Kardiovaskuler D3 Kep
-
Upload
oliviamirzanuswantari -
Category
Documents
-
view
307 -
download
3
description
Transcript of Kardiovaskuler D3 Kep
PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG
TRI CAHYANI WIDIASTUTI, M.Sc., Apt
Sistem Kardiovaskuler
Mekanisme kerja jantung○ Mengatur Sirkulasi darah ke seluruh tubuh
dengan cara kontraksi dan pengaturan ritme○ Kontraksi otot jantung (inotropik)dan irama
jantung (inotropik)diatur oleh SSO○ Kontraksi jantung terjadi karena rangsangan
adrenoseptor beta yang menyebabkan pertukaran ion Na dan K disertai inlfuks ion Ca
○ Jantung berkontraksi secara otomatis○ Setiap gangguan ada jantung akan berpengaruh
pada pembuluh darah demikian sebaliknya○ Semakin bertambah usia seseorang akan
berpengaruh pada fungsi jantung dan kelenturan pembuluh darah
Jenis penyakit PJP
1. Gagal jantung kongestif (CHF)
2. Infark jantung
3. Angina pektoris
4. Aritmia
5. Shock jantung.
6. Hipertensi
7. Hiperlipidemia
8. arterosklerosis
Penggolongan Obat Kardiovaskular Obat Gikosida Jantung untuk penderita Gagal
Jantung ( decompensatio cordis ) Obat Anti aritmia untuk penyakit aritmia Obat Dilator Koroner untuk pengobatan infark
dan angina pectoris Obat Antihpertensi untuk pengobatan
hipertensi
Obat Antisklerotik untuk atherosklerosis Anti varikosis Antihaemorhoid
GAGAL JANTUNG KONGESTIF ( CHF )
OBAT GAGAL JANTUNGGAGAL JANTUNG KONGESTIF ( CHF ) :
Tujuan umum terapi CHF : Mengurangi gejala akibat bendungan
sirkulasi Memperbaiki kapasitas kerja dan
kualitas hidup Memperpanjang harapan hidup
Obat-obat untuk terapi CHF bekerja untuk : Menghilangkan gejala bendungan sirkulasi
dengan memperbaiki kontraktilitas miokard Mengurangi beban pengisian ventrikel
( preload = beban hulu, yaitu volume darah yang mengisi ventrikel selama diastole )
Menurunkan tahan perifer ( after load = beban hilir, yaitu tekanan darah yang harus diatasi jantung ketika memompa darah ke system arterial ).
Pendekatan awal terapi CHF untuk mengurangi beban kardiovaskular yang berlebihan :
Mengobati hipertensi Mengobati anemia Mengurangi berat badan Memperbaiki stenosis ( penyempitan )
aorta
Obat-obat utama untuk tujuan ini adalah :
Glikosida digitalis dan zat inotropik lainnya untuk memperbaiki ( meningkatkan ) kontraktilitas jantung.
Diuretic untuk mengurangi beban hulu dan pada akhirnya beban hilir dengan mengurangi kongesti pulmonal dan edema perifer. Serta vasodilator yang mengurangi preload dan afterload yang berlebihan. Dilatasi pembuluh darah vena menyebabkan berkurangnya preload jantung dengan meningkatnya kapasitas vena.
