Modul Praktikum Sistem Perkemihan

53
Modul Praktikum Kep.Sistem Perkemihan/FKp UNAIR/IYW@2012 0 0 FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA MODUL PRAKTIKUM Keperawatan Sistem Perkemihan Ika Yuni Widyawati, M.Kep., Ns.Sp.Kep.MB 1/1/2012 NAMA : NIM : ANGKATAN : PROGRAM/KELAS :

description

Modul Untuk Ners

Transcript of Modul Praktikum Sistem Perkemihan

Page 1: Modul Praktikum Sistem Perkemihan

Modul Praktikum Kep.Sistem Perkemihan/FKp UNAIR/IYW@2012 0 0

FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

MODUL PRAKTIKUM Keperawatan Sistem Perkemihan

Ika Yuni Widyawati, M.Kep., Ns.Sp.Kep.MB

1/1/2012

NAMA :

NIM :

ANGKATAN :

PROGRAM/KELAS :

Page 2: Modul Praktikum Sistem Perkemihan

Modul Praktikum Kep.Sistem Perkemihan/FKp UNAIR/IYW@2012 1 1

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur disampaikan ke hadirat Ilahi Robbi, karena pada akhirnya

Modul Praktikum Keperawatan Sistem Perkemihan ini dapat terselesaikan. Modul

praktikum ini disusun untuk memberikan mahasiswa berbagai gambaran kasus

pada sistem perkemihan khususnya kasus urologi, menstimulasi critical thinking

mahasiswa berkaitan dengan pengelolaan berbagai kasus tersebut dan memberikan

gambaran intervensi khusus yang dilakukan oleh Perawat dalam manajemen kasus

urologi tersebut. Modul ini diharapkan dapat menjadi acuan belajar bagi mahasiswa

untuk pencapaian kompetensi sistem perkemihan khususnya kasus urologi.

Modul ini tentunya masih banyak memiliki kekurangan, oleh sebab itu saran

dan masukan yang positif sangat kami harapkan demi perbaikan modul ini.

Semoga Bermanfaat.

Surabaya, Maret 2012

PJMA

Page 3: Modul Praktikum Sistem Perkemihan

Modul Praktikum Kep.Sistem Perkemihan/FKp UNAIR/IYW@2012 2 2

KEPERAWATAN SISTEM PERKEMIHAN

1. DESKRIPSI MATA KULIAH Keperawatan perkemihan merupakan mata kuliah Clinical Nursing yang mempelajari tentang asuhan keperawatan profesional pada klien dengan masalah pada sistem perkemihan, mencakup berbagai konsep dan prinsip ilmu dasar keperawatan dan ilmu keperawatan dasar yang berkaitan dengan sistem perkemihan sehingga mahasiswa Program Studi S1 Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan Unair mampu memahami konsep dan teori dalam keperawatan sistem perkemihan, menggali dan menerapkan hasil-hasil penelitian sebagai dasar dalam memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif sesuai kompetensi dan kewenangan dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan dan menjadikan etika profesi sebagai tuntunan dalam melakukan praktik keperawatan profesional, serta memberikan pendidikan kesehatan dalam pencegahan primer, sekunder dan rehabilitasi pada klien dengan kelainan/gangguan perkemihan dengan memanfaatkan sumber daya yang ada di masyarakat.

2. KOMPETENSI UMUM

Setelah mengikuti proses pembelajaran keperawatan perkemihan diharapkan mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan Unair mampu: 1. Memahami konsep dan teori dalam keperawatan sistem perkemihan 2. Memberikan asuhan keperawatan sesuai kompetensi dan kewenangan dengan

menggunakan pendekatan proses keperawatan dan menjadikan etika profesi sebagai tuntunan dalam melakukan praktik keperawatan profesional

3. Mencari dan menerapkan hasil-hasil penelitian sebagai dasar dalam memberikan asuhan keperawatan pada klien dengan kelainan perkemihan

4. Memberikan pendidikan kesehatan dalam pencegahan primer, sekunder dan rehabilitasi pada klien dengan kelainan perkemihan dengan memanfaatkan sumber daya yang ada di masyarakat

Page 4: Modul Praktikum Sistem Perkemihan

Modul Praktikum Kep.Sistem Perkemihan/FKp UNAIR/IYW@2012 3 3

Peta Kompetensi Keperawatan Sistem Perkemihan

NO.

LEVEL KEMAMPUAN

MODUL

AKADEMIK PROFESI

PROGRAM A PROGRAM B

(ALIH JENJANG) PROGRAM A

& PROGRAM B

(ALIH JENJANG) SMSTR 6 SMSTR 2

PBL+PBP PBL P3N

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

A INKONTINENSIA URIN

B DIVERSI URIN

C OTHER URINARY TUBE INSERTION

Keterangan: - Level Kemampuan:

1 : Kemampuan kognitif kurang (belum mampu mengintegrasikan teori dalam praktik), komunikasi minimal, pernah

melakukan 1 kali tindakan, perlu bimbingan dan supervisi lebih lanjut

2 : Kemampuan kognitif cukup (mampu mengintegrasikan teori dalam praktik dengan pemberian kata kunci),

komunikasi cukup baik, melakukan tindakan lebih dari 1 kali (tindakan terkoordinasi dengan baik dan mahasiswa

percaya diri), perlu bantuan minimal dan supervisi seperlunya

3 : Kemampuan kognitif baik (mampu mengintegrasikan teori dalam praktik), komunikasi efektif, kompeten dalam

melakukan tindakan (terkoordinasi, percaya diri, caring), hampir tidak membutuhkan bantuan dan perlu supervisi

minimal

4 : Kemampuan kognitif baik (mampu mengintegrasikan teori dalam praktik), komunikasi efektif, kompeten

(terkoordinasi, percaya diri, caring), tidak perlu bantuan dan dapat membantu mengajarkan ke yang lain

- PBL : Pengalaman Belajar Laboratorium

- PBP : Pengalaman Belajar Praktik Lapangan

- P3N: Program Pendidikan Profesi Ners

Page 5: Modul Praktikum Sistem Perkemihan

Modul Praktikum Kep.Sistem Perkemihan/FKp UNAIR/IYW@2012 4 4

PETUNJUK PRAKTIKUM

- Materi praktikum ada 3 yaitu: o Bladder Training/Toilet Training/Kegel’ exercise o Ostomy Care (Urostomy) o Tube Care (Cystostomy, Nefrostomy)

- Pelaksanaan praktikum dilaksanakan pada: o Kelas A (1-55) : Senin; 11.20-13.00 (P)

o Kelas B (56-108) : Rabu; 08.00-09.40 (P)

o Program B : Kamis; 10.30-12.10 (P)

- Praktikum mulai dilaksanakan pada minggu ke-2 perkuliahan. - Apabila jadwal praktikum ada yang bertepatan dengan Hari Libur Nasional,

maka perwakilan kelompok diharapkan melapor kepada PJMA dan mencari hari lain praktikum sesuai dengan kesepakatan dengan fasilitator.

- Setiap mahasiswa wajib mengikuti kegiatan praktikum (100% kehadiran) sesuai dengan jadwal kelompoknya, apabila berhalangan hadir diharapkan mencari pengganti pada hari tersebut dengan melapor kepada PJMA.

- Setiap kelompok mengingatkan ke masing-masing fasilitator pelaksanaan praktikum minimal 2 hari sebelumnya.

- Inisial fasilitator sebagai berikut o IYW : Ika Y. Widyawati

o YS : Yuni Sufyanti Arief

o ND : Ninuk Dian K.

o SY : Sriyono

o SR : Sukma Randani I.

o HM : Herdina Mariyanti

o PB : Praba Diyan

o YSD : Yulis Setya Dewi

o AB : Abu Bakar

o HY : Harmayetty

o ED : Erna Dwi Wahyuni

o KT : Kristiawati

o LH : Laily Hidayati

o IK : Ilya Krisnana

- Setiap mahasiswa wajib membawa modul praktikum setiap kali praktikum dilaksanakan

- Setiap mahasiswa wajib mentaati tata tertib praktikum. - Ketentuan ujian praktikum akan dijelaskan lebih lanjut pada akhir

pelaksanaan praktikum. - Materi ujian praktikum sama dengan materi praktikum.

Page 6: Modul Praktikum Sistem Perkemihan

Modul Praktikum Kep.Sistem Perkemihan/FKp UNAIR/IYW@2012 5 5

DAFTAR NAMA KELOMPOK

KEPERAWATAN SISTEM PERKEMIHAN

PROGRAM A 2009 (KELAS A)

KELOMPOK I KELOMPOK II KELOMPOK III

1. Samsul Aripin 2. Alfilutfiatul Khusrurro 3. Irma Putri Rahardani 4. Hilda Mazarina Devi 5. Ninik Hidayati 6. Rafika Nurmalasari 7. Beny Wahyu Aristanto

1. Nur Laili Nilam W 2. Aminatus Sholikhah 3. Trywulan Cahyani 4. Wahyu Tama Andhi Pravita 5. Rosa Devita Sari Santoso 6. Nur Safitra Fandida

1. Astrilia Diah Kartikasari 2. Lisca Candra Lurita 3. Nurul Hikmatul Qowi 4. Hemilda Firdiana Yustifa 5. Mochamad Fendi Pradana 6. Ariska Putri Hidayathillah

KELOMPOK IV KELOMPOK V KELOMPOK VI

1. Anindya Dani Kalpika 2. Gunawan Tri Saputro 3. Miftahul Janah 4. Mareta Dea Rosaline 5. Chriztal Trofi Dua Fiarta 6. Filaili Peristi Sadika

1. Ari Kusumandani 2. Randy Yusuf Pratama Putra 3. Miftachul Aziz 4. Catherine Patra Diana 5. Arif Novan Rismana 6. Dian Panorama A

1. Pratiwi Yuliansari 2. Ria Restu Wintyastuti 3. Aghisna Galih Purwitasari 4. Saktya Yudha Ardhi Utama 5. Risa Bisaroh 6. Sisfani Mirzana

