2x Penyalahgunaan Zat Psikoaktif Dan Adiksi

download 2x Penyalahgunaan Zat Psikoaktif Dan Adiksi

of 83

description

zat psikoaktif

Transcript of 2x Penyalahgunaan Zat Psikoaktif Dan Adiksi

Slide 1

Gangguan mental dan perilaku akibat penyalahgunaan zat psikoaktif ( F10-F19 )

Oleh : Dr. Fattyawan Kintono Sp.KJ ( K )Mei. 2014Dr. Fattyawan Kintono Sp.KJ. ( K )105/07/20141NAPZANARKOTIKAPSIKOTROPIKAZAT ADIKTIF (lainnya)05/07/20142Dr. Fattyawan Kintono Sp.KJ. ( K )2Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya ( Napza ) :NAPZAHeroinShabuEkstasi GanjaKokainBenzodiazepinePil koploBentuk bubuk, umunya disuntikBubuk kristal, hisap dgn bongPil ditelan, di Diskotik / klab2 malamDaun kering, dilinting, dihisapBubuk putih, disuntik, tunggal / campurPil penenang, ditelanBbg jenis pil tanpa tujuan medis jelas spt artane, antimo, somadril, dextro.05/07/20143Dr. Fattyawan Kintono Sp.KJ. ( K )3Penggunaan terus-menerusJangka panjangDosis tinggiTak sesuai indikasiZAT ADIKTIFADIKSIABUSE05/07/20144Dr. Fattyawan Kintono Sp.KJ. ( K )4Adiksi berasal dari bahasa Inggris Addiction yang berarti ketagihan atau kecanduan. Bukan merupakan suatu Diagnosis entity.Adiksi membuat seseorang ketergantungan sec fisik maupun psikologis mengakibatkan perubahan perilaku menjadi obsesif compulsif ( dalam menggunakan zat), mengakibatkan gangguan fungsi sosial dan pekerjaanMenurut PPDGJ III Ggg penggunaan Napza terdr 2 bentuk :Penyalahgunaan, yi yg memp. Harmful effects terhadap kehidupan orang, menimbulkan problem kerja, menggg hub. Dengan orang lain serta memp. Aspek legal.Adiksi atau ketergantungan, yi mengalami toleransi, putus zat, tidak mampu menghentikan kebiasaan menggunakan, menggunakan dosis Napza lebih dari yang diinginkan.Jadi penyalahgunaan Napza belum tentu menderita ketergantungan.05/07/2014Dr. Fattyawan Kintono Sp.KJ. ( K )55Zat AdiktifKetergantungan Fisik yang kuat Ketergantungan Psikologis yang panjangzat-zat yang pemakaiannya dapat dapat menimbulkan KetergantunganToleransiPutus zat05/07/20146Dr. Fattyawan Kintono Sp.KJ. ( K )6TINGKAT PEMAKAIANNAPZA EXPERIMENTAL USESOCIAL /RECREATIONAL USESITUATIONAL USEABUSE DEPENDENT USEAddiction usePola PenggunaanPatologikCompulsive useToleransiPutus zat05/07/20147Dr. Fattyawan Kintono Sp.KJ. ( K )7FAKTORINDIVIDUFAKTOR NAPZAFAKTOR LINGKUNGANPENYEBAB PENYALAHGUNA NAPZA

05/07/20148Dr. Fattyawan Kintono Sp.KJ. ( K )8Macam macam Zat Adiktif

05/07/20149Dr. Fattyawan Kintono Sp.KJ. ( K )9NARKOTIKA UU No 22/1997 GOL I. al. :Opium, Kokain, Heroin, Ganja, Katinona,Liser gid, MDMA,Metamfe tamin, Psilosibin, Am fetamin, Fensiklidina65GOL I. al. :Opium, Kokain, Heroin, Ganja

26GOL II. al : Metadon,Mor fin,Petidin, fenazosina, tebain 87GOL III. Al. :Kodein, Dihidrokodein

3NARKOTIKA UU No 35/2009 GOL II. al : Metadon, Morfin, Petidin. Oksikodon, fenazosina, tebain 86GOL III. Al. :Kodein, Buprenorfin, Etilmorfin, Dihidrokodein1405/07/201410Dr. Fattyawan Kintono Sp.KJ. ( K )10Berdasarkan klasifikasi kerjanya maka Napza dibagi menjadi :DepresanStimulanHalusinogenAlkoholAmfetaminLSD, DMTBzMetamfetaminMeskalinOpioidKokainPCPSolvenNikotinKetaminBarbituratKhatKanabis ( dosis tinggi )Kanabis (dosis rendah)KafeinMagic MushroomsMDMAMDMA05/07/2014Dr. Fattyawan Kintono Sp.KJ. ( K )1111Gangguan mental dan perilaku akibat penyalahgunaan zat psikoaktif ( F10-F19 )Zat Psikoaktif adalah obat atau senyawa yang apabila masuk ke dalam tubuh mansia dapat mempengaruhi tubuh terutama susunan saraf pusat. Sehingga menyebabkan perubahan aktivitas mental emossional dan perilaku dan bila digunakan terus menerus dapat menimbulkan AdiksiMeningkatnya penyalahguna serta ketergantungan Napza sudah sangat memprihatinkanUpaya penanggulangan tlh dilakukan melalui berbagai pende katan. Salah satu : Inpres 12 tahun 2011 ttg kebijakan dan stra tegi nasionalprogram Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan Peredaran Gelap Narkoba ( P4GN) yaitu melalui :Demand Reduction Harm Reduction Supply Control / Supply Reduction

12Dr. Fattyawan Kintono Sp.KJ. ( K )05/07/201412P4GN :Demand Reduction/Reduksi permintaan : Dilaksanakan oleh RSJ (Depkes ), LSM2 ( NGO )/panti2 /yayasan2 swasta dlm / luar negeri dll Informasi/Edukasi, Pendekatan Prevensi dan Promosi Kesehatan, Detoks dan Terapi PemeliharaanHarm Reduction/Reduksi dampak buru : Dilaksanakan oleh RSJ, PKM ( Depkes ) melalui Program Terapi Rumatan Metadon ( PTRM ), Buprenorphine + Nalokson, distribusi jarum suntik steril dan sosialisasi penggunaan kondom, terapi dampak buruk HIV dan IO ( Infeksi Opportunistik )Supply Control / Supply Reduction / Reduksi Suplai : dilaksa nakan oleh jajaran penegak hukum Polri, Kejaksaan, Depkum ham, Sistem Peradilan dll

