KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN PERBENIHAN 2016...

43

Transcript of KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN PERBENIHAN 2016...

Page 1: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN PERBENIHAN 2016 BUN.pdf · Meningkatkan produksi dan peroduktivitas benih melalui penyediaan benih unggul,
Page 2: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN PERBENIHAN 2016 BUN.pdf · Meningkatkan produksi dan peroduktivitas benih melalui penyediaan benih unggul,

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kepada ALLAH SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga. Laporan Kinerja Direktorat Perbenihan Perkebunan Tahun 2016. ini disusun dalam rangka pertanggungjawaban Direktorat Perbenihan Perkebunan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Direktorat Perbenihan Perkebunan sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Menteri Pertanian nomor 43/Permentan/OT.010

/8/2015 tanggal 3 Agustus 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian.

Penyusunan Laporan Kinerja ini mengacu pada Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan dalam penyusunannya mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Men-PAN & RB) Nomor 53 Tahun 2014 tanggal 20 Nopember 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Review atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Materi yang disajikan dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat Perbenihan Perkebunan Tahun 2016 ini merupakan kegiatan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) Direktorat Perbenihan Perkebunan secara garis besar .

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada seluruh jajaran lingkup Direktorat Perbenihan Perkebunan dan pihak terkait lainnya yang telah memberikan dukungan dan kerjasamanya, sehingga tugas yang dibebankan kepada Direktorat Perbenihan Perkebunan dapat diselesaikan dengan baik seperti tertuang pada Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat ini

Kiranya laporan ini dapat dipergunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan dan sebagai bahan untuk kelanjutan kegiatan di masa yang akan datang.

Jakarta, Januari 2017

Pj Direktur Perbenihan Perkebunan

Ir.H. Muhammmad Anas,M.Si NIP. 19590125 198603 1 016

i Laporan Kinerja Direktorat Perbenihan Perkebunan

Page 3: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN PERBENIHAN 2016 BUN.pdf · Meningkatkan produksi dan peroduktivitas benih melalui penyediaan benih unggul,

IKHTISAR EKSEKUTIF

Salah satu aspek yang sangat fundamental dalam pengembangan budidaya tanaman perkebunan adalah ketersediaan benih unggul. Secara historis peran benih unggul telah dibuktikan melalui keberhasilan peningkatan produksi pada era Revolusi Hijau di tahun 1960-an. Benih merupakan salah satu input dasar dalam kegiatan produksi tanaman dan merupakan salah satu syarat untuk mewujudkan pembangunan perkebunan yang efisien dan berdaya saing tinggi. Seiring dengan semakin meningkatnya tuntutan efisiensi dan daya saing usaha perkebunan maka semakin menigkat pula kebutuhan akan benih unggul dan saran produksi bermutu. Secara umum, pengetahuan tentang berbagai aspek mutu benih sangat berperan dalam perkembangan komoditi perkebunan dan akan terus memainkan peran utama dalam penignkatan prouksi tanaman perkebunan di masa mendatang.

Sebagai penjabaran dari tugas pokok dan fungsi Direktorat Perbenihan Perkebunan, serta memperhatikan perubahan lingkungan strategis domestik maupun internasional, Renstra Pembangunan Perkebunan dan Renstra Ditjen Perkebunan, maka dirumuskan Visi Direktorat Perbenihan Perkebunan Tahun 2015−2019 yaitu “Menjadi Direktorat Perbenihan yang professional dalam mewujudkan peningkatan produksi benih tanaman perkebunan secara optimal, berdaya saing dan berkelanjutan untuk mendukung pengembangan perkebunan”.

Untuk mencapai visi tersebut, maka misi Direktorat Perbenihan Perkebunan adalah sebagai berikut : 1. Mewujudkan peningkatan produksi benih tanaman perkebunan secara

berkelanjutan 2. Mewujudkan pelayanan prima dan berkualitas di bidang sertifikasi dan

pengawasn peredaran benih tanaman perkebunan. 3. Mewujudkan peningkatan penyediaan teknologi perbenihan perkebunan

secara berkelanjutan 4. Menyediakan fasilitas pembinaan dan penanganan usaha perbenihan

perkebunan berkelanjutan 5. Mendorong upaya pemberdayaan dan penumbuhan kelembagaan perbenihan 6. Mendorong upaya penerapan teknologi budidaya pembanguanan kebun

sumber benih dengan baik dan berwawasan lingkungan.

Untuk mendukung pencapaian tujuan pembangunan perkebunan 2015-2019 sebagaimana telah ditetapkan dalam Renstra Direktorat Jenderal Perkebunan,

ii Laporan Kinerja Direktorat Perbenihan Perkebunan

Page 4: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN PERBENIHAN 2016 BUN.pdf · Meningkatkan produksi dan peroduktivitas benih melalui penyediaan benih unggul,

maka Direktorat Perbenihan Perkebunan mempunyai tujuan mendukung peningkatan produksi dan produktivitas tanaman perkebunan yaitu :

1. Meningkatkan produksi dan peroduktivitas benih melalui penyediaan benih unggul, bermutu, bersertifikat, dan pembangunan kebun sumber benih tanaman perkebunan.

2. Memberikan pelayanan perencanaan, program, anggaran, kerjasama teknis, administrasi, keuangan, asset, umum, organisasi, tata laksana, kepegawaian, hukum, humas, administrasi perkantoran, evaluasi pelaksanaan kegiatan, layanan rekomendasi teknis dan penyediaan data serta informasi yang berkualitas.

3. Melalukan upaya strategis dalam memfasilitasi penerapan pembinaan usaha Perbenihan perkebunan berkelanjutan, dan perizinan usaha Perbenihan perkebunan.

4. Memfasilitasi ketersediaan teknologi perbenihan perkebunan. 5. Memberikan fasilitas kegiatan pemberdayaan produsen benih. 6. Melakukan pembinaan, bimbingan teknis dan pendampingan kepada pelaku

usaha Perbenihan terutama dalam penggunaan benih.

Sasaran Strategis Utama Direktorat Perbenihan Perkebunan tahun 2015-2019 adalah :

a. Tersedianya sumber benih unggul tebu dan 15 komoditas unggulan perkebunan.

b. Meningkatnya pengawasan mutu benih tebu dan 15 komoditas unggulan perkebunan.

c. Meningkatnya pengembangan Kelembagaan Perbenihan Tanaman Perkebunan.

d. Tersedianya fasilitasi teknis penyediaan benih tanaman perkebunan.

Pengukuran kinerja dilingkup Direktorat Perbenihan Perkebunan tahun 2016, realisasi keuangan sebesar Rp 3,025,962,150 dari pagu Rp 3,254,262,000,- realisasi keuangan tercapai 92,98% masuk Kategori Berhasil. Untuk kegiatan daerah yang tersebar di 33 Provinsi diperoleh capaian realisasi keuangan Rp 21,154,141,866,- dari pagu setelah pemotongan anggaran Rp 23,912,074,300,- atau tercapai 88.47 % masuk kategori Berhasil. Capaian fisik 710 ha dari target 791 Ha atau tercapai 89.76 % masuk Kategori Berhasil. Pengukuran Kinerja terhadap capaian sasaran kegiatan berupa output dengan rincian sebagai berikut : 1. Pengembangan kebun sumber benih tanaman tahunan seluas 307 Ha dengan

anggaran Rp 8,359,163,300 capaian fisik mencapai 294 Ha, realisasi anggaran Rp 6,894,788,932,- tercapai 82.48 % masuk Kategori berhasil.

2. Pengembangan kebun sumber benih tanaman penyegar seluas 64 Ha dengan anggaran Rp 2,752,268,000,- capaian fisik 59 Ha, realisasi keuangan Rp

iii Laporan Kinerja Direktorat Perbenihan Perkebunan

Page 5: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN PERBENIHAN 2016 BUN.pdf · Meningkatkan produksi dan peroduktivitas benih melalui penyediaan benih unggul,

2,541,349,434,- atau tercapai 92.34 % masuk Kategori berhasil. 3. Pengembangan Kebun Sumber Benih Tanaman Semusim seluas 392 Ha

dengan anggaran 11,734,226,000,- capaian fisik 330 Ha, realisasi keuangan Rp 10,709,385,500,- atau tercapai 91,27 % masuk Kategori berhasil.

4. Pengembangan Kebun Sumber Benih Tanaman Rempah seluas 28 ha dengan anggaran Rp 1,066,417,000,- capaian fisik 27 Ha, realisasi keuangan Rp 1,008,618,000,- atau tercapai 94,58% masuk kategori berhasil.

5. Fasilitasi Teknis Penyedian benih tanaman perkebunan selama 12 bulan dengan anggaran Rp 2.550.328.000, realisasi keuangan Rp 2,399,287,805,- atau tercapai 94,08% masuk kategori berhasil

6. Layanan perkantoran pusat selama 12 bulan dengan anggaran Rp 703,930,000,- realisasi keuangan Rp Rp 626,674,345,- atau tercapai 89,03 % masuk kategori berhasil.

Permasalahan dalam pelaksanaan kegiatan yang mempengaruhi kinerja Perbenihan secara keseluruhan antara lain :

a) Adanya pemotongan anggaran sehingga pelaksanaan kegiatan fisik tidak sepenuhnya terlaksana;

b) Masih adanya revisi POK/DIPA yang diajukan; c) Penetapan CP/CL di lokasi lahan yang diusulkan sering terlambat dan

mengalami perubahan sebagai akibat kurangnya koordinasi dengan institusi setempat;

d) Terbatasnya SDM yang telah memenuhi kualifikasi panitia pengadaan barang/jasa.

Langkah-langkah yang akan diambil untuk mengantisipasi agar pencapaian sasaran ditahun-tahun mendatang menjadi lebih baik maka diperlukan: (1) komitmen pimpinan dan persepsi yang sama diantara instansi terkait di pusat dan daerah terhadap kegiatan Dukungan Perbenihan Tanaman Perkebunan; (2) Melakukan upaya percepatan pengusulan pencairan anggaran; (3) Memacu percepatan pelaksanaan kegiatan di lapangan; (4) Memacu percepatan proses pengadaan barang/jasa; (5) Membuat penetapan reward dan punishment sehingga memicu Provinsi dan Kabupaten untuk menjadi lebih baik yang sebelumnya terlambat menjadi tepat waktu dalam penyampaian data dan informata sesuai yang direncanakan; dan (5) Dukungan Pemprov dan Pemkab setempat dalam mendukung pelaksanaan program untuk mempersiapkan calon petani dan calon lahan.

iv Laporan Kinerja Direktorat Perbenihan Perkebunan

Page 6: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN PERBENIHAN 2016 BUN.pdf · Meningkatkan produksi dan peroduktivitas benih melalui penyediaan benih unggul,

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................... i IKHTISAR EKSEKUTIF .................................................................................. ii DAFTAR ISI ................................................................................................... v DAFTAR TABEL ............................................................................................ vii DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... viii

I. PENDAHULUAN...................................................................................... 1 1.1. Latar Belakang ................................................................................ 1 1.2. Organisasi ....................................................................................... 2

II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ...................................... 3

2.1. Rencana Strategis Direktorat Perbenihan Perkebunan Tahun 2015-2019 ....................................................................................... 3 2.1.1. Visi Direktorat Perbenihan .................................................... 3 2.1.2. Misi Direktorat Perbenihan Perkebunan ............................... 3 2.1.3. Tujuan Direktorat Perbenihan Perkebunan ........................... 3 2.1.4. Sasaran Direktorat Perbenihan Perkebunan ........................ 4 2.1.5. Arah Kebijakan Direktorat Perbenihan Perkebunan ........... 4 2.1.6. Program Kegiatan Pembangunan Direktorat

Perbenihan Perkebunan ....................................................... 4 2.1.7. Fokus Kegiatan Direktorat Perbenihan Perkebunan

Tahun 2015-2019 ................................................................. 5 2.1.8. Strategi Direktorat Perbenihan Perkebunan Tahun

2015 -2019 ........................................................................... 5

2.2. Rencana Kerja Tahunan (RKT) Tahun 2016 .................................. 5 2.2.1. Program dan Kegiatan Direktorat Perbenihan

Perkebunan Tahun 2016 ..................................................... 6 2.2.2. Sasaran Program dan Kegiatan Direktorat Perbenihan

Perkebunan Tahun 2016 ...................................................... 6 2.2.3. Tujuan Program dan Kegiatan Direktorat Perbenihan

Perkebunan Tahun 2016 ...................................................... 7 2.2.4. Perjanjian Kinerja Kegiatan Direktorat Perbenihan

Perkebunan Tahun 2016 ...................................................... 8

III. AKUNTABILITAS KINERJA ..................................................................... 9 3.1. Pengukuran Kinerja ......................................................................... 9

3.1.1. Pengukuran Kinerja Terhadap Sasaran Program Direktorat Perbenihan Perkebunan ....................................... 9

3.1.2. Pengukuran Kinerja Terhadap Sasaran Kegiatan Direktorat Perbenihan Perkebunan ....................................... 10

v Laporan Kinerja Direktorat Perbenihan Perkebunan

Page 7: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN PERBENIHAN 2016 BUN.pdf · Meningkatkan produksi dan peroduktivitas benih melalui penyediaan benih unggul,

3.2. Evaluasi Kinerja Direktorat Perbenihan Perkebunan Tahun 2016 ............................................................................................... 12 3.2.1. Capaian Kinerja Terhadap Rencana Strategis ..................... 12 3.2.2. Capaian Kinerja Terhadap Rencana Kinerja Tahunan ......... 12 3.2.3. Capaian Kinerja Terhadap Perjanjian Kinerja ....................... 13 3.2.4. Capaian Kinerja Terhadap Capain Beberapa Tahun

Sebelumnya .......................................................................... 13

3.3. Akuntabilitas Keuangan ................................................................... 13 3.3.1. Akuntabilitas Terhadap Target Serapan ............................... 13 3.3.2. Akuntabilitas Terhadap Capaian Fisik .................................. 19

3.4. Permasalahan, Upaya Penyelesaian dan Rencana Aksi ................ 22 3.4.1. Permasalahan, Hambatan dan Kendala ............................... 22 3.4.2. Upaya Penyelesaian ............................................................. 23 3.4.3. Upaya Tindak Lanjut ............................................................. 23 3.4.4. Rencana Aksi Tahun 2017 ................................................... 24

IV. PENUTUP ............................................................................................... 25 4.1. Kesimpulan ..................................................................................... 25 4.2. Saran dan Rekomendasi ................................................................. 25

V. LAMPIRAN .............................................................................................. 26

vi Laporan Kinerja Direktorat Perbenihan Perkebunan

Page 8: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN PERBENIHAN 2016 BUN.pdf · Meningkatkan produksi dan peroduktivitas benih melalui penyediaan benih unggul,

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Indikator Kinerja kegiatan (IKK) Dukungan Perbenihan Tanaman Perkebunan tahun 2015-2019 ....................................... 9

Tabel 2. Capaian Kinerja Terhadap Rencana Strategis .............................. 12

Tabel 3. Capaian kinerja terhadap Rencana Kinerja Tahun 2016 Direktorat Perbenihan Perkebunan ............................................... 12

Tabel 4. Capaian kinerja untuk kegiatan dukungan Perbenihan berdasarkan Perjanjian Kinerja Tahunan 2016 ............................. 13

Tabel 5. Capian Kinerja Terhadap Capaian Beberapa Tahun sebelumnya ................................................................................... 13

Tabel 6. Rincian Realisasi Serapan Angaran kegiatan Dukungan Perbenihan Tanaman Perkebunan tahun 2016 .......................... 14

vii Laporan Kinerja Direktorat Perbenihan Perkebunan

Page 9: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN PERBENIHAN 2016 BUN.pdf · Meningkatkan produksi dan peroduktivitas benih melalui penyediaan benih unggul,

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran : Hal

1. Penetapan Kinerja Direktorat Perbenihan Perkebunan Tahun 2016…………………………………………………………………………..

26

2. Capaian Kinerja Kegiatan Utama Dari Program Dukungan Perbenihan Perkebunan Tahun 2016……….........................................

