Kardiovaskuler D3 Kep

75
PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG TRI CAHYANI WIDIASTUTI, M.Sc., Apt

description

Kardiovaskular

Transcript of Kardiovaskuler D3 Kep

Page 1: Kardiovaskuler D3 Kep

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG

TRI CAHYANI WIDIASTUTI, M.Sc., Apt

Page 2: Kardiovaskuler D3 Kep
Page 3: Kardiovaskuler D3 Kep

Sistem Kardiovaskuler

Mekanisme kerja jantung○ Mengatur Sirkulasi darah ke seluruh tubuh

dengan cara kontraksi dan pengaturan ritme○ Kontraksi otot jantung (inotropik)dan irama

jantung (inotropik)diatur oleh SSO○ Kontraksi jantung terjadi karena rangsangan

adrenoseptor beta yang menyebabkan pertukaran ion Na dan K disertai inlfuks ion Ca

○ Jantung berkontraksi secara otomatis○ Setiap gangguan ada jantung akan berpengaruh

pada pembuluh darah demikian sebaliknya○ Semakin bertambah usia seseorang akan

berpengaruh pada fungsi jantung dan kelenturan pembuluh darah

Page 4: Kardiovaskuler D3 Kep

Jenis penyakit PJP

1. Gagal jantung kongestif (CHF)

2. Infark jantung

3. Angina pektoris

4. Aritmia

5. Shock jantung.

6. Hipertensi

7. Hiperlipidemia

8. arterosklerosis

Page 5: Kardiovaskuler D3 Kep

Penggolongan Obat Kardiovaskular Obat Gikosida Jantung untuk penderita Gagal

Jantung ( decompensatio cordis ) Obat Anti aritmia untuk penyakit aritmia Obat Dilator Koroner untuk pengobatan infark

dan angina pectoris Obat Antihpertensi untuk pengobatan

hipertensi

Obat Antisklerotik untuk atherosklerosis Anti varikosis Antihaemorhoid

Page 6: Kardiovaskuler D3 Kep

GAGAL JANTUNG KONGESTIF ( CHF )

Page 7: Kardiovaskuler D3 Kep

OBAT GAGAL JANTUNGGAGAL JANTUNG KONGESTIF ( CHF ) :

Tujuan umum terapi CHF : Mengurangi gejala akibat bendungan

sirkulasi Memperbaiki kapasitas kerja dan

kualitas hidup Memperpanjang harapan hidup

Page 8: Kardiovaskuler D3 Kep

Obat-obat untuk terapi CHF bekerja untuk : Menghilangkan gejala bendungan sirkulasi

dengan memperbaiki kontraktilitas miokard Mengurangi beban pengisian ventrikel

( preload = beban hulu, yaitu volume darah yang mengisi ventrikel selama diastole )

Menurunkan tahan perifer ( after load = beban hilir, yaitu tekanan darah yang harus diatasi jantung ketika memompa darah ke system arterial ).

Page 9: Kardiovaskuler D3 Kep

Pendekatan awal terapi CHF untuk mengurangi beban kardiovaskular yang berlebihan :

Mengobati hipertensi Mengobati anemia Mengurangi berat badan Memperbaiki stenosis ( penyempitan )

aorta

Page 10: Kardiovaskuler D3 Kep

Obat-obat utama untuk tujuan ini adalah :

Glikosida digitalis dan zat inotropik lainnya untuk memperbaiki ( meningkatkan ) kontraktilitas jantung.

Diuretic untuk mengurangi beban hulu dan pada akhirnya beban hilir dengan mengurangi kongesti pulmonal dan edema perifer. Serta vasodilator yang mengurangi preload dan afterload yang berlebihan. Dilatasi pembuluh darah vena menyebabkan berkurangnya preload jantung dengan meningkatnya kapasitas vena.

