kasus malpraktek

2
Bocah 5 tahun koma sejak Januari 2015 (polisi tahan 2 dokter tersangka malpraktek GRESI - Penyidik Polres Gresik akhirnya menahan dokter dan perawat y malapraktik terhadap pasien Muhammad Gafhan Habibi (5), Senin (!"!#$%5) malam& Habibi adalah anak dari pasangan Pitono (' ) dan ilik Setiawati ('5), warga *us *esa +embangan, +e amatan +ebomas, Gresik& +edua dokter tersebut dr anuar Syam dan dr *i y .ampubolon& Mereka d perawat /umah Sakit 0mum *aerah (/S0*) 1bnu Sina yang dia2ak praktik saat mengo Habibi di /umah Sakit 1bu dan 3nak (/S13) 4yai 3geng Pinatih, l 3bdul +arim, G *iketahui, kasus dugaan malapraktek ini ter2adi saatMuhammad Gafhan Habibi (5), mengalami sakit spindle tumor di paha kanan& +emudian dioperasi di /S13 4yai 3geng Pinatih l 3bdul +arim pada # anuari #$%5, atas saran dr anuar Syam untuk operasi&.anggal ' anuari #$%5 pukul ' dini hari dibawa ke /S0* 1bnu Sina karen kedua tangan almarhum Habibi membiru&Sampai akhirnya selama % hari meninggal du Sabtu (%"!'!#$%5), karena mati batang otak& *ari penetapan tersangka tersebut, pihak Polres Gresik telah mengamankan barang berupa hasil 6isum, satu lembaar hasil laboratorium, % bendel rekam medik atas kuitansi pembayaran di /S13 4yai 3geng Pinatih& 7*ari barang bukti yang ada, hasil pemeriksaan terhadap %' saksi, termasuk saksi hasil gelar perkara sampai tiga kali akhirnya ditetapkan orang tersangka dalam malpraktek di /S13 4yai 3geng Pinatih,7 kata 8ulpan& +apolres Gresik 3+9P : 8ulpan menyebutkan kedua dokter yang melakukan operasi ya dr anuar Syam spesialis bedah dan dr *i ky .ampubolon spesialis anestesi diken '5;, '% +0HP dan atau pasal 0ndang-undang /1 4omor #; .ahun #$$" tentang pra kedokteran 2un to pasal 55 ayat (%) ke % +0HP, dengan an aman pen2ara 5 tahun /p %$$ 2uta& 7+edua dokter tidak mempunyai Surat 1<in Praktik (S1P) di /S13 4yai Pinatih, tapi nekat beroperasi& Sementara tersangka *irektur /umah Sakit 1bu dan 3nak (/S13) 4yai 3geng Pinatih 3bdul +arim, Gresik yaitu drg 3 hmad 8ayadi dikenakan Pasal =$ 0ndang- 4omor #; .ahun #$$" tentang praktik kedokteran 2un to Pasal '5;, '% +0HP 2 ayat (%) ke % +0HP& 3n amannya, hukuman pen2ara %$ tahun dan denda maksimal /p '$$ 2uta, karena membiarkan kedua dokter beroperasi padahal rumah sakitnya sudah habis i<in opera

description

jjjjjjjjjjjjjjj

Transcript of kasus malpraktek

Bocah 5 tahun koma sejak Januari 2015 (polisi tahan 2 dokter tersangka malpraktekGRESIK- Penyidik Polres Gresik akhirnya menahan dokter dan perawat yang diduga malapraktik terhadap pasienMuhammad Gafhan Habibi(5), Senin (6/4/2015) malam.Habibi adalah anak dari pasangan Pitono (37) dan Lilik Setiawati (35), warga Dusun Sumber, Desa Kembangan, Kecamatan Kebomas, Gresik.Kedua dokter tersebut dr Yanuar Syam dan dr Dicy Tampubolon. Mereka dibantu dua perawat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ibnu Sina yang diajak praktik saat mengoperasi Habibi di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Nyai Ageng Pinatih, Jl Abdul Karim, Gresik.Diketahui, kasus dugaan malapraktek ini terjadi saatMuhammad Gafhan Habibi(5), mengalami sakit spindle tumor di paha kanan. Kemudian dioperasi diRSIA Nyai Ageng PinatihJl Abdul Karim pada 2 Januari 2015, atas saran dr Yanuar Syam untuk operasi.Tanggal 3 Januari 2015 pukul 3 dini hari dibawa ke RSUD Ibnu Sina karena kondisi kedua tangan almarhum Habibi membiru.Sampai akhirnya selama 71 hari meninggal dunia Sabtu (14/3/2015), karena mati batang otak.Dari penetapan tersangka tersebut, pihak Polres Gresik telah mengamankan barang bukti berupa hasil visum, satu lembaar hasil laboratorium, 1 bendel rekam medik atas nama pasien, kuitansi pembayaran diRSIA Nyai Ageng Pinatih."Dari barang bukti yang ada, hasil pemeriksaan terhadap 13 saksi, termasuk saksi ahli dan hasil gelar perkara sampai tiga kali akhirnya ditetapkan 6 orang tersangka dalam dugaan malpraktek diRSIA Nyai Ageng Pinatih," kata Zulpan.Kapolres Gresik AKBP E Zulpan menyebutkan kedua dokter yang melakukan operasi yaitu dr Yanuar Syam spesialis bedah dan dr Dicky Tampubolon spesialis anestesi dikenakan pasal 359, 361 KUHP dan atau pasal 76 Undang-undang RI Nomor 29 Tahun 2004 tentang praktek kedokteran juncto pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP, dengan ancaman penjara 5 tahun dan denda Rp 100 juta. "Kedua dokter tidak mempunyai Surat Izin Praktik (SIP) diRSIA Nyai Ageng Pinatih, tapi nekat beroperasi.Sementara tersangka Direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Nyai Ageng Pinatih Jl Abdul Karim, Gresik yaitu drg Achmad Zayadi dikenakan Pasal 80 Undang-undang RI Nomor 29 Tahun 2004 tentang praktik kedokteran juncto Pasal 359, 361 KUHP juncto 55 ayat (1) ke 1 KUHP.Ancamannya, hukuman penjara 10 tahun dan denda maksimal Rp 300 juta, karena membiarkan kedua dokter beroperasi padahal rumah sakitnya sudah habis izin operasinya.Sementara, untuk tiga perawat yaitu Putra Bayu Herlangga, Masrikan dan Fitos Widyanti, dikenakan Pasal 365, 361 Kitap Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) dan Pasal 76 Undang-undang RI Nomor 29 Tahun 2009 tentang praktik kedokteran juncto Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP. Ancaman hukumanmnya 5 tahun dan denda Rp 100 juta."Dokter AZ sudah tahu kedua dokter tidak mempunyai SIP tapi nekat mengizinkan Rumah Sakitnya ditempati untuk operasi, sedangkan tiga perawat ini ikut membantu dan ikut serta sampai Habibi meninggal dunia," kata Zulpan.Zulpan menambahkan, kasus yang mengakibatkan 6 tersangka terlibat yaitu karena kelalaiannya dalam menjalankan operasi tanpa dilengkapi SIP dan pihak DirutRSIA Nyai Ageng Pinatihmengizinkan untuk operasi. "Selain itu, ada unsur kelalaian dalam tahapan operasi sampai korban almarhum Habibi tangannya membiru dan berujung koma sampai 71 hari sampai akhirnya meninggal dunia," kata Zulpan