Kata Pengantar Perkemihan

23
KATA PENGANTAR Puji sukur saya ucapkankepada ALLAH SWT atas berkat dan rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Asuhan Keperawatan Klien Dengan “Sumbatan Urine Akut’’ .Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah Sistem Perkemihan 2. Ada pun tujuan dibuatnya makalah ini untuk menambah pengetahuan dan wawasan kami selaku mahasiswa dalam bidang kesehatan agar dapat lebih memahami lagi tentang berbagai macam penyakit, bagaimana terjadinya serta melakukan perawatan terhadap penyakit tersebut. Dalam penyusunan makalah ini kami telah berusaha semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan kami. Namun sebagai manusia biasa, kami tidak luput dari kesalahan baik dari segi tehnik penulisan maupun tata bahasa. Tetapi walaupun demikian kami berusaha sebisa mungkin menyelesaikan tugas ini. Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami selaku penyusun dan pembaca umumnya. Kami mengharapkan saran dan kritik dari berbagai pihak yang bersifat membangun.

description

kata pengantaR

Transcript of Kata Pengantar Perkemihan

Page 1: Kata Pengantar Perkemihan

KATA PENGANTAR

Puji sukur saya ucapkankepada ALLAH SWT atas berkat dan rahmat-Nya saya dapat

menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Asuhan Keperawatan Klien Dengan “Sumbatan

Urine Akut’’ .Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah Sistem Perkemihan 2.

Ada pun tujuan dibuatnya makalah ini untuk menambah pengetahuan dan wawasan kami

selaku mahasiswa dalam bidang kesehatan agar dapat lebih memahami lagi tentang berbagai

macam penyakit, bagaimana terjadinya serta melakukan perawatan terhadap penyakit tersebut.

Dalam penyusunan makalah ini kami telah berusaha semaksimal mungkin sesuai dengan

kemampuan kami. Namun sebagai manusia biasa, kami tidak luput dari kesalahan baik dari segi

tehnik penulisan maupun tata bahasa. Tetapi walaupun demikian kami berusaha sebisa mungkin

menyelesaikan tugas ini.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami selaku penyusun dan

pembaca umumnya. Kami mengharapkan saran dan kritik dari berbagai pihak yang bersifat

membangun.

Hormat Kami

Penyusun

Page 2: Kata Pengantar Perkemihan

DAFTAR ISI

Page 3: Kata Pengantar Perkemihan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Batu ginjal merupakan batu saluran kemih (urolithiasis), sudah dikenal sejak zaman Babilonia dan Mesir kuno dengan diketemukannya batu pada kandung kemih mummi. Batu saluran kemih dapat diketemukan sepanjang saluran kemih mulai dari sistem kaliks ginjal, pielum, ureter, buli-buli dan uretra. Batu ini mungkin terbentuk di di ginjal kemudian turun ke saluran kemih bagian bawah atau memang terbentuk di saluran kemih bagian bawah karena adanya stasis urine seperti pada batu buli-buli karena hiperplasia prostat atau batu uretra yang terbentu di dalam di vertikel uretra.

Penyakit batu saluran kemih menyebar di seluruh dunia dengan perbedaan di negara berkembang banyak ditemukan batu buli-buli sedangkan di negara maju lebih banyak dijumpai batu saluran kemih bagian atas (gunjal dan ureter), perbedaan ini dipengaruhi status gizi dan mobilitas aktivitas sehari-hari. Angka prevalensi rata-rata di seluruh dunia adalah 1-12 % penduduk menderita batu saluran kemih.Penyebab terbentuknya batu saluran kemih diduga berhubungan dengan gangguan aliran urine, gangguan metabolik, infeksi saluran kemih, dehidrasi dan keadaan-keadaan lain yang masih belum terungkap (idiopatik).

B. Rumusan masalah

1. Apakah definisi Sumbatan Urine Akut?

2. Apa sajakah etiologi Sumbatan Urine Akut?

3. Bagaimanakah perjalanan penyakit (patofisiologi) Sumbatan Urine Akut?

4. Bagaimanakah pathway Sumbatan Urine Akut?

5. Apa sajakah manifestasi klinis Sumbatan Urine Akut?

6. Apa saja pemeriksaan penunjang Sumbatan Urine Akut?

7. Bagaimanakah penatalaksanaan medis Sumbatan Urine Akut?

8. Apa saja komplikasi pada Sumbatan Urine Akut?

9. Bagaimana proses pengkajian pada Athritis Urine Akut?

10. Apa sajakah diagnosa Keperawatan yang mungkin muncul pada Sumbatan Urine

Akut?