Page 11: Kardiovaskuler D3 Kep

Obat Glikosida Jantung

Glikosida jantung juga disebut kelompok obat digitalis

Jenis obat ini mampu meningkatkan kerja otot jantung namun ekskresi obat ini berjalan lambat sehingga cenderung menimbulkan kumulasi

Efek obat ini mengurangi sesak nafas, oedemproduks kemih meningkat, tekanan darah, nadi dan EKG terjaga dalam batas normal

Gejala toksisitas obat digitalis a.l. :○ Mual,muntah dan diare○ Bradikardia ○ Psiksis, sakit kepala dan bingung

Page 12: Kardiovaskuler D3 Kep

Obat Glikosida Jantung(Kelompok obat Digitalis )

Digitalis tabletDigitoxin tablet , i.vDigoxin tablet, i.v. untuk payah jantung pada usia

lanjut

Lanatosid tablet, ivStrofantin i.v. untk kondisi daruratDopamin HCl injeksiLanoxin tabletDobutamin inj

Page 13: Kardiovaskuler D3 Kep

Infark jantung

Page 14: Kardiovaskuler D3 Kep

Infark jantung

a. Pengertian• Arteri koroner menjalar di seluruh bagian luar otot jantung

dan dapat tersumbat oleh endapan kolesterol – kapur (arterosklerosis). Sekitar tempat penyempitan bagian dalam pembuluh dapat robek yg mengakibatkan pembekuan darah setempat. Bila suatu gumpalan darah beku (trombus) menyumbat aliran darah, maka terjadi infark jantung (trombosis coroner), umumnya disebut serangan jantung. Bagian jantung yang tak menerima lagi darah berangsur – angsur mati karena tak menerima zat gizi dan oksigen. Pd jaringan mati terbentuk parut besar yg mengganggu fungsi pompa jantung.

Page 15: Kardiovaskuler D3 Kep

Gejala infark jantung :Nyeri hebat di bagian tengah dada yang bertahan lebih

dari lima menit, juga pada keadaan duduk atau berbaring

Nyeri menyebar ke leher, punggung, dan ke satu atau kedua lengan, sering kali ke lengan kiri

Kadang-kadang berkeringat hebat dan gelisah, sesak nafas, muka membiru, mual dan muntah.

Serangan sering kali terjadi pada keadaan istirahat, bertahan lama sampai beberapa jam.

Page 16: Kardiovaskuler D3 Kep

b. Terapi infark jantung• Pencegahan infark adalah dengan banyak makan zat

alamiah flavonoid (antioksidan alamiah) yang banyak terdapat pada buah dan sayur. Flavonoid yang terpenting adalah quercetin, apigenin, kempferol, luteolin, juga vitamin E dalam dosis tinggi, 400 – 800 UI sehari dapat mengurangi infark

• Infark akut perlu diobati di RS sedini mungkin (dlm waktu 6 jam) agar memperkecil resiko maut.

• Obat – obat yang sering digunakan

1. Trombolitika guna melarutkan trombus misal streptokinase, alteplase, dan urokinase, obat baru adalah reteplase dan stafylokinase, injeksi obat- obat ini akan meniadakan sumbatan dan membuka lagi arteri koroner. Pemberian heparin diberikan untuk mencegah trombus baru.

Page 17: Kardiovaskuler D3 Kep

2. Antiaritmika (lidokain, amiodaron, sotalol) hanya digunakan dalam kasus tertentu.

3. Analgetika narkotik (morfin, petidin atau fentanil ) dan tranquilliser (diazepam dan droperidol) dapat diberikan guna melawan rasa nyeri & takut.

Semua pengobatan diberikan secara parenteral agar menjamin efek cepat.

