14% 122,3% 126,5%

Dalam kurun waktu 5 tahun, realisasi terhadap kegiatan yang terkait dengan jumlah

parameter terakreditasi telah mencapai target yang ditetapkan, kecuali pada tahun

2011 (55%), dan 2012 (54%). Sedangkan % capaian kinerja dari tahun 2010 sampai

dengan tahun 2012 terjadi penurunan capaian, kemudian pada tahun 2013 dan 2014

meningkat kembali dan 2014. Pada tahun 2010, 2013 dan tahun 2014 telah

melampaui target yang ditetapkan dengan capaian kinerja melebihi 100%.

c. Analisis Penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan

kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan.

Keberhasilan dan kegagalan capaian kinerja kegiatan terkait dengan parameter yang

terakreditasi dari laboratorium penguji dan kalibrasi sesuai ISO 17025:2008

disebabkan oleh beberapa faktor antara lain :

a) Selama kurun waktu tahun 2010 – 2014, pada tahun 2011 dan 2012 persentase

capaian kinerja tidak tercapai, yaitu pada tahun 2011 (91,67%) dan tahun 2012

(77,14%), yang disebabkan laboratorium BBTKLPP Jakarta tidak mengusulkan

penambahan parameter terakreditasi, mengingat pada tahun 2010 telah

dilakukan asesmen dalam rangkah reakreditasi laboratorium penguji dan

sampai dengan awal tahun 2011 telah menindaklanjuti hasil temuan

ketidaksesuaian, para pemegang parameter keberatan untuk menambah

parameter,dan untuk sementara waktu lebih baik fokus mempertahankan

akreditasi saja.

Page 31: KATA PENGANTAR - bbtklppjakarta.orgbbtklppjakarta.org/wp-content/uploads/06.-Lakip-2014-dan-lampiran.pdf · Teknis di Bidang Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pemberantasan Penyakit

28

b) Pada tahun 2011 dan 2012 lebih fokus kearah pengembangan kemampuan

pemeriksaan yang terkait dengan parameter pemeriksaan penyakit.

c) Pada tahun 2012 telah diusulkan penambahan parameter sebanyak 28

parameter, dan telah di surveilan oleh pihak KAN. Namun dalam

pelaksanaananya, hasil ketidaksesuaian yang ditemukan dan telah ditindak

lanjuti perbaikan temuan, sampai akhir tahun belum mendapatkan persetujuan

penambahan parameter, sehingga penambahan parameter tersebut belum dapat

ditambahkan kedalam realisasi kinerja (seharusnya menjadi 72

parameter=90%). Adapun parameter yang diusulkan berasal dari lab. kimia,

biologi, B3, dan udara.

d) Pada tahun 2013 dilakukan penelusuran ke KAN, dan mendapat respon dari KAN

bahwa parameter yang diusulkan tidak semua mendapat persetujuan KAN,

khususnya untuk parameter yang terkait dengan laboratorium udara dan

biologi, karena adanya masalah di internal KAN, tentang kompetensi asesor

kurang sesuai dengan bidangnya.

e) Parameter yang belum disetujui, pada tahun 2014 saat reakreditasi laboratorium

penguji telah diusulkan kembali, dan pada Oktober 2014 BBTKLPP Jakarta telah

mendapat surat keputusan dari KAN, tentang penambahan parameter dan saat

ini parameter laboratorium penguji menjadi 75 parameter dan laboratorium

kalibrasi menjadi 11 jenis alat kalibrasi.

f) Tuntutan penggunaan logo akreditasi KAN pada sertifikat hasil uji (SHU) sampel,

jika jumlah parameter yang terakreditasi sebanyak 60 % dari jumlah parameter

acuan Peraturan yang ada digunakan dalam SHU sampel.

4. Jumlah binatang uji

a. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini :

Target : 100%

Realisasi : 100%

% capaian : 100%

Target kumulatif sampai dengan tahun 2014 sebanyak 100% (15 binatang uji),

sedangkan realisasi kumulatif sampai dengan tahun 2014 sebanyak 100%. Realisasi

kumulatif s.d 2013 sebanyak 12 binatang uji. Jumlah binatang uji selama satu tahun

(2014) sebanyak 3 binatang uji terdiri dari : tikus, lalat dan nyamuk penyebab malaria.

Page 32: KATA PENGANTAR - bbtklppjakarta.orgbbtklppjakarta.org/wp-content/uploads/06.-Lakip-2014-dan-lampiran.pdf · Teknis di Bidang Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pemberantasan Penyakit

29

b. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan

tahun lalu dan beberapa tahun terakhir.

TAHUN 2010 2011 2012 2013 2014

TARGET 20% 27% 42% 85% 100% REALISASI KINERJA 20% 33,3% 73,3% 102,7% 100%

%CAPAIAN KINERJA 100% 123,3% 173,6% 120,8% 100%

Realisasi tehadap kegiatan yang terkait dengan binatang uji sejak tahun 2010 sampai

dengan tahun 2014 telah mencapai target yang ditetapkan, bahkan pada tahun 2011,

2012 dan 2013 telah melampaui target yang ditetapkan dengan capaian kinerja lebih

dari 100%.

c. Analisis Penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan

kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan.

Keberhasilan capaian kinerja kegiatan terkait dengan binatang uji disebabkan oleh

beberapa factor, antara lain :

- Dukungan peralatan entomologi (alat uji) yang cukup memadai

- Kemampuan sumber daya manusia yang cukup baik

- Etos kerja yang bagus, walaupun dukungan dana cukup minim akan tetapi

mengoptimalkan kinerja pelaksana keiatan

- Kerjasama tim pelaksana yang cukup solid dan handal

5. Jumlah tenaga teknis yang kompeten (tersertifikasi)

a. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini : Target : 85%

Realisasi : 100%

% capaian : 117,6%

Target kumulatif sampai dengan tahun 2014 sebanyak 85% (85% x 80 tenaga kompeten

= 68 tenaga teknis kompeten), sedangkan realisasi kumulatif sampai dengan tahun 2014

sebanyak 100%. Jumlah tenaga teknis yang kompeten (tersertifikasi) selama satu tahun

(2014) sebanyak 149 tenaga teknisi terdiri dari :

Page 33: KATA PENGANTAR - bbtklppjakarta.orgbbtklppjakarta.org/wp-content/uploads/06.-Lakip-2014-dan-lampiran.pdf · Teknis di Bidang Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pemberantasan Penyakit

30

1) Pelatihan SDM teknis :

a) Internal :

Peningkatan SDM teknis yang diselenggarakan di lingkungan kantor BBTKLPP

Jakarta, dengan cara mendatangkan narasumber. Kegiatan ini dilakukan mengingat

permintaan materi pelatihan tersebut cukup banyak dan bersifat umum. Selain itu

dalam rangka efisien anggaran dan menjangkau cakupan petugas, praktek materi

langsung menggunakan peralatan laboratorium. Adapun jenis pelatihan/inhouse

training yang telah diselenggarakan dan jumlah SDM yang mengikuti sbb :

BOD seed (8 Mei 2014) diikuti 16 orang,

MDL UB & UE (9 Mei) diikuti 25 orang

Kompetensi personil (7-8 Juli):

1. Gravi & Volum diikuti 25 orang ,

2. Mikrobiologi diikuti 7 orang,

3 AAS & Spektro diikuti 22 orang

Pengambilan sampel emisi sumber tidak bergerak (1-2 Sept) diikuti 18

orang,

Refresh ISO 17025:2008 diikuti seluruh karyawan BBTKLPP Jakarta

b) External :

Peningkatan SDM dilaksanakan dimana penyelnggaranya oleh instansi lain.

Adapun jenis pelatihan yang telah diselenggarakan dan jumlah SDM yang

mengikuti sbb :

Workshop metrologi Laboratorium Kalibrasi diikuti 2 orang,

Kultur Isolasi & pemurnian TB diikuti 1 orang,

Konfirmasi vektor dgn presipitin & elisa reader diikuti 6 orang

Kusta & Frambusia diikuti 5 orang.

2) Kompetensi SDM teknis :

Pelaksanaan kompetensi personil :

a) Gravi & Volum diikuti 6 orang

b) Mikrobiologi diikuti 5 orang.

c) 3 AAS & Spektro diikuti 13 orang.

Page 34: KATA PENGANTAR - bbtklppjakarta.orgbbtklppjakarta.org/wp-content/uploads/06.-Lakip-2014-dan-lampiran.pdf · Teknis di Bidang Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pemberantasan Penyakit

31

b.Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan

tahun lalu dan beberapa tahun terakhir.

