Kasus 3 GER (Decom Cordis Kiri)

download Kasus 3 GER (Decom Cordis Kiri)

of 27

Transcript of Kasus 3 GER (Decom Cordis Kiri)

  • 8/13/2019 Kasus 3 GER (Decom Cordis Kiri)

    1/27

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Pada Lansia, dekompensasi cordis atau gagal jantung ini adalah keadaan yang

    biasanya disebabkan oleh karena terjadi penurunan kemampuan fungsi kontraktilitas yang

    berakibat pada penurunan fungsi pompa jantung. Penyakit jantung pada lansia mempunyai

    penyebab yang multifaktorial yang saling tumpang tindih. Untuk itu kita harus terlebih

    dahulu memahami mengenai konsep Faktor Resiko dan Penyakit Degeneratif. Inilah yang

    menyebabkan pembahasan mengenai penyakit jantung pada lansia dapat berkembang sangat

    luas, yaitu karena adanya keterkaitan yang sangat erat antara penyakit yang satu dengan

    penyakit yang lain.

    erdasarkan data yang didapat dari penelitian di U!" pada tahun #$$%, penyakit

    jantung yang sering ditemukan adalah Penyakit &antung 'oroner %(), Infark *iokard "kut

    +), 'elainan 'atup ), -agal jantung #), Penyakit &antung ipertensif dan ipertensi %).

    -agal jantung adalah merupakan suatu sindrom, bukan diagnosa penyakit. !indrom

    gagal jantung kongestif /0hronic eart Failure1 0F2 juga mempunyai pre3alensi yang

    cukup tinggi pada lansia dengan prognosis yang buruk. Pre3alensi 0F adalah tergantung

    umur atau age4dependent. *enurut penelitian, gagal jantung jarang pada usia di ba5ah 6

    tahun, tapi menanjak tajam pada usia 76 8 + tahun.

    Dengan semakin meningkatnya angka harapan hidup, akan didapati pre3alensi dari

    0F yang meningkat juga. al ini dikarenakan semakin banyaknya lansia yang mempunyai

    hipertensi akan mungkin akan berakhir dengan 0F. !elain itu semakin membaiknya angka

    keselamatan /sur3i3al2 post4infark pada usia pertengahan, menyebabkan meningkatnya

    jumlah lansia dengan resiko mengalami 0F.

  • 8/13/2019 Kasus 3 GER (Decom Cordis Kiri)

    2/27

    BAB II

    LAPORAN KASUS

    Sesi 1

    !audara seorang dokter sedang bertugas malam di U-D, datang 9n. "hmad :6 tahun dengan

    keluhan terbangun dari tidur karena sesak nafas. !esak nafas saat akti3itas terbatas karena

    cepat capai, sering batuk kadang4kadang keluar dahak ber5arna kemerahan. !esak berkurang

    saat istirahat, tidur selalu dengan beberapa bantal. 9n. "hmad masih merokok.

    Pada anamnesis selanjutnya, % tahun yang lalu pernah dira5at karena nyeri dada, dokter

    menjelaskan karena serangan jantung. *erasa sembuh tak kontrol ke dokter.

    Pada pemeriksaan fisik didapatkan hal sebagai berikut ;

    'eadaan umum ; sesak nafas, posisi duduk

    9ekanan darah ; %%$17$ mmg

    eart Rate /R2 ; ++

  • 8/13/2019 Kasus 3 GER (Decom Cordis Kiri)

    3/27

    Sesi 2

    asil laboratorium klinik

    emoglobin /b2 ; %( g1dl

    Lekosit ; :$$$ 1dl

    Ureum ; ($ mg1dl

    'reatinin ; %,# mg1dl

    -ula darah se5aktu ; %$$ mg1dl

    DL ; 6$ mg1dl

    LDL ; %6$ mg1dl

    'olesterol total ; #($ mg1dl

    9rigliserida ; %6$ mg1dl

    Foto 9orak

  • 8/13/2019 Kasus 3 GER (Decom Cordis Kiri)

    4/27

    @kokardiogram

    @lektrokardiografi

  • 8/13/2019 Kasus 3 GER (Decom Cordis Kiri)