Dr. Fattyawan Kintono Sp.KJ. ( K )1305/07/201413 Dr. Fattyawan Kintono Sp.KJ. ( K )14Strategi Penanggulangan Penyalahgunaan Napza (P4GN)

Supply Reduction Demand Reduction Harm Reduction Pengurangan persediaan Peran instansi hukum : polisi, peraturan2 / per-undang2an RI HIV/AIDS , Heps B dan C TBC Paru,Oedema Paru, En docarditis, Emboli,Sepsis,Osteo myelitis, Thrombophlebitis dll.Pengurangan permintaan Pengurangan dampak buruk Medik dan Non medik05/07/201414Supply ReductionUU RI No.35 2009 ttg N.SEMA Maret/2009 No. 4 / 2010SEMA No.3 / 2011 PP 25 2011 ttg wajib lapor pecandu

Bea cukai Bandara Pelabuhan Polisi Jaksa Hakim DepkumhamSist. PeradilanLapas Npz?? 05/07/201415Dr. Fattyawan Kintono Sp.KJ. ( K )15Dr. Fattyawan Kintono Sp.KJ. ( K )16Demand Reduction : 05/07/201416Harm Reduction Dr. Fattyawan Kintono Sp.KJ. ( K )17Program Terapi Rumatan Metadon Pemberian substitusi Buprenorphine/+Nalokson Pembagian jarum suntik steril sesuai tujuanPembagian Kondom sesuai tujuan05/07/201417NAPZA : Singkatan dari Narkotika, Psikotropika, Zat Adiktif lainnya.NARKOTIKA : Zat atau obat yg berasal dari tanaman a bukan tanaman, sintetis a semi sintetis yg dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan menimbulkan ketergantungan. terdapat Gol.I,II,III pada UU RI No.22 1997 ttg Narkotika. UU RI No 35 2009 PSIKOTROPIKA : zat /obat alami/sintetis bukan narkotika, berkhasiat Psikoaktif mempengaruhi fungsi mental dan perilaku terdapat Gol.I, II, III, dan IV pada UU RI No. 5 1997 ttg Psikotropika (Gol I. Narkotika pd UU RI No.35 2009)ZAT ADIKTIF LAINNYA : Bahan lain bukan Narkotika atau Psikotropika yg penggunaannnya dapat menimbulkan ketergantungan.Batasan dan Pengertian-pengertian :Dr. Fattyawan Kintono Sp.KJ. ( K )1805/07/201418PSIKOAKTIF : Adalah khasiat dari NAPZA yg menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilakuPENYALAHGUNAAN :Penggunaan NAPZA tanpa indikasi medis dan pengawasan dokter sehingga dapat menimbulkan ketergantunganTOLERANSI :Peningkatan dosis utk mendapatkan pengaruh yg sama sbg akibat dari penggunaan yg lama dan terus mwenerusOPIAT : Adalah ramuan yg mengandung atau turunan Opium.OPIOID : Narkotika sintetik yg mempunyai aktivitas menyerupai Opiat .

Dr. Fattyawan Kintono Sp.KJ. ( K )1905/07/201419KETERGANTUNGAN :Keadaan dimana Px memerlukan jumlah NAPZA yg semakin bertambah ( tole ransi ), shg bila jumlah dikurangi /diberhentikan akan timbul gwjala putus zatKETERGANTUNGAN FISIK :Adaptasi neurobiologis tubuh utk menghadirkan NAPZA yg ditandai dgn gejala awal putus zatKETERGANTUNGAN PSIKIS :Pola perilaku yg sangat kuat utk menyalahgunakan NAPZA agar memperoleh efek ttt.INTOKSIKASI :Kondisi akibat langsung dari penyalahgunaan NAPZA dimana terjadi perubahan fungsi kesadaran, kognitif, persepsi, perasaan dan perilakuOVERDOSIS :Adalah keadaan fisik yg gawat akibat penyalahgunaan NAPZA yg ditandai dengan adanyaperubahan faal tubuh spt kesadaran menurun, tekanan darah menurun, dan depresi pernafasanDr. Fattyawan Kintono Sp.KJ. ( K )2005/07/201420GEJALA PUTUS ZAT :Adalah gejala2 dengan aneka bentuk keparahan yg dusebbkan penghentian atau pengurangan zat.KOMPLIKASI MEDIK :Komplikasi yang terjadu pada berbagai sistem tubuh akibat penggunaan NAPZAKOMORBIDITAS PSIKIATRI :Keadaan dimana pasien disatu pihak mengalami gangguan penyalahgunaan NAPZA dan dilain pihak mengidap gangguan PsikiatriDUAL DIAGNOSIS :Adalah suatu istilah klinis disebut juga Diagnosis Ganda pada pasien ketergantungan NAPZA dan terdapat ber-sama2 dgn ggg psikiatri lain secara independenDr. Fattyawan Kintono Sp.KJ. ( K )2105/07/201421DETOKSIFIKASI :Suatu proses dimana seorang individu yg ketergantungan fisik thdp zat psikoaktif ( opioida ) , dilakukan pelepasan zat psikoaktif tersebut secara tiba2 atau secara sedikit demi sedikit.REHABILITASI MEDIK :Suatu proses kegiatan pelayanan kesehatan secara utuh dan terpadu melalui pendekatan medis, agar penyalahgunaan NAPZA yg menderita ketergantungan dapat mencapai kemampuan fungsional seoptimal mungkinREHABILITASI PSIKOLOGIS :Suatu proses kegiatan pelayanan kesehatan secara utuh dan terpadu mll pendekatan psikologis agar penyalahgunaan NAPZA yg menderita ketergantungan dapat mencapai kemampuan fungsional seoptimal mungkinREHABILITASI SOSIAL :Adalah suatu proses kegiatan pelayanan rehabilitasi mell pendekatan sosial agar penyalahgunaan NAPZA yg menderita ketergantungan dapat mencapai kemampuan fungsional seoptimal mungkinDr. Fattyawan Kintono Sp.KJ. ( K )2205/07/201422Latar berlakang individu menyalahgunakan zat psikoaktif :Faktor Individu : Ingin tahu dan ingin mencobaTidak bisa menolak ajakan temanLow self esteemLow self confidenceSikap memberontak terhadap peraturanIdentitas diri yang kaburMengalami depresi dan atau cemasLambang keperkasaanDr. Fattyawan Kintono Sp.KJ. ( K )2305/07/2014232. Faktor lingkunganKomunikasi dengan orang tua kurang efektifOrang tua dominan atau otoriterTeman sekelompok/ sebaya yang penggunaLingkungan sekolah yg kurang tertibFasilitas sekolah yang minim