KELOMPOK VII KELOMPOK VIII KELOMPOK IX

1. Tuti Wijaya 2. Dian Perdana Fitri Mandasari 3. Noki Rama Dewangga Shakti 4. Bayu Rizki Sanjaya 5. Nuril Khamidiyah 6. Nilakandi Eldini

1. Fistia Nur Fibriarahmah 2. Kartika Devi Adrianti 3. Sofa 4. Prama Dharma Rangga Banu Ardi 5. Bagus Kusuma Armawantoro 6. Suci Wulandari

1. Yani Mei Indah Ratnasari 2. Alfy Wahyu Pramita Sari 3. Maryanti 4. Shella Novi Permata Sari 5. Gandris Priyambodo 6. Fayadita Mahdia Izzati

Page 7: Modul Praktikum Sistem Perkemihan

Modul Praktikum Kep.Sistem Perkemihan/FKp UNAIR/IYW@2012 6 6

DAFTAR NAMA KELOMPOK

KEPERAWATAN SISTEM PERKEMIHAN

PROGRAM A 2009 (KELAS B)

KELOMPOK I KELOMPOK II KELOMPOK III

1. Nur Rahmi 2. Liandra Denok Galuh Probowulan 3. Nunung Widiyanti 4. Priskylia Mahayu Oktavianti 5. Nuricha Ita Shofiana 6. Ika Fitriana

1. Winda Bastiana 2. Agustian Saqurin 3. Dyah Anggraeni 4. Nizar Aquita 5. Lingling Marinda Palupi 6. Nuzulul Zulkarnain Haq

1. Putri Nawang Sari 2. Ni Kadek Apriani 3. Putu Ayu Winda Astarini 4. Yeni Ika Rahmawati 5. Cinthya Surya Nevada 6. R.A. Gabby Novikadarti Rahmah

KELOMPOK IV KELOMPOK V KELOMPOK VI

1. Kartika Utami Putri 2. Triadi Rekso Pambudi 3. Firdaus Soheh 4. Beatrix Meme Laot 5. Firza 6. Dwi Agustina

1. Eliza Zihni Zatihulwani 2. Ayunda Karna Dwi Putra 3. Heru Kriswanto 4. Siska Yunita Sari 5. Sabdi Alif Mustofa 6. Edy Fitriawan

1. Bagus Hayatul Jihad 2. Amaliyatul Kholifah 3. Fitria Dwi Rachmasari 4. Fika Irianawati 5. Kinta Astriyati 6. Opi Diya Nurverinika

KELOMPOK VII KELOMPOK VIII KELOMPOK IX

1. M.Irdlo Billah 2. Acintya Clarissa C 3. Ikhwan Supyanto 4. Abd. Holiq 5. Yuki Fujiami Yanuar Isnaeni 6. Fitriana Kurniasari Solikhan

1. Sylvia Febriana Wahyu Setiawan 2. Anie Septa Putri 3. Rizky Putra Prihatama 4. Deni Eka Wardani 5. Ayunda Rustalia Puspitaningrum 6. Meirina Yanie Mawita Sari

1. Samsul Arifin 2. Priyo Febri Nurhartanto 3. Roosita Dian Agustin 4. Ekky Normayaningtyas 5. Febi Anca Perdana Putra Fauzi 6. Intan Widiastiti

Page 8: Modul Praktikum Sistem Perkemihan

Modul Praktikum Kep.Sistem Perkemihan/FKp UNAIR/IYW@2012 7 7

JADWAL LABORATORIUM

KEPERAWATAN SISTEM PERKEMIHAN

Mahasiswa Program A Angkatan 2009

(Kelas A) Tanggal

Materi

Praktikum/Fasilitator

11-16 Juni

2012 05

Maret

2012

12

Maret

2012

19 Maret

2012

26

Maret

2012

02

April

2012

09 April

2012

30 April

2012

07 Mei

2012

14 Mei

2012

A I

YS

II

HM

III

SR

IV

ND

V

SY

VI

IYW

VII

PD

VIII

YS

IX

HM

Ujian

Praktikum

B II

SR

III

YS

IV

HM

V

SR

VI

ND

VII

SY

VIII

IYW

IX

PD

I

ND

C III

HM

IV

SY

V

YS

VI

HM

VII

SR

VIII

ND

IX

SY

I

IYW

II

PD

(Kelas B) Tanggal

Materi

Praktikum/Fasilitator

11-16 Juni

2012 07

Maret

2012

14

Maret

2012

21 Maret

2012

28

Maret

2012

04

April

2012

11 April

2012

02 Mei

2012

09 Mei

2012

16 Mei

2012

A I

YS

II

HM

III

SR

IV

ND

V

SY

VI

IYW

VII

PD

VIII

IYW

IX

PD

Ujian

Praktikum

B II

ND

III

YS

IV

HM

V

SR

VI

ND

VII

SY

VIII

IYW

IX

PD

I

SR

C III

HM

IV

SY

V

YS

VI

HM

VII

SR

VIII

ND

IX

SY

I

IYW

II

PD

Keterangan: - Mahasiswa diwajibkan berkoordinasi dengan fasilitator masing-masing untuk menggantikan jadwal praktikum pada minggu pertama

yang terjadwal (yang belum terlaksana)

Page 9: Modul Praktikum Sistem Perkemihan

Modul Praktikum Kep.Sistem Perkemihan/FKp UNAIR/IYW@2012 8 8

DAFTAR NAMA KELOMPOK

KEPERAWATAN SISTEM PERKEMIHAN

PROGRAM B 2011

KELOMPOK I KELOMPOK II KELOMPOK III

Ferri Kusnadi Intan Nurcahyani

Maria Konsita Pede Nessy Anggun Primasari

Dhani Ratnaningtyas Ivony Fristy

Noventy Putriningtyas Eli Saripah

Riasi Natalia

Irma Rosita Andi Rahmi

Ghofur Hariyono Nieke W Unawekly

Hildegunda M.W Cleophas Abigael Grace Prasetiani

Taufan Arief Diptanala Parahita Rumbay

Retno Yuliati

Rr.Gilang Ayu Permatasari Dwi Suyanti

Prima Oktorina Anjar Supriyono Dian Septiarini

Dewi Arie Santi Yunita Wiwit Unairawati Ertina Anggraini

Kharisma Komanah

KELOMPOK IV KELOMPOK V KELOMPOK VI

Yeni Widyastuti Fitria Ningsih

Nur Jani Zulfian Kurniadi M

Yuli Agustin Ari Oktiweni Devi Novalia

Wuryani La Rahmat Wabula

Endah Lusi Oktoveri Rina Ristanti

Virra Jayatiningrum Sri Indah Tjajanti

Yulizar Anik Widayati

Masfin Muhayanah Prihatin

Tyas Ajeng Anastasia Murti Arista Dwi Ayu Wirandani

Septi Nursanindah Sasikirana Ashof Yus Miko

Nurma Lindawati Nur Hidayati Nikmatus Arika

Rohmat Aprilianto Arie Kusuma Hayati

KELOMPOK VII KELOMPOK VIII KELOMPOK IX

Ulum Mab'ruroh Dwi Susi Pristiwatin

Endri Eka Yanti Ahmad Kusairi

Dewi Sulityorini Wisnumurtiningtyas

Caturisa Sasti Sulistyana Yuniar Dewi Nisfullaili

Ana Yuli Astuti Lilik Susilowati Atik Purwanti

Ayu Wulandari Riza Kusumawati

Dieny Prasilo Dwi Riyanti

Breni Jarot Kuncahyo

Endang Susilowati Yoventa F.S Seba

Rosidah Mia Andriani Anna Mariance Taeteti Hanik Maria Hidayati

Sultina Fakhrul Ardiansyah

Mardiyanti

Page 10: Modul Praktikum Sistem Perkemihan

Modul Praktikum Kep.Sistem Perkemihan/FKp UNAIR/IYW@2012 9 9

JADWAL PEMBELAJARAN PRAKTIKUM

KEPERAWATAN SISTEM PERKEMIHAN

Mahasiswa Program B Angkatan 2011

Tanggal

Materi

Praktikum/Fasilitator

11-16 Juni

2012 08

Maret

2012

15

Maret

2012

22 Maret

2012

29

Maret

2012

05

April

2012

12 April

2012

03 Mei

2012

10 Mei

2012

17 Mei

2012

A I

AB

II

HY

III

ED

IV

KT

V

LH

VI

IK

VII

YSD

VIII

AB

IX

ED

Ujian

Praktikum

B II

IYW

III

AB

IV

HY

V

ED

VI

KT

VII

LH

VIII

IK

IX

YSD

I

LH

C III

HY

IV

YSD

V

AB

VI

HY

VII

ED

VIII

KT

IX

LH

I

IK

II

YSD

Keterangan: - Mahasiswa diwajibkan berkoordinasi dengan fasilitator masing-masing untuk menggantikan jadwal praktikum pada minggu pertama

yang terjadwal (yang belum terlaksana).

Page 11: Modul Praktikum Sistem Perkemihan

Modul Praktikum Kep.Sistem Perkemihan/FKp UNAIR/IYW@2012 10

MMoodduull AA

IINNKKOONNTTIINNEENNSSIIAA UURRIINN

KOMPETENSI YANG DIHARAPKAN

A. KOGNITIF

Mahasiswa mampu: 1. Mengidentifikasi prevalensi inkontinensia urin dan faktor risiko yang terkait

dengan terjadinya inkontinensia urin. 2. Mengidentifikasi penyebab inkontinensia sementara. 3. Mengidentifikasi jenis inkontinensia dengan tanda-tanda dan gejala terkait

4. Mengidentifikasi cara penilaian (pengkajian) untuk inkontinensia urin. 5. Mengidentifikasi pilihan terapi untuk inkontinensia urin. 6. Mengidentifikasi cara melakukan Continous Indwelling Catheter.

