KASUS 2

9
KASUS 2 Seorang pasien perempuan, berusia 30 tahun, datang kontrol ke poli OBSGIN karena pasien mengalami gejala selalu merasa lapar, haus, dan sering kencing sejak 6 bulan lalu. Pasien baru melakukan tes kehamilan dan nasilnya +. Ini merupakan kehamilan keduanya. Pasien mengira keluahannya saat ini berkaitan dengan kehamilannya. Hasil anemnesis riwayat pasien, pasien menderita peningkatan tekanan daah saat kehamilan pertama, dan diberikan obat yang ukuran seperti parasetamol dandiminum 3kali sehari, tetapi tidak cocok, sehingga dokternya mengganti obatnya. Pasien juga mengaku mempunyai riwayat asma. Hasil pemeriksaan fisik TD 150/95 mmHg,nadi 88x/menit,RR: 18X/ menit, suhu 36 C. TB 155 cm, BB 55 kg. Hasil pemeriksaan lab: GDS 225 mg/dl, GDP 250mg/dl GD2PP 275 mg/dl, albumin urin (-). 1. Rumusan masalah : o Selalu merasa lapar, haus, dan sering kencing sejak6 bulan lalu o Baru test kehamilan dan positif dan merupakan kehamilan kedua o Tekanan darah tinggi sejak kehamilan pertama o Riawayat Asma o TD : 150/95 o Pemeriksaan Lab : GDS 225 mg/dl, GDP 250 mg/dl, GD2PP 275 mg/dl 2. Diagnosis : DM tipe 2 + kehamilan

description

ngfgds

Transcript of KASUS 2

KASUS 2Seorang pasien perempuan, berusia 30 tahun, datang kontrol ke poli OBSGIN karena pasien mengalami gejala selalu merasa lapar, haus, dan sering kencing sejak 6 bulan lalu. Pasien baru melakukan tes kehamilan dan nasilnya +. Ini merupakan kehamilan keduanya. Pasien mengira keluahannya saat ini berkaitan dengan kehamilannya. Hasil anemnesis riwayat pasien, pasien menderita peningkatan tekanan daah saat kehamilan pertama, dan diberikan obat yang ukuran seperti parasetamol dandiminum 3kali sehari, tetapi tidak cocok, sehingga dokternya mengganti obatnya. Pasien juga mengaku mempunyai riwayat asma. Hasil pemeriksaan fisik TD 150/95 mmHg,nadi 88x/menit,RR: 18X/ menit, suhu 36 C. TB 155 cm, BB 55 kg. Hasil pemeriksaan lab: GDS 225 mg/dl, GDP 250mg/dl GD2PP 275 mg/dl, albumin urin (-).

1. Rumusan masalah : Selalu merasa lapar, haus, dan sering kencing sejak6 bulan lalu Baru test kehamilan dan positif dan merupakan kehamilan kedua Tekanan darah tinggi sejak kehamilan pertama Riawayat Asma TD : 150/95 Pemeriksaan Lab : GDS 225 mg/dl, GDP 250 mg/dl, GD2PP 275 mg/dl2. Diagnosis : DM tipe 2 + kehamilan

3. Tujuan terapi : Menghilangkan gejala klasik Menurunkan gula darah agar normoglikemi tanpa menggangu kehamilanya Menurunkan atau menghilangkan komplikasi kronik pada janin maupun ibu Menurunkan angka kesakitan ibu, kesakitan dan kematian perinatal

4. Pemilihan golongan obat

Golongan ObatEfikasiSafetySuitability

Insulin

Obat Hipoglikemi Oral Pemicu sekresi insulin

Peningkatan sensitivitas terhadap insulin

Penghambat Glukosidase AlfaBekerja langsung seperti insulin dengan meningkatkan ambilan dan penggunaan glukosa

Meningkatkan sekresi insulin sehingga efektif hanya jika masih ada aktivitas sel Beta pancreas

Menurunkan glukoneogenesis dan meninhkatkan penggunaan glukosa di jaringan. Karena kerjanya hanya efektif bila ada insulin endogen, hanya efektif bila masih ada fungsi sebagian sel islet pancreas.

Penghambt alfa glukosidase intestinal, yang memperlambat absorbs karbohidrat dan sukrosa.

Indikasi :untuk mengatasi kedau jenis DM baik DM type 1 maupun DM type 2paling sesuai untuk digunakan pada keadaan darurat diabetes misalnya ketoasidosis diabetes dan pada waktu pembedahan.Kontraindikasi : hipoglikemi, hipersensitif.