3. Faktor tersedianya zat psikoaktif - Mudah mendapatkan ilicit drug

24Dr. Fattyawan Kintono Sp.KJ. ( K )05/07/201424Pemeriksaan dan Diagnosis Sikap mental dokter terhadap pasien harus positif, agar terbina hubungan px-dr keluarga dengan baikObservasi sikap Px saat diperiksaAnamnesis :Riwayat penyalahgunaan zatZat apa yang dipakaiKapan mulai dan terakhir menggunakanCara penggunaanGejala intoksikasi / Over dosis (OD ) atau putus zatAlasan penggunaanJumlah dan frekwensi penggunaan sehari25Dr. Fattyawan Kintono Sp.KJ. ( K )05/07/201425Pemeriksaan dan Diagnosis lanjutan......3. Anamnesis : lanjutan..b. Riwayat psikososial PxPendidikan / pekerjaanHubungan keluarga / sesama temanKeadaan keluargaRiwayat kriminal / ditahan polisi/ penjara yang berkaitan/bukan dgn penyalahgunaan zatRiwayat seksual; sosioekonomi; spiritualKepribadian pramorbid4. Pemeriksaan fisik: termasuk pemeriksaan fisik umum, needle track( bekas suntikan )

26Dr. Fattyawan Kintono Sp.KJ. ( K )05/07/201426Pemeriksaan dan Diagnosis lanjutan......5. Pemeriksaan laboratorium :ToksikologiLFT, RFTHIV/AIDSLain2 sesuai dengan kebutuhanPsikotes; MMPI6. Komorbiditas :- Psikiatrik : Skizofrenia; Bipolar; RM; Gangg Kepribadian ; Gangguan Tingkahlaku- Non Psikiatrik : HIV/AIDS; HepC/B; TB pulmonal/extra pulmonal; Moniliasis

27Dr. Fattyawan Kintono Sp.KJ. ( K )05/07/201427Diagnosis BandingSkizofreniaGangguan Waham OrganikGangguan Halusinasi Organik dll

Penyulit / KomplikasiOverdosisHIV/AIDSHepatitisDermatitisSelulitisAnemiaThrombophlebitis Lain2 ?28Dr. Fattyawan Kintono Sp.KJ. ( K )05/07/201428PenatalaksanaanProses Penatalaksanaan secara umum :AsesmenDiagnosisDetoksifikasi RehabilitasiResosialisasiKhusus Narkotika :AsesmenDiagnosisTerapi Substitusi ( Harm Reduction )Detoksifikasi RehabilitasiResosialisasi

29Dr. Fattyawan Kintono Sp.KJ. ( K )05/07/201429Contoh Zat psikoaktif :Zat Psikoaktif terdiri dari :Narkotika : Opioid; Kokain; Ganja; BuprenorfinaPsikotropika : Gol. Amfetamin; Gol Benzodiazepine; Gol Lisergida ( LSD ), Fensiklidina, Metakualon Gol. Opioida merupakan Turunan Opium dan zat sintetisnya : Morfin, Diasetilmorfin / Diamorfin ( Heroin, smack, horse, Putaw, PT ), Metadon, Pethidin, Kodein, Hidromorfin ( Dilaudid), Meperidin ( Demerol ) dll

Heroin adalah jenis Opioida yg tersering disalahgunakan.

30Dr. Fattyawan Kintono Sp.KJ. ( K )05/07/201430Dr. Fattyawan Kintono Sp.KJ. ( K )NAPZA : Cont ...Cara pemakaian : Snorting : dihirup mll lubang hidung Dragon : dihisap dgn mulut mll gulungan kertas/plastik diatas aluminium foil yg diuapkan Puff : dimasukkan dlm rokok tembakau Per oralMenyuntik secara IV atau Subcutan

Akhir2 ini pemakaian via suntikan /Intra Venous Drug Use ( IDU ) menimbulkan masalah besar akibat dampak yang ditimbulkan dari perilaku tersebut

3105/07/201431Dr. Fattyawan Kintono Sp.KJ. ( K )Narkotika :UU RI No.22 1997 tentang Narkotika Saat ini sudah direvisi menjadi UU RI No. 35 2009 tentang Narkotika, terdiri atas 3 gol. termasukTanaman Ganja, OpioidaPsikotropika Gol. I dan II pada UU RI No. 5 1997 tentang Psikotropika

3205/07/201432OPIOIDTanaman Papaversomniverun : 20 alkaloid opium a.l morfinOpioid : Narkotik sintetik contoh heroin, kodein, dilaudid, meperidin, methadon dllAntagonis : Nalokson, naltrekson, nalorfin, apomorfinCampuran a/antagonis : Pentazocin, buprenorfinReseptor : Reseptor u- opiat : mengatur analgesik, depresi pernafasan, Konstipasi dan adiksi Resptor K-opiat : analgesia, diuresis, sedasi Resptor gamma-opiat : analgesia05/07/201433Dr. Fattyawan Kintono Sp.KJ. ( K )33OPIOIDIntoksikasi :Perilaku maladaptif : euforia diikuti apati, disforia, retardasi psikomotor, Ggg pertimbangan, fungsi sosial & pekerjaanKonstriksi pupil, mengantuk, cadel, ggg atensi, daya ingat, komaPutus Opioid :Akibat Stop, penurunan dosis, pemberian antagonisSetelah 6 8 jam stop, puncak hari ke 2-3, hilang 7-10 hariGejala Sakaw : disforik, mual/mules, muntah, diare, nyeri otot/sendi2, lakrimasi, rhinorea/pilek, keringat, piloereksi, demam, insomnia, menguap.