Obat Glikosida Jantung
Glikosida jantung juga disebut kelompok obat digitalis
Jenis obat ini mampu meningkatkan kerja otot jantung namun ekskresi obat ini berjalan lambat sehingga cenderung menimbulkan kumulasi
Efek obat ini mengurangi sesak nafas, oedemproduks kemih meningkat, tekanan darah, nadi dan EKG terjaga dalam batas normal
Gejala toksisitas obat digitalis a.l. :○ Mual,muntah dan diare○ Bradikardia ○ Psiksis, sakit kepala dan bingung
Obat Glikosida Jantung(Kelompok obat Digitalis )
Digitalis tabletDigitoxin tablet , i.vDigoxin tablet, i.v. untuk payah jantung pada usia
lanjut
Lanatosid tablet, ivStrofantin i.v. untk kondisi daruratDopamin HCl injeksiLanoxin tabletDobutamin inj
Infark jantung
Infark jantung
a. Pengertian• Arteri koroner menjalar di seluruh bagian luar otot jantung
dan dapat tersumbat oleh endapan kolesterol – kapur (arterosklerosis). Sekitar tempat penyempitan bagian dalam pembuluh dapat robek yg mengakibatkan pembekuan darah setempat. Bila suatu gumpalan darah beku (trombus) menyumbat aliran darah, maka terjadi infark jantung (trombosis coroner), umumnya disebut serangan jantung. Bagian jantung yang tak menerima lagi darah berangsur – angsur mati karena tak menerima zat gizi dan oksigen. Pd jaringan mati terbentuk parut besar yg mengganggu fungsi pompa jantung.
Gejala infark jantung :Nyeri hebat di bagian tengah dada yang bertahan lebih
dari lima menit, juga pada keadaan duduk atau berbaring
Nyeri menyebar ke leher, punggung, dan ke satu atau kedua lengan, sering kali ke lengan kiri
Kadang-kadang berkeringat hebat dan gelisah, sesak nafas, muka membiru, mual dan muntah.
Serangan sering kali terjadi pada keadaan istirahat, bertahan lama sampai beberapa jam.
b. Terapi infark jantung• Pencegahan infark adalah dengan banyak makan zat
alamiah flavonoid (antioksidan alamiah) yang banyak terdapat pada buah dan sayur. Flavonoid yang terpenting adalah quercetin, apigenin, kempferol, luteolin, juga vitamin E dalam dosis tinggi, 400 – 800 UI sehari dapat mengurangi infark
• Infark akut perlu diobati di RS sedini mungkin (dlm waktu 6 jam) agar memperkecil resiko maut.
• Obat – obat yang sering digunakan
1. Trombolitika guna melarutkan trombus misal streptokinase, alteplase, dan urokinase, obat baru adalah reteplase dan stafylokinase, injeksi obat- obat ini akan meniadakan sumbatan dan membuka lagi arteri koroner. Pemberian heparin diberikan untuk mencegah trombus baru.
2. Antiaritmika (lidokain, amiodaron, sotalol) hanya digunakan dalam kasus tertentu.
3. Analgetika narkotik (morfin, petidin atau fentanil ) dan tranquilliser (diazepam dan droperidol) dapat diberikan guna melawan rasa nyeri & takut.
Semua pengobatan diberikan secara parenteral agar menjamin efek cepat.
Pengobatan selanjutnya sesudah infark dilakukan untuk mencegah infark kedua, yaitu dengan : Antikoagulansia, zat pengencer darah (asenokumarol) Antitrombotika (asetosal, indobufen) dapat merintangi
penggumpalan trombosit & pembentukan trombus. beta-blocker tertentu (propranolol, metoprolol, dan
timolol) perlu diminum 1-2 tahun ACE inhibitor (captopril, lisinopril) Antilipid (simvastatin, atorvastatin, lovastatin,
pravastatin) untuk mengurangi komplikasi & kematian dianjurkan pada pasien dengan kadar kolesterol tinggi.
