2 Sistem Perbenihan

download 2 Sistem Perbenihan

of 27

Transcript of 2 Sistem Perbenihan

MK Industri Perbenihan E10E.142

SISTEM PERBENIHAN : TINJAUAN UMUMProgram Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran 2011

PENGEMBANGAN PERBENIHAN (1)Orientasi industri perbenihan Indonesia memenuhi kebutuhan benih berprinsip 6 Tepat, yaitu :

Tepat Varietas Tepat Jumlah Tepat Mutu Tepat Waktu Tepat Lokasi Tepat Harga

Membutuhkan keterpaduan kegiatan dalam sistem perbenihan, mencakup sub-sub sistem : Pengembangan Varietas Produksi Benih Seed Processing Pasar dan Pemasaran Benih

PENGEMBANGAN PERBENIHAN (2)Permasalahan dominan pengembangan industri perbenihan : 1. Faktor Internal

2.

Penyediaan varietas unggul Manajemen produksi benih Jaringan distribusi pemasaran benih

Faktor Eksternal Regulasi perbenihan Produktivitas produksi benih Kebutuhan benih petani

PENGEMBANGAN & PELEPASAN VARIETAS (1) Varietas unggul sebagai Benih Sumber (Breeder Seed); Prasyarat utama dalam pengembangan industri perbenihan; Hasil kegiatan pengembangan varietas unggul pada divisi Research & Development biasanya dimiliki industri perbenihan besar; Pengembangan divisi Research & Development pada industri perbenihan kecil terkendala ketersediaan tenaga ahli, tahap kegiatan panjang, pembiayaan, dan dukungan perlindungan hukum;

PENGEMBANGAN & PELEPASAN VARIETAS (2) Varietas unggul memiliki karakteristik :

Unggul dalam kuantitas dan kualitas Beradaptasi baik Sesuai kebutuhan petani Plasma nutfah yang digunakan langsung sebagai varietas unggul Plasma nutfah yang digunakan sebagai tetua/ materi dalam perakitan varietas unggul

Varietas unggul berasal dari :

Varietas unggul dilepas (Released) atau didaftarkan (Registered) oleh pemerintah

Tahapan Kegiatan Pemuliaan Tanaman : Pengumpulan dan Identifikasi plasma nutfah Pembentukan rekombinasi genetik Seleksi pada generasi segregasi Pengujian daya hasil Pengujian multilokasi dan stabilitas hasil Pelepasan varietas unggul

Critical Point in Plant Breeding : Sifat keunggulan suatu varietas diperoleh dari sifat-sifat tetuanya yang direkombinasi genetik menjadi materi baru (varietas) yang mempunyai keunggulan Tahap perakitan varietas unggul panjang/ lama sehingga membutuhkan dukungan pendanaan, komitmen, dan perlindungan hukum (Intellectual Property Rights) Pemuliaan tanaman harus mampu mengidentifikasi varietas unggul dengan karakteristiknya yang sesuai dengan kebutuhan petani; dan manusia ke depan Breeder Seed yang dihasilkan terbatas, sehingga harus diperbanyak agar dapat dimanfaatkan petani

PENGEMBANGAN & PELEPASAN VARIETAS (5)Syarat pelepasan/ registrasi varietas unggul : Keunggulan varietas Distinctness Uniformity Stability Adaptability Tahan hama & penyakit Ketersediaan Breeder Seed

UNTUK APA DILEPAS/ DIREGISTRAsi ?

JAWABAN : Tujuan utama pelepasan varietas adalah untuk memberikan jaminan keunggulan dan melindungi petani pengguna varietas unggul

PENGEMBANGAN & PELEPASAN VARIETAS (6)

MENGAPA PERLU DUKUNGAN PERLINDUNGAN HUKUM ?

