Kasus Kertas Adiksi

download Kasus Kertas Adiksi

of 21

Transcript of Kasus Kertas Adiksi

  • 7/25/2019 Kasus Kertas Adiksi

    1/21

    PRESENTASI KASUS KERTAS

    SUBDIVISI PSIKIATRI ADIKSI

    F19.24 GANGGUAN MENTAL DAN PERILAKU AKIBAT

    PENGGUNAAN ZAT MULTIPEL DAN PENGGUNAAN ZAT

    PSIKOAKTIF LAINNYA SINDROMA KETERGANTUNGAN

    KINI SEDANG MENGGUNAKAN ZAT

    (KETERGANTUNGAN AKTIF)

    Diajukan oleh:

    Ratri Istiqomah, dr.

    Pembimbing:

    Djoko Suwito, dr., Sp.KJ

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS PSIKIATRI

    FK UNIVERSITAS SEBELAS MARET - RSUD Dr. MOEWARDI

    SURAKARTA

    21!

  • 7/25/2019 Kasus Kertas Adiksi

    2/21

    "ALAMAN PENGESA"AN

    Presentasi : Kasus Kertas Subdi!isi Psikiatri "diksi

    #ama : Ratri Istiqomah, dr.

    Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis Psikiatri

    $akultas Kedokteran %ni!ersitas Sebelas &aret ' RS%D Dr. &oewardi

    Surakarta

    (elah disetujui dan disahkan pada:

    (anggal )ulan *+

    Super!isor

    -Djoko Suwito, dr., Sp.KJ

    +

  • 7/25/2019 Kasus Kertas Adiksi

    3/21

    I. IDENTITAS PASIEN

    #ama : #n. /RS

    %mur : * tahun

    Jenis kelamin : Perempuan

    "gama : Islam

    Suku : Jawa

    Pendidikan : S+ $KIP %#S -belum tamat

    Status Perkawinan : )elum menikah

    Pekerjaan : )elum bekerja

    "lamat : Pasar Kliwon, Surakarta

    (anggal Pemeriksaan : *0 &ei *+

    II. RIWAYAT PSIKIATRI

    -Riwa1at diperoleh dari autoanamnesis dan heteroanamnesis dari kakak ketiga

    pasien #1. (2*3 tahun2perempuan2S&"2menikah2P&I

    ". Keluhan %tama

    Pasien dikeluhkan keluargan1a sering meminum obat'obatan 1ang

    men1ebabkan pasien ketagihan.). Riwa1at Pen1akit Sekarang

    Pasien mengaku 4at 1ang pertama kali dikonsumsin1a adalah tramadol.

    Sekitar satu setengah tahun 1ang lalu, pasien dikenalkan oleh teman dekat laki'

    lakin1a dengan tramadol. Pasien mengaku minum tramadol tern1ata tidak

    menimbulkan e5ek 1ang men1enangkan untukn1a. &enurut pasien, dirin1a malah

    mengalami perasaan 1ang tidak enak dan mengalami penurunan na5su makan.

    Setelah men6oba tramadol han1a sekitar satu bulan, pasien men6oba

    alpra4olam 1ang didapat dari temann1a. Pasien mengaku alpra4olam membuat

    dirin1a terasa enjoy, mun6ul rasa per6a1a diri, dan mudah untuk masuk tidur.

    "waln1a pasien han1a men6oba dosis , mg. &akin hari dosis makin bertambah

    besar, dengan dosis 1ang sering ia konsumsi adalah *'7 mg perhari.

    Pasien men1adari bahwa kebiasaann1a mengkonsumsi alpra4olam dapat

    memun6ulkan masalah kesehatan dan berbaha1a bagi dirin1a. #amun, pasien

    terus mengkonsumsin1a karena e5ekn1a 1ang n1aman ketika dikonsumsi dan e5ek

    tidak enak 1ang dirasakan apabila ia menghentikan konsumsi alpra4olam. Pasien

    *

  • 7/25/2019 Kasus Kertas Adiksi

    4/21

    mengaku merasa gelisah apabila tidak mengkonsumsi alpra4olam. Pasien juga

    menjadi sulit untuk masuk tidur, ada rasa minder, sulit mengendalikan emosi, dan

    sering marah'marah.