B. PSIKOMOTOR & AFEKTIF (TERINTEGRASI)

KEGIATAN TUGAS

FASILITATOR

PENCAPAIAN

MAHASISWA

PENILAIAN

HARD SKILL SOFT SKILL

PBL

Fasilitator mengarahkan mahasiswa untuk menganalisis trigger

case sesuai dengan modul praktikum yang menjadi acuan bagi mahasiswa dalam menentukan tindakan keperawatan

Mahasiswa melakukan analisis terhadap trigger case yang ditunjukkan dengan mampu menjelaskan pengkajian fokus yang harus dilakukan untuk masalah sesuai trigger case,

menentukan masalah keperawatan dan intervensi keperawatan yang

- Kemampuan sintesis analisis kasus

- Kemampuan dalam memahami konsep dan aplikasi SOP keperawatan

- Kemampuan dalam critical point SOP keperawatan

- Kemampuan

- Disiplin - Kreatif - Bertanggung

jawab - Percaya diri - Terampil - Aktif - Berpikir

kritis

ISI MODUL:

1. Kompetensi yang diharapkan (kognitif, afektif dan psikomotor) 2. Trigger Case

3. Prosedur Tindakan 4. Daftar Referensi

Page 12: Modul Praktikum Sistem Perkemihan

Modul Praktikum Kep.Sistem Perkemihan/FKp UNAIR/IYW@2012 11

KEGIATAN TUGAS

FASILITATOR

PENCAPAIAN

MAHASISWA

PENILAIAN

HARD SKILL SOFT SKILL

tepat mengaplikasikan SOP keperawatan dalam asuhan keperawatan pasien dengan gangguan sistem perkemihan

Fasilitator mendemonstrasikan keterampilan (intervensi keperawatan sesuai trigger case) yang akan dipelajari

Mahasiswa mampu melakukan redemonstrasi terkait ketrampilan yang telah ditunjukkan fasilitator

PBP*

Fasilitator melakukan observasi dan penilaian terhadap hasil pengkajian

Mahasiswa mampu melakukan pengkajian pada pasien dengan atau yang berisiko mengalami inkontinensia urin

Fasilitator melakukan observasi dan penilaian terhadap hasil analisis data dan penentuan intervensi keperawatan

Mahasiswa mampu melakukan analisis data dan menyusun intervensi keperawatan pada pasien dengan inkontinensia urin

Fasilitator melakukan observasi dan pendampingan terhadap tindakan yang dilakukan

Mahasiswa mampu melakukan tindakan keperawatan (baik mandiri maupun kolaboratif) dalam manajemen inkontinensia urin, menyusun materi edukasi dan pemberian edukasi

Keterangan:

*: Bagi Program A

Page 13: Modul Praktikum Sistem Perkemihan

Modul Praktikum Kep.Sistem Perkemihan/FKp UNAIR/IYW@2012 12

PENCAPAIAN KOMPETENSI KOGNITIF

- Mahasiswa diwajibkan untuk melakukan pembelajaran mandiri (SCL) untuk mencapai

kompetensi kognitif yang diharapkan.

- Pertanyaan yang ada di kompetensi kognitif wajib sudah diisi sebelum praktikum

dimulai.

- Evaluasi dari pencapaian kompetensi ini akan dilakukan oleh fasilitator dan PJMA.

- Masing-masing mahasiswa harus mengumpulkan modul yang sudah terisi sesuai dengan

pencapaian kompetensi yang diharapkan terlebih dahulu kepada fasilitator praktikum

masing-masing (setiap akhir minggu praktikum) dan kepada PJMA (segera setelah

masing-masing mahasiswa menyelesaikan seluruh modul), untuk dilakukan penilaian.

KOMPETENSI KOGNITIF 1:

Mengidentifikasi prevalensi inkontinensia urin dan faktor risiko yang

terkait dengan terjadinya inkontinensia urin.

A. Urinary incontinence is defined as involuntary loss of urine sufficient to be a problem to the older adult.

B. Over 13 million Americans are affected by urinary incontinence. Approximately 15% to 30% of noninstitutionalized older adults are affected, including 19% of men and 39% of women. In nursing facilities, 50% or more of the patients are incontinent and 30% of this population also experience fecal incontinence.1

C. Prevalence of urinary incontinence does increase with age, but is NOT a normal part of the aging process. It is the second leading risk factor for institutionalization.

D. Direct costs of urinary incontinence in community dwelling older adults are estimated to be over $7 billion annually. In long-term care nursing facilities, the annual estimated cost is $3.3 billion.

E. Risk factors associated with incontinence include immobility, impaired cognition, medications, morbid obesity, smoking, fecal impaction, delirium, environmental barriers, high-impact physical activities, diabetes, stroke, estrogen depletion, and pelvic muscle weakness. Low fluid intake (especially water) or excess caffeine or alcohol, which has a diuretic effect, may cause bladder irritation leading to increased urgency.

Page 14: Modul Praktikum Sistem Perkemihan

Modul Praktikum Kep.Sistem Perkemihan/FKp UNAIR/IYW@2012 13

KOMPETENSI KOGNITIF 2:

Mengidentifikasi penyebab inkontinensia sementara.

The Agency for Health Care Research and Quality (AHRQ) identifies two types of urinary incontinence: (1) transient (acute) and (2) established (chronic). Transient incontinence is characterized by the sudden onset of potentially reversible symptoms.

The causes of transient incontinence can be remembered through the acronym, DIAPPERS.2

� Delirium � Infection (e.g., untreated Urinary Tract Infection) � Atrophic vaginitis or urethritis � Pharmaceuticals � Psychological – depression or other psychological disorders that

affect motivation or function � Excess urine production � Restricted mobility / restraints � Stool impaction or constipation, creating additional pressure on the

bladder and causing urinary urgency and frequency.

Page 15: Modul Praktikum Sistem Perkemihan

Modul Praktikum Kep.Sistem Perkemihan/FKp UNAIR/IYW@2012 14

KOMPETENSI KOGNITIF 3:

Mengidentifikasi jenis inkontinensia dengan tanda-tanda dan gejala terkait

A. Urge incontinence is associated with a strong urge to void, often caused by an overactive detrusor muscle that causes excessive involuntary bladder contraction. Other symptoms include urinary frequency, nocturia, and enuresis. Neurological conditions, such as stroke, suprasacral spinal cord lesions, and multiple sclerosis are associated with urge incontinence. Older adults may complain of the sudden urge to urinate and the inability to hold urine (ied “key in lock” phenomenon where an individual may be able to hold urine for a long period and then suddenly have the urge to void as entering their home with the key in the lock.

B. Stress incontinence is an involuntary loss of urine associated with activities that increase intra-abdominal pressure. Older adults may complain of small amounts of daytime urine loss that occur during physical activity or with increased intra-abdominal pressure (e.g. coughing, sneezing, bending, lifting, or laughing). The cause is pelvic muscular weakness or urethral hypermotility.

C. Overflow incontinence is the voluntary release of urine when the bladder becomes overly full due to a blockage, but the individual would not feel the urge to urinate. Overflow incontinence may present with stress or urge symptoms. This is caused by low tone bladder muscle, or a bladder outlet or urethral obstruction leading to verdistention and overflow. Patients describe frequent, constant, or post void dribbling, urinary retention with hesitancy or an uncomfortable sensation of fullness or ressure in the lower abdomen. Conditions associated with overflow incontinence include drug side effects, radical pelvic surgery, diabetic neuropathy, low spinal cord injury and benign prostatic hyperplasia (BPH).

D. Functional incontinence occurs when a physical or psychological impairment reduces the patient’s ability to recognize signals for voiding, find an appropriate place to void and their ability to maintain continence. Functional incontinence may be seen post-operatively when an older adult’s overall functional status has been compromised, or in older adults with dementia.

E. Mixed incontinence. Mixed incontinence is a combination of two or more types of incontinence, most often stress and urge incontinence together. How is incontinence diagnosed and treated? A healthcare provider can help diagnose the type and cause of incontinence, and suggest appropriate treatment. Properly diagnosed, incontinence is almost always treatable.

Page 16: Modul Praktikum Sistem Perkemihan

Modul Praktikum Kep.Sistem Perkemihan/FKp UNAIR/IYW@2012

KOMPETENSI KOGNITI

Mengidentifikasi cara penilaian

A. Screening for urinary incontinence is especially appropriate for older adults due to increased prevalence. Good history (i.e., medications that contribute to incontinence) and bladder record often yield information sufficient to attempt intervention.

B. Factors that contribute to incontinence in older adults include:

B.1. The aging urethra urethral sphincters, and pelvic muscles

B.2. Neurologic changes and cognitive/affective state

B.3. Specific medical illness

B.4. Impaired functional ability

B.5. Transient incontinence urinary tract or pulmonary infection

B.6. Drug therapy, such as and alcohol

B.7. Constipation

C. The Agency for Health Care Research and Quality (AHRQ) recommends the use of a bladder diary to identify risk and presence of incontinence.

D. Physical Examination comprehensive gero-assessment (i.e. important for determining functional incontinence).

Modul Praktikum Kep.Sistem Perkemihan/FKp UNAIR/IYW@2012

KOMPETENSI KOGNITIF 4:

Mengidentifikasi cara penilaian (pengkajian) untuk inkontinensia

Screening for urinary incontinence is especially appropriate for older adults due to increased prevalence. Good history (i.e., medications that contribute to

adder record often yield information sufficient to attempt

Factors that contribute to incontinence in older adults include:

The aging urethra – there is diminished muscle tone in the bladder, urethral sphincters, and pelvic muscles

changes and cognitive/affective state

Specific medical illness

Impaired functional ability – reduced mobility, manual dexterity

Transient incontinence – environmental factors or illness such as a urinary tract or pulmonary infection

Drug therapy, such as sedatives, diuretics, anticholinergic agents, caffeine,

The Agency for Health Care Research and Quality (AHRQ) recommends the use of a bladder diary to identify risk and presence of incontinence.