    5/27

    BAB III

    PEMBAHASAN

    IDENTITAS PASIEN

    =ama ; 9n. adi

    Usia ; # tahun

    &enis kelamin ; laki4laki

    "lamat ; 4

    Pekerjaan ; 4

    KELUHAN UTAMA

    9erbangun dari tidur karena sesak nafas

    KELUHAN TAMBAHAN

    !esak nafas saat akti3itas fisik sehari hari

    "kti3itas terbatas karena cepat capai

    !ering batuk terkadang keluar dahak ber5arna kemerahan

    !esak berkurang saat istirahat

    9idur dengan beberapa bantal

    HASIL ANAMNSESIS

  • 8/13/2019 Kasus 3 GER (Decom Cordis Kiri)

    6/27

    Ri5ayat Penyakit !ekarang

    !esak saat akti3itas dirasakan beberapa hari sebelumnya

    Ri5ayat Penyakit Dahulu

    % tahun yang lalu pernah dira5at karena nyeri dada

    Didiagnosis serangan jantung

    *erasa sembuh tak control ke dokter

    Ri5ayat 'ebiasaan

    Pasien masih merokok

    MASALAH & HIPOTESIS

    *asalah 'eterangan ipotesis

    %. Dyspnea 9erjadi sesak nafas pada

    pasien. Pada umumnya sesak

    nafas dapat disebabkan

    karena kelainan, paru,

    jantung, maupun metabolic.

    'elainan paru bisa berupa

    kelainan otot pernapasan,

    kelainan parenkim paru,

    kelainan pada rongga thora

  • 8/13/2019 Kasus 3 GER (Decom Cordis Kiri)

    7/27

    bah5a pasien merasakan

    sesak nafas saat berakti3itas.

    !esak nafas saat berakti3itas

    bisa disebabkan karena

    datangnya serangan asma,

    tetapi gagal jantung juga

    bisa menimbulkan keadaan

    sesak nafas saat berakti3itas.

    . Arthopnea Pasien mengatakan bah5a ia

    tidur dengan beberapa

    bantal. *ungkin pasien

    melakukan hal tersebut

    karena sesak yang ia rasakan

    se5aktu tidur. 'eadaan ini

    merupakan akibat dari

    kelainan pada jantung.

    -agal &antung kiri

    6. atuk berdahak

    ber5arna kemerahan

    Dikatakan bah5a pasien

    mempunyai keluhan batuk4

    batuk ber5arna kemerahan.Pada tbc bisa timbul

    keadaan batuk berdahak

    ber5arna kemerahan.

    =amun pada gagal jantung

    juga bsia ditemukan keadaan

    ini karena meningkatnya

    tekanan kapiler pada

    al3eolus

    -agal jantung kiri

    90

    :. Ri5ayat "ngina !ebelumnya pasien sudah

    berobat karena mengalami

    angina. =amun tidak

    dikontrol kembali karena

    merasa sudah sembuh.

    'emungkinan sudah terjadi

    myocardial infark pada

    Pasien sudah

    mengalami *0I

  • 8/13/2019 Kasus 3 GER (Decom Cordis Kiri)

    8/27

    pasien karena tidak

    terkontrolnya masalah

    angina ini. al ini bisa

    mendasari terjadinya

    keluhan keluhan yang ada

    sekarang.

    7. Perokok Pasien masih mempunyai

    kebaisaan merokok. al ini

    menjadi faktor resiko

    etrjadinya keluhan keluhan

    pasien. Ditambah lagi pasien

    tidak mengontrol keadaan

    anginanya sehingga

    memperburuk keadaan

    sekarang

    Faktor Resiko

    ANAMNSESIS TAMBAHAN

    Perlu dilakukan anamnesis tambahan untuk menunjang diagnosis ataupun melengkapi

    informasi yang sudah ada, anamnesisnya antara lain ; "pakah keluhan diatas diikuti dengan nyeri dadaB

    "pakah sekarang merasakan nyeri dadaB

    "dakah keluhan keluhan lain yang menyertaiB

    "pakah sebelum ini sudah berobat untuk mengatasi keluhan tersebutB

    "pakah di rumah ada yang mempunyai keluhan batuk batuk lama disertai denganbatuk berdarahB

    "kti3itas seperti apa yang menimbulkan sesak nafasB "pakah berjalan biasa atau naik

    tanggaB

    agaimana konsistensi dari sputumB

    "pakah ada gangguan pada akti3itas sehari4hari akibat keluhan keluhan diatasB

    "pakah mempunyai ri5ayat asmaB

  • 8/13/2019 Kasus 3 GER (Decom Cordis Kiri)

    9/27

    "dakah ri5ayat hipertensi, kolesterol tinggi, ataupun diabetes melitusB

    !tatus pekerjaan pasienB

    !tatus pernikahan pasienB

    !udah berapa lama merokokB.

