Kasus 1 prak audit analisis atas calon klien

download Kasus 1 prak audit analisis atas calon klien

of 5

Transcript of Kasus 1 prak audit analisis atas calon klien

  • 8/10/2019 Kasus 1 prak audit analisis atas calon klien

    1/5

    KASUS I : ANALISIS ATAS CALON KLIEN AUDIT POTENSIAL

    Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktikum Auditing

    Kelas CE

    Oleh:

    Bena Johanna 115020307111005

    JURUSAN AKUNTANSI

    FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

    UNIVERSITAS BRAWIJAYA

    MALANG

    2014

  • 8/10/2019 Kasus 1 prak audit analisis atas calon klien

    2/5

    1.

    Pemilik perusahaan dan bank membutuhkan audit tahunan dari audit KAP yang independen

    karena pada dasarnya tujuan pemeriksaan adalah untuk menyatakan pendapat/opini mengenai

    kewajiban dalam penyajian posisi keuangan, hasil operasi, dan perubahan posisi keuangan yang

    sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku Umum (SAK). Mengapa hanya KAP

    independen yang dipercayai? Hal ini hanya untuk menjamin bahwa hasil audit laporan perushaan

    tersebut benar- benar relevan dan dapat dipercaya.

    Terdapat beberapa alasan mengapa audit tahunan dari KAP independen diperlukan. Salah

    satunya:

    Ada komflik kepentingan antara Pemegang saham selaku pemilik modal dengan

    Eksekutif,(Direktur) perusahaan (orang yang ditunjuk) untuk menjalankan perusahaan

    sehingga dalam pemeriksaan diperlukan akuntan yang independen dan profesional.

    Hasil Audit dibutuhkan pihak Eksternal dan Internal terutama bagi pengguna Laporan

    keuangan

    Bagi Pihak Majemen salah satu alat analisa dan pengendalian

    Salah satu Syarat untuk mengikuti lelang/tender

    Salah satu syarat untuk kredit bank

    Dalam kasus ini perusahaan tentu memerlukan hasil audit dari KAP tersebut, dengan hasil audit

    tersebut perusahaan dapat menilai sistem pengendalian yang mereka miliki apakah sudah baik

    atau belim, terlebih lagi dikatakan bahwa perusahaan membutuhkan suntikan modal. Sedangkan

    salah satu syarat agar perusahaan tersebut memiliki kredit dari bank adalah audit yang dilakukan

    KAP independen. Hal ini untuk referensi bagi banknya sendiri agar dapat yakin bahwa perusahaan

    tersebut benar- benar dapat dipercaya. Terlebih lagi hal ini dapat mengurangi kesalahpahaman

    diantara kedua belah pihak.

    2.

    KAP boleh saja untuk menerima perikatan tersebut, hal ini berguna untuk menambah

    pengalaman bagi KAP itu sendiri. Tetapi perlu untuk berhati- hati, praktisi harus

    mempertimbangkan setiap ancaman terhadap kepatuhan pada prinsip dasar etika profesi yang

    dapat terjadi dari perikatan tersebut. Menurut Kode Etik Profesi Akuntan Publik Seksi 210.8

    bahwa: setiap praktisi harus mengevaluasi signifikan setiap ancaman dan menerpakan

    pencegahannya. Hal ini harus dipikirkan baik- baik oleh KAP, mereka sebaiknya terlebih dahulu

    mempelajari mengenai kegiatan bisnis yang akan mereka masuki serta mengenali lingkup kerja

    mereka dalam kegiatan bisnis tersebut.

    Walaupun demikian KAP diperbolehkan untuk menggunakan tenaga ahli yang dibutuhkan (Kode

    Etik Profesi Akuntan Publik Seksi 210.8 e) selain itu KAP dapat memperoleh informasi dari

  • 8/10/2019 Kasus 1 prak audit analisis atas calon klien

    3/5

    berbagi sumber yang memang relevan dan dapat dipercaya, misalnya dari auditor dahulu,

    communication between Predecessor and Sucessor Auditors (SAS 84), menyarankan agar auditor

    pengganti mengambil inisiatif untuk berkomunikasi, baik secara lisan atau tertulis, dengan auditor

    terdahulu. Namun, komunikasi tersebut harus dilakukan dengan seijin klien, dan klien harus

    meminta untuk mengotorisasi auditor terdahulu untuk menjawab dengan lengkap pertanyaan

    auditor pengganti.

    Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mengaudit industri barang elektronik tentu berbeda

    secara signifikan dengan audit atas dealer mobil yang sebelumnya juga menjadi klien dari

    KAP walaupun keduanya sama-sama dalam jasa pemasaran dan penjualan, karena

    industry barang elektronik sangat fluktuatif baik harga maupun pajaknya. Sedangkan

    dealer mobil tidak begitu fluktuatif dalam harga dan pajak yang dikenakan.