Antiaritmia
Antiaritmia
2 jenis obat obat yang umum diberikan untuk adalah: Quinidine Sulfat 200 mg- 400 mg Prokainamid 500 – 1000 mg
Kedua obat dapat diberikan secara oral dan i.m
Aspirin ( ascardia , cardio aspirin dll ) Gejala toksisitas obat ini:
Sakit kepala , bingung, mual, muntah, nyeri perut kadang tinitus
Obat Dilator Koroner
Fungsi obat ini pada umumnya melebarkan arteri koroner dan menjaga agar tidak terjadi penyumbatan
Sediaan obat dilator koroner a.l.:○ Golongan Nitrat ( Cedocard )○ Antagonis kalsium○ β-blocker○ Nifedipina ( Adalat )○ Verapamil ( Isoptin )dan Diltiazem ( herbresser )○ Persantin
Golongan Nitrat
Golongan obat ini berfungsi merelaksasi otot polos pembuluh darah vena sehingga memberikan efek vasodilatasi vena yang menyebabkan aliran darah menuju jantung melambat serta mengurangi beban hulu jantung
Jenis obat ini dalam bentuk sediaan :○ Gliseril trinitrat tablet sublingual , inj. 5 mg iv○ Nitrobat ( Parke Davis ) tablet 0.3 mg, 0.6 mg○ Cedocard tablet ( Darya varia )○ Vascardin ( Nicholas ) tablet 5 mg, 10 mg○ Peritrate ( Warner Lambert ) 10 mg , 20 mg
Antagonis Kalsium Fungsi obat antagonis kalsium adalah untuk
menghambat influks kalsium kedalam otot jantung sehingga kontraksi otot jantung berkurang
Jenis obat ini dalam bentuk sediaan a.l. :○ Verapamil tablet○ Diltiazem tablet , Herbresser tablet ( Tanabe
Abadi )○ Nifedipin – Adalat (( Bayer ) tablet 5 mg,10
mg
β Blocker
Obat β blocker menghambat adrenoseptor di jantung, pembuluh darah perifer, bronchus, pankreas, dan hati digunakan juga sebagai obat antihipertensi
Jenis obat ini dalam bentuk sediaan:○ Propanolol ( generik ) tablet, atau Inderal tablet
(Astra Zeneca ) 10 mg tablet○ Bisoprolol (generik ) tablet 10mg atau Concor (Merck
) 5mg dan10 mg tablet○ Atenolol ( generik ) tablet , Tenormin ( Astra
Zeneca ) table 50 mg dan 100 mg○ Pindolol ( generik ) atau Visken ( Novartis ) tablet 5
mg
ANTIANGINA
OBAT-OBAT ANTIANGINAANGINA PEKTORIS : Terdapat 3 golongan yang efektif baik tunggal
atau kombinasi untuk mengobati pasien dengan angina yang stabil :
Nitrat organic : Merupakan ester asam nitrit sederhana
dengan alcohol dan ester asam nitrat alcohol. Obat ini bekerja mengurangi vasokontriksi dan meningkatkan perfusi miokard dengan relaksasi arteri koroner. Obat-obat ini akan menyebabkan terjadinya penurunan kebutuhan oksigen miokard yanhg diikuti oleh berkurangnya gejala-gejala.
Penyekat beta (β Blocker): bekerja menurunkan kebutuhan oksigen
jantung ( menekan aktifitas jantung ) dengan cara menghanbat reseptor beta. Obat ini juga mengurangi kerja jantung dengan menurunkan isi sekuncup jantung dan menyebabkan penurunan ringan tekanan darah.
Penyekat kanal kalsium (Ca Chanel Blocker)CCB
Obat ini bekerja menghambat masuknya kalsium ke dalam sel-sel otot polos koroner jantung dan anyaman arterial sistemik. Semua obat penyekat kanal kalsium bersifat vasodilator yang menyebabkan penurunan tonus otot polos dan resistensi vascular.