    PEMERIKSAAN FISIK

    !tatus -eneralis

    Pemeriksaan Hasil Nilai Ruukan In!er"re!asi'eadaan umum !esak nafas, posisi

    duduk

    9idak tampak sakit "bnormal

    9ekanan Darah %%$17$ mmg C%#$1C+$ mmg =ormal

    eart rate ++

  • 8/13/2019 Kasus 3 GER (Decom Cordis Kiri)

    10/27

    !( gallop /?2

    ising pansistolik

    grade III1: punctum

    ma

  • 8/13/2019 Kasus 3 GER (Decom Cordis Kiri)

    11/27

    ising pansistolik /holosistolik2 merupakan bising yang terjadi selama fase sistol

    berlangsung. ising terjadi akibat aliran turbulen darah melalui jalan yang sempit. ising

    pansistolik dapat muncul pada beberapa kelainan jantung, misalnya insufisiensi 1 regurgitasi

    mitral atau pun pada ventricle septal defect/>!D2. Pada regurgitasi mitral, bising pansistolik

    terjadi akibat katup mitral tidak menutup sempurna saat fase sistol sehingga terjadi aliran

    balik ke atrium sinistrum sehingga darah yang mele5ati bagian katup tersebut mengasilkan

    bising. ising pada penyakit ini terdengar di apeks menjalar ke aksila. Pada pasien terdapat

    bising pansistolik derajat III1: yang berarti moderately loud. Derajat bising pansistolik terbagi

    dalam;

    -rade % >ery faint

    -rade # Euiet but heard

    immediately

    -rade ( *oderately loud

    -rade Loud

    -rade 6 eard 5ith stethoscope

    partly off the chest

    -rade : =o stethoscope needed

    Pemeriksaan arteri carotis, arteri carotis mencerminkan fungsi jantung dengan lebih baik

    dibandingkan arteri perifer karena posisinya dekat dengan jantung dan oleh karena itu

    tekanannya berhubungan dengan aorta. "rteri carotis menyuplai darah yang kaya oksigen ke

    kepala dan leher. "pabila terdapat penyempitan pada arteri karotis maka pada pemeriksaan

    arteri karotis akan terdengar suara bising /bruit2 karena adanya turbulensi aliran darah yang

    mele5ati celah yang sempit, hal ini menunjukkan adanya penyempitan pada katup aorta.

    PEMERIKSAAN PENUN#AN$

    asil Laboratorium

    #enis Pemeriksaan Hasil Nilai N%rmal In!er"res!asi

    emoglobin %( g1dl %(4%: g1dl Dalam batas normal

    Lekosit :$$$1dl 6$$$4%$$$$1dl Dalam batas normal

    Ureum ($ mg1dl %64$ mg1dl Dalam batas normal

    'reatinin %,# mg1dl $,64%,6 mg1dl Dalam batas normal

    -ula darah se5aktu %$$ mg1dl C#$$ mg1dl Dalam batas normal

    HDL ' m()*l + m()*l Se*iki! menurun

    *ari nilai n%rmal

  • 8/13/2019 Kasus 3 GER (Decom Cordis Kiri)

    12/27

    LDL 1' m()*l ,1' m()*l Dalam -a!as a!as

    nilai n%rmal

    ./%les!r%l !%!al 20' m()*l ,2'' m()*l Menin(ka! *i a!as

    nilai n%rmal

    Tri(lseri*a 1' m()*l ,1' m()*l Dalam -a!as a!as

    nilai n%rmal

    Dari hasil laboratorium dapat disimpulkan terjadi peningkatan nilai kolestrol total, serta

    penurunan dari DL. !elain itu nilai LDL dan 9rigliserid dalam batas atas nilai normal,

    kemungkinan pasien ini kurang memperhatikan konsumsi makanannya yang dapat menjadi

    faktor resiko terjadinya penyakit kardio3askular.

    asil Pemeriksaan @lektrokardiografi /@'-2

    a Penilaian ra!e)3rekuensi an!un(

    Frekuensi jantung yang normal adalah ; :$4%$$

  • 8/13/2019 Kasus 3 GER (Decom Cordis Kiri)