11. Bagaimanakah perencanaan keperawatan pada Sumbatan Urine Akut?

Page 4: Kata Pengantar Perkemihan

C. Tujuan

a. Tujuan umum

Mahasiswa mampu mengartikan dan menjelaskan tentang penyakit sumbatan

urine akut, serta dapat mengetahui cara memberikan asuhan keperawatan pada klien

dengan gangguan sumbatan urine akut dan memperoleh pengalaman nyata dalam

merawat pasien dengan penyakit saluran urine akut serta dapat memberika asuhan

keperawatan yang tepat. Memperdalam anatomi fisiologi dan patologi system

perkemihan yang merupakan dasar dalam melakukan pengkajian dan intervensi

keperawatan.

b. Tujuan khusus

a. Meningkatkan pengetahuan dan wawasan tentang sumbatan urine akut

b. Meningkatkan pengetahuan mengenai etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis,

komplikasi, pemeriksaan diagnostik dan penatalaksanaan yang harus dilakukan

pada penderita sumbatan urine akut

c. Memberikan gambaran asuhan keperawatan secara teoritis kepada klien yang

menderita sumbatan urine akut

Page 5: Kata Pengantar Perkemihan

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian

Obstruksi saluran kemih adalah suatu keadaan dimana terhambatnya aliran urine

baik secara permanen atau tidak akibat adanya hambatan yang berupa batu (massa),

tumor, striktura, maupun oleh karena pengaruh infeksi.

B. Etiologi

Etiologi untk obstruksi saluran kemih dibagi menjadi beberapa yaitu :

1. Sumbatan yang Berbentuk Batu (Urolithiasis)

Pembentukan batu mulai dari kristal yang terperangkap di suatu tempat sepanjang

saluran perkemihan. Faktor yang mempengaruhi pembentukan batu termasuk pH

urine, konsentrasi zat terlarut urine, statis urine, beberapa infeksi, diet tinggi kalsium

dan dimineralisasi tulang serta hyperparathyroid. Batu dapat bervariasi dalam bentuk

dan ukuran, ada yang bentuknya bulat, lonjong dan tidak beraturan. Dalam hal

ukuran dari beberapa milimeter sampai beberapa centimeter. Bebrapa penyakit dalam

sistem urinari yang penyebabnya batu diantaranya :

a. Nefrolithiasis (batu pada ginjal)

b. Ureterolithiasis (batu pada ureter)

c. Vesikolithiasis (batu pada vesika urinaria/ batu buli-buli)

d. Uretrolithiasis (batu pada uretra)

2. Pembesaran atau Hipertrofi dari Prostad (BPH)

Penyebab pastinya belum diketahui secara pasti dari hiperplasia prostat, namun faktor

usia dan hormonal menjadi faktor predisposisi terjadinya BPH. Beberapa hipotesis

menyebutkan bahwa hiperplasia sangat erat kaitannya dengan peningkatan DHT

(dehidrotestosteron), ketidakseimbangan estrogen dan testoteron, interaksi antar sel

stroma dan sel epitel prostat, berkurangnya kematian sel (apoptosis) dan teori stemp

sel.

3. Penyempitan Uretra (Striktur Uretra)

Striktur uretra dapat disebabkan oleh hal – hal berikut ini yaitu kongenital, jaringan

parut sepanjang uretra, cedera traumatik (infeksi).

4. Trauma dari berbagai organ dan saluran urinari (trauma traktus genitourinarius)

Cedera yang terjadi pada saluran urinari yang menyebabkan sumbatan biasanya

adalah cedera ginjal, cedera uretra dan trauma penis.

Page 6: Kata Pengantar Perkemihan

5. Neoplasma pada ginjal dan vesika urinari.

Penyebab pasti dari neoplasma pada ginjal dan vesika urinaria belum diketahui secara

pasti, namun ada beberapa faktor yang meningkatkan resiko terjadinya neoplasma

pada ginjal dan kandung kemih seperti merokok paparan bahan kimia, obat – obatan

dan hormonal.