JAWABAN : Prinsip varietas unggul hasil pemuliaan tanaman : Hasil kerja intelektual Inovatif Baru Unik Biaya tinggi Pencapaian lama

PENGEMBANGAN & PELEPASAN VARIETAS (7) Areal pengembangan varietas Bagaimana unggul berbeda dengan areal strategi target penanaman benih sinkronisasi Keunggulan suatu varietas juga kegiatan seringkali tidak sesuai dengan pengembangan kebutuhan petani varietas dengan

JAWABAN : Pembinaan industri perbenihan kecil Partisipasi petani dalam pengembangan varietas unggul

kebutuhan petani ?

PENGEMBANGAN & PELEPASAN VARIETAS (8)Kegiatan-kegiatan lainnya : Pengembangan inovasi teknologi, terutama terkait dengan : Produksi benih Pengolahan benih Penyimpanan benih Metode dan pengujian benih

Pengkajian kebijakan dan regulasi dalam rangka pengembangan lingkungan usaha kondusif industri perbenihan

PRODUKSI & SERTIFIKASI BENIH (1) Benih Sumber (Breeder Seed) diperbanyak sampai menjadi benih yang siap digunakan petani Prinsip utama adalah mempertahankan keunggulan suatu varietas dan mutu benih sebagai faktor produksi disebut sebagai Benih BermutuPlant Breeder/ Institution Breeder/ Institution Breeder Seed (BS) Foundation Seed (FS) Stock Seed (SS) Extension Seed (ES) Farmer

Seed Industry

PRODUKSI & SERTIFIKASI BENIH (2)

Apa kriteria/ prinsip utama penentuan kelas benih ?

JAWABAN : Prinsip penentuan kelas benih : Pemeliharaan keunggulan varietas Maintaining Seed Quality :

Kemurnian benih Kadar air Daya tumbuh Kesehatan benih

Penentuan kelas benih didasarkan Uji Sertifikasi benih

PRODUKSI & SERTIFIKASI BENIH (3) Pada industri besar, kegiatan produksi benih hampir tidak menjadi masalah karena kapasitas dan sumber daya tersedia/ terkuasai Permasalahan produksi benih pada industri kecil, terutama : Penguasaan SDM dalam penentuan keunggulan suatu varietas Penerapan Variety Maintaining Technology Pemenuhan persyaratan lahan Ketiadaan peralatan pengelolaan mutu benih Keterbatasan pendanaan Skala usaha dan keuntungan terbatas

PRODUKSI & SERTIFIKASI BENIH (4) Sertifikasi benih adalah suatu cara pemberian sertifikat atas cara perbanyakan, produksi, dan penyaluran benih yang sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan (Lita Sutopo, 2004) Tujuan sertifikasi benih adalah untuk menjamin kemurnian dan mutu benih dari varietas unggul (Lita Sutopo, 2004) Prinsip kegiatan sertifikasi benih : Verifikasi sumber benih Verifikasi lahan produksi benih Pengawasan pertanaman Pengawasan benih Pengujian benih

PRODUKSI & SERTIFIKASI BENIH (5) Industri benih besar pada umumnya telah memiliki laboratorium pengujian benih telah memperoleh ijin melaksanakan sertifikasi atas benih yang diproduksi Lembaga sertifikasi benih pemerintah memberikan pelayanan sertifikasi benih bagi industri perbenihan kecil Pengujian benih dalam rangka sertifikasi benih dilaksanakan berdasarkan suatu prosedur dan teknik tertentu

PRODUKSI & SERTIFIKASI BENIH (6)

BAGAIMANA STATUS BENIH YANG TIDAK TIDAK LULUS UJI SERTIFIKASI ?