Hipertensi
Hipertensi Jumlah penderita hipertensi di Indonesia semakin
meningkat aiat pola makan yang berlemak yang berarti juga meningkatnya penderita penyakit jantung
Berdasarkan tinjauan klinis, hipertensi dibedakan atas hipertensi primer dengan penyebab yang tidak jelas (e causa incognita) dan hipertensi sekunder yang disebabkan perubahan pada organ tubuh secara patologik
Berdasarkan tingkat keparahannya, hipertensi dibedakan atas
○ Hipertensi berat : diastolik > 110 mm Hg dan/atau sistolik ≥ 180 mm Hg
○ Hipertensi sedang : diastolik 100-109 mm Hg dan/atau sistolik 160-179 mm Hg
○ Hipertensi ringan : diastolik 90 – 99 mm Hg dan/atau sistolik 140-159 mm Hg
Tekanan darah yang tinggi menyebabkan jantung bekerja lebih
keras dan apabila tekanan diastole berkecenderungan menetap tinggi maka dapat dipastikan akan terjadi kegagalan fungsi jantung
( heart failure )Faktor-faktor yang menyebabkan hypertensi a.l.
Perubahan cardiac output, viskositas darah, elastisitas pembuluh darah , hormon thtyroid dan adrenalin, sekresi renin di ginjal .
Untuk mengatasi hipertensi : Jangan merokok Kurangi berat badan Olah raga Atasi stress Minum obat anti hipertensi
ANTIHIPERTENSI
empat macam obat yang penggunaannya tergantung pada pasien :DiuretikaPenyekat ( penghambat ) beta beta blockerACE InhibitorPenyekat kanal kalsiumCa Chanel Blocker (CCB)
Terapi Hipertensi Tujuan terapi hipertensi adalah mengurangi
morbiditas dan mortalitas penyakit kardiovaskuler akibat hipertensi dengan cara mengendalikan faktor resiko penyakit kardiovaskuler
Terapi non farmakologik ( modifikasi pola hidup ) juga diperlukan untuk pengobatan hipertensi untuk menurunkan tekanan darah ( TD ), meningkatkan efek antihipertensi obat, seperti :
- Olah raga teratur
- Mengurangi makan garam
-Menghentikan minum alcohol
-Menghentikan merokok
-Diet kolesterol dan lemak jenuh
Penggolongan obat antihipertensi
1. Diuretika
2. Alfa-blockers
3. Beta-blockers
4. Obat-obat SSP
5. Antagonis kalsium
6. ACE-inhibitors & AT-II-reseptor blockers
7. vasodilator
Mekanisme kerja obat antihipertensi
1. Meningkatkan pengeluaran air dari tubuh : gol. Diuretik (contoh : furosemida, HCT, klortalidon, spironolakton).
2. Memperlambat kerja jantung : gol. Beta-blockers (contoh : asebutolol, atenolol, betaxolol, bisoprolol, propranolol).
3. Memperlebar pembuluh : vasodilator langsung (di/hidralazin, minoksidil), antagonis Ca (verapamil, diltiazem, nifedipin), ACE-inhibitors (captopril, enalapril), AT-II blockers (valsartan, ibesartan).
4. Menstimulasi SSP : agonis alfa-2 sentral (contoh : klonidin, moxonidin, metildopa, guanfasin dan reserpin).
5. Mengurangi pengaruh SSO terhadap jantung dan pembuluh, yaitu :Alfa-1-blokckes : derivat quinazolin (prazosin, doxazosin,
terazosin), urapidil.Alfa-1 & 2 blockers : fentolamin.Beta-blocker : propanolol, atenolol, metoprolol dll.Alfa/beta-blockers : labetolol dan carvedilol.
Efek samping obat antihipertensi Efek samping umum :
Hidung mampat (akibat vasodilatasi mukosa), mulut kering, bradycardia (kecuali vasodilator langsung : justru tachycardia), rasa letih dan lesu, gangguan penglihatan, mual, diare, impotensi (terutama obat SSP).
Efek-efek tsb bersifat sementara, hilang dalam waktu 1-2 minggu. Dapat dihindari dengan pemberian dosis yang berangsur-angsur dinaikkan sehingga penurunan TD mendadak dapat dihindarkan, obat sebaiknya diminum setelah makan agar kadar obat dalam plasma tidak mendadak tinggi.