C. Patofisiologi

Perjalanan penyakit dalam kasus sumbatan urine tergantung dari etiologinya diantaranya:

1. Penyebab sumbatan batu

Dimulai dari kondisi yang menjadi pemicu terjadinya batu pada saluran kemih

menjadi kompleksitas terjadinya urolithiasis. Tempat pembentukan batu dapat terjadi

dibergai saluran kemih. Batu yang terbentuk diginjal dan berjalan menuju ureter

paling mungkin tersangkut pada satu dari 3 lokasi berikut, a) sambungan

ureteropelvik, b) titik ureter menyilang pembuluh darah iliaka, c) sambungan

ureterovesika. Perjalanan batu dari ginjal ke saluran kemih sampai dalalm kondisi

stasis menjadikan modal awal dari tindakan pengangkatan batu. Stagnasi batu pada

saluran kemih menimbulkan gambaran klinis yang berbeda – beda.

2. Penyebab pembesaran jaringan

Untuk perjalanan penyakit yang diakibatkan dari pembesaran jaringan dimulai dari

etiologi yang menyebabkan pembesaran jaringan seperi neoplasma, inflamasi, dan

gangguan hormon. Dengan terjadinya pembesaran yang melebihi normal pada

saluran urinari menyebabkan terjadinya desakan pada traktus urinarius. Jika terjadi

desakan pada traktus yang terus – menerus maka akan berdampak pada obstruksi

pada saluran kemih. Jika terjadi obstruksi urine maka akan terjadi residu urine akibat

adanya sumbatan, dan jika melebihi batas kapasitas dari penampungnya maka

memungkinkan untuk terjadinya refluks pada saluran urinari. Selain itu stagnasi urine

yang lama menimbulkan sendimentasi sehingga memungkinkan akan terjadinya

urolithiasis.

Page 7: Kata Pengantar Perkemihan

D. Pathway

E. Manifestasi klinis

Manifestasi klinis pada sumbatan urine juga dibedakan berdasarkan etiologinya yaitu :

1. Manifestasi berdasarkan sumbatan batu

a. Kolik ureter

Hal ini dikarenakan stagnasi batu pada saluran kemih, sehingga terjdi retensi dan

iritabilitas pada jaringan sekitar yang menyebabkan nyeri hebat. Nyeri pinggang

biasanya timbul secara mendadak, karna mengikuti perhentian batu dalam

sirkulasi urine. Nyeri menyebar ke paha, testis. Nyeri kostovertebral menjadi ciri

khas dari urolithiasis, khususnya nefrolithiasis.

b. Hambatan miksi

Dikarnakan adanya obstruksi pada saluran kemih, maka aliran urine mengalami

penurunan, sehingga sulit sekali untuk miksi secara spontan.

c. Distensi vesika urinaria

Akumulasi urine yang tinggi kemampuan vesika urinaria akan menyebabkan

vasodilatasi maksimal pada vesikel. Oleh karna itu akan teraba bendungan

(distension) pada waktu dilakukan palpasi pada regio vesika.

d. Hematuria

Hematuria tidak selalu terjadi pada pasien dengan urolithiasis. Namun jika terjadi

lesi pada saluran kemih utamanya ginjal, maka sering kali terjadi hematuria yang

masif. Hal ini dikarnakan vaskuler pada ginjal sangat kaya dan memiliki

sensitifitas yang tinggi dan didukung jika karakteristik batu yang tajam pada

sisinya.

e. Mual muntah

Kondisi ini merupakan efek samping dari kondisi ketidaknyamanan pada pasien

karena nyeri yang sangat hebat, sehingga klien mengalami stes tinggi dan

memacu sekresi HCL pada gaster.

Page 8: Kata Pengantar Perkemihan

2. Manifestasi berdasarkan pembesaran atu hipertrofi dari prostad

a. Gejala prostatismus (nokturia, urgency, penurunan daya aliran urine)

Kondisi ini dikarnakan oleh kemampuan vesika urinaria yang gagal

mengeluarkan urine secara spontan dan reguler, sehingga volume urine masih

sebagian besar tertinggal dalam vesika.

b. Retensi urine

Pada awal obstruksi, biasanya pancaran urine lemah, terjadi hesistansi,

intermitensi, urine menetes, dorongan yang kuat saat miksi, dan retensi urine.

Retensi urine sering dialami oleh klien yang mengalami BPH kronis. Secara

fisiologi, vesika urinaria memiliki kemampuan untuk mengeluarkan urine melalui

interaksi otot detrusor. Namun, obstruksi yang berkepanjangan akan membuat m.

Detrusor semakin dan pada akhirnya mengalami dekompensasi.