28

viii Laporan Kinerja Direktorat Perbenihan Perkebunan

Page 10: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN PERBENIHAN 2016 BUN.pdf · Meningkatkan produksi dan peroduktivitas benih melalui penyediaan benih unggul,

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam rangka mewujudkan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta pengelolaan sumberdaya, kebijakan dan program bagi instansi pemerintah, maka diperlukan sistem akuntabilitas yang memadai. Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah didasarkan atas Rencana Strategis (Renstra), Rencana Kinerja Tahunan (RKT) dan Penetapan Kinerja (PK). Laporan ini disusun sesuai dengan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan dalam penyusunannya mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Men-PAN & RB) Nomor 53 Tahun 2014 tanggal 20 Nopember 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Review atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Direktorat Perbenihan Perkebunan merupakan salah satu unit Eselon II lingkup Direktorat Jenderal Perkebunan yang berdasarkan tugas dan fungsinya memberikan dukungan penyediaan benih tanaman perkebunan yang unggul, bermutu dan bersertifikat. Rencana startegis Direktorat Perbenihan Perkebunan tahun 2015-2019 mengacu pada Rencana strategis Direktorat Jenderal Perkebunan tahun 2015-2019. Pada tahun 2015-2019 sub sektor perkebunan masih menjadi sub sektor penting dalam peningkatan perekonomian nasional. Peran strategis sub sektor perkebunan baik secara ekonomis, ekologis, maupun sosial budaya digambarkan melalui kontribusinya dalam menyumbang PDB, nilai investasi, kontribusi dalam menyeimbangkan neraca perdagangan komoditas pertanian nasional, sumber devisa negara dari komoditas ekspor; berkontribusi dalam peningkatan penerimaan negara dari cukai, pajak ekspor dan bea keluar; penyediaan Bahan pangan dan Bahan baku industri; penyerap tenaga kerja; sumber utama pendapatan masyarakat pedesaan, daerah perbatasan dan daerah tertinggal; pengentasan kemiskinan; penyedia Bahan bakar nabati dan bioenergy yang bersifat terbarukan, berperan dalam upaya penurunan emisi gas rumah kaca serta berkontribusi dalam pelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup dengan mengikuti kaidah-kaidah konservasi. Sejalan dengan berbagai kontribusi sub sektor perkebunan tersebut maka segala bentuk usaha budidaya perkebunan Harus mengedepankan keseimbangan pengelolaan sumber daya alam, sumber daya manusia dan alat/sarana prasarana input produksi melalui kegiatan penyelenggaraan perkebunan yang memenuhi kaidah pelestarian lingkungan hidup.

1 Laporan Kinerja Direktorat Perbenihan Perkebunan

Page 11: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN PERBENIHAN 2016 BUN.pdf · Meningkatkan produksi dan peroduktivitas benih melalui penyediaan benih unggul,

1.2. Organisasi

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian nomor 43/Permentan/OT.010/8/2015 tanggal 3 Agustus 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, Direktorat Perbenihan Perkebunan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan penyediaan benih tebu dan tanaman perkebunan lainnya. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Direktorat Perbenihan Perkebunan menyelenggarakan fungsi :

1. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang penilaian varietas dan pengawasan mutu benih, peningkatan penyediaan benih tanaman semusim dan rempah, tanaman tahunan dan penyegar serta penguatan kelembagaan benih;

2. Pelaksanaan kebijakan di bidang penilaian varietas dan pengawasan mutu benih, peningkatan penyediaan benih tanaman semusim dan rempah, tanaman tahunan dan penyegar serta penguatan kelembagaan benih;

3. Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang penilaian varietas dan pengawasan mutu benih, peningkatan penyediaan benih tanaman semusim dan rempah, tanaman tahunan dan penyegar serta penguatan kelembagaan benih;

4. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang penilaian varietas dan pengawasan mutu benih, peningkatan penyediaan benih tanaman semusim dan rempah, tanaman tahunan dan penyegar serta penguatan kelembagaan benih;

5. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang penilaian varietas dan pengawasan mutu benih, peningkatan penyediaan benih tanaman semusim dan rempah, tanaman tahunan dan penyegar serta penguatan kelembagaan benih; dan

6. Pelaksanaan urusan tata usaha Direktorat Perbenihan Perkebunan.

2 Laporan Kinerja Direktorat Perbenihan Perkebunan

Page 12: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN PERBENIHAN 2016 BUN.pdf · Meningkatkan produksi dan peroduktivitas benih melalui penyediaan benih unggul,

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

2.1. Rencana Strategis Direktorat Perbenihan Perebunan Tahun 2015-2019

Untuk mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran, implementasi kebijakan Dukungan Penyediaan Benih Unggul Tanaman Perkebunan, strategi dan rencana aksi yang akan ditempuh selama Tahun 2015 - 2019 adalah mengoptimalkan peran organisasi Direktorat Perbenihan Perkebunan dalam memfasilitasi pengembangan sumber benih unggul tanaman perkebunan dan fasilitasi teknis penyedian benih tanaman perkebunan

2.1.1. Visi Direktorat Perbenihan Perkebunan

Direktorat Perbenihan Perkebunan menetapkan Visi Direktorat Perbenihan Perkebunan Tahun 2015−2019 yaitu “Menjadi Direktorat Perbenihan yang professional dalam mewujudkan peningkatan produksi benih tanaman perkebunan secara optimal, berdaya saing dan berkelanjutan untuk mendukung pengembangan perkebunan”.

2.1.2. Misi Direktorat Perbenihan Perkebunan

Direktorat Perbenihan Perkebunan menetapkan Misi Direktorat Perbenihan Perkebunan Tahun 2015−2019 sebagai berikut :

1. Mewujudkan peningkatan produksi benih tanaman perkebunan secara berkelanjutan

2. Mewujudkan pelayanan prima dan berkualitas di bidang sertifikasi dan pengawasn peredaran benin tanaman Perkebunan.

3. Mewujudkan peningkatan penyediaan teknologi Perbenihan perkebunan secara berkelanjutan

4. Menyediakan fasilitas pembinaan dan penanganan usaha Perbenihan perkebunan berkelanjutan

5. Mendorong upaya pemberdayaan dan penumbuhan kelembagaan Perbenihan

6. Mendorong upaya penerapan teknologi budidaya pembanguanan kebun sumber benih dengan baik dan berwawasan lingkungan.

2.1.3. Tujuan Direktorat Perbenihan Perkebunan

Untuk mendukung pencapaian tujuan pembangunan nasional dan pembangunan pertanian pada periode jangka menengah tahun 2015−2019, maka Direktorat Perbenihan Perkebunan menetapkan tujuan dalam pembangunan perkebunan tahun 2015−2019 yang akan dicapai sesuai dengan penetapan visi, misi, serta tugas dan fungsi organisasi sebagai berikut :

3 Laporan Kinerja Direktorat Perbenihan Perkebunan

Page 13: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN PERBENIHAN 2016 BUN.pdf · Meningkatkan produksi dan peroduktivitas benih melalui penyediaan benih unggul,

1. Meningkatkan produksi dan produktivitas benih melalui penyediaan benih unggul, bermutu, bersertifikat, dan pembangunan kebun sumber benih tanaman perkebunan.

2. Memberikan pelayanan perencanaan, program, anggaran, kerjasama teknis, administrasi keuangan, asset, umum, organisasi, tata laksana, kepegawaian, hukum, humas, administrasi perkantoran, evaluasi pelaksanaan kegiatan, layanan rekomendasi teknis dan penyediaan data serta informasi yang berkualitas.

3. Melakukan upaya strategis dalam memfasilitasi penerapan pembinaan usaha perbenihan perkebunan berkelanjutan, dan perizinan usaha perbenihan perkebunan.

4. Memfasilitasi ketersediaan teknologi Perbenihan perkebunan. 5. Memberikan fasilitas kegiatan pemberdayaan produsen benih. 6. Melakukan pembinaan, bimbingan teknis dan pendampingan kepada

pelaku usaha Perbenihan terutama dalam penggunaan benih.

2.1.4. Sasaran Direktorat Perbenihan Perkebunan Sasaran kegiatan dukungan Perbenihan tanaman perkebunan adalah terlaksananya penyediaan benih unggul tanaman perkebunan. Sasaran Strategis Utama Direktorat Perbenihan Perkebunan tahun 2015-2019 adalah :

a. Tersedianya sumber benih unggul tebu dan 15 komoditas unggulan perkebunan.

b. Meningkatnya pengawasan mutu benih tebu dan 15 komoditas unggulan perkebunan.

c. Meningkatnya pengembangan Kelembagaan Perbenihan Tanaman Perkebunan.

d. Tersedianya fasilitasi teknis penyediaan benih tanaman perkebunan.

2.1.5. Arah Kebijakan Direktorat Perbenihan Perkebunan

Berikut ini adalah fokus pengembangan sumber benih komoditas perkebunan unggulan nasional menurut fungsinya.

a. Sumber benih tanaman tebu dan 15 komoditas unggulan perkebunan. b. Pengawasan mutu dan peredaran benih tanaman perkebunan. c. Peningkatan pengembangan kelembagaan Perbenihan Tanaman

Perkebunan d. Fasilitasi teknis penyediaan benih tanaman perkebunan

2.1.6. Program Kegiatan Pembangunan Perbenihan Perkebunan

Untuk mendukung program Direktorat Jenderal Perkebunan, Direktorat Perbenihan Perkebunan mempunyai tanggungjawab terhadap pelaksanaan kegiatan yaitu Dukungan Penyediaan Benih Unggul Tanaman Perkebunan

4 Laporan Kinerja Direktorat Perbenihan Perkebunan

Page 14: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN PERBENIHAN 2016 BUN.pdf · Meningkatkan produksi dan peroduktivitas benih melalui penyediaan benih unggul,

2.1.7. Fokus Kegiatan Direktorat Perbenihan Perkebunan

Fokus Kegiatan Perbenihan tahun 2015−2019 adalah :

1. Pengembangan sumber benih unggul tanaman perkebunan, yang menjadi tugas pokok dan fungsi dari Sub Direktorat Benih Tanaman Semusim dan Rempah; dan Sub Direktorat Benih Tanaman Tahunan dan Penyegar;

2. Pengawasan mutu benih tanaman perkebunan, yang menjadi tugas pokok dan fungsi dari Sub Direktorat Penilaian Varietas dan Pengawasan Mutu Benih;

3. Pengembangan kelembagaan benih tanaman perkebunan, yang menjadi tugas pokok dan fungsi dari Sub Direktorat Kelembagaan Benih;

Fasilitasi Teknis Penyediaan Benih Tanaman Perkebunan, yang menjadi tugas dan fungsi dari Sub Direktorat Benih Tanaman Semusim dan Rempah; Sub Direktorat Benih Tanaman Tahunan dan Penyegar; Sub Direktorat Penilaian Varietas dan Pengawasan Mutu Benih; Sub Direktorat Kelembagaan Benih; dan Sub Bagian Tata Usaha dan Kelompok Jabatan Fungsional.

2.1.8. Strategi Direktorat Perbenihan Perkebunan

Strategi Direktorat Perbenihan Perkebunan tahun 2015-2019 yaitu :

a. Strategi pemenuhan penyediaan benih tebu dan 15 komoditas unggulan perkebunan lain dalam rangka peningkatan produksi nasional.

b. Strategi peningkatan pengawasan mutu benih komoditas unggulan perkebunan.

c. Strategi penguatan kelembagaan Perbenihan perkebunan. d. Strategi fasilitasi teknis penyediaan benih tanaman perkebunan.

2.2. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2016

Rencana Kerja Tahunan 2016 secara detail meliputi sasaran strategis, indikator kinerja dan target. Secara rinci dapat dilihat pada Formulir RKT.

5 Laporan Kinerja Direktorat Perbenihan Perkebunan

Page 15: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN PERBENIHAN 2016 BUN.pdf · Meningkatkan produksi dan peroduktivitas benih melalui penyediaan benih unggul,

RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) Unit Organisasi Eselon II : Direktorat Perbenihan Perkebunan Tahun Anggaran : 2016

Sasaran Indikator Kinerja Target 1 2 3

Terlaksanya penyediaan benih unggul tanaman perkebunan

1 Pengembangan sumber benih unggul tanaman perkebunan

606 ha

2 Fasilitasi Teknis Penyedian benih tanaman perkebunan 12 bulan

2.2.1. Program dan Kegiatan Direktorat Perbenihan Perkebunan Tahun

2016

Program kegiatan Direktorat Perbenihan Perkebunan Tahun 2016 merupakan bagian Program Pembangunan Perkebunan tahun 2015-2019 yaitu : “Dukungan Penyediaan Benih Unggul Tanaman Perkebunan” untuk mendukung Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Perkebunan Berkelanjutan”.

2.2.2. Sasaran Program dan Kegiatan Direktorat Perbenihan Perkebunan Tahun 2016

Sasaran program Direktorat Perbenihan Perkebunan yang dilakukan pada tahun 2016 adalah sebagai berikut :

A. Pengembangan Kebun Sumber Benih Tanaman Tahunan melalui kegiatan: 1. Pembangunan Kebun Entres Karet seluas 15 Ha. 2. Pemeliharaan kebun entres karet seluas 9 Ha. 3. Pemurnian KE Karet sebanyak 13 kegiatan. 4. Pembangunan Kebun Induk Kelapa Dalam (P-0) seluas 93 Ha. 5. Pemeliharaan Kebun Induk Kelapa Dalam tahun 1 (P-1) seluas

67 Ha. 6. Pemeliharaan Kebun Induk Kelapa Dalam tahun 2 (P-2) seluas

37 Ha. 7. Pemeliharaan Kebun Induk Kelapa Dalam Tahun 3 (P-3) seluas

35 Ha. 8. Penilaian dan Penetapan BPT Kelapa 2 kegiatan. 9. Pembanguan Kebun Induk Jambu Mete (P-0) seluas 21 Ha. 10. Pemeliharaan Kebun Induk Jambu Mete tahun 2 (P-2) seluas 5

Ha. 11. Pemeliharaan KI Jambu Mete tahun 3 (P-3) seluas 5 Ha. 12. Pemeliharaan KI Jambu Mete tahun 4 (P-4) seluas 5 Ha. 13. Pemeliharaan KI Kemiri Sunan tahun 2 (P-2) seluas 5 Ha. 14. Pembangunan Kebun Induk Sagu (P-0) seluas 10 Ha. 15. Pemeliharaan Kebun Induk Aren (P-1) seluas 5 Ha.