Penghentian terapi tidak boleh mendadak tetapi berangsur-angsur untuk mencegah bahaya naiknya TD mendadak & kuat (rebound effect).
Efek samping khusus :Hipotensi ortostatis yaitu turunnya tekanan darah lebih
kuat ketika tubuh tegak daripada dlm keadaan berbaring terutama obat simpatolitika (alfa-blockers).
Depresi, terutama obat yang bekerja sentral (reserpin, metildopa); beta blockers yang bersifat lipofil (propranolol, alprenolol, metoprolol).
Retensi garam dan air dg bertambahnya BB & udema, misal antagonis Ca, reserpin, metildopa. ES ini diatasi dg dikombinasi bersama diuretik.
Penurunan rasio HDL : LDL, yaitu menurunkan kadar kolesterol HDL plasma (sbg faktor pelindung PJP) & menaikkan LDL (faktor resiko PJP). Contoh : diuretika (gol. Tiazida, klortalidon) dan beta-blockers yang tak kardioselektif.
Kehamilan & laktasi
I. Diuretika thiazida & furosemida menimbulkan
gangguan elektrolit pada janin & kelainan darah pada neonatus.
Ibu hamil dapat menggunakan diuretik pada fase terakhir kehamilan dg pengawasan ketat & dosis sangat rendah.
Furosemida, HCT, spironolakton dapat masuk ASI & menghambat laktasi.
II. Alfa-blockers : data belum cukup.
III. Beta-blockers Ibu hamil tidak boleh menggunakan beta blockers
karena penyaluran darah melalui plasenta dikurangi shg merugikan perkembangan janin.
Kebanyakan beta-blockers masuk ASI (zat lipofil), selama terapi bayi diberi susu formula.
IV. Obat dg kerja pusat/obat-obat SSP Metildopa : dapat digunakan ibu hamil yg hipertensi. Klonidin, moxonidin & metildopa : masuk ASI.
V. Antagonis – Ca Ibu hamil & menyusui tidak dianjurkan menggunakan
antagonis-Ca, menimbulkan hipotensi shg hypoxia pd janin. Semua obat gol. Antagonis-Ca dapat masuk ASI.
VI. ACE-inhibitors & AT-II-reseptor blockers Ibu hamil tidak boleh menggunakan ACE-inhibitors
maupun AT-II-reseptor blockers karena teratogenik (terutama pd 6 bulan terakhir).
Captopril & enalapril : masuk ASI (jumlah kecil); obat lain belum cukup data.
VII. Vasodilator Hidralazin : aman, dapat digunakan ibu hamil. Dihidralazin & minoxidil : data untuk ibu hamil belum
cukup. (di) & hidralazin & minoxidil : mencapai ASI.
Shock jantung
Shock jantung
a. PengertianAdalah komplikasi dari infark jantung, pemasukan darah ke jaringan berkurang, gejalanya kulit pucat dan dingin, rasa takut dan gelisah, denyut jantung cepat dan lemah lalu pingsan. Shock dapat diakibatkan tachycardi yang hebat dan radang otot jantung.
b. Terapi• Terapi dilakukan dengan zat – zat yang menaikkan volume
menit jantung (cardiac output) & tekanan darah, meliputi :○ Stimulan jantung adrenergik (adrenalin 500 mcg i.v. ;
isoprenalin 20 mcg/0,1 ml, dobutamin250mg injeksi, dopamin 200 mg/5ml injeksi i.v.)
○ Obat-obat antiaritmika○ Obat-obat antikolinergik (atropin 400/600 mcg i.v.)○ Kalsim glukonat (i.v.) bertujuan untuk merangsang otot
jantung berkontraksi spontan, mengoreksi gangguan keseimbangan calsium dan kalium miokard (otot jantung)
○ Natrium bicarbonat 8,4% diberikan dengan larutan infus, bertujuan untuk terapi asidosis akibat anoksia dan hipoksia.