3. Manifestasi klinis berdasarkan penyempitan uretra

a. Disuria

Merupakan rasa sakit dan kesulitan untuk melakukan miksi. Klien striktur uretra

akan mengalami iritabilitas mukosa, baik pada uretra ataupun pada vesika urinari.

Hal ini disebabka karna akumulasi urine yang melebihi kapasitas bladder dan

sigat pH dari urine yagn cenderung asam / basa akan melukai mukosa saluran

kemih. Selain itu, relaksasi vesika yang melebihi dari kemampuan otot vesika

akan menimbulkan inflamasi dan nyeri.

b. Urine menetes

Merupakan dampak dari residu urine dan adanya obstruksi pada meatus uretralis,

sehingga pancaran urine melemah dan pengosongan tidak bisa spontan.

c. Penis membengkak

Bendungan urine dan obstruksi pada saluran uretra akan menyebabkan resistensi

kapiler jaringan sekitar meningkat dengan gejala inflamasi yang jelas, sehingga

penis akan membengkak.

d. Infiltrat

Jika pada obstruksi klien dengan striktur uretra tidak tertangani dengan baik dan

terjadi dalam jangka waktu yang lama, maka kemungkinan infeksi pada striktur

akan terjadi mengingat urine merupakan media untuk pertumbuham kuman yang

baik. Jika hal ini terjadi, inflamasi jaringan striktur akan menjadi abses dan

infiltrasi akan terjadi pula.

Page 9: Kata Pengantar Perkemihan

e. Retensio urine

Striktur uretra yang totallis akan menghambat secara total aliran urine, sehingga

urine tidak akan keluar sedikit pun dan terakumulasi pada vesika urinaria.

4. Manifestasi klinis berdasarkan trauma genitourinarius

a. Cedera ginjal, maniestasi yang biasanya terjadi adalah nyeri daerah panggul,

hematuria, syok, masa pada daerah panggul, dan rigiditas abdomen.

b. Cedera uretra, manifestasi yang terjadi adalah nyeri, masa lunak, darah pada

meatus, dan obstruksi saluran kemih eksternal.

c. Cedera pada penis manifestasi yang terjadi biasanya adalah nyeri hebat area

penis, hematoma dan inflamasi hebat pada daerah penis dan luka (jika

diakibatkan oleh trauma tajam)

5. Manifestasi berdasarkan neoplasma

Manifestasi yang muncul berdasarkan penyebab neoplasma biasanya adalah

hematuria, nyeri, adanya masa, retensi urine, dan infeksi.

F. Pemeriksaan penunjang

1. Air kemih

2. Laboratorium

3. Foto polos perut

4. Foto pielogram intravena : adanya efek obstruksi

5. USG ginjal

G. Penatalaksanaan

Penatalaksanaan klinis pada klien sumbatan urine akut tergantung pada letak dan sumbatan nya. 1. Simptomatik/ medikamentosa

Pemberian obat-obatan 2. Pembedahan : lumbotomy3. Extracorporeal shockwave lithotripsi (ESWL)4. Percutaneous nephro litholapaxy ( PNL) : mengeluarkan batu yang berada di saluran

ginjal dengan cara memasukan alat endoskopi ke sistem kaliks melalui insisi kulit .5. Litotripsi : pemecahan batu dikeluarkan dengan evakuator ellik.6. Bedah laparoskopi

Page 10: Kata Pengantar Perkemihan

H. Komplikasi

1. Resiko infeksi

2. Fistula uretrokutaneus

3. Gagal ginjal

4. Abses

5. Hidroneprhosis

Page 11: Kata Pengantar Perkemihan

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian

1. Biodata

Secara anatomis, tidak ada faktor jenis kelamin dan usia yang signifikan dalam

proses pembentukan batu.

2. Keluhan utama

Keluhan yang sering ditemukan pada pasien dengan urolithiasis adalah nyeri (pada

punggung, panggul,abdominal, lipat paha, genetalia), mual muntah, kesulitan dalam

kencing.

3. Riwayat penyakit

Pada observasi sering ditemukan adanya hematuria (baik secara mikroskopis maupun

gross), oliguria.

4. Pola psikososial

Secara realita, tidak ada pengaruh kondisi penyakit urolithiasis terhadap interaksi

sosial.

5. Pemeriksaan fisik

a. Aktivitas dan Istirahat .

Gejala : Aktivitas monoton, pekerjaan dimana pasien terpajan

pada lingkungan bersuhu tinggi.