    Sejak satu tahun ini, pasien mengaku juga mulai memiliki kebiasaan

    merokok. Kebiasaan ini juga dikenal dari teman dekat laki'lakin1a. Dari awaln1a

    1ang han1a men6oba satu atau beberapa batang sehari, pasien kemudian terbiasa

    untuk merokok satu pak sehari. Pasien mengaku rokok dapat membantu

    men1amankan pikirann1a. Pasien akan merasa tidak n1aman ketika tidak

    merokok sehingga setiap hari sering sekali mun6ul keinginan untuk merokok.

    &enurut kakak pasien, sejak dua bulan ini pasien sering nampak mabuk

    ketika pulang ke rumah. Pasien nampak mabuk tetapi tidak berbau alkohol. Pasien

    sering marah'marah ketika di rumah. Pasien juga mengambil uang ibun1a tanpa

    i4in. Pasien juga mengambil beberapa barang'barang 1ang ada di rumah dan

    dikatakan akan dijual untuk mendapat uang.

    &enurut pasien, dua bulan lalu dirin1a memiliki masalah 1ang amat besar.

    (eman dekat laki'lakin1a meninggalkan dirin1a. Padahal pasien telah berkorban

    ban1ak untuk laki'laki tersebut sejak hampir dua tahun ini. Sebab itu, sejak dua

    bulan ini konsumsi alpra4olam 1ang biasan1a han1a *'7 mg sehari terus

    bertambah hingga '+ mg dalam sehari. 8ejala 1ang pasien alami ketika tidak

    mengkonsumsi alpra4olam pun semakin mengganggu. 8elisah 1ang ia alami

    makin parah, makin sulit mengendalikan emosi, marah'marah, dan gejala di badan

    mun6ul seperti sakit kepala, telinga berdengung, dan seluruh badan pegal'pegal.

    Pasien mengaku dua bulan ini dirin1a juga mulai men6oba minum alkohol.

    (api han1a beberapa kali saja. Pasien juga makin sering merokok. Pasien akhirn1a

    kehabisan uang untuk membeli alpra4olam. /al tersebut pasien akui kemudianmen1ebabkan dirin1a mulai mengambil uang ibun1a tanpa i4in dan menjual

    beberapa barang 1ang ia miliki agar mendapatkan uang. Ia membeli alpra4olam

    dari temann1a seharga Rp 7., hingga Rp ., satu butir. Sehingga

    dalam sehari pasien membutuhkan uang sekitar Rp 7., hingga Rp

    .,.

    Karena keadaan pasien 1ang semakin terlihat aneh dari hari ke hari, makin

    sering tidak pulang ke rumah, maka keluarga pasien kemudian memaksa pasien

    7

  • 7/25/2019 Kasus Kertas Adiksi

    5/21

    untuk mengakui apa sebenarn1a 1ang terjadi pada dirin1a. Pasien kemudian

    mengakui bahwa ia mengkonsumsi pil 1ang bernama alpra4olam dan mengalami

    ketagihan apabila tidak mengkonsumsin1a. Ia membutuhkan uang untuk membeli

    alpra4olam sehingga mengambil uang tanpa i4in dan menjual barang'barangn1a.

    Setelah berkonsultasi dengan beberapa orang, kemudian keluarga pasien

    memutuskan untuk membawa pasien berobat ke RS%D Dr. &oewardi Surakarta.

    9. Riwa1at 8angguan Sebelumn1a

    +. Riwa1at gangguan psikiatri

    (idak ditemukan riwa1at gangguan psikiatri sebelumn1a.

    *. Riwa1at pen1akit medis umum

    (idak terdapat riwa1at hipertensi, diabetes, trauma kepala, kejang, dan

    penurunan kesadaran.7. Riwa1at penggunaan 4at

    ' Riwa1at penggunaan tramadol satu setengah tahun 1ang lalu selama

    satu bulan, kemudian berhenti.

    ' Riwa1at penggunaan alpra4olam sejak sekitar satu setengah tahun

    1ang lalu hingga saat ini. "waln1a dosis , mg perhari, meningkat

    hingga *'7 mg perhari, dan dua bulan terakhir menjadi '+ mg

    perhari.