TAHUN 2010 2011 2012 2013 2014

TARGET 30% 50% 65% 75% 85% REALISASI KINERJA 46,2% 84,6% 112,82% 318,3% 100%

%CAPAIAN KINERJA 154% 169,2% 173,6% 424,4% 117,6%

Realisasi terhadap kegiatan yang terkait dengan jumlah tenaga teknis kompeten

yang bersertifikat sejak 2010 sampai dengan tahun 2014 telah mencapai target yang

ditetapkan, bahkan sejak tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 telah melampaui

target yang ditetapkan dengan capai kinerja melebihi 100 %.

c. Analisis Penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan

kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan.

Keberhasilan capaian kinerja kegiatan terkait dengan kendali mutu dan kalibrasi

diakibatkan oleh beberapa faktor antara lain :

a. Kebutuhan peningkatan SDM yang bersifat umum dan terkait orang banyak

dilaksanakan secara inhouse training.

b. Peningkatan anggaran peningkatan SDM.

A.4. BAGIAN TATA USAHA

a. Meningkatnya dukungan administrasi dan manajemen dengan :

1) Jumlah peralatan esensial dan sarana penunjang operasional 1 PT

Dari tahun 2010 – 2014 setiap tahun selalu ada pengadaan peralatan

laboratorium dan pendukung laboratorium

2) Meningkatnya kemampuan penyelenggaraan pelatihan teknis bidang PP dan PL

adalah 15 jenis pelatihan teknis dari 14 jenis pelatihan yang direncanakan (107,1

%).

Page 35: KATA PENGANTAR - bbtklppjakarta.orgbbtklppjakarta.org/wp-content/uploads/06.-Lakip-2014-dan-lampiran.pdf · Teknis di Bidang Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pemberantasan Penyakit

32

b. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan

tahun lalu dan beberapa tahun terakhir.

Perbandingan antara realisasi dan capaian kinerja kemampuan penyelenggaraan

pelatihan teknis

TAHUN 2010 2011 2012 2013 2014

TARGET 7 Jenis 7 Jenis 12 Jenis 14 Jenis 15 Jenis REALISASI KINERJA 6 jenis 8 Jenis 17 jenis 15 jenis 15 jenis

%CAPAIAN KINERJA 85,7% .114,3% 141,7% 107% 100%

Trend capaian kemampuan penyelenggaraan pelatihan teknis dari tahun 2010 –

2012 cenderung meningkat dan dua tahun terakhir yaitu 2013-2014 tetap, hal ini

berhubungan dengan pendanaan yang meningkat dari tahun 2010-2012, dan dua

tahun terakhir pendanaan cenderung tetap.

B. REALISASI ANGGARAN

Target dan realisasi anggaran selama lima tahun (2010 – 2014)

TAHUN 2010 2011 2012 2013 2014 TARGET 10.961.600.000 15.707.806.000 15.311.553.000 24.922.670.000 22.952.445.000

REALISASI 10.537.500.000 15.403.093.353 13.968.025.647 21.370.501.163 20.524.165.406 % 96% 98% 91% 86% 89,42%

Trend target anggaran yang didapat BBTKLPP Jakarta cenderung meningkat.

Peningkatan yang tertinggi pada tahun 2011 sekitar lima milyard untuk pengadaan alat

laboratorium. Tahun 2012 terjadi penarikan dana yang sudah dianggarkan ke satker

Ditjen PP dan PL pagu sekitar lima milyard untuk pembayaran tunjangan kinerja.

Page 36: KATA PENGANTAR - bbtklppjakarta.orgbbtklppjakarta.org/wp-content/uploads/06.-Lakip-2014-dan-lampiran.pdf · Teknis di Bidang Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pemberantasan Penyakit

33

BAB IV

PENUTUP

Laporan Kinerja Balai Besar Tehnik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit

Jakarta ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan tahun

2014. Kinerja BBTKLPP Jakarta dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya diukur

berdasarkan tingkat penggunaan anggaran dan tingkat pencapaian kegiatan keluaran (output

kegiatan) selama periode 1 Januari 2014 sampai dengan 31 Desember 2014.

Pencapaian kinerja output pelaksanaan kegiatan pada Program Pengendalian Penyakit

dan Penyehatan Lingkungan pada Tahun 2014 untuk semua indikator kinerja kegiatan sudah

tercapai dengan baik, bahkan persen capaian ada yang melebihi 100%.