HIPERLIPIDEMIA?
Hiperlipidemia, hiperlipoproteinemia, dislipidemia adalah kenaikkan tingkat atau abnormalitas lipid dan / atau lipoprotein dalam darah.
Klasifikasi Hiperlipidemia(klasifikasi Fredrickson)
ANTIHIPERLIPIDEMIA?
Antihiperlipidemia adalah obat yang digunakan untuk menurunkan kadar lipid plasma (Farmakologi dan Terapi ed V. 2007).
Obat-obat yang menurunkan kadar lipoprotein serum A. Niasin ( Asam nikotinat ) B. Fibrat-klofibrat dan gemfibrozil C. Resin pengikat asam empedu :
kolestiramin dan kolestipol D. Probukol E. Inhibitor HMG-CoA reduktase :
lovastatin, pravastatin, simvastatin dan fluvastatin
A. NIASIN ( ASAM NIKOTINAT ) Niasin adalah suatu penghambat kuat
pada sistem lipase intraseluler dari jaringan adiposa, yang diduga dapat menurunkan produksi VLDL (Very Low Density Lipoprotein) dengan menurunkan aliran asam lemak bebas ke hati.
Mekanisme Kerja :
Jaringan Adiposa
Hati
NIASIN
NIASIN ( ASAM NIKOTINAT )
Penggunaan dalam terapi :
1. Merendahkan kadar plasma kolesterol dan
triasilgliserol
2. Hiperlipoproteinemia tipe IIb dan IV
3. Hiperkolesterolemia.
4. Hiperlipidemia paling poten untuk
meningkatkan kadar HDL plasma
Efek Samping:1. Kemerahan pada kulit
( disertai rasa panas yang tidak nyaman )2. Pruritus 3. Mual dan sakit pada abdomen4. Hiperurisemia5. Pirai (gout)6. Penurunan toleransi glukosa pada terapi
jangka panjang dan hepatotoksisitas.
Contoh dipasaran :
1. Asam Nikotinat ( Niconacid )
2. Piridilmetanol ( Radecol )
3. Asipimoks ( Olbemox )
B. FILBRAT – KLOFIBRAT DAN GEMFIBROZIL Merupakan Derivat Asam fibrat. Mempunyai mekanisme kerja yang
sama.
Mekanisme Kerja :
Empat mekanisme kunci obat golongan fibrat:
1. Meningkatkan lipolisis
2. Meningkatkan asupan asam lemak hati dan menurunkan produksi trigliserida hati
3. Meningkatkan asupan LDL oleh reseptor LDL
4. Menstimulasi transport kolesterol balik sehingga meningkatkan HDL
FILBRAT – KLOFIBRAT DAN GEMFIBROZILPenggunaan dalam terapi :
1. Pengobatan Hipergliseridemia
2. Pengobatan Hiperlipidemia Tipe III
3. Pengobatan Hipertrigliseridemia
Efek samping :
1. Efek Gastrointestinal : Gangguan pencernaan ringan
2. Litiasis : Pembentukan batu empedu
3. Keganasan : Kematian
4. Otot : Miositis ( peradangan otot polos )
5. Interaksi obat : Meningkatkan efek antikogulan sepintas
Contoh dipasaran :
1. Gemfibrozil ( Gevilon )
2. Klofibrat ( Clofibrat STADA 500 )
3. Bezafibrat ( Cedur )
4. Etofibrat ( LipoMerz )
5. Fenofibrat ( Normalip )
C. RESIN PENGIKAT ASAM EMPEDU ( KOLESTIRAMIN DAN KOLESTIPOL )
Obat yang bekerja pada saluran pencernaan
Bekerja dengan cara mengikat asam empedu di usus dan meningkatkan pembuangan LDL dari aliran darah
Kolestipol dan Kolestiramin hanya bermanfaat pada hiperlipoproteinemia yang melibatkan peningkatkan LDL saja.