Kebutuhan aktivitas atau immobilisasi sehubungan

dengan kondisi sebelumnya (misal : penyakit

tidak sembuh).

b. Sirkulasi .

Tanda : Peningkatan TD / Nadi ( Nyeri, ansietas, gaga ginjal)

c. Eliminasi .

Tanda : Oliguri, hematuri, priuri, perubahan pola berkemih.

Gejala : Riwayat adanya ISK kronis, obstruksi sebelumnya.

Penurunan haluaran urine, blass penuh.

Rasa terbakar, dorongan berkemih.

d. Makanan dan Cairan .

Gejala : Mual, muntah, nyeri tekan abdomen.

Diet tinggi purin, kalsium oksalat dan fospat.

Page 12: Kata Pengantar Perkemihan

Ketidakcukupan pemasukan cairan.

Tanda : Distensi abdomen, penurunan bising usus, muntah

e. Nyeri dan Ketidaknyamanan .

Gejala : Episode akut nyeri berat, lokasi tergantung pada batu,

dapat menyebar ke punggung, abdomen dan turun ke

lipat paha / genetalia.

Nyeri dapat digambarkan akut, tidak hilang dengan posisi

atau tindakan lain.

Tanda : Melindungi, perilaku, distraksi, nyeri tekan pada area

ginjal dan palpasi.

f. Keamanan .

Gejala : Penggunaan alkohol, demam, menggigil.

g. Penyuluhan dan Pembelajaran .

Gejala : Riwayat kalkulus dalam keluarga , penyakit ginjal,

hypertensi, Gout, ISK.

Riwayat penyakit usus halus, bedah abdomen,

hyperparatiroid.

Penggunaan antibiotik, anti hipertensi, natrium

bikarbonat, aluporinol, fospat, tiazid.

6. Pemeriksaan Diagnostik

a. Urinalisa : warna kuning – coklat gelap, hematuria, terdapat kristalkristal,

serpihan, mineral, pus, bakteri, pH mungkin asam (meningkatnya sistin / batu asam

urat) atau alkalin (meningkatnya magnesium, fospat).

b. Urine 24 jam : Kreatinin, asam urat, kalsium fospat meningkat, Kultur urine :

Menunjukkan ISK.

c. Survey biokimia: Meningkatnya magnesium, kalsium, asam urat, protein,

elektrolit.

d. BUN : Abnormal (penurunan pada urine, peningkatan pada serum) sekunder

terhadap peningkatan batu obstruktif.

e. Klorida dan Bicarbonat Serum : Peningkatan kadar klorida dan menurunnya

bikarbonat menunjukkan asidosis tubulus ginjal.

f. SDM : Normal.

g. Hormon Paratiroid : Peningkatan pada gagal ginjal.

Page 13: Kata Pengantar Perkemihan

h. IVP : Memberikan konfirmasi penyebab nyeri abdominal.

i. Ct Scan : Menggambarkan kalkuli dan massa lain.

B. Diagnosa keperawatan

1. Nyeri akut berhubungan dengan peningkatan frekwensi / dorongankontraksi ureter,

trauma jaringan, pembentukan odema, iskemia selular.

2. Gangguan eliminasi urine berhubungan dengan stimulasi kandung kemiholeh batu,

obstruksi mekanik, inflamasi.

3. Retensi urine berhubungan dengan sumbatan dan tekanan ureter tinggi

4. Resiko infeksi berhubungan dengan peningkatan kolonisasi bakteri di kandung kemih

5. Resiko gangguan fungsi ginjal berhubungan dengan refluks urine dari kandung kemih

ke ginjal

C. Intervensi Keperawatan

1. Nyeri akut berhubungan dengan peningkatan frekwensi / dorongankontraksi ureter,

trauma jaringan, pembentukan odema, iskemia selular.

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 Jam, klien dapat

mengurangi rasa nyeri

Kriteria Hasil : - mampu mengenali serangan nyeri

- Mampu mendeskripsikan nyeri

- Menggunakan teknik pencegahan nyeri, khususnya teknik non

farmakologis

- Menunjukan gejala terhadap nyeri

Intervensi :

Catat lokasi, lamanya instensitas (skala 0 – 10) dan penyebaran.

Perhatikan respon verbal dan non verbal, contoh peninggian TD dan nadi, gelisah,

merintih, menggelepar.