Sehubungan tahun 2014 merupakan tahun terakhir untuk rencana lima tahunan, maka

dibuat analisis capaian kinerja indikator BBTKLPP Jakarta selama lima tahun ( 2010 – 2014).

Untuk pencapaian indikator kinerja kegiatan selama lima tahun terdapat tiga indikator yang

tidak mencapai hasil 100% yaitu indikator jumlah parameter yang terakreditasi, dimana persen

capaian untuk tahun 2011 dan 2012 tidak mencapai target karena pada tahun 2011 dan 2012

tidak ada penambahan parameter, karena fokus ke pengembangan kemampuan pemeriksaan.

Indikator jumlah kajian dan evaluasi pengendalian FRKL tahun tidak 100% capaiannya pada

tahun 2010 karena keterbatasan pendanaan serta Indikator jumlah rancang bangun model dan

teknologi tepat guna pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan tidak tercapai 100 %

capaiannya pada tahun 2013 oleh karena keterbatasan anggaran dan sumber daya (SDM).

Untuk dapat meningkatkan capaian kinerja di BBTKLPP Jakarta pada tahun tahun

berikutnya, diharapkan meningkatkan sistem kerja mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan

evaluasi. Dalam meningkatkan mutu perencanaan diharapkan perencanaan berdasarkan

evidance base, lebih mencurahkan konsentrasinya terhadap pelaksanaan tugas pokok dan

fungsinya masing-masing, koordinasi rutin, peningkatan advokasi, sosialisasi, desiminasi

informasi dengan lintas program dan lintas sektor serta kegiatan yang terarah serta

berkesinambungan, dan evaluasi pelaksanaan kegiatan dan menindak lanjuti hasil pertemuan

untuk koreksi dan perbaikan pelaksanaan kegiatan pada tahun berikutnya.

Page 37: KATA PENGANTAR - bbtklppjakarta.orgbbtklppjakarta.org/wp-content/uploads/06.-Lakip-2014-dan-lampiran.pdf · Teknis di Bidang Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pemberantasan Penyakit

34

LAMPIRAN :

A. PERJANJIAN KINERJA (Penetapan Kinerja) TAHUN 2014

Perjanjian Kinerja selama tahun 2014 yang di tanda tangani oleh Direktur Jenderal PP

dan PL dan Rencana Kerja Tahunan 2014 serta Penetapan Kinerja Tahun 2014

(Terlampir)

Page 38: KATA PENGANTAR - bbtklppjakarta.orgbbtklppjakarta.org/wp-content/uploads/06.-Lakip-2014-dan-lampiran.pdf · Teknis di Bidang Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pemberantasan Penyakit
Page 39: KATA PENGANTAR - bbtklppjakarta.orgbbtklppjakarta.org/wp-content/uploads/06.-Lakip-2014-dan-lampiran.pdf · Teknis di Bidang Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pemberantasan Penyakit
Page 40: KATA PENGANTAR - bbtklppjakarta.orgbbtklppjakarta.org/wp-content/uploads/06.-Lakip-2014-dan-lampiran.pdf · Teknis di Bidang Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pemberantasan Penyakit
Page 41: KATA PENGANTAR - bbtklppjakarta.orgbbtklppjakarta.org/wp-content/uploads/06.-Lakip-2014-dan-lampiran.pdf · Teknis di Bidang Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pemberantasan Penyakit
Page 42: KATA PENGANTAR - bbtklppjakarta.orgbbtklppjakarta.org/wp-content/uploads/06.-Lakip-2014-dan-lampiran.pdf · Teknis di Bidang Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pemberantasan Penyakit
Page 43: KATA PENGANTAR - bbtklppjakarta.orgbbtklppjakarta.org/wp-content/uploads/06.-Lakip-2014-dan-lampiran.pdf · Teknis di Bidang Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pemberantasan Penyakit
Page 44: KATA PENGANTAR - bbtklppjakarta.orgbbtklppjakarta.org/wp-content/uploads/06.-Lakip-2014-dan-lampiran.pdf · Teknis di Bidang Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pemberantasan Penyakit
Page 45: KATA PENGANTAR - bbtklppjakarta.orgbbtklppjakarta.org/wp-content/uploads/06.-Lakip-2014-dan-lampiran.pdf · Teknis di Bidang Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pemberantasan Penyakit