    ' Riwa1at merokok sejak satu tahun 1ang lalu seban1ak satu pak sehari.

    ' Riwa1at konsumsi alkohol sejak dua bulan 1ang lalu, han1a sedikit

    tidak sampai mabuk. Seminggu sekitar satu kali saja.

    D. Riwa1at Kehidupan Pribadi

    +. Periode prenatal dan perinatal

    (idak didapatkan data.

    *. Periode masa ba1i -'+ tahun

    (idak didapatkan data.

    7. Periode masa toddler-+'7 tahun

    (idak didapatkan data.

    . Periode prasekolah dan masa kanak awal -7'; tahunPasien tumbuh dikatakan sesuai anak seusian1a, mengikuti (aman Kanak'

    Kanak -(K sebelum SD. (idak pernah mengalami sakit berat.

    . Periode usia sekolah -;'+* tahun

    Pasien bersekolah SD. Prestasi 6ukup, sosialisasi 6ukup. (idak pernah

    mengalami sakit berat. &enurut pasien dan kakakn1a, pasien lebih ban1ak

    diatur kesehariann1a oleh kakak'kakak pasien.

  • 7/25/2019 Kasus Kertas Adiksi

    6/21

    ' Pasien menempuh S&P dengan prestasi 6ukup. Kemudian melanjutkan

    ke S(&. (idak pernah mengalami sakit berat. Sosialisasi 6ukup.

    ' Pada saat S&", pasien menginginkan untuk mengambil jurusan

    otomoti5 namun tidak berhasil dan masuk ke dalam jurusan elektro.

    Pasien mulai mengalami ketidakpuasan dengan kondisi hidupn1a sejak

    saat itu. Pasien merasa orang tuan1a tidak mampu se6ara ekonomi

    untuk membantun1a. Sedangkan kakak pasien men1ebutkan bahwa

    waktu itu pasien sendiri 1ang gagal tes untuk masuk jurusan otomoti5.

    =. Riwa1at masa dewasa

    ' Riwa1at pendidikan

    Pasien saat ini kuliah semester akhir di jurusan Pendidikan Pan6asila

    dan Kewarga'negaraan -PPKn di $akultas Keguruan dan IlmuPendidikan -$KIP. &enurut pasien, sebenarn1a ia tidak men1ukai

    pendidikan di jurusan tersebut. #amun, ia terpaksa menjalanin1a

    karena paksaan dari orang tua dan kakak'kakakn1a. Pasien adalah anak

    paling ke6il dalam keluarga dan diharapkan menjadi satu'satun1a 1ang

    menempuh perguruan tinggi. Pasien sempat tidak masuk kuliah selama

    satu tahun. Keluarga pasien baru mengetahui setelah ada surat

    peringatan dari pihak 5akultas. Keluarga mengira sehari'hari pasien

    keluar rumah adalah menjalankan akti!itas sehari'hari seperti kuliah,

    namun tern1ata tidak.

    ' Riwa1at pekerjaan

    Pasien saat ini belum bekerja.

    ' Riwa1at agama

    Pasien beragama islam. Pasien mengakui tidak taat dalam menjalankan

    ibadah sehari'hari.

    ' Riwa1at psikoseksual

    Pasien telah berhubungan seksual dengan teman dekat laki'lakin1a

    seban1ak tiga kali. Pasien mengaku sempat khawatir dirin1a hamil.

    #amun, telah melakukan tes kehamilan dengan testpack dan hasiln1a

    negati5.

    ' Riwa1at akti!itas sosial

    Pasien mengaku tidak dekat dengan teman'teman di sekitar tempat

    tinggaln1a. &enurut pasien, dirin1a tidak alimseperti mereka. Pasien

    juga tidak dekat dengan teman'teman di kampusn1a. &enurut pasien,

    dirin1a tidak n1aman berteman atau bergaul karena sering berbeda

  • 7/25/2019 Kasus Kertas Adiksi

    7/21

    prinsip. Pasien kemudian menemukan dan merasa 6o6ok dengan

    komunitaspunk 1ang menurut pasien dapat memberikan ken1amanan

    dan kebebasan. (eman dekat laki'lakin1a juga dikenaln1a di komunitas

    tersebut. Pasien juga mengenal 4at'4at 1ang disalahgunakan dari

    teman'teman di komunitaspunk itu.