05/07/201434Dr. Fattyawan Kintono Sp.KJ. ( K )34KOMORBIKDITAS MEDIKO-PSIKIATRIK OPIOID 90% penyalahgunaan opioid memp. Dual diagnosis psikiatrik. Yg sering: depresi berat, keprib. Antisosial, penyalahgunaan alkoholPercob bunuh diri 15%Delirium intoks opioid akibat dosis tinggi /dicampur zat lain, cedera otakPsikosis opioid akibat dosis tinggi mirip Skiz.Ggg afek. Akibat intoks, bersif manik, depresi atau campuran05/07/201435Dr. Fattyawan Kintono Sp.KJ. ( K )35KOMORBIDITAS MEDIKO-PSIKIATRIK OPIOIDGgg tidur hipersomnia dan ggg. seksual impotensiHepatitis dan AIDS krn transmisi virus akibat IVDUSepsis, emboli, tromboflebitis,oedema paru, endokarditis, osteomyelitisTrias klinis : pinpoin pupil, depresi pernaf., koma ditambah hipotermia, hipotensi, bradikardia berakhir dgn kematian krn OD05/07/201436Dr. Fattyawan Kintono Sp.KJ. ( K )36OPIOIDA : TANDA2 DAN GEJALA KLINIS Intoksikasi Opioida :Penekanan SSP : sedasi, penurunan kesadaran sampai deliriumMenurunnya motilitas GI konstipasiDepresi pernafasan,Bicara cadelHipotensi OrtostatikBradikardiaMiosis sampai pinpoin pupilKejang ( saat OD )37Dr. Fattyawan Kintono Sp.KJ. ( K )05/07/201437 Keadaan putus Opioida :Ngantuk, pilek, bersin, lakrimasi, dilatasi pupil, piloereksi, takikardia, hipertensi, RR meningkat, Mual, muntah diare, suhu badan meningkat, insomniaCraving/SugestiAnsietas, gelisah, mudah tersinggung, mialgia, arthralgia, sakit dan keram perut, anoreksia, tremor dan kejang2 kecil

Dr. Fattyawan Kintono Sp.KJ. ( K )3805/07/201438Penatalaksanaan Intoksikasi Opioid :Termasuk kasus kedaruratan medikPeriksa Vital SignA/ riwayat pakai sec. Lengkap: frek., jumlah dan cara pakai, terakhir pakai. campur alkohol, ganja, derivat amfetamin ?Bila ada tanda2 OD, Px dirawat di ICU. Lakukan Naloxon Challenge test Observasi 24 jam untuk menilai tanda2 vital.Motivasi untuk ikut program Rehabilitasi39Dr. Fattyawan Kintono Sp.KJ. ( K )05/07/201439Penatalaksanaan Putus opioida / Withdrawal opioidaTermasuk kasus kedaruratan PsikiatriTujuan : mengurangi penderitaan klien, mencegah komplikasi medikMetadon. Merup. Standar terapi di banyak negara substitusi opioida. Dosis awal 20 40 mg/hari, dapat ditingkatkan 5 10 mg selama 7 10 hari berikut. Kemudian dilanjutkan dengan terapi pemeliharaan metadon. Atau dengan cara 10mg metadon tiap 6 jam, total dosis 40 mg/hari, dipertahankan 3 hari, kmd bisa ditambah atau diturunkan 5 mg/hari.Klonidin : diberikan 0,3-0,6 mg/hari ( dosis terbagi ) dan terus dinaikkan 0,6 -1,2mg/hr alam 1 3 hr pertama, atau 0,1 0,2 mg klonidin tiap 3 jam max 0,8 mg/hr, bila tek drh 90/60 mmHg, klonidin hrs distop.Buphrenorphin (+Naloxon). Pemberia sublingual 2-4 mg1X/hr. Hari ke II 6-8 mg/hr. Tapi sering disalahgunakan dgn cara iv. Pengawasan harus ketat.

40Dr. Fattyawan Kintono Sp.KJ. ( K )05/07/201440Terapi simptomatis Rasa sakit dapat dikurangi dengan analgetika, : tramadol, asam mefenamat, metampiron dllInsomnia : hipnotika spt estazolam, triazolam, bNitrazepam, Zolpidem, clozapin dllDiare : imodium dan sejenisnyaMual/muntah : sulpirid 25 -50 mg 3x sehari, SA, Papaverin, Buscopan dllCicatrix baru : thrombophob, lasonil jellyTerapi pemeliharaan /rumatanAgonis opioida spt Metadon, LAAM ( levacetylmetadol )Campuran agonis-antagonis spt buphrenorphinAntagonis opioida spt naltrexon41Dr. Fattyawan Kintono Sp.KJ. ( K )05/07/201441KANABIS Cannabis sativa, mariyuana, ganja. Eksudat resin daunnya disbt hashishIntoksikasi :Perilaku maladaptif : ggg koordinasi psikomotor, euforia, cemas waktu terasa berjalan lambatMata merah, nafsu makan meningkat, mulut kering,warna2 jadi lebih terangDepersonalisasi/derealisasi 05/07/201442Dr. Fattyawan Kintono Sp.KJ. ( K )42KANABISPsikosis KanabisJarang terjadi, kadang ide2 paranoidAmotivational syndromePramorbid Skiz. ( diintensifkan )Kecemasan kanabisPada pemulaAkibat intoks.Bisa timbul serangan panik05/07/201443Dr. Fattyawan Kintono Sp.KJ. ( K )43KOMORBIDITAS MEDIKO-PSIKIATRIK KANABISSelain gej. Psikiatrik diatas: perilaku maladaptif, cemas, psikosis Komplikasi medik : Bronkhitis, sinusitis, faringitis, palpitasi, sering terserang infeksi, daya tahan imunitas turun, Penurunan hormon : testosteron, pertumbuhan, prolaktin05/07/201444Dr. Fattyawan Kintono Sp.KJ. ( K )44GANJA : TANDA2 DAN GEJALA KLINIS Intoksikasi ganja :Rasa waktu berjalan lambat, apatis dan bingungPerasaan melambungDepersonalisasi, derealisasiTampak seperti orang tolol/begoDaya nilai realita terggg.Hal.audit/optikKonsentr. Terggg, mengantuk seperti mimpiNafsu makan meningkatTremor Mulut kering GelisahMata merah Ataksia

45Dr. Fattyawan Kintono Sp.KJ. ( K )05/07/201445Keadaan putus ganja :Insomnia MialgiaDepresi, bingung MenguapFotofobia canabis craving Cemas, gelisah, mudah tersinggung Mual, nafsu makan menurun, diare, kehilangan bb.