6 Laporan Kinerja Direktorat Perbenihan Perkebunan

Page 16: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN PERBENIHAN 2016 BUN.pdf · Meningkatkan produksi dan peroduktivitas benih melalui penyediaan benih unggul,

B. Pengembangan Kebun Sumber Benih Tanaman Penyegar melalui kegiatan: 1. Pembangunan Kebun Induk Kakao seluas 4 Ha. 2. Pemeliharaan Kebu Induk Kakao seluas 8 Ha. 3. Pembangunan Kebun Entres Kakao seluas 4 Ha. 4. Pemeliharaan Kebun Entres Kakao seluas 27 Ha. 5. Pembangunan Kebun Induk Kopi seluas 13 Ha. 6. Pemeliharaan Kebun Induk Kopi seluas 8 Ha .

C. Pengembangan Kebun Sumber Benih Tanaman Semusim melalui kegiatan : 1. Pembangunan KBD Tebu seluas 370 Ha. 2. Pembangunan Kebun Benih Sebar Nilam seluas 22 Ha.

D. Pengembangan Kebun Sumber Benih Tanaman Rempah melalui kegiatan :

1. Pembangunan kebun induk Tanaman Lada seluas 4 Ha. 2. Pemeliharaan Kebun Induk Tanaman Lada seluas 8 Ha 3. Pemeliharaan Kebun Induk Tanaman Pala seluas 6 Ha 4. Pemeilharaan Kebun Induk Tanaman Cengkeh seluas 8 Ha 5. Pemeliharaan Kebun Induk Gambir seluas 2 Ha. 6. Penilian Blok Penghasil Tinggi (BPT) Tanaman Pala sebanyak 1

paket . 7. Penilaian Blok Penghasil Tinggi (BPT) Tanaman Cengkeh

sebanyak 4 paket.

E. Fasilitasi Teknis Penyedian benih tanaman perkebunan selama 12 bulan

2.2.3. Tujuan Program dan Kegiatan Direktorat Perbenihan Perkebunan Tahun 2016

Direktorat Perbenihan Perkebunan menetapkan tujuan dalam pembangunan perkebunan tahun 2015−2019 yang akan dicapai sesuai dengan penetapan visi, misi, serta tugas dan fungsi organisasi sebagai berikut :

1. Meningkatkan produksi dan produktivitas benih melalui penyediaan benih unggul, bermutu, bersertifikat, dan pembangunan kebun sumber benih tanaman perkebunan.

2. Memberikan pelayanan perencanaan, program, anggaran, kerjasama teknis, administrasi keuangan, asset, umum, organisasi, tata laksana, kepegawaian, hukum, humas, administrasi perkantoran, evaluasi pelaksanaan kegiatan, layanan rekomendasi teknis dan penyediaan data serta informasi yang berkualitas.

7 Laporan Kinerja Direktorat Perbenihan Perkebunan

Page 17: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN PERBENIHAN 2016 BUN.pdf · Meningkatkan produksi dan peroduktivitas benih melalui penyediaan benih unggul,

3. Melalukan upaya strategis dalam memfasilitasi penerapan pembinaan usaha Perbenihan perkebunan berkelanjutan, dan perizinan usaha Perbenihan perkebunan.

4. Memfasilitasi ketersediaan teknologi Perbenihan perkebunan. 5. Memberikan fasilitas kegiatan pemberdayaan produsen benih dan

penguatan kelembagaan Perbenihan perkebunan. 6. Melakukan pembinaan, bimbingan teknis dan pendampingan

kepada pelaku usaHa Perbenihan terutama dalam penggunaan benih.

2.2.4. Perjanjian Kinerja Kegiatan Direktorat Perbenihan Perkebunan Tahun 2016

Dokumen Perjanjian Kinerja merupakan suatu dokumen pernyataan kinerja/kesepakatan kinerja/Penetapan Kinerja antara atasan dengan bawahan untuk mewujudkan suatu capaian kinerja pembangunan dari sumber daya yang tersedia melalui target kinerja serta indikator kinerja yang menggambarkan keberhasilan pencapaiannya berupa keluaran (output).

Perjanjian Kinerja Direktorat Perbenihan Perkebunan mengalami beberapa kali perubahan baik dari jumlah anggaran maupun target sasaran seperti terlampir pada lampiran 1.

8 Laporan Kinerja Direktorat Perbenihan Perkebunan

Page 18: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN PERBENIHAN 2016 BUN.pdf · Meningkatkan produksi dan peroduktivitas benih melalui penyediaan benih unggul,

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

3.1. Pengukuran Kinerja

Setiap akhir Tahun Anggaran dan berakhirnya kegiatan, instansi harus melakukan Pengukuran Kinerja untuk mengetahui pencapaian target kinerja yang ditetapkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja. Pengukuran pencapaian target kinerja dilakukan dengan membandingkan antara target kinerja dan realisasi kinerja dengan menggunakan format pengukuran kinerja yang ditetapkan dalam Permen-PAN dan RB Nomor 53 Tahun 2014. Untuk mengukur keberhasilan kinerja sesuai kesepakatan di lingkup Kementerian Pertanian ditetapkan 4 kategori keberhasilan yaitu:

1. Sangat berhasil (capaian > 100%); 2. Berhasil (capaian 80% - 100%); 3. Cukup berhasil (capaian 60% - 79%); dan 4. Tidak berhasil (capaian < 60%) dari target sasaran.

3.1.1. Pengukuran Kinerja Terhadap Sasaran Program Direktorat Perbenihan Perkebunan

Penetapan Kinerja yang di tandatangani Pejabat Eselon II dengan Direktur Jenderal Perkebunan berupa output yang diwujudkan dalam Pengembangan Kebun Sumber Benih Unggul Tanaman Perkebunan berupa luas areal komoditas. Pengukuran kinerja Direktorat Perbenihan setelah adanya beberapa revisi anggaran, target beberapa kegiatan dalam Penetapan Kinerja mengalami perubahan dan penyesuaian.

Target yang dipergunakan adalah Rencana Kerja Tahunan (RKT) tahun 2016 yang merupakan bagian dari target dalam Renstra Direktorat Perbenihan Perkebunan tahun 2015-2019. Indikator kinerja kegiatan (IKK) untuk dukungan Perbenihan Tanaman Perkebunan tahun 2015−2019 disajikan pada Tabel 2 di bawah ini.

Tabel 1. Indikator Kinerja kegiatan (IKK) Dukungan Perbenihan Tanaman Perkebunan tahun 2015-2019

No. Indikator Target IKK per tahun 2015 2016 2017 2018 2019

1 Pengembangan sumber benih unggul tanaman perkebunan (hektar)

319 489 589 589 589

2 Pengawasan mutu benih tanaman perkebunan (Provinsi)

- - 32 32 32

3 Pengembangan kelembagaan Perbenihan tanaman perkebunan (Provinsi)

- - 33 33 33

4 Fasilitasi Teknis Penyediaan Benih Tanaman Perkebunan (Bulan)

12 12 12 12 12

9 Laporan Kinerja Direktorat Perbenihan Perkebunan

Page 19: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN PERBENIHAN 2016 BUN.pdf · Meningkatkan produksi dan peroduktivitas benih melalui penyediaan benih unggul,

3.1.2. Pengukuran Kinerja Terhadap Sasaran Kegiatan Direktorat Perbenihan Perkebunan Tahun 2016 Penetapan Kinerja Pada tahun 2016 Direktorat Perbenihan Perkebunan mendapat alokasi anggaran yang tertuang dalam DIPA/POK sebesar Rp. 31.926.142.000,- namun dalam perjalanannya terjadi penghematan anggaran dan pemblokiran sebesar Rp. 4,759,809,700,- sehingga anggaran bisa dimanfaatkan sebesar Rp. 27.166.332.300,- sehingga beberapa kegiatan dalam Penetapan Kinerja mengalami perubahan dan penyesuaian.

Sasaran strategis dalam dalam penetapan kinerja Direktorat Perbenihan Perkebunan tahun 2016 adalah terlaksananya penyedian benih unggul tanaman perkebunan. Realisasi kinerja berdasarkan penetapan kinerja untuk kegiatan pengembangan sumber benih unggul tanaman perkebunan tahun 2016 target fisik berdasarkan penetapan kinerja adalah 606 Ha realisasi fisik mencapai 473 Ha atau tercapai (85.84 %). Berdasarkan renstra 2016 adalah 489 Ha terealisasi 473 Ha atau tercapai ( 96.73 %,) Adapun Output kegiatan Pengembangan Sumber Benih Unggul Tanaman Perkebunan pada tahun 2016 sebagai berikut :

A. Pengembangan Kebun Sumber Benih Tanaman Tahunan melalui kegiatan: 1. Pembangunan Kebun Entres Karet target seluas 15 Ha,

terealisasi seluas 12 Ha atau tercapai 80 %. 2. Pemeliharaan kebun entres karet target seluas 9 Ha terealisasi

seluas 9 Ha atau tercapai 100%. 3. Pemurnian KE Karet target sebanyak 13 kegiatan, terealisasi 12

kegiatan atau tercapai 92,31%. 4. Pembangunan Kebun Induk Kelapa Dalam (P-0) target seluas 93

Ha, terealisasi 93 Ha atau tercapai 100% . 5. Pemeliharaan Kebun Induk Kelapa Dalam tahun 1 (P-1) target

seluas 67 Ha, terealisasi 67 Ha atau tercapai 100%. 6. Pemeliharaan Kebun Induk Kelapa Dalam tahun 2 (P-2) target

seluas 37 Ha terealisasi 37 Ha atau tercapai 100% . 7. Pemeliharaan Kebun Induk Kelapa Dalam Tahun 3 (P-3) target

seluas 35 Ha terealisasi 35 Ha atau tercapai 100%. 8. Penilaian dan Penetapan BPT Kelapa 2 kegiatan di 2 Provinsi

terealisasi atau tercapai 100%. 9. Pembanguan Kebun Induk Jambu Mete (P-0) target seluas 21

Ha terealisasi 21 Ha atau tercapai 100%. 10. Pemeliharaan Kebun Induk Jambu Mete tahun 2 (P-2) target

seluas 5 Ha terealisasi 5 Ha atau tercapai 100%. 11. Pemeliharaan KI Jambu Mete tahun 3 (P-3) target seluas 5 Ha

terealisasi 5 Ha atau tercapai 100%.

10 Laporan Kinerja Direktorat Perbenihan Perkebunan

Page 20: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN PERBENIHAN 2016 BUN.pdf · Meningkatkan produksi dan peroduktivitas benih melalui penyediaan benih unggul,

12. Pemeliharaan KI Jambu Mete tahun 4 (P-4) target seluas 5 Ha terealisasi 5 Ha atau tercapai 100%.

13. Pemeliharaan KI Kemiri Sunan tahun 2 (P-2) target seluas 5 Ha terealisasi 5 Ha atau tercapai 100%.

14. Pembangunan Kebun Induk Sagu (P-0) target seluas 10 Ha terealisasi 10 Ha atau tercapai 100%.

15. Pemeliharaan Kebun Induk Aren (P-1) target seluas 5 Ha terealisasi 5 Ha atau tercapai 100%.

B. Pengembangan Kebun Sumber Benih Tanaman Penyegar melalui kegiatan: 1. Pembangunan Kebun Induk Kakao seluas 4 Ha terealisasi 4 Ha

atau tercapai 100%. 2. Pemeliharaan Kebu Induk Kakao seluas 8 Ha terealisasi 8 Ha

atau tercapai 100%. 3. Pembangunan Kebun Entres Kakao seluas 4 Ha terealisasi 4 Ha

atau tercapai 100%. 4. Pemeliharaan Kebun Entres Kakao seluas 27 Ha terealisasi 17

Ha atau tercapai 100%. 5. Pembangunan Kebun Induk Kopi seluas 13 Ha terealisasi 13 Ha

atau tercapai 100%. 6. Pemeliharaan Kebun Induk Kopi seluas 8 Ha terealisasi 6 Ha

atau tercapai 75%.

C. Pengembangan Kebun Sumber Benih Tanaman Semusim melalui kegiatan : 1. Pembangunan KBD Tebu seluas 370 Ha terealisasi 310 ha atau

tercapai 83,78%. 2. Pembangunan Kebun Benih Sebar Nilam seluas 22 Ha

terealisasi 20 Ha atau tercapai 90,9%.

D. Pengembangan Kebun Sumber Benih Tanaman Rempah melalui kegiatan : 1. Pembangunan kebun induk Tanaman Lada seluas 4 Ha

terealisasi 4 Ha atau tercapai 100%. 2. Pemeliharaan Kebun Induk Tanaman Lada seluas 8 Ha

terealisasi 7 Ha atau tercapai 87,5 %. 3. Pemeliharaan Kebun Induk Tanaman Pala seluas 6 Ha

terealisasi 6 Ha atau tercapai 100%. 4. Pemeilharaan Kebun Induk Tanaman Cengkeh seluas 8 Ha

terealisasi 8 Ha atau tercapai 100%. 5. Pemeliharaan Kebun Induk Gambir seluas 2 Ha terealisasi 2 Ha

atau tercapai 100%. 6. Penilian Blok Penghasil Tinggi (BPT) Tanaman Pala sebanyak 1

paket teralisasi 100%.

11 Laporan Kinerja Direktorat Perbenihan Perkebunan

Page 21: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN PERBENIHAN 2016 BUN.pdf · Meningkatkan produksi dan peroduktivitas benih melalui penyediaan benih unggul,

7. Penilaian Blok Penghasil Tinggi (BPT) Tanaman Cengkeh sebanyak 4 paket terealisasi 100%.

3.2. Evaluasi Kinerja Dukungan Perbenihan Perkebunan Tahun 2016

Evaluasi Kinerja terhadap capaian sasaran kegiatan dalam Laporan Kinerja Instansi Pemerintah adalah capaian kinerja luas areal. Jika diukur berdasarkan Rencana Kerja Tahunan/ Penetapan Kinerja Tahun 2016

3.2.1. Capaian Kinerja Terhadap Rencana Strategis Tabel 2. Capaian Kinerja Terhadap Rencana Strategis

Uraian Uraian Rencana tahunan 2015 2016 2017 2018 2019

Target Renstra

Pengembangan sumber benih unggul tanaman perkebunan (hektar)

319 489 589 589 589

Pengawasan mutu benih tanaman perkebunan (Provinsi) - - 32 32 32

Pengembangan kelembagaan Perbenihan tanaman perkebunan (Provinsi)

- - 33 33 33

Fasilitasi Teknis Penyediaan Benih Tanaman Perkebunan (Bulan)

12 12 12 12 12

Realisasi sd 2016

Pengembangan sumber benih unggul tanaman perkebunan (hektar)

473

% sd 2016

Pengembangan sumber benih unggul tanaman perkebunan 85,84

3.2.2. Capaian Kinerja Terhadap Rencana Kinerja Tahunan Tabel 3. Capaian kinerja terhadap Rencana Kinerja Tahun 2016 Direktorat

Perbenihan Perkebunan.

