Kata Penganta 1r

21
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa karena atas perkenan dari beliau lah kami bisa menyelesaikan laporan ini dengan cukup baik dan tepat pada waktunya. Yaitu “LAPORAN PENDIDIKAN PANCASILA” Walaupun dengan buku penunjang yang terbatas. Adapun laporan ini sengaja kami susun atas dasar kelengkapan tugas PKN , Dan agar para mahasiswa juga dapat mengetahui tentang bagaimana pelaksanaan pancasila sebagai sistem filsafat dalam praktek penyelenggaraan negara, nilai-nilai perjuangan bangsa sebelum proklamasi, kondisi yang terjadi dalam NKRI sesudah proklamasi, dan kondisi yang terjadi dalam NKRI pada masa orde lama baik dari segi pemerintahannya, keadaan sosial masyarakatnya maupun dari segi perekonomiannya. kami mengucapkan terimakasih kepada pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan laporan ini, semua yang telah memberi informasi yang kami tidak bisa sebut satu persatu. Dalam penyusunan laporan ini kami menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan di dalamnya, maka untuk itu

description

21dsag

Transcript of Kata Penganta 1r

Page 1: Kata Penganta 1r

KATA PENGANTAR

 Puji syukur kami panjatkan kehadirat  tuhan yang maha esa karena atas perkenan

dari beliau lah kami bisa menyelesaikan laporan ini dengan cukup baik dan tepat pada

waktunya. Yaitu “LAPORAN PENDIDIKAN PANCASILA”   Walaupun dengan

buku penunjang yang terbatas.

Adapun laporan ini sengaja kami susun atas dasar kelengkapan tugas PKN ,

Dan agar para mahasiswa juga dapat mengetahui tentang bagaimana pelaksanaan

pancasila sebagai sistem filsafat dalam praktek penyelenggaraan negara, nilai-nilai

perjuangan bangsa sebelum proklamasi, kondisi yang terjadi dalam NKRI sesudah

proklamasi, dan kondisi yang terjadi dalam NKRI pada masa orde lama baik dari segi

pemerintahannya, keadaan sosial masyarakatnya maupun dari segi perekonomiannya.

kami mengucapkan terimakasih kepada pihak yang telah membantu dalam proses

penyusunan laporan ini, semua yang telah memberi informasi yang kami tidak bisa

sebut satu persatu.

Dalam penyusunan laporan ini kami menyadari bahwa masih banyak terdapat

kekurangan di dalamnya, maka untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang

bersifat konstruktif dari para pembaca dalam kesempurnaan laporan ini.

Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi para mahasiswa. Sekali lagi saya ucapkan

terimakasih.

 

Page 2: Kata Penganta 1r

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebagai falsafah negara, tentu Pancasila ada yang merumuskannya. Pancasila

memang merupakan karunia terbesar dari Allah SWT dan ternyata merupakan light-

starbagi segenap bangsa Indonesia di masa-masa selanjutnya, baik sebagai pedoman

dalam memperjuangkan kemerdekaan, juga sebagai alat pemersatu dalam kehidupan

berbangsa, serta sebagai pandangan hidup untuk kehidupan manusia Indonesia sehari-

hari. Pancasila lahir 1 Juni 1945, ditetapkan pada 18 Agustus 1945 bersama-sama

dengan UUD 1945. Bunyi dan ucapan Pancasila yang benar berdasarkan Inpres

Nomor 12 tahun 1968 adalah Satu, Ketuhanan Yang Maha Esa. Dua, Kemanusiaan

yang adil dan beradab. Tiga, Persatuan Indonesia. Empat, Kerakyatan yang dipimpin

oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan. Lima, Keadilan

sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Sejarah Indonesia telah mencatat bahwa di

antara tokoh perumus Pancasila itu ialah, Mr. Mohammad Yamin, Prof. Mr.

