Kasbes Anestesi FAW
-
Upload
ayu-puspita-sari -
Category
Documents
-
view
216 -
download
0
description
Transcript of Kasbes Anestesi FAW
LAPORAN KASUS BESAR ANESTESI
SEORANG PEREMPUAN 16 TAHUN DENGAN
HIDROSEFALUS KOMUNIKAN E.C.
MENINGOENCEPHALITIS YANG DILAKUKAN VP-SHUNT
DENGAN GENERAL ANESTESI
Diajukan untuk melengkapi syarat kepaniteraan klinik senior di bagian
Anestesiologi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro
Disusun oleh :
Fauzia Rachman 22010113210064
Pembimbing :
dr. Maulitia Neny
KEPANITERAAN KLINIK SENIOR ILMU ANESTESIOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
1
2015
I. IDENTITAS PENDERITA
Nama : Nn. T.A
Umur : 16 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Pelajar
Ruang : C1L1
No. CM : C521066
Tgl Masuk RS : 14 Februari 2015
Tgl Operasi : 20 Februari 2015
II. ANAMNESIS
A. Keluhan utama:
Nyeri kepala
B. Riwayat Penyakit Sekarang:
± 1 bulan sebelum masuk rumah sakit, pasien mengeluh nyeri kepala cekot-
cekot dibagian depan kepala disertai mual dan muntah. Pasien juga merasa
sering merasa ingin jatuh saat berdiri sehingga saat berjalan selalu bertopang
pada tembok. Kemudian pasien berobat ke Rumah Sakit Pati, dirawat selama
1 minggu perbaikan dan boleh pulang.
± 1 minggu sebelum masuk rumah sakit, kondisi pasien melemah, nyeri
kepala (+), mual dan muntah (+). Muntah sering terjadi setiap kali pasien
makan dan minum. Pasien juga merasa nafsu makan berkurang karena mual
setiap makan disertai muntah, berat badan turun ± 3 kg selama 1 bulan
terakhir, karena sakit semakin memberat pasien dibawa kembali ke Rumah
Sakit Pati. Di Rumah Sakit Pati dilakukan pemeriksaan CT Scan dengan hasil
pemeriksaan didapatkan ICH, Hidrocephalus Komunikans, pasien kemudian
dirujuk ke Rumah Sakit Dokter Kariadi Semarang.
C. Riwayat Penyakit Dahulu :
Riwayat darah tinggi (-)
2
Riwayat kencing manis (-)
Riwayat operasi (-)
Riwayat asma (-)
D. Riwayat Penyakit Keluarga :
Tidak ada keluarga dengan sakit seperti ini.
E. Riwayat Sosial Ekonomi :
Kesan sosial ekonomi kurang
Anamnesis yang berkaitan dengan anestesi:
Riwayat alergi obat dan makanan : tidak ada
Riwayat asma : tidak ada
Riwayat kencing manis : tidak ada
Riwayat peyakit jantung : tidak ada
Riwayat darah tinggi : tidak ada
Riwayat operasi sebelumnya : tidak ada
Batuk, pilek, nyeri dada : tidak ada
Demam : tidak ada
III. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : tampak lemas
Kesadaran : komposmentis
TV : TD : 110/70mmHg T : afebris
N : 80x/menit RR : 18x/menit
BB : 25 kg
ASA : IE
Kepala : mesosefal
Mata : konjungtiva palpebra anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil
bulat isokor,∅ 3/3 mm, refleks cahaya +/+.
Telinga : discharge (-/-)
Hidung : discharge (-/-), epistaksis (-/-)
3
Mulut : sianosis (-), perdarahan gusi (-), Mallampati I
Tenggorok : T1-1, faring hiperemis (-)
Leher : pembesaran nnll (-), deviasi trachea (-), kaku kuduk (+)
Thorax : tidak ada kelainan
Cor : Inspeksi : ictus cordis tak tampak
Palpasi : ictus cordis di SIC V, 2 cm medial LMCS
Perkusi : konfigurasi jantung dalam batas normal
Auskultasi : BJ I-II normal, bising (-), gallop (-)
Pulmo : Inspeksi : simetris saat statis dan dinamis
Palpasi : stem fremitus kanan = kiri
Perkusi : sonor seluruh lapangan paru
Auskultasi : suara dasar vesikuler (+/+)
suara tambahan (-/-)
Abdomen : Inspeksi : datar
Auskultasi : bising usus (+) normal
Palpasi : supel
Perkusi : timpani, pekak sisi (+) normal, pekak alih (-)
Ekstremitas : Akral dingin -/- -/-
Edema -/- -/-
Sianosis -/- -/-
Capillary refill <2”/<2” <2”/<2”
IV. STATUS LOKALIS
Motorik : Superior Inferior
Gerakan : +↓/+↓ +↓/+↓
Kekuatan : 3/3 3/3
Tonus : N/N N/N
Trofi : E/E E/E
Refleks Fisiologis : +/+ +/+
Refleks Patologis : -/- -/-
Klonus : -/- -/-
Sensibilitas : dbn
4
Vegetatif : dbn
Pemeriksaan tambahan : Kernig Sign : (+)
Brudzinski I : (-)
Brudzinski II : (-)
Brudzinski III : (+)
Brudzinski IV : (-)
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Darah Rutin ( Tanggal 14 Februari 2015)
Hb : 14,9 gr%
Ht : 45,2 %
Eritrosit : 4,99 juta /mmk
MCH : 29,8 pg
MCV : 90,7 fL
MCHC : 32,8 g/dL
Leukosit : 6.030 /mmk
Trombosit : 271.000 / mmk
RDW : 14,6 %
MPV : 7,60 fL
PPT : 10,9 detik
PTT : 30,3 detik
Elektrolit
Natrium : 136 mmol/L
Kalium : 4,4 mmol/L
Chlorida : 103 mmol/L
Kimia Klinik
GDS : 103 mg/dL
Ureum : 14 mg/dL
Kreatinin : 0,58 mg/dL
Albumin : 4,9 mg/dl
X-Foto Thorax AP : tidak ada kelainan
5
MSCT Kepala dengan kontras :
Hidrocephalus komunikans
Tampak tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial
Pemeriksaan cairan LCS : tidak didapatkan adanya pertumbuhan kuman.