No Kegiatan Utama

Rencana Kinerja

Tahunan (Ha)

Realisasi (Ha)

Realisasi kinerja

terhadap (%)

1 Pengembangan Kebun Sumber Benih Tanaman Tahunan (Ha) 129 121 90,30

2 Pengembangan kebun sumber benih tanaman penyegar (Ha) 21 18 85,71

3 Pengembangan kebun sumber benih tanaman semusim (Ha) 392 330 84,18

4 Pengembangan kebun sumber benih tanaman rempah (Ha) 4 4 100

5 Fasilitasi Teknis Penyediaan Benih Tanaman Perkebunan 12 12 100

12 Laporan Kinerja Direktorat Perbenihan Perkebunan

Page 22: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN PERBENIHAN 2016 BUN.pdf · Meningkatkan produksi dan peroduktivitas benih melalui penyediaan benih unggul,

3.2.3. Capaian Kinerja Terhadap Perjanjian Kinerja Capaian kinerja untuk kegiatan dukungan Perbenihan berdasarkan Perjanjian Kinerja Tahun 2016. Tabel 4. Capaian kinerja untuk kegiatan dukungan Perbenihan

berdasarkan Perjanjian Kinerja Tahunan 2016

No Sasaram Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan Target Realisasi %

1. Terlaksananya penyediaan benih unggul tanaman perkebunan

1. Pengembangan sumber benih unggul tanaman perkebunan

606 Ha 473 Ha 85,84

2. Fasilitasi teknis penyediaan benih tanaman perkebunan

12 bulan 12 Bulan 100

3.2.4. Capaian Kinerja Terhadap Capaian Beberapa Tahun sebelumnya Hasil evaluasi kinerja dukungan Perbenihan perkebunan untuk kegiatan penyediaan benih unggul tanaman perkebunan yaitu dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 5. Capian Kinerja Terhadap Capaian Beberapa Tahun

sebelumnya

Kode Kegiatan Utama Realisasi

Tahun 2015 Fisik (ha)

Realisasi Tahun 2016 Fisik (ha)

1 2 3 4

5890 Pengembangan Sumber Benih Unggul Tanaman Perkebunan 1.206 Ha 473 Ha

I Pengembangan Kebun Sumber Benih Tanaman Semusim 1.064 Ha 330 Ha

II Pengembangan Kebun Sumber Benih Tanaman Rempah dan Penyegar

61,8 Ha 22 Ha

III Pengembangan Kebun Sumber Benih Tanaman Tahunan 80 Ha 121 Ha

3.3. Akuntabilitas Keuangan

3.3.1. Akuntabilitas Terhadap Target Serapan Berdasarkan pagu alokasi anggaran tahun 2016, alokasi anggaran Direktorat Perbenihan Perkebunan untuk Dukungan Perbenihan Tanaman Perkebunan sebesar Rp. 31.926.142.000,-. namun dalam perjalanannya terjadi penghematan anggaran menjadi Rp. 27.166.332.300,- sehingga beberapa kegiatan dalam Penetapan Kinerja mengalami perubahan dan penyesuaian.

Realisasi penyerapan anggaran kegiatan Dukungan Perbenihan Tanaman Perkebunan di daerah melalui kegiatan pengembangan sumber benih unggul tanaman perkebunan dengan pagu sesuai DIPA 2016 Rp 24,499,514,000,- setelah mengalami pemotongan dan blokir menjadi Rp 23,912,074,300,- realisasi anggaran mencapai Rp 21,154,141,866,- atau

13 Laporan Kinerja Direktorat Perbenihan Perkebunan

Page 23: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN PERBENIHAN 2016 BUN.pdf · Meningkatkan produksi dan peroduktivitas benih melalui penyediaan benih unggul,

88,47%, (kategori berhasil), untuk kegiatan pusat Fasilitasi Teknis Penyediaan Benih Tanaman Perkebunan dengan pagu sesuai Dipa awal 2016 Rp.3,444,368,000, setelah mengalami pemblokiran menjadi Rp 2,550,328,000,- realisasi penyerapan anggaran Rp 2,399,287,805 atau mencapai 94.08 % sedangkan Layanan Perkantoran Pusat dengan pagu sesuai Dipa awal 2016 Rp.761,434,000, setelah mengalami pemblokiran menjadi Rp 703,934,000,- realisasi penyerapan anggaran Rp 626,674,345 atau mencapai 89.02 % Tidak tercapainya target serapan anggaran tersebut karena adanya optimalisasi dan efisiensi pada beberapa kegiatan serta adanya beberapa kegiatan yang tidak dilaksanakan.

Tabel.6. Rincian Realisasi Serapan Angaran kegiatan Dukungan Perbenihan Tanaman Perkebunan tahun 2016

Kode Uraian TARGET Realisasi

Pagu Volume Pagu % Volume %

5890 Dukungan Perbenihan Tanaman Perkebunan 27,166,332,300 791 Ha 24,180,104,016 89.01 710 Ha 89.76

KEGIATAN DAERAH

5890.001 Pengembangan Sumber Benih Unggul Tanaman Perkebunan 23,912,074,300 791 Ha 21,154,141,866 88.47 710 Ha 89.76

- Pengembangan Tanaman Semusim 11,734,226,000 392 Ha 10,709,385,500 91.27 330 Ha 84.18

- Pengembangan Tanaman Rempah 1,066,417,000 28 Ha 1,008,618,000 94.58 27 Ha 96.43

- Pengembangan Tanaman Tahunan 8,359,163,300 307 Ha 6,894,788,932 82.48 294 Ha 95.77

- Pengembangan Tanaman Penyegar 2,752,268,000 64 Ha 2,541,349,434 92.34 59 Ha 92.19

KEGIATAN PUSAT

5890.002 Fasilitasi Teknis Penyediaan Benih Tanaman Perkebunan 2,550,328,000 12 Bln 2,399,287,805 94.08 12 Bln 100.00

5890.994 Layanan Perkantoran Pusat 703,930,000 12 Bln 626,674,345 89.03 12 Bln 100.00

Kegiatan dukungan perbenihan tanaman perkebunan tahun 2016 melalui kegiatan pengembangan sumber benih unggul tanaman perkebunan terhadap target serapan anggaran sebagai berikut:

A. Pengembangan Kebun Sumber Benih Tanaman Tahunan Pengembangan kebun sumber benih tanaman tahunan target tahun 2016 seluas 134 Ha dengan anggaran Rp 8,578,190,300 capaian fisik mencapai 121 Ha, realisasi anggaran Rp 6,894,788,932 atau tercapai (80.38 %) dengan rincian kegiatan :

1. Pembangunan Kebun Entres Karet seluas 15 Ha, dengan anggaran Rp 3,392,217,000,- dilaksanakan di 6 Provinsi, 11 Kabupaten dengan capaian fisik 12 Ha realisasi keuangan Rp 2,817,934,824,- (83,07%).

14 Laporan Kinerja Direktorat Perbenihan Perkebunan

Page 24: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN PERBENIHAN 2016 BUN.pdf · Meningkatkan produksi dan peroduktivitas benih melalui penyediaan benih unggul,

2. Pemeliharaan kebun entres karet seluas 9 Ha dengan anggaran Rp 212,550,000,- dilaksanakan di 6 Provinsi, 9 Kabupaten dengan capaian fiisik 9 Ha, realisasi keuangan Rp 195,716,326,- (92,08%).

3. Pemurnian KE Karet sebanyak 13 kegiatan dengan anggaran 747,7333,300,- dilaksanakan di 9 Provinsi, 13 Kabupaten dengan capaian 12 kegiatan, realisasi keuangan Rp 718,628,440,- atau tercapai 96,11%.

4. Pembangunan Kebun Induk Kelapa Dalam (P-0) seluas 93 Ha, dengan anggaran Rp 1,904,045,000,- dilaksanakan di 10 Provinsi, 14 Kabupaten dengan capaian fisik 68 Ha, realisasi keuangan Rp.1,301,607,717,- atau tercapai 68,36%.

5. Pemeliharaan Kebun Induk Kelapa Dalam tahun 1 (P-1) seluas 67 Ha, dengan anggaran Rp.432,976,000,- dilaksanakan di 8 Provinsi, 9 Kabupaten dengan capaian fisik 67 Ha, realisasi keuangan Rp.394,466,000 atau tercapai 91,11%.

6. Pemeliharaan Kebun Induk Kelapa Dalam tahun 2 (P-2) seluas 37 Ha dengan anggaran Rp 392,595,000,- dilaksanakan di 7 Provinsi, 8 Kabupaten dengan capaian fisik 37 Ha, realisasi keuangan Rp. 298,910,518,- atau tercapai 76,14%.

7. Pemeliharaan Kebun Induk Kelapa Dalam Tahun 3 (P-3) seluas 35 Ha dengan anggaran Rp 75,912,000 dilaksanakan di 7 Provinsi, 7 Kabupaten dengan capaian fisik 35 Ha, realisasi keuangan Rp 515,672,493,- atau tercapai 92,43%.

8. Penilaian dan Penetapan BPT Kelapa seluas 10 Ha dengan anggaran Rp 110,953,000,- dilaksanakan di 2 Provinsi dengan capaian fisik 100%, realisasi keuangan Rp 80,125,000,- atau tercapai 72,22%.

9. Pembanguan Kebun Induk Jambu Mete (P-0) seluas 21 Ha dengan anggaran Rp 512,864,000,- dilaksanakan di 4 Provinsi, 5 Kabupaten dengan capaian fisik 21 Ha, realisasi keuangan Rp 466,690,200,- atau tercapai 91,00%.

10. Pemeliharaan Kebun Induk Jambu Mete tahun 2 (P-2) seluas 5 Ha dengan anggaran Rp 52,805,000,- dilaksanakan di Provinsi Sulawesi Tenggara Kab. Muna dengan capaian fisik 5 Ha, realisasi keuangan Rp 36,925,000 atau tercapai 69,93%.

11. Pemeliharaan KI Jambu Mete tahun 3 (P-3) seluas 5 Ha dengan anggaran Rp 42,750,000,- dilaksanakan di Provinsi Nusa Tenggara Timur Kabupaten Sumba Tengah dengan capaian fisik 5 Ha realisasi keuangan Rp 33,450,000,- atau tercapai 78,25%.

12. Pemeliharaan KI Jambu Mete tahun 4 (P-4) seluas 5 Ha dengan anggaran Rp 45,426,000,- dilaksanakan di Kab. Muna Provinsi Sulawesi Tenggara capaian fisik 5 Ha, realisasi keuangan 43,125,000,- atau tercapai 94,93%.

15 Laporan Kinerja Direktorat Perbenihan Perkebunan

Page 25: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN PERBENIHAN 2016 BUN.pdf · Meningkatkan produksi dan peroduktivitas benih melalui penyediaan benih unggul,

13. Pemeliharaan KI Kemiri Sunan tahun 2 (P-2) seluas 5 Ha dengan anggaran Rp 40,217,000,- dilaksanakan di Provinsi Jawa Barat Kab. Karawangan capaian fisik 5 Ha, realisasi keuangan Rp 40,217,000 atau tercapai 100%.

14. Pembangunan Kebun Induk Sagu (P-0) seluas 10 Ha dengan anggaran Rp 152,175,000,- dilaksanakan di Provinsi Riau, Kabupaten Kep. Meranti capaian fisik 10 Ha, realisasi keuangan Rp 143,044,500,- atau tercapai 94 %.

15. Pemeliharaan Kebun Induk Aren (P-1) seluas 5 Ha dengan anggaran Rp 37,313,000,- dilaksanakan di Provinsi Kalimantan Timur, Kabupaten Kutai Timur, capaian fisik 5 Ha, realisasi keuangan Rp 36,447,338,- atau tercapai 97,68%.

B. Pengembangan Kebun Sumber Benih Tanaman Penyegar Pengembangan kebun sumber benih tanaman penyegar seluas 64 Ha dengan anggaran Rp 2,752,268,000,- capaian fisik 62 ha, realisasi keuangan 2,541,349,434,- atau tercapai 82,87 % melalui kegiatan: 1. Pembangunan Kebun Induk Kakao seluas 4 Ha dengan anggaran

Rp 407,000,000,- dilaksanakan di 3 Provinsi, 3 Kabupaten, capaian fisik 4 Ha, Kabupaten Musi Rawas Provinsi Sumatera Selatan tidak melaksanakan kegiatan sehingga target realisasi keuangan Rp 395,634,800 ,- atau tercapai 97,21%.

2. Pemeliharaan Kebun Induk Kakao seluas 8 Ha dengan anggaran Rp 135,605,000,- dilaksanakan 6 Provinsi, capaian fisik 8 Ha, realisasi keuangan Rp 132,705,000,- atau tercapai 97,86%.

3. Pembangunan Kebun Entres Kakao seluas 4 Ha dengan anggran Rp 517,382,000,- dilaksanakan di 3 Provinsi, capaian fisik 4 Ha, realisasi keuangan Rp 499,451,050,- atau tercapai 96,53%.

4. Pemeliharaan Kebun Entres Kakao seluas 27 Ha dengan anggaran 299,270,000,- dilaksanakan di 7 Provinsi, capaian fisik 27 Ha, realisasi keuangan Rp 298,190,000,- atau tercapai 99,64%.

5. Pembangunan Kebun Induk Kopi seluas 13 Ha dengan anggran 1,310,491,000,- dilaksanakan di 5 Provinsi, 5 Kabupaten, capaian fisik 13 Ha, realisasi keuangan Rp 1,155,214,584,- atau tercapai 88,15%.

6. Pemeliharaan Kebun Induk Kopi seluas 8 Ha dengan anggaran 82,520,000,- dilaksanakan 4 Provinsi, 4 Kabupaten, Kabupaten Samosir Prov. Sumatera Utara belum melaporkan, capaian fisik 6 Ha, realisasi keuangan Rp 60,154,000,- atau tercapai 72,90%.

C. Pengembangan Kebun Sumber Benih Tanaman Semusim melalui kegiatan : 1. Pembangunan KBD Tebu seluas 370 Ha dengan anggaran Rp.

10,059,100,000 dilaksanakan di 4 Provinsi, 4 Kabupaten capaian

16 Laporan Kinerja Direktorat Perbenihan Perkebunan

Page 26: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN PERBENIHAN 2016 BUN.pdf · Meningkatkan produksi dan peroduktivitas benih melalui penyediaan benih unggul,

fisik 310 ha, realisasi keuangan Rp 9,307,424,000 atau tercapai 92,53%.

2. Pembangunan Kebun Benih Sebar Nilam seluas 22 Ha dengan anggaran Rp 1,675,126,000,- dilaksanakan 5 Provinsi, 11 Kabupaten, capaian fisik 20 ha, realisasi keuangan Rp1,401,961,500,- atau tercapai 83,69%.

D. Pengembangan Kebun Sumber Benih Tanaman Rempah melalui kegiatan : 1. Pembangunan kebun induk Tanaman Lada seluas 4 Ha dengan

anggaran Rp 609,545,000,- dilaksanakan 2 Provinsi, capaian fisik 4 Ha, realisasi keuangan Rp 596,391,000 atau tercapai 97,84 %.