    13/27

    4 Penilaian A5is 6sum-u7 an!un(

    Penilaian a% sampai >: yang

    menandakan kemungkinan telah terjadi infark sebelumnya, dan berdasarkan

    anamnesis diketahui bah5a pasien pernah mengalami serangan jantung jadi

    kemungkinan gelombang E! itu adalah old *0I sebelumnya, adanya pada >%4>:

    menandakan bah5a in3ark yang terjadi sebelumnya terletak pada *in*in(

    an!eri%r an( luas.

    asil Pemeriksaan Rontgen 9hora dititrasi naik sesuai klinis digunakan sebagai 3asodilator. Dapat menurunkan 3enous

  • 8/13/2019 Kasus 3 GER (Decom Cordis Kiri)

    20/27

    return, menurunkan 3olume o3erload, dan menurunkan oksigen demand, sehungga

    mengurangi dispnea dan orthopnea

    - Furosemide

    Furosemide diberikan sebesar :$ mg. furosemide merupakan loop diuretic untuk

    menghilangkan gejala kongestif paru, mencegah atau mengurangi gejala retensi

    cairan. Abat ini mempunyai efek 3asodilatasi selain efek diuretic. Diuretic mencegah

    pengumpulan cairan dari dalam tubuh misalnya paru, sehingga lebih mudah bernafas.

    Indikasi penggunaan furosemide yaitu untuk pasien yang mengalami oedem paru,

    gagal jantung kiri, gagal jantung yang berat, hipertensi, hiperkalsemi, dll.

    - Untuk pengobatan selanjutnya diberikan "0@ inhibitor

    Untuk sebagai pengontrol, apabila pada pasien ini ditemukan ada ri5ayat hipertensi.

    /62

    PRO$NOSIS

    "d >itam ; dubia ad malam

    "d Fungsionam ; dubia ad malam

    "d !anationam ; dubia ad malam

  • 8/13/2019 Kasus 3 GER (Decom Cordis Kiri)

    21/27

  • 8/13/2019 Kasus 3 GER (Decom Cordis Kiri)

    22/27

    BAB Iolume sistolik akhir Peningkatan biasanya disebabkan oleh kontraktilitas

    berkurang. Penurunan hasil akhir diastolik 3olume suara dari pengisian 3entrikel

    gangguan 4 seperti yang terjadi ketika kepatuhan jatuh 3entrikel /yaitu ketika dinding

    kaku2.

    *engurangi kapasitas cadangan. !ebagai jantung bekerja lebih keras untuk memenuhi

    kebutuhan metabolisme normal, jumlah output jantung dapat meningkat saat

    permintaan oksigen meningkat /misalnya latihan2 dikurangi. al ini memberikan

    kontribusi terhadap intoleransi latihan sering terlihat pada gagal jantung. Ini berarti

    untuk hilangnya cadangan jantung seseorang. 0adangan jantung mengacu pada

    kemampuan jantung untuk bekerja lebih keras selama latihan atau akti3itas berat.

    'arena jantung harus bekerja lebih keras untuk memenuhi kebutuhan metabolik

    normal, tidak mampu memenuhi tuntutan metabolisme tubuh selama latihan.

  • 8/13/2019 Kasus 3 GER (Decom Cordis Kiri)

    25/27

    Peningkatan denyut jantung, dirangsang oleh peningkatan akti3itas simpatis untuk

    mempertahankan curah jantung. "5alnya, ini membantu mengimbangi gagal jantung

    dengan menjaga tekanan darah dan perfusi, tapi tempat lanjut ketegangan pada

    miokardium, meningkatkan perfusi koroner persyaratan, yang dapat menyebabkanmemburuknya penyakit jantung iskemik. "kti3itas simpatis juga dapat menyebabkan

    aritmia fatal.

    ipertrofi /peningkatan dalam ukuran fisik2 dari miokardium, disebabkan oleh serat4

    serat otot jantung tersembuhkan dibedakan meningkat dalam ukuran dalam upaya

    untuk meningkatkan kontraktilitas. al ini dapat menyebabkan kekakuan meningkat

    dan penurunan kemampuan untuk rileks selama diastol.

    Pembesaran 3entrikel, berkontribusi terhadap pembesaran dan bentuk bulat gagal

    jantung. Peningkatan 3olume 3entrikel juga menyebabkan penurunan stroke 3olume

    karena inefisiensi mekanik dan kontraktil.

  • 8/13/2019 Kasus 3 GER (Decom Cordis Kiri)

    26/27

    BAB