46Dr. Fattyawan Kintono Sp.KJ. ( K )05/07/201446PenatalaksanaanIntoksikasi ganja :Umumnya tak perlu Farmakoterapi. Terapi suportif dengan talking down Tempatkan px di ruang tenangJarang menyebbkan kematianTak ada pengobatan khusus : cemas dengan anticemas. Bila ada gejala psikotik bisa diberi antipsikotika.Motivasi klien mau ikut program rehabilitasiKeadaan Putus Ganja :Kondisi klinis umumnya ringan dan akan menghilang dgn sendirinya dlm waktu bbrp hariMotivasi pasien agar mau ikut program rehabilitasi.

47Dr. Fattyawan Kintono Sp.KJ. ( K )05/07/201447KokainMerup. zat adiktif stimulans thdp SSP Asal zat : tanaman Erythroxylon CocaNama populer : Coke, Snow birds, Charlie, Crack, Nose CandyBentuk sediaan :Kokain murni ( freebase ) : serbukKokain yang dicampur berbagai zat lain, mis. : HeroinCara pakai :SnortingDisuntikkanMerokok48Dr. Fattyawan Kintono Sp.KJ. ( K )05/07/201448KOKAINZat yang paling adiktif dan berbahayaPecandu : laki2 2X> wanita, kulit hitam>>Efek klinis : inhibisi re-uptake DA (utama), NA, Serotonin Intoksikasi dan putus zat : gejala mirip dgn amfetamin Mekanisme kerja :Kokain bekerja pada NT Katekolamin pada synaps Adrenergik denganmeningkatkan pelepasan dan menurunkan reuptakeSecara iv atau dihisap spt rokok memberi efek dalam 1 2, sedangkan secara oral atau absorbsi via mukosa , efek timbul dalam 20-30 kmd05/07/201449Dr. Fattyawan Kintono Sp.KJ. ( K )49KOKAIN : TANDA2 DAN GEJALA KLINISIntoksikasi kokain :Dilatasi pupil/midriasis - Tremor - Berkeringat - Mual, muntah Selera makan menurun - Halusinasi visual / taktilNyeri dada - TakikardiaTekanan darah naik - Aritmia Over dosis : kejang, koma dan kematianPenilaian realita kurang wajar, ggg fungsi sosial / pekerjaanMeningkatnya kewaspadaan dan aktivitas, bergerak terus menerus, memaksakan kehendak dan banyak bicara ( agitasi psikomotor )Meningkatnya percaya diri Euforia/disforia Waham paranoid50Dr. Fattyawan Kintono Sp.KJ. ( K )05/07/201450 Keadaan Putus Kokain Keletihan / Fatigue BradikardiaInsomnia atau Hipersomnia Perasaan disforik yang menetap > 24 jamAgitasi psikomotor Ide2 bunuh diri dan paranoidMudah tersinggung / iritabel Depresi Craving

51Dr. Fattyawan Kintono Sp.KJ. ( K )05/07/201451KOMORBIDITAS MEDIKO-PSIKIATRIK KOKAINSering : depresi berat, bipola II, ggg siklotimik, ggg antisosialKongesti hidung, ulserasi muc.hidung hingga perforasi septum nasiKerusakan sal. Bronkhial dan paru ( cara merokok )HIV, Hepatitis C ( cara IVDU )Komplikasi terberat : infark serebral nonhemoragik / he moragik, epileptik dan infark myocard, aritmia, kardio- myopati, depresi pernafasanDelirium intoks. Krn kokain dosis tinggi, atau dicampur amfet., opioid, alkohol, kelainan otak.

05/07/201452Dr. Fattyawan Kintono Sp.KJ. ( K )52KOMORBIDITAS MEDIKO-PSIKIATRIK KOKAINGgg psikotik : waham paranoid dan halusinasi sekitar 50%Ggg afektif : hipomanik dan manik pada intoks. Dan depresi pada putus kokainGgg kecemasan : cemas menyeluruh pada intoks, dan GOC, ggg panik, fobia pada putus kokainDisfungsi seksual sebagai aprodisiak, lama2 impotensiGgg tidur : insomnia pada intoks, hipersomnolensia pada putus kokain05/07/201453Dr. Fattyawan Kintono Sp.KJ. ( K )53PenatalaksanaanIntoksikasi KokainTempatkan klien di tempat tenangPeriksa tanda vital dan fisik lainnyaAtasi kelainan fisik akibat kokain :Demam beri antipiretikaTakikardia dan hipertensivdiberikan beta blocker propanolol atau klonidinKetidak seimbangan cairan dan elektrolit, ggg respirasi, ggg jantung merupakan indikasi rawat di ICUPertimbangkan MRS untuk detoksifikasiBila terjadi agitasi, agresif dan membahayakan lingkungan atau delusi berikan derivat Bz ringan mis. lorazepam 1 2 mg oral, atau oksazepam 10 30 mg oral dan dapat diulangi sesudah 1 jamPersiapkan klien utk menghadapi keadaan putus kokainMotivasi klien ikut program rehabilitasi54Dr. Fattyawan Kintono Sp.KJ. ( K )05/07/201454 Keadaan putus kokainPastikan apakah ada resiko bunuh diri ? MRSBeri ketenangan dan penjelasan kpd klien bahwa gejala akan mereda dalam 1 2 mingguEvaluasi apakah klien mengalami ggg psikosisTerapi psikofarmaka :Agitasi berat sampai perilaku maladaptif dapat diberi gol. Bz. Seperti Estazolam 0,5 1 mg oral, Oksazepam 10 30 mg oral atau lorazepam 1 2 mg oralAnti depresiva dapat diberikan bila ada gejala depresi menetap yang umumnya terjadi 2 minggu setelah penggunaan kokain dihentikanMotivasi klien untuk ikut dalam program rehabilitasi