    Auditor memiliki kewajiban untuk mendiskusikan pemahamannya yang kurang atau

    rencana yang telah disusun dengan klien pada para ahli di bidang perdagangan barang

    elektronik, agar semua bukti yang diperoleh relevan dengan keadaan sebenarnya.

    Terlebih lagi KAP belum memiliki cukup pengalaman akan kegiatan bisnis ini sehingga

    menurut Kode Etik Profesi Akuntan Publik Seksi 220.3 a sebagai tindakan pencegahan

    apabila terdapat anacaman maka KAP wajib untuk:

    Memberitahu klien mengenai setiap kepentingan dan kegiatan bisnis KAP yang dapay

    menimbulkan benturan kepentingan dan memperoleh persetujuan dari klien.

    Memberitahukan klien mengenai pemberian jasa professional oleh praktisi secara tidak

    eklusif untuk suatu klien dan memperoleh persetujuan untuk bertindak demikan.

    3. Insetif seperti pemberian bonus yang dilakukan perushaan menjadi perhatian sendiri bagi

    auditor, hal ini dikarenakan sistem insentif seperti ini masih terbilang baru bagi

    perusahaan hal ini dapat memperbesar kemungkinan bahwa sistem yang dijalankanmasih tidak begitu baik. Dalam kasus ini perhitungn bonus didasarkan pada persentase

    laba kotor di setiap toko, hal ini tentu dapat member peluang yang besar untuk berbuat

    curang, terlebih lagi tidak ada sistem pengendalian yang mengontrol hal tersebut. Tentu

    hal ini harus menjadi perhatian bagi auditor.

    4.Tentu saja hal ini nantinya akan menyebabkan KAP mngalami permasalahan

    independensi. Karena disini KAP akan mengaudit hasil dari sistem akuntansi yang

  • 8/10/2019 Kasus 1 prak audit analisis atas calon klien

    4/5

    disarankan oleh KAP itu sendiri, hal ini jelas bahwa tidak ada lagi independensi di

    dalamnya. Hal ini sesuai dengan Undang-undang Akuntan Publik pasal 28, bahwa:

    Seorang auditor dalam melakukan jasa asurans haruslah bebas dari benturan

    kepentingan, baik berupa hubungan keluarga, keuangan, atau memperoleh manfaat

    ekonomis dari klien

    Menurut saya hal ini merupakan hal yang sudah pasti, terdapat undang- undang untuk

    mengaturnya sehingga walaupun perusahaan tersebut merupakan perusahaan terbuka

    atau tidak cara seperti itu tetap saja akan menghilangkan independensi dari Auditor. Dan

    khusus untuk perusahaan terbuka hal ini tentu akan menjadi sorotan bagi pihak eksternal

    dan tentu hal ini sebaiknya tidak perlu dilakukan.

    5.Rangga Prawiro ditugaskan untuk melakukan pengamatan fasilitas toko pusat/ cabang

    serta bangunan yang dijadikan sebagai gudang sekaligus pusat kegiatan administrasi

    perusahaan. Hal yang perlu diobservasi tentu lokasi gedung dan gudang tersebut, serta

    hal- hal yang ada dalam laporan keuangan dan penngendalian untuk aktivitas pengadaan

    barang.

    Dari hal- hal yang diobservasi tersebut terdapat beberapa factor yang akan menjadi

    sorotan, antarantya: Pertama; status gedung dan gudang yang dimiliki perusahaan

    apakah punya sendiri atau sewa. Kedua; bagaimana sistem prosedur untuk pengadaan

    barang? Bagaimana sistem pengendalian dan pengontrolannya?. Ketiga; melihat

    menganai faslitas gedung apakah telah sesuai dengan yang dilaporkan? Untuk peralatan

    bagaimana mereka menyusutkannya? Dan untuk pengeluaran kas kecil disetiap cabang

    bagaimana mereka mencatatnya?.

    6.Bisa saja bila perusahaan tidak ingin menjalin perikatan dengan KAP yang memiliki klien

    dengan industry sejenis karena perusahaan takut jika informasi rahasia perusahaan

    diketahui oleh perusahaan elektronik lainnya karena mereka diaudit oleh KAP yang sama.

    Namun hal tersebut telah diatur dalam Kode Etik Profesi Akuntan Publik Seksi 100.4.d

    menyebutkan bahwa:

    Prinsip kerahasiaan, Setiap Praktisi wajib menjaga kerahasiaan informasiyang diperoleh

    sebagai hasil dari hubungan professional dan hubungan bisnisnya, serta tidak boleh

    mengungkapkan informasi ntersebut kepada pihak ketiga tanpa persetuuan dari klien

  • 8/10/2019 Kasus 1 prak audit analisis atas calon klien

    5/5

    atau pemberi kerja, kecuali jika terdapat kewajiban untuk mengungkapakan sesuai

    dengan ketentuan hukum atau peraturan lainnya yang berlaku. Informasi rahasia yang

    diperoleh dari hubungan professional dan hubungan bisnis tidak boleh digunakan oleh

    Praktisi untuk keuntungan pribadinya atau pihak ketiga.