2. Pemeliharaan Kebun Induk Tanaman Lada seluas 8 Ha dengan anggaran Rp 125,622,000,- dilaksanakan 4 Provinsi capaian fisik 7 Ha, realisasi keuangan Rp 101,545,500,- atau tercapai 80,83%.

3. Pemeliharaan Kebun Induk Tanaman Pala seluas 6 Ha dengan anggaran Rp 44,720,000,- dilaksanakan 2 Provinsi capaian fisik 6 Ha, realisasi keuangan Rp 41,720,000,- atau tercapai 93,29%.

4. Pemeilharaan Kebun Induk Tanaman Cengkeh seluas 8 Ha dengan anggaran Rp 88,830,000,- dilaksanakan di 3 Provinsi, capaian fisiki 8 Ha realisasi anggaran Rp 82,765,000,- atau tercapai 93,17

5. Pemeliharaan Kebun Induk Gambir seluas 2 Ha dengan anggaran Rp 26,480,000,- dilaksanakan di Provinsi Sumatera Barat, capaian fisik 2 Ha, realisasi anggaran Rp 22,036,500,- atau tercapai 83,22 %.

6. Penilian Blok Penghasil Tinggi (BPT) Tanaman Pala sebanyak 1 paket dengan anggaran Rp 48,500,000,- dilaksanakan di Prov Papua Barat capaian fisik 1 paket, realisasi anggaran Rp 48.000.000,- atau tercapai 98,97%.

7. Penilaian Blok Penghasil Tinggi (BPT) Tanaman Cengkeh sebanyak 4 paket dengan anggaran Rp 122,720,000,- dilaksanakan di 4 Provinsi, 4 Kabupaten capaian fisik 4 paket, realisasi anggaran Rp 116,160,000,- atau tercapai 94,65 %.

E. Fasilitasi Teknis Penyediaan Benih Tanaman Perkebunan Fasilitasi teknis penyediaan benih tanaman perkebunan berupa koordinasi,pembinaan dan monev kegiatan perbenihan Pusat realisasi fisik 99.98 % dan serapan anggaran mencapai Rp. 2,399,287,805.- (94.08 %) dari pagu anggaran yang dialokasikan Rp. 2,550,328,000,- terdiri dari : 1. Penyusunan Pedoman, Norma Standar, Prosedur dan Kriteria

Benih Tanaman Tahunan dan Penyegar serapan keuangan

17 Laporan Kinerja Direktorat Perbenihan Perkebunan

Page 27: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN PERBENIHAN 2016 BUN.pdf · Meningkatkan produksi dan peroduktivitas benih melalui penyediaan benih unggul,

mencapai Rp 63,665,520,- (99.86 %) dari pagu Rp 63,754,000,- terdapat efisiensi dan optimalisasi dalam pembuatan buku terutama pada harga satuan yang nilainya lebih rendah daripada yang dianggarkan

2. Penyusunan Pedoman, Norma Standar, Prosedur dan Kriteria Benih Tanaman Semusim dan Rempah serapan keuangan mencapai Rp. 126.684.360 (99.81 %) dari pagu Rp. 126.930.000 terdapat efisiensi dan optimalisasi dalam pembuatan buku terutama pada harga satuan yang nilainya lebih rendah daripada yang dianggarkan

3. Penyusunan Pedoman, Norma Standar, Prosedur dan Kriteria Penilaian Varietas dan Mutu Benih Tanaman Perkebunan serapan keuangan mencapai Rp. 163,820,105,- (99.59 %) dari pagu Rp. 164,498,000,- terdapat efisiensi dan optimalisasi dalam pembuatan buku terutama pada harga satuan yang nilainya lebih rendah daripada yang dianggarkan

4. Penyusunan Pedoman, Norma Standar, Prosedur dan Kriteria Kelembagaan Perbenihan serapan keuangan mencapai Rp. 142,445,830,- dari pagu Rp. 151,328,000,- (94,13 %) terdapat efisiensi dan optimalisasi dalam pembuatan buku terutama pada harga satuan yang nilainya lebih rendah daripada yang dianggarkan

5. Fasilitasi penilaian,pelepasan dan penarikan varietas tanaman perkebunan serapan keuangan Rp. 452,860,965 (99,46 %) dari pagu Rp. 455,341,000.-

6. Fasilitasi pembinaan, pengawasan dan sertifikasi benih tanaman perkebunan serapan keuangan Rp. 241,852,005,- (99,12 %) dari pagu Rp. 244,002,000,-

7. Pembinaan , pengawalan dan monev penyediaan benih tanaman tahunan dan penyegar serapan keuangan Rp. 339,447,490 ,- (88,83%) dari pagu Rp. 382,139,000,-

8. Pembinaan, pengawalan dan monev penyediaan benih tanaman semusim dan remaph serapan anggaran Rp. 272,864,395,- (97.81%) dari pagu Rp. 278,988,000,-

9. Pembinaan, kelembagaan perbenihan tanaman perkebunan serapan keuangan Rp. 359,650,635,- (99.86 %) dari pagu Rp. 360,148,000,-

10. Pertemuan koordinasi perbenihan tanaman perkebunan tidak dilaksanakan.

11. Pembinaan, pengawalan, pendampingan, koordinasi dengan instansi terkait serapan anggaran Rp. 235,996,500,- (89.02 %) dari pagu Rp. 323,200,000,-

12. Layanan Perkantoran Pusat

18 Laporan Kinerja Direktorat Perbenihan Perkebunan

Page 28: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN PERBENIHAN 2016 BUN.pdf · Meningkatkan produksi dan peroduktivitas benih melalui penyediaan benih unggul,

Layanan perkantoran pusat berupa Administrasi Kegiatan, Penyusunan rencana kerja/teknis dan monitoring evaluasi dan Operasional PPK Direktorat Perbenihan anggaran yang terserap mencapai Rp. 626,674,345,- (89.02 %) dari pagu sebesar Rp. 703,934,000,- dengan rincian sebagai berikut : a. Administrasi Kegiatan serapan anggaan Rp. 210,882,755,-

(85.76 %) dari pagu Rp. 245,890,000,- b. Penyusunan rencana kerja/teknis dan monitoring evaluasi

serapan anggaran Rp. 401,532,530,- (93.81 %) dari pagu Rp. 428,044,000,

c. Operasional PPK Direktorat Perbenihan serapan anggaran Rp. 14,259,060,- (47,53 %) dari pagu Rp. 30,000,000,-

3.3.2. Akuntabilitas Terhadap Capaian Fisik Kegiatan dukungan perbenihan tanaman perkebunan tahun 2016 sebagai berikut:

A. Pengembangan Kebun Sumber Benih Tanaman Tahunan

Pengembangan kebun sumber benih tanaman tahunan target tahun 2016 seluas 307 Ha dengan anggaran Rp 8,359,163,300 capaian fisik mencapai 294 Ha, realisasi anggaran Rp 6,894,788,932 atau tercapai (82.48 %) dengan rincian kegiatan :

1. Pembangunan Kebun Entres Karet seluas 15 Ha, dengan dilaksanakan di 6 Provinsi yaitu Provinsi Sumbar (Kab. Sijunjung dan Solok), Jambi (Kab. Tebo dan Sarolangun tidak dilaksanakan), Lampung (TP Provinsi), Kalbar (Kab. Sintang), kalteng (Barito Selatan, Kotim, Kobar) , Kalsel (TP Provinsi) capaian fisik 12 Ha tercapai 80 %

2. Pemeliharaan kebun entres karet seluas 9 Ha dilaksanakan di 6 Provinsi yaitu Provinsi Riau (Kab. Kampar), Jambi (Sarolangun, Muaro Jambi dan Batanghari), Kalbar (Sanggau), Bengkulu (Bengkulu Utara), Kalteng (Gunung Mas), Banten (Lebak), capaian fiisik 9 Ha tercapai 100%.

3. Pemurnian KE Karet sebanyak 13 kegiatan dilaksanakan di 9 Provinsi yaitu Provinsi Riau (Kab. Kampar tidak dilaksanakan), Jambi (Batanghari, Bungo, Sarolangun, Merangin, Muaro Jambi dan Tebo), Sumsel (Lubk Linggau), Bengkulu (Bengkulu Utara), Banten (TP Provinsi), Kalbar (sanggau), Kalteng (Barito Selatan dan Gunung Mas), Papua (Boven Digoel), Sulteng (Morowali), dengan capaian fisik 12 kegiatan, atau tercapai 92.30%.

4. Pembangunan Kebun Induk Kelapa Dalam (P-0) seluas 88 Ha, dilaksanakan di 10 Provinsi yaitu Provinsi Riau (Indragiri Hilir dan Kep. Meranti), Jateng (Banyumas), Kalsel (TP Provinsi), Sulut

19 Laporan Kinerja Direktorat Perbenihan Perkebunan

Page 29: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN PERBENIHAN 2016 BUN.pdf · Meningkatkan produksi dan peroduktivitas benih melalui penyediaan benih unggul,

(Bolmong tidak dilaksanakan), Sulteng (Banggai, Banggai Kepulauan dan Tojo Una-Una), Sulbar (majene), Sultra (Konsel tidak dilaksanakan dan Muna dilaksanakan), NTT (Sikka), Maluku Utara (TP Provinsi) dan Papua (Sarmi), capaian fisik 83 Ha, atau tercapai 94.32%.

5. Pemeliharaan Kebun Induk Kelapa Dalam tahun 1 (P-1) seluas 67 Ha, dilaksanakan di 8 Provinsi yaitu Provinsi Sumbar (TP Provinsi), Riau (Indragiri Hilir), Jabar (Kerawang), Jateng (Banyumas), NTB (Sumbawa Barat), Sulut (Minahasa Utara dilaksanakan dan Bolmong tidak dilaksanakan), Sulteng (Buol tidak dilaksanakan) dan Maluku (Malteng Barat), capaian fisik 67 Ha, atau tercapai 100 %.

6. Pemeliharaan Kebun Induk Kelapa Dalam tahun 2 (P-2) seluas 37 Ha dilaksanakan di 7 Provinsi yaitu Provinsi Jateng (Wonogiri), NTT (Flores Timur), Sulteng (Donggala), Sultra (Buton), Maluku (Seram Bagian Barat), Maluku Utara (Halsel dan Halteng), dan Papua (Merauke dan Biak Numfor), capaian fisik 37 Ha, atau tercapai 100%.

7. Pemeliharaan Kebun Induk Kelapa Dalam Tahun 3 (P-3) seluas 35 Ha dilaksanakan di 7 Provinsi, yaitu Provinsi Jateng (Cilacap), NTB (Lombok Tengah), NTT (Flores Timur), Sultra (Buton Utara), Sulbar (Polman), Maluku Utara (Halbar) dan Papua (Nabire), dengan capaian fisik 35 Ha, atau tercapai 100 %.

8. Penilaian dan Penetapan BPT Kelapa dilaksanakan di 2 Provinsi yaitu Provinsi Yogyakarta dan Sultra dengan capaian fisik 100%.

9. Pembanguan Kebun Induk Jambu Mete (P-0) seluas 21 Ha dilaksanakan di 4 Provinsi yaitu Provinsi NTB (Bima) tidak dilaksanakan, NTT (Alor), Sulsel (Maros) dan Sultra (Buton dan Muna Barat) dengan capaian fisik 21 Ha, atau tercapai 100%.

10. Pemeliharaan Kebun Induk Jambu Mete tahun 2 (P-2) seluas 5 Ha dilaksanakan di Provinsi Sulawesi Tenggara Kab. Muna dengan capaian fisik 5 Ha, tercapai 100%.

11. Pemeliharaan KI Jambu Mete tahun 3 (P-3) seluas 5 Ha dilaksanakan di Provinsi Nusa Tenggara Timur , Kabupaten Sumba Tengah dengan capaian fisik 5 atau tercapai 100%.

12. Pemeliharaan KI Jambu Mete tahun 4 (P-4) seluas 5 Ha dilaksanakan di Kab. Muna Provinsi Sulawesi Tenggara capaian fisik 5 Ha, atau tercapai 100%.

13. Pemeliharaan KI Kemiri Sunan tahun 2 (P-2) seluas 5 Ha dengan anggaran Rp 40,217,000,- dilaksanakan di Provinsi Jawa Barat Kab. Karawangan capaian fisik 5 Ha, atau tercapai 100%.

14. Pembangunan Kebun Induk Sagu (P-0) seluas 10 Ha dilaksanakan di Provinsi Riau, Kabupaten Kep. Meranti capaian fisik 10 Ha, atau

20 Laporan Kinerja Direktorat Perbenihan Perkebunan

Page 30: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN PERBENIHAN 2016 BUN.pdf · Meningkatkan produksi dan peroduktivitas benih melalui penyediaan benih unggul,

tercapai 100 %. 15. Pemeliharaan Kebun Induk Aren (P-1) seluas 5 Ha dengan

dilaksanakan di Provinsi Kalimantan Timur, Kabupaten Kutai Timur, capaian fisik 5 Ha, atau tercapai 100%.

B. Pengembangan Kebun Sumber Benih Tanaman Penyegar

Pengembangan kebun sumber benih tanaman penyegar seluas 64 Ha capaian fisik 59 ha, tercapai 92.19 % melalui kegiatan:

1. Pembangunan Kebun Induk Kakao seluas 5 Ha dilaksanakan di 3 Provinsi yaitu Provinsi DIY (Gunung Kidul), Sulut (Bolaang Manganondow Utara dan Sumsel (Musi Rawas) tidak dilaksanakan, capaian fisik 4 Ha, Kabupaten Musi Rawas Provinsi Sumatera Selatan tidak melaksanakan kegiatan sehingga realisasi fisik tercapai 80%.

2. Pemeliharaan Kebun Induk Kakao seluas 8 Ha dengan dilaksanakan 6 Provinsi yaitu di Provinsi DIY, Sultra, sulbar, Malut, Sulsel dan Silteng, capaian fisik 8 Ha atau tercapai 100%.

3. Pembangunan Kebun Entres Kakao seluas 4 Ha dengan dilaksanakan di 3 Provinsi yaitu di Provinsi Kalsel, Papua (Keerom) dan Bali (Gianyar), capaian fisik 4 Ha, atau tercapai 100%.

4. Pemeliharaan Kebun Entres Kakao seluas 27 Ha dengan anggaran 299,270,000,- dilaksanakan di 7 Provinsi yaitu di Provinsi Sultra, Sulbar, Sulteng, Malut, Sulsel, Aceh, Sumut, capaian fisik 27 Ha, realisasi keuangan Rp 298,190,000,- atau tercapai 99,64%.

5. Pembangunan Kebun Induk Kopi seluas 13 Ha dilaksanakan di 5 Provinsi yaitu di Provinsi Bengkulu, NTT (Ngada), Jambi (Merangin), Riau (Meranti), Sumut (Tapanuli Utara) , capaian fisik 13 Ha, tercapai 100%.

6. Pemeliharaan Kebun Induk Kopi seluas 8 Ha dilaksanakan 4 Provinsi Yaitu di Provinsi Bengkulu (Rejang Lebong), Sulsel (Enrekang), Jambi (Tanjung Jabung Barat) dan Sumut (Samosir), Kabupaten Samosir Prov. Sumatera Utara belum melaporkan, capaian fisik 6 Ha, atau tercapai 75%.