VI. DIAGNOSIS
a. Diagnosis preoperasi:
Hidrosefalus Komunikan e.c. Meningoencephalitis
b. Pemeriksaan yang berkaitan dengan anestesi:
Tidak ada kelainan yang berkaitan dengan anestesi
VII. TINDAKAN OPERASI
VP-Shunt
VIII. TINDAKAN ANESTESI
Jenis anestesi : General Anestesi
Risiko anestesi : Tinggi
ASA : IE
1. Premedikasi:
midazolam 1,5 mg, tramadol 50 mg.
2. Anestesi:
Dilakukan secara intravena menggunakan:
- Propofol 100 mg
- Fentanyl 100 mcg
Maintenance : Sevofluran, O2 dan N2O ventilator
Mulai anestesi : 08.30 WIB
Selesai anestesi : 09.45 WIB
Lama anestesi : 75 menit
3. Terapi cairan
BB : 25 kg
EBV : 65 cc/kgBB x 25 kg = 1625 cc
Jumlah perdarahan : 10 cc
6
% perdarahan : 10/1625x100% = 0,61%
Kebutuhan cairan :
Maintenance = 2 cc x 25 kgBB = 50 cc/jam
Defisit puasa = 2 cc x 25 kgBB x 6 jam = 300 cc
Stress operasi = 6 cc x 25 kgBB = 150 cc/jam
Total kebutuhan cairan durante operasi :
Jam I : M + DP + SO = 50 + 150 + 150 = 350 cc
Jam II : M + DP + SO = 50 + 75 + 150 = 275 cc
Jam III : M + DP + SO = 50 + 75 + 150 = 275 cc
Jam IV: M + SO = 50 + 150 = 200 cc
Cairan yang diberikan :
- RL 200 cc
Waktu Keterangan HR
(x/menit)
Tensi
(mmHg)
SpO2
08.20 Pre-oksigenasi 80 90/60 100
08.30 Anestesi mulai 80 90/60 100
08.50 Operasi mulai 76 100/64 100
09.35 Operasi selesai 84 110/70 100
09.45 Anestesi selesai 84 110/70 100
4. Pemakaian obat/bahan/alat:
I. Obat suntik:
Propofol 1
Midazolam 1
Fentanyl 2
Tramadol 1
II. Obat inhalasi : Sevoflurane
N20 2 L/menit
O2 anestesi 6 L/menit
O2 ventilator 3 L/menit
7
III. Cairan : Ringer Laktat 1 botol
IV. Alat/lain-lain : Spuit 3 cc II
Spuit 5 cc II
Spuit 10 cc II
ET no. 7 kinking I
Lead EKG III
Suction dewasa I
Kanul O2 I
Hypafix I
5. Pemantauan di Recovery Room
a. Risiko jatuh.
b. Oksigenasi 3 L/menit nasal kanul atau 6 L/menit masker post
operasi.
c. Bila Aldrete Score ≥ 8 tanpa nilai 0, pasien boleh pindah ruangan.
d. Bila pasien sadar penuh, mual (-), muntah (-), peristaltik usus (+)
boleh makan dan minum bertahap.
6. Perintah di ruangan :
a. Awasi TV setiap ½ jam.
b. Program cairan RL 10 tetes/menit.
c. Oksigenasi 3L/menit dengan nasal kanul sampai besok pagi.
d. Program analgetik tramadol 50 mg tiap 8 jam selama 4 hari
diencerkan mulai pukul 17.00 WIB.
e. Jika mual diberi Metoclopramide 5 mg , jika menggigil diberi
selimut hangat.
Jika tekanan darah kurang dari 90/60 lakukan injeksi efedrin 5 mg.
8