55Dr. Fattyawan Kintono Sp.KJ. ( K )05/07/201455 PSIKOTROPIKA UU No 5/1997 Setiap bahan, baik alamiah maupun sintetis, tetapi dapat menimbulkan kecenderungan untuk disalahgunakan Mempunyai manfaat untuk pengobatan dan/atau tujuan ilmu pengetahuan Golongan I, II, III dan IVMenggg kesehatan dan menimbulkan masalah sosial 05/07/201456Dr. Fattyawan Kintono Sp.KJ. ( K )56PsikotropikaObat/Zat yang bekerja pada/ mempengaruhi fungsi Psikik, kelakuan atau pengalaman ( WHO 1966 )Anti PsikotikaAnti AnsietasAnti DepresanPsikotogenik05/07/201457Dr. Fattyawan Kintono Sp.KJ. ( K )57Anti PsikotikaAnti AnsietasAnti DepresanPsikotogenikTipikal : Chlorpromazin, Trifluoperazin, HaloperidolAtipikal : Clozapin, Risperidon, Aripiprazol, OlanzapinGol. Benzodiasepin : Alprazolam, Clobazam, DiazepamGol Non Bzd : Barbiturat, Meprobamat, BuspironATS : Met/Amfetamin , MDMA Halusinogen : Psilosibin, LSD, thener, Meskalin, FensiklidinGol MAOI : AurorixGol Trisiklik : Ami/ImipraminAtipikal: SSRI : Fluoksetin SNRI :Duloksetin/VenlafaksinTidak semua Psikotropika masuk dalam UU No 5 Psiktropika 05/07/201458Dr. Fattyawan Kintono Sp.KJ. ( K )58UU No. 5/1997 tentang PSIKOTROPIKA ( sebelum perubahan)GOL I . al. :MDMA,LISERGID, Psilosibina, Meskalina, Metkatinona. Katinona26GOL II. al. :Amfetamin, Fensiklidin, Sekobarbital, Metilfenidat.Metamfet. Metakualon14GOL III . al.: Buprenorfin, Flunitrazepam, Pentobarbital, Siklobarbital, PentazosinAmobarbital9GOL IV. al. :Alprazolam, Bromazepam, Diazepam, Nitrazepam, Fenobarbital Klobazam60

Hanya untuk research/kepentingan ilmu pengetahuanUntuk kepentingan medis / pengobatan dan ilmu pengetahuan05/07/201459Dr. Fattyawan Kintono Sp.KJ. ( K )59UU No. 5/1997 tentang PSIKOTROPIKA ( sesudah perubahan)GOL I

0 GOL II. al :

Sekobarbital, Metilfenidat

2GOL III . Al :Flunitrazepam, Pentobarbital, Siklobarbital, Pentazosin, Buprenorfina8GOL IV. Al :Alprazolam, Bromazepam, Diazepam, Nitrazepam, Fenobarbital60 Hanya untuk research/kepentingan Ilmu pengetahuanUntuk kepentingan medis / pengobatan dan Ilmu pengetahuanUU No 5/1997 ttg Psikotropika UU N0 35/2009 ttg Narkotika Katinone dan 25 zat lain dari Golongan I dan 12 zat dari golongan II, Buprenorfina dari gol III. 05/07/201460Dr. Fattyawan Kintono Sp.KJ. ( K )60NARKOTIKA UU No 22/1997 GOL I. al. :Opium, Kokain, Heroin, Ganja, Katinona,Liser gid, MDMA,Metamfe tamin, Psilosibin, Am fetamin, Fensiklidina65GOL I. al. :Opium, Kokain, Heroin, Ganja

26GOL II. al : Metadon,Mor fin,Petidin, fenazosina, tebain 87GOL III. Al. :Kodein, Dihidrokodein

3NARKOTIKA UU No 35/2009 GOL II. al : Metadon, Morfin, Petidin. Oksikodon, fenazosina, tebain 86GOL III. Al. :Kodein, Buprenorfin, Etilmorfin, Dihidrokodein1405/07/201461Dr. Fattyawan Kintono Sp.KJ. ( K )61AMFETAMINSimpatomimatik, stimulansia.Amfetamin klasik D-Amf.Metamfet. Metilfenidat bekerja utama di sistem DA-ergikAmfetamin racikan : MDMA, MMDA, MDEA, DOM bekerja di sistem DA ( energi) dan 5HT ( halusinogen)Intoks. Amfet. Mirip intoks. Kokain (DSM III & IV)Perilaku maladaptif berupa euforia, tegang,kewaspadaan ber>>, kecemasan kemarahan, segera/ selama pemakaianTakikardi, bradikardi, dilatasi pupil, hiper/hipotensi, keringat> menggigil, mual muntah, agitasi/retard psikomotor, aritmia, kejang sampai koma05/07/201462Dr. Fattyawan Kintono Sp.KJ. ( K )62AMFETAMINPutus Amfetamin : mood disforik, kecemasan, gemetar, depresi disertai ide bunuh diriFisiologis : kelelahan, insomnia/hipersomnia, nafsu makan meningkat, mimpi menakutkan, agitasi.retardasi psikomotor05/07/201463Dr. Fattyawan Kintono Sp.KJ. ( K )63AMFETAMIN : TANDA2 DAN GEJALA KLINISIntoksikasi Amfetamin Berkeringat dan kedinginan, Mulut kering, rasa metalik, Dilatasi pupilPusing, kejang, diskinesia, distonia, Takikardia, bradikardia , Aritmia, Tekanan darah naik/turun Bila OD, dpt terjadi kejang, depresi pernapasan, koma dan kematian.Euforia sampai manik atau campuranKewaspadaan berlebihKecemasan, ketegangan atau kemarahanGgg fungsi sosial atau pekerjaan.