    ' Riwa1at pelanggaran hukum

    Pasien belum pernah berurusan dengan polisi karena kasus hukum.

    0. Riwa1at keluarga

    ' (idak didapatkan riwa1at keluarga dengan gangguan jiwa.

    ' Pasien merupakan anak kelima dari lima bersaudara.

    ' 8enogram:

    Keterangan gambar:

    III. EVALUASI KELUARGA

    ". Susunan Keluarga

    Keluarga pasien terdiri dari a1ah dan ibu pasien, kakak dan kakak ipar

    pasien, serta pasien. &ereka tinggal di rumah milik orang tua pasien.

    ). Keadaan Sosial >konomi Sekarang

    Keadaan sosial ekonomi keluarga pasien menengah ke bawah. "1ah dan

    ibu pasien bekerja sebagai buruh. Kakak pasien membantu bekerja di P&I.

    Pendapatan pas'pasan untuk men6ukupi kebutuhan pokok sehari'hari dan

    pendidikan pasien. Pasien berobat menggunakan jaminan kesehatan.

    9. $ungsi Subsistem

    +. Subsistem orang tua

    ;

  • 7/25/2019 Kasus Kertas Adiksi

    8/21

    "1ah dan ibu pasien memiliki hubungan 1ang 6ukup harmonis. Keduan1a

    lebih ban1ak menghabiskan waktu dengan kesibukan di luar rumah.

    *. Subsistem orang tua ? anak

    Karena kesibukan orang tua di luar rumah, mereka kurang memperhatikan

    anak'anakn1a. Kakak pasien memang dianggap telah dewasa dan dapat

    mengurus hidupn1a sendiri. Sedangkan pasien dipasrahkan untuk lebih

    ban1ak diatur oleh kakak'kakakn1a.

    7. Subsistem anak

    /ubungan pasien dan kakak'kakakn1a 6ukup baik, namun tidak terbuka.

    Kakak pasien memiliki kesibukan setiap harin1a dan menganggap pasien

    juga melakukan akti!itas 1ang normal seperti biasa. Pasien merasa kurang

    perhatian saat di rumah dan lebih n1aman berada di luar rumah.

    IV. PEMERIKSAAN STATUS MENTAL

    -Pemeriksaan dilakukan di Poli P(R& pada tanggal *0 &ei *+

    ". Deskripsi %mum

    +. Penampilan

    Perempuan, * tahun, nampak sesuai usia, perawatan diri kurang, tidak

    rapi, memakai kaos oblong dan 6elana pendek, rambut a6ak'a6akan.

    *. Perilaku dan psikomotor

    &eningkat@ kedua tangan pasien ban1ak bergerak dan pasien sering

    mengubah posisi dudukn1a.

    7. Pembi6araan

    Pembi6araan rele!an dengan pertan1aan, intonasi 6ukup, artikulasi

    jelas, pasien berbi6ara dengan agak lambat.

    . Sikap terhadap pemeriksa

    Pasien mau menjawab pertan1aan dari pemeriksa, sering menunduk.

    ). Kesadaran

    +. Kuantitas : 6ompos mentis

    *. Kualitas : tidak berubah

    9. "lam Perasaan+. &ood : depresi

    *. "5ek : sedih, menangis

    7. Keserasian : serasi

    . >mpati : dapat dirabarasakan

    D. Persepsi

    +. /alusinasi : tidak ada

    *. Ilusi : tidak ada

    7. Depersonalisasi : tidak ada

    . Derealisasi : tidak ada

    >. Pikiran

    +. )entuk pikir : realistis

    =

  • 7/25/2019 Kasus Kertas Adiksi

    9/21

    *. Progresi pikir : koheren, agak lambat

    7. Isi pikir : preokupasi terhadap pemakaian alpra4olam, rasa

    sedih karena ditinggalkan teman dekat laki'lakin1a

    $. Kognisi dan Sensorium

    +.

  • 7/25/2019 Kasus Kertas Adiksi

    10/21

    * Status pekerjaan2dukungan: pasien saat ini belum bekerja, masih

    menempuh perguruan tinggi@ dukungan dari orang tua kurang, dari

    anggota keluarga lainn1a 6ukup.

    7 Status penggunaan alkohol: menggunakan alkohol sejak dua bulan

    sebelum diperiksa.

    Status penggunaan 4at: menggunakan sedati!a sejak satu setengah

    tahun ini -usia +0 tahun.

    Status hukum2legal: belum pernah berurusan dengan hukum.

    ; Status keluarga2sosial: pasien belum menikah, hubungan dengan

    keluarga kurang dekat, kurang terbuka, tidak ada keluarga 1ang

    mengetahui pasien merokok, mengkonsumsi alkohol, dan sedati!a.

    = Status psikiatri: adan1a drug addiction, tembakau dan sedati!a,

    terdapat gangguan jiwa berupa gangguan mood.

    VI. IK"TISAR PENEMUAN BERMAKNA

    (elah diperiksa #n. /RS, * tahun, belum menikah, pendidikan S+, agama

    islam, alamat Surakarta. Pasien dibawa berobat oleh keluargan1a, dikeluhkan

    sering meminum obat'obatan 1ang men1ebabkan pasien ketagihan. Satu setengah

    tahun lalu pasien mengkonsumsi tramadol, namun han1a selama satu bulan karena

    e5ek 1ang ditimbulkann1a tidak mengenakkan. Setelah itu pasien beralih ke

    alpra4olam, dosis awal , mg perhari, meningkat menjadi *'7 mg perhari. Sejak

    satu tahun ini seban1ak satu pak sehari. Pasien tidak bisa berhenti karena tiap

    berhenti akan merasakan e5ek seperti gelisah, mudah marah, dan tidak enek di

    badan. Dua bulan ini pasien ditinggalkan oleh teman dekat laki'lakin1a sehingga

    pasien bertambah dosis alpra4olamn1a menjadi '+ mg2hari, pasien juga mulai

    minum alkohol. Karena makin butuh uang untuk membeli alpra4olam, pasien

    sering mengambil uang ibun1a diam'diam.Status interna dan neurologis tidak didapatkan kelainan. (idak ditemukan

    riwa1at gangguan medis umum lainn1a dan riwa1at gangguan jiwa sebelumn1a.

    Dari pemeriksaan penunjang didapatkan skor C/< "SSIS( A7. untuk

    tembakau 7+, alkohol ;, dan sedati!a 70.

    Status mental didapatkan perempuan, * tahun, nampak sesuai usia,

    perawatan diri kurang, tidak rapi, rambut a6ak'a6akan. Perilaku dan psikomotor

    meningkat, pembi6araan rele!an. Kesadaran 6ompos mentis, tidak berubah. &ood

    3

  • 7/25/2019 Kasus Kertas Adiksi

    11/21

    depresi, a5ek sedih, menangis, serasi, dapat dirabarasakan. Persepsi baik. Pikiran

    realistis, koheren, progresi agak lambat, isi preokupasi -E.

  • 7/25/2019 Kasus Kertas Adiksi

    12/21

    mengenalkan kepada pasien. Pasien awaln1a mengenal jenis tramadol, kemudian

    alpra4olam, tembakau, dan alkohol, mereka pakai bersama'sama di komunitas

    untuk mendapatkan rasa n1aman. Pasien mengatakan sebagian besar temann1a di

    komunitas tersebut menggunakan #"PF".

    F$%&'r M%$*+ P$$ E3' $ ',*3

    Dalam teori psikodinamik din1atakan bahwa pen1alahgunaan 4at adalah

    suatu mani5estasi dari regresi oral. #amun, pada pasien ini belum didapatkan data

    lengkap. &ekanisme pembelaan ego imatur 1ang digunakan pasien 1aitu pasi5

    agresi5, pasien merusak diri sendiri dengan mengkonsumsi alpra4olam, merokok,

    dan minum alkohol 1ang disadari pasien dapat membaha1akan dirin1a.

    Dari sudut pandang (erapi Kogniti5 Perilaku -Cognitive Behavioral

    Therapy9)( 1ang menekankan 5okusn1a pada hubungan timbal balik antara

    kogniti5 dan perilaku, maka dapat diambil kesimpulan bahwa pada dasarn1a

    keluhan pasien adalah suatu konsekuensi -Consequency9 1aitu konsekuensi

    5isik berupa badan sakit semua, konsekuensi psikologis berupa rasa gelisah, sulit

    mengendalikan emosi, dan mudah marah. Konsekuensi ini merupakan akibat dari

    keper6a1aan irasional -Irrational Belief ), 6ara menilai 1ang irasional dan

    pengambilan kesimpulan 1ang irasional 1ang dipi6u oleh 5aktor pen6etus

    -Activating Event" berupa pengaruh pergaulan 1ang salah 1ang mengenalkan

    pasien dengan #"PF".

    Psikoterapi menggunakan teknik'teknik 9)( baik 1ang bersi5at kogniti5

    maupun perilaku 1ang akan menggo1ahkan keper6a1aan irasional -DisputeD

    dari pasien dan menggantin1a dengan keper6a1aan 1ang benar, rasional, positi5,

    dan tepat agar pasien dapat menilai dan mengambil kesimpulan 1ang benar,

    rasional, dan positi5 sehingga konsekuensi baik pada 5isik, psikologis, maupunperilaku -Effect>. Kemudian, ditentukan suatu ren6ana tindak lanjut 1ang akan

    dilakukan pada pasien ini -Further Action $.

    VIII. FORMULASI DIAGNOSTIK

    Pada pasien ini ditemukan adan1a gangguan psikologis 1ang se6ara klinis

    bermakna dan menimbulkan suatu distress dan henda1a dalam melakukan

    akti!itas kehidupan sehari'hari terutama akti!itas pendidikan dan untuk

    ++

  • 7/25/2019 Kasus Kertas Adiksi

    13/21

    bersosialisasi dengan keluarga, teman, dan tetanggan1a. Dengan demikian dapat

    disimpulkan bahwa pasien ini mengalami gangguan mental.

    Pada pemeriksaan status internus dan status neurologis tidak didapatkan

    kelainan sehingga G$33/$ M&$ Or3$*% $,$& *+*3%*r%$. Dari

    anamnesis ditemukan riwa1at penggunaan 4at psikoakti5 dan gejala 1ang

    ditimbulkan adalah sesuai dengan kriteria 8angguan (erkait'Fat, sehingga

    diagnosis G$33/$ M&$ Tr%$*&-Z$& (Substance-Related Disorder) &*$%

    $,$& *+*3%*r%$.

    Pada pasien ditemukan adan1a gangguan mental 1ang disebabkan oleh

    pemakaian tembakau, sedati!a -alpra4olam, dan alkohol. Pada pasien didapatkan

    adan1a keinginan 1ang kuat atau dorongan 1ang kuat untuk mengkonsumsi

    tembakau dan sedati!a, kesulitan dalam mengendalikan perilaku menggunakan

    tembakau dan sedati!a, adan1a tanda putus 4at se6ara 5isiologis dan tetap

    menggunakan 4at meskipun mengetahui adan1a akibat 1ang merugikan kesehatan.

    Sebab itu, maka pada pasien ini aksis I didiagnosis sebagai F19.24 G$33/$

    &$ $ ,r*$%/ $%*$& ,33/$$ 5$& /&*, $ ,33/$$ 5$&

    ,+*%'$%&*6 $*7$ +*r'$ %&r3$&/3$ %** +$3 33/$%$ 5$&

    (%&r3$&/3$ $%&*6).

    Pada aksis II, ditemukan 6iri kepribadian 1ang menonjol pada pasien 1aitu

    pasien mudah marah dan ditemukan ketidakstabilan emosi sehingga bisa

    dimasukkan sebagai 0*r* %,r*$*$ '+*'$ &$% +&$*.

    Pada pemeriksaan status internus dan status neurologis tidak didapatkan

    kelainan sehingga pada aksis III / $$ *$3'+*+.

    Pasien memiliki masalah dengan teman pergaulan 1ang memperantarai

    pasien menggunakan #"PF", masalah dengan keluarga, dan juga masalahdengan akademis -perkuliahan pasien. Sehingga aksis IA masalah ,+*%'+'+*$8

    primary support group8 $ $+$$ $%$*+.

    Pada aksis A, menurut PPD8J III pada pasien ini terdapat gejala berat dan

    disabilitas berat dalam sosial dan okupasi sehingga skor GAF +$$& ** ! : 41.

    GAF "LPY ; :

  • 7/25/2019 Kasus Kertas Adiksi

    14/21

    I=. EVALUASI MULTIAKSIAL

    "ksis I : 8angguan mental dan perilaku akibat penggunaan 4at

    multipel dan penggunaan 4at psikoakti5 lainn1a sindroma

    ketergantungan kini sedang menggunakan 4at

    -ketergantungan akti5 -$+3.*

    "ksis II : 9iri kepribadian emosional tak stabil

    "ksis III : )elum ada diagnosis

    "ksis IA : &asalah psikososial,primary support group, dan akademis

    "ksis A : 8"$ saat ini '+, 8"$ /BPG =';+

    =. DAFTAR MASALA"

    ".

  • 7/25/2019 Kasus Kertas Adiksi

    15/21

    b. Diberikan tambahan terapi simptomatis

    . Konseling2psikoterapi dengan menggunakan 9)(

    =III. KRONOLOGIS

    +

  • 7/25/2019 Kasus Kertas Adiksi

    16/21

    + ? 3+ +, tahun

    1ang lalu

    3 ? 0+ + tahun 1ang lalu

    0 ? =+ &ei *+

    = ? ;+

    ; ? +

    ? +

    ? 7+

    7 ? *+

    * ? ++

    + ? +

    8"$

    =IV. DISKUSI

    )en4odia4epin adalah salah satu golongan obat anti6emas 1ang ban1ak

    digunakan. )en4odia4epin bekerja memodulasi aksi dari 8")" -Amino!utyric

    acid di amigdala dan korteks pre5rontal melalui sirkuit corticostriatothalamo

    cortical -9S(9 untuk mengurangi ke6emasan. )en4odia4epin adalah positive

    allosteric modulators untuk reseptor 8")"" dan menimbulkan e5ek relaksasi

    sementara pada pasien 1ang mengalami ke6emasan atau insomnia -Stahl, *+7

    -Bo> .

    "lpra4olam adalah golongan ben4odia4epin 1ang apabila digunakan dalam

    jangka waktu panjang akan men1ebabkan berbagai masalah. (erdapat tiga jenisketergantungan ben4odia4epin 1ang dikenal: -+ therapeutic dose dependence, -*

    prescri!ed high dose dependence, dan -7 recreational high dose a!use and

    dependence."ecreational high dose a!use and dependence ditandai oleh toleransi

    1ang sangat tinggi, ditandai dosis konsumsi 1ang tinggi dan seringkali disertai

    masalah alkohol ->agles, *0.

    )en4odia4epin 6ukup mudah dalam men1ebabkan ketergantungan,

    terutama jika pemakaian lebih dari empat minggu. Sebab itu, penghentian

    +

    Pasienpertamamengenaltramadol

    daritemannya, karenaefektidakenakhan a

    Mulaikecanduanalprazolam. Awalnyadiberiteman.Merasanyaman,percayadiri.Dosis awal0,5mghari,

    Pasien ada masalahdengan teman laki!lakinya. Alprazolamnaik sampai 5!"0

    mghari, mencobaalkohol "!#$minggutapi tidak sampaimabuk. %eringpulang larut malam,mulai sering mencuri

    Dipaksamengakuolehkakaknya,kemudiandibawa

    Mulaimerokok "pakhari.%elalu adakeinginanuntukmerokok &tidak bisamenahan.'idak masuk

    * bulan 1ang lalu

  • 7/25/2019 Kasus Kertas Adiksi

    17/21

    pemakaiann1a akan mendatangkan man5aat 1ang lebih ->agles, *0. Dokter

    perlu memberikan edukasi dan penguatan kepada pasien 1ang mengkonsumsi

    alpra4olam bahwa pasien harus mulai mengurangi dosis alpra4olam 1ang

    dikonsumsi. Dokter juga harus mendampingi proses dari penurunan dosis tersebut

    -/eather et#al#, * -Bo> +b.