C. Pengembangan Kebun Sumber Benih Tanaman Semusim melalui kegiatan :

1. Pembangunan KBD Tebu seluas 370 Ha dilaksanakan di 4 Provinsi yaitu di Provinsi NTB (Dompu), Sulsel (Takalar), Malut (Halmahera Timur) dan Papua (Merauke) capaian fisik 310 ha, atau tercapai 84.24%.

2. Pembangunan Kebun Benih Sebar Nilam seluas 22 Ha dilaksanakan 5 Provinsi Yaitu di Provinsi Aceh (Pidie, Aceh Utara),

21 Laporan Kinerja Direktorat Perbenihan Perkebunan

Page 31: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN PERBENIHAN 2016 BUN.pdf · Meningkatkan produksi dan peroduktivitas benih melalui penyediaan benih unggul,

Sumbar (Tanah Datar, Sawahlunto, Sijunjung), Jabar (Kuningan, Garut), Sultra (Kolaka, Konawe) dan Gorontalo (Pohuwato, Gorontalo Utara), capaian fisik 20 ha, atau tercapai 90.91%.

D. Pengembangan Kebun Sumber Benih Tanaman Rempah melalui kegiatan :

1. Pembangunan kebun induk Tanaman Lada seluas 4 Ha dilaksanakan 2 Provinsi yaitu di Provinsi Kalbar (Kabupaten Sanggau) dan Kalteng, capaian fisik 4 Ha, tercapai 100%.

2. Pemeliharaan Kebun Induk Tanaman Lada seluas 8 Ha dilaksanakan 4 Provinsi yaitu di Provinsi kalteng (Sukamara), Kaltim, Aceh (Aceh Utara), Babel capaian fisik 7 Ha, atau tercapai 87.50%.

3. Pemeliharaan Kebun Induk Tanaman Pala seluas 6 Ha dilaksanakan 2 Provinsi yaitu di Provinsi Maluku dan sulut (Kepulauan Sitaro) capaian fisik 6 Ha, atau tercapai 100%.

4. Pemeilharaan Kebun Induk Tanaman Cengkeh seluas 8 Ha dilaksanakan di 3 Provinsi yaitu di Provinsi Maluku (Buru), Jateng (Banjarnegara) dan Gorontalo (Gorontalo), capaian fisiki 8 Ha atau tercapai 100%.

5. Pemeliharaan Kebun Induk Gambir seluas 2 Ha dilaksanakan di Provinsi Sumatera Barat (Lima Puluh Kota), capaian fisik 2 Ha, atau tercapai 100%.

6. Penilian Blok Penghasil Tinggi (BPT) Tanaman Pala sebanyak 1 paket dilaksanakan di Prov Papua Barat (Fak-Fak) capaian fisik 1 paket, atau tercapai 100%.

7. Penilaian Blok Penghasil Tinggi (BPT) Tanaman Cengkeh sebanyak 4 paket dilaksanakan di 4 Provinsi yaitu di Provinsi Sumut (Karo), Sulsel, Jabar (Cianjur), KalselHulu Sungai Selatan), capaian fisik 4 paket, atau tercapai 100 %.

3.4. Permasalahan, Upaya Penyelesaian dan Rencana Aksi

3.4.1. Permasalahan, Hambatan dan Kendala Permasalahan, hambatan dan kendala yang dihadapi Direktorat Perbenihan Perkebunan pada rrogram dukungan Perbenihan Tanaman Perkebunan melalui kegiatan Pengembangan Kebun Sumber Benih Unggul Tanaman Perkebunan pelaksanaan program sebagai berikut :

1. Adanya pemotongan anggaran serta perubahan tidak diikuti dengan data pendukung dan kesiapan SDM yang memadai.

2. Peran Tim Teknis Provinsi/Kabupaten dalam pelaksanaan kegiatan masih kurang optimal.

22 Laporan Kinerja Direktorat Perbenihan Perkebunan

Page 32: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN PERBENIHAN 2016 BUN.pdf · Meningkatkan produksi dan peroduktivitas benih melalui penyediaan benih unggul,

3.4.2. Upaya Penyelesaian

1. Untuk Tahun 2017 agar mempercepat sosialisasi pedoman teknis dan ditindaklanjuti dengan petunjuk teknis serta petunjuk pelaksanaan kegiatan serta disosialisasikan secara tepat.

2. Meminimalisir revisi anggaran dengan mematangkan sistem perencanaan dan penetapan CP/CL serta dukungan administrasi lainnya dengan penetapan dan pelaksanaan lebih awal.

3.4.3. Upaya Tindak Lanjut Dalam pelaksanaan kegiatan Dukungan Perbenihan Tanaman Perkebunan terdapat permasalahan dan upaya yang perlu dilakukan sebagai berikut: 1. Penetapan PPK, Bendahara/PUM, Tim Pelaksana kegiatan

Provinsi/Kabupaten dan CP/CL seringkali terlambat sehingga pelaksanaan kegiatan menjadi tidak tepat waktu sesuai target, oleh karena itu diperlukan adanya percepatan penetapan agar kegiatan berjalan sesuai waktu yang ditetapkan.

2. Pedoman Teknis yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Perkebunan sebagai acuan teknis dalam pelaksanaan kegiatan perlu dijabarkan ke dalam Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) dan Petunjuk Teknis (Juknis), namun seringkali terlambat disusun atau bahkan seringkali tidak dibuat oleh penanggung jawab kegiatan. Penyusunan juklak/juknis oleh Dinas seharusnya dilakukan sebelum kegiatan dimulai sehingga dapat menjabarkan/mengakomodir hal-hal yang spesifik lokasi namun tidak bertentangan dengan Pedoman Teknis Pusat.

3. Terlambatnya penelaahan dan sinkronisasi antara kegiatan dalam DIPA/POK dengan Pedoman Teknis sehingga menghambat pelaksanaan kegiatan. Untuk itu KPA segera menunjuk penanggung jawab kegiatan untuk kelaksanakan sinkronisasi.

4. Proses pengadaan barang/jasa khususnya untuk kegiatan pengendalian OPT pada tanaman perkebunan sering tidak tepat waktu sehingga berakibat penyediaan sarana pengendalian OPT tidak tepat sasaran. Untuk itu perlu pengawalan setiap tahapan proses pengadaan barang dan jasa di ULP.

5. Jadual pelaksanaan dan tahapan penarikan uang kegiatan belum sepenuhnya sesuai dengan ROPAK yang telah disusun. Penarikan anggaran harus mengacu pada ROPAK dan dilaksanakan secara konsisten.

6. Kegiatan yang telah selesai dilaksanakan tidak segera dilaporkan kepada pusat tetapi menunggu sampai akhir tahun anggaran. Bahkan ada beberapa kegiatan di daerah yang sudah selesai dilaksanakan tetapi laporannya tidak dikirimkan ke pusat. Sebaiknya penyelesaian

23 Laporan Kinerja Direktorat Perbenihan Perkebunan

Page 33: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN PERBENIHAN 2016 BUN.pdf · Meningkatkan produksi dan peroduktivitas benih melalui penyediaan benih unggul,

dan penyampaian laporan dilakukan paling lambat dua minggu setelah kegiatan dilaksanakan, tanpa harus menunggu akhir tahun.

3.4.4. Rencana Aksi Tahun 2017 1. Mendorong percepatan pelaksanaan kegiatan tahun 2017 dengan cara:

- Mempercepat proses pelelangan di ULP daerah maupun pelaksanaan melalui pemilihan langsung dan penunjukan langsung

- Kontrak kegiatan diharapkan sudah ditandatangani pada bulan Januari – Februari 2017

- Menyiapkan Payung hukum (Pedoman Umum pelaksanaan kegiatan TA.2017 lebih awal )

2. Koordinasi antara Pusat dan Daerah lebih ditingkatkan

BAB IV.

24 Laporan Kinerja Direktorat Perbenihan Perkebunan

Page 34: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN PERBENIHAN 2016 BUN.pdf · Meningkatkan produksi dan peroduktivitas benih melalui penyediaan benih unggul,

PENUTUP

4.1 Kesimpulan Laporan Kinerja Direktorat Perbenihan Perkebunan tahun 2016 merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban penyelenggaraan tugas dan fungsi yang diemban selama periode tahun 2016. Kesemuanya merupakan penjabaran dari penyelenggaraan program kerja Kementerian Pertanian yang dituangkan dalam Rencana Strategis (Renstra) Pembangunan Perkebunan dan Renstra Direktorat Perbenihan Perkebunan Tahun 2015-2019.

Berdasarkan hasil penilaian kinerja yang berpedoman pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010, tentang pedoman penyusunan penetapan kinerja dan pelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, maka keluaran capaian kinerja keuangan mencapai 88,83% dari pagu dan realisasi fisik mencapai 91,66% dengan kategori berhasil.

4.2 Saran dan Rekomendasi 1. Perlu adanya percepatan penetapan PPK, Bendahara/PUM, Tim

Pelaksana kegiatan Provinsi/Kabupaten dan CP/CL agar kegiatan berjalan sesuai waktunya.

2. Penyusunan juklak/juknis oleh Dinas seharusnya dilakukan sebelum kegiatan dimulai sehingga dapat menjabarkan/mengakomodir hal-hal yang spesifik lokasi namun tidak bertentangan dengan Pedoman Teknis Pusat.

3. Satker agar melaksanakan penelaahan sejak awal setelah diterimanya Pedoman Teknis dan pengusulan revisi segera dilakukan pada awal tahun.

4. Perlu ada sinkronisasi perencanaan dan pengawalan sejak pengusulan sampai penetapan DIPA.

5. Perlu pengawalan setiap tahapan proses pengadaan barang dan jasa di ULP.

6. Penarikan anggaran harus mengacu pada ROPAK dan dilaksanakan secara konsisten.

25 Laporan Kinerja Direktorat Perbenihan Perkebunan

Page 35: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN PERBENIHAN 2016 BUN.pdf · Meningkatkan produksi dan peroduktivitas benih melalui penyediaan benih unggul,

Lampiran 1

26 Laporan Kinerja Direktorat Perbenihan Perkebunan

Page 36: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN PERBENIHAN 2016 BUN.pdf · Meningkatkan produksi dan peroduktivitas benih melalui penyediaan benih unggul,

27 Laporan Kinerja Direktorat Perbenihan Perkebunan

Page 37: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN PERBENIHAN 2016 BUN.pdf · Meningkatkan produksi dan peroduktivitas benih melalui penyediaan benih unggul,

JUMLAH BIAYA (Rp) (Rp)

1 5 6 11 (7+8) 12 13

018.05.08 4.205.802.000 951.540.000 3.254.262.000 3.025.962.150 71,95 92,98

5890 4.205.802.000 951.540.000 3.254.262.000 3.025.962.150 71,95 92,98

5890.002 3.444.368.000 894.040.000 2.550.328.000 2.399.287.805 69,66 94,08

059 Koordinasi Pelaksanaan Dukungan Perbenihan Tanaman Perkebunan 9.686.704.000 894.040.000 8.792.664.000 2.399.287.805 69,66 94,08

A Penyusunan Pedoman, Norma Standart, Prosedur dan Kriteria Benih 171.654.000 107.900.000 63.754.000 63.665.520 37,09 99,86 Tanaman Tahunan dan Penyegar

B Penyusunan Pedoman, Norma Standart, Prosedur dan Kriteria Benih 213.530.000 86.600.000 126.930.000 126.684.360 59,33 99,81 Tanaman Semusim dan Rempah

C Penyusunan Pedoman, Norma Standart, Prosedur dan Kriteria Penilaian 214.715.000 50.217.000 164.498.000 163.820.105 76,30 99,59 Varietas dan Mutu Benih Tanaman Perkebunan

D Penyusunan Pedoman, Norma Standart, Prosedur dan Kriteria Kelembagaan 198.578.000 47.250.000 151.328.000 142.445.830 71,73 94,13 Perbenihan

E Fasilitasi Penilaian, Pelepasan dan Penarikan Varietas Tanaman Perkebunan 495.184.000 39.843.000 455.341.000 452.860.965 91,45 99,46 F Fasilitasi Pembinaan, Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Perkebunan 265.502.000 21.500.000 244.002.000 241.852.005 91,09 99,12 G Pembinaan, Pengawalan dan Monev Penyediaan Benih Tanaman Tahunan dan 424.539.000 42.400.000 382.139.000 339.447.490 79,96 88,83

PenyegarH Pembinaan, Pengawalan dan Monev Penyediaan Benih Tanaman Semusim 318.988.000 40.000.000 278.988.000 272.864.395 85,54 97,81

dan RempahI Pembinaan, Kelembagaan Perbenihan Tanaman Perkebunan 441.428.000 81.280.000 360.148.000 359.650.635 81,47 99,86

J Pertemuan Koordinasi Perbenihan Tanaman Perkebunan 377.050.000 377.050.000 - - - - K Pembinaan, Pengawalan, Pendampingan, Koordinasi dengan Instansi Terkait 323.200.000 - 323.200.000 235.996.500 73,02 73,02

5890.994 Layanan Perkantoran 761.434.000 57.500.000 703.934.000 626.674.345 82,30 89,02 111 Operasional Perbenihan 761.434.000 57.500.000 703.934.000 626.674.345 82,30 89,02

A Administrasi Kegiatan 245.890.000 - 210.882.755 85,76 85,76 B Penyusunan Rencana Kerja/ Teknis dan Monitoring Evaluasi 485.544.000 57.500.000 428.044.000 401.532.530 82,70 93,81 C Operasional PPK Direktorat Perbenihan 30.000.000 - 14.259.060 47,53 47,53

Fasilitasi Teknis Penyediaan Benih Tanaman Perkebunan

2

Program Peningkatan Produksi Komoditas Perkebunan Berkelanjutan

Dukungan Perbenihan Tanaman Perkebunan

sd/ bulan iniKOMPONEN/ SUB KOMPONEN/ AKUN/ DETIL % dari

pagu awal

% dari pagu blokir

KODEHITUNGAN TAHUN

Blokir pagu setelah blokir

REALISASIPROGRAM/ KEGIATAN/ OUTPUT/ SUB OUTPUT/

Page 38: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN PERBENIHAN 2016 BUN.pdf · Meningkatkan produksi dan peroduktivitas benih melalui penyediaan benih unggul,

2

D:\LAKIN Perbenihan 15 Februari 2016\Realisasi Anggaran BenihRealisasi Anggaran Benih

Pejabat Pembuat Komitmen Jakarta, Desem Direktorat Perbenihan Perkebunan Kepala Sub Bagian T

Ir. Arifah Sri Hananingsih, MM Kiswad, S.Sos, MM.NIP 196212101989032001 NIP. 1969010919920

Page 39: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN PERBENIHAN 2016 BUN.pdf · Meningkatkan produksi dan peroduktivitas benih melalui penyediaan benih unggul,

ANGGARAN ANGGARAN Keuangan (%) (%)