Dr. Fattyawan Kintono Sp.KJ. ( K )6405/07/201464Putus AmfetaminKeletihan /fatigueTidur berlebihanKelaparan yang hebatInsomnia dan hipersomniaReaksi kecemasanDepresiAgitasi psikomotorCraving65Dr. Fattyawan Kintono Sp.KJ. ( K )05/07/201465KOMORBIDITAS MEDIKO-PSIKIATRIK AMFETAMINDelirium : akibat pemakaian dosis tinggi, terus-menerus, atau kombinasi dgn zat lain, atau ada cedera otakPsikosis : mirip Skizof. Paranoid, tapi disini > menonjol hal. Visuil, afek serasi, hiperaktivitas, hipersksualitas, sedikit ggg proses berpikir, Skiz. Afek datar dan alogiaGgg afek : pada Intoks. Afek manik/campuran. Pd putus zat : afek depresiGgg. Kecemasan: pd Intoks /Putus zat berupa panik, GOC, fobiaDisfungsi seksual : awalnya untuk meningkatkan potensi seksual, lama2 menyebabkan impotensi dan disfungsi seksual05/07/201466Dr. Fattyawan Kintono Sp.KJ. ( K )66PenatalaksanaanIntoksikasi AmfetaminTempatkan Px di ruang tenang, Hindarkan dari stimulasi berlebihTerapi simptomatis :Suhu tubuh meningkat, dgn selimut dingin(cooling blankets)Hipertensi/takikardia diberikan beta blocker/propanolol atau klonidinKejang2 diberikan diazepam intravenaAgitasi beri BzBila tak teratasi beri antipsikotikaMotivasi untuk ikut program rehabilitasi67Dr. Fattyawan Kintono Sp.KJ. ( K )05/07/201467Penatalaksanaan lanjutan......Keadaan Putus AmfetaminPastikan adakah resiko bunuh diri Sebaiknya rawat inapTerapi psikofarmaka :Agitasi berat bahkan sampai gej. Psikosis, berikan antipsikotikaAgitasi ringan sampai sedang berikan gol. Bz Gejala depresi berikan antidepresivaMotivasi klien agar mau ikut program Rehabilitasi68Dr. Fattyawan Kintono Sp.KJ. ( K )05/07/201468ALKOHOLMinuman dengan nama kimiawi Etil-alkohol atau etanolLazim disebut minuman keras contoh : Bir,Wisky, Vodka, Brandy, Kognag, Anggur. Minuman tradisional spt Brem, Ciu, Tuak, Arak dllPeraturan MenKes no 86/menkesPer/IV/77 Menggolongkan minuman beralkohol menjadi : Gol. A : kadar etanol 1 5 % ( bir, sandy )Gol. B : kadar etanol 5 20 % ( anggur )Gol. C : kadar etanol 20 55 % ( Whisky, Brandy )69Dr. Fattyawan Kintono Sp.KJ. ( K )05/07/201469Intoksikasi AlkoholGangguan kesadaran, fungsi kognitif, persepsi, afektif dan perilaku, daya nilai terggg.Perasaan / afek emosi labil, perilaku agresif, fungsi sosial dan pekerjaan terggg.Intoksikasi ringan :Euforia, cadel ( disartria ) drowsiness, nistagmus, ataksia, hipoglikemik.Intoksikasi berat ;Stupor, koma, kejang, hipotermia, berhentinya pernafasan, bradikardia, hipotensiIntoksikasi sangat berat : Koma dengan refleks2 negatif dan bahkan tanpa aktivitas EEG

70Dr. Fattyawan Kintono Sp.KJ. ( K )05/07/201470Putus Alkohol :Fatigue tremor Insomnia Delirium Tremens Mual, muntah berkeringat Hipertensi Halusinasi, Ilusi Agitasi psikomotor Kejang Iritabel CravingCemas, depresi Hipokalemia/magnesia Muka dan Konjungtiva merah05/07/2014Dr. Fattyawan Kintono Sp.KJ. ( K )7171ALKOHOLIntoksikasi Alkohol :Perilaku maladaptif yg berkembang selama/segera setelah minum.Gejala2 : cadel, inkoordinasi motorik, nistagmus, ggg. Atensi dan daya ingat, stupor sampai koma krn depresi pernafasanPutus Alkohol :Gejala2 : hiperaktiv. Otonomik (keringat, palpitasi), tremor, insomnia,mual, muntah, hal/ilusi optik/aud./taktil, agitasi psikomotor, kecemasanKeadaan kronis : Kelelahan, malnutrisi, depresi dll.