Physical Examination – PVR, abdominal assessment within the context of a -nurse assessment that includes functional and cognitive

assessment (i.e. important for determining functional incontinence).

15

inkontinensia urin.

Screening for urinary incontinence is especially appropriate for older adults due to increased prevalence. Good history (i.e., medications that contribute to

adder record often yield information sufficient to attempt

there is diminished muscle tone in the bladder,

reduced mobility, manual dexterity

environmental factors or illness such as a

sedatives, diuretics, anticholinergic agents, caffeine,

The Agency for Health Care Research and Quality (AHRQ) recommends the use of a bladder diary to identify risk and presence of incontinence.

minal assessment within the context of a nurse assessment that includes functional and cognitive

assessment (i.e. important for determining functional incontinence).

Page 17: Modul Praktikum Sistem Perkemihan

Modul Praktikum Kep.Sistem Perkemihan/FKp UNAIR/IYW@2012 16

KOMPETENSI KOGNITIF 5:

Mengidentifikasi pilihan terapi untuk inkontinensia urin (baik dalam

bentuk modifikasi lingkungan, terapi perilaku, medikasi, tindakan operasi

maupun dengan terapi lain)

Treatment options must be individualized for each older adults experiencing urinary incontinence.

A. Referral to urinary incontinence nurse, urologist, or gynecologist for workup. Bedside cystometrogram is one assessment option.

B. Attempt therapeutic trial with behavioral and / or pharmacological treatments, to determine effectiveness.

C. Modify hospital environment.

C.1. Place nurse call bells within easy reach.

C.2. If mobility is limited, consider using an elevated toilet seat, urinal, or bedpan.

C.3. Avoid restraints, including side rails.

C.4. Encourage and assist to void before leaving the unit for tests.

C.5. Obtain referrals to include physical and occupational therapists for ambulation aides, gait training, further assessment of ADLs with continence, and improved muscle strength.

D. Behavioral Therapies.

D.1. Scheduled toileting - fixed interval every 2 – 3 hours.

D.2. Bladder training - Patients who urinate infrequently are instructed to do "timed urination" where they urinate by the clock every one to two hours during waking hours. By achieving regular bladder emptying they should have fewer incontinent episodes. Timed urination may be effective in patients with both urge and stress incontinence.

D.3. Habit training - The goal is to increase the amount of urine that the patient can hold within their bladder. Patients are instructed to keep a diary to determine their urination interval. Patients are then instructed to gradually increase their urination interval by 15 to 30 minutes per week. The goal is to have patients urinating every two to four hours while awake with less urgency and less incontinence.

D.4. Prompted voiding – scheduled toileting with positive reinforcement, praise, and encouragement to be assisted or stay dry.

D.5. Kegel (pelvic muscle) exercise – the levator ani and pelvic floor muscle contractions, with or without electromyographic feedback or vaginal

Page 18: Modul Praktikum Sistem Perkemihan

Modul Praktikum Kep.Sistem Perkemihan/FKp UNAIR/IYW@2012 17

cones.

D.6. Electrical stimulation treatment (with implants), but likely done by continence specialist not general RN. During electrical stimulation, a small amount of stimulation from a sensor placed in the vagina or rectum is delivered to the muscles of the pelvic floor.

D.7. Avoidance of bladder irritants (caffeine, alcohol, NutraSweet™) D.8. Rehydration – half of the body weight in pounds is the number of ounces

of liquid needed per day.

Pharmacological Treatments.

D.9. Bladder wall: D.9.1. Tricyclics: imipramine, - relaxes the smooth muscles and tightens

or contracts the muscles of the bladder neck to treat stress incontinence.

D.9.2. Anticholinergics: propantheline, dicyclomine, oxybutynin – relaxes the bladder smooth muscles

D.9.3. Calcium channel blockers nifedipine, terodiline, D.9.4. Cholinergics for retention tend to be successful. in assisting with

bladder storage by increasing bladder contractions and are used to treat urge incontinence.

D.10. Urethra: D.10.1. Alpha-adrenergics – phenylpropanolamine, pseudoephedrine D.10.2. Estrogen, alpha-blockers – prazosin, terazosin, central

relaxants – baclofen, dantrolene, diazepam. E. Surgical Treatment.

E.1. Artificial urinary sphincters to improve sphincteric function with pump

Patient Education on Kegel Exercises or Pelvic Muscle Exercises (PMEs)

1. Explain the purpose: to help strengthen the pelvic muscles, and help improve stress and urge incontinence.

2. Help the patient find the correct muscle by either (a) verbally explaining that they should gently squeeze the rectal or vaginal muscle, or (b) manually assisting them to identify the muscle by instructing them to squeeze around your gloved finger during a vaginal or rectal examination.

3. Instruct the patient not to squeeze the stomach, buttock, or thigh muscles (because this only increases intra-abdominal pressure), but to concentrate on isolating the pelvic muscle.

4. Ideally each exercise should consist of squeezing for 10 seconds and relaxing for 10 seconds. Some patient may need to start with 3 or 5 seconds, and then increase as their muscle gets stronger.

5. Patients should do 50 exercises per day and not more than 25 exercises at once.

6. Patients may notice improvement in 2 to 4 weeks, but not immediately. Reinforce compliance, and initiate a referral for discharge follow-up with a continence specialist.

Source: Kegel, A. H. (1948). Progressive resistance exercise in the functional restoration of the perineal muscles. American Journal Obstetrics and Gynecology, 56, 238-248

Page 19: Modul Praktikum Sistem Perkemihan

Modul Praktikum Kep.Sistem Perkemihan/FKp UNAIR/IYW@2012 18

require competent client. E.2. Prostatectomy or TURP (for prostate obstruction). E.3. Dilation of urethral stricture. E.4. Circumcision, for phimosis or balanitis. E.5. Penile reconstruction – in trauma or cancer cases. E.6. Urinary diversion. E.7. Suprapubic catheter – the better long term indwelling under

F. Equipment and Devices F.1. Absorbent products include diapers, (“briefs”), gels, pads, cone-shaped

absorbents for men, reinforced-fit undergarments for high volume. F.2. Examples of skin care products include non-alcohol cleansers; and

waterproof barriers. F.3. Devices and urinals - male and female for the immobilized, or patients

with compromised skin integrity. F.4. External catheters (condom type for men) F.5. Indwelling urethral catheters only if surgery and intermittent

catheterization have failed. F.6. Intermittent catheterization is the better alternative for obstruction with

overflow.

Page 20: Modul Praktikum Sistem Perkemihan

Modul Praktikum Kep.Sistem Perkemihan/FKp UNAIR/IYW@2012 19

KOMPETENSI KOGNITIF 6:

Mengidentifikasi cara melakukan Continous Indwelling Catheter.

A. Indwelling catheters are indicated for: A.1. Monitoring of acutely ill patients A.2. Management of terminally or severely ill patients. A.3. Urinary retention not manageable by other means A.4. Management of urinary incontinence in older adults with Stage III or IV

pressure ulcers of the trunk B. The contraindications for the use of indwelling catheters are:

B.1. Management of urinary incontinence not associated with full-thickness pressure ulcers.

B.2. Urinary retention that can be otherwise managed (i.e., with clean intermittent catheterization).

B.3. Staff convenience C. The risks of indwelling catheters include:

C.1. Urinary tract infections – presence of pathogenic microorganisms in the urinary tract with or without signs and symptoms.

C.2. Bacteriuria – presence of bacteria in the urine 105 bacteria / mL urine or greater generally indicates infection.

C.3. Trauma to the urethra C.4. Increase in mortality and morbidity

Indwelling catheters increase morbidity risks; other complications include pain, obstruction, urethral erosion, stones, urethritis, fistula, and hematuria.

PJMA

( )

FASILITATOR

( )

TANDA TANGAN DAN NAMA LENGKAP

Page 21: Modul Praktikum Sistem Perkemihan

Modul Praktikum Kep.Sistem Perkemihan/FKp UNAIR/IYW@2012 20

TRIGGER CASE (PILIH SALAH SATU)

1. Ny. M seorang janda 66 tahun tinggal serumah dengan anak, anak menantu dan 2

orang cucunya. Riwayat penyakit sebelumnya diabetes mellitus (25 tahun dan

terkontrol), penyakit arteri koroner dan pernah menjalani histerektomi

abdominal total. Saat ini klien dirawat dengan paska bypass arteri koroner hari

ke-4 dan akan dipindahkan ke R. Camelia. Saat akan dipindahkan Ny. M

menanyakan kepada perawat “Apakah saya harus terus menggunakan

underpad/diapers ini?”. Berdasarkan pengetahuan Anda tentang proses

terjadinya inkontinensia dan proses menua, jelaskan apa yang akan Anda

sampaikan pada Ny. M tersebut, lakukan analisis, tentukan masalah keperawatan

dan tindakan apa yang Anda akan ajarkan?

JAWABAN: --------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

-------------------------------------------------------------------------------------------------

Page 22: Modul Praktikum Sistem Perkemihan

Modul Praktikum Kep.Sistem Perkemihan/FKp UNAIR/IYW@2012 21

2. Tn. P (67 tahun) post TURP hari ke-5, saat ini pasien masih terpasan threeway catheter

dan produksi urin menunjukkan sudah jernih, produksi 1800 ml/hari. Dokter

menginstruksikan kateter boleh dilepas. Pasien juga selalu menanyakan kepada Perawat

“Bagaimana kencing saya setelah selang ini dilepas?” Apakah yang akan Anda lakukan

saat ini? Lakukan analisis, tentukan masalah keperawatan dan tindakan apa yang

Anda akan ajarkan? Jelaskan!

JAWABAN: --------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

-------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

-------------------------------------------------------------------------------------------------

-------------------------------------------------------------------------------------------------

Page 23: Modul Praktikum Sistem Perkemihan

Modul Praktikum Kep.Sistem Perkemihan/FKp UNAIR/IYW@2012 22

3. Ny. R (36 tahun) post partum (SC) hari ke 15 mengeluhkan saat ini sering tidak

dapat menahan kencing. Kencing tiba-tiba keluar terutama saat batuk. Ny. R

menanyakan kepada perawat “Apa yang terjadi dengan saya? Apakah saya akan

terus mengalami hal ini? Apa yang harus saya lakukan”. Berdasarkan

pengetahuan Anda tentang proses terjadinya inkontinensia, jelaskan apa yang

akan Anda sampaikan pada Ny. R tersebut, lakukan analisis, tentukan masalah

keperawatan dan tindakan apa yang Anda akan ajarkan?

JAWABAN: --------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

-------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

-------------------------------------------------------------------------------------------------

Page 24: Modul Praktikum Sistem Perkemihan

Modul Praktikum Kep.Sistem Perkemihan/FKp UNAIR/IYW@2012 23

PROSEDUR TINDAKAN A. URINARY HABIT TRAINING/BLADDER TRAINING (Dochterman & Bulechek,

2000)

DEFINISI : Suatu tindakan untuk membangun suatu pola kemampuan dalam

mengosongkan kandung kemih untuk mencegah inkontinensia pada orang dengan kemampuan kognitif terbatas.

TUJUAN : Melatih kemampuan untuk dapat mengatur pola berkemih yang teratur.

NO. KEGIATAN DIKERJAKAN* TIDAK

DIKERJAKAN*

1. Jelaskan definisi dan tujuan tindakan

2. Catat dulu kebiasaan pasien berkemih (dengan menggunakan Bladder Diary*) minimal selama 3 hari

3. Upayakan interval berkemih diawal yaitu < 2 jam. Apabila interval berkemih sudah dapat ditentukan oleh klien maka pertahankan interval tersebut.

4.

Pada saat dalam toilet ajarkan klien untuk: - Menggunakan tehnik “menyalakan kran air” atau “

mengguyur toilet” untuk memudahkan klien berkemih

5. Anjurkan untuk minum secukupnya 30 menit sebelum waktu untuk berkemih

6. Berikan reinforcement positif pada klien

7. Evaluasi rutin Bladder Diary

*contoh terlampir

CONTOH BLADDER DIARY

(National Kidney and Urologic Diseases Information Clearinghouse (NKUDIC). n.d,)

NAMA KLIEN : TANGGAL :

JAM MINUMAN KE TOILET KELUAR KENCING TIBA2

PADA SAAT ITU APAKAH ADA

KEINGINAN UNTUK KENCING YANG

KUAT

APA YANG ANDA LAKUKAN SAAT

KENCING KELUAR TIBA2?

JENIS BRP

BNYK BRP KALI

BRP BNYK KENCING

SDKT SEDANG BANYAK YA TDK

CONTOH KOPI 1 GLS 2

KALI BANYAK √√√√ √√√√ BATUK

08-09

Keterangan: - Klien/keluarga diminta untuk melakukan pencatatan per hari dan dilakukan rutin

tiap 1-2 jam sekali

Page 25: Modul Praktikum Sistem Perkemihan

Modul Praktikum Kep.Sistem Perkemihan/FKp UNAIR/IYW@2012 24

B. PELVIC MUSCLE EXERCISE (KEGEL) (Dochterman & Bulechek, 2000)

DEFINISI : Suatu tindakan untuk memperkuat dan melatih otot levator anus

dan otot urogenital untuk melakukan kontraksi secara berulang untuk mengurangi inkontinensia (stres, urge maupun campuran).

TUJUAN : Melatih kekuatan otot dasar panggul dalam berkontraksi untuk dapat menahan kemih.

NO. KEGIATAN DIKERJAKAN* TIDAK

DIKERJAKAN*

1. Jelaskan definisi dan tujuan tindakan

2.

Bantu klien menentukan otot yang benar dengan cara:

(secara lisan dapat dijelaskan bahwa kedua otot dapat dirasakan kontraksinya pada saat kita menahan kencing atau menahan keinginan BAB)

3.

Anjurkan klien untuk mengkontraksikan otot-otot tersebut selama 10-15 detik dan dilanjutkan dengan merelaksasikannya selama 10-15 detik. Pada beberapa klien mulai latihan dengan 3-5 detik terlebih dahulu untuk kemudian ditingkatkan apabila otot diarasakan sudah semakin kuat. Latihan dilakukan sebanyak 50 kali latihan per hari dan tidak lebih dari 25 latihan sekaligus dalam satu waktu. Latihan minimal dilakukan selama 4 minggu. Latihan ini dapat dilakukan sambil duduk, berdiri atau berbaring.

4.

Anjurkan klien untuk tidak menahan perut, bokong, atau otot paha (karena ini hanya akan meningkatkan tekanan intra-abdomen), namun berkonsentrasi pada isolasi otot dasar panggul.

5. Berikan reinforcement positif pada klien

6. Evaluasi rutin Bladder Diary

PJMA

( )

FASILITATOR

( )

TANDA TANGAN DAN NAMA LENGKAP

Page 26: Modul Praktikum Sistem Perkemihan

Modul Praktikum Kep.Sistem Perkemihan/FKp UNAIR/IYW@2012 25

DAFTAR REFERENSI

1. Bickley, L.S & Szilagyi, P.G. (2005). Bates (Guide to Physical Examination and

History Taking). 9th Edition. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins. 2. Black, J. & Hawks, J. (2005). Medical Surgical Nursing. (7th ed). St.Louis-

Missouri: Elsevier Saunders. 3. Carpenito, L.J. (2000). Handbook of Nursing Diagnosis. Philadelphia:

Lippincot Williams & Wilkins. 4. Chin, C.M. & Peter Lim, H.C. (2006). Buku Panduan Klinis Menangani

Inkontinensi, Edisi Ke-2, Singapura: Masyarakat Kontinensi (Singapura) RSU Changi

5. Dochterman, J.M. & Bulechek, G.M. (2000). Nursing Intervention

Classification (NIC) Fourth Edition. Philadhelpia: Mosby Inc. 6. Ellis, J.R. & Bentz, P.M. (2007). Modules for Basic Nursing Skills. Philadelphia:

Lippincott Williams & Wilkins. 7. Ganong. (2003). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC 8. Grace, P.A. & Borley, N.R. (2007). At a Glance Ilmu Bedah. Editor: Amalia

Safitri, Jakarta: Penerbit Erlangga. 9. Gulanick, M. & Myers, J.L. (2007). Nursing Care Plan (Nursing Diagnosis &

Intervention). 6th Edition, Philadhelpia: Mosby Inc. 10. LeMone, P & Burke, K. (2008). Medical Surgical Nursing (Critical Thinking in

Client Care 4 ed). New Jersey: Pearson Education, Inc. 11. Lewis, et al. (2005). Medical Surgical Nursing, Assessment and Management

of Clinical Problem. New South Wales: Mosby Inc. 12. Moorhead, S., Johnson, M. & Maas, M. (2000). Nursing Outcomes

Classification (NOC) Third Edition, Philadhelpia: Mosby Inc. 13. NANDA International. (2012). Nursing Diagnoses Definitions and

Classification 2012-2014, Oxford: Wiley Blackwell Publishing. 14. National Kidney and Urologic Diseases Information Clearinghouse (NKUDIC). n.d,

Bladder Diary, Diakses dari http://kidney.niddk.nih.gov/kudiseases/pubs/pdf/diary.pdf

15. O’ Callaghan, C. (2006). At a Glance Sistem Ginjal. Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga.

16. Perry, A.G. & Potter, P.A. (2008). Clinical Nursing Skill. St.Louis: Mosby Inc. 17. Price & Wilson, (2006). Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit

Edisi 6. Jakarta: EGC 18. Silbernagl, S. & Lang, F. (2007). Teks dan Atlas Berwarna Patofisiologi.

Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. 19. Sjamsuhidajat, R & de Jong, W., (2004). Buku Ajar Ilmu Bedah Edisi ke 2,

Jakarta: EGC. 20. Smeltzer, S.C., & Bare, B. (2003). Brunner and Suddarth's Textbook of

Medical-Surgical Nursing (10th ed.). Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.

21. Tanagho, E.A. & McAninch, J.W. (2008). Smiths General Urology, Edisi ke-17, North America: McGraw Hill Companies Inc.

22. Berbagai artikel jurnal.

Page 27: Modul Praktikum Sistem Perkemihan

Modul Praktikum Kep.Sistem Perkemihan/FKp UNAIR/IYW@2012 26

MMoodduull BB

DDIIVVEERRSSII UURRIINN

KOMPETENSI YANG DIHARAPKAN

A. KOGNITIF

Mahasiswa mampu: 1. Mengidentifikasi jenis tindakan diversi urin. 2. Mengidentifikasi penyebab dilakukannya tindakan diversi urin. 3. Mengidentifikasi komplikasi yang dapat timbul pada stoma. 4. Mengidentifikasi tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah komplikasi

pada stoma.

B. PSIKOMOTOR & AFEKTIF (TERINTEGRASI)

KEGIATAN TUGAS

FASILITATOR

PENCAPAIAN

MAHASISWA

PENILAIAN

HARD SKILL SOFT SKILL

PBL

Fasilitator mengarahkan mahasiswa untuk menganalisis trigger

case sesuai dengan modul praktikum yang menjadi acuan bagi mahasiswa dalam menentukan tindakan keperawatan

Mahasiswa melakukan analisis terhadap trigger case yang ditunjukkan dengan mampu menjelaskan pengkajian fokus yang harus dilakukan untuk masalah sesuai trigger case,

menentukan masalah keperawatan dan intervensi keperawatan yang tepat

- Kemampuan sintesis analisis kasus

- Kemampuan dalam memahami konsep dan aplikasi SOP keperawatan

- Kemampuan dalam critical point SOP keperawatan

- Kemampuan mengaplikasikan SOP

- Disiplin - Kreatif - Bertanggung

jawab - Percaya diri - Terampil - Aktif - Berpikir

kritis

Fasilitator Mahasiswa mampu

ISI MODUL:

1. Kompetensi yang diharapkan (kognitif, afektif dan psikomotor

2. Trigger Case

3. Prosedur Tindakan

4. Daftar Referensi

Page 28: Modul Praktikum Sistem Perkemihan

Modul Praktikum Kep.Sistem Perkemihan/FKp UNAIR/IYW@2012 27

KEGIATAN TUGAS

FASILITATOR

PENCAPAIAN

MAHASISWA

PENILAIAN

HARD SKILL SOFT SKILL

mendemonstrasikan keterampilan (intervensi keperawatan sesuai trigger case) yang akan dipelajari

melakukan redemonstrasi terkait ketrampilan yang telah ditunjukkan fasilitator

keperawatan dalam asuhan keperawatan pasien dengan gangguan sistem perkemihan

PBP*

Fasilitator melakukan observasi dan penilaian terhadap hasil pengkajian

Mahasiswa mampu melakukan pengkajian pada pasien dengan atau yang berisiko mengalami inkontinensia urin

Fasilitator melakukan observasi dan penilaian terhadap hasil analisis data dan penentuan intervensi keperawatan

Mahasiswa mampu melakukan analisis data dan menyusun intervensi keperawatan pada pasien dengan inkontinensia urin

Fasilitator melakukan observasi dan pendampingan terhadap tindakan yang dilakukan

Mahasiswa mampu melakukan tindakan keperawatan (baik mandiri maupun kolaboratif) dalam manajemen inkontinensia urin, menyusun materi edukasi dan pemberian edukasi

Keterangan:

*: Bagi Program A

PENCAPAIAN KOMPETENSI KOGNITIF

- Mahasiswa diwajibkan untuk melakukan pembelajaran mandiri (SCL) untuk mencapai

kompetensi kognitif yang diharapkan.

- Pertanyaan yang ada di kompetensi kognitif wajib sudah diisi sebelum praktikum

dimulai.

- Evaluasi dari pencapaian kompetensi ini akan dilakukan oleh fasilitator dan PJMA.

- Masing-masing mahasiswa harus mengumpulkan modul yang sudah terisi sesuai dengan

pencapaian kompetensi yang diharapkan terlebih dahulu kepada fasilitator praktikum

masing-masing (setiap akhir minggu praktikum) dan kepada PJMA (segera setelah

masing-masing mahasiswa menyelesaikan seluruh modul), untuk dilakukan penilaian.

Page 29: Modul Praktikum Sistem Perkemihan

Modul Praktikum Kep.Sistem Perkemihan/FKp UNAIR/IYW@2012 28

KOMPETENSI KOGNITIF 1:

Mengidentifikasi jenis tindakan diversi urin.

F. Urinary incontinence is defined as involuntary loss of urine sufficient to be a problem to the older adult.

G. Over 13 million Americans are affected by urinary incontinence. Approximately 15% to 30% of noninstitutionalized older adults are affected, including 19% of men and 39% of women. In nursing facilities, 50% or more of the patients are incontinent and 30% of this population also experience fecal incontinence.3

H. Prevalence of urinary incontinence does increase with age, but is NOT a normal part of the aging process. It is the second leading risk factor for institutionalization.

I. Direct costs of urinary incontinence in community dwelling older adults are estimated to be over $7 billion annually. In long-term care nursing facilities, the annual estimated cost is $3.3 billion.

J. Risk factors associated with incontinence include immobility, impaired cognition, medications, morbid obesity, smoking, fecal impaction, delirium, environmental barriers, high-impact physical activities, diabetes, stroke, estrogen depletion, and pelvic muscle weakness. Low fluid intake (especially water) or excess caffeine or alcohol, which has a diuretic effect, may cause bladder irritation leading to increased urgency.

Page 30: Modul Praktikum Sistem Perkemihan

Modul Praktikum Kep.Sistem Perkemihan/FKp UNAIR/IYW@2012 29

KOMPETENSI KOGNITIF 2:

Mengidentifikasi penyebab dilakukannya tindakan diversi urin.

The Agency for Health Care Research and Quality (AHRQ) identifies two types of urinary incontinence: (1) transient (acute) and (2) established (chronic). Transient

Indwelling catheters increase morbidity risks; other complications include pain, obstruction, urethral erosion, stones, urethritis, fistula, and hematuria.

Page 31: Modul Praktikum Sistem Perkemihan

Modul Praktikum Kep.Sistem Perkemihan/FKp UNAIR/IYW@2012 30

Page 32: Modul Praktikum Sistem Perkemihan

Modul Praktikum Kep.Sistem Perkemihan/FKp UNAIR/IYW@2012 31

KOMPETENSI KOGNITIF 3:

Mengidentifikasi komplikasi yang dapat timbul pada stoma.

The Agency for Health Car

Page 33: Modul Praktikum Sistem Perkemihan

Modul Praktikum Kep.Sistem Perkemihan/FKp UNAIR/IYW@2012 32

KOMPETENSI KOGNITIF 4:

Mengidentifikasi tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah

komplikasi pada stoma.

The Agency for Health Care Research and Quality (AHRQ) identifies two types of e Research and Quality (AHRQ) identifies two types of

PJMA

( )

FASILITATOR

( )

TANDA TANGAN DAN NAMA LENGKAP

Page 34: Modul Praktikum Sistem Perkemihan

Modul Praktikum Kep.Sistem Perkemihan/FKp UNAIR/IYW@2012 33

TRIGGER CASE (PILIH SALAH SATU)

1. Tn. K, 43 tahun dirawat dengan post cystektomy radikal hari ke-10. Tindakan

ileal conduit telah dilakukan, hari ke-10, pasien masih belum tahu bagaimana

melakukan perawatan pada stomanya. Perawatan stoma masih dibantu perawat.

Tn. K masih belum bisa menerima dengan baik kondisinya saat ini. Tn. K

menyampaikan bagaimana nanti dengan pekerjaannya dan keluarganya?

Bagaimana kalau saya mau sholat? Dan banyak pertanyaan lain yang diajukan

Tn.K pada perawat. Berdasarkan pengetahuan Anda tentang tindakan diversi

urin, lakukan analisis, tentukan masalah keperawatan dan tindakan apa yang

Anda akan ajarkan? Jelaskan!

JAWABAN: --------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

-------------------------------------------------------------------------------------------------

Page 35: Modul Praktikum Sistem Perkemihan

Modul Praktikum Kep.Sistem Perkemihan/FKp UNAIR/IYW@2012 34

2. Tn. Y (50 tahun) dengan tindakan diversi urin (ileal conduit) sudah 1,5 tahun.

Saat ini pasien dirawat karena stoma mengalami komplikasi. Berdasarkan

pengetahuan Anda tentang komplikasi stoma, lakukan analisis, tentukan masalah

keperawatan dan tindakan apa yang Anda akan ajarkan? Jelaskan!

JAWABAN: --------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

-------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

-------------------------------------------------------------------------------------------------

-------------------------------------------------------------------------------------------------

Page 36: Modul Praktikum Sistem Perkemihan

Modul Praktikum Kep.Sistem Perkemihan/FKp UNAIR/IYW@2012 35

PROSEDUR TINDAKAN

STOMA CARE

(Dochterman & Bulechek, 2000)

DEFINISI : Suatu tindakan pemeliharaan eliminasi melalui stoma dan perawatan

jaringan di sekitarnya TUJUAN :

- Menjaga kebersihan stoma - Mencegah infeksi - Mencegah kebocoran - Melindungi kulit - Mengontrol bau - Memberikan kenyamanan dan keamanan - Mengajarkan perawatan diri jika diperlukan.

NO. KEGIATAN DIKERJAKAN* TIDAK

DIKERJAKAN*

PENGKAJIAN

1.

- Riwayat kesehatan, diagnosa medis termasuk

proses penyakit, obat, hasil laboratorium,

kondisi alergi, tanda vital dan pemeriksaan fisik

khususnya kondisi stoma

- Identifikasi jenis stoma klien, lokasi, tujuan dan

tanggal pembuatan stoma.

- Tentukan jenis sistem pouching (kantong) dan

produk perawatan yang digunakan.

- Mengkaji pengalaman klien sebelumnya dengan

perawatan stoma.

INTERVENSI

2.

- Menentukan kriteria hasil yang diharapkan:

a. Sistem pouching stoma memuaskan, yang

ditunjukkan dengan:

(1) Kulit intak dan tidak menunjukkan tanda

alergi dengan produk yang digunakan.

(2) Kondisi sekitar stoma bersih.

(3) Bebas bau.

(4) Klien merasa nyaman.

b. Klien mampu mengidentifikasi kebutuhan

belajar mengenai perawatan stoma dan mampu

melakukan perawatan stoma secara mandiri.

c. Kebutuhan dukungan psikososial klien

terpenuhi.

Page 37: Modul Praktikum Sistem Perkemihan

Modul Praktikum Kep.Sistem Perkemihan/FKp UNAIR/IYW@2012 36

- Persiapan alat:

a. Sarung tangan

b. Pispot/Bengkok/dilengkapi dengan plastik

sampah

c. Alat untuk membersihkan kantong: air hangat,

sabun dan handuk

d. Kasa

e. Perlak

f. Pelindung kulit (bila ada)

g. Alat pengukur stoma

h. Pena atau pensil

i. Gunting

j. Stoma baru, dengan ikat

pinggang/pelindungnya (bila ada)

k. Bedak khusus (bila ada)

l. Deodoran untuk kantong (bila ada)

IMPLEMENTASI

3.

MENGOSONGKAN KANTONG STOMA: - Menjelaskan tujuan tindakan. - Menjaga privasi dan menaikkan tempat tidur

sesuai dengan ketinggian (posisi) perawat. - Berikan klien posisi yang nyaman. - Cuci tangan & gunakan sarung tangan bersih. - Pasang perlak dan handuk. - Perhatikan lokasi stoma. - Apabila klien menggunakan stoma dengan

penutup/penjepit dibawahnya, maka buka penutupnya dan buang isinya ke dalam pispot yang sudah disediakan sebelumnya.

- Perhatikan jumlah dan warna urin. - Apabila kantong masih akan dipergunakan maka

dengan menggunakan botol yang berisi air hangat, bilas kantong secara menyeluruh dan buang bilasannya.

- Pasang penjepitnya. Catatan:

- Tindakan ini dapat dilakukan oleh klien secara

mandiri

MENGGANTI KANTONG STOMA:

- Menjelaskan tujuan tindakan. - Menjaga privasi dan menaikkan tempat tidur

sesuai dengan ketinggian (posisi) perawat. - Berikan klien posisi yang nyaman. - Cuci tangan & gunakan sarung tangan bersih. - Pasang perlak dan handuk. - Perhatikan lokasi stoma.

Page 38: Modul Praktikum Sistem Perkemihan

Modul Praktikum Kep.Sistem Perkemihan/FKp UNAIR/IYW@2012 37

- Buka perekat kantong dengan kulit secara hati-hati. Buang kantong dalam plastik sampah. Ingat penjepit bagian bawah kantong jangan dibuang, karena masih bisa dipergunakan.

- Perhatikan dan catat jumlah dan warna urin. - Bersihkan kulit dan stoma dengan lembut dengan

air hangat dan kain yang lembut. - Keringkan kulit dengan kain yang lembut. - Sediakan kasa didekat stoma untuk membuang

kotoran yang bisa saja keluar pada saat stoma dibersihkan.

- Amati kulit dan stoma: apakah terdapat perubahan dalam ukuran, ulserasi, dan warna.

- Ukur stoma dengan alat pengukur stoma. - Letakkan ukuran pada pola yang ada di kantong

stoma. - Telusuri pola ukuran pada kantong stoma dan

gunting untuk membuat bukaan sesuai ukuran stoma. Hati-hati saat melakukan pemotongan. Ukuran bukaan tidak lebih dari 1/8-1/4 inci lebih besar dari stoma. Raba tepi bukaan dengan menggosokkan tepian pada jari.

- Jika menggunakan kantong dua bagian, maka potong bagian stoma dan kantong penampung secara bersama-sama. Keluarkan kertas dari bagian stoma (pada kantong) dan simpan (dapat digunakan sebagai pola untuk perubahan kantong berikutnya).

- Gunakan lingkaran pada bagian stoma (penghalang kulit) untuk membuka kantong.

- Letakkan dan rekatkan kantong pada bagian kulit dan stoma yang sudah bersih.

- Pastikan bagian bawah kantong dalam posisi tertutup.

- Rapikan alat dan buang sampah sesuai tempatnya - Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan. - Kembalikan posisi klien yang dirasakan nyaman. - Buka tirai.

EVALUASI

4.

- Lakukan pendokumantasian pada setiap aspek yang diperoleh baik data subyektif maupun obyektif.

- Lakukan analisis dengan menyesuaikan pada kriteria hasil yang sudah disusun.

- Analisis intervensi dan bila perlu lakukan modifikasi.

Page 39: Modul Praktikum Sistem Perkemihan

Modul Praktikum Kep.Sistem Perkemihan/FKp UNAIR/IYW@2012 38

Gambar 1 Stoma Pouch One Piece & Double Piece(The Urostomy Association, 2005)

Page 40: Modul Praktikum Sistem Perkemihan

Modul Praktikum Kep.Sistem Perkemihan/FKp UNAIR/IYW@2012 39

Gambar 2 Night Drainage Unit (The Find, 2012)

PJMA

( )

FASILITATOR

( )

TANDA TANGAN DAN NAMA LENGKAP

Page 41: Modul Praktikum Sistem Perkemihan

Modul Praktikum Kep.Sistem Perkemihan/FKp UNAIR/IYW@2012 40

DAFTAR REFERENSI

1. Black, J. & Hawks, J. (2005). Medical Surgical Nursing. (7th ed). St.Louis-Missouri: Elsevier Saunders.

2. Carpenito, L.J. (2000). Handbook of Nursing Diagnosis. Philadelphia: Lippincot Williams & Wilkins.

3. Dochterman, J.M. & Bulechek, G.M. (2000). Nursing Intervention

Classification (NIC) Fourth Edition. Philadhelpia: Mosby Inc. 4. Ellis, J.R. & Bentz, P.M. (2007). Modules for Basic Nursing Skills. Philadelphia:

Lippincott Williams & Wilkins. 5. GMCT Urology Nursing Education, (2008). Nursing Management of Patients

with Nephrostomy tubes, Diakses dari http://www.health.nsw.gov.au/resources/gmct/urology/pdf/tk_nephrostomy_tube_management.pdf

6. Gulanick, M. & Myers, J.L. (2007). Nursing Care Plan (Nursing Diagnosis &

Intervention). 6th Edition, Philadhelpia: Mosby Inc. 7. LeMone, P & Burke, K. (2008). Medical Surgical Nursing (Critical Thinking in

Client Care 4 ed). New Jersey: Pearson Education, Inc. 8. Lewis, et al. (2005). Medical Surgical Nursing, Assessment and Management

of Clinical Problem. New South Wales: Mosby Inc. 9. Moorhead, S., Johnson, M. & Maas, M. (2000). Nursing Outcomes

Classification (NOC) Third Edition, Philadhelpia: Mosby Inc. 10. NANDA International. (2012). Nursing Diagnoses Definitions and

Classification 2012-2014, Oxford: Wiley Blackwell Publishing. 11. National Kidney Foundation (2002). Kidney Disease Outcomes and Quality

Initiative (Guidelines for CKD). Diakses dari http://www.kidney.org 12. Perry, A.G. & Potter, P.A. (2008). Clinical Nursing Skill. St.Louis: Mosby Inc. 13. Smeltzer, S.C., & Bare, B. (2003). Brunner and Suddarth's Textbook of

Medical-Surgical Nursing (10th ed.). Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.

14. Tanagho, E.A. & McAninch, J.W. (2008). Smiths General Urology, Edisi ke-17, North America: McGraw Hill Companies Inc.

15. Berbagai artikel jurnal.

Page 42: Modul Praktikum Sistem Perkemihan

Modul Praktikum Kep.Sistem Perkemihan/FKp UNAIR/IYW@2012 41

MMoodduull CC

OOTTHHEERR UURRIINNAARRYY TTUUBBEESS

IINNSSEERRTTIIOONN

KOMPETENSI YANG DIHARAPKAN

A. KOGNITIF

Mahasiswa mampu: 1. Mengidentifikasi jenis tindakan pasase urin. 2. Mengidentifikasi penyebab dilakukannya tindakan pasase urin pada lokasi

selain orifisium uretra. 3. Mengidentifikasi komplikasi yang dapat timbul paska tindakan tersebut. 4. Mengidentifikasi tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah komplikasi

paska tindakan tersebut.

B. PSIKOMOTOR & AFEKTIF (TERINTEGRASI)

KEGIATAN TUGAS

FASILITATOR

PENCAPAIAN

MAHASISWA

PENILAIAN

HARD SKILL SOFT SKILL

PBL

Fasilitator mengarahkan mahasiswa untuk menganalisis trigger

case sesuai dengan modul praktikum yang menjadi acuan bagi mahasiswa dalam menentukan tindakan keperawatan

Mahasiswa melakukan analisis terhadap trigger case yang ditunjukkan dengan mampu menjelaskan pengkajian fokus yang harus dilakukan untuk masalah sesuai trigger case,

menentukan masalah

- Kemampuan sintesis analisis kasus

- Kemampuan dalam memahami konsep dan aplikasi SOP keperawatan

- Kemampuan dalam critical

- Disiplin - Kreatif - Bertanggung

jawab - Percaya diri - Terampil - Aktif - Berpikir

kritis

ISI MODUL:

1. Kompetensi yang diharapkan (kognitif, afektif dan psikomotor

2. Trigger Case

3. Prosedur Tindakan

4. Daftar Referensi

Page 43: Modul Praktikum Sistem Perkemihan

Modul Praktikum Kep.Sistem Perkemihan/FKp UNAIR/IYW@2012 42

KEGIATAN TUGAS

FASILITATOR

PENCAPAIAN

MAHASISWA

PENILAIAN

HARD SKILL SOFT SKILL

keperawatan dan intervensi keperawatan yang tepat

point SOP keperawatan

- Kemampuan mengaplikasikan SOP keperawatan dalam asuhan keperawatan pasien dengan gangguan sistem perkemihan

Fasilitator mendemonstrasikan keterampilan (intervensi keperawatan sesuai trigger case) yang akan dipelajari

Mahasiswa mampu melakukan redemonstrasi terkait ketrampilan yang telah ditunjukkan fasilitator

PBP*

Fasilitator melakukan observasi dan penilaian terhadap hasil pengkajian

Mahasiswa mampu melakukan pengkajian pada pasien dengan atau yang berisiko mengalami inkontinensia urin

Fasilitator melakukan observasi dan penilaian terhadap hasil analisis data dan penentuan intervensi keperawatan

Mahasiswa mampu melakukan analisis data dan menyusun intervensi keperawatan pada pasien dengan inkontinensia urin

Fasilitator melakukan observasi dan pendampingan terhadap tindakan yang dilakukan

Mahasiswa mampu melakukan tindakan keperawatan (baik mandiri maupun kolaboratif) dalam manajemen inkontinensia urin, menyusun materi edukasi dan pemberian edukasi

Keterangan:

*: Bagi Program A

PENCAPAIAN KOMPETENSI KOGNITIF

- Mahasiswa diwajibkan untuk melakukan pembelajaran mandiri (SCL) untuk mencapai

kompetensi kognitif yang diharapkan.

- Pertanyaan yang ada di kompetensi kognitif wajib sudah diisi sebelum praktikum

dimulai.

- Evaluasi dari pencapaian kompetensi ini akan dilakukan oleh fasilitator dan PJMA.

Page 44: Modul Praktikum Sistem Perkemihan

Modul Praktikum Kep.Sistem Perkemihan/FKp UNAIR/IYW@2012 43

- Masing-masing mahasiswa harus mengumpulkan modul yang sudah terisi sesuai dengan

pencapaian kompetensi yang diharapkan terlebih dahulu kepada fasilitator praktikum

masing-masing (setiap akhir minggu praktikum) dan kepada PJMA (segera setelah

masing-masing mahasiswa menyelesaikan seluruh modul), untuk dilakukan penilaian.

KOMPETENSI KOGNITIF 1:

Mengidentifikasi jenis tindakan pasase urin.

nary incontinence is defined as involuntary loss of urine sufficient to be a problem to facilities, 50% or more of the patients are incontinent and 30% of this population also experience fecal incontinence.4

K. Prevalence of urinary incontinence does increase with age, but is NOT a normal part of the aging process. It is the second leading risk factor for institutionalization.

L. Direct costs of urinary incontinence in community dwelling older adults are estimated to be over $7 billion annually. In long-term care nursing facilities, the annual estimated cost is $3.3 billion.

M. Risk factors associated with incontinence include immobility, impaired cognition, medications, morbid obesity, smoking, fecal impaction, delirium, environmental barriers, high-impact physical activities, diabetes, stroke, estrogen depletion, and pelvic muscle weakness. Low fluid intake (especially water) or excess caffeine or alcohol, which has a diuretic effect, may cause bladder irritation leading to increased urgency.

Page 45: Modul Praktikum Sistem Perkemihan

Modul Praktikum Kep.Sistem Perkemihan/FKp UNAIR/IYW@2012 44

KOMPETENSI KOGNITIF 2:

Mengidentifikasi penyebab dilakukannya tindakan pasase urin pada lokasi

selain orifisium uretra.

The Agency for Health Care Research and Quality (AHRQ) identifies two types of urinary incontinence: (1)

Indwelling catheters increase morbidity risks; other complications include pain, obstruction, urethral erosion, stones, urethritis, fistula, and hematuria.

Page 46: Modul Praktikum Sistem Perkemihan

Modul Praktikum Kep.Sistem Perkemihan/FKp UNAIR/IYW@2012 45

KOMPETENSI KOGNITIF 3:

Mengidentifikasi komplikasi yang dapat timbul paska tindakan tersebut.

The Agency for Health Car

t

nsient (acute) and (2) established (chronic). Transient

Page 47: Modul Praktikum Sistem Perkemihan

Modul Praktikum Kep.Sistem Perkemihan/FKp UNAIR/IYW@2012 46

KOMPETENSI KOGNITIF 4:

Mengidentifikasi tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah

komplikasi paska tindakan tersebut.

The Agency for Health Care Research and Quality (AHRQ) identifies two types of e Research and Quality (AHRQ) identifies two types of

PJMA

( )

FASILITATOR

( )

TANDA TANGAN DAN NAMA LENGKAP

Page 48: Modul Praktikum Sistem Perkemihan

Modul Praktikum Kep.Sistem Perkemihan/FKp UNAIR/IYW@2012 47

TRIGGER CASE (PILIH SALAH SATU)

1. Tn. D, 48 tahun dirawat dengan batu renal dextra + hidronefrosis grade 4 post

PCNL dan pemasangan nefrostomy tube hari ke-4. Produksi urin dengan DC (+)

sebanyak 1500 ml/hari warna kuning jernih, produksi pada nefrostomy tube

warna merah, jumlah 500 ml/hari. Berdasarkan pengetahuan Anda tentang

tindakan nefrostomy tube dan perawatannya, lakukan analisis, termasuk

bagaimana Anda menghitung balance cairan pasien, tentukan masalah

keperawatan dan tindakan apa yang Anda akan lakukan? Jelaskan!

JAWABAN: --------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

-------------------------------------------------------------------------------------------------

Page 49: Modul Praktikum Sistem Perkemihan

Modul Praktikum Kep.Sistem Perkemihan/FKp UNAIR/IYW@2012 48

2. Tn. B, 38 tahun dirawat dengan striktur uretra paska tindakan bouginasi dan

pemasangan cystostomy tube hari ke-12. Sudah 2 hari ini badan pasien panas,

suhu=38 oC, produksi urin sebanyak 900 ml/hari warna kuning, pada area sekitar

insersi tube tampak merah. Berdasarkan pengetahuan Anda tentang tindakan

cystostomy tube dan perawatannya, lakukan analisis, tentukan masalah

keperawatan dan tindakan apa yang Anda akan lakukan? Jelaskan!

JAWABAN: --------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

-------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

-------------------------------------------------------------------------------------------------

-------------------------------------------------------------------------------------------------

Page 50: Modul Praktikum Sistem Perkemihan

Modul Praktikum Kep.Sistem Perkemihan/FKp UNAIR/IYW@2012 49

PROSEDUR TINDAKAN

TUBE CARE

(Dochterman & Bulechek, 2000)

DEFINISI : Suatu tindakan pengelolaan klien dengan pemasangan alat drainase

untuk berkemih TUJUAN :

- Mencegah infeksi - Mencegah kebocoran - Memberikan kenyamanan dan keamanan - Mengajarkan perawatan diri jika diperlukan.

NO. KEGIATAN DIKERJAKAN* TIDAK

DIKERJAKAN*

1. Menjelaskan tujuan tindakan

2. Perawatan luka insersi sama dengan perawatan luka akut dengan mempertahankan tehnik aseptik

3.

Pencegahan infeksi: - Pertahankan posisi lebih rendah - Buang hasil drainase segera - Jangan membiarkan drainase tertampung lebih

dari 3/4 ruang penampung - Lakukan perineal care rutin

4. Lakukan dokumantasi

PJMA

( )

FASILITATOR

( )

TANDA TANGAN DAN NAMA LENGKAP

Page 51: Modul Praktikum Sistem Perkemihan

Modul Praktikum Kep.Sistem Perkemihan/FKp UNAIR/IYW@2012 50

DAFTAR REFERENSI

- Black, J. & Hawks, J. (2005). Medical Surgical Nursing. (7th ed). St.Louis-Missouri: Elsevier Saunders.

- Carpenito, L.J. (2000). Handbook of Nursing Diagnosis. Philadelphia: Lippincot Williams & Wilkins.

- Dochterman, J.M. & Bulechek, G.M. (2000). Nursing Intervention

Classification (NIC) Fourth Edition. Philadhelpia: Mosby Inc. - Ellis, J.R. & Bentz, P.M. (2007). Modules for Basic Nursing Skills. Philadelphia:

Lippincott Williams & Wilkins. - GMCT Urology Nursing Education, (2008). Nursing Management of Patients

with Nephrostomy tubes, Diakses dari http://www.health.nsw.gov.au/resources/gmct/urology/pdf/tk_nephrostomy_tube_management.pdf

- Gulanick, M. & Myers, J.L. (2007). Nursing Care Plan (Nursing Diagnosis &

Intervention). 6th Edition, Philadhelpia: Mosby Inc. - LeMone, P & Burke, K. (2008). Medical Surgical Nursing (Critical Thinking in

Client Care 4 ed). New Jersey: Pearson Education, Inc. - Lewis, et al. (2005). Medical Surgical Nursing, Assessment and Management

of Clinical Problem. New South Wales: Mosby Inc. - Moorhead, S., Johnson, M. & Maas, M. (2000). Nursing Outcomes

Classification (NOC) Third Edition, Philadhelpia: Mosby Inc. - NANDA International. (2012). Nursing Diagnoses Definitions and

Classification 2012-2014, Oxford: Wiley Blackwell Publishing. - National Kidney Foundation (2002). Kidney Disease Outcomes and Quality

Initiative (Guidelines for CKD). Diakses dari http://www.kidney.org - Perry, A.G. & Potter, P.A. (2008). Clinical Nursing Skill. St.Louis: Mosby Inc. - Smeltzer, S.C., & Bare, B. (2003). Brunner and Suddarth's Textbook of

Medical-Surgical Nursing (10th ed.). Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.

- Tanagho, E.A. & McAninch, J.W. (2008). Smiths General Urology, Edisi ke-17, North America: McGraw Hill Companies Inc.

- Berbagai artikel jurnal.

Page 52: Modul Praktikum Sistem Perkemihan

Modul Praktikum Kep.Sistem Perkemihan/FKp UNAIR/IYW@2012 51

DAFTAR PENCAPAIAN

No Kegiatan / langkah klinis Kesempatan ke

1 2 3 4 5

Catatan: - Berikan angka (1-4) sesuai dengan level kompetensi yang dicapai mahasiswa pada

setiap kesempatan Daftar tilik ini dapat dipergunakan selama di laboratorium

maupun selama PBP

- Mahasiswa diharapkan aktif dalam berlatih untuk melakukan tindakan (baik PBL

maupun PBP

MAHASISWA DINYATAKAN:

REKOMENDASI:

PJMA

( )

FASILITATOR

( )

TANDA TANGAN DAN NAMA LENGKAP

Page 53: Modul Praktikum Sistem Perkemihan

Modul Praktikum Kep.Sistem Perkemihan/FKp UNAIR/IYW@2012 52

Ketua Departemen

Keperawatan Dasar, Medikal Bedah & Kritis

Harmayetty, S.Kp, M.Kes. NIP. 197004102000122001

Surabaya, 05 Maret 2012 PJMA

Keperawatan Perkemihan

Ika Yuni Widyawati, M.Kep., Ns., Sp.KMB. NIP. 197806052008122001

Mengetahui

Wadek I

Mira Triharini, S.Kp., M.Kep. NIP. 197904242006042002