1 2 7 9

5890 Dukungan Perbenihan Tanaman Perkebunan5890.001 Pengembangan Sumber Benih Unggul Tanaman Perkebunan 814 HA ############# 791 HA 23.912.074.300 21.154.141.866 88,47 473 HA 59,80

5 Pkt 5 Pkt 5 Pkt 13 Keg 13 Keg 12 Keg

I PENGEMBANGAN KEBUN SUMBER BENIH TANAMAN TAHUNAN 330 HA 8.632.281.000 307 HA 8.359.163.300 6.894.788.932 82,48 294 HA 95,77 15 HA 3.392.217.000 15 HA 3.392.217.000 2.817.934.824 83,07 12 HA 80,00

1 Pembangunan Kebun Entres Karet 1 SUMBAR 1 Sinjunjung 1 Ha 220.525.000 1 Ha 220.525.000 212.385.000 96,31 1 Ha 100,00 2 Solok 1 Ha 220.525.000 1 Ha 220.525.000 213.558.000 96,84 1 Ha 100,00

2 JAMBI 3 Tebo 1 Ha 215.426.000 1 Ha 215.426.000 45.980.253 21,34 - Ha - 4 Sarolangun 2 Ha 431.316.000 2 Ha 431.316.000 93.353.847 21,64 - Ha -

3 LAMPUNG 5 Provinsi 4 Ha 846.240.000 4 Ha 846.240.000 838.637.874 99,10 4 Ha 100,00 4 KALBAR 6 Sintang 1 Ha 251.310.000 1 Ha 251.310.000 245.455.000 97,67 1 Ha 100,00 5 KALTENG 7 Provinsi 1 Ha 239.518.000 1 Ha 239.518.000 237.550.950 99,18 1 Ha 100,00

8 Barito Selatan 1 Ha 246.518.000 1 Ha 246.518.000 237.550.950 96,36 1 Ha 100,00 9 Kotim 1 Ha 246.318.000 1 Ha 246.318.000 237.550.950 96,44 1 Ha 100,00

10 Kobar 1 Ha 254.635.000 1 Ha 254.635.000 247.052.000 97,02 1 Ha 100,00 6 KALSEL 11 Prov 1 Ha 219.886.000 1 Ha 219.886.000 208.860.000 94,99 1 Ha 100,00

9 HA 212.550.000 9 HA 205.950.000 190.120.846 92,31 9 HA 100,00 2 Pemeliharaan Kebun Entres Karet *) 1 RIAU 1 Kampar 1 Ha 17.045.000 1 Ha 17.045.000 16.845.574 98,83 1 Ha 100,00

2 JAMBI 2 Sarolangun 1 Ha 29.864.000 1 Ha 29.264.000 21.137.387 72,23 1 Ha 100,00 3 Muaro Jambi 1 Ha 29.864.000 1 Ha 26.864.000 25.002.325 93,07 1 Ha 100,00 4 Batanghari 1 Ha 29.864.000 1 Ha 26.864.000 21.222.560 79,00 1 Ha 100,00

3 KALBAR 5 Sanggau 1 Ha 18.886.000 1 Ha 18.886.000 18.886.000 100,00 1 Ha 100,00 4 BENGKULU 6 Provinsi 1 Ha 17.200.000 1 Ha 17.200.000 17.200.000 100,00 1 Ha 100,00

7 Bengkulu Utara 1 Ha 27.717.000 1 Ha 27.717.000 27.717.000 100,00 1 Ha 100,00 5 KALTENG 8 Guma 1 Ha 24.300.000 1 Ha 24.300.000 24.300.000 100,00 1 Ha 100,00 6 BANTEN 9 Lebak 1 Ha 17.810.000 1 Ha 17.810.000 17.810.000 100,00 1 Ha 100,00

3 Pemurnian KE Karet *) 13 Keg 827.756.000 13 Keg 805.909.300 718.628.440 89,17 12 Keg 92,31 1 RIAU 1 Kampar 1 Keg 58.876.000 1 Keg 58.876.000 700.000 1,19 - Keg - 2 JAMBI 2 Batanghari & Bungo 1 Keg 54.150.000 1 Keg 54.150.000 54.150.000 100,00 1 Keg 100,00

4 Sarolangun & Merangin 1 Keg 108.200.000 1 Keg 108.200.000 108.200.000 100,00 1 Keg 100,00 6 Muaro Jambi & Tebo 1 Keg 27.900.000 1 Keg 27.900.000 27.900.000 100,00 1 Keg 100,00

3 SUMSEL 8 Lubuk Linggau 1 Keg 54.980.000 1 Keg 51.072.300 51.072.300 100,00 1 Keg 100,00 4 BENGKULU 6 Bengkulu Utara 1 Keg 58.750.000 1 Keg 58.750.000 58.750.000 100,00 1 Keg 100,00

Ket VOLUME VOLUME Fisik (Ha)/

Paket3 4 5 6 8

REKAPITULASI REALISASI FISIK DAN KEUANGAN DAERAHDIREKTORAT PERBENIHAN PERKEBUNAN TAHUN ANGGARAN 2016

NO KODE KEGIATAN UTAMA PROVINSI KABUPATEN PAGU Sesuai POK 2016 PAGU Sesuai POK 2016

(rev BLOKIR) REALISASI

Page 40: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN PERBENIHAN 2016 BUN.pdf · Meningkatkan produksi dan peroduktivitas benih melalui penyediaan benih unggul,

ANGGARAN ANGGARAN Keuangan (%) (%) Ket

VOLUME VOLUME Fisik (Ha)/ Paket

NO KODE KEGIATAN UTAMA PROVINSI KABUPATEN PAGU Sesuai POK 2016 PAGU Sesuai POK 2016

(rev BLOKIR) REALISASI

7 Provinsi 1 Keg 58.750.000 1 Keg 58.750.000 58.750.000 100,00 1 Keg 100,00 5 BANTEN 8 Provinsi 1 Keg 40.337.000 1 Keg 40.337.000 34.118.000 84,58 1 Keg 100,00 6 KALBAR 9 Sanggau 1 Keg 67.250.000 1 Keg 67.250.000 67.250.000 100,00 1 Keg 100,00 7 KALTENG 10 Barito Selatan 1 Keg 65.294.000 1 Keg 65.294.000 56.864.140 87,09 1 Keg 100,00

11 Gunung Mas 1 Keg 65.294.000 1 Keg 65.294.000 51.338.000 78,63 1 Keg 100,00 8 PAPUA 12 Boven Digoel 1 Keg 95.250.000 1 Keg 95.250.000 94.750.000 99,48 1 Keg 100,00 9 SULTENG 13 Morowali 1 Keg 72.725.000 1 Keg 54.786.000 54.786.000 100,00 1 Keg 100,00

93 HA 1.934.745.000 88 HA 1.795.593.000 1.336.014.284 74,41 88 HA 100,00 3 Pembangunan Kebun Induk K.Dalam (P-0) 1 RIAU 1 Inhil 10 Ha 196.434.000 10 Ha 196.434.000 195.039.319 99,29 10 Ha 100,00

2 Kep. Meranti 5 Ha 118.125.000 5 Ha 118.125.000 43.964.500 37,22 5 Ha 100,00 2 JATENG 3 Banyumas 5 Ha 84.112.000 5 Ha 84.112.000 73.707.346 87,63 5 Ha 100,00 3 KALSEL 4 Provinsi 8 Ha 155.568.000 8 Ha 155.568.000 154.394.000 99,25 8 Ha 100,00 4 SULUT 5 Bolaang Mongondow 5 Ha 98.407.000 - Ha - - #DIV/0! - Ha #DIV/0!5 SULTENG 6 Banggai 15 Ha 248.858.000 15 Ha 248.858.000 218.738.000 87,90 15 Ha 100,00

7 Banggai Kepulauan*) 5 Ha 88.061.000 5 Ha 88.061.000 75.861.000 86,15 5 Ha 100,00 8 Tojo Una una 5 Ha 114.461.000 5 Ha 87.761.000 87.761.000 100,00 5 Ha 100,00

6 SULBAR 9 Majene 5 Ha 98.394.000 5 Ha 98.394.000 98.379.000 99,98 5 Ha 100,00 7 SULTRA 10 Konawe selatan 5 Ha 95.396.000 5 Ha 95.396.000 - 0,00 5 Ha 100,00

11 Muna 5 Ha 91.153.000 5 Ha 91.153.000 78.328.000 85,93 5 Ha 100,00 8 NTT 12 Sikka 10 Ha 193.117.000 10 Ha 193.117.000 125.297.100 64,88 10 Ha 100,00 9 MALUT 13 Provinsi 5 Ha 158.834.000 5 Ha 158.834.000 4.765.020 3,00 5 Ha 100,00

10 PAPUA 14 Sarmi 5 Ha 193.825.000 5 Ha 179.780.000 179.780.000 100,00 5 Ha 100,00

67 HA 432.976.000 67 HA 432.976.000 332.251.000 76,74 57 HA 85,07 4 Pemeliharaan Kebun Induk K.Dalam Thn 1 (P-1) *) 1 SUMBAR 1 Provinsi 5 Ha 21.875.000 5 Ha 21.875.000 13.125.000 60,00 5 Ha 100,00

2 RIAU 2 Inhil 5 Ha 33.145.000 5 Ha 33.145.000 33.145.000 100,00 5 Ha 100,00 3 JABAR 3 Kerawang 5 Ha 38.573.000 5 Ha 38.573.000 38.573.000 100,00 5 Ha 100,00 4 JATENG 4 Banyumas 5 Ha 27.242.000 5 Ha 27.242.000 27.242.000 100,00 5 Ha 100,00 5 NTB 5 Sumbawa Barat 12 Ha 84.930.000 12 Ha 84.930.000 84.930.000 100,00 12 Ha 100,00 6 SULUT 6 Mitra 5 Ha 31.108.000 5 Ha 31.108.000 - 0,00 - Ha -

7 Bolmong 5 Ha 31.107.000 5 Ha 31.107.000 - 0,00 - Ha - 7 SULTENG 8 Buol 20 Ha 111.941.000 20 Ha 111.941.000 102.981.000 92,00 20 Ha 100,00 8 MALUKU 9 Maluku Teng Barat 5 Ha 53.055.000 5 Ha 53.055.000 32.255.000 60,80 5 Ha 100,00

42 Ha 403.199.000 42 Ha 405.999.000 323.010.500 79,56 42 Ha 100,00 5 Pemeliharaan Kebun Induk K.Dalam Thn 2 (P-2) *) 1 JATENG 1 Wonogiri 4 Ha 24.252.000 4 Ha 24.252.000 24.252.000 100,00 4 Ha 100,00

2 NTT 2 Flores Timur 5 Ha 41.493.000 5 Ha 41.493.000 41.493.000 100,00 5 Ha 100,00 3 SULTENG 3 Donggala 5 Ha 44.503.000 5 Ha 44.503.000 33.413.000 75,08 5 Ha 100,00 4 SULTRA 4 Buton 5 Ha 43.928.000 5 Ha 46.728.000 35.127.000 75,17 5 Ha 100,00 5 MALUKU 5 Seram Bagian Barat 5 Ha 58.395.000 5 Ha 58.395.000 24.252.000 41,53 5 Ha 100,00 6 MALUT 6 Halmahera Selatan 5 Ha 45.900.000 5 Ha 45.900.000 24.252.000 52,84 5 Ha 100,00

7 Halmahera Tengah 5 Ha 34.772.000 5 Ha 34.772.000 31.772.000 91,37 5 Ha 100,00 7 PAPUA 8 Merauke 5 Ha 66.298.000 5 Ha 66.298.000 64.897.500 97,89 5 Ha 100,00

9 Biak Numfor 3 Ha 43.658.000 3 Ha 43.658.000 43.552.000 99,76 3 Ha 100,00

Page 41: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN PERBENIHAN 2016 BUN.pdf · Meningkatkan produksi dan peroduktivitas benih melalui penyediaan benih unggul,

ANGGARAN ANGGARAN Keuangan (%) (%) Ket

VOLUME VOLUME Fisik (Ha)/ Paket

NO KODE KEGIATAN UTAMA PROVINSI KABUPATEN PAGU Sesuai POK 2016 PAGU Sesuai POK 2016

(rev BLOKIR) REALISASI

35 Ha 348.321.000 35 Ha 348.321.000 339.010.500 97,33 35 Ha 100,00 6 Pemeliharaan Kebun Induk K.Dalam Thn 3 (P-3) *) 1 JATENG 1 Cilacap*) 5 Ha 34.436.000 5 Ha 34.436.000 34.435.000 100,00 5 Ha 100,00

2 NTB 2 Lombok Tengah 5 Ha 34.145.000 5 Ha 34.145.000 33.107.000 96,96 5 Ha 100,00 3 NTT 3 Flores Timur 5 Ha 41.494.000 5 Ha 41.494.000 41.494.000 100,00 5 Ha 100,00 4 SULTRA 4 Buton Utara 5 Ha 48.419.000 5 Ha 48.419.000 40.539.000 83,73 5 Ha 100,00 5 SULBAR 5 Polman 5 Ha 49.013.000 5 Ha 49.013.000 48.813.000 99,59 5 Ha 100,00 6 MALUT 6 Halmahera Barat 5 Ha 63.231.000 5 Ha 63.231.000 63.231.000 100,00 5 Ha 100,00 7 PAPUA 7 Nabire 5 Ha 77.583.000 5 Ha 77.583.000 77.391.500 99,75 5 Ha 100,00

5 Ha 110.953.000 5 Ha 110.953.000 80.125.000 72,22 5 Ha 100,00 7 Penilaian dan Penetapan BPT Kelapa 1 DIY 71.350.000 71.350.000 71.350.000 100,00

2 SULTRA 5 Ha 39.603.000 5 Ha 39.603.000 8.775.000 22,16 5 Ha 100,00

8 Pembangunan Kebun Induk Jambu Mete (P-0) 21 Ha 526.214.000 16 Ha 405.594.000 352.370.200 86,88 16 Ha 100,00 1 NTB 1 Bima 5 Ha 120.620.000 - Ha - 11.970.000 0,00 - Ha - Pengawalan dan Persiapan2 NTT 2 Alor 5 Ha 124.600.000 5 Ha 124.600.000 102.050.000 81,90 5 Ha 100,00 3 Sulsel 3 Maros 1 Ha 40.884.000 1 Ha 40.884.000 21.864.000 53,48 1 Ha 100,00 4 Sultra 4 Buton 5 Ha 129.930.000 5 Ha 129.930.000 106.306.200 81,82 5 Ha 100,00

5 Muna Barat 5 Ha 110.180.000 5 Ha 110.180.000 110.180.000 100,00 5 Ha 100,00

5 Ha 52.805.000 5 Ha 52.805.000 36.925.000 69,93 5 Ha 100,00 9 Pemeliharaan KI Jambu Mete Thn 2 (P-2) *) 1 SULTRA 1 Muna 5 Ha 52.805.000 5 Ha 52.805.000 36.925.000 69,93 5 Ha 100,00

5 Ha 42.750.000 5 Ha 42.750.000 42.244.000 98,82 5 Ha 100,00 10 Pemeliharaan KI Jambu Mete Thn 3 (P-3) *) 1 NTT 1 Sumba Tengah 5 Ha 42.750.000 5 Ha 42.750.000 42.244.000 98,82 5 Ha 100,00