JAWABAN : Tidak dapat dikategorikan sebagai benih bermutu menjadi Benih Asalan Tidak ada jaminan atas produksi pertanaman yang dihasilkan Apabila telah diedarkan harus ditarik kembali Adanya konsekuensi hukum atas pelanggaran ketentuan

PENGOLAHAN & PENYIMPANAN BENIH (1) Mutu benih dipengaruhi oleh proses pengolahan dan penyimpanan benih Pengolahan dan penyimpanan benih dimaksudkan untuk menjaga/ mempertahankan mutu benih Kegiatan utama pengolahan benih : Pemanenan Pembijian (Shelling Seed = pemipilan dan perontokan) Pengeringan benih (Seed Drying)

PENGOLAHAN & PENYIMPANAN BENIH (2) Aspek penting pemanenan tepat waktu :

Tergantung kondisi fisiologis tanaman, kelembaban udara, dan temperatur udara Setiap tanaman memiliki periode kritik panen yang berbeda Mempertahankan daya tumbuh dan vigor benih Mempengaruhi kesehatan benih Meningkatkan kemurnian benih (tidak tercampur) Menentukan keseragaman ukuran benih

PENGOLAHAN & PENYIMPANAN BENIH (3) Aspek penting pembijian : Hand Shelling menghasilkan mutu benih yang baik, namun tidak selalu ekonomis Perlu pengaturan Mechanical Shelling untuk memberikan mutu benih yang baik Dilakukan terhadap benih yang telah kering

Bagaimana apabila Seed shelling pada benih belum kering ?

JAWABAN : Kulit benih akan rusak, embryo akan hancur, dan akibatnya mutu benih tidak baik

PENGOLAHAN & PENYIMPANAN BENIH (4) Penyimpanan sering menjadi masalah pada industri perbenihan kecil Mencakup pergudangan, kondisi gudang, dan tata letak penyimpanan pada gudang Persyaratan penyimpanan benih : Kelembaban udara rendah Temperatur udara rendah Proteksi terhadap hama dan penyakit Kapasitas penyimpanan benih

PASAR DAN PEMASARAN (1) Keberhasilan industri benih ditunjukkan oleh aspek pasar dan pemasaran yang baik Apabila benih yang dihasilkan sesuai kebutuhan petani, pada umumnya tidak ada masalah dalam aspek pengembangan pasar dan pemasaran Pasar benih juga dipengaruhi oleh kebijakan dan regulasi yang dikeluarkan pemerintah Aspek penting lainnya adalah promosi dalam bentuk Demontration Plot, sosialisasi, atau penyuluhan Pemenuhan kebutuhan petani dan pemahaman kompetisi dan kompetitor

PASAR DAN PEMASARAN (2)Pemenuhan 6 Tepat : Kebutuhan PetaniTepat Jumlah

KONSEP HARGA merupakan fungsi dari keseuaian varietas, mutu, jumlah, waktu, dan lokasi sesuai kebutuhan petani

Tepat Mutu Tepat Harga

Tepat Waktu

Tepat Varietas

Tepat Lokasi

PASAR DAN PEMASARAN (3)Aspek pemenuhan kebutuhan petani dalam pengembangan pasar dan pemasaran benih : Pemahaman tentang target market Pemahaman tentang kriteria kebutuhan pasar Kemampuan menangkap peluang pasar Posisi produk dalam Product Life-Cycle Faktor pengaruh penentuan harga Penentuan harga yang tepat Strategi promosi dan penjualan Distribusi produk

PASAR DAN PEMASARAN (4)Aspek kompetisi dalam pengembangan pasar dan pemasaran benih : Pemahaman tentang adanya kompetisi karena pemasaran benih bersifat dinamis : seed supply dan supplier Faktor strategi kompetisi : Harga benih Mutu benih Aksesibilitas memperoleh benih Adaptasi varietas Promosi produk benih Pelayanan

KEPUSTAKAAN1. Departemen Pertanian RI dan Fakultas Pertanian IPB. 2005. Prosiding Seminar Nasional : Peran Perbenihan Dalam Revitalisasi Pertanian. Institut Pertanian Bogor, Bogor Handarto Kuswanto. 1996. Dasar-dasar Teknologi, Produksi, dan Sertifikasi Benih. Penerbit Andi, Yogyakarta Lita Sutopo. 2004. Teknologi Benih. PT RajaGrafindo Persada, Jakarta MacRobert, J.L. 2009. Seed Business Management in Africa. Harare, Zimbabwe, CIMMYT

2.

3.4.

SELESAI