Soepomo, dan Ir. Soekarno. Dapat dikemukakan mengapa Pancasila itu sakti dan

selalu dapat bertahan dari guncangan kisruh politik di negara ini, yaitu pertama ialah

karena secara intrinsik dalam Pancasila itu mengandung toleransi, dan siapa yang

menantang Pancasila berarti dia menentang toleransi. Pancasila sebagai dasar falsafah

negara Indonesia yang harus diketahui oleh seluruh warga negara Indonesia agar

menghormati, menghargai, menjaga dan menjalankan apa-apa yang telah dilakukan

oleh para pahlawan khususnya pahlawan proklamasi yang telah berjuang untuk

kemerdekaan negara Indonesia ini. Sehingga baik golongan muda maupun tua tetap

meyakini Pancasila sebagai dasar negara Indonesia tanpa adanya keraguan guna

memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa dan negara Indonesia.

Page 3: Kata Penganta 1r

1.2.   Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :

1.      Mahasiswa memahami konsep filsafat

2.      Mahasiswa memahami pancasila sebagai sistem filsafat

3.      Mahasiswa memahami pancasila sebagai ideologi dan dasar kehidupan

berbangsa dan bernegara

4.      Mahasiswa memahami makna nilai-nilai pancasila

Page 4: Kata Penganta 1r

BAB II

Landasan teori

2.1 Pengertian Filsafat

Secara etimologi istilah “filsafat” berasal dari bahasa Yunani “alphilein” artinya

“cinta” dan “shopos” artinya “hikmah” atau “kebijaksanaan”

Keseluruhan arti filsafat yang meliputi berbagai masalah tersebut dapat

dikelompokkan menjadi dua macam sebagai berikut:

Pertama      :    Filsafat sebagai produk yang mencakup pengertian:

                        1.  Filsafat sebagai jenis pengetahuan ilmu, konsep pemikiran-

pemikiran daripada filsafat pada zaman dahulu yang lazimnya merupakan suatu aliran

atau sistem filsafat tertentu. Misalnya rasionalisme, materialisme, pragmatisme, dan

lain sebagainya.

                        2.  Filsafat sebagai suatu jenis problema yang dihadapi oleh manusia

sebagai hasil dari aktivitas berfilsafat. Jadi manusia mencari suatu kebenaran yang

tinggi dari persoalan yang bersumber pada akal sehat.

Kedua        :    Filsafat sebagai suatu proses, yang dalam hal ini filsafat diartikan

dalam bentuk suatu aktivitas berfilsafat, dalam proses suatu pemecahan permasalahan

dengan menggunakan cara dan metode tertentu yang sesuai dengan objeknya. Dalam

pengertian ini filsafat merupakan suatu sistem pengetahuan yang bersifat dinamis.

Filsafat dalam pengertian ini tidak lagi hanya merupakan suatu kumpulan dogma

yang hanya diyakini, ditekuni dan dipahami sebagai suatu nilai tertentu tetapi lebih

merupakan suatu aktivitas berfilsafat suatu proses yang dinamis dengan

menggunakan suatu metode tersendiri.

Page 5: Kata Penganta 1r

2.2      Fungsi filsafat

Pesatnya pertumbuhan ilmu pengetahuan menyebabkan munculnya disiplin

ilmu yang semakin spesifik (lebih khusus). Berbagai ilmu spesifik tersebut

bermunculan di muka bumi yang perannya sangat dibutuhkan oleh masyarakat

sekitar. Spesialisasi yang terjadi sedemikian rupa sehingga hubungan antara cabang

dan ranting ilmu pengetahuan semakin kompleks. Hubungan-hubungan tersebut ada

yang masih dekat, tetapi ada pula yang telah jauh. Bahkan ada yang seolah-olah tidak

mempunyai hubungan. Ketika ilmu-ilmu pengetahuan tersebut terus berusaha

memperdalam dirinya, maka pada kedalaman tertentu akhirnya sampai juga pada

filsafat. Sehubungan dengan keadaan tersebut di atas, filsafat dapat berfungsi sebagai

sistem interdisipliner. Filsafat dapat berfungsi menghubungkan ilmu-ilmu

pengetahuan yang telah kompleks tersebut. Filsafat dapat berfungsi sebagai tempat

bertemunya berbagai disiplin ilmu pengetahuan.

2.3    Guna filsafat

Dengan memperhatikan uraian penjelasan dari fungsi filsafat di atas, filsafat

mempunyai kegunaan sebagai berikut:

1.   Melatih diri untuk berfikir kritis dan runtuk dan menyusun hasil pikiran tersebut

secara sistematik.

2.   Menambah pandangan dan cakrawala yang lebih luas agar tidak berfikir dan

bersifat sempit dan tertutup.

3.   Melatih diri melakukan penelitian, pengkajian dan memutuskan atau mengambil

kesimpulan mengenai suatu hal secara mendalam dan komprehensif.

4.   Menjadikan diri bersifat dinamis dan terbuka dalam menghadapi berbagai

problem.

5.   Membuat diri menjadi manusia yang penuh toleran dan tenggang rasa.

6.   Menjadi alat yang berguna bagi manusia baik untuk kepentingan pribadinya

maupun dalam hubungan dengan orang lain.

Page 6: Kata Penganta 1r

7.   Menyadari akan kedudukan manusia baik sebagai pribadi maupun hubungan

dengan orang lain alam sekitar dan Tuhan Yang Maha Esa

Filsafat juga memiliki beberapa sifat dasar, yaitu mempunyai tingkat

keumuman yang tinggi, tidak faktawi (mendasarkan pada fakta-fakta yang ada),

berkaitan dengan makna, berkaitan dengan nilai, dan implikatif (memunculkan

pertanyaan-pertanyaan baru, jawaban yang diperoleh tidak pernah memuaskan

sehingga muncullah pertanyaan baru). Metode dalam filsafat ada empat macam,

yaitu:

1.       Metode Analisis, yaitu melakukan perincian terhadap istilah-istilah atau

pertanyaan-pertanyaan ke dalam bagian-bagiannya, agar dapat menangkap makna

yang dikandungnya.

2.       Metode Sintesis, yaitu melakukan penggabungan semua pengetahuan yang

diperoleh untuk menyusun suatu pandangan dunia.

3.       Metode Analitiko Sintesis, yaitu penggabungan antara metode sintesis dan

analisis dengan melakukan perincian terhadap istilah atau pernyataan, kemudian

mengumpulkan kembali suatu istilah atau pengetahuan itu untuk menyusun suatu

rumusan umum.

4.       Metode Dialog Sokrates, yang merupakan dialog antara dua pendirian yang

berbeda.

2.4   Pancasila sebagai sistem filsafat

Pembahasan mengenai Pancasila sebagai sistem filsafat  dapat dilakukan dengan

cara deduktif dan induktif.

§  Cara deduktif yaitu dengan mencari hakikat Pancasila serta menganalisis dan

menyusunnya secara sistematis menjadi keutuhan pandangan yang komprehensif.

§  Cara induktif yaitu dengan mengamati gejala-gejala sosial budaya masyarakat,

merefleksikannya, dan menarik arti dan makna yang hakiki dari gejala-gejala itu.

Pancasila yang terdiri atas lima sila pada hakikatnya merupakan sistem filsafat.

Yang dimaksud sistem adalah suatu kesatuan bagian-bagian yang saling

Page 7: Kata Penganta 1r

berhubungan, saling bekerjasama untuk tujuan tertentu dan secara keseluruhan

merupakan suatu kesatuan yang utuh.

Sila-sila Pancasila yang merupakan sistem filsafat pada hakikatnya merupakan

suatu kesatuan organis. Artinya, antara sila-sila Pancasila itu saling berkaitan, saling

berhubungan bahkan saling mengkualifikasi. Pemikiran dasar yang terkandung dalam

Pancasila, yaitu pemikiran tentang manusia yang berhubungan dengan Tuhan, dengan

diri sendiri, dengan sesama, dengan masyarakat  bangsa yang nilai-nilai itu dimiliki

Dengan demikian Pancasila sebagai sistem filsafat memiliki ciri khas yang

berbeda dengan sistem-sistem filsafat lainnya, seperti materialisme, idealisme,

rasionalisme, liberalisme, komunisme dan sebagainya.

2.5 Ciri sistem Filsafat Pancasila itu antara lain:

1.      Sila-sila Pancasila merupakan satu-kesatuan sistem yang bulat dan utuh.

Dengan kata lain, apabila tidak bulat dan utuh atau satu sila dengan sila lainnya

terpisah-pisah maka itu bukan Pancasila.

2.      Susunan Pancasila dengan suatu sistem yang bulat dan utuh itu dapat

digambarkan sebagai berikut:

      Sila 1, meliputi, mendasari dan menjiwai sila 2,3,4 dan 5;

      Sila 2, diliputi, didasari, dijiwai sila 1, dan mendasari dan menjiwai sila 3, 4 dan

5;

      Sila 3, diliputi, didasari, dijiwai sila 1, 2, dan mendasari dan menjiwai sila 4, 5;

      Sila 4, diliputi, didasari, dijiwai sila 1,2,3, dan mendasari dan menjiwai sila 5;

      Sila 5, diliputi, didasari, dijiwai sila 1,2,3,4.

2.6 Inti sila-sila Pancasila meliputi:

§  Tuhan, yaitu sebagai kausa prima

§  Manusia, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial

§  Satu, yaitu kesatuan memiliki kepribadian sendiri

§  Rakyat, yaitu unsur mutlak negara, harus bekerja sama dan gotong royong

§  Adil, yaitu memberi keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang menjadi

haknya.

Page 8: Kata Penganta 1r

Membahas Pancasila sebagai filsafat berarti  mengungkapkan konsep-konsep

kebenaran Pancasila yang bukan saja ditujukan pada bangsa Indonesia, melainkan

juga bagi manusia pada umumnya.

Wawasan filsafat meliputi bidang atau aspek penyelidikan ontologi, epistemologi,

dan aksiologi. Ketiga bidang tersebut dapat dianggap mencakup kesemestaan.

Oleh karena itu, berikut ini akan dibahas landasan  Ontologis Pancasila,

Epistemologis Pancasila dan Aksiologis Pancasila.

2.7 Pancasila sebagai ideologi dan dasar kehidupan berbangsa dan bernegara

A.Defenisi ideology

Definisi ideologi dapat dilakukan melalui pendekatan bahasa (etimologis) dan

istilah. Secara etimologis, ideologi berasal dari bahasa Yunani yaitu eidos dan logos.

Eidos berarti gagasan dan logos berarti berbicara (ilmu). Maka secara etimologis

ideologi adalah berbicara tentang gagasan, atau ilmu yang mempelajari tentang

gagasan. Gagasan yang dimaksud di sini adalah gagasan yang murni ada dan menjadi

landasan atau pedoman dalam kehidupan masyarakat yang ada atau berdomisili

dalam wilayah negara di mana mereka berada.

Secara istilah, ideologi memiliki beragam makna. Dalam beberapa kamus atau

referensi, dapat terlihat bahwa definisi ideologi ada beberapa macam.

Keanekaragaman definisi ini sangat dipengaruhi oleh latar belakang keahlian dan

fungsi lembaga yang memberi definisi tersebut.

2.8 Fungsi Ideologi Dalam Suatu Negara

1.Struktur Kognitif, ialah keseluruhan pengetahuan yang dapat merupakan landasan

untuk memahami dan menafsirkan dunia dan kejadian-kejadian di alam sekitar.

2. Orientasi Dasar dengan membuka wawasan yang memberikan makna serta

menunjukkan tujuan dalam kehidupan manusia.

3. Norma-norma yang menjadi pedoman pegangan bagi seseorang untuk melangkah

dan bertindak.

4. Bekal dan Jalan bagi seseorang untuk menemukan identitasnya, kekuatan yang

mampu menyemangati dan mendorong seseorang untuk menjalankan kegiatan dan

Page 9: Kata Penganta 1r

mencapai tujuan.

5. Pendidikan bagi seseorang atau masyarakat untuk memahami, menghayati serta

memolakan tingkah lakunya sesuai dengan orientasi dan norma-norma yang

terkandung didalamnya.

Secara singkat dapat disimpuklan bahwa Pancasila sebagai Ideologi Nasional

berfungsi sebagai tujuan atau cita-cita dari bangsa Indonesia serta sebagai sarana

pemersatu bangsa. Makna Ideologi Pancasila yaitu sebagai keseluruhan pandangan,

cita-cita, keyakinan dan nilai bangsa Indonesia yang secara normatif perlu

diwujudkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

2.9 Fungsi dan peranan pancasila

Keberadaan Pancasila telah terbukti mampu mempersatukan Negara Kesatuan

Republik Indonesia (NKRI) dari perpecahan. Dengan konsep Bhinneka Tunggal Ika,

Pancasila menjadi nilai rujukan kebersamaan atas beragam budaya dan etnis dari

Sabang sampai Merauke. Dari kenyataan inilah maka fungsi dan peranan Pancasila

meliputi:

a. Pancasila sebagai jiwa bangsa Indonesia

b. Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia

c. Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia

d. Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum di Indonesia

e. Pancasila sebagai perjanjian luhur Indonesia

f. Pancasila sebagai pandangan hidup yang mempersatukan bangsa Indonesia

g. Pancasila sebagai cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia

h. Pancasila sebagai moral pembangunan

i. Pembangunan nasional sebagai pengamalan Pancasila

2.10    Makna nilai-nilai pancasila

a. Nilai Ketuhanan

Page 10: Kata Penganta 1r

Nilai ketuhanan Yang Maha Esa Mengandung arti adanya pengakuan dan

keyakinan

bangsa terhadap adanya Tuhan sebagai pancipta alam semesta. Dengan nilai ini

menyatakan bangsa indonesia merupakan bangsa yang religius bukan bangsa yang

ateis. Nilai ketuhanan juga memilik arti adanya pengakuan akan kebebasan untuk

memeluk agama, menghormati kemerdekaan beragama, tidak ada paksaan serta tidak

berlaku diskriminatif antarumat beragama.

b. Nilai Kemanusiaan

Nilai kemanusiaan yang adil dan beradab mengandung arti kesadaran sikap

dan

perilaku sesuai dengan nilai-nilai moral dalam hidup bersama atas dasar tuntutan

hati nurani dengan memperlakukan sesuatu hal sebagaimana mestinya.

c. Nilai Persatuan

Nilai persatuan indonesia mengandung makna usaha ke arah bersatu dalam

kebulatan

rakyat untuk membina rasa nasionalisme dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Persatuan Indonesia sekaligus mengakui dan menghargai sepenuhnya terhadap

keanekaragaman yang dimiliki bangsa indonesia..

d. Nilai Kerakyatan

Nilai kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan/perwakilan mengandung makna suatu pemerintahan dari rakyat,

oleh

rakyat, dan untuk rakyat dengan cara musyawarah mufakat melalui lembaga-lembaga

perwakilan.

e. Nilai Keadilan

Nilai Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia mengandung makna

sebagai

dasar sekaligus tujuan, yaitu tercapainya masyarakat Indonesia Yang Adil dan

Makmur secara lahiriah atauun batiniah.

Page 11: Kata Penganta 1r

Nilai-nilai dasar itu sifatnya abstrak dan normatif. Karena sifatnya abstrak dan

normatif, isinya belum dapat dioperasionalkan. Agar dapat bersifat operasional

dan eksplisit, perlu dijabarkan ke dalam nilai instrumental. Contoh nilai

instrumental tersebut adalah UUD 1945 dan peraturan perundang-undangan lainnya.

Sebagai nilai dasar, nilai-nilai tersebut menjadi sumber nilai. Artinya, dengan

bersumber pada kelima nilai dasar diatas dapat dibuat dan dijabarkan nilai-nilai

instrumental penyelenggaraan negara Indonesia.

Page 12: Kata Penganta 1r

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang saya dapat dari pembelajaran tentang pancasila sebagai filsafat

yaitu   Filsafat Pancasila merupakan hasil berpikir/pemikiran yang sedalam-dalamnya

dari bangsa Indonesia yang dianggap, dipercaya dan diyakini sebagai sesuatu

(kenyataan, norma-norma, nilai-nilai) yang paling benar, paling adil, paling

bijaksana, paling baik dan paling sesuai bagi bangsa Indonesia.

1. Aspek Ontologis

Hubungan aspek ontologis pancasila dengan kehidupan bangsa indonesia

yakni Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya untuk mengetahui

hakikat dasar dari sila-sila Pancasila. Pancasila terdiri atas lima sila memiliki satu

kesatuan dasar ontologis maksudnya setiap sila bukan merupakan asas yang berdiri

sendiri-sendiri.

Kesesuaian hubungan negara dengan landasan sila-sila Pancasila adalah berupa

hubungan sebab-akibat. Yaitu sebagai berikut :

A. Negara sebagai pendukung hubungan, sedangkan Tuhan, manusia, satu,  rakyat,

dan adil sebagai pokok pangkal hubungan.

B. Landasan sila-sila Pancasila yaitu Tuhan, manusia, satu, rakyat dan adil adalah

sebagai sebab, dan negara adalah sebagai akibat.

2. Aspek Epistimologi

Hubungan aspek epistimologi yaitu suatu paham, maka Pancasila mendasarkan pada

pandangannya bahwa ilmu pengetahuan tidak bebas nilai dalam upaya untuk

mendapatkan suatu tingkatan pengetahuan yang mutlak dalam hidup manusia.

Page 13: Kata Penganta 1r

3. Aspek Aksiologis

Aksiologi adalah teori nilai, yaitu sesuatu yang diinginkan, disukai atau yang baik.

Sila-sila Pancasila sebagai suatu sistem filsafat memiliki satu kesatuan dasar

aksiologis, yaitu nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila pada hakikatnya juga

merupakan suatu kesatuan. Aksiologi Pancasila mengandung arti bahwa kita

membahas tentang filsafat nilai Pancasila.

Dalam filsafat Pancasila, terdapat tiga tingkatan nilai, yaitu nilai dasar, nilai

instrumental, dan nilai praktis.

A. Nilai-nilai dasar dari Pancasila adalah nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai

persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai keadilan.

B. Nilai instrumental, adalah nilai yang berbentuk norma sosial dan norma hukum

yang selanjutnya akan terkristalisasi dalam peraturan dan mekanisme lembaga-

lembaga negara.

C. Nilai praktis, adalah nilai yang sesungguhnya kita laksanakan dalam kenyataan.

Nilai ini merupakan batu ujian apakah nilai dasar dan nilai instrumental itu benar-

benar hidup dalam masyarakat.

3.2 Kritik dan saran

Dalam makalah ini penulis berkeinginan memberikan saran kepada pembaca

dalam pembuatan makalah ini penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat

kekurangan – kekurangan baik dari bentuk maupun isinya

- kami menyarankan kepada pembaca agar ikut peduli dalam mengetahui sejauh mana

pembaca mempelajari tentang filsafat Pancasila

- Semoga dengan makalah ini para pembaca dapat menambah cakrawala ilmu

pengetahuan

Page 14: Kata Penganta 1r