Mekanisme Kerja
RESIN PENGIKAT ASAM EMPEDU ( KOLESTIRAMIN DAN KOLESTIPOL )
Penggunaan dalam terapi :
1. Anti hiperlipidemia tipe IIa dan IIb
2. Meringankan pruritus akibat akumulasi asam empedu pada pasien dengan obstruksi bilier.
Efek Samping :1. Efek gastrointestinal : gangguan pencernaan
seperti konstipasi, mual dan flatus2. Gangguan absorbsi : terganggunya absorbsi
vitamin larut lemak A,D,E,K karena dosis resin yang tinggi, berkurangnya absorbsi asam folat dan asam askorbat
3. interaksi obat : Kolestiramin dan Kolestipol mengganggu absorbsi beberapa obat dalam usus, misalnya tetrasiklin,fenobarbital,digoxin,warfarin, pravastatin,fluvastatin,aspirin dan diuretik tiazid.
Contoh di pasaran:
1. Kolestiramin(Quantalan)
2. Kolestipol(Colestid Granulat)
3. Sitosterol (Sito-Lande)
D. PROBUKOL
Obat antilipidemia yang memiliki sifat antioksidan dalam menghambat aterosklerosis.
Obat ini tidak disukai karena justru menurunkan kadar HDL lebih besar daripada LDL.
Mekanisme kerja:
PROBUKOL& ANTIOKSIDAN LAIN
SUPEROKSIDANITRAT OKSIDAH2
O2
MAKROFAG
PROBUKOL
Penggunaan dalam terapi:
1. Antihiperkolesterolemia tipe IIA dan IIB
2. Diberikan saat antihiperlipidemia lain tidak efektif.
*Probukol tidak mengganggu kadar triasilgliserol dalam plasma.
Efek samping:
1. Gangguan pencernaan ringan
2. Memperpanjang interval QT
Contoh di pasaran:
Probucol (Lorelco)
E. INHIBITOR HMG-CoA REDUKTASE Antihiperlipidemia baru yang
menghambat tahap pertama aktivitas enzim dalam sintesis kolesterol.
Mekanisme kerja:1. Inhibisi HMG-CoA reduktase
Afinitas dengan enzim kuat sehingga efektif dalam menghambat HMG-CoA reduktase sehingga HMG-CoA tidak sampai menjadi asam mevalonat dalam tahapan sintesis kolesterol.
Penghambatan ini akan menyebabkan pengurangan simpanan kolesterol intraseluler.
2. Peningkatan reseptor LDL
Terjadi kenaikan HDL dan penurunan triasilgliserol
INHIBITOR HMG-CoA REDUKTASEPenggunaan terapi:
Menurunkan kadar kolesterol plasma pada semua jenis hiperlipidemia
Efek samping:1. Kelainan biokimia fungsi hati2. miopati dan rhabdomiolisis3. Meningkatkan konsentrasi transaminase4. Keluhan abdominal ringan5. Ruam kulit 6. Rangsangan gatal 7. Nyeri kepala8. Lelah 9. Gangguan tidur
Contoh di pasaran:
1. Lovastatin (Mevinacor)
2. Pravastatin (Pravasin, Liprevil)
3. Simvastatin (Denan, Zocor)
4. Fluvastatin (Cranoc, LOCOL)
5. Atorvastatin (Sortis)
6. Cerivastatin (LIPOBAY, Zena)
Terapi Obat Kombinasi Pemberian dua antihiperlipidemia untuk
mendapatkan penurunan kadar lipid plasma yang signifikan.
Contoh:Kombinasi niasin dengan pengikat asam
empedu, kolestiramin pada hiperlipidemia tipe II.
Kombinasi inhibitor HMG-CoA reduktase dengan pengikat asam empedu menunjukkan manfaat dalam menurunkan kolesterol LDL.
SEMOGA BERMANFAAT