    "ntidepresan dapat diberikan untuk membantu apabila pasien mengalami

    depresi sebelum putus alpra4olam atau mengalami gejala depresi setelah putus

    dari alpra4olam. #amun langkah 1ang paling jelas adalah dengan menurunkan

    dosis se6ara bertahap. Sedangkan penghentian dosis se6ara tiba'tiba han1a

    dilakukan apabila terdapat e5ek samping alpra4olam 1ang serius. Substitusi

    dia4epam untuk ben4odia4epin lain, misaln1a alpra4olam, dapat memberikan

    man5aat -Bader et#al#, *3 -Bo> +a.

    Dia4epam digunakan sebagai substitusi salah satu alasann1a adalah

    tersedia dalam sediaan 6air -Bader et#al#, *3 -Bo> +a. Dia4epam juga

    merupakan golongan ben4odia4epin 1ang memiliki waktu paruh panjang, lebih

    dari * jam, terutama jika dibandingkan dengan alpra4olam 1ang memiliki waktu

    paruh pendek, kurang dari enam jam. (erlebih, dia4epam juga memiliki metabolit

    akti5 1aitu tema4epam dan oksa4epam -S" /ealth, *+.

    +;

  • 7/25/2019 Kasus Kertas Adiksi

    18/21

    8ambar +. "lgoritma penurunan dosis dari alpra4olam ->agles, *0.

    Inter!ensi psikologis 1ang dapat diberikan ada berma6am'ma6am.

    Konseling sederhana nampakn1a kurang 5okus dalam membantu pen1elesaian

    adiksi alpra4olam dalam jangka waktu 6epat. Cognitive Behavior Therapy -9)(

    adalah salah satu terapi 1ang e5ekti5 untuk diberikan pada pasien 1ang mengalami

    adiksi alpra4olam dan dapat men6egah kekambuhan. (erapi kelompok dapat

    diberikan apabila dinilai dapat diperoleh man5aat dari sesama pasien -Bader et#al#,

    *3 -Bo> +a.

    (abel +. Dosis ekui!alen berbagai jenis ben4odia4epin -S" /ealth, *+

    +=

  • 7/25/2019 Kasus Kertas Adiksi

    19/21

    )eberapa 5aktor risiko 1ang disebutkan dapat mempengaruhi adiksi

    ben4odia4epin adalah 5aktor biologis seperti jenis kelamin perempuan dan usia

    lanjut. $aktor dari lingkungan adalah sosial ekonomi 1ang rendah, tidak bekerja,

    dan lingkungan pergaulan 1ang mempengaruhi penggunaan ben4odia4epin

    -Dr1den'>dwards Stoppler, *+ -Bo> .

    +0

  • 7/25/2019 Kasus Kertas Adiksi

    20/21

    DAFTAR PUSTAKA

    Dr1den'>dwards R Stoppler &9. )en4odia4epine abuse. >medi6ine /ealth.

    *+. http:22www.emedi6inehealth.6om2ben4odia4epineabuse2arti6leem.htmLben4odia4epineabuseo!er!iew.

    >agles, Bu61. 8uidan6e 5or pres6ribing withdrawal o5 ben4odia4epines

    h1pnoti6s in general pra6ti6e. #/S 8rampian. *0. p. +'*.

    /eather #, )owie ", "shton /, &6"!o1 ), Spen6er I, )rodie J, 8iddings D.

    Randomised 6ontrolled trial o5 two brie5 inter!entions against long'term

    )en4odia4epin use: out6ome o5 inter!ention. "ddi6t Res (heor1. *, +*:++?

    +

    Bader &, (1lee ", Donoghue J. Cithdrawing )en4odia4epins in primar1 6are.9#S Drugs. *3, *7-+:+3?7

    S" /ealth -8o!ernment o5 South "ustralia. )en4odia4epine equi!alents. *+.

    https:22www.sahealth.sa.go!.au2wps2w6m26onne6t207070b0==++33*=ba***b

    *30652)en4odia4epineEequi!alents'D"SS"ugust*+.pd5M&ID07070b0==++33*=ba***b*3065.

    Stahl S&. "nNiet1 disorders and anNiol1ti6s. In: StahlOs essential ps16hopharma6olog1:

    neuros6ienti5i6 basis and pra6ti6al appli6ation, th >d. 9ambridge: 9ambridge

    %ni!ersit1 Press. *+7. p. 700'*+.

    +3

  • 7/25/2019 Kasus Kertas Adiksi

    21/21

    (abel Be!el o5 >!iden6e.

    *