Indikasi :DM type 1Untuk pasien yang tidak kelebihan berat badan atau yang tidak dapat menggunakan metformin

Kontraindikasi :Hindari pada gangguan fungsi hati, gagal ginjal, dan porfiriaSulfonylurea sebaiknya tidak digunakan pada ibu menyusui dan selama kehamilan sebaiknya diganti dengan terapi insulinSulfonylurea dikontraindikasikan jika terjadi ketoasidosis

Indikasi : DM type 2Metformin sangat baik digunakan pada psien dengan BB berlebihKontraindikasi :Gangguan fungsi ginjal, ketoasidosis, hentikan bila terjadi kondisi seperti hipoksia jaringanPenggunaan kontras media dan asentesi umum

Indikasi : Dm yang tidak dapat diatur hanya dengan diet atau diet dengan obat antidiabetik oralKontraindikasi :Wanita hamil, wanita menyusui, IBS, obstruksi usus halus parsial, gangguan fungsi hati dan ginjal.Diberikan secara inttravena, intramuscular, atau subkutanEfek samping : segala tanda dan gejala hipoglikemi termasuk shock dan kematian

Efek samping : Umumnya ringan dan jarang diantaranya gangguan GI tract seperti mual muntah, diare dan konstipasi, gangguan darah, gangguan hati, gangguan ginjalHipoglikemi, tetapi hal ini biasanya tidak terjadi dan biasanya menandakan penggunaan dosis yang berlebihan

Efek samping : Anoreksia, mual muntah, diare yang umumnya sementara, nyeri perut, asidosis laktat, penurunan penyerapan vit B12, eritema, pruritus, urtikaria.

Efek samping : flatulensi, tinja lunak, diare, perut kembung dan nyeri, mual tapi jarang.

5. Golongan obat yang dipilih

6. Obat yang dipilihINSULIN INTERMEDIETEKeterangan Insulin Glargline NPH (Neural Protamine Hagedorn)Insulin Detemir

Suitabiliy DM tipe 1 pada anak dan dewasa, serta DM tipe 2 yang membutuhkan insulin kerja panjang untuk mengontrol hiperglikemia. Sedian: 100 U/ mL, indifidual dosisSuntikan subkutan setiap saat 1x/hari (pada saat yang sama tiap hari )Insulin intermediate yang mempunyai durasi kerja 10-16 jam.Indikasi : DM tipe 1 dan 2Indikasi: DM tipe I pada anak dan dewasa, DM tipe II bisadiberikan sehari sekali saat makan malam dan2 kali sehai sewaktu tidur, bisa pada pasien gemuk.Sediaan :

EfficacyDirancang sebagai pengganti insulin basal karena dapat diandalkan dan nyamanMerupakan insulin dengan masa kerja sedang serta absorpsi dan mula kerja yang lambat yang dibuat dengan menggabungkan insulin dan protamine dalamjumlah yang sesuai sehingga tidak membentuk kompleks (isofan). Setelah disuntikan melalui subkutan, enzim proteolitik jaringan memecah protamine untuk meningkatkan absorpsi insulin.

Merupakan insulin human analog dengan onset kerja 2-4 jam dan durasi kerja obat 22-24 jam

SafetyKI : hipersensitif terhadap insulinglargine ESO : Gangguan penglihatan yang bersifat sementara, retinopati berat, hipoglikemik berat, reaksi antibodi terhadap insulin, retensi natrium, udem,bronkospasme, penurunan TD. Insulin ini biasanya dicampur dengan insulin insulin reguler, lispro, aspart, atau glisindan diberikan 2-4 kali sehari untuk mengganti insulinpada DM tipe 1ESO : bertambah BB lebih sering terjadi, resiko hipoglikemik lebih tinggi ESO : hipokalsemi, pruritus, bertambah BB, edem. Reaksi insfeksi : nyeri, gatal-gatal, gatal bintik merah bengkak, dan peradangan.KI : tidak boleh digabung dengan insulin lainnya, Hamil dan menysui, infeksi dan demam.

Cost

Obat yang dipilih adalah glargine lebih baik dari NPH dan determir dilihat dari suitability serta keamanannya.

7. Penulisan Resep

dr. YUSISIP : 2012/345/UP/DINKESPraktek : Jl. Pagesangan no.10, MataramTelp. 087654399Mataram, 8 juni 2015 R/ inj. Insulin IU Pen 1S.u.d.d Inj.I.C. o.n Pro : Ny. SumiatiUmur : 30 tahunAlamat : Mataram

8. Edukasi DietMemberikan terapi nutrisi ,yang bertujuan untuk menyediakan nutrisi yang cukup bagi ibu dan janin, mengontrol kadar glukosa darah, dengan membatasi jumlah konsumsi karbohidrat 40 %dari jumlah makanan dalam sehari, dianjurkan makan 3 kali dalam makan besar diselingi 3 kali makan kecil dalam sehari diharapkan dapat menurunkan kadar glukosa darah postprandial. OlahragaOlahraga ringan dianjurkan untuk penderita DM serta dengan kehamilan. Olahraga juga berguna untuk memperbaiki kadar glukosa darah