05/07/201472Dr. Fattyawan Kintono Sp.KJ. ( K )72KOMORBIDITAS MEDIKO-PSIKIATRIK ALKOHOLIKDelirium : akibat intoks / putus alkoholDelirium Tremens : Putus alkohol timbul 1 minggu setelah asupan alkohol terakhir. Bahaya kematian 20% karena komplikasi pneumonia, peny. Ginjal, insuff. Hati, gagal jantung.Demensia : masih kontroversial ?Ggg Amnestik : biasanya Amnesia jangka pendek, jarang < 35 thnSindrome Wernicke dan Korsakoff ( Ggg Amnestik Alkohol ): Sind Wernicke > akut, sifat reversibel bila diterapi adekuat. Sindr. Korsakoff sifat kronis kesembuhan 20%, dikenal Ensefalopati Korsakoff05/07/201473Dr. Fattyawan Kintono Sp.KJ. ( K )73Sindrom Wernicke ditandai oleh adanya : Ataksia ; Ophthalmoplegia; Nystagmus; Kebingungan; Gangguan daya ingat jangka pendek Disebabkan oleh defisiensi Vitamin B1 (Thiamin ) akibat konsumsi Alkohol dalam waktu lama Sindrom Korsakoff ( Ggg Amnestik Alkohol )Disebut juga : Demensia Korsakoffl ; Psikosis Korsakoff; Sindrom Amnesia KonfabulasiDitandai oleh adanyaApatis; Ataksia; Konfabulasi; Amnesia Antero/Retrograde; Tremor; Paralisis otot2 orbita; ggg memori beratDisebabkan oleh defisiensi Vitamin B1 di otak akibat penyalahguna alkohol kronis atau malnutrisi berat05/07/2014Dr. Fattyawan Kintono Sp.KJ. ( K )7474KOMORBIDITAS MEDIKO-PSIKIATRIK ALKOHOLIKPsikosis ( Alkohol induced psychotic disorder), timbul sebelum selama intoks atau sesudah putus alkohol. Gej utama waham, halusinasi, kecemburuan patologis.Ggg. Afektif : Bisa manik, depresi atau campuranGgg. Kecemasan, berupa cemas menyeluruh, serangan panik, GOC, Fobia.Didalam cairan serebrospinalis metabolit Dopamin ( homova nelic acid ) dan GABA yang rendah.05/07/201475Dr. Fattyawan Kintono Sp.KJ. ( K )75PenatalaksanaanIntoksikasi Alkohol :Tempatkan klien di ruang tenangPeriksa VS dan tanda fisik lainnyaPerhatikan A,B,C,D : Airways, Breathing, Circulation, DrugsPertahankan Airways bila perlu dengan pernafasan buatanAtasi koma, hipotensi, hipotermiaKuras lambung dengan emetika ( konsumsi alkohol banyak < 30 ), norit 60 100 mg per oral ( kalau perlu personde )Kejang diberi diazepam5 10 mg im/iv pyridoksin 100mg/hari, asam folat 1 mg/hari, as. Askorbat 100 mg 2ddBerikan dextrose 50 100 mg iv, bila hipoglikemia, Agitatif atau perilaku psikotik berikan haloperidol 5 10 mg imGelisah dan cemas beri lorazepam, alprazolam, klobazamMotivasi agar mau ikut program rehabilitasi76Dr. Fattyawan Kintono Sp.KJ. ( K )05/07/201476 PenatalaksanaanPutus AlkoholBerpotensi kegawatan, klien harus dirawat inapTempatkan di ruang tenangPantau tanda2 vital dan kondisi elektrolit serta cairan tubuhObat antipsikotika gol. Phenotiazine spt CPZ tidak boleh diberikan karena menurunkan ambang kejangMotivasi klien untuk ikut rehabilitasi77Dr. Fattyawan Kintono Sp.KJ. ( K )05/07/201477Sedativa - hipnotikaTermasuk Sedativa-hipnotika : Paraldehide, Kloral hidrat, Karbamat, Metakualon, Glutetimide, Barbiturat dan BzYang paling sering digunakan praktek kedokteran : gol. Benzodiazepin (Bz) dan yang jarang : barbituratBz yg tersering disalahgunakan : Alprazolam, LorazepamNama jalanan : MG, BK, Rohip, Lekso, Nipam dllKeadaan putus sed-hip merup. St keadaan gawat darurat medik krn dapat terjadi kejang, delirium, dan kematian bila tidak diobati , sehingga harus rawat inapCara pakai : oral, jarang parenteralMekanisme kerja : Merupakan CNS DepresanBz berikatan dengan tempat spesifik reseptor GABA yang menyebabkan aktivasi saluran iin klorida kedalam neuron.78Dr. Fattyawan Kintono Sp.KJ. ( K )05/07/201478SEDATIVA - HIPNOTIKA : TANDA2 DAN GEJALA KLINISIntoksikasi sedativa-HipnotikaBicara cadel - Inkoordinasi Nistagmus - Ataksia Konstriksi pupilPernafas. lambat/cepat tapi dangkal Kulit berkeringat dan teraba dinginTekanan darah turun dan nadi lemah dan kecilAfek labil agresif IritabelGgg pemusatan PerhatianGgg daya ingat dan daya nilai

79Dr. Fattyawan Kintono Sp.KJ. ( K )05/07/201479 Putus Sedativa-Hipnotika

Keletihan Mual, muntah Takikardia / bradikardiaTekanan darah meningkat Anoreksia Hipotensi OrtostatikHiperrefleksia Berkeringat KejangDelirium Tremor kasar pada tangan, lidah, kelopak mataAnsietas Depresi Iritabel Halusinasi visual

80Dr. Fattyawan Kintono Sp.KJ. ( K )05/07/201480PenatalaksanaanIntoksikasi Sedativa-HipnotikaTempatkan klien di tempat tenangPeriksa tanda2 vital dan fisik lainnyaPada dasarnya terapi bersifat simptomatis dgn tujuan mencegah tejadinya depresi pernafasan dan menjaga fungsi CV berjalan tetap baikBila penggunaan oral tidak > 6 jam, bisa kumbah lambungKendorkan pakaian agar jalan nafas lancar, beri oksigen dan pernafasan buatan bila perluMotivasi untuk ikut program rehabilitasi81Dr. Fattyawan Kintono Sp.KJ. ( K )05/07/201481PenatalaksanaanPutus Sedativa-HipnotikaBila dosis pakai diketahui, tidak ada komplikasi medik atau psikosis, dapat rawat jalan dgn penurunan dosis perminggu Dengan rawat inap penurunan dosis dapat dilakukan lebih cepatPada ketergantungan Bz dgn dosis terapetik yg dianjurkan pabrik selama > 1 bulan, maka detoks dgn rawat jalan, dosis diturunkan secara bertahap dalam 4 mingguBila dosis ekwivalen dgn 40 mg diazepam /hari selama lebih dari 8 bulan, maka penurunan dosis adalah 10% setiap hari dan harus dirawat inap.

Dr. Fattyawan Kintono Sp.KJ. ( K )8205/07/201482Kepustakaan Bag./SMF Ilmu Kedokteran Jiwa; 2004; Pedoman Penggolongan Diagnose dan Terapi; edisi III; RSUD Dr. Soetomo Surabaya Dirjen Kesehatan Jiwa Depkes RI; 1993; PPDGJ III; Depkes RI Dirjen Yanmed Depkes RI; 2000; Pedoman Terapi Pasien Ketergantungan Narkotika dan Zat Adiktif Lainnya Maramis WF dan Maramis AA; 2009; Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa; Ed 2; Airlangga University Press Sadock BJ and Sadock VA; 2007; Kaplan & Sadocks Synopsis of Psychiatry; 10th ed; Lippincott Williams & WilkinsDr. Fattyawan Kintono Sp.KJ. ( K )8305/07/201483