Pengobatan selanjutnya sesudah infark dilakukan untuk mencegah infark kedua, yaitu dengan : Antikoagulansia, zat pengencer darah (asenokumarol) Antitrombotika (asetosal, indobufen) dapat merintangi

penggumpalan trombosit & pembentukan trombus. beta-blocker tertentu (propranolol, metoprolol, dan

timolol) perlu diminum 1-2 tahun ACE inhibitor (captopril, lisinopril) Antilipid (simvastatin, atorvastatin, lovastatin,

pravastatin) untuk mengurangi komplikasi & kematian dianjurkan pada pasien dengan kadar kolesterol tinggi.

Page 18: Kardiovaskuler D3 Kep

Antiaritmia

Page 19: Kardiovaskuler D3 Kep

Antiaritmia

2 jenis obat obat yang umum diberikan untuk adalah: Quinidine Sulfat 200 mg- 400 mg Prokainamid 500 – 1000 mg

Kedua obat dapat diberikan secara oral dan i.m

Aspirin ( ascardia , cardio aspirin dll ) Gejala toksisitas obat ini:

Sakit kepala , bingung, mual, muntah, nyeri perut kadang tinitus

Page 20: Kardiovaskuler D3 Kep

Obat Dilator Koroner

Fungsi obat ini pada umumnya melebarkan arteri koroner dan menjaga agar tidak terjadi penyumbatan

Sediaan obat dilator koroner a.l.:○ Golongan Nitrat ( Cedocard )○ Antagonis kalsium○ β-blocker○ Nifedipina ( Adalat )○ Verapamil ( Isoptin )dan Diltiazem ( herbresser )○ Persantin

Page 21: Kardiovaskuler D3 Kep

Golongan Nitrat

Golongan obat ini berfungsi merelaksasi otot polos pembuluh darah vena sehingga memberikan efek vasodilatasi vena yang menyebabkan aliran darah menuju jantung melambat serta mengurangi beban hulu jantung

Jenis obat ini dalam bentuk sediaan :○ Gliseril trinitrat tablet sublingual , inj. 5 mg iv○ Nitrobat ( Parke Davis ) tablet 0.3 mg, 0.6 mg○ Cedocard tablet ( Darya varia )○ Vascardin ( Nicholas ) tablet 5 mg, 10 mg○ Peritrate ( Warner Lambert ) 10 mg , 20 mg

Page 22: Kardiovaskuler D3 Kep

Antagonis Kalsium Fungsi obat antagonis kalsium adalah untuk

menghambat influks kalsium kedalam otot jantung sehingga kontraksi otot jantung berkurang

Jenis obat ini dalam bentuk sediaan a.l. :○ Verapamil tablet○ Diltiazem tablet , Herbresser tablet ( Tanabe

Abadi )○ Nifedipin – Adalat (( Bayer ) tablet 5 mg,10

mg

Page 23: Kardiovaskuler D3 Kep

β Blocker

Obat β blocker menghambat adrenoseptor di jantung, pembuluh darah perifer, bronchus, pankreas, dan hati digunakan juga sebagai obat antihipertensi

Jenis obat ini dalam bentuk sediaan:○ Propanolol ( generik ) tablet, atau Inderal tablet

(Astra Zeneca ) 10 mg tablet○ Bisoprolol (generik ) tablet 10mg atau Concor (Merck

) 5mg dan10 mg tablet○ Atenolol ( generik ) tablet , Tenormin ( Astra

Zeneca ) table 50 mg dan 100 mg○ Pindolol ( generik ) atau Visken ( Novartis ) tablet 5

mg

Page 24: Kardiovaskuler D3 Kep

ANTIANGINA

Page 25: Kardiovaskuler D3 Kep

 OBAT-OBAT ANTIANGINAANGINA PEKTORIS : Terdapat 3 golongan yang efektif baik tunggal

atau kombinasi untuk mengobati pasien dengan angina yang stabil :

Nitrat organic : Merupakan ester asam nitrit sederhana

dengan alcohol dan ester asam nitrat alcohol. Obat ini bekerja mengurangi vasokontriksi dan meningkatkan perfusi miokard dengan relaksasi arteri koroner. Obat-obat ini akan menyebabkan terjadinya penurunan kebutuhan oksigen miokard yanhg diikuti oleh berkurangnya gejala-gejala.

Page 26: Kardiovaskuler D3 Kep

Penyekat beta (β Blocker): bekerja menurunkan kebutuhan oksigen

jantung ( menekan aktifitas jantung ) dengan cara menghanbat reseptor beta. Obat ini juga mengurangi kerja jantung dengan menurunkan isi sekuncup jantung dan menyebabkan penurunan ringan tekanan darah.

Penyekat kanal kalsium (Ca Chanel Blocker)CCB

Obat ini bekerja menghambat masuknya kalsium ke dalam sel-sel otot polos koroner jantung dan anyaman arterial sistemik. Semua obat penyekat kanal kalsium bersifat vasodilator yang menyebabkan penurunan tonus otot polos dan resistensi vascular.

Page 27: Kardiovaskuler D3 Kep

Hipertensi

Page 28: Kardiovaskuler D3 Kep

Hipertensi Jumlah penderita hipertensi di Indonesia semakin

meningkat aiat pola makan yang berlemak yang berarti juga meningkatnya penderita penyakit jantung

Berdasarkan tinjauan klinis, hipertensi dibedakan atas hipertensi primer dengan penyebab yang tidak jelas (e causa incognita) dan hipertensi sekunder yang disebabkan perubahan pada organ tubuh secara patologik

Berdasarkan tingkat keparahannya, hipertensi dibedakan atas

○ Hipertensi berat : diastolik > 110 mm Hg dan/atau sistolik ≥ 180 mm Hg

○ Hipertensi sedang : diastolik 100-109 mm Hg dan/atau sistolik 160-179 mm Hg

○ Hipertensi ringan : diastolik 90 – 99 mm Hg dan/atau sistolik 140-159 mm Hg

Page 29: Kardiovaskuler D3 Kep

Tekanan darah yang tinggi menyebabkan jantung bekerja lebih

keras dan apabila tekanan diastole berkecenderungan menetap tinggi maka dapat dipastikan akan terjadi kegagalan fungsi jantung

( heart failure )Faktor-faktor yang menyebabkan hypertensi a.l.

Perubahan cardiac output, viskositas darah, elastisitas pembuluh darah , hormon thtyroid dan adrenalin, sekresi renin di ginjal .

Untuk mengatasi hipertensi : Jangan merokok Kurangi berat badan Olah raga Atasi stress Minum obat anti hipertensi

Page 30: Kardiovaskuler D3 Kep

ANTIHIPERTENSI

empat macam obat yang penggunaannya tergantung pada pasien :DiuretikaPenyekat ( penghambat ) beta beta blockerACE InhibitorPenyekat kanal kalsiumCa Chanel Blocker (CCB)

Page 31: Kardiovaskuler D3 Kep

Terapi Hipertensi Tujuan terapi hipertensi adalah mengurangi

morbiditas dan mortalitas penyakit kardiovaskuler akibat hipertensi dengan cara mengendalikan faktor resiko penyakit kardiovaskuler

Terapi non farmakologik ( modifikasi pola hidup ) juga diperlukan untuk pengobatan hipertensi untuk menurunkan tekanan darah ( TD ), meningkatkan efek antihipertensi obat, seperti :

- Olah raga teratur

- Mengurangi makan garam

-Menghentikan minum alcohol

-Menghentikan merokok

-Diet kolesterol dan lemak jenuh

Page 32: Kardiovaskuler D3 Kep

Penggolongan obat antihipertensi

1. Diuretika

2. Alfa-blockers

3. Beta-blockers

4. Obat-obat SSP

5. Antagonis kalsium

6. ACE-inhibitors & AT-II-reseptor blockers

7. vasodilator

Page 33: Kardiovaskuler D3 Kep

Mekanisme kerja obat antihipertensi

1. Meningkatkan pengeluaran air dari tubuh : gol. Diuretik (contoh : furosemida, HCT, klortalidon, spironolakton).

2. Memperlambat kerja jantung : gol. Beta-blockers (contoh : asebutolol, atenolol, betaxolol, bisoprolol, propranolol).

3. Memperlebar pembuluh : vasodilator langsung (di/hidralazin, minoksidil), antagonis Ca (verapamil, diltiazem, nifedipin), ACE-inhibitors (captopril, enalapril), AT-II blockers (valsartan, ibesartan).

4. Menstimulasi SSP : agonis alfa-2 sentral (contoh : klonidin, moxonidin, metildopa, guanfasin dan reserpin).

5. Mengurangi pengaruh SSO terhadap jantung dan pembuluh, yaitu :Alfa-1-blokckes : derivat quinazolin (prazosin, doxazosin,

terazosin), urapidil.Alfa-1 & 2 blockers : fentolamin.Beta-blocker : propanolol, atenolol, metoprolol dll.Alfa/beta-blockers : labetolol dan carvedilol.

Page 34: Kardiovaskuler D3 Kep

Efek samping obat antihipertensi Efek samping umum :

Hidung mampat (akibat vasodilatasi mukosa), mulut kering, bradycardia (kecuali vasodilator langsung : justru tachycardia), rasa letih dan lesu, gangguan penglihatan, mual, diare, impotensi (terutama obat SSP).

Efek-efek tsb bersifat sementara, hilang dalam waktu 1-2 minggu. Dapat dihindari dengan pemberian dosis yang berangsur-angsur dinaikkan sehingga penurunan TD mendadak dapat dihindarkan, obat sebaiknya diminum setelah makan agar kadar obat dalam plasma tidak mendadak tinggi.

Penghentian terapi tidak boleh mendadak tetapi berangsur-angsur untuk mencegah bahaya naiknya TD mendadak & kuat (rebound effect).

Page 35: Kardiovaskuler D3 Kep

Efek samping khusus :Hipotensi ortostatis yaitu turunnya tekanan darah lebih

kuat ketika tubuh tegak daripada dlm keadaan berbaring terutama obat simpatolitika (alfa-blockers).

Depresi, terutama obat yang bekerja sentral (reserpin, metildopa); beta blockers yang bersifat lipofil (propranolol, alprenolol, metoprolol).

Retensi garam dan air dg bertambahnya BB & udema, misal antagonis Ca, reserpin, metildopa. ES ini diatasi dg dikombinasi bersama diuretik.

Penurunan rasio HDL : LDL, yaitu menurunkan kadar kolesterol HDL plasma (sbg faktor pelindung PJP) & menaikkan LDL (faktor resiko PJP). Contoh : diuretika (gol. Tiazida, klortalidon) dan beta-blockers yang tak kardioselektif.

Page 36: Kardiovaskuler D3 Kep

Kehamilan & laktasi

I. Diuretika thiazida & furosemida menimbulkan

gangguan elektrolit pada janin & kelainan darah pada neonatus.

Ibu hamil dapat menggunakan diuretik pada fase terakhir kehamilan dg pengawasan ketat & dosis sangat rendah.

Furosemida, HCT, spironolakton dapat masuk ASI & menghambat laktasi.

II. Alfa-blockers : data belum cukup.

Page 37: Kardiovaskuler D3 Kep

III. Beta-blockers Ibu hamil tidak boleh menggunakan beta blockers

karena penyaluran darah melalui plasenta dikurangi shg merugikan perkembangan janin.

Kebanyakan beta-blockers masuk ASI (zat lipofil), selama terapi bayi diberi susu formula.

IV. Obat dg kerja pusat/obat-obat SSP Metildopa : dapat digunakan ibu hamil yg hipertensi. Klonidin, moxonidin & metildopa : masuk ASI.

V. Antagonis – Ca Ibu hamil & menyusui tidak dianjurkan menggunakan

antagonis-Ca, menimbulkan hipotensi shg hypoxia pd janin. Semua obat gol. Antagonis-Ca dapat masuk ASI.

Page 38: Kardiovaskuler D3 Kep

VI. ACE-inhibitors & AT-II-reseptor blockers Ibu hamil tidak boleh menggunakan ACE-inhibitors

maupun AT-II-reseptor blockers karena teratogenik (terutama pd 6 bulan terakhir).

Captopril & enalapril : masuk ASI (jumlah kecil); obat lain belum cukup data.

VII. Vasodilator Hidralazin : aman, dapat digunakan ibu hamil. Dihidralazin & minoxidil : data untuk ibu hamil belum

cukup. (di) & hidralazin & minoxidil : mencapai ASI.

Page 39: Kardiovaskuler D3 Kep

Shock jantung

Page 40: Kardiovaskuler D3 Kep

Shock jantung

a. PengertianAdalah komplikasi dari infark jantung, pemasukan darah ke jaringan berkurang, gejalanya kulit pucat dan dingin, rasa takut dan gelisah, denyut jantung cepat dan lemah lalu pingsan. Shock dapat diakibatkan tachycardi yang hebat dan radang otot jantung.

Page 41: Kardiovaskuler D3 Kep

b. Terapi• Terapi dilakukan dengan zat – zat yang menaikkan volume

menit jantung (cardiac output) & tekanan darah, meliputi :○ Stimulan jantung adrenergik (adrenalin 500 mcg i.v. ;

isoprenalin 20 mcg/0,1 ml, dobutamin250mg injeksi, dopamin 200 mg/5ml injeksi i.v.)

○ Obat-obat antiaritmika○ Obat-obat antikolinergik (atropin 400/600 mcg i.v.)○ Kalsim glukonat (i.v.) bertujuan untuk merangsang otot

jantung berkontraksi spontan, mengoreksi gangguan keseimbangan calsium dan kalium miokard (otot jantung)

○ Natrium bicarbonat 8,4% diberikan dengan larutan infus, bertujuan untuk terapi asidosis akibat anoksia dan hipoksia.

Page 42: Kardiovaskuler D3 Kep
Page 43: Kardiovaskuler D3 Kep

HIPERLIPIDEMIA?

Hiperlipidemia, hiperlipoproteinemia, dislipidemia adalah kenaikkan tingkat atau abnormalitas lipid dan / atau lipoprotein dalam darah.

Page 44: Kardiovaskuler D3 Kep

Klasifikasi Hiperlipidemia(klasifikasi Fredrickson)

Page 45: Kardiovaskuler D3 Kep
Page 46: Kardiovaskuler D3 Kep

ANTIHIPERLIPIDEMIA?

Antihiperlipidemia adalah obat yang digunakan untuk menurunkan kadar lipid plasma (Farmakologi dan Terapi ed V. 2007). 

Page 47: Kardiovaskuler D3 Kep

Obat-obat yang menurunkan kadar lipoprotein serum A. Niasin ( Asam nikotinat ) B. Fibrat-klofibrat dan gemfibrozil C. Resin pengikat asam empedu :

kolestiramin dan kolestipol D. Probukol E. Inhibitor HMG-CoA reduktase :

lovastatin, pravastatin, simvastatin dan fluvastatin

Page 48: Kardiovaskuler D3 Kep

A. NIASIN ( ASAM NIKOTINAT ) Niasin adalah suatu penghambat kuat

pada sistem lipase intraseluler dari jaringan adiposa, yang diduga dapat menurunkan produksi VLDL (Very Low Density Lipoprotein) dengan menurunkan aliran asam lemak bebas ke hati.

Page 49: Kardiovaskuler D3 Kep

Mekanisme Kerja :

Jaringan Adiposa

Hati

NIASIN

Page 50: Kardiovaskuler D3 Kep

NIASIN ( ASAM NIKOTINAT )

Penggunaan dalam terapi :

1. Merendahkan kadar plasma kolesterol dan

triasilgliserol

2. Hiperlipoproteinemia tipe IIb dan IV

3. Hiperkolesterolemia.

4. Hiperlipidemia paling poten untuk

meningkatkan kadar HDL plasma

Page 51: Kardiovaskuler D3 Kep

Efek Samping:1. Kemerahan pada kulit

( disertai rasa panas yang tidak nyaman )2. Pruritus 3. Mual dan sakit pada abdomen4. Hiperurisemia5. Pirai (gout)6. Penurunan toleransi glukosa pada terapi

jangka panjang dan hepatotoksisitas.

Page 52: Kardiovaskuler D3 Kep

Contoh dipasaran :

1. Asam Nikotinat ( Niconacid )

2. Piridilmetanol ( Radecol )

3. Asipimoks ( Olbemox )

Page 53: Kardiovaskuler D3 Kep

B. FILBRAT – KLOFIBRAT DAN GEMFIBROZIL Merupakan Derivat Asam fibrat. Mempunyai mekanisme kerja yang

sama.

Page 54: Kardiovaskuler D3 Kep

Mekanisme Kerja :

Empat mekanisme kunci obat golongan fibrat:

1. Meningkatkan lipolisis

2. Meningkatkan asupan asam lemak hati dan menurunkan produksi trigliserida hati

3. Meningkatkan asupan LDL oleh reseptor LDL

4. Menstimulasi transport kolesterol balik sehingga meningkatkan HDL

Page 55: Kardiovaskuler D3 Kep

FILBRAT – KLOFIBRAT DAN GEMFIBROZILPenggunaan dalam terapi :

1. Pengobatan Hipergliseridemia

2. Pengobatan Hiperlipidemia Tipe III

3. Pengobatan Hipertrigliseridemia

Page 56: Kardiovaskuler D3 Kep

Efek samping :

1. Efek Gastrointestinal : Gangguan pencernaan ringan

2. Litiasis : Pembentukan batu empedu

3. Keganasan : Kematian

4. Otot : Miositis ( peradangan otot polos )

5. Interaksi obat : Meningkatkan efek antikogulan sepintas

Page 57: Kardiovaskuler D3 Kep

Contoh dipasaran :

1. Gemfibrozil ( Gevilon )

2. Klofibrat ( Clofibrat STADA 500 )

3. Bezafibrat ( Cedur )

4. Etofibrat ( LipoMerz )

5. Fenofibrat ( Normalip )

Page 58: Kardiovaskuler D3 Kep

C. RESIN PENGIKAT ASAM EMPEDU ( KOLESTIRAMIN DAN KOLESTIPOL )

Obat yang bekerja pada saluran pencernaan

Bekerja dengan cara mengikat asam empedu di usus dan meningkatkan pembuangan LDL dari aliran darah

Kolestipol dan Kolestiramin hanya bermanfaat pada hiperlipoproteinemia yang melibatkan peningkatkan LDL saja.

Page 59: Kardiovaskuler D3 Kep

Mekanisme Kerja

Page 60: Kardiovaskuler D3 Kep

RESIN PENGIKAT ASAM EMPEDU ( KOLESTIRAMIN DAN KOLESTIPOL )

Penggunaan dalam terapi :

1. Anti hiperlipidemia tipe IIa dan IIb

2. Meringankan pruritus akibat akumulasi asam empedu pada pasien dengan obstruksi bilier.

Page 61: Kardiovaskuler D3 Kep

Efek Samping :1. Efek gastrointestinal : gangguan pencernaan

seperti konstipasi, mual dan flatus2. Gangguan absorbsi : terganggunya absorbsi

vitamin larut lemak A,D,E,K karena dosis resin yang tinggi, berkurangnya absorbsi asam folat dan asam askorbat

3. interaksi obat : Kolestiramin dan Kolestipol mengganggu absorbsi beberapa obat dalam usus, misalnya tetrasiklin,fenobarbital,digoxin,warfarin, pravastatin,fluvastatin,aspirin dan diuretik tiazid.

Page 62: Kardiovaskuler D3 Kep

Contoh di pasaran:

1. Kolestiramin(Quantalan)

2. Kolestipol(Colestid Granulat)

3. Sitosterol (Sito-Lande)

Page 63: Kardiovaskuler D3 Kep

D. PROBUKOL

Obat antilipidemia yang memiliki sifat antioksidan dalam menghambat aterosklerosis.

Obat ini tidak disukai karena justru menurunkan kadar HDL lebih besar daripada LDL.

Page 64: Kardiovaskuler D3 Kep

Mekanisme kerja:

PROBUKOL& ANTIOKSIDAN LAIN

SUPEROKSIDANITRAT OKSIDAH2

O2

MAKROFAG

Page 65: Kardiovaskuler D3 Kep

PROBUKOL

Penggunaan dalam terapi:

1. Antihiperkolesterolemia tipe IIA dan IIB

2. Diberikan saat antihiperlipidemia lain tidak efektif.

*Probukol tidak mengganggu kadar triasilgliserol dalam plasma.

Page 66: Kardiovaskuler D3 Kep

Efek samping:

1. Gangguan pencernaan ringan

2. Memperpanjang interval QT

Contoh di pasaran:

Probucol (Lorelco)

Page 67: Kardiovaskuler D3 Kep

E. INHIBITOR HMG-CoA REDUKTASE Antihiperlipidemia baru yang

menghambat tahap pertama aktivitas enzim dalam sintesis kolesterol.

Page 68: Kardiovaskuler D3 Kep

Mekanisme kerja:1. Inhibisi HMG-CoA reduktase

Afinitas dengan enzim kuat sehingga efektif dalam menghambat HMG-CoA reduktase sehingga HMG-CoA tidak sampai menjadi asam mevalonat dalam tahapan sintesis kolesterol.

Penghambatan ini akan menyebabkan pengurangan simpanan kolesterol intraseluler.

Page 69: Kardiovaskuler D3 Kep
Page 70: Kardiovaskuler D3 Kep

2. Peningkatan reseptor LDL

Terjadi kenaikan HDL dan penurunan triasilgliserol

Page 71: Kardiovaskuler D3 Kep

INHIBITOR HMG-CoA REDUKTASEPenggunaan terapi:

Menurunkan kadar kolesterol plasma pada semua jenis hiperlipidemia

Page 72: Kardiovaskuler D3 Kep

Efek samping:1. Kelainan biokimia fungsi hati2. miopati dan rhabdomiolisis3. Meningkatkan konsentrasi transaminase4. Keluhan abdominal ringan5. Ruam kulit 6. Rangsangan gatal 7. Nyeri kepala8. Lelah 9. Gangguan tidur

Page 73: Kardiovaskuler D3 Kep

Contoh di pasaran:

1. Lovastatin (Mevinacor)

2. Pravastatin (Pravasin, Liprevil)

3. Simvastatin (Denan, Zocor)

4. Fluvastatin (Cranoc, LOCOL)

5. Atorvastatin (Sortis)

6. Cerivastatin (LIPOBAY, Zena)

Page 74: Kardiovaskuler D3 Kep

Terapi Obat Kombinasi Pemberian dua antihiperlipidemia untuk

mendapatkan penurunan kadar lipid plasma yang signifikan.

Contoh:Kombinasi niasin dengan pengikat asam

empedu, kolestiramin pada hiperlipidemia tipe II.

Kombinasi inhibitor HMG-CoA reduktase dengan pengikat asam empedu menunjukkan manfaat dalam menurunkan kolesterol LDL.

Page 75: Kardiovaskuler D3 Kep

SEMOGA BERMANFAAT