5 Ha 45.426.000 5 Ha 45.426.000 43.125.000 94,93 5 Ha 100,00 11 Pemeliharaan KI Jambu Mete Thn 4 (P-4) *) 1 SULTRA 1 Muna 5 Ha 45.426.000 5 Ha 45.426.000 43.125.000 94,93 5 Ha 100,00

5 Ha 40.217.000 5 Ha 40.217.000 40.217.000 100,00 5 Ha 100,00 12 Pemeliharaan KI Kemiri Sunan Thn 2 (P-2) *) 1 JAWA BARAT 1 Karawang 5 Ha 40.217.000 5 Ha 40.217.000 40.217.000 100,00 5 Ha 100,00

5 Ha 237.140.000 5 Ha 237.140.000 206.365.000 87,02 5 Ha 100,00 13 Pembangunan Kebun Induk Sagu (P-0) 1 RIAU 1 Meranti 5 Ha 237.140.000 5 Ha 237.140.000 206.365.000 87,02 5 Ha 100,00

5 Ha 25.012.000 5 Ha 37.313.000 36.447.338 97,68 5 Ha 100,00 14 Pemeliharaan Kebun Induk Aren Thn 1 (P-1) 1 KALTIM 1 Kutai Timur 5 Ha 25.012.000 5 Ha 37.313.000 36.447.338 97,68 5 Ha 100,00

II PENGEMBANGAN KEBUN SUMBER BENIH TANAMAN PENYEGAR 64 HA 3.066.590.000 64 HA 2.752.268.000 2.541.349.434 92,34 59 HA 92,19 4 Ha 721.322.000 4 Ha 407.000.000 395.634.800 97,21 1 Ha 25,00

1 Pembangunan Kebun Induk Kakao 1 DIY 1 Gunung Kidul 1 Ha 92.000.000 1 Ha 92.000.000 80.634.800 87,65 1 Ha 100,00 2 SULUT 2 Bolaang Mangondow Ut 3 Ha 315.000.000 3 Ha 315.000.000 315.000.000 100,00 Ha 100,00 3 SUMSEL 3 Musi Rawas - Ha 314.322.000 - Ha - - #DIV/0! - Ha Tidak Dilaksanakan

Page 42: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN PERBENIHAN 2016 BUN.pdf · Meningkatkan produksi dan peroduktivitas benih melalui penyediaan benih unggul,

ANGGARAN ANGGARAN Keuangan (%) (%) Ket

VOLUME VOLUME Fisik (Ha)/ Paket

NO KODE KEGIATAN UTAMA PROVINSI KABUPATEN PAGU Sesuai POK 2016 PAGU Sesuai POK 2016

(rev BLOKIR) REALISASI

8 Ha 135.605.000 8 Ha 135.605.000 132.705.000 97,86 8 Ha 100,00 2 Pemeliharaan Kebun Induk Kakao 1 DIY 0.8 Ha 12.885.000 0.8 Ha 12.885.000 12.885.000 100,00 0.8 Ha 100,00

2 SULTRA 1 Ha 17.340.000 1 Ha 17.340.000 15.890.000 91,64 1 Ha 100,00 3 SULBAR 1 Ha 17340000 1 Ha 17.340.000 17.340.000 100,00 1 Ha 100,00 4 MALUT 2 Ha 26680000 2 Ha 26.680.000 26.680.000 100,00 2 Ha 100,00 5 SELSEL 3 Ha 44020000 3 Ha 44.020.000 44.020.000 100,00 3 Ha 100,00 6 SULTENG 1 Ha 17340000 1 Ha 17.340.000 15.890.000 91,64 1 Ha 100,00

4 Ha 517.382.000 4 Ha 517.382.000 499.451.050 96,53 4 Ha 100,00 3 Pembangunan Kebun Entres kakao 1 KALSEL 1 Ha 110.032.000 1 Ha 110.032.000 93.654.000 85,12 1 Ha 100,00

2 PAPUA 1 Keerom 2 Ha 316.000.000 2 Ha 316.000.000 316.000.000 100,00 2 Ha 100,00 3 BALI 2 Gianyar 1 Ha 91.350.000 1 Ha 91.350.000 89.797.050 98,30 1 Ha 100,00

27 Ha 299.270.000 27 Ha 299.270.000 298.190.000 99,64 27 Ha 100,00 4 Pemeliharaan Kebun Entres Kakao 1 SULTRA 1 Provinsi 5 Ha 54.700.000 5 Ha 54.700.000 53.620.000 98,03 5 Ha 100,00

2 SULBAR 5 Ha 54.700.000 5 Ha 54.700.000 54.700.000 100,00 5 Ha 100,00 3 SULTENG 5 Ha 54.700.000 5 Ha 54.700.000 54.700.000 100,00 5 Ha 100,00 4 MALUT 2 Ha 26.680.000 2 Ha 26.680.000 26.680.000 100,00 2 Ha 100,00 5 SULSEL 6 Ha 64.040.000 6 Ha 64.040.000 64.040.000 100,00 6 Ha 100,00 6 ACEH 2 Aceh Timur 2 Ha 26.680.000 2 Ha 26.680.000 26.680.000 100,00 2 Ha 100,00 7 SUMUT 3 Deli Serdang 2 Ha 17.770.000 2 Ha 17.770.000 17.770.000 100,00 2 Ha 100,00

5 Pembangunan Kebun Induk Kopi 13 Ha 1.310.491.000 13 Ha 1.310.491.000 1.155.214.584 88,15 13 Ha 100,00 1 BENGKULU 1 Provinsi 4 Ha 375.340.000 4 Ha 375.340.000 254.297.484 67,75 4 Ha 100,00 2 NTT 2 Ngada 3 Ha 353.000.000 3 Ha 353.000.000 344.649.100 97,63 3 Ha 100,00 3 JAMBI 3 Merangin 2 Ha 232.857.000 2 Ha 232.857.000 217.475.000 93,39 2 Ha 100,00 4 RIAU 4 Meranti 2 Ha 203.124.000 2 Ha 203.124.000 192.623.000 94,83 2 Ha 100,00 5 SUMUT 5 Tapanuli Utara 2 Ha 146.170.000 2 Ha 146.170.000 146.170.000 100,00 2 Ha 100,00

6 Pemeliharaan Kebun Induk Kopi 8 Ha 82.520.000 8 Ha 82.520.000 60.154.000 72,90 6 Ha 75,00 1 BENGKULU 1 Rejang Lebong 2 Ha 10.860.000 2 Ha 10.860.000 10.860.000 100,00 2 Ha 100,00 2 SULSEL 2 Enrekang 2 Ha 25.420.000 2 Ha 25.420.000 25.200.000 99,13 2 Ha 100,00 3 JAMBI 3 Tanjung Jabung Barat 2 Ha 26.620.000 2 Ha 26.620.000 24.094.000 90,51 2 Ha 100,00 4 SUMUT 4 Samosir 2 Ha 19.620.000 2 Ha 19.620.000 0 0,00 0 -

III PENGEMBANGAN KEBUN SUMBER BENIH TANAMAN SEMUSIM 392 HA ############ 392 HA ############ ############ 91,27 330 HA 84,18 370 Ha ############ 370 Ha ############ 9.307.424.000 92,53 310 Ha 83,78 TP Prov

1 Pembangunan KBD Tebu 1 NTB 1 Dompu 200 Ha 5.230.000.000 200 Ha 5.230.000.000 5.073.100.000 97,00 150 Ha 75,00 TP Prov2 SULSEL 2 Takalar 50 Ha 1.333.500.000 50 Ha 1.333.500.000 1.140.750.000 85,55 40 Ha 80,00 TP Kab, 10 ha tidak dilaksanakan3 MALUT 3 Halmahera Timur 60 Ha 1.747.800.000 60 Ha 1.747.800.000 1.548.874.000 88,62 60 Ha 100,00 TP Prov4 PAPUA 4 Merauke 60 Ha 1.747.800.000 60 Ha 1.747.800.000 1.544.700.000 88,38 60 Ha 100,00 TP Prov

Page 43: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN PERBENIHAN 2016 BUN.pdf · Meningkatkan produksi dan peroduktivitas benih melalui penyediaan benih unggul,

ANGGARAN ANGGARAN Keuangan (%) (%) Ket

VOLUME VOLUME Fisik (Ha)/ Paket

NO KODE KEGIATAN UTAMA PROVINSI KABUPATEN PAGU Sesuai POK 2016 PAGU Sesuai POK 2016

(rev BLOKIR) REALISASI

22 Ha 1.675.126.000 22 Ha 1.675.126.000 1.401.961.500 83,69 20 Ha 90,91 2 Pembangunan Kebun Benih Sebar Nilam 1 ACEH 1 Pidie 2 Ha 197.120.000 2 Ha 197.120.000 98.400.000 49,92 1 Ha 50,00 TP Kab, 1 ha mati (tdk tersedia benih)

2 Aceh Utara 1 Ha 99.560.000 1 Ha 99.560.000 94.815.000 95,23 1 Ha 100,00 TP Kab2 SUMBAR 3 Tanah Datar 1 Ha 74.935.000 1 Ha 74.935.000 71.850.000 95,88 1 Ha 100,00 TP Prov

4 Sawahlunto 2 Ha 149.870.000 2 Ha 149.870.000 147.000.000 98,09 2 Ha 100,00 TP Prov5 Sijunjung 1 Ha 74.935.000 1 Ha 74.935.000 0,00 0,00 0 Ha 0,00 TP Prov, tidak dilaksanakan

3 JABAR 6 Kuningan 3 Ha 189.150.000 3 Ha 189.150.000 179.214.000 94,75 3 Ha 100,00 TP Prov7 Garut 3 Ha 189.150.000 3 Ha 189.150.000 172.126.500 91,00 3 Ha 100,00 TP Kab, 23/12/206 (posisi final)

4 SULTRA 8 Kolaka 2 Ha 163.668.000 2 Ha 163.668.000 106.000.000 64,77 2 Ha 100,00 TP Kab9 Konawe 3 Ha 245.502.000 3 Ha 245.502.000 242.300.000 98,70 3 Ha 100,00 TP Kab

5 GORONTALO 10 Pohuwato 2 Ha 145.618.000 2 Ha 145.618.000 145.618.000 100,00 2 Ha 100,00 TP Kab11 Gorontalo Utara 2 Ha 145.618.000 2 Ha 145.618.000 144.638.000 99,33 2 Ha 100,00 TP Prov

28 Ha 28 Ha 27 Ha 96,43 5 Pkt 5 Pkt 5 Pkt 100,00 4 Ha 609.545.000 4 Ha 609.545.000 596.391.000 97,84 4 Ha 100,00

1 Pembangunan Kebun Induk Tanaman Lada 1 KALBAR 1 Kabupaten Sanggau 2 Ha 324.500.000 2 Ha 324.500.000 314.765.000 97,00 2 Ha 100,00 TP Kab, Asumsi sendiri2 KALTENG 2 Provinsi 2 Ha 285.045.000 2 Ha 285.045.000 281.626.000 98,80 2 Ha 100,00 TP Prov

8 Ha 125.622.000 8 Ha 125.622.000 101.545.500 80,83 7 Ha 87,50 2 Pemeliharaan Kebun Induk Tanaman Lada 1 KALTENG 1 Kabupaten Sukamara 2 Ha 35.560.000 2 Ha 35.560.000 29.020.000 81,61 2 Ha 100,00 TP Prov Thn 1

2 KALTIM 2 Provinsi 2 Ha 36.380.000 2 Ha 36.380.000 28.448.000 78,20 2 Ha 100,00 TP Prov Thn 13 ACEH 3 Kabupaten Aceh Utara 2 Ha 27.072.000 2 Ha 27.072.000 17.467.500 64,52 1 Ha 50,00 TP Kab Thn 1, 1 ha mati4 BABEL 4 Provinsi 2 Ha 26.610.000 2 Ha 26.610.000 26.610.000 100,00 2 Ha 100,00 TP Prov Thn 1, self blocking 520.000

6 Ha 44.720.000 6 Ha 44.720.000 41.720.000 93,29 6 Ha 100,00 3 Pemeliharaan Kebun Induk Tanaman Pala 1 MALUKU 1 Provinsi 3 Ha 25.360.000 3 Ha 25.360.000 22.360.000 88,17 3 Ha 100,00 TP Prov Thn 1

2 SULUT 2 Kabupaten Kep. Sitaro 3 Ha 19.360.000 3 Ha 19.360.000 19.360.000 100,00 3 Ha 100,00 TP Prov Thn 1

8 Ha 88.830.000 8 Ha 88.830.000 82.765.000 93,17 8 Ha 100,00 4 Pemeliharaan Kebun Induk Tanaman Cengkeh 1 MALUKU 1 Kabupaten Buru 3 Ha 34.630.000 3 Ha 34.630.000 30.310.000 87,53 3 Ha 100,00 TP Prov Thn 1

2 JATENG 2 Banjarnegara 2 Ha 25.420.000 2 Ha 25.420.000 23.675.000 93,14 2 Ha 100,00 TP Prov Thn 13 GORONTALO 3 Kabupaten Gorontalo 3 Ha 28.780.000 3 Ha 28.780.000 28.780.000 100,00 3 Ha 100,00

2 Ha 26.480.000 2 Ha 26.480.000 22.036.500 83,22 2 Ha 100,00 5 Pemeliharaan Kebun Induk Gambir 1 SUMBAR 1 Kabupaten Lima Puluh K 2 Ha 26.480.000 2 Ha 26.480.000 22.036.500 83,22 2 Ha 100,00 TP Prov Thn 1

1 Pkt 48.500.000 1 Pkt 48.500.000 48.000.000 98,97 1 Pkt 100,00 6 Penilaian Blok Penghasil Tinggi (BPT) Tanaman Pala 1 PAPUA BARAT 1 Kabupaten Fak-Fak 1 Pkt 48.500.000 1 Pkt 48.500.000 48.000.000 98,97 1 Pkt 100,00 TP Provinsi

4 Pkt 122.720.000 4 Pkt 122.720.000 116.160.000 94,65 4 Pkt 100,00 7 Penilaian Blok Penghasil Tinggi (BPT) Tan. Cengkeh 1 SUMUT 1 Kabupaten Karo 1 Pkt 30.620.000 1 Pkt 30.620.000 30.460.000 99,48 1 Pkt 100,00 TP Prov Thn 3

2 SULSEL 2 Provinsi 1 Pkt 32.500.000 1 Pkt 32.500.000 30.500.000 93,85 1 Pkt 100,00 TP Prov Thn 3, self blocking 2jt 3 JABAR 3 Cianjur 1 Pkt 17.100.000 1 Pkt 17.100.000 16.300.000 95,32 1 Pkt 100,00 TP Mandiri4 KALSEL 4 Kabupaten Hulu Sungai 1 Pkt 42.500.000 1 Pkt 42.500.000 38.900.000 91,53 1 Pkt 100,00 TP Prov Thn 2

IV PENGEMBANGAN KEBUN SUMBER BENIH TANAMAN REMPAH 1.066.417.000 1.066.417.000 1.008.618.000 94,58