Rasional : membantu mengevaluasi tempat obstruksi dan kemajuan gerakan

kalkulus. Nyeri panggul sering menyebar kepunggung, lipat paha, genetalia

sampai dengan proksimalis syaraf pleksus dan pembuluh darah yang menyuplai

area lain.

Jelaskan penyebab nyeri dan pentingnya melaporkan ke staff terhadap perubahan

kejadian nyeri.

Page 14: Kata Pengantar Perkemihan

Rasional : memberikan kesempatan untuk pemberian analgesik sesuai waktu

dan mewaspadakan staf akan kemungkinan terjadinya komplikasi. Penghentian

tiba-tiba nyeri biasanya menunjukkan lewatnya batu.

Berikan tindakan nyaman, misal : pijatan punggung, lingkungan istirahat.

Rasional : meningkatkan relaksasi, menurunkan tegangan otot dan

meningkatkan koping.

Bantu / dorong penggunaan nafas berfokus, bimbingan imajinasi dan

aktivitas terapeutik.

Rasional : mengarahkan kembali perhatian dan membantu dalam

relaksasi otot.

Dorong / bantu dengan ambulasi sering sesuai tindakan indikasi dan tingkatkan

pemasukan cairan sedikitnya 3 – 4 liter/hari dalam toleransi jantung.

Rasional : hidrasi kuat meningkatkan lewatnya batu, mencegah statis urine dan

mencegah pembentukan batu selanjutnya.

Perhatikan keluhan peningkatan / menetapnya nyeri abdomen.

Rasional : obstruksi lengkap ureter dapat menyebabkan perforasi dan

ekstravasasi urine ke dalam area perirenal yang membutuhkan kedaruratan

bedah akut.

Berikan obat sesuai indikasi.

Rasional : biasanya diberikan selama episode akut untuk mengurangi kolik

uretral dan meningkatkan relaksasi otot / muntah.

Berikan kompres hangat pada punggung.

Rasional : menghilangkan tegangan otot dan dapat menurunkan edema

jaringan, refleks spasme.

Pertahankan patensi kateter bila digunakan.

Rasional : mencegah statis / retensi urine, menurunkan resiko peningkatan

tekanan ginjal.

Page 15: Kata Pengantar Perkemihan

2. Gangguan eliminasi urine berhubungan dengan stimulasi kandung kemih oleh batu,

obstruksi mekanik, inflamasi.

Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 Jam, klien akan

Kriteria Hasil : - mampu mengontrol berkemih, mengatur pola berkemih

- Tidak adanya infeksi traktus urinaruius

- Intake cairan adekuat

- Tidak adanya komponen ganagguan dalam urine

- Tidak ada sensasi gangguan urine

Intervensi :

Awasi pemasukan dan pengeluaran dan karakteristik urine.

Rasional : memberikan informasi tentang fungsi ginjal dan adanya

komplikasi,misalnya : infeksi dan perdarahan.

Tentukan pola berkemih normal pasien dan perhatikan variasi.

Rasional : kalkulus dapat menyebabkan eksitabilitas saraf, yang menyebabkan

sensasi kebutuhan berkemih segera. Biasanya urgensi dan frekuensi meningkat

bila kalkulus mendekati pertemuan uretrovesikel.

Dorong meningkatkan pemasukan cairan.

Rasional : peningkatan hidrasi membilas darah, bakteri dan debris dan dapat

membantu lewatnya batu.

Periksa semua urine, catat semua keluaran batu dan kirim ke laboratorium untuk

analisa.

Rasional : penemuan batu memungkinkan identifikasi tipe batu

dan mempengaruhi pilihan terapi.

Observasi perubahan status mental, perilaku / tingkat kesadaran.

Rasional : akumulasi sisa uremik dan ketidakseimbangan elektrolit dapat

menjadi toksik pada SSP.

Page 16: Kata Pengantar Perkemihan

3. Retensi urine berhubungan dengan sumbatan dan tekanan ureter tinggi

Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24 Jam, klien akan

Kriteria Hasil : - dapat mengontrol berkemih, dan mengatur pola berkemih

- Mampu mengkosongkan bladder dengan baik

- Menunjukan patensi eliminasi

- Intake cairan adekuat

Intervensi :

4. Resiko infeksi berhubungan dengan peningkatan kolonisasi bakteri di kandung kemih

Tujuan :

Kriteria Hasil :

Intervensi :

5. Resiko gangguan fungsi ginjal berhubungan dengan refluks urine dari kandung kemih ke

ginjal

Tujuan :

Kriteria Hasil :

Intervensi :

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA